Anda di halaman 1dari 13

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENETAPAN

si
Nomor 109/Pdt.P/2016/PN Srp
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Semarapura yang mengadili perkara perdata pada
tingkat pertama telah menjatuhkan Penetapan sebagai berikut dalam perkara
permohonan yang diajukan oleh :

do
gu Ni Putu Mariana Eka Puspasari, perempuan, Tempat/tanggal lahir
Balikpapan, tanggal 26 April 1984, yang berdomisili di

In
A
Jalan Gajahmada Nomor 59 Kel. Semarapura Tengah,
Kecamatan Klungkung, Kabupaten
ah

lik
Klungkung.............................................sebagai Pemohon I ;
Robert Bennier, laki-laki, tempat/tanggal lahir Wina, Austria tanggal 10
Maret 1974, yang berdomisili di Jalan Gajahmada Nomor
am

ub
59 Kel. Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung,
Kabupaten Klungkung.........................sebagai Pemohon II ;
ep
Dalam hal memberikan kuasa kepada IDA AYU SRI HANDAYANI,S.H.,
k

sama-sama Advokat dan Penasihat Hukum yang beralamat di Banjar


ah

R
Kreteg Dusun Dawan, Desa Bakas, Kec. Banjarangkan Kab. Klungkung

si
dalam hal ini bertindak selaku kuasa,berdasarkan Surat Kuasa Khusus

ne
tanggal 30 Agustus 2016 untuk selanjutnya disebut Para Pemohon ;
ng

Pengadilan Negeri tersebut ;


Telah membaca dan memeriksa berkas permohonan yang

do
gu

bersangkutan ;
Telah membaca dan memperhatikan Penetapan Ketua Pengadilan
In
Negeri Semarapura Nomor 109/Pdt.P/2016/PN Srp., tanggal 14 September
A

2016 tentang Penunjukan Hakim ;


Telah membaca dan memperhatikan Penetapan Hakim Pengadilan
ah

lik

Negeri Semarapura Nomor 109/Pdt.P/2016/PN Srp., tanggal 14 September


2016 tentang Penetapan Hari Sidang ;
m

ub

Telah memeriksa dan mempelajari bukti-bukti surat ;


Telah mendengar keterangan saksi di persidangan ;
ka

ep

TENTANG DUDUK PERKARA


Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal
ah

5 September 2016, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


R

Semarapura pada tanggal 14 September 2016, dibawah Register Nomor


es
M

109/Pdt.P/2016/PN Srp., telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :


ng

on
gu

Halaman 1 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa antara PEMOHON Idengan PEMOHON IIadalah suami istri yang

si
telah melangsungkan perkawinan secara sah menurut agama Hindu
pada tanggal 05 Nopember 2007 sesuai dengan Kutipan Akta

ne
ng
Perkawinan nomor 000073/B5/CAMP/2007 yang dikeluarkan oleh kantor
Catatan Sipil dan Dinas Kependudukan Kabupaten Badung (Bukti P.1)
2. Bahwa dari perkawinan tersebut, telah lahir dua orang anak yang

do
gu bernama NI PUTU LUNA VALERIE BENNIER (Perempuan) yang lahir
pada tanggal 23 Juli 2008 (Bukti P.2),danKADEK LEON PUTRA

In
A
BENNIER(laki-laki) yang lahir pada tanggal 17 September 2014 (Bukti
P.3)
ah

lik
3. Bahwa PEMOHON I dan PEMOHON II sama-sama bekerja dan
mempunyai penghasilan yang cukup untuk menopang kehidupan, baik
untuk kepentingan pribadi maupun keluarga, sehingga baik PEMOHON I
am

ub
dan PEMOHON II tidak memerlukan bantuan ekonomi atau keuangan
antara satu dengan yang lainnya, namun demikian dalam urusan
ep
keluarga PEMOHON II tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas
k

kesejahteraan keluarganya, membiayai semua kebutuhan rumah


ah

R
tangganya dan biaya sekolah anak-anaknya sesuai dengan

si
kedudukannya sebagai kepala keluarga

ne
4. Bahwa pekerjaan PEMOHON IImempunyai resiko terhadap harta
ng

bersama dalam perkawinan, mempunyai konsekwensi sampai pada


harta pribadi, sedangkan PEMOHON I sampai saat ini masih mengalami

do
gu

kesulitan untuk melakukan perbuatan hukum berkaitan dengan transaksi


yang berhubungan dengan pembelian tanah/property, karena
In
PEMOHON II sebagai suami PEMOHON I masih berstatus Warga
A

Negara Asing (WNA) meskipun PEMOHON I berstatus Warga Negara


Indonesia (WNI)
ah

lik

5. Bahwa permohonan pemisahan harta ini dibuat bukan karena


PEMOHON I dan PEMOHON II mempunyai hutang kepada pihak lain
m

ub

yang nantinya dapat menimbulkan kerugikan terhadap pihak lain,


melainkan karena semata-mata untuk menopang kehidupan rumah
ka

ep

tangga serta melindungi dan menjamin hak PEMOHON I sebagai Warga


Negara Indonesia dan kesejahteraan anak-anak PEMOHON I dengan
ah

PEMOHON II dimasa depannya kelak


R

6. Bahwa PEMOHON I dan PEMOHON II baru mengetahui seharusnya


es
M

PEMOHON I dan PEMOHON II membuat perjanjian perkawinan tentang


ng

pemisahan harta sebelum perkawinan dilangsungkan, akan tetapi oleh


on
gu

Halaman 2 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena kealpaan dan ketidaktahuan PEMOHON I dan PEMOHON II

si
sehingga baru sekarang berniat membuat perjanjian perkawinan tentang
pemisahan harta (Perjanjian Terlampir)

ne
ng
7. Bahwa menurut Pasal 186 KUH Perdata disebutkan bahwa “selama
perkawinan, si istri boleh mengajukan tuntutan akan pemisahan harta
benda kepada hakim tetapi hanya dalam hal-halayat 2e dan guna segala

do
gu apa yang menurut hukum menjadi hak si isteri, akan menjadi kabur.”
8. Bahwa hal tersebut di atas juga dipertegas dalam Pasal 139 KUH

In
A
Perdata yang berbunyi “ Para calon suami isteri dengan peranjian kawin
dapat menyimpang dari peraturan undang-undang mengenai harta
ah

lik
bersama asalkan hal itu tidak bertentangan dengan tata susila yang baik
atau dengan tata tertib umum”
9. Bahwa menurut Pasal 140 KUH Perdata yang berbunyi “Perjanjian itu
am

ub
tidak boleh mengurangi hak-hak yang bersumber pada kekuasaan si
suami sebagai suami, dan pada kekuasaan sebagai bapak, tidak pula
ep
hak-hak yang oleh undang-undang diberikan kepada yang masih hidup
k

paling lama. Demikian pula perjanjian itu tidak boleh mengurangi hak-
ah

R
hak yang diperuntukkan bagi si suami sebagai kepala persatuan suami

si
istri untuk mensyaratkan wewenang bagi dirinya pengurusan harta

ne
kekayaan pribadi baik barang-barang bergerak maupun barang-barang
ng

tidak bergerak disamping penikmatan penghasilannya pribadi secara


bebas. Mereka juga berhak untuk membuat perjanjian, bahwa meskipun

do
gu

ada golongan harta bersama, barang-barang tetap, surat-surat berharga


lainnya dan utang piutang yang diperoleh atas nama istri, atau yang
In
selama perkawinan pihak istri jatuh kedalam harta bersama, tidak boleh
A

dipindahtangankan atau dibebani suaminya tanpa persetujuan istri“


10. Bahwa perjanjian kawin adalah suatu perjanjian yang dibuat berdasarkan
ah

lik

kesepakatan kedua belah pihak dan memiliki kekuatan yang mengikat


keduanya, sebagaimana diterangkan oleh Pasal 1338 KUH Perdata “
m

ub

Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-


undang bagi mereka yang membuatnya”
ka

ep

11. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan perundang-undangan, pencatatan


pemisahan harta benda dalam perkawinan pada Kantor Catatan Sipil
ah

dikategorikan sebagai peristiwa penting lainnya dan dapat dilakukan


R

pelaporan serta pencatatannya oleh Pejabat Kantor Catatan Sipil dengan


es
M

penetapan pengadilan negeri yang telah memperoleh kekuatan hukum


ng

tetap.
on
gu

Halaman 3 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
12. Bahwa menurut Pasal 56 ayat (1) Undang-Undang nomor 24 tahun 2013

si
tentang perubahan atas Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan yang berbunyi “Pencatatan peristiwa

ne
ng
penting lainnya dilakukan pejabat pencatatan sipil atas permintaan
penduduk yang bersangkutan setelah adanya penetapan pengadilan
negeri yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap”

do
gu 13. Bahwa untuk keperluan pencatatan pemisahan harta benda dalam
perkawinan pada pejabat pencatatan sipil diperlukan penetapan

In
A
pengadilan yang memiliki kewenangan untuk menerangkan suatu
keadaan tertentu
ah

lik
14. Bahwa sebagai bahan pertimbangan , para pemohon menyampaikan
beberapa kasus yang sama terjadi antar perkawinan campuran (mix
marriage) yang telah diperiksa dan diputus oleh beberapa pengadilan
am

ub
negeri di Indonesia yaitu :
a. Penetapan Pengadilan Negeri Semarapura nomor
ep
82/Pdt.P/2016/PN.Srp tertanggal 02 Agustus 2016 dengan para
k

Pemohon atas nama Sang Ayu Nyoman Dwiria dan Scott Patrick
ah

R
Markham (Bukti terlampir)

si
b. Penetapan Pengadilan Negeri Denpasar, Nomor

ne
466/Pdt.P/2014/PN.Dps tertanggal 09 Desember 2014 dengan para
ng

Pemohon atas nama Thomas Van Den Berg dan Ni Ketut Sri
Hartati,SH (bukti terlampir)

do
gu

c. Penetapan Pengadilan Negeri Denpasar, Nomor


536/Pdt.P/2015/PN.Dps tertanggal 07 Desember 2015 dengan para
In
Pemohon atas nama Merry Anna Nunn dan Harlan Walter Nunn
A

(bukti terlampir)
d. Penetapan Pengadilan Negeri Surabaya nomor
ah

lik

41/pdt.P/2015/PN.Sby tertanggal 27 Januari 2015 atas nama Indah


Cahyani Safitri dan Stuart John Anthony Ellis (bukti terlampir)
m

ub

15. Bahwa dari apa yang terurai di atas, Pemohon I dan Pemohon II
memohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Negeri Semarapura
ka

ep

untuk berkenan menerima, memeriksa dan menetapkan :


PRIMER :
ah

1. Mengabulkan permohonan para pemohon untuk seluruhnya ;


R

2. Menyatakan penetapanpemisahan harta Pemohon I dan Pemohon II


es
M

terhadap harta-harta yang akan timbul dikemudian hari tetap terpisah,


ng

sehingga tidak lagi berstatus harta bersama, yang dapat juga


on
gu

Halaman 4 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dituangkan dalam suatu kesepakatan tertulis dan diadakan dengan

si
akta notaris yang selanjutnya akan didaftarkan di Pengadilan Negeri
Semarapura ;

ne
ng
3. Menetapkan bahwa dalam urusan keluarga, Pemohon II tetap
bertanggung jawab sepenuhnya atas kesejahteraan keluarganya,
membiayai semua kebutuhan rumah tangganya dan biaya sekolah

do
gu anak-anaknya sesuai kedudukannya sebagai kepala keluarga
4. Memerintahkan Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan

In
A
Sipil Kabupaten Badunguntuk mencatat penetapan pengadilan
pemisahan harta bersama ini di dalam daftar/register yang digunakan
ah

lik
untuk itu;
5. Membebankan kepada para pemohon untuk membayar biaya
perkara
am

ub
SUBSIDER :
Jika Ketua Pengadilan Negeri Semarapura berpendapat lain, mohon keadilan
ep
yang seadil-adilnya
k

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, hadir


ah

R
Kuasa dari Para Pemohon di persidangan ;

si
Menimbang, bahwa setelah surat permohonan Pemohon dibacakan,

ne
Pemohon menyatakan ada perubahan, yaitu mengenai domisili dari Para
ng

Pemohon sehingga tertulis berdomisili di Jalan Gajahmada Nomo 59 Kel.


Semarapura Tengah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung ;

do
gu

Menimbang, bahwa untuk menguatkan permohonannya tersebut,


Kuasa Para Pemohon mengajukan surat-surat bukti berupa :
In
1. Fotocopy Kartu Izin Tetap Nomor 2D41E10117-P yang dikeluarkan
A

oleh Dirjen Imigrasi Indonesia, diberi tanda P-1 ;


2. Fotocopy Surat Keterangan Nomor 470/408/IX/2016/Sp. Tengah
ah

lik

tanggal 21 September 2016, diberi tanda P-2 ;


3. Fotocopy Kartu Keluarga Nomor 5103052802070524 tertanggal 4
m

ub

Maret 2015, diberi tanda P-3 ;


4. Fotocopy Kutipan Akta Perkawinan Nomor 73/B5/CAMP/2007, beri
ka

ep

tanda P-4 ;
5. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Nomo 58/UM.P/2008 An. NI PUTU
ah

LUNA VALERIE BENNIER tertanggal 28 Juli 2008, diberi tanda P-5 ;


R

6. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran Nomo 5103-LU-31102014-8562 An.


es
M

KADEK LEON PUTRA BENNIER tertanggal 31 Oktober 2014, diberi


ng

tanda P-6 ;
on
gu

Halaman 5 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa seluruh bukti surat Para Pemohon telah diberi

si
materai cukup, kemudian dicocokkan dan telah sesuai dengan aslinya,
sehingga dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah di persidangan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa selain bukti-bukti surat tersebut diatas, Kuasa Para
Pemohon telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yang dibawah sumpah yaitu :
1. Saksi NI KADEK YULI DWI LESTARI ;

do
gu 2. Saksi NI KOMANG ASTRI YULISTYAWATI ;
Menimbang, bahwa keterangan saksi tersebut sebagaimana termuat

In
A
didalam Berita Acara Persidangan ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Para Pemohon menyatakan
ah

lik
tidak mengajukan apa-apa lagi dan mohon penetapan ;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, maka
segala sesuatu yang tercantum dalam Berita Acara Persidangan haruslah
am

ub
dianggap termuat dan merupakan satu kesatuan dalam penetapan ini ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
ep
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan para pemohon
k

adalah hendak melakukan pemisahan harta dalam perkawinan terhitung sejak


ah

R
ditetapkannya oleh Pengadilan dengan maksdud agar pemohon I dapat

si
bertransaksi dengan pihak lain yang berhubungan dengan tanah, untuk

ne
menopang kehidupan dalam rumah tangga dan masa depan anak-anak para
ng

pemohon ;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya kuasa

do
gu

Para Pemohon telah mengajukan alat bukti bukti berupa bukti surat yang diberi
tanda P-1 s.d. P-6 serta 2 (dua) orang saksi yaitu saksi Ni Kadek Yuli Dwi
In
Lestari dan Saksi Ni Komang Astri Yulistyawati ;
A

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti dan keterangan saksi Para


Pemohon berdomisili di Jalan Gajahmada Nomor 59 Kel. Semarapura Tengah,
ah

lik

Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, yang masih termasuk wilayah


hukum Pengadilan Negeri Semarapura, sehingga Pengadilan Negeri
m

ub

Semarapura berwenang untuk memeriksa dan menetapkan permohonan


tersebut ;
ka

ep

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan


bukti-bukti surat yang diajukan para pemohon, benar antara para pemohon
ah

tersebut mereka telah melangsungkan perkawinan secara sah menurut agama


R

Hindu pada tanggal 5 Nopember 2007 sesuai dengan Kutipan Akta Perkawinan
es
M

nomor 73/B5/CAMP/2007 yang dikeluarkan oleh kantor Catatan Sipil dan Dinas
ng

Kependudukan Kabupaten Badung sebagaimana dalam bukti P-4;


on
gu

Halaman 6 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang,. bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan

si
Petitum Pokok Para Pemohon yaitu Pemisahan Harta setelah perkawinan
dilangsungkan ;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan para pemohon
bermaksud untuk melakukan pemisahan harta perkawinan karena
ketidaktahuan serta kelalaiannya dan tujuannya adalah agar nantinya

do
gu memudahkan Pemohon I untuk melakukan perbuatan hukum ;
Menimbang, bahwa apakah dibolehkan melakukan perjanjian

In
A
perkawinan tentang pemisahan harta setelah dilakukannya perkawinan? ;
Menimbang, bahwa dalam ketentuan pasal 29 ayat (1) Undang-undang
ah

lik
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyebutkan “bahwa perjanjian
perkawinan dilakukan pada waktu atau sebelum perkawinan dilangsungkan”,
didalam ayat (2) “perjanjian tersebut tidak dapat disahkan bilamana melanggar
am

ub
batas-batas hukum, agama dan kesusilaan” ;
Menimbang, bahwa apabila mengacu pada aturan tersebut diatas maka
ep
tidak mengatur apakah diperbolehkan membuat perjanjian perkawinan setelah
k

atau pada saat perkawinan berlangsung ;


ah

R
Menimbang, bahwa oleh dikarenakan banyaknya peristiwa hukum yang

si
timbul di masyarakat di mana dalam hal ini belum ada pengaturan yang jelas

ne
mengenai peristiwa hukum tersebut sehingga hakim sebagai salah satu
ng

pelaksana kekuasaan kehakiman diberikan kewenangan untuk melakukan


penemuan hukum untuk dapat menyelesaikan permasalahan hukum yang

do
gu

timbul di masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang No. 48 Tahun 2009


Pasal 10 ayat (1) tentang Kekuasaan Kehakiman menentukan “bahwa
In
Pengadilan dilarang menolak untuk memeriksa, mengadili, memutus suatu
A

perkara yang diajukan dengan dalil hukum tidak ada atau kurang jelas,
melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya”. Ketentuan pasal ini
ah

lik

memberi makna bahwa hakim sebagai organ utama Pengadilan dan sebagai
pelaksana kekuasaan kehakiman wajib hukumnya bagi Hakim untuk
m

ub

menemukan hukumnya dalam suatu perkara meskipun ketentuan hukumnya


tidak ada atau kurang jelas ;
ka

ep

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan menggali apakah terdapat


aturan lain yang mengatur perjanjian perkawinan setelah perkawinan
ah

berlangsung ;
R

Menimbang, bahwa setelah Hakim menggali aturan yang terdapat di


es
M

dalam norma-norma hukum yang ada maka terdapat beberapa ketentuan


ng

didalam Burgelijk Wetbook yang mengatur mengenai perjanjian perkawinan ;


on
gu

Halaman 7 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa didalam Pasal 66 Undang-undang Nomor 1 Tahun

R
1974 Tentang Perkawinan mengatur “Untuk perkawinan dan segala sesuatu

si
yang berhubungan dengan perkawinan berdasarkan atas Undang-undang ini,

ne
ng
maka dengan berlakunya Undang-undang ini ketentuan-ketentuan yang diatur
dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), Ordonansi
Perkawinan Indonesia Kristen (Huwelijks Ordonantie Christen Indonesiers

do
gu S.1933 No. 74), Peraturan Perkawinan Campuran (Regeling op de gemengde
Huwelijken S. 1898 No. 158), dan peraturan-peraturan lain yang mengatur

In
A
tentang perkawinan sejauh telah diatur dalam Undang-undang ini, dinyatakan
tidak berlaku” meskipun demikian oleh karena pengaturan mengenai Perjanjian
ah

lik
Perkawinan yang dibuat setelah perkawinan tidak diatur didalam Undang-
undang tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pasal tersebut diatas maka
am

ub
sejauh undang-undang tersebut tidak mengatur maka dapat mengacu pada
ketentuan yang mengatur mengenai Perjanjian kawin setelah perkawinan
ep
dilaksanakan ;
k

Menimbang, bahwa pasal 139 BW disebutkan bahwa perjanjian


ah

R
perkawinan yang dibuat oleh calon suami isteri bertujuan untuk mengatur akibat

si
perkawinannya terhadap harta kekayaan mereka. Inti perjanjian perkawinan

ne
adalah kesepakatan antara calon suami isteri yang akan menikah untuk
ng

memisahkan kepemilikan harta dan utang piutang, dan kesepakatan tentang


sejumlah hal penting lain pada saat mengarungi bahtera rumah tangga ;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan didalam Pasal 186 BW


menyebutkan “sepanjang perkawinan setiap istri berhak mengajukan tuntutan
In
kepada hakim akan pemisahan harta kekayaan, akan tetapi hanya dalam hal-
A

hal sebagai berikut :


1. Jika si suami karena kelakuannya yang nyata tak baik telah
ah

lik

memboroskan harta kekayaan persatuan dan karena itu menghadapkan


segenap keluarga rumah kepada bahaya keruntuhan ;
m

ub

2. Jika karena tak adanya ketertiban dan cara yang baik dalam mengurus
harta kekayaan si suami sendiri, jaminan guna harta kawin si istri dan
ka

ep

guna segala apa yang menurut hukum menjadi hak si istri, akan menjadi
kabur atau jika karena sesuatu kelalaian besar dalam mengurus harta
ah

kawin si istri, kekayaan ini dalam bahaya ;


R

Menimbang, bahwa apakah permohonan pisah harta yang diajukan


es
M

oleh Para Pemohon tersebut telah memenuhi persyaratan sebagaimana


ng

tersebut diatas akan dipertimbangkan sebagai berikut ;


on
gu

Halaman 8 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa alasan Para Pemohon mengajukan permohonan

si
perjanjian perkawinan setelah perkawinan berlangsung adalah karena kealpaan
dan ketidaktahuan PEMOHON I dan PEMOHON II sehingga baru sekarang

ne
ng
berniat membuat perjanjian perkawinan tentang pemisahan harta ;
Menimbang, bahwa seharusnya para pemohon sudah mengetahui akan
adanya ketentuan mengenai perjanjian perkawinan karena sebagaimana

do
gu diketahui bahwa semua peraturan perundang-undangan haruslah diumumkan
di dalam Lembaran Negara dengan tujuan untuk diketahui oleh masyarakat

In
A
umum sehingga peraturan perundang-undangan itu dapat dilaksanakan dan
berfungsi untuk melindungi kepentingan hukum dari masyarakat itu sendiri ;
ah

lik
Menimbang, bahwa Para pemohon dalam hal ini sebagai warga negara
Indonesia seharusnya sudah tahu atau berkewajiban untuk mengetahui akan
adanya ketentuan mengenai perjanjian perkawinan itu sehingga tidaklah
am

ub
menjadi suatu alasan bagi para pemohon bahwasanya mereka tidak
mengetahui akan adanya ketentuan perjanjian perkawinan yang dapat
ep
mengatur tentang akibat hukum dari harta kekayaan dan hutang piutang yang
k

ada atau timbul dari perkawinan mereka ;


ah

R
Menimbang, bahwa adanya kealpaan dan ketidaktahuan para pemohon

si
ini dianggap Hakim sebagai suatu hal yang wajar dikarenakan kedua belah

ne
pihak adalah masyarakat umum yang tidak mengetahui secara pasti tentang
ng

ketentuan yang mengatur tentang perjanjian perkawinan sebagaimana yang


diatur dalam KUHPerdata maupun UU Perkawinan ;

do
gu

Menimbang, bahwa selain hal yang diuraian diatas, alasan Para


Pemohon yaitu agar memudahkan Pemohon I untuk melakukan perbuatan
In
hukum seperti membeli sebuah properti dan sebagainya oleh karenanya hak
A

suatu menurut hukum menjadi hak Istri akan menjadi kabur, sehingga untuk
menghindari hilangnya hak kepemilikan dari harta benda yang telah ada atau
ah

lik

yang akan ada maka sangat diperlukan adanya pemisahan harta perkawinan
dari masing-masing pihak para pemohon yaitu dengan membuat perjanjian
m

ub

perkawinan ;
Menimbang, bahwa perjanjian perkawinan yang dibuat setelah
ka

ep

perkawinan bertujuan untuk mencegah timbulnya permasalahan terhadap harta


benda perkawinan mereka dengan memisahkan harta benda perkawinan
ah

mereka dan hal-hal yang disepakati bersama setelah perkawinan


R

dilangsungkan dan setelah perjanjian perkawinan tersebut berkekuatan hukum


es
M

tetap ;
ng

on
gu

Halaman 9 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas maka Para

si
Pemohon telah memenuhi syarat ke-2 (dua) dari syarat PerjanjianPerkawinan
setelah terjadinya perkawinan oleh karena itu Perjanjian yang dilakukan setelah

ne
ng
perkawina tersebut beralasan dan dapat dikabulkan ;
Menimbang, bahwa dari keterangan para saksi dihubungkan dengan
surat bukti serta dalil Para Pemohon maka Hakim berpendapat bahwa Para

do
gu Pemohon telah dapat membuktikan dalil permohonannya serta permohonan
para pemohon tersebut tidak bertentangan dengan hukum, kesusilaan atau

In
A
norma-norma lainnya yang hidup dalam masyarakat, sehingga menurut hemat
Hakim yang memeriksa perkara ini permohonan para Pemohon untuk membuat
ah

lik
perjanjian perkawinan cukup beralasan sehingga petitum pokok Para Pemohon
patut untuk dikabulkan ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
am

ub
mempertimbangkan masing-masing Petitum Para Pemohon sebagaimana
berikut ;
ep
Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-1 yaitu agar mengabulkan
k

Para Permohon untuk seluruhnya, menurut Hakim sebelum mempertimbangkan


ah

R
petitum tersebut maka Hakim akan mempertimbangkan petitum angka 2,3,4

si
dan angka 5 terlebih dahulu ;

ne
Menimbang, bahwa mengenai petitum ke-2 (dua) yaitu harta yang akan
ng

timbul dikemudian hari tetap terpisah, sehingga tidak lagi berstatus harta
bersama, yang dapat juga dituangkan dalam suatu kesepakatan tertulis dan

do
gu

diadakan dengan akta notaris yang selanjutnya akan didaftarkan di Pengadilan


Negeri Semarapura sebagaimana telah dipertimbangkan diatas adalah
In
beralasan hukum sehingga patut untuk dikabulkan dengan mengubah redaksi
A

sebagaimana dalam amar ;


Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-3 (tiga) yang dimohonkan Para
ah

lik

Pihak yaitu Menetapkan bahwa dalam urusan keluarga, Pemohon II tetap


bertanggung jawab sepenuhnya atas kesejahteraan keluarganya, membiayai
m

ub

semua kebutuhan rumah tangganya dan biaya sekolah anak-anaknya sesuai


kedudukannya sebagai kepala keluarga akan dipertimbangkan sebagai berikut ;
ka

ep

Menimbang, bahwa sudah suatu kewajiban dimana Pemohon II


sebagai suami yang berkedudukan sebagai kepala keluarga berkewajiban
ah

untuk memenuhi segala urusan keluarga dalam arti bertanggung jawab


R

sepenuhnya atas kesejahteraan keluarganya, membiayai semua kebutuhan


es
M

rumah tangganya dan biaya sekolah anak-anaknya sesuai dengan kedudukan


ng

on
gu

Halaman 10 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagai kepala keluarga oleh karena itu petitum ke-3 (tiga) beralasan hukum

si
sehingga patut untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa terhadap petitum ke-4 (empat) yaitu

ne
ng
Memerintahkan Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Badung untuk mencatat penetapan pengadilan pemisahan harta
bersama ini di dalam daftar/register yang digunakan untuk itu akan

do
gu dipertimbangkan sebagai berikut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Penjelasan Pasal 56 Undang –

In
A
undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan
ah

lik
“Yang dimaksud dengan "Peristiwa Penting lainnya" adalah peristiwa yang
ditetapkan oleh pengadilan negeri untuk dicatatkan pada Instansi Pelaksana” ;
Menimbang, bahwa oleh karena yang dimohonkan adalah ijin untuk
am

ub
membuat perjanjian perkawinan, dimana peristiwa tersebut merupakan bagian
dari suatu peristiwa penting oleh karenanaya para pihak diwajibkan untuk
ep
melaporkan peristiwa penting tersebut setelah dibuatnya perjanjian tersebut
k

kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Badung


ah

R
paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya salinan penetapan

si
pengadilan dan melampirkan perjanjian Kawin yang telah dibuat dihadapan

ne
notaris dicatat pada register akta Pencatatan Sipil dan kutipan akta Pencatatan
ng

Sipil Para Pemohon ;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka petitum

do
gu

ke-4 (empat) adalah beralasan hukum dan patut untuk dikabulkan dengan
merubah redaksional sebagaimana dalam amar ;
In
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Para Pemohon
A

dikabulkan maka Para Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara yang
timbul sehubungan dengan permohonan ini yang jumlahnya akan disebutkan
ah

lik

dalam amar penetapan ini oleh karena itu Petitum ke-5 adalah beralasan
hukum dan patut untuk dikabulkan ;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut


diatas, maka Permohonan Para Pemohon cukup beralasan dan tidak
ka

ep

bertentangan dengan hukum, maka sudah sepatutnya untuk dikabulkan oleh


karena itu petitum ke- 1 beralasan hukum dan patut untuk dikabulkan untuk
ah

seluruhnya ;
R

Mengingat, RBG, BW, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang


es
M

Kekuasaan Kehakiman, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang


ng

Perkawinan, Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas


on
gu

Halaman 11 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

si
dan ketentuan Peraturan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini ;
MENETAPKAN

ne
ng
1. Mengabulkan Permohonan Para Pemohon seluruhnya ;
2. Memberi ijin Para Pemohon untuk membuat perjanjian perkawinan yang

do
gu pada pokoknya terhadap harta-harta baik yang telah ada dan yang akan
timbul dikemudian hari tetap terpisah, sehingga tidak lagi berstatus harta

In
A
bersama ;
3. Memerintahkan Pemohon II tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas
ah

lik
kesejahteraan keluarganya, membiayai semua kebutuhan rumah
tangganya dan biaya sekolah anak-anaknya sesuai dengan
kedudukannya sebagai kepala keluarga ;
am

ub
4. Memerintahkan kepada Para Pemohon untuk kemudian mencatatkan
Peristiwa Penting tersebut pada register akta Pencatatan Sipil dan
ep
kutipan akta Pencatatan Sipil Para Pemohon di Kantor Dinas
k

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Badung, selambat-


ah

R
lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak Penetapan ini diterima oleh Para

si
Pemohon dengan melampirkan Perjanjian Pemisahan Harta Perkawinan;

ne
5. Menghukum Para Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
ng

171.000,00 (seratus tujuh puluh satu ribu rupiah) ;

do
gu

Demikian ditetapkan pada hari ini Rabu, tanggal 21 September 2016


oleh ANDRIK DEWANTARA,S.H.M.H. Hakim Pengadilan Negeri Semarapura,
In
penetapan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum
A

pada hari itu juga, dengan dibantu oleh I NYOMAN SUDARSANA, S.H.
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Semarapura serta dihadiri oleh
ah

lik

Kuasa Para Pemohon.


m

ub

PANITERA PENGGANTI, HAKIM,


ka

ep

T.T.D T.T.D
ah

I NYOMAN SUDARSANA, S.H. ANDRIK DEWANTARA,S.H.M.H.


es
M

ng

on
gu

Halaman 12 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perincian ongkos perkara :

si
1. PNBP Pendaftaran : Rp. 30.000,00
2. Meterai Penetapan : Rp. 6.000,00

ne
ng
3. Redaksi Penetapan : Rp. 5.000,00
4. Panggilan Pemohon : Rp. 75.000,00
5. PNBP Panggilan : Rp. 5.000,00

do
gu 6. ATK : Rp. 50.000,00
Jumlah : Rp. 171.000,00 (Seratus Tujuh Puluh Satu Ribu

In
A
Rupiah) ;
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 13 dari 13 halaman Penetapan Nomor 109/Pdt.P/2016/PN.Srp


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Anda mungkin juga menyukai