Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Gaya Belajar

terhadap Proses Pembelajaran Pendidikan Pancasila


Kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu

1)
Arni Sariningsih
arnisariningsih@gmail.com
2)
Akhmad Nugraha
akhmadpgsd@gmail.com
3)
Catur Retno Lestari
Caturretno.lestari@gmail.com

1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka
2)
Dosen Pemantapan Kemampuan Profesional, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidi-
Kan Universitas Pendidikan Indonesia
3)
Dosen Karya Ilmiah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ivet

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data observasi yang menunjukkan perolehan hasil belajar siswa
kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu pada pembelajran Pendidikan Pancasila sangat rendah. Untuk merespons
hal itu maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh gaya bela-
jar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila pada Kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu.
Penelitian ini dilakukan pada kelas 2 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Penelitian ini mengukur
seluruh ranah yang ada pada hasil belajar, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil penelitian
menunjukan peningkatan pada setiap ranah di tiap siklusnya. Dengan menerapkan gaya belajar yang
sesuai dengan siswa maka siswa akan mendapatkan pengalaman belajar langsung sehingga pembela-
jaran lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari data maka direkomendasikan
kepada para guru untuk menggunakan gaya belajar siswa yang sesuai dalam pembelajaran Pendidikan
Pancasila di SD untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Gaya belajar, Pembelajaran, Pkn

1. PENDAHULUAN
Pentingngnya pelajaran pendidikan kewarganegaraan ini menjadi dasar yang sangat
penting untuk siswa sekolah dasar. Tetapi pada kenyataannya kesadaran akan negara dan moral
di Indonesia sangatlah memprihatinkan, dan pada umumnya itu terjadi pada anak sekolah yang
dibekali pelajaran kewarganegaraan. Kesadaran pada diri anak haruslah menjadi bekal utama
untuk memberikan pendidikan tersebut. “PKn adalah sebuah mata pelajaran yang kelak akan
menjadi sebuah pionir utama dalam upaya menerapkan sebuah perilaku berkarakter kepada

1
siswa SD sehingga para guru maupun calon guru diharapkan memiliki sebuah kemampuan
dalam melakukan sebuah inovasi dan strategi guna mengembangkan pembelajaran pada mata
pelajaran PKn di sekolah dasar.”(Tirtoni, 2018)
Siswa SD pada umumnya menganggap mata pelajaran PKN merupakan salah satu bidang
ilmu pengetahuan yang tergolong membosankan dan tidak menarik. Siswa kurang berminat
untuk mengikuti pelajaran PKN karena itu untuk menarik motivasi siswa dalam pembelajaran
PKN maka peneliti akan menyesuaikan gaya belajar siswa dalam pembelajaran PKN. Menurut
Sedana Suci, (2020) menjelaskan bahwa ada 3 gaya belajar yang pertama auditori yaitu gaya
belajar yang dapat dilakukan dengan cara mendengar dan berbicara melalui suara, musik, nada,
irama, dialog, cerita, debat, tanya jawab yang kedua visual yaitu gaya belajar yang aktivitasnya
melibatkan unsur indriawi mata (melihat) gaya belajar visual ini dapat dilakukan dengan cara
melihat gambar/warna, membaca gambar/warna dan membedakan gambar/warna, melihat dan
menelaah catatan, diagram, dan table yang ketiga yaitu gaya belajar kinestetik yaitu aktivitas
yang melibatkan unsur indriawi kulit meraba (merasakan), termasuk unsur gerakan olah tubuh
dimana gaya belajar ini dapat dilakukan dengan cara melakukan untuk merasakan seperti
menulis, melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, koordinasi antar tubuh, seperti
memegang dan mempraktikkan alat ukur.
Gaya belajar merupakan salah satu cara bagaimana menyerap, mengatur dan mengolah
informasi sehingga dengan mengetahui dengan adanya gaya belajar pada diri siswa, maka dapat
membantu dirinya sendiri dalam belajar lebih cepat dan lebih mudah. Masing-masing siswa
memiliki cara yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi yang disampaikan oleh
guru, hal inilah yang bisa menyebabkan hasil belajar dari setiap siswa pun dapat berbeda-beda.
Menurut Herman Pratikno Madjan (2023) “Guru yang memahami gaya belajar peserta didik
akan menumbuhkan sinergi untuk terciptanya suasana belajar dan mengajar, kondisi yang
tercipta itu akan merangsang peserta didik. Hasil positif yang dapat dicapai dengan gaya
mengajar itu adalah Pertama, gaya mengajar guru merupakan suatu cara untuk
mempermudah bagi peserta didik dalam rangka menerima materi pelajaran yang
disampaikan, sekaligus sebagai alat untuk mengatasi kebosanan siswa dan meningkatkan
minat belajar peserta didik dalam menerima pelajaran. Kedua, gaya mengajar guru akan
menimbulkan kecerdasan psikomotorik yaitu kemampuan general manusia untuk melakukan
tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan. Gaya mengajar guru yang kreatif, inspiratif dan
inovatif akan menghasilkan peserta didik yang mempunyai gaya belajar yang handal dan
mampu menghadapi masa depannya”.

2
Perlu disadari bahwa tidak semua siswa mempunyai gaya belajar yang sama. Walaupun
mereka berada di kelas yang sama bahkan menjadi teman duduk, kemampuan siswa untuk
memahami dan menyerap pelajaran berbeda tingkatnya, ada yang suka gambar, suara dan ada
pula yang sangat suka membaca. Guru penting mengetahui gaya belajar siswa, guru akan
mampu mengorganisasikan setiap kelas sedemikian rupa sebagai respon terhadap kebutuhan
individu siswanya. Berikut adalah penjelasan Susi Lestari & Muhammad Widda Djuhan dalam
jurnal Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks dengan Penggabungan Metode Pembelajaran
Berbasis Teks dan Kerja Kelompok (2021) “Seseorang dikatakan guru yang sukses apabila
mengetahui apa yang dibutuhkan siswa dan memperlakukan mereka sesuai apa yang mereka
butuhkan termasuk gaya belajar, Oleh karena itu, guru harus melakukan identifikasi gaya
belajar siswa yang diajarnya agar mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa yang
diajarnya”.
Berdasarkan pemaparan masalah-masalah di atas yang sangat mempengaruhi pembelajaran
dengan menggunakan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa, maka peneliti beranggapan bahwa
penelitian mengenai gaya belajar ini perlu dilakukan .Oleh Karena itu, peneliti menganalisis
tentang gaya belajar siswa dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Proses
Pembelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu”.

2. METODE
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu dengan kata lain metode penelitian merupakan suatu cara yang
digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat
analisa dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dapat dipertanggungj
wabkan secara ilmiah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Se-
dangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa angka. Siklus penelitian ini terdiri dari 2
siklus dan ada 4 komponen, yaitu; 1). Perncanaan, 2). Pelaksanaan, 3). Pengamatan, 4). Re-
fleksi.

Setting penelitian adalah lokasi atau tempat penelitian dilakukan. Setting yang ditetapkan
dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu. Pemilihan Sekolah ini bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pada proses pembelajaran di sekolah tersebut.
Waktu dilaksanakannya penelitian ini sekitar 1 bulan, adapun pelaksanaan penelitian ini dil-

3
akukan pada jadwal Pelajaran yang ada disekolah tersebut dan pelaksanaan penelitian dil-
akukan pada waktu hari sekolah, dengan rentang waktu untuk masing-masing siklus di
sesuaikan dengan jadwal pelajaran di sekolah tersebut.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu Kecamatan Banjar-
sari Kabupaten Ciamis. Siswa yang menjadi obyek penelitian ini berjumlah 20 siswa, dengan
rincian laki-laki berjumlah 10 siswa dan 10 perempuan berjumlah 20 siswa. Penelitian dil-
akukan pada semester pertama (Ganjil) pada tahun ajaran 2023/2024. Penelitian ini dilakukan
dua siklus dengan menggunakan media gambar, setelah itu dilakukan refleksi untuk siklus yang
pertama. Meskipun siklus yang pertama menggunakan media gambar sama dengan siklus dua,
tetapi di siklus kedua peneliti menambahkan media yaitu video. Siklus I dilaksanakan pada hari
Rabu, 01 November 2023 dengan alokasi waktu 35 menit x 2 jam pelajaran (70 menit). Adapun
langkah- langkah yang dilakukan pada siklus 1 dan 2 yaitu yang peratama perencanaan kedua
pelaksanaan ketiga pengamatan dan ke empat refleksi.

Data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sebuah instrumen berupa tes tulis ber-
betuk soal – soal yang berkaitan dengan gambar yang telah di simak. Tes formatif adalah suatu
tes yang digunkan dalam teknik pengumpulan data yang diberikan setelah kegiatan pembela-
jaran. Jenis perolehan data yang diteliti adalah berupa data kuantitatif yaitu berupa suatu angka
yang diperoleh dari hasil tes. Dalam suatu kegiatan akhir pemberian tindakan, dari hasil data
yang diperoleh dikumpulkan dan dijadikan satu kemudian direfleksikan. Refleksi tersebut dil-
akukan dengan tujuan untuk menganalisis dari perolehan nilai hasil tindakan yang pada
akhirnya dijadikan acuan untuk melakukan langkah selanjutnya. Hasil perolehan nilai pada
analisis data yang dilakukan di siklus I, digunakan oleh peneliti untuk dijadikan sebagai sebuah
acuan pada tindakan berikutnya yaitu pada siklus II. Adapun tujuan nya yaitu untuk melihat
ada dan tidaknya peningkatan pada proses hasil belajar.

Berhasil tidaknya pengaruh gaya belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan tes
sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Indikator pencapaian kompetensi keberhasilan gaya
belajar siswa adalah sebagai berikut :

1. Ada peningkatan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan dalam kemampuan
menulis paragraf deskriptif sederhana kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu, sekurang-kurangnya
mencapai 70% dari peserta didik dari kelas tersebut.
2. Peningkatan nilai rata-rata kelas sekurang-kurangnya 70 sesuai dengan KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah tersebut.

4
3. HASIL & PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 bahwa pembelajaran Pkn tidak menyesuaikan
gaya belajar siswa Kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu hasilnya kurang memuaskan. Ada beberapa siswa
dengan nilai dibawah KKM dan nilai rata-rata masih kurang baik. Siswa kelas 2 yang
berjumlah 20 orang hanya 4 siswa yang memenuhi KKM yaitu 70. Nilai yang didapat terlihat
dari rata -rata nilai siswa pada siklus 1 adalah 55 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar
20%. Maka kesimpulannya hasil belajar pada siswa masih dibawah rata-rata kriteria ketuntasan
minimal. Perolehan hasil penelitian didapatkan dari hasil tes tulis dan menunjukkan terjadinya
adanya peningkatan terhadap belajar siswa pelajaran Pkn yang signifikan dengan nilai rata-rata
kelas yang diperoleh pada siklus 2 yaitu 90% dengan kriteria sangat baik.
Berdasarkan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan pada saat siklus 1 peneliti (guru)
mengajar hanya dengan menggunakan gambar saja dan memberikan tugas tidak dibarengi
dengan menggunakan video dan audio yang menarik dan peneliti tidak menyesuaikan gaya
belajar peserta didik sehingga berdampak pada perolehan nilai hasil belajar yang kurang
memuaskan. Pada saat kegiatan pembelajaran ditemukan beberapa masalah yaitu lemahnya
kemampuan siswa dalam keterampilan menyimak dan menidentifikasi gambar pada mata
pelajaran Pkn, lemahnya kemampuan guru dalam menyesuaikan gaya belajar peserta didik
sehingga motivasi dan antusias siswa ketika belajar masih sangat lemah sehingga menyebabkan
hasil belajar siswa yang diperoleh sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dari pengumpulan data
yang menunjukkan hanya 4 dari 20 siswa yang memenuhi KKM. Dengan melihat keadaan
tersebut, peneliti mencari sebuah solusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi sehingga
dapat mengatasi lemahnya hasil belajar siswa khususnya dengan menyesuaikan gaya belajar
peserta didik di pembelajaran PKn.
Dari hasil refleksi siklus 1 peneliti berkoordinasi dengan suvervisor 1 dan penilai 1 tentang
permasalahan, ditemukan pada saat kegiatan pembelajaran di siklus 1 untuk memperbaiki suatu
kualitas belajar peneliti membuat suatu perbaikan penelitian tindakan kelas dengan
menyesuikan gaya belajar siswa di kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu. Tabel 1 dan Tabel 2 merupakan
nilai belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2.

5
Siklus I :
Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1
NO Aspek Yang Diamati Siklus 1
1 Nilai Siswa Tertinggi 70
2 Nilai Siswa Terendah 40
3 Rata – Rata Nilai Siswa 55
4 Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa 20%

Berdasarkan tabel 1, hasil belajar siswa menunjukkan bahwa 4 siswa mendapat nilai ≥70
dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 20%. Dari data 4 siswa telah menyelesaikan
belajarnya dengan mendapat nilai melampaui KKM dan 16 siswa belum menyelesaikan
belajarnya karena mendapat nilai masih kurang dari KKM dengan persentasenya 80% . Rata –
rata nilai kelas yaitu 55, hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn tidak
meneysuiakan gaya belajar siswa pada siklus 1 masih belum dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dengan baik atau belum optimal.

Siklus 2 :
Tabel 2. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2
NO Aspek Yang Diamati Siklus 2
1 Nilai Siswa Tertinggi 90
2 Nilai Siswa Terendah 70
3 Rata – Rata Nilai Siswa 85
4 Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa 90%

Berdasarkan nilai siswa pada tabel 2 seluruh siswa memperolah nilai ≥ 70 dengan
persentase klasikal sebesar 90% sehingga adanya sebuah peningkatan dengan kategori sangat
baik di siklus pertama. Untuk rata-rata nilai kelas yang diperoleh secara keseluruhan adalah 85
sehingga mengalami peningkatan dari siklus pertama. Hal tersebut menunjukkan indikator
keberhasilan penelitian (≥80%), dengan begitu pembelajaran dengan menyesuaikan gaya
belajar siswa pada siklus yang kedua berhasil meningkatkan pemahaman peserta didik dengan
sangat baik atau sangat optimal.

6
Melihat dari nilai belajar siswa pada siklus 2, dapat disimpulkan bahwa kegiatan perbaikan
pembelajaran dengan penelitian tindakan pembelajaran dapat terlaksana dan dikategorikan
sangat baik hal ini dibuktikan dengan seluruh siswa di kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu telah
memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebanyak 90% dengan nilai rata-rata kelas memperoleh
85 di lihat dari siklus pertama ke siklus ke siklus kedua, hasil belajar siswa meningkat sebesar
70%. Maka dari itu menyesuaikan gaya belajar siswa pada siklus kedua telah melebihi indeks
keberhasilan sebuah penelitian (≥80%), apabila kita lihat hasil belajar siswa mencapai 90%
terjadi peningkatan sebesar 70% dari siklus sebelummnya atau siklus pertama. Dalam hal ini
terbukti dengan keseluruhan rata-rata nilai siswa 85 oleh karena itu, semua indikator
pencapaian kompetensi telah terpenuhi pada pembelajaran siklus 2 melalui penyesuaian gaya
belajar siswa, dikatakan telah berhasil menaikkan prestasi siswa. Berdasarkan penjelasan
mengenai hasil penelitian diatas, kita dapat memperoleh data hasil peningkatan pemahaman
siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan melihat tabel nilai siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Nilai Peningkatan Pemahaman Siswa


Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2
Rata – rata nilai siswa 55 85
Tuntas 4 18
Tidak tuntas 16 2
Kriteria Ketuntasan Klasikal 20% 90%

Berdasarkan tabel 3 diatas bahwa pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran di siklus 1,
guru belum menyesuaikan gaya belajar siswa tetapi hanya menggunakan media gambar,
diskusi dan tanya jawab sehingga diperoleh hasil penilaian yang menunjukkan nilai siswa
sangat rendah yaitu 4 orang diantarnya siswa yang sudah tuntas sesuai dengan KKM (20%),
untuk siswa yang memperoleh nilai dibawah sebanyak 16 orang dengan rata-rata kelas
mencapai nilai 55.
Pada kegiatan pembelajaran siklus 2, peneliti menerapkan media audio visual dalam
pelajaran dengan meneysuaikan gaya belajar siswa. Siswa di bagi menjadi 3 kelompok masing-
masing kelompok mempunyai gaya belajar yang sama yaitu kelompok 1 dengan gaya belajar
audiovisual, kelompok 2 dengan gaya belajar visual dan kelompok 3 dengan gaya belajar
kinestetik semua kelompok mendapatkan tugas masing-masing sesuai gaya belajarnya dengan
mempresentasikan hasil yang sudah mereka diskusikan. Pada perbaikan pembelajaran siklus 2,

7
siswa merasa antusias dan senang ketika mengikuti pembelajaran. Sehingga pada siklus 2
terjadi suatu peningkatan yang signifikan karena mereka belajar dengan gaya belajar yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing. Peningkatan tersebut dapat terlihat dari hasil
belajar di siklus 2 yang menunjukkan 90% siswa mencapai KKM dengan pencapaian rata-rata
kelas mengalami peningkatan disiklus 2. Berdasarkan hasil belajar dari pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di siklus 1, perbaikan pada siklus 2 yang akhirnya kita ketahui siswa mengalami
peningkatan dalam belajar di setiap siklusnya. Selain rata-rata nilai siswa yang terlihat, kita
juga bisa melihat persentase ketuntasan klasikal dalam proses belajar dengan meneyesuaikan
gaya blajar siswa juga mengalami suatu peningkatan dari 20% pada kegiatan pembelajaran
siklus 1 menjadi 90% di siklus kedua. Berdasarkan data tersebut, maka pelaksanaan
pembelajaran dengan menyesuaikan gaya belajar siswa dapat meningkatkan indikator
keberhasilan penelitian (≥80%) dengan kategori sangat baik. Berikut grafik rekapitulasi hasil
belajar siswa adalah sebagai berikut:

Grafik 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa


120

100

80

60

40

20

0
Siklus 1 Siklus 2

Tuntas Belum Tuntas

Dari hasil nilai tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus kedua ini dianggap
mengalami keberhasilan, sesuai dan melengkapi standar kriteria suatu keberhasilan. Lebih dari
80% siswa mendapatkan nilai dengan sangat baik. Berdasarkan penjelasan diatas, pengaruh
gaya belajar dalam proses pembelajaran PKn memberikan pengaruh yang sangat signifikan.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Letri (2020) menunjukkan bahwa gaya belajar
berpengaruh pada motivasi belajar siswa supaya siswa mampu belajar dengan baik dan

8
mendapatkan nilai yang optimal dan dari Beberapa penelitian lainnya yaitu Muhammad Syarif
dan Wahyu Nugraha (2019) menunjukan bahwa gaya belajar memberikan kontribusi pada hasil
belajar siswa dan Rindiani (2021) juga menyatakan bahwa gaya belajar berpengaruh postif
terhadap hasil belajar siswa.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SD Negeri 2 Ciulu Tahun Ajaran
2023/2024 ternyata gaya belajar siswa mampu mempengaruhi hasil belajar dengan signifikan.
Terbukti dengan adanya kemajuan belajar siswa yaitu dalam mencapai nilai yang baik di siklus
1 mendapatkan nilai rata-rata 55 dan nilai rata-rata 85 pada siklus 2. Gaya belajar sangat
berpengaruh bagi kemajuan hasil belajar siswa, dengan melihat peningkatan ketuntasan
klasikal belajar siswa dengan dibuktikan perolehan nilai persentase (20%) disiklus 1 dan (90%)
pada siklus 2 sehingga mencapai suatu indikator keberhasilan penelitian (≥ 80%).
Dari hasil pembahasan penelitian, terdapat beberapa saran yang disampaikan diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Kecenderungan gaya belajar siswa kelas 2 SD Negeri 2 Ciulu mayoritas visual. Oleh
karena itu guru yang mengajar di kelas tersebut sebaiknya menggunakan media
pembelajaran yang menekankan pada aspek visual seperti menggunakan gambar, slide,
peta konsep dan video sehingga dapat meningkatkan keefektifan belajar siswa.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai fasilitator belajar di sekolah hendaknya mampu memahami
kebutuhan belajar siswa sehingga memberikan fasilitas belajar yang baik.
3. Bagi Orang Tua
Orang tua sebagai pembimbing belajar di rumah hendaknya memahami karakteristik
putra-putrinya dan memberikan fasilitas yang sesuai dengan kecenderungan gaya
belajar putra-putrinya tersebut.
4. Bagi Siswa
Diharapkan agar lebih giat dan tekun dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di
sekolah agar hasil belajar di sekolah yang telah dicapai dapat ditingkatkan lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alliyah, R. R., Damayanti, R., & Raihani, S. S., (2021) Proses dan Inovasi Pembelajaran di
SD, Dr. Rusi Rusmiati Alliyah, M. Pd
Dewantara, A. H., Amir. B., & Harinda, (2020) Kreativitas Guru Dalam Memanfaatkan
Media Berbasis It Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa. Journal of Primary
Education,1(1) 15-28
Hafizal, D., Ananda, R., & Aprinawati, I., (2022) Analisis Pemahaman Guru Terhadap Gaya
Belajar Siswa di SDN 020 Ridan Permai. Jurnal Review Pendidikan Dasar, 8(1) 1-9
Hidayat, H., Mulyani, H., Nurhasanah, D. S., Khairunnisa, W., & Sholihah, Z., (2020)
Peranan Teknologi Dan Media Pembelajaran Bagi Siswa Sekolah Dasar Di Dalam
Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 8
(2) 1-9
Madjan, H. P., (2023) Pemahaman Guru Pendidikan Agama Kristen terhadap Kecerdasan
Psikomotorik dalam Mendorong Belajar Peserta Didik. Jurnal Kadesi I Jurnal
Teologi, 4 (2) 1-26
Napitu, V. (2021) Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks dengan Penggabungan Metode
Pembelajaran Berbasis Teks dan Kerja Kelompok. Journal of Education Action
Research, 5(4), 1-6
Rora, R.W., Siti. M., & Ahmad. T. H., (2021) Analisis Desain Pembelajaran Pkn di Sd/Mi
Kelas Tinggi. Jurnal Magistra, 12(1) 50-71
Said, A., & Budimanjaya, A., (2017) 95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences, Kencana.
Suci, G, S., Indrawan, I., Wijoyo, H., & Kurniawan, F., (2020) Transformasi Digital dan
Gaya Belajar, CV. Pena Persada
Tritoni, F., (2018) Pengembangan Pembelajaran Pkn Di Sekolah Dasar, Efendi Pradana,
M.Pd
Tirtoni, F., (2016) Pembelajaran Pkn Di Sekolah Dasar, CV. Buku Baik Yogyakarta

10

Anda mungkin juga menyukai