Anda di halaman 1dari 89

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
Nomor 6/Pdt.G/2018/PN SPT

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Sampit yang memeriksa dan memutus perkara

ne
ng
perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara gugatan antara:

do
gu MINSOR Alias MINSOR JAHAN Bin JAHAN RAMPAI, tempat/tanggal lahir,
Tehang/15 Juli 1957, jenis kelamin Laki-laki, pekerjaan
Petani/Pekebun, alamat : Jalan Nganen No.57, RT.001/RW.001,

In
A
Kelurahan Parenggean, Kecamatan Parenggean, Kabupaten
Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, dalam hal ini
ah

lik
memberikan kuasa kepada : Ikhsanudin, S.H., dan Adi, S.H., Advokat
pada Kantor IKHSANUDIN, SH & REKAN, beralamat di Jalan G.
am

ub
Obos XXIII No.01, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota
Palangkaraya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 18 April
2018, dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sampit
ep
k

dengan No.53/SK.KH/4/2018/PN Spt, tanggal 23 April 2018


ah

selanjutnya disebut sebagai ...............................................Penggugat;


R
Lawan

si
1. PT. KATINGAN INDAH UTAMA, yang berkedudukan di Desa Kabuau,

ne
ng

Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi


Kalimantan Tengah, dalam hal ini diwakili oleh Direktur, RIZAL
PURNAWARMAN, berdasarkan Akta Perubahan Susunan Pengurus

do
gu

Terakhir No.52, tanggal 30 Januari 2018, dibuat dihadapan Hestyani


Hassan, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah memberikan kuasa
In
A

kepada : 1. Yusuf Eka Septiawan Waruwu, SH., 2. Fajar Wisnu Brata,


S.H., 3. Noverian Nurprimantrie Utama, S.H., 4. Rafsodi Nayogi, S.H.,
ah

5. Nuri Ristranti, S.H., 6. Margareth Hana Helena Sinurat, S.H.,


lik

seluruhnya adalah karyawan PT. Katingan Indah Utama, yang beralamat


di Jl. K.H. Wahid Hasyim 188-190, Jakarta Pusat- Indonesia, berdasarkan
m

ub

Surat Kuasa Khusus tanggal 8 Mei 2018, dan telah terdaftar di


Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sampit dengan No. 62/ SK.KH/3/2018/PN
ka

ep

Spt, tanggal 8 Mei 2018, selanjutnya disebut sebagai


......................................................................................................Tergugat I;
ah

2. DEWAN ADAT DAYAK KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR,


es

beralamat di Jalan Jendral Ahmad Yani No.16, Sampit, Kabupaten


M

ng

Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, yang dalam hal ini untuk
on

Halaman 1 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diri sendiri dan diwakili oleh : 1. Drs. Untung. TR., M.Pd, 2. Ady Candra,

a
S.H, M.H., 3. Abdul Kadir, S.H., 4. Sugianto, S.H., 5. Marsidi Ajil, 6.

si
Hasbulah, AT., berdasarkan Surat Perintah Tugas No.102/DAD-
KOTIM/SPT/VII/2018, tanggal 3 Juli 2018 selanjutnya disebut sebagai

ne
ng
.....................................................................................................Tergugat II;

do
3. MAJELIS HAKIM KARAPATAN MANTIR PERDAMAIAN ADAT
gu KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR, beralamat di Jalan Jendral
Ahmad Yani No.16, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi

In
A
Kalimantan Tengah, yang dalam hal ini untuk diri sendiri dan diwakili oleh
Hasbullah, AT., berdasarkan Keputusan Dewan Adat Dayak Kabupaten
ah

lik
Kotawaringin Timur, Nomor:118/DAD-KOTIM/KPTS/VI/2017, tanggal 15
Juni 2017, selanjutnya disebut sebagai......................................Tergugat III;
am

ub
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca berkas perkara;
ep
Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
k

Setelah melakukan Pemeriksaan Setempat atas obyek perkara;


ah

si
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 12 April

ne
ng

2018, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sampit


pada tanggal 16 April 2018 dalam Register Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt, telah
mengajukan gugatan sebagai berikut:

do
gu

POSITA GUGATAN
In
PENGGUGAT ADALAH SALAH SATU AHLI WARIS YANG SAH DARI ALM.
A

JAHAN RAMPAI SELAKU PEMILIK TANAH ADAT DAYAK (OBYEK


SENGKETA) SEHINGGA DENGAN DEMIKIAN KEPEMILIKAN TANAH
ah

lik

TERMASUK PENGUASAAN (BESIT) TANAMAN KELAPA SAWIT SERTA


BUAH KELAPA SAWIT (YANG DITANAM TERGUGAT I SECARA MELAWAN
m

ub

HUKUM) OLEH PENGGUGAT ADALAH SAH MENURUT HUKUM


ka

1. Bahwa Penggugat adalah salah satu ahli waris yang sah dari Alm. Jahan
ep

Rampai selaku Pemilik Tanah Adat Dayak, dimana hak tersebut telah
ah

diteguhkan/ dikuatkan dengan adanya :


R

a. Surat Keterangan Kepala Desa Tehang tertanggal 25 Oktober 1972 ;


es

b. Surat Pernyataan tertanggal 20 Agustus 2016 yang dibuat oleh Lubis


M

ng

N., Bunut K., Yusri Holdan, Salundik, Menso dan Asmuni ;


on

Halaman 2 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
c. Surat Keterangan yang dibuat oleh Doho Jahan (kakak kandung

a
Penggugat), yang diketahui serta ditandatangani oleh Kepala Desa

si
Tehang dan Kepala Desa Kabuau;
d. Surat Keterangan Tanah Adat (SKTA) Nomor : 23/SKT-A/DKA-

ne
ng
PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017 A.n. Doho Jahan (kakak
kandung Penggugat) ;

do
gu e. Putusan Kerapatan Mantir/ Let Perdamaian Adat Desa Kabuau terkait
Sengketa Adat Nomor : 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 ; serta
f. Didukung dengan bukti-bukti kepemilikan lainnya yang sah sesuai

In
A
dengan ketentuan yang berlaku ;
2. Bahwa Tanah Adat Dayak warisan milik Penggugat sebagaimana
ah

lik
dimaksud dalam posita gugatan angka 1 (satu) memiliki letak, ukuran dan
luas serta batas-batas sesuai Surat Keterangan Tanah Adat (SKTA)
am

ub
Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017 A.n. Doho
Jahan (kakak kandung Penggugat), sebagai berikut :
Letak Tanah :
ep
k

- Pada jalan/anak sungai : Daerah Bipak, Sungai Subang


ah

- Desa : Kabuau
R
- Kedamangan : Kecamatan Parenggean

si
- Kecamatan/Kabupaten : Parenggean/Kotawaringin Timur

ne
ng

Ukuran Tanah :
- Panjang : 3.034 Meter / 2.960 Meter

do
gu

- Lebar : 1.500 Meter


In
A

- Luas : 3.798.695 (Tiga Juta Tujuh Ratus


Sembilan Puluh Delapan Ribu Enam
ah

Ratus Sembilan Puluh Lima Meter


lik

Kuadrat atau Tiga Ratus Tujuh Puluh


Sembilan Koma Delapan Hektar)
m

ub

Batas-Batas :
ka

- Utara : Hutan
ep

- Timur : Sungai Subang


ah

- Selatan : Hutan
R

- Barat : Hutan
es
M

3. Bahwa terkait ukuran dan luas Tanah Adat Dayak warisan milik
ng

Penggugat sebagaimana dimaksud dalam posita gugatan angka 2 (dua)


on

Halaman 3 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
telah diungkapkan dalam pertimbangan Putusan Kerapatan Mantir/ Let

a
Perdamaian Adat Desa Kabuau dalam Perkara Sengketa Adat Nomor :

si
1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017, tanggal 12 Februari 2018 antara Doho
Jahan melawan Direksi PT. Katingan Indah Utama/ Tergugat I sehingga

ne
ng
sesuai Surat Jawaban Klarifikasi tertanggal 5 Februari 2018 dari Damang
Kepala Adat Kecamatan Parenggean maka telah dilakukan renvoi

do
gu beberapa hal di dalam isi Surat Keterangan Tanah Adat (SKTA) Nomor :
23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017, khususnya terkait
ukuran panjang dan lebar serta luas dari Tanah Adat Dayak warisan milik

In
A
Penggugat, menjadi :
Ukuran Tanah :
ah

lik
- Panjang : 2.530 Meter

- Lebar : 1.500 Meter


am

ub
- Luas : 3.795.000 (Tiga Juta Tujuh Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Meter Kuadrat
ep
k

atau Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan


Koma Lima Hektar)
ah

si
4. Bahwa Putusan Kerapatan Mantir/ Let Perdamaian Adat Desa Kabuau

ne
ng

dalam Perkara Sengketa Adat Nomor : 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017,


tanggal 12 Februari 2018 antara Doho Jahan melawan Direksi PT.
Katingan Indah Utama/ Tergugat I, sebagaimana dimaksud diatas,

do
gu

Amarnya menyatakan sebagai berikut :


In
AMAR PUTUSAN
A

Mengadili :
1. Menyatakan mengabulkan tuntutan Pengadu, DOHO JAHAN untuk
ah

lik

sebagian;
2. Menyatakan Sah dan berharga menurut Hukum Adat (HADAT) Dayak
m

ub

1894 dan Hukum Adat tidak tertulis yang berlaku di wilayah Desa
Kabuau semua bukti-bukti kepemilikan Tanah Adat warisan A.n. DOHO
ka

JAHAN;
ep

3. Menyatakan DOHO JAHAN adalah perwakilan ahli waris yang sah dari
ah

Alm. Jahan Rampai;


R

4. Menyatakan DOHO JAHAN adalah pemilik yang sah atas Obyek


es

Sengketa yang terletak di wilayah/ daerah Bipak Sungai Subang, Desa


M

ng

Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur,


on

Halaman 4 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Provinsi Kalimantan Tengah sesuai Surat Keterangan Tanah Adat

a
Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017, Surat

si
Keterangan Kepala Kampung Tehang tertanggal 25 Oktober 1972 dan
bukti Keterangan Saksi/ serta Surat-Surat lainnya, dengan keterangan

ne
ng
sebagai berikut :
Letak Tanah :

do
gu -
-
Pada jalan/anak sungai
Desa
: Daerah Bipak, Sungai Subang
: Kabuau
- Kedamangan : Kecamatan Parenggean

In
A
- Kecamatan/Kabupaten : Parenggean/Kotawaringin Timur
ah

lik
Ukuran Tanah :
- Panjang : 3.034 Meter / 2.960 Meter
am

ub
- Lebar : 1.500 Meter

- Luas : 3.798.695 (Tiga Juta Tujuh Ratus


ep
Sembilan Puluh delapan Ribu Enam
k

Ratus Sembilan Puluh Lima Meter


ah

Kuadrat/ Tiga Ratus Tujuh Puluh


R

si
Sembilan Koma Delapan Hektar)

ne
ng

Batas-Batas :
- Utara : Hutan
- Timur : Sungai Subang

do
gu

- Selatan : Hutan
- Barat : Hutan
In
A

5. Menyatakan bahwa Lahan/ Tanah Adat “Obyek Sengketa” termasuk


kebun kelapa sawit yang ditanam oleh PT. Katingan Indah Utama atau
ah

lik

apapun yang melekat diatas atau di bawah/ di dalam tanah adat


dimaksud menurut Hukum Adat Dayak/ hukum perlekatan sesuai
m

ub

ketentuan yang berlaku adalah sah milik DOHO JAHAN secara Hukum
Adat Dayak;
ka

6. Menyatakan Pihak Teradu/ Direksi PT. Katingan Indah Utama


ep

melakukan pelanggaran Hukum Adat (HADAT) 1894 Pasal 45 yakni


ah

Singer Karusak Ramu (denda adat kerusakan barang berharga), Pasal


R

90 yakni Perkara Takian Helang Tana, Bahu, Kabun (perkara


es

perselisihan batas ladang, kebun, dan bekas berladang dan bekas


M

ng

berkebun), Pasal 92 yakni Hadat Panggul, Sapindang, Tatas lauk, Rintis


on

Halaman 5 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pantung, Tanggiran Sungai dan Danau (adat-istiadat mengenai macam-

a
macam hak panggul, sapindang, tatas handel, tatas ikan, rintis jalutung,

si
tanggiran, sungai dan danau), Pasal 95 yakni Adat Eka Malan-Manana,
Satiar Bausaha (adat tempat berladang dan tempat berusaha), Pasal 96

ne
ng
yakni Kasukup Singer Belom Bahadat (kelengkapan denda adat hidup
kesopanan, beretika, bermoral yang tinggi);

do
gu 7. Menghukum Pihak Teradu/ Direksi PT. Katingan Indah Utama dengan
memberikan Singer sebanyak 90 (sembilan puluh) kati ramu atas
Pelanggaran Pasal 45 Hukum Adat (HADAT) Dayak 1894 yakni Singer

In
A
Karusak Ramu (denda adat kerusakan barang berharga);
8. Menghukum Pihak Teradu/ Direksi PT. Katingan Indah Utama dengan
ah

lik
memberikan Singer sebanyak 100 (seratus) kati ramu atas Pelanggaran
Pasal 96 Hukum Adat (HADAT) Dayak 1894 yakni Kasukup Singer
am

ub
Belom Bahadat (kelengkapan denda adat hidup kesopanan, beretika,
bermoral yang tinggi)/ diserahkan kepada Pengadu dan menghukum
Pihak Teradu/ Direksi PT. Katingan Indah Utama menyampaikan
ep
k

Pernyataan permohonan maaf atas penggarapan, penanaman,


ah

pemanenan kelapa sawit diatas Obyek Sengketa yakni tanah adat


R
warisan milik Pengadu secara tertulis dan dimuat di Media cetak

si
Kalteng Pos selama 3 (tiga) hari berturut-turut kepada pihak Pengadu

ne
ng

dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak
putusan ini dibacakan dan telah berkekuatan hukum tetap menurut
hukum adat setempat;

do
gu

9. Memerintahkan Pihak Teradu/ Direksi PT. Katingan Indah Utama agar


melakukan enclave (mengeluarkan) areal Obyek Sengketa dari
In
A

perizinannya maupun perizinan pihak lain yakni Koperasi Sawit Kabuau


Indah yang memiliki hubungan kemitraan dengan Pihak Teradu/ Direksi
ah

PT. Katingan Indah Utama dan menyerahkan areal Obyek Sengketa


lik

kepada Pihak Pengadu/ DOHO JAHAN;


10. Menghukum Pihak Teradu/ Direksi PT. Katingan Indah Utama dengan
m

ub

untuk membayar ganti kerugian moril yang dialami oleh DOHO JAHAN
yang dinilai sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah);
ka

ep

11. Menetapkan 1 (satu) kati ramu sebesar atau senilai Rp. 250.000,- (dua
ratus lima puluh ribu rupiah);
ah

12. Memerintahkan Pihak Pengadu/ Doho Jahan agar menanggung biaya


R

pesta adat bersama sebagai penutup terkait penerapan Pasal 90, Pasal
es
M

92 dan Pasal 95 Hukum Adat (HADAT) Dayak 1894;


ng

on

Halaman 6 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Menghukum Pihak Teradu/ Direksi PT. Katingan Indah Utama dengan

a
untuk membayar segala biaya dalam perkara ini yang sampai saat ini

si
ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

ne
ng
5. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan komisi lapangan yang
dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 3 Januari 2018 sebagaimana
diungkapkan dalam pertimbangan Putusan Kerapatan Mantir/ Let

do
gu Perdamaian Adat Desa Kabuau dalam Perkara Sengketa Adat Nomor :
1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017, tanggal 12 Februari 2018 antara Doho

In
A
Jahan melawan Direksi PT. Katingan Indah Utama/ Tergugat I diperoleh
fakta bahwa Tanah Adat Dayak warisan milik Penggugat ternyata berada
ah

lik
diluar peta perizinan Tergugat I;

6. Bahwa berdasarkan pemeriksaan Komisi Lapangan sebagaimana


am

ub
diungkapkan dalam pertimbangan Putusan Kerapatan Mantir/ Let
Perdamaian Adat Desa Kabuau dalam Perkara Sengketa Adat Nomor :
1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017, tanggal 12 Februari 2018 antara Doho
ep
k

Jahan melawan Direksi PT. Katingan Indah Utama/ Tergugat I diperoleh


ah

fakta bahwa selain menurut perhitungan GPS oleh Tim Ahli Kerapatan
R

si
Mantir/ Let Perdamaian Adat setelah dilakukan overlay (pelapisan),
diketahui Tanah Adat Dayak warisan milik Penggugat ternyata berada

ne
ng

diluar peta perizinan Tergugat I, sebenarnya dari luas Tanah Adat Dayak
warisan milik Penggugat ± 379,5 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Koma

do
Lima) Hektar tersebut, terdapat tanah kosong/ belum tertanam kelapa
gu

sawit seluas ± 65 (enam puluh lima) hektar dan sisanya seluas ± 314 (tiga
ratus empat belas) hektar telah ditanami kelapa sawit sejak tahun 2007
In
A

oleh Tergugat I untuk selanjutnya disebut “Obyek Sengketa”;


ah

7. Bahwa di atas Obyek Sengketa Penggugat membangun pondok darurat


lik

dan menguasai (mem besit) seluruh kebun kelapa sawit beserta buahnya
yang berada diatas areal Obyek Sengketa tersebut. Penguasaan (besit)
m

ub

atas Obyek Sengketa juga di dasarkan pada hal-hal terurai dan di


dasarkan pula pada norma Pasal 16, Pasal 19, Pasal 26 ayat (2), dan
ka

ep

Pasal 28 serta pasal terkait lainnya dalam Undang-Undang Nomor 5


Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) Jo.
ah

Pasal 1 angka 19 Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1


R

Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi


es
M

Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan Adat


ng

Dayak Di Kalimantan Tengah telah ditegaskan bahwa : “19. Tanah adat


on

Halaman 7 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
adalah tanah beserta isinya yang berada di wilayah Kedamangan dan

a
atau di wilayah desa/kelurahan yang dikuasai berdasarkan hukum adat,

si
baik berupa hutan maupun bukan hutan dengan luas dan batas-batas
yang jelas, baik milik perorangan maupun milik bersama yang

ne
ng
keberadaannya diakui oleh Damang Kepala Adat.” Jo. Pasal 1 angka 12
Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2012 tentang

do
gu Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Tanah Adat dan Hak-Hak Adat Di Atas Tanah Di Provinsi Kalimantan
Tengah, yang menyatakan bahwa : 12. Tanah adat adalah tanah beserta

In
A
isinya yang berada di wilayah Kedamangan dan atau di wilayah
desa/kelurahan yang dikuasai berdasarkan hukum adat, baik berupa hutan
ah

lik
maupun bukan hutan dengan luas dan batas-batas yang jelas, baik milik
perorangan maupun milik bersama yang keberadaannya diakui oleh
am

ub
Damang Kepala Adat.”;

Pasal 500 KUHPerdata yang menyatakan “Segala sesuatu yang termasuk


ep
dalam suatu barang karena hukum perlekatan, begitu pula segala
k

hasilnya, baik hasil alam, maupun hasil usaha kerajinan, selama melekat
ah

pada dahan atau akarnya, atau terpaut pada tanah, adalah bagian dan
R

si
barang itu.”;

ne
ng

Pasal 504 KUHPerdata yang menyatakan “Ada barang yang bergerak dan
ada barang yang tak bergerak, menurut ketentuan-ketentuan yang diatur

do
dalam kedua bagian berikut ini.”;
gu

Pasal 505 KUHPerdata yang menyatakan “Ada barang bergerak yang


In
A

dapat dihabiskan, dan ada yang tidak dapat dihabiskan; yang dapat
dihabiskan adalah barang-barang yang habis karena dipakai.”
ah

lik

Pasal 506 KUHPerdata yang menyatakan “Barang tak bergerak adalah :


1. tanah pekarangan dan apa yang didirikan di atasnya;
m

ub

2. penggilingan, kecuali yang dibicarakan dalam Pasal 510;


3. pohon dan tanaman ladang yang dengan akarnya menancap dalam
ka

tanah, buah pohon yang belum dipetik, demikian pula barang-barang


ep

tambang seperti batu bara, sampah bara dan sebagainya, selama


ah

barang-barang itu belum dipisahkan dan digali dari tanah;


R

4. kayu belukar dari hutan tebangan dan kayu dari pohon yang tinggi,
es

selama belum ditebang;


M

ng

on

Halaman 8 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. pipa dan salurán yang digunakan untuk mengalirkan air dari rumah

a
atau pekarangan; dan pada umumnya segala sesuatu yang tertancap

si
dalam pekarangan atau terpaku pada bangunan.”;

ne
ng
Pasal 528 KUHPerdata yang menyatakan “Atas suatu barang, orang dapat
mempunyai hak besit atau hak milik atau hak waris atau hak menikmati
hasil atau hak pengabdian tanah, atau hak gadai atau hak hipotek.”;

do
gu Pasal 529 KUHPerdata yang menyatakan “Yang dimaksud dengan besit

In
adalah kedudukan menguasai atau menikmati suatu barang yang ada
A
dalam kekuasaan seseorang secara pribadi atau dengan perantaraan
orang lain, seakan-akan barang itu miliknya sendiri.”;
ah

lik
Pasal 533 KUHPerdata yang menyatakan “Pemegang besi tharus selalu
am

ub
dianggap beritikad baik barangsiapa menuduhnya beritikad buruk,harus
membuktikannya.”; ep
Pasal 570 KUHPerdata yang menyatakan “Hak milik adalah hak untuk
k

menikmati suatu barang secara lebih leluasa dan untuk berbuat terhadap
ah

barang itu secara bebas sepenuhnya, asalkan tidak bertentangan dengan


R

si
undang-undang atau peraturan umum yang ditetapkan oleh kuasa yang
berwenang dan asal tidak mengganggu hak-hak orang lain;

ne
ng

kesemuanya itu tidak mengurangi kemungkinan pencabutan hak demi


kepentingan umum dan penggantian kerugian yang pantas, berdasarkan

do
gu

ketentuan-ketentuan perundang-undangan.”;

Pasal 571 KUHPerdata yang menyatakan “Hak milik atas sebidang tanah
In
A

mengandung di dalamnya kepemilikan atas segala apa yang ada di


atasnya dan di dalam tanah.”;
ah

lik

Pasal 572 KUHPerdatayang menyatakan “Setiap hak milik harus dianggap


bebas. Barangsiapa menyatakan mempunyai hak atas barang orang lain,
m

ub

harus membuktikan hak itu.”;


ka

Pasal 582KUHPerdata yang menyatakan “Barangsiapa menuntut kembali


ep

barang yang telah dicuri atau telah hilang, tidak diwajibkan memberi
ah

penggantian uang yang telah dikeluarkan untuk pembelian kepada yang


R

memegangnya, kecuali jika barang itu dibelinya dipekan tahunan atau


es

pekan lain, di pelelangan umum atau dari seorang pedagang yang terkenal
M

ng

sebagai orang yang biasanya memperdagangkan barang sejenis itu.’;


on

Halaman 9 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 584 KUHPerdata menyatakan bahwa “Hak milik atas suatu barang

si
tidak dapat diperoleh selain dengan pengambilan untuk dimiliki, dengan
perlekatan, dengan lewat waktu, dengan pewarisan, baik menurut undang-

ne
ng
undang maupun menurut surat wasiat, dan dengan penunjukan atau
penyerahan berdasarkan suatu peristiwa perdata untuk pemindahan hak
milik, yang dilakukan oleh orang yang berhak untuk berbuat terhadap

do
gu barang itu.”;

Pasal 600 KUHPerdata menyatakan bahwa “Segala sesuatu yang ditanam

In
A
atau disemaikan di atas sebidang pekarangan adalah milik si pemilik tanah
itu”;
ah

lik
Pasal 1865 KUHPerdata menyatakan bahwa “Setiap orang yang mengaku
am

ub
mempunyai suatu hak, atau menunjuk suatu peristiwa untuk meneguhkan
haknya itu atau untuk membantah suatu hak orang lain, wajib
membuktikan adanya hak itu atau kejadian yang dikemukakan itu.”;
ep
k

Pasal 1977 KUHPerdata menyatakan bahwa


ah

(1) Barangsiapa menguasai barang bergerak yang tidak berupa bunga


R

si
atau piutang yang tidak harus di bayar atas tunjuk, dianggap
sebagai pemiliknya sepenuhnya;

ne
ng

(2) Walaupun demikian, barangsiapa kehilangan atau kecurian suatu


barang, dalam jangka waktu tiga tahun, terhitung sejak hari barang

do
gu

itu hilang atau dicuri itu dikembalikan pemegangnya, tanpa


mengurangi hak orang yang disebut terakhir ini untuk minta ganti
rugi kepada orang yang menyerahkan barang itu kepadanya, pula
In
A

tanpa mengurangi ketentuan Pasal 582;


ah

lik

8. Bahwa sampai dengan saat ini Penggugat masih menguasai (mem besit)
seluruh kebun kelapa sawit beserta buahnya yang berada diatas areal
m

Obyek Sengketa (melakukan besit sesuai Pasal 529 Kitab Undang-


ub

Undang Hukum Perdata selanjutnya disebut “KUHPerdata” dan ketentuan-


ka

ketentuan hukum lainnya yang terurai dalam gugatan ini) sehingga


ep

penguasaan yang demikian adalah sah menurut hukum dan harus


mendapatkan perlindungan hukum dari seluruh penyelenggara Negara;
ah

Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas, mohon dengan hormat kepada Ketua


es
M

Pengadilan Negeri Sampit melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
ng

dan mengadili perkara ini agar berkenan menyatakan dalam hukum bahwa
on

Halaman 10 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat adalah pemilik yang sah atas Obyek Sengketa seluas ± 379,5

a
(Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Koma Lima) Hektar sesuai Surat Keterangan

si
Tanah Adat Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017
serta bukti-bukti pendukung kepemilikan lainnya yang sah serta berkenan

ne
ng
menyatakan dalam hukum bahwa tindakan Penggugat melakukan penguasaan
seluruh kebun kelapa sawit beserta buahnya yang berada diatas areal Obyek

do
gu Sengketa (mem besit sesuai Pasal 529 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
selanjutnya disebut “KUHPerdata” dan ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang
terurai dalam gugatan ini) ) seluas ± 314 hektar (yang merupakan bagian dari

In
A
Obyek Sengketa) adalah sah menurut hukum dan harus mendapatkan
perlindungan hukum dari seluruh penyelenggara Negara;
ah

lik
PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PARA
TERGUGAT
am

ub
9. Bahwa sebelumnya Tergugat I bersama-sama dengan Tergugat II dan
Tergugat III telah melakukan suatu kerjasama secara melawan hukum
ep
yang sangat merugikan Penggugat khususnya dengan terbitnya Putusan
k

Majelis Kerapatan Perdamaian Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur


ah

Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017, tanggal 15 Desember 2017 yang


R

si
baru dibacakan pada hari Kamis, tanggal 5 April 2018 (tanpa dihadiri oleh
Penggugat), dimana Putusan dimaksud diantaranya menyatakan Surat

ne
ng

Keterangan Tanah Adat (SKTA) Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017,


tanggal 17 Februari 2017 A.n. Doho Jahan (kakak kandung Penggugat)

do
gu

cacat hukum, tidak berlaku, dan memerintahkan Damang Kepala Adat


Kecamatan Parenggean untuk mencabut SKTA dimaksud jelas melanggar
kaidah hukum/ norma yang telah diatur di dalam Peraturan Daerah
In
A

Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perubahan


Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 16 Tahun
ah

lik

2008 tentang Kelembagaan Adat Dayak di Kalimantan Tengah Jo.


Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2012 tentang
m

ub

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 13 Tahun 2009 tentang


Tanah Adat dan Hak-Hak Adat di Atas Tanah di Provinsi Kalimantan
ka

Tengah Jo. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 06


ep

Tahun 2012 tentang tentang Kelembagaan Adat Dayak di Kabupaten


ah

Kotawaringin Timur;
R

es

10. Bahwa di dalam Putusan Majelis Kerapatan Perdamaian Adat Dayak


M

ng

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017,


tanggal 15 Desember 2017 yang baru dibacakan pada hari Kamis, tanggal
on

Halaman 11 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5 April 2018 (tanpa dihadiri oleh Penggugat) terungkap pengakuan

a
sekaligus fakta hukum bahwa Tergugat I mengaku telah membeli atau

si
mengganti rugi areal Obyek Sengketa sesuai Surat Keterangan Tanah
Adat (SKTA) Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari

ne
ng
2017 A.n. Doho Jahan (kakak kandung Penggugat) yang faktanya berada
diluar areal perizinannya, dimana sampai saat ini faktanya Tergugat I tidak

do
gu memiliki Hak Atas Tanah (Hak Guna Usaha) sehingga segala aktivitas
Tergugat I atas areal dimaksud adalah perbuatan melawan hukum;

In
A
11. Bahwa jelas jual beli yang dilakukan oleh Tergugat I tersebut diatas batal
demi hukum karena ternyata Tergugat I dalam melakukan ganti rugi atau
ah

lik
jual beli dan dilanjutkan dengan melakukan pembukaan lahan, penanaman
kelapa sawit serta pemanenan kelapa sawit diatas areal Obyek Sengketa/
tanah yang dibeli/ diganti rugi tersebut tanpa memiliki Hak Atas Tanah
am

ub
(HGU) bagi badan hukum untuk usaha pertanian/ perkebunan atau yang
lebih dikenal dengan istilah Hak Guna usaha (HGU) sebagaimana
ep
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 5
k

Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Jo. Pasal 1


ah

angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak


R

si
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah, jelas
tidak mengindahkan norma yang terkandung di dalam Pasal 26 ayat (2)

ne
ng

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-


Pokok Agraria, yang menyatakan :

do
gu

(2) Setiap jual-beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat


dan perbuatan-perbuatan lain yang dimaksudkan untuk langsung
atau tidak langsung memindahkan hak milik kepada orang asing,
In
A

kepada seorang warga-negara yang disamping kewarganegaraan


Indonesianya mempunyai kewarganegaraan asing atau kepada
ah

lik

suatu badan hukum kecuali yang ditetapkan oleh Pemerintah


termaksud dalam pasal 21 ayat (2), adalah batal karena hukum dan
m

ub

tanahnya jatuh kepada Negara, dengan ketentuan, bahwa hak-hak


pihak lain yang membebaninya tetap berlangsung serta semua
ka

pembayaran yang telah diterima oleh pemilik tidak dapat dituntut


ep

kembali;
ah

12. Bahwa sekali lagi disampaikan, Tergugat I dalam melakukan tindakan


es

tersebut diatas tidak mengindahkan norma yang terkandung di dalam


M

ng

Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan


Dasar Pokok-Pokok Agraria yang jelas dapat dimaknai dalam konteks
on

Halaman 12 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perkara ini bahwa jual-beli Tanah dan perbuatan-perbuatan lain yang

a
dimaksudkan untuk langsung atau tidak langsung memindahkan hak

si
milik atas Tanah kepada suatu badan hukum/ Tergugat I kecuali yang
ditetapkan oleh Pemerintah termaksud dalam pasal 21 ayat (2) Undang-

ne
ng
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria, adalah batal karena hukum (menurut Penggugat artinya dari

do
gu semula dianggap tidak pernah ada jual beli/ ganti rugi dan menurut
hukum haruslah dianggap bahwa perusahaan/ Tergugat I tidak
memiliki hak Atas Tanah atau sesuatu hak apapun diatas Tanah Adat

In
A
Dayak milik Penggugat tersebut);
Sangat patut diperhatikan secara hukum, Hak Atas Tanah bagi badan
ah

lik
hukum seperti Tergugat I sejatinya adalah Hak Guna usaha (HGU)
sebagaimana dimaksud kaidah hukum yang benar dan tepat yakni sesuai
am

ub
Pasal 16 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak
ep
k

Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah, dimana faktanya sampai
ah

saat ini menurut Data Rekapitulasi Hak Guna Usaha (HGU) Provinsi
R
Kalimantan Tengah sesuai Surat dengan Nomor : 961.300.62/X/2013,

si
Tanggal 4 Oktober 2013 Tergugat I tidak memiliki Hak Guna usaha

ne
ng

(HGU) tetapi faktanya saat ini Tergugat I tetap aman-aman saja panen
kelapa sawit seluas ribuan hektar tanpa memiliki HGU;

do
gu

13. Bahwa telah diterbitkan Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia


Nomor 138/PUU-XIII/2015, tanggal 27 Oktober 2016 yang diantaranya
terkait Hak Atas Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 Jo. Pasal
In
A

107 Huruf d Jo. Pasal 55 huruf d Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014


tentang Perkebunan, yang amar putusannya menyatakan :
ah

lik

5. AMAR PUTUSAN
m

Mengadili,
ub

Menyatakan :
ka

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk sebagian ;


ep

1.1. Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang


Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,
ah

Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)


es

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik


M

Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang frasa “orang


ng

on

Halaman 13 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
perseorangan” dalam ketentuan dimaksud tidak dimaknai tidak

a
termasuk orang perseorangan petani kecil;

si
1.2. Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,

ne
ng
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat

do
gu sepanjang frasa “orang perseorangan” dalam ketentuan
dimaksud tidak dimaknai tidak termasuk orang perseorangan
petani kecil;

In
A
1.3. Pasal 29 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,
ah

lik
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik
am

ub
Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang ketentuan
dimaksud tidak dimaknai termasuk orang perseorangan petani
kecil;
ep
k

1.4. Pasal 29 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang


ah

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,


R
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)

si
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat

ne
ng

sepanjang ketentuan dimaksud tidak dimaknai termasuk orang


perseorangan petani kecil;
1.5. Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang

do
gu

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,


Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
In
A

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang ketentuan
ah

dimaksud tidak dimaknai tidak berlaku bagi varietas pemuliaan


lik

yang dilakukan oleh petani kecil dalam negeri untuk komunitas


sendiri;
m

ub

1.6. Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang


Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,
ka

ep

Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)


tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat
ah

sepanjang ketentuan dimaksud tidak dimaknai tidak berlaku bagi


R

varietas pemuliaan yang dilakukan oleh petani kecil dalam negeri


es
M

untuk komunitas sendiri;


ng

on

Halaman 14 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1.7. Pasal 42 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang

a
Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,

si
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik

ne
ng
Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang frasa “hak
atas tanah dan/atau izin usaha perkebunan” dalam ketentuan

do
gu dimaksud tidak dimaknai hak atas tanah dan izin usaha
perkebunan;
1.8. Pasal 42 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang

In
A
Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
ah

lik
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat
sepanjang sepanjang frasa “hak atas tanah dan/atau izin usaha
am

perkebunan” dalam ketentuan dimaksud tidak dimaknai hak atas

ub
tanah dan izin usaha perkebunan;
1.9. Pasal 55 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
ep
k

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,


ah

Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)


R
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik

si
Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang frasa “setiap

ne
ng

orang secara tidak sah” dalam ketentuan dimaksud tidak


dimaknai tidak termasuk anggota kesatuan masyarakat hukum
adat yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

do
gu

dalam Putusan Mahkamah Nomor 31/PUU-V/2007;


1.10. Pasal 55 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
In
A

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,


Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
ah

tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat


lik

sepanjang frasa “setiap orang secara tidak sah” dalam ketentuan


dimaksud tidak dimaknai tidak termasuk anggota kesatuan
m

ub

masyarakat hukum adat yang telah memenuhi persyaratan


sebagaimana dimaksud dalam Putusan Mahkamah Nomor
ka

ep

31/PUU-V/2007;
1.11. Pasal 107 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
ah

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,


R

Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)


es
M

bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik


ng

Indonesia Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang frasa “setiap


on

Halaman 15 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
orang secara tidak sah” dalam ketentuan dimaksud tidak

a
dimaknai tidak termasuk anggota kesatuan masyarakat hukum

si
adat yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Putusan Mahkamah Nomor 31/PUU-V/2007;

ne
ng
1.12. Pasal 107 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang
Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,

do
gu Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat
sepanjang frasa “setiap orang secara tidak sah” dalam ketentuan

In
A
dimaksud tidak dimaknai tidak termasuk anggota kesatuan
masyarakat hukum adat yang telah memenuhi persyaratan
ah

lik
sebagaimana dimaksud dalam Putusan Mahkamah Nomor
31/PUU-V/2007;
am

ub
2. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik
Indonesia sebagaimana mestinya;
3. Menolak permohonan para Pemohon untuk selain dan selebihnya;
ep
k

14. Bahwa Pasal 42 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang


ah

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 308,


R

si
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613)
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

ne
ng

Tahun 1945 secara bersyarat sepanjang frasa “hak atas tanah dan/atau
izin usaha perkebunan” dalam ketentuan dimaksud tidak dimaknai hak

do
gu

atas tanah dan izin usaha perkebunan artinya Tergugat I menurut hukum
yang berlaku di Indonesia tidak dapat melakukan Kegiatan usaha budi
daya Tanaman Perkebunan dan/atau usaha Pengolahan Hasil
In
A

Perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1) karena


sampai saat ini tidak mendapatkan hak atas tanah (khususnya di areal
ah

lik

Obyek Sengketa);
m

Pasal 42 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan


ub

pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor 138/PUU-


ka

XIII/2015, tanggal 27 Oktober 2016, selengkapnya berbunyi :


ep

Pasal 42
ah

Kegiatan usaha budi daya Tanaman Perkebunan dan/atau usaha


R

Pengolahan Hasil Perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41


es
M

ayat (1) hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Perkebunan apabila telah
ng

mendapatkan hak atas tanah dan izin Usaha Perkebunan;


on

Halaman 16 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Bahwa dalam konteks perkebunan kelapa sawit terdapat asas hukum lex

si
spesialis derogate lex generali yakni undang-undang yang bersifat khusus
mengesampingkan undang-undang yang bersifat umum, apabila

ne
ng
pembuatnya sama; artinya terhadap peristiwa-peristiwa khusus wajib
diberlakukan undang-undang yang menyebutkan peristiwa tersebut,
walaupun bagi peristiwa khusus tersebut dapat pula diberlakukan undang-

do
gu undang yang menyebutkan peristiwa yang lebih luas ataupun lebih umum,
yang juga dapat mencakup peristiwa khusus tersebut;

In
A
16. Bahwa Pasal 107 huruf d Jo. Pasal 55 huruf d Undang-Undang Nomor
39 Tahun 2014 tentang Perkebunan pasca Putusan Mahkamah
ah

lik
Konstitusi Republik Indonesia Nomor 138/PUU-XIII/2015, tanggal 27
Oktober 2016 berbunyi :
am

ub
Pasal 107
Setiap Orang secara tidak sah yang tidak termasuk anggota kesatuan
ep
k

masyarakat hukum adat yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana


ah

dimaksud dalam Putusan Mahkamah Nomor 31/PUU-V/2007:


R
a. mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau menguasai Lahan

si
Perkebunan;

ne
ng

b. mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau menguasai Tanah


masyarakat atau Tanah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dengan
maksud untuk Usaha Perkebunan;

do
gu

c. melakukan penebangan tanaman dalam kawasan Perkebunan; atau


d. memanen dan/atau memungut Hasil Perkebunan;
In
A

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, dipidana dengan pidana


penjara paling lama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak
ah

Rp.4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).


lik

Pasal 55
m

ub

Setiap Orang secara tidak sah dilarang tidak termasuk anggota


kesatuan masyarakat hukum adat yang telah memenuhi persyaratan
ka

sebagaimana dimaksud dalam Putusan Mahkamah Nomor 31/PUU-


ep

V/2007:
ah

a. mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau menguasai Lahan


R

Perkebunan;
es
M

ng

on

Halaman 17 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
b. mengerjakan, menggunakan, menduduki, dan/atau menguasai Tanah

a
masyarakat atau Tanah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dengan

si
maksud untuk Usaha Perkebunan;
c. melakukan penebangan tanaman dalam kawasan Perkebunan; atau

ne
ng
d. memanen dan/atau memungut Hasil Perkebunan;

17. Bahwa, berdasarkan Data Perkembangan Usaha Perkebunan Besar

do
gu Clear and Clean Per 31 Desember 2014 yang diterbitkan oleh Dinas
Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah juga menerangkan bahwa

In
A
ternyata sampai dengan akhir Desember 2014 Tergugat I bukanlah
perusahaan perkebunan kelapa sawit yang masuk kategori Clear and
ah

lik
Clean, artinya Tergugat I sampai saat ini operasional secara illegal dan
aman-aman saja panen kelapa sawit seluas ribuan hektar tanpa memiliki
HGU;
am

ub
18. Bahwa sesuai pernyataan Direktur Penatagunaan Tanah, Badan
Pertanahan Nasional, Iwan Isa, sebagaimana dimuat di Kompas.com
ep
k

dalam lokakarya hak atas tanah pada pertemuan Roundtable On


ah

Suistanable Palm Oil (RSPO) ke – 7 di Kuala Lumpur, Malaysia pada hari


R

si
Minggu (1/11/2009) yang menyatakan bahwa “Perusahaan Perkebunan
yang beroperasi tanpa Hak Guna Usaha (HGU) itu ilegal dan harus

ne
ng

dihentikan. Aparat hukum mestinya menutup perusahaan perkebunan


yang diketahui beroperasi tanpa HGU. “Asas Universalnya, dilarang

do
menggunakan tanpa hak. Jadi, tangkap itu perusahaan yang
gu

beroperasi tanpa HGU,” ujarnya;


In
A

19. Berdasarkan Penjelasan Umum (II angka 5) yang merupakan penjabaran


dari penjelasan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
ah

tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria ditegaskan beberapa hal,


lik

diantaranya, bahwa pada dasarnya badan-badan hukum tidak dapat


mempunyai hak milik atas tanah (pasal 21 ayat 2). Adapun
m

ub

pertimbangan untuk (pada dasarnya) melarang badan-badan hukum


mempunyai hak milik atas tanah, ialah karena badan-badan hukum
ka

ep

tidak perlu mempunyai hak milik tetapi cukup hak-hak lainnya, asal
saja ada jaminan-jaminan yang cukup bagi keperluan-keperluannya
ah

yang khusus (hak guna-usaha, hak guna-bangunan, hak pakai


R

menurut pasal 28, 35 dan 41). Artinya, Undang-Undang Nomor 5 Tahun


es
M

1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria telah menentukan


ng

bahwa badan-badan hukum tidak dapat mempunyai hak milik atas tanah.
on

Halaman 18 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Badan-badan hukum sebelum menggunakan dan/atau mengelola tanah

a
wajib memiliki hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai menurut

si
pasal 28, 35 dan 41 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;

ne
ng
20. Bahwa tindakan Tergugat I seperti tersebut diatas telah nyata merupakan
Perbuatan Melawan Hukum (PMH) karena Tergugat I melakukan

do
gu penanaman kelapa sawit diatas tanah milik negara dan masyarakat tanpa
memiliki Hak Atas Tanah (Hak Guna Usaha/HGU) sesuai ketentuan yang

In
A
berlaku, khusus bagi badan hukum seperti Tergugat I dalam konteks
perkara a qou hak atas tanah baru muncul/ lahir ketika Tergugat I memiliki
ah

lik
Hak Atas Tanah (Hak Guna Usaha) sesuai Pasal 16 Ayat (1) huruf b
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah
am

ub
Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan
dan Hak Pakai Atas Tanah dan HGU tersebut telah didaftarkan menurut
ep
ketentuan Penjelasan Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 40
k

Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan Dan Hak
ah

Pakai Atas Tanah, yang menegaskan bahwa : “Sebelum didaftar sesuai


R

si
ketentuan yang berlaku Hak Guna Usaha belum TERJADI dan
STATUS TANAHNYA MASIH TETAP TANAH NEGARA. Istilah “terjadi”

ne
ng

tersebut telah ada sejak Undang-Undang Pokok Agraria. Dalam


pemahaman masa-masa sesudah itu istilah “terjadi” tadi memiliki arti yang

do
gu

sama dengan “lahirnya” hak”);

21. Bahwa Tergugat I merupakan perusahaan yang operasional tanpa


In
A

memiliki hak atas tanah (Hak Guna Usaha) sesuai Surat Gubernur
Provinsi Kalimantan Tengah dengan Nomor : 540/647/EK,tanggal 28
ah

lik

Juni 2013 yang ditujukan kepada Bupati/ Walikota Se Kalimantan Tengah,


dengan Perihal Penghentian Pengoperasian Kegiatan yang belum Clear
m

and Clean, diketahui beberapa hal penting, diantaranya :


ub

1. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah meminta agar Bupati/ Walikota


ka

menindak tegas dan menghentikan seluruh kegiatan perusahaan


ep

yang belum memiliki perizinan sesuai ketentuan yang berlaku


(clear and clean).
ah

2. Laporan tentang penindakan dan penghentian kegiatan


es

sebagaimana dimaksud pada butir 1 (satu) sudah harus diterima oleh


M

ng

Gubernur Kalteng paling lambat tanggal 24 Juli 2013, dengan


on

Halaman 19 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tembusan kepada KAPOLRI, KAPOLDA KALTENG dan

a
KAPOLRES setempat.

si
Gubernur yang karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil
Pemerintah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Surat

ne
ng
dengan Nomor : 540/647/EK, tanggal 28 Juni 2013 seperti tersebut
diatas telah menentukan dan menyatakan sikap Pemerintah Negara

do
gu Republik Indonesia yang secara tidak langsung telah menindak tegas dan
menghentikan seluruh kegiatan Tergugat I karena belum memiliki
perizinan sesuai ketentuan yang berlaku (clear and clean), tetapi anehnya

In
A
saat ini Tergugat I masih aman-aman saja panen kelapa sawit seluas
ribuan hektar tanpa memiliki HGU;
ah

lik
22. Bahwa Tergugat I merupakan perusahaan yang operasional tanpa
memiliki hak atas tanah (Hak Guna Usaha) tetapi dalam operasionalnya
am

ub
telah bertindak seolah-olah memiliki Hak Atas Tanah berupa HGU
sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 16 Ayat (1) huruf b Undang-
ep
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
k

Agraria Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun


ah

1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai
R

si
Atas Tanah Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Meteri Negara Agraria/
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata

ne
ng

Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak
Pengelolaan Jo. Pasal 1 angka 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan

do
gu

Nasional Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan


Pemberian Hak Atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah, yang
menyatakan bahwa :
In
A

Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang


Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
ah

lik

menyatakan bahwa :
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
m

ub

1. Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai adalah hak
atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ka

Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok


ep

Agraria;
ah

Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan


es

Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara


M

ng

Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak


Pengelolaan, kembali ditegaskan bahwa :
on

Halaman 20 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

a
1. Hak atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal

si
16 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok- pokok Agraria, dan Hak MilikAtas Satuan Rumah

ne
ng
Susun sebagaimana dimaksud dalam undang-undang Nomor
16Tahun 1985 tentang Rumah Susun;

do
gu Pasal 1 angka 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas

In
A
Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah lagi-lagi menegaskan bahwa:
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
ah

lik
1. Hak Atas Tanah adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan, dan Hak Pakai;
am

ub
23. Bahwa uraian mengenai HGU sebagai Hak Atas Tanah bagi Badan
Hukum seperti tersebut diatas sejalan pula dengan PERTIMBANGAN
HUKUM DALAM PUTUSAN Mahkamah Konstitusi perkara Nomor 21,
ep
k

22/PUU-V/2007, tanggal 25 Maret 2008, yang menyatakan bahwa :


ah

4. Pertimbangan Hukum Mahkamah Konstitusi antara lain :


R

si
a. ketentuan Pasal 22 ayat (4) UU Penanaman Modal bersifat
sangat eksepsional dan terbatas sehingga negara tidak lagi

ne
ng

bebas menjalankan kehendaknya untuk menghentikan atau tidak


memperpanjang hak-hak atas tanah sebagaimana jika

do
perpanjangan hak-hak atas tanah itu tidak diberikan secara di
gu

muka sekaligus;
b. pemberian dan perpanjangan hak-hak atas tanah yang diberikan
In
A

sekaligus di muka tersebut juga menghambat negara untuk


melakukan pemerataan kesempatan untuk memperoleh hak-
ah

lik

hak atas tanahtersebut secara adil;


c. pemberian hak-hak atas tanah yang “dapat diperpanjang di
muka sekaligus” dalam rumusan Pasal 22 Ayat (1) dan Ayat (2)
m

ub

maupun kata-kata “sekaligus di muka” dalam Pasal 22 Ayat (4)


ka

UU Penanaman Modal telah mengurangi, memperlemah, atau


ep

bahkan dalam keadaan tertentu menghilangkan kedaulatan


rakyat di bidang ekonomi dan bertentangan dengan prinsip
ah

penguasaan oleh negara;


es

d. Dengan dinyatakannya Pasal 22 UU Penanaman Modal


M

ng

bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945, ketentuan


yangberlaku terhadap pemberian kemudahan dan/atau
on

Halaman 21 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pelayanan kepadaperusahaan penanaman modal untuk

a
memperoleh hak atas tanah adalah ketentuan yang terdapat

si
dalam peraturan perundang-undangan lainnya sepanjang
berkaitan langsung dengan penanaman modal. Khusus

ne
ng
mengenai pemberian, perpanjangan, dan pembaruan hak-
hak atas tanah (HGU, HGB,dan Hak Pakai) berlaku ketentuan

do
gu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-pokok Agraria dan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna

In
A
Bangunan, dan Hak Pakai Atas Tanah;
ah

lik
Maka oleh karenanya, berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, Penggugat
mohon dengan hormat kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini agar berkenan Menyatakan dalam hukum bahwa Para
am

ub
Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad)
eks. Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;
ep
k

PENGGUGAT MENDERITA KERUGIAN


ah

24. Bahwa karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Para
R

si
Tergugat khususnya oleh Tergugat I maka Penggugat telah mengalami
kerugian materil sebesar minimal Rp. 28.260.000.000,- (dua puluh delapan

ne
ng

miliar dua ratus enam puluh juta rupiah) yang diperoleh dari perhitungan
menggunanakan asumsi keuntungan dari Tergugat I atas pemanfaatan

do
areal Obyek Sengketa yakni dengan memperhitungkan seluruh kelapa
gu

sawit yang ditanam pada tahun 2007 diatas areal Obyek Sengketa dan
panen kelapa sawit efektif mulai dilakukan sejak tahun 2012 maka
In
A

diperoleh keuntungan Tergugat I (yang menjadi kerugian materil dari


Penggugat) selama ini minimal Rp. 37.680.000.000,- (dengan
ah

lik

memperhitungkan 314 hektar dapat menghasilkan minimal 2 ton buah


kelapa sawit per hektar/ per bulan x 12 bulan x 5 tahun (s.d. tahun 2017) =
m

37.680 ton x 1.000.000,-/ ton). bahwa dengan memperhitungkan biaya


ub

pembelian lahan, penanaman kelapa sawit sekaligus biaya perawatan,


ka

pemupukan sampai dengan memasuki masa panen maksimal sebesar Rp.


ep

30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) per hektar x 314 hektar maka biaya
yang telah dikeluarkan oleh Tergugat I adalah sebesar Rp.9.420.000.000,-
ah

(sembilan miliar empat ratus dua puluh juta rupiah) sehingga dengan
es

demikian terdapat keuntungan Tergugat I sebesar minimal


M

ng

Rp.28.260.000.000,- (Rp.37.680.000.000,- - Rp.9.420.000.000,);


on

Halaman 22 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25. Bahwa Penggugat juga menuntut pula ganti kerugian immaterial (moril)

a
sebesar Rp.1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) karena tindakan Para

si
Tergugat khususnya tindakan Tergugat I seperti terurai diatas telah
membuat nama baik Penggugat beserta keluarga tercemar, sangat

ne
ng
membebani pikiran, merendahkan harkat, martabat serta derajat
Penggugat selaku orang Suku Dayak yang secara turun temurun

do
gu menjunjung tinggi Hukum Adat Dayak;
26. Bahwa berdasarkan uraian kerugian yang diderita oleh Penggugat
sebagaimana tersebut di atas, Penggugat dengan ini menuntut Tergugat

In
A
I s.d. Tergugat VII secara tanggung renteng untuk mengganti kerugian
yang dialami oleh Penggugat secara seketika, sekaligus dan tanpa syarat
ah

lik
apapun yang seluruhnya adalah sebesar Rp. 1.028.260.000.000,- (satu
triliun dua puluh delapan miliar dua ratus enam puluh juta rupiah)/ kerugian
am

ub
materiil sebesar Rp. 28.260.000.000,- (dua puluh delapan miliar dua ratus
enam puluh juta rupiah) + kerugian immateriil (moril) sebesar
Rp.1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah);
ep
k

27. Bahwa sehubungan dengan tuntutan ganti kerugian yang telah


ah

disampaikan oleh Penggugat kepada Para Tergugat khususnya tindakan


R
Tergugat I seperti terurai diatas, mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim

si
yang memeriksa dan mengadili perkara ini dapat mempertimbangkan

ne
ng

ketentuan hukum dan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I dibawah


ini :
Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata :

do
gu

“setiap perbuatan melawan hukum yang membawa kerugian pada


orang lain mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
In
A

kerugian itu mengganti kerugian tersebut.”

Pasal 1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata :


ah

lik

“Setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang


disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang
m

ub

disebabkan kelalaian atau kurang hati-hatinya.”


ka

Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung R.I, berupa Putusan Mahkamah


ep

Agung R.I. No. 842 K/Pdt/1986 tanggal 23 Desember 1987, yang kaidah
hukumnya berbunyi sebagai berikut :
ah

“Ganti rugi atas tuntutan Perbuatan Melawan Hukum (Pasal 1365


R

es

KUHPer) tidak merinci ganti kerugian seperti yang diatur pembuat


M

undang-undang mengenai wanprestasi.”;


ng

on

Halaman 23 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
UANG PAKSA (Dwangsom)

a
28. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan perkara ini oleh Para

si
Tergugat khususnya Tergugat I, mohon agar Para Tergugat khususnya
Tergugat I dihukum membayar uang paksa (dwangsom) secara

ne
ng
tanggung renteng kepada Penggugat sebesar Rp.100.000.000,- (seratus
juta rupiah) per hari, setiap Para Tergugat khususnya Tergugat I lalai

do
gu memenuhi isi putusan dalam perkara ini terhitung sejak adanya putusan
yang berkekuatan hukum tetap;

In
A
MOHON PUTUSAN DALAM PERKARA INI DAPAT DIJALANKAN LEBIH
DAHULU WALAUPUN ADA PERLAWANAN, BANDING, ATAUPUN KASASI
29. Bahwa karena gugatan dalam perkara ini didasarkan kepada bukti-bukti
ah

lik
yang otentik dan memiliki nilai pembuktian yang kuat maka Penggugat
mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang mengadili perkara ini agar
am

ub
dalam Putusan nantinya berkenan menyatakan bahwa Putusan dalam
perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu walaupun ada perlawanan,
Banding, ataupun Kasasi ;
ep
k
ah

MAKA OLEH KARENANYA :


R

si
Berdasarkan uraian yuridis tersebut di atas, dengan ini Penggugat mohon
kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Sampit melalui Yang Mulia

ne
ng

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, agar berkenan untuk
menerima, memeriksa dan akhirnya memutuskan sebagai berikut :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menyatakan dalam hukum bahwa Penggugat adalah pemilik yang sah


In
atas Obyek Sengketa seluas ± 379,5 (Tiga Ratus Tujuh Puluh
A

Sembilan Koma Lima) Hektar sesuai Surat Keterangan Tanah Adat


Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017 serta
ah

lik

bukti-bukti pendukung kepemilikan lainnya yang sah dan menyatakan


dalam hukum bahwa tindakan Penggugat melakukan penguasaan
m

ub

seluruh kebun kelapa sawit beserta buahnya yang berada diatas areal
Obyek Sengketa (mem besit sesuai Pasal 529 Kitab Undang-Undang
ka

Hukum Perdata selanjutnya disebut “KUHPerdata” dan ketentuan-


ep

ketentuan hukum lainnya yang terurai dalam gugatan ini) seluas ± 314
ah

hektar (yang merupakan bagian dari Obyek Sengketa) adalah sah


R

menurut hukum dan harus mendapatkan perlindungan hukum dari


es
M

seluruh penyelenggara Negara.


ng

on

Halaman 24 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Obyek Sengketa seluas ± 379,5 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan

a
Koma Lima) Hektar sesuai Surat Keterangan Tanah Adat Nomor :

si
23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017 dimaksud
dengan keterangan letak, ukuran dan luas serta batas-batas, sebagai

ne
ng
berikut :
Letak Tanah :

do
gu - Pada Jalan/ Anak : Daerah Bipak, Sungai Subang
Sungai : Kabuau
- Desa : Kecamatan Parenggean

In
A
- Kedamangan : Parenggean/ Kotawaringin Timur
- Kecamatan/
ah

lik
Kabupaten

Ukuran Tanah :
am

ub
- Panjang : 2.530 Meter
- Lebar : 1.500 Meter
ep
- Luas : 3.795.000 (Tiga Juta Tujuh Ratus
k

Sembilan Puluh Lima Ribu Meter


ah

Kuadrat atau Tiga Ratus Tujuh


R

si
Puluh Sembilan Koma Lima
Hektar)

ne
ng

Batas-Batas :

do
- Utara : Hutan
gu

- Timur : Sungai Subang


- Selatan : Hutan
In
A

- Barat : Hutan
ah

lik

3. Menyatakan dalam hukum bahwa Para Tergugat telah melakukan


perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) eks. Pasal 1365
m

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;


ub

4. Menghukum Para Tergugat khususnya Tergugat I secara tanggung


ka

renteng untuk mengganti kerugian yang dialami oleh Penggugat


ep

secara seketika, sekaligus dan tanpa syarat apapun yang seluruhnya


adalah sebesar Rp. 1.028.260.000.000,- (satu triliun dua puluh
ah

delapan miliar dua ratus enam puluh juta rupiah)/ kerugian materiil
es

sebesar Rp. 28.260.000.000,- (dua puluh delapan miliar dua ratus


M

ng

enam puluh juta rupiah) + kerugian immateriil (moril) sebesar


Rp.1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah);
on

Halaman 25 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5. Menghukum Para Tergugat khususnya Tergugat I secara tanggung

a
renteng membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat

si
sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) per hari, setiap Para
Tergugat lalai memenuhi isi putusan dalam perkara ini terhitung sejak

ne
ng
adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap;

6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan lebih dahulu

do
gu walaupun ada perlawanan, Banding, ataupun Kasasi;

In
7. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar
A
seluruh biaya yang timbul dalam perkara a quo.
Atau
ah

lik
Apabila Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sampit yang mengadili
perkara ini berpendapat lain mohon memberikan Putusan yang adil menurut
am

ub
keadilan yang baik (naar geode justitie recht doen);

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, untuk


ep
k

Penggugat dan Tergugat I masing-masing menghadap kuasanya, Tergugat II dan


ah

Tergugat III hadir sendiri dipersidangan;


R

si
Menimbang, bahwa Pengadilan telah mengupayakan perdamaian
diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1

ne
ng

Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Sdr. Ike
Liduri Mustika Sari, SH., MH., Hakim pada Pengadilan Negeri Sampit, sebagai

do
gu

Mediator;

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 23 Mei 2018,


In
A

upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;


ah

Menimbang, bahwa dipersidangan Penggugat menyatakan ada


lik

melakukan perbaikan atas gugatannya, tertanggal 6 Juni 2018, yang pada


pokoknya perubahan tersebut sebagai berikut :
m

ub

Pada halaman 1 (satu) pada poin 1 (satu) yang sebelumnya berbunyi :


1. DIREKSI PT. KATINGAN INDAH UTAMA, yang berkedudukan di Desa
ka

ep

Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi


Kalimantan Tengah, selanjutnya sebagai TERGUGAT I;
ah

Dirubah sehingga berbunyi :


es
M

ng

on

Halaman 26 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. PT. KATINGAN INDAH UTAMA, yang berkedudukan di Desa Kabuau,

a
Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi

si
Kalimantan Tengah, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I;

ne
ng
Pada halaman 2 (dua) antara poin 1 dengan poin 2 ditambah Poin 1.A,
Poin 1.B, dan Poin 1.C menjelaskan penambahan dasar alas hak saja sebagai
penekanan kepemilikan Penggugat atas tanah objek sengketa dengan bunyi

do
gu penambahan yaitu :
1. A. Bahwa tanah warisan alm. Jahan Rampai tersebut telah diterbitkan berupa

In
A
Surat Pernyataan Memiliki Tanah Adat atas nama Doho Jahan selaku
kakak kandung Pengugat mewakili ketujuh ahli waris yang lain yaitu Surat
ah

lik
Pernyataan Memiliki Tanah Adat tertanggal 27 Desember 2016 yang
ditandatangani oleh Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Desa Kabuau
Kecamatan Parenggean, Kepala Desa Kabuau dan Kepala Desa Tehang;
am

ub
1.B. Bahwa tanah warisan alm. Jahan Rampai tersebut sudah dilakukan
pemeriksaan oleh pihak Kepala Desa Kabuau, Kepala Desa Tehang,
ep
k

Kerapatan Mantir Desa Kabuau, dan Damang Kepala Adat Kecamatan


Parenggean sehingga diterbitkannya Berita Acara Hasil Pemeriksaan
ah

R
Tanah Adat Nomor : 22/DKA-PRG/BCA/I/2017 tertanggal 21 Januari 2017

si
yang ditandatangani oleh Kerapatan Mantir Desa Kabuau, Kepala Desa

ne
ng

Kabuau, Kepala Desa Tehang dan Damang Kepala Adat Kecamatan


Parenggean;

do
1.C. Bahwa sebelumnya kakak kandung dari Penggugat yaitu Doho Jahan yang
gu

merupakan salah satu ahli waris dari Jahan Rampai yang sebelumnya
telah diterbitkan Surat Keterangan Tanah Adat Nomor: 23/SKT-A/DKA-
In
A

PRG/II/2017 tertanggal 17 Februari 2017 atas nama Doho Jahan mewakili


ahli waris yang lainnya, telah membuat surat penyerahan atas nama
ah

lik

warisan kepada Penggugat supaya dapat mengurus tanah warisan


tersebut terhadap pihak manapun berdasarkan Surat Penyerahan Tanah
Warisan tertanggal 17 Mei 2016;
m

ub

Pada halaman 16 (enam belas) pada bagian PENGGUGAT MENDERITA


ka

KERUGIAN pada poin 24, poin 25 dan poin 26 dirubah dan diganti dengan
ep

uraian ganti rugi yang lebih sederhana, jelas dan dimengerti uraiannya yaitu:
ah

24. Bahwa karena perbuatan Tergugat I yang secara melawan hukum telah
R

mengklaim dan menguasai tanah obyek sengketa milik orangtua


es
M

Penggugat Alm. Jahan Rampai dengan luasan klaim seluas 314 Hektar
ng

dari total luasan 379, 5 Hektar yang ada dalam surat SKTA Adat, maka
on

Halaman 27 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menimbulkan kerugian materiil bagi ahli waris Alm. Jahan Rampai yaitu

a
Penggugat, dan kerugian materiil yang diderita Penggugat selaku ahli

si
waris yaitu sebesar Rp.28.260.000.000,- (dua puluh delapan milyar dua
ratus enam puluh juta rupiah), dengan perincian hitungan bahwa Tergugat

ne
ng
I mendapatkan keuntungan dalam memanen perhektarnya atau untuk 1
Ha (hektar) rata-rata 2 ton dengan harga untuk 1 tonnya Rp.1.000.000,-

do
gu (satu juta rupiah) maka akan menghasilkan keuntungan 1 Hektar
Rp.1.000.000,- x 2 ton = Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) per hektarnya,
sehingga jika dikalikan 314 hektar x Rp.2.000.000,- menghasilkan

In
A
keuntungan = Rp.628.000.000,- (enam ratus dua puluh delapan juta
rupiah) sekali panen, sedangkan pihak perusahaan selalu panen untuk
ah

lik
setiap bulannya yang man sudah mulai memanen diatas tanah obyek
sengketa sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2017, maka dari hasil
am

ub
sekali panen perbulan Rp.628.000.000,- x 12 bulan x 5 tahun (dari tahun
2012 sampai dengan 2017) maka pihak Tergugat I sudah mendapat
keuntungan sebesar = Rp.37.680.000.000,- (tiga puluh tujuh miliar enam
ep
k

ratus delapan puluh juta rupiah), dan dari hasil tersebut dikurangi biaya
ah

pembelian lahan, penanaman sawit, biaya perawatan, pemupukan sampai


R
masa panen maksimal sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) per

si
hektar x 314 hektar maka biaya yang telah dikeluarkan Tergugat I adalah

ne
ng

sebesar Rp.9.420.000.000,- (sembilan milyar empat ratus dua puluh juta


rupiah), sehingga total kerugian materiil yang diderita Penggugat selaku
ahli waris Alm. Jahan Rampai adalah sebesar Rp.37.680.000.000,00 –

do
gu

Rp.9.420.000.000,00 = Rp.28.260.000.000,- (dua puluh delapan milyar


dua ratus enam puluh juta rupiah);
In
A

25. Bahwa Tergugat II selaku Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin


Timur yang telah ikut dalam proses sidang adat dan menandatangani
ah

sehingga terbitnya Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayat


lik

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017


tertanggal 15 Desember 2017 telah merugikan Penggugat selaku ahli
m

ub

waris Alm. Jahan Rampai sehingga Penggugat selaku ahli waris tidak bisa
memanfaatkan tanah obyek sengketa sejak terbitnya putusan tersebut
ka

ep

mulai bulan Desember tahun 2017 sampai dengan gugatan ini diajukan
bulan April 2018, sehingga kerugian materiil yang diderita Penggugat
ah

selaku ahli waris akibat perbuatan Tergugat II yaitu sebesar


R

Rp.2.512.000.000,- (dua miliar lima ratus dua belas juta rupiah), bahwa
es
M

perincian kerugian ini menggunakan hitungan jika dipanen perhektarnya


ng

jika ditanam kelapa sawit dengan patokan real dilapangan dalam


on

Halaman 28 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
memanen perhektarnya atau untuk 1 hektar rata-rata 2 ton dengan harga

a
untuk 1 tonnya Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) maka akan menghasilkan

si
keuntungan 1 hektar Rp.1.000.000,- x 2 ton = Rp.2.000.000,- (dua juta
rupiah) perhektarnya, sehingga jika dikalikan 314 hektar x Rp.2.000.000,-

ne
ng
menghasilkan keuntungan = Rp.628.000.000,- (enam ratus dua puluh
delapan juta) untuk setiap panen perbulannya, dan jika dihitung dari sejak

do
gu bulan Desember 2017 (mulai terbitnya putusan mantir adat) sampai
dengan gugatannya ini diajukan bulan April 2018 maka kerugian yang
diderita Penggugat selaku ahli waris yaitu Rp.628.000.000,- x 4 bulan (dari

In
A
bulan Desember 2017 sampai bulan April 2018) = sebesar
Rp.2.512.000.000,- (dua miliar lima ratus dua belas juta rupiah);
ah

lik
26. Bahwa Tergugat III selaku Majelis Hakim Kerapatan Mantir Perdamaian
Adat Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah mengeluarkan dan
am

ub
Menerbitkan Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten
Kotawaringin Timur Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tertanggal 15
Desember 2017 telah merugikan Penggugat selaku ahli waris Alm. Jahan
ep
k

Rampai sehingga Penggugat selaku ahli waris tidak bisa memanfaatkan


ah

tanah obyek sengketa sejak terbitnya putusan tersebut mulai bulan


R
Desember tahun 2017 sampai dengan gugatan ini diajukan bulan April

si
2018, sehingga kerugian materiil yang diderita Penggugat selaku ahli waris

ne
ng

akibat perbuatan Tergugat II yaitu sebesar Rp.2.512.000.000,- (dua miliar


lima ratus dua belas juta rupiah), bahwa perincian kerugian ini
menggunakan hitungan jika dipanen perhektarnya jika ditanam kelapa

do
gu

sawit dengan patokan real dilapangan dalam memanen perhektarnya atau


untuk 1 hektar rata-rata 2 ton dengan harga untuk 1 tonnya Rp.1.000.000,-
In
A

(satu juta rupiah) maka akan menghasilkan keuntungan 1 hektar


Rp.1.000.000,- x 2 ton = Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) perhektarnya,
ah

sehingga jika dikalikan 314 hektar x 2.000.000,- menghasilkan keuntungan


lik

= Rp.628.000.000,- (enam ratus dua puluh delapan juta) untuk setiap


panen perbulannya, dan jika dihitung dari sejak bulan Desember 2017
m

ub

(mulai terbitnya putusan mantir adat) sampai dengan gugatan ini diajukan
bulan April 2018 maka kerugian yang diderita Penggugat selaku ahli waris
ka

ep

yaitu Rp.628.000.000,- x 4 bulan ( dari bulan Desember 2017 sampai


bulan April 2018) = sebesar Rp.2.512.000.000,- (dua miliar lima ratus dua
ah

belas juta rupiah);


R

es
M

ng

on

Halaman 29 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pada halaman 17 terdapat perubahan pada bagian UANG PAKSA

a
(Dwangsom) pada poin 28 berupa pengurangan nilai nominal uang paksa

si
tersebut, dengan bunyi perubahan yaitu :
28. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan dalam perkara ini oleh

ne
ng
Para Tergugat, mohon agar Para Tergugat dihukum membayar uang
paksa (dwangsom) secara tanggung renteng sebesar Rp.3.000.000,- (tiga

do
gu juta rupiah) setiap harinya atas keterlambatan melaksanakan isi putusan
terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap;

In
A
Pada halaman 18 dan halaman 19 terdapat perubahan berupa
penambahan pada Petitum gugatan dengan bunyi perubahan yaitu :
ah

lik
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat selaku ahli waris Alm. Jahan Rampai adalah
pemilik yang sah atas tanah obyek sengketa berdasarkan Surat
am

ub
Pernyataan Memiliki Tanah Adat tertanggal 27 Desember 2016, dan Surat
Keterangan Tanah Adat Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017 tertanggal
ep
17 Februari 2017, dengan perincian :
k

Letak tanah :
ah

- Terletak di sungai Subang daerah Bipak, Desa Kabuau Kedamangan


R

si
Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur;
Ukuran tanah :

ne
ng

- Panjang : 3.034 meter/2.960 meter


- Lebar : 1.500 meter

do
gu

- Luas : 3.798.695 meter atau 379,5 hektar


Dengan batas-batas :
- Utara : berbatasan dengan hutan
In
A

- Timur : berbatasan dengan sungai Subang


- Selatan : berbatasan dengan hutan
ah

lik

- Barat : bebatasan dengan hutan


m

3. Menyatakan sah secara hukum dan mengikat bukti kepemilikan Penggugat


ub

selaku ahli waris Alm. Jahan Rampai berupa Surat Pernyataan Memiliki
ka

Tanah Adat tertanggal 27 Desember 2016 yang ditandatangani oleh


ep

Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Desa Kabuau Kecamatan


Parenggean, Kepala Desa Kabuau dan Kepala Desa Tehang;
ah

4. Menyatakan sah secara hukum dan mengikat bukti kepemilikan tanah


es
M

Penggugat selaku ahli waris Alm. Jahan Rampa berupa Berita Acara Hasil
ng

Pemeriksaan Tanah Adat Nomor : 22/DKA-PRG/BCA/I/2017 tertanggal 21


on

Halaman 30 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Januari 2017 yang ditandatangani oleh Kerapatan Mantir Desa Kabuau,

a
Kepala Desa Kabuau, Kepala Desa Tehang dan Damang Kepala Adat

si
Kecamatan Parenggean;

ne
ng
5. Menyatakan sah secara hukum dan mengikat bukti kepemilikan tanah
Penggugat selaku ahli waris Alm. Jahan Rampai berupa Surat
Keterangan Tanah Adat Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017 tertanggal

do
gu 17 Februari 2017 yang ditandatangani oleh Damang Kepala Adat
Kecamatan Parenggean;

In
A
6. Menyatakan Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum;
ah

lik
7. Menyatakan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum;

8. Menyatakan Tergugat III telah melakukan perbuatan melawan hukum;


am

ub
9. Menyatakan tidak sah, dan tidak berlaku mengikat Putusan Majelis
Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor :
ep
k

217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tertanggal 15 Desember 2017;


ah

R
10. Menghukum dan memerintahkan Tergugat I yang menguasai tanah

si
obyek sengketa agar segera menyerahkan tanah obyek sengketa kepada

ne
ng

Penggugat;

11. Menghukum dan memerintahkan Tergugat I agar menyerahkan tanaman

do
gu

kelapa sawit yang ada diatas tanah obyek sengketa kepada Penggugat
tanpa syarat apapun;
In
A

12. Menghukum Tergugat I yang mengklaim dan menguasai tanah obyek


sengketa supaya membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat selaku
ah

lik

ahli waris Alm. Jahan Rampai akibat tidak bisa memanfaatkan tanah
obyek sengketa mulai sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 yaitu
m

sebesar Rp.28.260.000.000,- (dua puluh delapan milyar dua ratus enam


ub

puluh juta rupiah);


ka

ep

13. Menghukum Tergugat II yang telah ikut dalam Proses sidang adat dan
menandatangani sehingga terbit Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat
ah

Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-


R

2017 tertanggal 15 Desember 2017, supaya membayar ganti rugi materiil


es
M

kepada Penggugat selaku ahli waris Alm. Jahan Rampai akibat tidak bisa
ng

memanfaatkan tanah obyek sengketa mulai sejak terbitnya Putusan


on

Halaman 31 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bulan Desember 2017 sampai dengan bulan April 2017 yaitu sebesar

a
Rp.2.512.000.000,- (dua milyar lima ratus dua belas juta rupiah);

si
14. Menghukum Tergugat III yang telah mengeluarkan dan menerbitkan

ne
ng
Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin
Timur Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tertanggal 15 Desember
2017, supaya membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat selaku ahli

do
gu waris Alm. Jahan Rampai akibat tidak bisa memanfaatkan tanah obyek
sengketa mulai sejak terbitnya Putusan bulan Desember 2017 sampai

In
A
dengan bulan April 2017 yaitu sebesar Rp.2.512.000.000,- (dua milyar
lima ratus dua belas juta rupiah);
ah

lik
15. Menghukum dan membatalkan Putusan Majelis Kerapatan Perdamaian
Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor : 217/MHKPAD-
am

ub
KK/SP/XII-2017, tertanggal 15 Desember 2017;

16. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng membayar uang


ep
k

paksa (dwangsom) setiap hari atas keterlambatan melaksanakan putusan


ah

yang diperhitungkan sejak putusan pengadilan mempunyai kekuatan


R
hukum tetap sebesar Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah);

si
17. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uit voerbaar

ne
ng

bij voorraad) walaupun ada verzet, banding atau kasasi;

do
18. Menghukum Para Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang
gu

timbul dalam perkara ini;


Atau :
In
A

Bilamana Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat
lain mohon Putusan yang seadil-adilnya;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Para


Tergugat selanjutnya mengajukan jawaban yang pada pokoknya adalah sebagai
m

ub

berikut :
Jawaban Tergugat I
ka

ep

I. DALAM EKSEPSI;
A. Error in Persona
ah

1. Exceptio in Persona:
R

Bahwa dalam Gugatan, Penggugat mencantumkan PT. Katingan Indah


es
M

Utama yang berkedudukan di Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean,


ng

Kabupaten Kotawaingin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah sedangkan


on

Halaman 32 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berdasarkan Anggaran Dasar PT. Katingan Indah Utama yang

a
tercantum dalam Akta Notaris No. 8 tertanggal 1 Agustus 2008 yang

si
dibuat oleh dan dihadapan Agnes Angelika, S.H., M.Kn., Notaris di
Jakarta, PT. Katingan Indah Utama berkedudukan di Jakarta;

ne
ng
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Gugatan Penggugat
diklasifikasikan Error in Persona dalam bentuk Exceptio in Persona

do
gu karena kedudukan PT. Katingan Indah Utama tidak berada di Desa
Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur,
Provinsi Kalimantan Tengah, yang oleh karenanya Gugatan Penggugat

In
A
haruslah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard);
ah

lik
2. Gemis Aanhoedanigheid;
i. Penggugat bukanlah pemilik Obyek Sengketa
Bahwa Penggugat mendalilkan Obyek Sengketa adalah milik Doho
am

ub
Jahan, selaku kakak kandung Penggugat (bukan didalilkan milik
Penggugat), sehingga Penggugat tidak memiliki hak dan
ep
kewenangan (persona standi in judicio) mengajukan gugatan a quo
k

terhadap Obyek yang bukan merupakan haknya;


ah

Bahwa pada Hal. 3 angka 1.C. perubahan Gugatan, Penggugat


R

si
mendalilkan adanya suatu surat penyerahan untuk mengurus tanah
warisan, sedangkan berdasarkan pasal 147 ayat (1) RBg, proses

ne
ng

beracara di Pengadilan haruslah diberikan dalam bentuk Surat


Kuasa Khusus, sehingga dalil Penggugat untuk mengurus tanah

do
gu

warisan tersebut di Pengadilan adalah tidak berdasarkan hukum;


Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Gugatan Penggugat
diklasifikasikan Error in persona dalam bentuk Gemis
In
A

Aanhoedanigheid, yang oleh karenanya Gugatan Penggugat


haruslah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard);
ah

lik

ii. Penggugat hanya merupakan salah satu dari ahli waris


m

Bahwa dalam posita Gugatan Penggugat Hal. 2 angka 1


ub

menyatakan:
ka

“Bahwa Penggugat adalah salah satu ahli waris ……,”


ep

Bahwa Penggugat tidak menjelaskan bahwa Penggugat merupakan


ahli waris dari Jahan Rampai berdasarkan dokumen waris yang sah,
ah

yang dibuat oleh instansi yang berwenang, sehingga Penggugat


es

tidak mempunyai hak dan kapasitas untuk menggugat;


M

ng

Bahwa andaikata benar Penggugat adalah salah satu ahli waris


Jahan Rampai (quod non), Penggugat tetap tidak mempunyai hak
on

Halaman 33 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dan kapasitas untuk menggugat (persona standi in judicio) karena

a
Penggugat hanya merupakan salah satu dari total 7 (tujuh) orang

si
ahli waris Jahan Rampai seharusnya Gugatan Penggugat wajib
diajukan oleh seluruh ahli waris Jahan Rampai;

ne
ng
Bahwa untuk beracara di Pengadilan, diperlukan adanya surat
kuasa khusus sebagaimana diatur dalam pasal 147 ayat (1) RBg

do
gu dan tidak dapat dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan
sebagaimana dimaksud pada Hal. 3 angka 1.C. perubahan
Gugatan;

In
A
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka Gugatan Penggugat
diklasifikasikan Error in Persona dalam bentuk Gemis
ah

lik
Aanhoedanigheid, yang oleh karenanya Gugatan Penggugat
haruslah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard);
am

ub
3. Exceptio Plurium Litis Consortium;
Bahwa Penggugat dalam Gugatannya tidak mengikutsertakan Damang
ep
Kepala Adat Kecamatan Parenggean sebagai pihak dalam perkara a
k

quo, sedangkan Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean


ah

merupakan pihak yang menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat


R

si
(SKT-Adat) atas nama Doho Jahan, dan produk SKT-Adat yang
diterbitkan Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean tersebut telah

ne
ng

dibatalkan oleh Majelis Hakim Kerapatan Mantir Perdamaian Adat


Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga sudah selayaknya Penggugat

do
gu

turut mengikutsertakan Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean


sebagai pihak;
Bahwa sehubungan dengan tidak diikutsertakannya Damang Kepala
In
A

Adat Kecamatan Parenggean tersebut sebagai pihak dalam perkara a


quo, maka Gugatan Penggugat diklasifikasikan Error in Persona dalam
ah

lik

bentuk Exceptio Plurium Litis Consortium, yang oleh karenanya


Gugatan Penggugat haruslah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
m

ub

verklaard);
ka

B. Gugatan Kabur (Obscuur Libel);


ep

1. Perbedaan Luasan Objek Gugatan;


Bahwa pada Hal 2. angka 2 Posita Gugatan, Penggugat mendalilkan
ah

luasan objek Gugatan adalah seluas 3.798.695 (Tiga Juta Tujuh Ratus
es

Sembilan Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Lima Meter
M

ng

Kuadrat atau Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Koma Delapan Hektar)
sedangkan pada Hal. 3 angka 3 Posita Gugatan, Penggugat
on

Halaman 34 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mendalilkan luasan objek Gugatan adalah seluas 3.795.000 (Tiga Juta

a
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Meter Kuadrat atau Tiga Ratus

si
Tujuh Puluh Sembilan Koma Lima Hektar);
Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No.

ne
ng
81/K/Sip/1971, dengan adanya perbedaan luasan objek Gugatan
tersebut di atas, maka Gugatan Penggugat diklasifikasikan sebagai

do
gu Gugatan Kabur (Obscuur Libel), yang oleh karenanya Gugatan
Penggugat haruslah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard);

In
A
2. Dalil Pemilik Obyek Sengketa saling bertentangan;
Bahwa pada pada Hal. 2 angka 1 Posita Gugatan, Penggugat berdalil
ah

lik
Obyek Sengketa adalah milik ahli waris Alm. Jahan Rampai, sedangkan
di Hal. 2 angka 2 Posita Gugatan, Penggugat berdalil Obyek Sengketa
adalah milik Penggugat, dan A.n. Doho Jahan (kakak kandung
am

ub
Penggugat); serta pada Hal. 14 angka 20 Posita Gugatan, Penggugat
mendalilkan bahwa Objek Gugatan berstatus tanah negara;
ep
Bahwa dari uraian di atas, terlihat bahwa kepemilikan atas Obyek
k

Sengketa yang didalilkan oleh Penggugat adalah saling bertentangan,


ah

tidak jelas dan kabur; apakah Obyek Sengketa adalah milik (1) ahli
R

si
waris Alm. Jahan Rampai; ataukah milik (2) Penggugat; ataukah milik
(3) Doho Jahan; ataukah milik (4) negara?;

ne
ng

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalil-dalil Gugatan


Penggugat mengenai kepemilikan hak atas Objek Gugatan saling

do
gu

bertentangan, tidak jelas dan menyebabkan kaburnya Gugatan


Penggugat, yang oleh karenanya Gugatan Penggugat haruslah tidak
dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard);
In
A

3. Dalil Penguasaan Obyek Sengketa Tidak Jelas;


ah

lik

Bahwa pada Hal. 2 angka 1, 2 dan 3 Posita Gugatan, Penggugat


berdalil menguasai Obyek Sengketa berdasarkan kepemilikan secara
m

adat yang didalilkan oleh Penggugat dibuktikan dengan Surat


ub

Keterangan Tanah Adat (SKT-Adat), namun pada Hal. 6 angka 7 Posita


ka

Gugatan Penggugat berdalil penguasaannya berdasarkan bezit


ep

sehingga terjadi ketidakjelasan penguasaan Obyek Sengketa oleh


Penggugat dan menyebabkan kaburnya Gugatan Penggugat;
ah

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalil-dalil Gugatan


es

Penggugat mengenai penguasaan Obyek Sengketa adalah kabur dan


M

ng

tidak jelas, yang oleh karenanya Gugatan Penggugat haruslah tidak


dapat diterima (Niet Ontvankelijke verklaard);
on

Halaman 35 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kami mohon sudilah

a
kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo

si
untuk menerima eksepsi-eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I, dan
menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk

ne
ng
verklaard), serta menghukum Penggugat untuk membayar biaya
perkara a quo;

do
gu A T A U;
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat

In
A
lain, maka Tergugat I menanggapi Gugatan Penggugat dalam Pokok Perkara
sebagai berikut:
ah

lik
II. DALAM POKOK PERKARA;
DALAM KONPENSI
am

ub
1. Bahwa Tergugat I dengan ini menyatakan menolak dengan tegas
seluruh dalil-dalil yang termuat dalam Surat Gugatan Penggugat,
kecuali yang secara tegas diakui dan/atau dinyatakan kebenarannya
ep
k

secara tertulis dan tertuang dalam Jawaban ini oleh Tergugat I;


ah

2. Bahwa Tergugat I mohon agar dalil-dalil Jawaban Tergugat I Dalam


R

si
Eksepsi dianggap kembali tertuang Dalam Pokok Perkara ini, dan
merupakan satu kesatuan dari Jawaban dalam Pokok Perkara ini;

ne
ng

3. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan


Penggugat pada Hal. 2 angka 1 Gugatan Penggugat dan Hal. 2 angka

do
1.A., Hal. 3 angka 1.C. perubahan Gugatan, mengenai kedudukan
gu

Penggugat sebagai salah satu ahli waris dari Alm. Jahan Rampai,
dikarenakan Penggugat sama sekali tidak menjelaskan adanya
In
A

keterangan waris yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang,


sehingga dalil Penggugat mengenai kedudukan Penggugat sebagai ahli
ah

lik

waris adalah tidak berdasarkan hukum dan haruslah ditolak;


Bahwa pada Hal. 3 angka 1.C. perubahan Gugatan, Penggugat
m

mendalilkan adanya suatu surat penyerahan untuk mengurus tanah


ub

warisan, sedangkan berdasarkan pasal 147 ayat (1) RBg, proses


ka

beracara di Pengadilan haruslah diberikan dalam bentuk Surat Kuasa


ep

Khusus, sehingga dalil Penggugat untuk mengurus tanah warisan


tersebut di Pengadilan adalah tidak berdasarkan hukum dan haruslah
ah

ditolak;
es

Bahwa berdasarkan uraian sebagaimana Tergugat I uraikan di atas,


M

ng

maka dalil-dalil Penggugat adalah tidak berdasarkan hukum yang oleh


karenanya Gugatan Penggugat sudah seharusnya ditolak;
on

Halaman 36 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan

a
Penggugat pada Hal. 2 angka 1 dan angka 2, Hal. 3 angka 3 Gugatan

si
Penggugat, Hal 3 angka 1.B. perubahan Gugatan mengenai
kepemilikan Tanah Adat Dayak yang didasarkan pada Surat

ne
ng
Keterangan Tanah Adat (SKT-Adat) Nomor 23/SKT-A/DKA-PRG/II/17
tanggal 17 Februari 2017, karena telah dinyatakan cacat hukum dan

do
gu dinyatakan tidak berlaku, sebagaimana terurai dalam Putusan Majelis
Hakim Kerapatan Perdamaian Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin
Timur Nomor 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 pada tanggal 15-12-2017

In
A
(lima belas Desember dua ribu tujuh belas);
Bahwa telah terbukti berdasarkan uraian Putusan Majelis Hakim
ah

lik
Kerapatan Perdamaian Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur
Nomor 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 pada tanggal 15-12-2017 (lima
am

ub
belas Desember dua ribu tujuh belas), bahwa Tergugat I telah
melakukan pembebasan lahan terhadap Obyek Sengketa sebagaimana
diakui secara tertulis oleh Penggugat pada Hal. 9 angka 10 Posita
ep
k

Gugatan, sehingga Penggugat tidaklah memiliki hak atas Obyek


ah

Sengketa;
R
Bahwa dikarenakan SKT-Adat Nomor 23/SKT-A/DKA-PRG/II/17 tanggal

si
17 Februari 2017 telah dinyatakan tidak berlaku dan telah dibebaskan

ne
ng

oleh Tergugat I, maka dengan demikian dalil Penggugat tersebut adalah


tidak berdasarkan hukum yang oleh karenanya Gugatan Penggugat
sudah seharusnya ditolak;

do
gu

5. Bahwa lebih lanjut, Tergugat I menolak dasar-dasar yang didalilkan


oleh Penggugat sebagai pemilik Tanah Adat Dayak sebagaimana
In
A

diuraikan Penggugat pada Hal. 2 angka 1 Posita Gugatan, karena tidak


berdasar dan bertentangan dengan hukum, dengan bantahan dan
ah

dasar hukum untuk setiap dasar yang didalilkan oleh Penggugat


lik

sebagai berikut:
a. Bahwa terhadap Surat Keterangan Kepala Desa Tehang
m

ub

tertanggal 25 Oktober 1972 yang dijadikan dasar oleh Penggugat


untuk menguatkan dalil Penggugat sebagai pemilik Obyek
ka

ep

Sengketa adalah tidak berdasar, karena:


i) pada bagian II Terhadap TERLAPOR angka 1 huruf ‘d’
ah

Putusan Majelis Hakim Kerapatan Perdamaian Adat Dayak


R

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 217/MHKPAD-


es
M

KK/SP/XII-2017 dinyatakan bahwa kertas segel yang


ng

digunakan oleh Kepala Desa Tehang adalah kertas segel


on

Halaman 37 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tahun 1973 (seribu sembilan ratus tujuh puluh tiga), sedangkan

a
Surat Keterangan tersebut diterbitkan pada tahun 1972 (seribu

si
sembilan ratus tujuh puluh dua);
ii) pasal 46 ayat (2) UU Nomor 5 tahun 1960 tentang Pokok-

ne
ng
Pokok Agraria menyatakan bahwa hak memungut hasil hutan
tidak dengan sendirinya memperoleh hak milik atas tanah;

do
gu b. Bahwa terhadap Surat Pernyataan tertanggal 20 Agustus 2016
yang dijadikan dasar oleh Penggugat untuk menguatkan dalil
Penggugat sebagai pemilik Obyek Sengketa adalah tidak berdasar

In
A
dan tidak logis, karena salah satu pemberi pernyataan, yaitu Sdr.
Menso lahir pada tanggal 09-09-1973 (sembilan September seribu
ah

lik
sembilan ratus tujuh puluh tiga) dan Menso menyatakan bahwa
tanah tersebut berasal dari garapan orang tua Doho bin Jahan
am

ub
Rampai pada tahun 1971 sampai tahun 1977. Bahwa berdasarkan
pernyataan tersebut maka Menso pada umur 4 (empat) tahun telah
mengetahui bahwa tanah yang diakui kepemilikan oleh Minsor
ep
k

telah digarap oleh orang tua Doho bin Jahan Rampai dimana hal
ah

itu sangat tidak logis mengingat Menso pada saat itu masih
R
berusia 4 (empat) tahun;

si
c. Bahwa terhadap Surat Keterangan yang dibuat oleh Doho Jahan

ne
ng

(kakak kandung Penggugat) yang dijadikan dasar oleh Penggugat


untuk menguatkan dalil Penggugat sebagai pemilik Obyek
Sengketa adalah tidak berdasar, karena dasar pembuatan Surat

do
gu

Keterangan tersebut tidak dilengkapi kuasa-kuasa dari ketujuh


anak-anak almarhum Jahan Rampai kepada Doho Jahan
In
A

sebagaimana telah dipertimbangkan dalam Putusan Majelis Hakim


Kerapatan Perdamaian Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur
ah

Nomor 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 bagian II Terhadap


lik

TERLAPOR angka 1 huruf ‘a’;


d. Bahwa terhadap Surat Keterangan Tanah Adat Nomor 23/SKT-
m

ub

A/DKA-PRG/II/2017 tanggal 17 Februari 2017, yang dijadikan


dasar oleh Penggugat untuk menguatkan dalil Penggugat sebagai
ka

ep

pemilik Obyek Sengketa adalah tidak berdasar, karena:


Proses penerbitan SKT-Adat yang didalilkan oleh Penggugat
ah

telah Daluwarsa (telah lewat waktu);


R

i) Bahwa proses penerbitan SKT-Adat harus mengikuti ketentuan


es
M

yang diatur dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah


ng

Nomor 13 tahun 2009 tentang Tanah Adat dan Hak-Hak Adat


on

Halaman 38 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
di Atas Tanah di Provinsi Kalimantan Tengah jo Peraturan

a
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 4 tahun 2012 tentang

si
Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 13 tahun 2009
tentang Tanah Adat dan Hak-Hak Adat di Atas Tanah di

ne
ng
Provinsi Kalimantan Tengah (selanjutnya disebut “Pergub
Tanah Adat”);

do
gu ii) Bahwa berdasarkan pasal 5 huruf ‘a’ Pergub Tanah Adat,
Kedamangan berkewajiban untuk mengatur dan menetapkan
kepemilikan, penguasaan, pemanfaatan dan pembagian tanah

In
A
adat dan hak-hak adat di atas tanah di wilayahnya, dan
berdasarkan pasal 5 huruf ‘d’ Pergub Tanah Adat jo pasal 14
ah

lik
ayat (3) Pergub Tanah Adat ditetapkan sanksi tidak
diakuinya kepemilikan secara adat, apabila ternyata tanah
am

ub
adat atau hak-hak ada di atas tanah tersebut tidak
diinventarisir bahkan ditelantarkan berturut-turut selama 6
(enam) tahun sejak penerbitan Pergub Tanah Adat atau
ep
k

selambat-lambatnya pada tanggal 25 Juni 2015;


ah

Bahwa dari dalil-dalil Penggugat tidak terdapat satupun


R
dokumen yang diajukan oleh Penggugat untuk mendapatkan

si
SKT-Adat yang diterbitkan sebelum tanggal 25 Juni 2015,

ne
ng

yang oleh karenanya dokumen-dokumen untuk menunjang


proses penerbitan SKT-Adat yang didalilkan Penggugat
adalah tidak sah karena telah Daluwarsa (telah melampaui

do
gu

jangka waktu yang dipersyaratkan pasal 5 huruf ‘d’ Pergub


Tanah Adat), sehingga SKT-Adat Nomor 23/SKT-A/DKA-
In
A

PRG/II/2017 tanggal 17 Februari 2017 adalah tidak sah dan


tidak berdasarkan hukum;
ah

lik

Proses Penerbitan SKT-Adat yang didalilkan oleh Penggugat


tidak memenuhi ketentuan perundang-undangan;
m

ub

iii) Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten


Kotawaringin Timur Nomor 22 tahun 2012 tentang
ka

Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat


ep

(selanjutnya disebut “Perda 22/2012”), SKT-Adat yang


ah

didalilkan oleh Penggugat adalah tidak berdasar,


R

dikarenakan:
es

(1) Bahwa Penetapan ada atau tidak adanya hak ulayat


M

ng

masyarakat hukum adat dan/atau hak perorangan


on

Halaman 39 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
ditetapkan oleh Bupati dengan suatu Keputusan yang

a
didasarkan pada laporan hasil penelitian tim peneliti

si
sebagaimana diatur pada pasal 6 Perda 22/2012;
(2) Bahwa tim peneliti sebagaimana dimaksud huruf ‘a’ di

ne
ng
atas, ditetapkan dengan suatu keputusan Bupati
sebagaimana diatur pada pasal 2 dan pasal 3 Perda

do
gu 22/2012, yang beranggotakan para pakar hukum adat,
lembaga hukum adat/tokoh hukum adat/atau penguasa
hukum adat yang berwenang atas hak ulayat dan/atau

In
A
hak perorangan warga dari masyarakat hukum adat
yang bersangkutan, pejabat dari Badan Pertanahan
ah

lik
Nasional RI, pejabat dari instansi terkait lainnya;
(3) Bahwa Penggugat tidak pernah mengajukan
am

ub
permohonan penerbitan SKT-Adat kepada instansi yang
berwenang, yang oleh karenanya SKT-Adat Nomor
23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017 tanggal 17 Februari 2017
ep
k

adalah tidak berdasar dan tidak sesuai dengan prosedur


ah

yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan


R

si
yang berlaku, baik secara nasional maupun secara
adat;

ne
ng

Bahwa Penggugat tidak dapat membuktikan adanya


suatu Keputusan Bupati untuk memenuhi ketentuan
Perda 22/2012 tersebut di atas untuk menunjang

do
gu

legalitas proses penerbitan SKT-Adat Penggugat,


sebagaima diuraikan pada poin iii) angka (1) dan angka
In
A

(2) di atas, serta Penggugat tidak pernah mengajukan


penerbitan SKT-Adat sebagaimana diuraikan pada poin
ah

lik

iii) angka (3) di atas, yang oleh karenanya SKT-Adat


Nomor 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017 tanggal 17 Februari
2017 adalah tidak sah dan tidak berdasarkan hukum;
m

ub

SKT-Adat yang didalilkan oleh Penggugat adalah cacat


ka

hukum;
ep

iv) Bahwa SKT-Adat Nomor 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017 tanggal


ah

17 Februari 2017 yang didalilkan oleh Penggugat adalah


R

tidak berdasar dan cacat hukum, dikarenakan:


es

(1) Bahwa proses penerbitan SKT-Adat sebagaimana telah


M

ng

diuraikan pada poin i) s/d iii) di atas telah terbukti tidak


on

Halaman 40 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang

a
oleh karenanya produk yang dihasilkan adalah cacat

si
hukum;
(2) Bahwa SKT-Adat yang didalilkan Penggugat adalah

ne
ng
cacat hukum, dikarenakan berdasarkan pasal 8 ayat (1)
huruf ‘a’ Pergub Tanah Adat, SKT-Adat yang dibuat

do
gu untuk tanah adat “Milik Bersama” harus diterbitkan atas
nama para ahli waris, sedangkan SKT-Adat yang
didalilkan oleh Penggugat dibuat atas nama DOHO

In
A
JOHAN;
(3) Bahwa andaikata Doho Johan yang tertulis pada SKT-
ah

lik
Adat sebagaimana didalilkan oleh Penggugat adalah
bertindak untuk dan atas nama 7 (tujuh) orang ahli waris
am

ub
(quod non), terlihat dengan jelas bahwa jumlah ahli
waris yang tertulis pada SKT-Adat yang didalilkan oleh
Penggugat hanya sejumlah 6 (enam) orang, sehingga
ep
k

SKT-Adat yang didalilkan oleh Penggugat tersebut


ah

adalah tidak bersesuaian antara satu klausul dengan


R

si
klausul lainnya;
(4) Bahwa Tanah Adat sebagaimana diuraikan dalam SKT-

ne
ng

Adat haruslah terinci dalam batas-batas yang jelas (vide


pasal 1 angka 12 Pergub Tanah Adat mengenai definisi
“Tanah Adat”), sedangkan SKT-Adat sebagaimana

do
gu

didalilkan oleh Penggugat tidak diuraikan dalam batas


yang jelas dan hanya tertulis berbatasan dengan hutan
In
A

dan sungai, yang mana setelah dilakukan pengecekan


oleh Majelis Hakim Kerapatan Perdamaian Adat Dayak
ah

lik

Kabupaten Kotawaringin Timur terungkap bahwa batas-


batas Obyek Sengketa tidak berbatasan dengan hutan,
melainkan dengan kebun kelapa sawit, sehingga
m

ub

keterangan-keterangan batas sebagaimana terurai


dalam SKT-Adat yang didalilkan Penggugat adalah tidak
ka

ep

sesuai dengan fakta hukum;


(5) Bahwa luasan SKT-Adat sebagaimana didalilkan oleh
ah

Penggugat adalah tidak berdasarkan hukum, karena


R

es

Penggugat mendalilkan memiliki tanah melebihi dari


M

persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (2)


ng

Undang-Undang Nomor 56 PRP tahun 1960 tentang


on

Halaman 41 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penetapan Luas Tanah Pertanian, yang ditetapkan

a
bahwa setiap keluarga hanya diperbolehkan maksimum

si
seluas 20 Ha (dua puluh Hektar) untuk tanah kering di
daerah yang tidak padat;

ne
ng
(6) Bahwa SKT-Adat sebagaimana didalilkan oleh
Penggugat sama sekali tidak berdasar karena terhadap

do
gu Obyek Sengketa yang diklaim oleh Penggugat sebagai
miliknya telah dilakukan pembebasan oleh Tergugat I;

In
A
e. Bahwa terhadap putusan Kerapatan Mantir/Let Perdamaian Adat
Desa Kabuau Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 adalah
ah

lik
putusan yang tidak memiliki kekuatan hukum, karena:
i) Bahwa Majelis Kerapatan yang memeriksa dan memutus
perkara Adat Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017
am

ub
tidak memiliki legal standi, karena tidak ditetapkan dan
dikukuhkan oleh Dewan Adat Dayak Kabupaten
ep
sebagaimana diatur pada pasal 7 ayat (5) Perda Provinsi
k

Kalimantan Tengah Nomor 16 tahun 2008 tentang


ah

Kelembagaan Adat Dayak di Kalimantan Tengah;


R

si
ii) Bahwa obyek yang disengketakan telah terlebih dahulu
diputus dan dinyatakan tidak berlaku oleh Majelis Hakim

ne
ng

Kerapatan Perdamaian Adat Dayak Kabupaten


Kotawaringin Timur sebagaimana terurai pada Putusan

do
gu

Nomor 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tertanggal 15-12-


2017 (lima belas Desember dua ribu tujuh belas), yang
In
oleh karenanya putusan Kerapatan Mantir/Let Perdamaian
A

Adat Desa Kabuau Nomor 1/KM/LPA-TD-


KBU/KPTS/XII/2017 adalah cacat hukum;
ah

lik

iii) Bahwa putusan Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017


tanggal 12 Februari 2018 sebagaimana didalilkan
m

ub

Penggugat pada Hal. 3 angka 4 Gugatan Penggugat


tersebut terlihat dengan jelas ketidakpastian dan/atau
ka

ketidakjelasan putusan, yaitu antara amar nomor 2, 3, 4,


ep

dan 5 saling bertentangan dikarenakan tidak jelas


ah

kepemilikan hak atas Obyek Sengketa, apakah milik Doho


R

Jahan atau Ahli Waris dari Alm. Jahan Rampai?


es
M

ng

on

Halaman 42 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
f. Bahwa selanjutnya Penggugat tidak mengurai bukti-bukti

a
pendukung kepemilikan lainnya sebagaimana didalilkan oleh

si
Penggugat yang oleh karenanya sudah layak untuk
dikesampingkan;

ne
ng
Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana telah Tergugat I uraikan
di atas, seluruh dasar yang didalilkan oleh Penggugat telah

do
gu terbantahkan dengan sempurna oleh Tergugat I dan/atau terbukti
cacat hukum dan/atau tidak berdasar dan/atau bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, maka gugatan

In
A
Penggugat adalah tidak berdasarkan hukum yang oleh karenanya
Gugatan Penggugat sudah seharusnya ditolak;
ah

lik
6. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan
Penggugat pada Hal. 3 angka 4 Gugatan Penggugat, dikarenakan
am

ub
terhadap Obyek Sengketa sebagaimana dimaksud dalam Putusan
Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 tanggal 12 Februari 2018
ep
yang didalilkan oleh Penggugat, telah terlebih dahulu diputus dan
k

dinyatakan tidak berlaku oleh Majelis Hakim Kerapatan Perdamaian


ah

Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 217/MHKPAD-


R

si
KK/SP/XII-2017 pada tanggal 15-12-2017 (lima belas Desember dua
ribu tujuh belas), sebagaimana lebih lengkap telah Tergugat I uraikan

ne
ng

pada Jawaban nomor 5 huruf ‘e’ di atas, sehingga putusan Nomor


1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 tanggal 12 Februari 2018 tersebut

do
gu

adalah tidak berdasar dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat,


yang oleh karenanya dalil Penggugat tersebut adalah tidak berdasarkan
hukum dan haruslah ditolak;
In
A

Bahwa terkait putusan Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017


tanggal 12 Februari 2018 sebagaimana didalilkan Penggugat pada Hal.
ah

lik

3 angka 4 Gugatan Penggugat tersebut terlihat dengan jelas


ketidakjelasan putusan, mengingat Obyek Sengketa berada dalam
m

ub

lahan yang telah tertanam tanaman kelapa sawit milik Tergugat I,


namun dinyatakan berbatasan dengan hutan dan sungai, padahal pada
ka

faktanya Obyek Sengketa tersebut dikelilingi oleh perkebunan kelapa


ep

sawit dan tidak berbatasan dengan hutan, sebagaimana pula telah


ah

diakui oleh Penggugat pada posita Hal. 5 angka 6 Gugatan Penggugat


R

yang menyatakan bahwa areal tersebut telah tertanam kelapa sawit


es

sejak tahun 2007;


M

ng

on

Halaman 43 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa disebabkan ketiadaan legal standi Majelis Kerapatan, ketidak

a
berlakuan Obyek Sengketa, dan ketidakpastian hukum terhadap

si
putusan Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 tanggal 12 Februari
2018, maka gugatan Penggugat adalah tidak berdasarkan hukum yang

ne
ng
oleh karenanya Gugatan Penggugat sudah seharusnya ditolak;

7. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan

do
gu Penggugat pada Hal. 5 angka 5 dan angka 6 Gugatan Penggugat,
dikarenakan kontradiktif dengan dalil Penggugat Hal. 5 angka 4 nomor

In
A
9 amar putusan Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 tanggal 12
Februari 2018 nomor 9 yang memerintahkan Teradu (Direksi PT.
ah

lik
Katingan Indah Utama) mengeluarkan Obyek Sengketa (enclave) dari
perizinannya, sehingga dalil Penggugat yang menyatakan bahwa
Obyek Sengketa berada di luar area perizinan Tergugat I adalah dalil
am

ub
yang tidak berdasar;
Bahwa lebih lanjut, proses pemeriksaan Komisi Lapangan sebagaimana
ep
didalilkan oleh Penggugat tersebut adalah tidak berdasarkan hukum,
k

karena Komisi Lapangan ditetapkan oleh Majelis Kerapatan, sedangkan


ah

Majelis Kerapatan tidak memiliki legal standi sebagaimana Tergugat I


R

si
telah uraikan pada Jawaban nomor 5 huruf ‘e’ poin ‘i’, dan terhadap
Obyek Sengketa tersebut telah terlebih dahulu terbit Putusan Majelis

ne
ng

Hakim Kerapatan Perdamaian Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin


Timur Nomor 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 pada tanggal 15-12-2017

do
gu

(lima belas Desember dua ribu tujuh belas) sebagaimana telah Tergugat
I uraikan pada Jawaban nomor 5 huruf ‘e’ poin ‘ii’, yang oleh karenanya
pemeriksaan Komisi Lapangan sebagaimana didalilkan oleh Penggugat
In
A

adalah tidak berkekuatan hukum;


Bahwa dikarenakan dalil Penggugat tersebut adalah tidak sesuai
ah

lik

dengan dalil Penggugat Hal. 5 angka 4 dan pemeriksaan Komisi


Lapangan tidak memiliki kekuatan hukum sebagaimana diuraikan di
m

ub

atas, maka Gugatan Penggugat sudah seharusnya ditolak;


ka

8. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan


ep

Penggugat pada Hal. 6 angka 7 dan Hal. 8 angka 8 Gugatan


Penggugat, karena penguasaan bezit sebagaimana diatur dalam KUH
ah

Perdata (Burgerlijk Wetboek) mengatur secara khusus pada pasal 548


es

ayat 2 jo pasal 1955 KUH Perdata yang mewajibkan pem-bezit


M

ng

diharuskan menguasai Obyek Sengketa secara terus menerus, tidak


terputus, tanpa gangguan, di muka umum dan secara tegas setidak-
on

Halaman 44 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidaknya selama 20 (dua puluh) tahun sebagaimana diatur pada pasal

a
1963 KUH Perdata;

si
Bahwa telah terbukti berdasarkan pengakuan tertulis dari Penggugat
sebagaimana dibuktikan pada Hal. 5 angka 6 Posita Gugatan yang

ne
ng
mengakui bahwa sejak tahun 2007 Obyek Sengketa telah ditanami
kelapa sawit oleh Tergugat I, yang oleh karenanya berdasarkan Pasal

do
gu 284 RBg secara argumentum a contrario telah terbukti sebagai
pengakuan dari Penggugat bahwa Penggugat tidak menguasai Obyek
Sengketa setidak-tidaknya sejak tahun 2007;

In
A
Bahwa Tanah Adat sebagaimana didalilkan oleh Penggugat adalah
tidak sesuai dan bertentangan dengan hukum, karena berdasarkan
ah

lik
ketentuan pasal 1 angka 19 Perda Provinsi Kalimantan Tengah No. 16
tahun 2008 sebagaimana telah diubah oleh Perda Provinsi Kalimantan
am

ub
Tengah No. 1 tahun 2010 jo pasal 1 angka 12 Pergub Kalimantan
Tengah No. 13 tahun 2009 sebagaimana telah diubah oleh 4 tahun
2012, diuraikan bahwa Tanah Adat haruslah dikuasai berdasarkan
ep
k

hukum adat, akan tetapi Penggugat tidaklah menguasai Obyek


ah

Sengketa berdasarkan hukum adat dikarenakan SKT-Adat yang


R
didalilkan oleh Penggugat bukanlah milik Penggugat dan telah

si
dinyatakan tidak berlaku berdasarkan Putusan Majelis Hakim Kerapatan

ne
ng

Perdamaian Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor


217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 pada tanggal 15-12-2017 (lima belas
Desember dua ribu tujuh belas), sehingga dalil Penggugat tersebut

do
gu

adalah tidak berdasarkan hukum;


Bahwa selain itu, hak membuka tanah dan memungut hasil hutan tidak
In
A

secara serta merta memperoleh hak milik atas tanah sebagaimana telah
Tergugat I uraikan pada Jawaban nomor 5 huruf ‘a’ poin ‘ii’;
ah

Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, telah terbukti Penggugat


lik

tidak memenuhi kualifikasi sebagai pem-bezit berdasarkan KUH


Perdata, dan terbukti tidak menguasai Obyek Sengketa berdasarkan
m

ub

hukum adat, serta tidak memiliki legal standi untuk memiliki hak atas
tanah, yang oleh karenanya Gugatan Penggugat sudah seharusnya
ka

ep

ditolak;
ah

9. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas dalil permohonan klaim


R

kepemilikan atas Obyek Sengketa, karena seluruh dalil-dalil dan/atau


es

dasar-dasar yang diuraikan oleh Penggugat adalah tidak berdasar dan


M

ng

on

Halaman 45 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
telah terbantahkan dengan sempurna seluruhnya oleh Tergugat I, yang

a
oleh karenanya Gugatan Penggugat sudah seharusnya ditolak;

si
10. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan

ne
ng
Penggugat pada Hal. 8 angka 9 dan Hal. 9 angka 10 Gugatan
Penggugat, dikarenakan dalil Penggugat adalah tidak berdasar, karena
proses persidangan adat yang diselenggarakan adalah sesuai dengan

do
gu ketentuan hukum adat yang berlaku di Kabupaten Kotawaringin Timur;

In
11. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan
A
Penggugat pada Hal. 9 angka 11 dan angka 12 Gugatan Penggugat,
karena dalil Penggugat tersebut adalah dalil yang tidak berdasarkan
ah

lik
hukum;
Bahwa dalil mengenai peralihan hak atas tanah bukanlah
am

ub
sebagaimana didalilkan oleh Penggugat dalam surat gugatannya, dan
Penggugat telah salah menginterpretasikan ketentuan Undang-
Undang No. 5 tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria, karena tanah-
ep
k

tanah sebagaimana dibebaskan oleh Tergugat I bukanlah merupakan


ah

hak milik dan/atau hak atas tanah yang diatur dalam Undang-Undang
R

si
No. 5 tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria, sebagaimana
didalilkan oleh Penggugat;

ne
ng

Bahwa dalil Penggugat adalah tidak tepat dan tidak berdasarkan


hukum serta tidak memiliki dasar hukum yang jelas, maka Gugatan

do
Penggugat sudah seharusnya ditolak;
gu

12. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan


In
A

Penggugat pada Hal. 10 s/d Hal. 16 angka 13 s/d angka 23 Gugatan


Penggugat karena tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum
ah

disebabkan oleh dalil Penggugat yang bersifat universal/umum dan


lik

bias, serta tidak secara spesifik dalam kaitannya dan/atau


berhubungan dengan perkara a quo;
m

ub

Bahwa Penggugat sama sekali tidak menguraikan obyek yang


dimaksud pada dalil-dalil Penggugat tersebut, sehingga dalil-dalil
ka

ep

Penggugat adalah bias dan tidak mendasar, dikarenakan Tergugat I


sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan Kelapa
ah

Sawit adalah perusahaan yang sah dibentuk berdasarkan peraturan


R

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yang oleh karenanya


es
M

dalil-dalil Penggugat tersebut haruslah dikesampingkan;


ng

on

Halaman 46 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa dikarenakan dalil-dalil Penggugat tersebut tidak berdasar dan

a
tidak beralasan hukum, oleh karenanya Gugatan Penggugat sudah

si
seharusnya ditolak;

ne
ng
13. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan
Penggugat pada Hal. 3 s/d Hal. 5 angka 24 s/d angka 26 perubahan
Gugatan dan Hal. 17 angka 27 Gugatan Penggugat karena tidak

do
gu beralasan dan tidak berdasarkan hukum;
Bahwa sebagaimana telah Tergugat I uraikan pada jawaban Tergugat

In
A
I di atas, telah terbukti dengan sempurna bahwa Penggugat tidak
memiliki hak apapun atas Obyek Sengketa, yang oleh karenanya tidak
ah

lik
ada kerugian apapun yang layak untuk diganti oleh Tergugat I
dan/atau di klaim oleh Penggugat;
Bahwa telah Penggugat akui pada Hal. 5 angka 6 Gugatan Penggugat,
am

ub
pihak yang melakukan penanaman kelapa sawit adalah Tergugat I,
sehingga dalil klaim kerugian dengan rincian hasil tanaman kelapa
ep
sawit yang ditanam oleh Tergugat I adalah dalil yang tidak berdasar
k

dan justru membuktikan tidak adanya kerugian yang diderita oleh


ah

Penggugat;
R

si
Bahwa dikarenakan dalil-dalil Penggugat adalah tidak beralasan dan
tidak berdasarkan hukum, oleh karenanya Gugatan Penggugat sudah

ne
ng

seharusnya ditolak;

do
14. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan
gu

Penggugat pada Hal. 5 angka 28 perubahan Gugatan dikarenakan


seluruh dalil Gugatan Penggugat adalah tidak berdasar dan tidak
In
A

beralasan hukum, serta tidak adanya urgensi pengenaan uang paksa


(dwangsom) yang oleh karenanya Gugatan Penggugat sudah
ah

lik

seharusnya ditolak;

15. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas Posita Surat Gugatan


m

ub

Penggugat pada Hal. 17 angka 29 Gugatan Penggugat, dikarenakan


seluruh dalil Gugatan Penggugat adalah tidak berdasar dan tidak
ka

ep

beralasan hukum, sehingga tidak ada urgensi pengenaan putusan serta


merta, oleh karenanya Gugatan Penggugat sudah seharusnya ditolak;
ah

16. Bahwa berdasarkan uraian-uraian sebagaimana telah Tergugat I


es

uraikan di atas, maka sudah seharusnya Gugatan Penggugat ditolak


M

ng

seluruhnya;
on

Halaman 47 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DALAM REKONPENSI

a
17. Bahwa Tergugat I dengan ini mengajukan Gugatan Rekonpensi

si
terhadap Penggugat yang oleh karenanya untuk selanjutnya mohon
agar Tergugat I disebut sebagai “Penggugat Rekonpensi” dan

ne
ng
Penggugat untuk selanjutnya mohon agar disebut sebagai “Tergugat
Rekonpensi”;

do
gu 18. Bahwa Penggugat Rekonpensi mohon agar seluruh Jawaban Tergugat
I/ Penggugat Rekonpensi dalam Eksepsi dan Jawaban Tergugat

In
A
I/Penggugat Rekonpensi dalam Konpensi dianggap kembali tertuang
dalam Pokok Perkara Dalam Rekonpensi ini;
ah

lik
19. Bahwa Tergugat Rekonpensi terhadap Obyek Sengketa sebagaimana
dimaksud dalam perkara a quo melakukan perbuatan melawan hukum
am

ub
yang menimbulkan kerugian kepada Penggugat Rekonpensi;

20. Bahwa Tergugat Rekonpensi telah melakukan penutupan/blokir tanpa


ep
k

dasar atas kebun kelapa sawit Penggugat Rekonpensi seluas 379Ha


ah

(tiga ratus tujuh puluh sembilan Hektar) sejak tanggal 23-11-2017 (dua
R
puluh tiga November dua ribu tujuh belas) yang pada tanggal 01-12-

si
2017 (satu Desember dua ribu tujuh belas) telah dibongkar paksa oleh

ne
ng

Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga


perbuatan Tergugat Rekonpensi tersebut mengganggu kegiatan
operasional dan menimbulkan kerugian-kerugian bagi Penggugat

do
gu

Rekonpensi;

21. Bahwa penutupan/blokir yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi


In
A

tersebut adalah tidak berdasar baik secara hukum nasional maupun


hukum adat Dayak di Kabupaten Kotawaringin Timur, sebagaimana
ah

lik

terbukti penutupan/blokir yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi


telah dibuka paksa oleh Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin
m

ub

Timur pada tanggal 01-12-2017 (satu Desember dua ribu tujuh belas)
dan berdasarkan Putusan Majelis Hakim Kerapatan Perdamaian Adat
ka

Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 217/MHKPAD-KK/SP/XII-


ep

2017 pada tanggal 15-12-2017 (lima belas Desember dua ribu tujuh
ah

belas) Tergugat Rekonpensi tidak memiliki hak atas area yang


R

ditutup/diblokir, yang menurut Tergugat Rekonpensi masuk dalam


es

Obyek Sengketa;
M

ng

on

Halaman 48 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
22. Bahwa berdasarkan uraian-uraian Penggugat Rekonpensi di atas, telah

a
terbukti dengan sempurna bahwa perbuatan penutupan/blokir yang

si
dilakukan Tergugat Rekonpensi adalah salah dan tidak berdasar serta
merupakan perbuatan melawan hukum;

ne
ng
23. Bahwa sehubungan dengan penutupan/blokir sebagaimana dimaksud
angka 20 dan angka 21 di atas, Penggugat Rekonpensi telah menderita

do
gu kerugian sebesar Rp167.682.278,- (seratus enam puluh tujuh juta enam
ratus delapan puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh delapan Rupiah)

In
A
dengan rincian bahwa potensi buah kelapa sawit yang dapat dipanen
oleh Penggugat Rekonpensi selama penutupan/blokir (7 hari) adalah
ah

lik
sebanyak 90.590Kg (sembilan puluh ribu lima ratus sembilan puluh
kilogram) dan harga buah kelapa sawit per kilogram pada saat itu
adalah sebesar Rp1.851,-/Kg (seribu delapan ratus lima puluh satu
am

ub
Rupiah per kilogram), sehingga Penggugat Rekonpensi menderita
kerugian sebesar 90.590Kg x Rp1.851,-/Kg, atau seluruhnya sebesar
ep
Rp167.682.278,- (seratus enam puluh tujuh juta enam ratus delapan
k

puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh delapan rupiah);


ah

si
24. Bahwa terhadap penutupan/blokir yang dilakukan oleh Tergugat
Rekonpensi, Penggugat Rekonpensi harus mengeluarkan biaya untuk

ne
ng

pembukaan portal adat yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi


sebesar Rp70.500.000,- (tujuh puluh juta lima ratus ribu Rupiah)

do
sebagaimana terurai dalam kuitansi yang dibuat oleh Dewan Adat
gu

Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur;


In
A

25. Bahwa sebagaimana telah Penggugat Rekonpensi uraikan pada dalil-


dalil tersebut di atas, telah terbukti secara yuridis dan normatif hukum
ah

Penggugat Rekonpensi telah menderita kerugian atas perbuatan


lik

melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat Rekonpensi;


m

ub

26. Bahwa berdasarkan pasal 1365 KUH Perdata, maka sudah selayaknya,
akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat
ka

Rekonpensi, karena kesalahannya wajib melakukan ganti kerugian


ep

yang diderita oleh Penggugat Rekonpensi sebesar Rp167.682.278,-


ah

(seratus enam puluh tujuh juta enam ratus delapan puluh dua ribu dua
R

ratus tujuh puluh delapan Rupiah) sebagai akibat tidak didapatnya


es

potensi buah kelapa sawit yang dapat dipanen oleh Penggugat


M

ng

Rekonpensi, ditambah Rp70.500.000,- sebagai akibat pembukaan


on

Halaman 49 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
portal adat akibat perbuatan Tergugat Rekonpensi, atau seluruhnya

a
sebesar Rp238.182.278,- (dua ratus tiga puluh delapan juta seratus

si
delapan puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh delapan Rupiah);

ne
ng
27. Bahwa terhadap SKT-Adat Nomor 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017 tanggal
17 Februari 2017 yang menunjuk pada Obyek Sengketa, yang dijadikan
dasar oleh Tergugat Rekonpensi/Penggugat dalam Gugatan Konpensi

do
gu Tergugat Rekonpensi adalah tidak berdasar dan cacat hukum
sebagaimana telah Penggugat Rekonpensi uraikan pada nomor 5 huruf

In
A
‘d’ Jawaban Penggugat Rekonpensi/Tergugat I, serta terhadap Obyek
Sengketa telah Penggugat Rekonpensi bebaskan dalam koridor
ah

lik
normatif hukum yang sempurna, maka untuk memberikan kepastian
hukum bagi Penggugat Rekonpensi sebagai pihak yang berhak atas
Obyek Sengketa, sudah selayaknya SKT-Adat Nomor 23/SKT-A/DKA-
am

ub
PRG/II/2017 tanggal 17 Februari 2017 adalah tidak berlaku dan
dinyatakan batal demi hukum;
ep
k

28. Bahwa terhadap putusan Kerapatan Mantir/Let Perdamaian Adat Desa


ah

Kabuau Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 adalah putusan


R

si
yang tidak memiliki kekuatan hukum sebagaimana telah Penggugat
Rekonpensi uraikan pada nomor 5 huruf ‘e’ Jawaban Penggugat

ne
ng

Rekonpensi/Tergugat I, maka untuk memberikan kepastian hukum bagi


Penggugat Rekonpensi sebagai pihak yang berhak atas Obyek

do
Sengketa, sudah selayaknya putusan Kerapatan Mantir/Let Perdamaian
gu

Adat Desa Kabuau Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 adalah


tidak berlaku dan dinyatakan batal demi hukum;
In
A

29. Bahwa dikarenakan dalil-dalil yang Penggugat Rekonpensi uraikan di


ah

atas didasarkan atas dokumen-dokumen yang otentik dan/atau


lik

mempunyai kekuatan hukum pembuktian secara yuridis, maka sudah


layak apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a
m

ub

quo memerintahkan pelaksanaan putusan dilakukan secara serta merta


berdasarkan pasal 191 ayat (1) RBg;
ka

ep

Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah diuraikan di atas, Tergugat


ah

I/Penggugat Rekonpensi mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan


R

mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:


es

DALAM EKSEPSI
M

ng

- Menerima Eksepsi Tergugat I;


on

Halaman 50 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk

a
verklaard);

si
DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
DALAM KONPENSI
- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau;
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

do
gu DALAM REKONPENSI
- Menerima dan mengabulkan Gugatan Rekonpensi dari Penggugat

In
A
Rekonpensi untuk seluruhnya;
- Menyatakan Tergugat Rekonpensi telah melakukan perbuatan melawan
ah

lik
hukum dengan melakukan penutupan/blokir tanpa dasar terhadap area
milik Penggugat Rekonpensi;
am

ub
- Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar kerugian yang
diderita oleh Penggugat Rekonpensi sebagai akibat kesalahan Tergugat
Rekonpensi secara tunai dan sekaligus kepada Penggugat Rekonpensi
ep
k

sebesar Rp167.682.278,- (seratus enam puluh tujuh juta enam ratus


ah

delapan puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh delapan Rupiah) sebagai
R
akibat tidak didapatnya potensi buah kelapa sawit yang dapat dipanen

si
oleh Penggugat Rekonpensi, ditambah Rp70.500.000,- sebagai akibat

ne
ng

pembukaan portal adat akibat perbuatan Tergugat Rekonpensi, atau


seluruhnya sebesar Rp238.182.278,- (dua ratus tiga puluh delapan juta
seratus delapan puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh delapan Rupiah);

do
gu

- Menyatakan Penggugat Rekonpensi adalah pihak yang berhak atas


Obyek Sengketa;
In
A

- Menyatakan SKT-Adat Nomor 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017 tanggal 17


Februari 2017 adalah batal demi hukum;
ah

- Menyatakan putusan Kerapatan Mantir/Let Perdamaian Adat Desa


lik

Kabuau Nomor 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017 adalah batal demi


hukum;
m

ub

DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI


ka

- Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar


ep

biaya perkara ini;


ah

A T A U;
es

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon kiranya memberikan putusan yang
M

ng

menurut peradilan yang baik adalah patut dan adil (ex aequo et bono);
on

Halaman 51 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jawaban Tergugat II

a
I. DALAM EKSEPSI

si
- Bahwa menurut Tergugat II pada perkara a quo perlu diperhatikan bahwa
Tergugat II adalah pihak yang tidak ada Korelasinya dengan Penggugat

ne
ng
karena Tergugat II bukanlah Pihak yang menyidangkan dan mengadili
perkara adat tersebut karena sesuai dengan Fungsinya Dewan Adat

do
gu Dayak Kabupaten bertugas untuk melakukan Supervisi dan Pembinaan
bagi Para Damang dan Mantir serta Kelembagaan Adat Dayak di
Kabupaten Kotawaringin Timur sesuai dengan Peraturan tentang

In
A
Kelembagaan Adat yang ditetapkan dengan Perda Provinsi Kalimantan
Tengah dan Perda Kabupaten Kotawaringin Timur yang akan dilampirkan
ah

lik
Tergugat II pada agenda Pembuktian nanti dan menurut Tergugat II
gugatan Penggugat terhadap Tergugat II adalah gugatan salah alamat
am

ub
pihak yang digugat atau Error In Persona;
- Maka sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Tergugat II diatas dapat
dijelaskan bahwa Tergugat II adalah Lembaga yang menetapkan Majelis
ep
k

beranggotakan Para Damang Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur


ah

untuk Mengadili Perkara Adat dari Penggugat yang telah memutuskan


R
Putusan Adat terhadap Penggugat;

si
II. DALAM POKOK PERKARA

ne
ng

Berdasarkan uraian diatas, bersama ini Tergugat II meminta dengan hormat


kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk

do
gu

berkenan memberikan putusan sebagai berikut :

PRIMAIR
In
A

DALAM EKSEPSI :
1. Menerima eksepsi Tergugat II seluruhnya;
ah

lik

2. Menerima semua dalil-dalil atau alasan-alasan yang diajukan Tergugat II


untuk seluruhnya;
m

3. Menyatakan gugatan Penggugat ditolak;


ub

4. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara;


ka

ep

DALAM POKOK PERKARA :


1. Menerima jawaban Tergugat II beserta dalil-dalilnya untuk secara
ah

keseluruhan;
R

2. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


es
M

3. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara;


ng

on

Halaman 52 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SUBSIDAIR

a
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex

si
aeque et bono);

ne
ng
Jawaban Tergugat III
DALAM EKSEPSI
Kompetensi Absolut

do
gu Bahwa Penggugat dalam dalil gugatan dan petitumnya, menyampaikan pada
intinya adalah : obyek sengketa dalam perkara a quo adalah tanah seluas +

In
A
379,5 (tiga ratus tujuh puluh sembilan koma lima) hektar sesuai SKTA Nomor :
23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017, dikarenakan obyek
ah

lik
sengketa di dalam gugatan aquo adalah menyangkut Surat Keterangan Tanah
Adat yang dikeluarkan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean yaitu
John Lentar, dan terhadap hal tersebut telah diputuskan oleh Majelis Hakim
am

ub
Kerapatan Perdamaian Adat Dayak yang telah mengeluarkan dan menerbitkan
Putusan Majelis Hakim Kerapatan Perdamaian Adat Dayak Nomor :
ep
217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017, tertanggal 15 Desember, yang mana maka
k

bukan menjadi wewenang Pengadilan Negeri Sampit untuk memeriksa dan


ah

mengadili perkara a quo terhadap obyek sengketa SKTA sebagaimana tersebut


R

si
diatas, tetapi menjadi wewenang Kelembagaan Adat tingkat Kabupaten untuk
memeriksa dan mengadilinya sesuai dengan Pasal 8, 9, 10 Perda Kalteng No.1

ne
ng

Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Perda Kalteng No.16 Tahun 2008
Tentang Kelembagaan Adat Dayak Di Kalimantan Tengah. Maka Tergugat III

do
gu

merasa alangkah lebih bijaksananya apabila Yang Terhormat Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Sampit dapat mempercayakan bahwa perkara a quo sudah
dapat diselesaikan melalui Kelembagaan Adat saja, sehingga harapannya
In
A

segala permasalahan ini tidak menimbulkan ketidakpastian Hukum dalam


kehidupan Masyarakat di wilayah Hukum Adat yang ada di Kalimantan Tengah
ah

lik

khususnya Kab. Kotawaringin Timur;


Dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal 134 HIR/160 RBG bahwa
m

ub

Majelis Hakim memiliki kewenangan untuk memutuskan perkara a quo dengan


Putusan Sela, maka Tergugat III dengan segala kerendahan hati, Mohon
ka

kiranya Yang Terhormat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sampit yang


ep

memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan menjatuhkan putusan Sela


ah

sebagai berikut :
R

1. Menyatakan menerima eksepsi Tergugat III;


es

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Sampit tidak berwenang memeriksa dan


M

ng

mengadili perkara a quo;


on

Halaman 53 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang

a
timbul;

si
Error in Persona

ne
ng
1. Bahwa Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum/legal standing untuk
mengajukan gugatan perkara a quo, dikarenakan Penggugat dalam
perkara a quo tidak memenuhi syarat untuk mengajukan gugatan sebab

do
gu dalam obyek sengketa perkara a quo terkait SKTA Nomor : 23/SKT-
A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017 adalah atas nama Doho

In
A
Johan dan dikeluarkan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean
yaitu John Lentar, sehingga Penggugat bukanlah pihak yang berkaitan dan
ah

lik
tidak mempunyai hak untuk mengajukan gugatan dalam perkara a quo
sesuai dengan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI No.442
K/Sip/1973, tanggal 8 Oktober 1973 yang menyatakan bahwa : “Gugatan
am

ub
dari seseorang yang tidak berhak mengajukan gugatan harus dinyatakan
tidak dapat diterima” dan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI
ep
No.639 K/Sip/1975, tanggal 28 Mei 1977 yang mengatakan bahwa : “bila
k

salah satu pihak dalam suatu perkara tidak ada hubungan hukum dengan
ah

obyek perkara, maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima”,


R

si
untuk itu tidaklah berlebihan manakala Tergugat III, memohon kepada
Majelis Hakim Yang Mulia kiranya berkenan menyatakan gugatan

ne
ng

Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard);

do
Gugatan Kabur (obscuur libel)
gu

1. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan atau tidak cermat alias kabur
karena Penggugat dalam dalil gugatannya tidak dapat menguraikan secara
In
A

pasti tentang Perbuatan Melawan Hukum yang mana dilakukan oleh


Tergugat III, dan pasal dari Peraturan Perundang-undangan apa yang
ah

lik

telah dilanggar oleh Tergugat III sehingga menyebabkan Tergugat III


melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
m

2. Bahwa Penggugat dalam gugatan awalnya adanya ketidakcermatan/tidak


ub

sinkron, hal ini dapat dibuktikan yaitu pada hal 17 poin 26 yang
ka

menyampaikan bahwa : “Penggugat dengan ini menuntut Tergugat I s.d


ep

Tergugat VII secara tanggung renteng.....dst”, sedangkan di dalam


gugatannya hal.1, Penggugat hanya menyebutkan Tergugat I, Tergugat II
ah

dan Tergugat III saja. Selanjutnya Penggugat melakukan perubahan/renvoi


es

terhadap gugatannya yaitu hal 4 poin 26, dimana hal tersebut sangat fatal
M

ng

karena telah merubah isi dari posita gugatan sebab Berdasarkan Pasal
127 Rv, batasan yang dapat diterapkan kepada Penggugat untuk merubah
on

Halaman 54 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
atau mengurangi gugatan adalah tidak boleh mengubah atau menambah

a
pokok gugatan. Selain itu, Prof. Subekti mengemukakan pendapat :

si
“bahwa yang dimaksud pokok gugatan adalah kejadian materiil gugatan.
Dengan demikian perubahan gugatan yang dibenarkan hukum adalah

ne
ng
perubahan yang “tidak mengubah dan menyimpang dari kejadian materiil”.
Pengertian pokok gugatan secara umum adalah materi pokok gugatan

do
gu atau kejadian materiil gugatan. Oleh karena itu, batasan umum perubahan
atau pengurangan gugatan adalah tidak boleh mengakibatkan terjadinya
perubahan materiil gugatan. Maka dengan adanya renvoi tersebut jelas

In
A
merugikan Tergugat III karena materiil gugatan telah berubah;
3. Bahwa dari uraian tersebut diatas nampak jelas dan gamblang adanya
ah

lik
ketidakcermatan Penggugat dalam menyusun gugatannya, sehingga
mengakibatkan gugatan menjadi kabur (obscuur libel), untuk itu mohon
am

ub
kiranya Majelis Hakim Yang Mulia kiranya berkenan menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard);
ep
Gugatan Prematur (belum waktunya)
k

1. 1 Bahwa Penggugat mengajukan gugatan perkara a quo tidak pernah


ah

memberi somasi/teguran tertulis terlebih dahulu kepada Tergugat III,


R

si
sebab apabila Penggugat merasa ada permasalahan dengan Tergugat III
sebaiknya diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan saja, tidak

ne
ng

perlu ke Pengadilan. Namun senyatanya justru tanpa ada pemberitahuan


ataupun somasi kepada Tergugat III terlebih dahulu, Penggugat justru

do
gu

mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Sampit terkait perkara a quo.


Dengan ini jelas Penggugat tidak menunjukkan Itikad Baik, karena
berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI No.852
In
A

K/Sip/1972, tanggal 12 September 1972, dengan tidak adanya somasi,


teguran tertulis dari Penggugat kepada Tergugat III menunjukkan bahwa
ah

lik

gugatan dalam perkara a quo Prematur (belum waktunya);


m

DALAM KONPENSI :
ub

1. Bahwa Tergugat III, mohon agar hal-hal yang telah terurai dalam eksepsi
ka

tersebut di atas mohon dianggap terulang kembali dan merupakan bagian


ep

yang tidak terpisahkan dalam konpensi ini sepanjang ada relevansinya;


2. Bahwa Tergugat III menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang
ah

dikemukakan oleh Penggugat kecuali yang diakui secara tegas


es

kebenarannya oleh Tergugat III;


M

ng

3. Bahwa memang benar Tergugat III adalah selaku Majelis Hakim


Perdamaian Adat Dayak yang telah mengeluarkan dan menerbitkan
on

Halaman 55 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Putusan Majelis Hakim Kerapatan Perdamaian Adat Dayak No :

a
217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017, tertanggal 15 Desember 2017;

si
4. Bahwa Tergugat III dalam mengeluarkan dan menerbitkan sebagaimana
tersebut diatas sudah tepat dan benar dikarenakan dalam SKTA yang

ne
ng
menjadi obyek sengketa dalam perkara a quo telah cacat hukum, sebab
setelah Tergugat III melakukan cek lapangan terhadap tanah yang

do
gu dimaksud dalam SKTA tersebut ditemukan hal-hal yang tidak benar,
yaitu:
a. Bahwa luasnya salah (tidak benar), dalam SKTA luasnya 379.869,5

In
A
meter2, sedangkan luas yang sebenarnya adalah 4.495.500 meter2;
b. Bahwa terhadap terbitnya SKTA tersebut tidak ada surat kuasa dari
ah

lik
ketujuh anak almarhum Jahan Rampai kepada atas nama Doho
Johan untuk pembuatan SKTA tersebut;
am

ub
c. Bahwa tidak ada surat permohonan dari pemilik lahan yang
ditujukan kepada Mantir Adat Desa yang bersangkutan untuk
menerbitkan SKTA tersebut;
ep
k

d. Bahwa terhadap bukti surat pendukung yang ada kurang teliti,


ah

karena kertas segel yang digunakan untuk membuat SKTA tersebut


R
secara fakta terbit pada tahun 1973 sementara segel tersebut

si
ditandatangani/dibuat pada tahun 1972;

ne
ng

e. Bahwa terhadap batas-batas lahan sebelah utara, selatan dan barat


yang disebutkan masih hutan adalah tidak benar, karena faktanya
dalam tanah di SKTA tersebut semuanya adalah kebun kelapa

do
gu

sawit;
5. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada hal 8 paragraf terakhir adalah
In
A

tidak benar, dimana Penggugat menyampaikan bahwa Tergugat I


bersama-sama dengan Tergugat II dan Tergugat III telah melakukan
ah

kerjasama secara melawan hukum, dikarenakan Penggugat tidak dapat


lik

membuktikan kerjasama melawan hukum seperti apa yang dilakukan


oleh Para Tergugat dalam perkara a quo, sedangkan Tergugat III
m

ub

hanyalah menjalankan tugas dari Kelembagaan Adat sesuai dengan


Pasal 8, 9, 10 Perda Kalteng No.16 Tahun 2008 tentang Kelembagaan
ka

ep

Adat Dayak di Kalimantan Tengah jo Perda Kalteng No.1 Tahun 2010


tentang Perubahan Atas Perda Kalteng No.16 Tahun 2008 Tentang
ah

Kelembagaan Adat Dayak di Kalimantan Tengah;


R

6. Bahwa Penggugat dalam gugatan perkara a quo ini juga tidak dapat
es
M

membuktikan dan menguraikan Perbuatan Melawan Hukum yang mana


ng

telah dilakukan Tergugat III, serta dalam Petitum gugatan yang telah
on

Halaman 56 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilakukan perubahan/renvoi oleh Penggugat pada hal 7 poin 8 tidak

a
menyebutkan secara jelas dan terang Perbuatan Melawan Hukum apa

si
yang dilakukan oleh Tergugat III, maka sesuai dengan Yurisprudensi
Putusan MA-RI No.492.K/Sip/1970, tanggal 21 Nopember 1970 tentang :

ne
ng
“Gugatan yang tidak sempurna, karena tidak menyebutkan dengan jelas
apa yang dituntut, harus dinyatakan tidak dapat diterima”, oleh karena itu

do
gu sudilah kiranya Majelis Hakim yang Mulia menolak gugatan Penggugat
atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima (niet onvanklijk verklaard);

In
A
Berdasarkan alasan-alasan serta fakta-fakta tersebut diatas, maka Tergugat III
ah

lik
dengan segala kerendahan hati kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Sampit yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan
putusan sebagai berikut :
am

ub
DALAM EKSEPSI :
- Mengabulkan eksepsi Tergugat III untuk seluruhnya;
ep
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet onvanklijk
k

verklaard);
ah

si
DALAM KONPENSI :
- Menyatakan menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-

ne
ng

tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet


onvanklijk verklaard);

do
- Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang
gu

timbul;
Atau :
In
A

Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono);
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap jawaban Para Tergugat tersebut,


Penggugat selanjutnya mengajukan Replik tanggal 11 Juli 2018 dan atas Replik
m

ub

Penggugat tersebut, Para Tergugat selanjutnya mengajukan Duplik masing-


masing tanggal 18 Juli 2018;
ka

ep

Menimbang, bahwa terhadap obyek sengketa telah dilakukan


ah

Pemeriksaan Setempat yang dilaksanakan pada tanggal 13 November 2018


R

yang dihadiri oleh pihak Penggugat dan Kuasanya, Kuasa Tergugat I, Tergugat
es

II dan Tergugat III yang mana hasil selengkapnya sebagaimana tersebut dalam
M

ng

Berita Acara Persidangan ini;


on

Halaman 57 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Kesimpulan tertulis

si
pada tanggal 21 November 2018 dan Para Tergugat juga telah mengajukan
Kesimpulan tertulis masing-masing pada tanggal 5 Desember 2018

ne
ng
sebagaimana termuat dalam Berita Acara Persidangan;

Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam

do
gu berita acara persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap
telah termuat dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;

In
A
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal
yang diajukan lagi dan mohon putusan;
ah

lik
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
I. DALAM KONVENSI
am

ub
DALAM EKSEPSI

Menimbang, bahwa eksepsi Para Tergugat pada pokoknya adalah


ep
k

sebagai berikut :
ah

Eksepsi Tergugat I
R

si
A. Error in Persona
1. Exceptio in Persona:

ne
ng

Bahwa dalam Gugatan, Penggugat mencantumkan PT. Katingan Indah


Utama yang berkedudukan di Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean,

do
Kabupaten Kotawaingin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah sedangkan
gu

berdasarkan Anggaran Dasar PT. Katingan Indah Utama yang


tercantum dalam Akta Notaris No. 8 tertanggal 1 Agustus 2008 yang
In
A

dibuat oleh dan dihadapan Agnes Angelika, S.H., M.Kn., Notaris di


Jakarta, PT. Katingan Indah Utama berkedudukan di Jakarta;
ah

lik

2. Gemis Aanhoedanigheid;
- Penggugat bukanlah pemilik Obyek Sengketa
Bahwa Penggugat mendalilkan Obyek Sengketa adalah milik Doho
m

ub

Jahan, selaku kakak kandung Penggugat (bukan didalilkan milik


ka

Penggugat), sehingga Penggugat tidak memiliki hak dan


ep

kewenangan (persona standi in judicio) mengajukan gugatan a


quo terhadap Obyek yang bukan merupakan haknya;
ah

Bahwa pada Hal. 3 angka 1.C. perubahan Gugatan, Penggugat


R

es

mendalilkan adanya suatu surat penyerahan untuk mengurus


M

tanah warisan, sedangkan berdasarkan pasal 147 ayat (1) RBg,


ng

proses beracara di Pengadilan haruslah diberikan dalam bentuk


on

Halaman 58 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Surat Kuasa Khusus, sehingga dalil Penggugat untuk mengurus

a
tanah warisan tersebut di Pengadilan adalah tidak berdasarkan

si
hukum;
- Penggugat hanya merupakan salah satu dari ahli waris

ne
ng
Bahwa dalam posita Gugatan Penggugat Hal. 2 angka 1
menyatakan:

do
gu “Bahwa Penggugat adalah salah satu ahli waris ……,”
Bahwa Penggugat tidak menjelaskan bahwa Penggugat
merupakan ahli waris dari Jahan Rampai berdasarkan dokumen

In
A
waris yang sah, yang dibuat oleh instansi yang berwenang,
sehingga Penggugat tidak mempunyai hak dan kapasitas untuk
ah

lik
menggugat;
Bahwa andaikata benar Penggugat adalah salah satu ahli waris
am

ub
Jahan Rampai (quod non), Penggugat tetap tidak mempunyai hak
dan kapasitas untuk menggugat (persona standi in judicio) karena
Penggugat hanya merupakan salah satu dari total 7 (tujuh) orang
ep
k

ahli waris Jahan Rampai seharusnya gugatan Penggugat wajib


ah

diajukan oleh seluruh ahli waris Jahan Rampai;


R
Bahwa untuk beracara di Pengadilan, diperlukan adanya surat

si
kuasa khusus sebagaimana diatur dalam pasal 147 ayat (1) RBg

ne
ng

dan tidak dapat dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan


sebagaimana dimaksud pada Hal. 3 angka 1.C. perubahan
Gugatan;

do
gu

3. Exceptio Plurium Litis Consortium;


Bahwa Penggugat dalam Gugatannya tidak mengikutsertakan Damang
In
A

Kepala Adat Kecamatan Parenggean sebagai pihak dalam perkara a


quo, sedangkan Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean
ah

lik

merupakan pihak yang menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat


(SKT-Adat) atas nama Doho Jahan, dan produk SKT-Adat yang
m

ub

diterbitkan Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean tersebut telah


dibatalkan oleh Majelis Hakim Kerapatan Mantir Perdamaian Adat
ka

Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga sudah selayaknya Penggugat


ep

turut mengikutsertakan Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean


ah

sebagai pihak;
R

es
M

ng

on

Halaman 59 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
B. Gugatan Kabur (Obscuur Libel);

a
1. Perbedaan Luasan Objek Gugatan;

si
Bahwa pada Hal 2. angka 2 Posita Gugatan, Penggugat mendalilkan
luasan objek Gugatan adalah seluas 3.798.695 (Tiga Juta Tujuh Ratus

ne
ng
Sembilan Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Lima Meter
Kuadrat atau Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Koma Delapan Hektar)

do
gu sedangkan pada Hal. 3 angka 3 Posita Gugatan, Penggugat
mendalilkan luasan objek Gugatan adalah seluas 3.795.000 (Tiga Juta
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Meter Kuadrat atau Tiga Ratus

In
A
Tujuh Puluh Sembilan Koma Lima Hektar);
2. Dalil Pemilik Obyek Sengketa saling bertentangan;
ah

lik
Bahwa pada pada Hal. 2 angka 1 Posita Gugatan, Penggugat berdalil
Obyek Sengketa adalah milik ahli waris Alm. Jahan Rampai, sedangkan
am

ub
di Hal. 2 angka 2 Posita Gugatan, Penggugat berdalil Obyek Sengketa
adalah milik Penggugat, dan A.n. Doho Jahan (kakak kandung
Penggugat); serta pada Hal. 14 angka 20 Posita Gugatan, Penggugat
ep
k

mendalilkan bahwa Objek Gugatan berstatus tanah negara;


ah

Bahwa dari uraian di atas, terlihat bahwa kepemilikan atas Obyek


R
Sengketa yang didalilkan oleh Penggugat adalah saling bertentangan,

si
tidak jelas dan kabur; apakah Obyek Sengketa adalah milik (1) ahli

ne
ng

waris Alm. Jahan Rampai; ataukah milik (2) Penggugat; ataukah milik
(3) Doho Jahan; ataukah milik (4) negara?;

do
gu

3. Dalil Penguasaan Obyek Sengketa Tidak Jelas;


Bahwa pada Hal. 2 angka 1, 2 dan 3 Posita Gugatan, Penggugat
berdalil menguasai Obyek Sengketa berdasarkan kepemilikan secara
In
A

adat yang didalilkan oleh Penggugat dibuktikan dengan Surat


Keterangan Tanah Adat (SKT-Adat), namun pada Hal. 6 angka 7 Posita
ah

lik

Gugatan Penggugat berdalil penguasaannya berdasarkan bezit


sehingga terjadi ketidakjelasan penguasaan Obyek Sengketa oleh
m

ub

Penggugat dan menyebabkan kaburnya Gugatan Penggugat;


ka

Eksepsi Tergugat II
ep

- Bahwa Tergugat II adalah pihak yang tidak ada Korelasinya dengan


Penggugat karena Tergugat II bukanlah Pihak yang menyidangkan dan
ah

mengadili perkara adat tersebut karena sesuai dengan Fungsinya Dewan


es

Adat Dayak Kabupaten bertugas untuk melakukan Supervisi dan


M

ng

Pembinaan bagi Para Damang dan Mantir serta Kelembagaan Adat Dayak
di Kabupaten Kotawaringin Timur sesuai dengan Peraturan tentang
on

Halaman 60 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kelembagaan Adat yang ditetapkan dengan Perda Provinsi Kalimantan

a
Tengah dan Perda Kabupaten Kotawaringin Timur;

si
Eksepsi Tergugat III

ne
ng
- Kompetensi Absolut
Bahwa Penggugat dalam dalil gugatan dan petitumnya, menyampaikan
pada intinya adalah : obyek sengketa dalam perkara a quo adalah tanah

do
gu seluas + 379,5 (tiga ratus tujuh puluh sembilan koma lima) hektar sesuai
SKTA Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017,

In
A
dikarenakan obyek sengketa di dalam gugatan aquo adalah menyangkut
Surat Keterangan Tanah Adat yang dikeluarkan oleh Damang Kepala Adat
ah

lik
Kecamatan Parenggean yaitu John Lentar, dan terhadap hal tersebut telah
diputuskan oleh Majelis Hakim Kerapatan Perdamaian Adat Dayak yang
telah mengeluarkan dan menerbitkan Putusan Majelis Hakim Kerapatan
am

ub
Perdamaian Adat Dayak Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017, tertanggal
15 Desember 2017, yang mana maka bukan menjadi wewenang Pengadilan
ep
Negeri Sampit untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo terhadap
k

obyek sengketa SKTA sebagaimana tersebut diatas, tetapi menjadi


ah

wewenang Kelembagaan Adat tingkat Kabupaten untuk memeriksa dan


R

si
mengadilinya sesuai dengan Pasal 8, 9, 10 Perda Kalteng No.1 Tahun 2010
Tentang Perubahan Atas Perda Kalteng No.16 Tahun 2008 Tentang

ne
ng

Kelembagaan Adat Dayak Di Kalimantan Tengah;

do
- Error in Persona
gu

Bahwa Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum/legal standing untuk


mengajukan gugatan perkara a quo, dikarenakan Penggugat dalam perkara
In
A

a quo tidak memenuhi syarat untuk mengajukan gugatan sebab dalam


obyek sengketa perkara a quo terkait SKTA Nomor : 23/SKT-A/DKA-
ah

lik

PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017 adalah atas nama Doho Johan dan
dikeluarkan oleh Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean yaitu John
m

Lentar, sehingga Penggugat bukanlah pihak yang berkaitan dan tidak


ub

mempunyai hak untuk mengajukan gugatan dalam perkara a quo;


ka

ep

- Gugatan Kabur (obscuur libel)


1. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan atau tidak cermat alias
ah

kabur karena Penggugat dalam dalil gugatannya tidak dapat


R

menguraikan secara pasti tentang Perbuatan Melawan Hukum yang


es
M

mana dilakukan oleh Tergugat III, dan pasal dari Peraturan


ng

Perundang-undangan apa yang telah dilanggar oleh Tergugat III


on

Halaman 61 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sehingga menyebabkan Tergugat III melakukan Perbuatan Melawan

a
Hukum;

si
2. Bahwa Penggugat dalam gugatan awalnya adanya
ketidakcermatan/tidak sinkron, hal ini dapat dibuktikan yaitu pada hal

ne
ng
17 poin 26 yang menyampaikan bahwa : “Penggugat dengan ini
menuntut Tergugat I s.d Tergugat VII secara tanggung renteng.....dst”,

do
gu sedangkan di dalam gugatannya
menyebutkan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III saja. Selanjutnya
hal.1, Penggugat hanya

Penggugat melakukan perubahan/renvoi terhadap gugatannya yaitu

In
A
hal 4 poin 26, dimana hal tersebut sangat fatal karena telah merubah
isi dari posita gugatan sebab berdasarkan Pasal 127 Rv, batasan yang
ah

lik
dapat diterapkan kepada Penggugat untuk merubah atau mengurangi
gugatan adalah tidak boleh mengubah atau menambah pokok
am

ub
gugatan;

- Gugatan Prematur (belum waktunya)


ep
Bahwa Penggugat mengajukan gugatan perkara a quo tidak pernah
k

memberi somasi/teguran tertulis terlebih dahulu kepada Tergugat III, sebab


ah

apabila Penggugat merasa ada permasalahan dengan Tergugat III


R

si
sebaiknya diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan saja, tidak
perlu ke Pengadilan. Namun senyatanya justru tanpa ada pemberitahuan

ne
ng

ataupun somasi kepada Tergugat III terlebih dahulu, Penggugat justru


mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Sampit terkait perkara a quo;

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Para Tergugat tersebut


Penggugat mengajukan tanggapan sebagai berikut :
In
A

Kuasa Hukum Tergugat II tidak Memiliki Legal Standing untuk Beracara


1. Bahwa pihak kuasa hukum ataupun pihak yang menerima Surat Tugas
ah

lik

dalam mewakili Tergugat II Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin


Timur untuk beracara dipersidangan terkait perkara ini adalah tidak sah
m

secara hukum dan tidak memiliki Legal Standing untuk beracara, sebab
ub

sampai sekarang tidak ada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
ka

yang jelas secara eksplisit menyatakan jika Dewan Adat Dayak Kabupaten
ep

Kotawaringin Timur boleh didampingi ataupun diwakili oleh Ketua Harian


dalam beracara dipersidangan seperti halnya Drs. Untung TR, M.Pd
ah

selaku Ketua Harian tidak ada dasar hukumnya, termasuk Sugianto, SH


es

selaku anggota dalam bidang hukum DAD sebagaimana dalam surat tugas
M

ng

sebelumnya juga tidak memiliki Legal Standing untuk mewakili Dewan


Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur untuk beracara dipersidangan;
on

Halaman 62 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa sewaktu mengajukan jawaban pada tanggal 4 Juli 2018

a
sebelumnya Sugianto, SH selaku Kuasa Dewan Adat Dayak Kabupaten

si
Kotawaringin Timur tidak ada memperlihatkan Surat Keputusan ataupun
SK yang membenarkan jika Sugianto, SH adalah anggota Bidang Hukum

ne
ng
di Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawwaringin Timur, dan terlepas dari
itu juga tidak ada AD dan ART milik Dewan Adat Dayak Kabupaten

do
gu Kotawaringin Timur yang menyatakan jika Bidang Hukum memiliki
kewenangan mewakili Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur
untuk beracara di persidangan;

In
A
3. Bahwa dengan tidak adanya legal standing dari pihak-pihak yang mewakili
Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur selaku Tergugat II
ah

lik
dalam beracara dipersidangan, maka seluruh jawaban termasuk Duplik
yang diajukan oleh kuasa Tergugat II adalah cacat secara hukum dan tidak
am

ub
sah, bahkan kuasa Tergugat II tidak bisa bertindak dalam hal apapun
termasuk dalam bukti surat dan bertanya kepada saksi di dalam
persidangan;
ep
k

4. Bahwa untuk itu sudah sepatutnya jawaban dan eksepsi serta Duplik dari
ah

Kuasa Tergugat II, termasuk tindakan mengajukan alat bukti harus


R
dikesampingkan;

si
Eksepsi Kompetensi Absolut

ne
ng

1. Bahwa dalil kompetensi absolut Tergugat III sangat tidak beralasan secara
hukum sebab dalam perkara sengketa tanah antara Penggugat Konvensi

do
gu

dengan Tergugat I Konvensi serta dengan pihak Tergugat II dan Tergugat


III sudah menjadi ranah kewenangan Peradilan Umum yaitu Pengadilan
Negeri, sebaliknya Tergugat III dan Tergugat II yang tiba-tiba mengambil
In
A

kewenangan dari Peradilan Umum dengan menyidangkan suatu perkara


sengketa tanah yang masuk dalam ranah perdata dan kepentingan privat
ah

lik

para pihak;
2. Bahwa kewenangan Pengadilan Negeri dalam lingkungan Peradilan
m

ub

Umum sudah jelas diatur dalam UU KUHPerdata untuk memeriksa dan


mengadili perkara sengketa tanah terkait hak privat suatu subyek hukum,
ka

terbalik dengan Tergugat II dan Tergugat III yang tiba-tiba mengambil


ep

kewenangan Peradilan Umum tanpa legal standing yang jelas baik secara
ah

hukum formil maupun secara hukum materiil;


R

3. Bahwa untuk menentukan kepemilikan suatu tanah merupakan


es

kewenangan Pengadilan Negeri terlepas dari adanya unsur administrasi


M

ng

ataupun unsur pidananya, bahkan suatu sertifikat juga diperiksa di


on

Halaman 63 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengadilan Negeri untuk membuktikan kebenaran warkah sertifikat

a
tersebut terlepas ada atau tidaknya kesalahan administrasi dalam

si
penerbitan sertifikat, dan untuk itu sudah sepantasnya eksepsi kompetensi
absolut Tergugat Konvensi untuk ditolak;

ne
ng
Gugatan Penggugat tidak Error in Persona
1. Bahwa tidak benar dalil dari Tergugat I Konvensi pada poin 1 dan perlu

do
gu diluruskan, sebab fakta hukumnya PT. Katingan Indah Utama selaku
Tergugat I Konvensi memang benar bekerja dan beroperasi di Desa

In
A
Kabuau Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur, dan hal
tersebut benar adanya sehingga sudah jelas jika kedudukan dan tempat
ah

lik
dari pada Tergugat I Konvensi selaku subyek hukum yang merupakan
Badan Hukum yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dapat mewakili
dari tempat tinggal suatu Badan Hukum, dan buktinya Tergugat I Konvensi
am

ub
telah menerima surat relas pemberitahuan gugatan dan sidang, bahkan
hadir dalam persidangan ini dari awal mediasi sampai dengan diajukan
ep
jawaban;
k

2. Bahwa sebagai contoh dalam suatu gugatan jika yang digugat suatu
ah

badan hukum berupa Bank, maka kantor cabang dari Badan Hukum
R

si
tempat bekerja yang terjadinya sengketa tersebut dapat mewakili suatu
perusahaan dipersidangan (yurisprudensi Mahkamah Agung

ne
ng

No.2678.K/Pdt/1992 tanggal 27 Oktober 1994) termasuk juga dalam hal


domisili atau alamat suatu perusahaan dalam suatu gugatan juga dapat

do
gu

diwakili, begitu juga halnya dengan Tergugat I Konvensi selaku PT.


Katingan Indah Utama yang berbadan hukum juga alamatnya bisa
berdasarkan ditempat dia melakukan aktifitas pekerjaan;
In
A

3. Bahwa tidak benar dalil Tergugat II pada poin 1 (satu) terkait eror in
persona, karena Tergugat II selaku Dewan Adat Dayak Kabupaten
ah

lik

Kotawaringin Timur telah ikut serta dalam mengeluarkan Putusan Majelis


Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor :
m

ub

217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tertanggal 15 Desember 2017 yang


merugikan Penggugat Konvensi atas tanah objek sengketa tersebut,
ka

bahkan Tergugat II telah mengeluarkan surat Penetapan untuk


ep

Menetapkan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten


ah

Kotawaringin Timur dengan beranggotakan Tergugat III selaku Majelis


R

Hakim Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Kabupaten Kotawaringin Timur,


es

untuk mengeluarkan Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak


M

ng

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017


on

Halaman 64 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tertanggal 15 Desember 2017 yang telah merugikan Penggugat Konvensi,

a
dan hal tersebut diakui kebenarannya dalam eksepsi Tergugat II atas

si
dikeluarkannya Surat Penetapan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak
Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut yang tidak adanya legal standing

ne
ng
yang jelas baik dari segi hukum formil maupun dari hukum Materiil;
4. Bahwa tidak benar dalil Tergugat III pada poin 1 (satu) terkait eksepsi eror

do
gu in persona sebab faktanya tanah objek sengketa tersebut merupakan
tanah warisan dari alm. Jahan Rampai ayah dari Penggugat Konvensi, dan
Penggugat Konvensi berhak mengajukan gugatan atas tanah objek

In
A
sengketa tersebut sebab Penggugat Konvensi merupakan ahli waris dari
Alm. Jahan Rampai berdasarkan Surat Keterangan Ahli Waris tertanggal
ah

lik
10 Desember 2017, sehingga berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah
Agung No.439.K/Sip/1968 tanggal 8 Januari 1969 jika ahli waris memiliki
am

ub
hak untuk mempertahankan dan mengajukan gugatan atas tanah warisan
terhadap pihak ketiga. Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung yang
diajukan Tergugat II dalam dalil eksepsi sebelumnya tidak berkaitan
ep
k

dengan konteks dalam perkara ini, sebab sifat kontekstualnya berbeda dan
ah

Tergugat III harus memahami kembali apa maksud dari yurisprudensi


R
tersebut. Bahkan sebaliknya dalil dalam eksepsi eror in persona sangat

si
tidak nyambung dengan dalil yang ada pada poin angka 1 (satu) sehingga

ne
ng

perlu dipahami kembali dengan betul apa maksud dari eror in persona
tersebut;
5. Bahwa dengan demikian sudah sepatutnya eksespi dari Tergugat I

do
gu

Konvensi dan Tergugat II patut untuk dikesampingkan dan ditolak;

Eksepsi Gemis Aanhoedanigheid


In
A

1. Bahwa dalil dari Tergugat I Konvensi pada huruf i tidak benar secara
ketentuan hukum dan perlu diluruskan supaya dapat memahami sedikit
ah

lik

dalam beracara secara kepedataan, sebab faktanya Penggugat Konvensi


merupakan ahli waris dari Alm. Jahan Rampai dan tanah objek sengketa
m

ub

sebelumnya merupakan tanah milik dari Alm. Jahan Rampai sehingga


Penggugat Konvesi selaku salah satu ahli waris Alm. Jahan Rampai
ka

memiliki Hak secara hukum mengajukan gugatan dalam mempertahankan


ep

tanah objek sengketa tersebut sebab dalam hukum pewarisan dalam


ah

KUHPerdata ahli waris memiliki hak atas suatu barang Pewaris baik
R

barang bergerak maupun barang tidak bergerak berupa tanah, begitu juga
es

halnya dengan Penggugat Konvensi selaku Ahli Waris;


M

ng

on

Halaman 65 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Bahwa Penggugat Konvensi selaku Ahli Waris dari Alm. Jahan Rampai

a
tida perlu lagi adanya memegang surat kuasa khusus ataupun surat dalam

si
bentuk lainnya dari pihak ahli waris yang lain dalam mengajukan gugatan
dalam mempertahankan tanah objek sengketa yang sifatnya tanah

ne
ng
warisan, sebab sudah melekat secara hukum selaku ahli waris yang
menggantikan hak dari pihak Pewaris yang sudah meninggal;

do
gu 3. Bahwa tidak benar dalil Tergugat I Konvensi pada huruf ii, sebab dalam
Yurisprudensi Mahkamah Agung No.439.K/Sip/1968 tanggal 8 Januari
1969 dalam kaidah hukumnya menyatakan tuntutan pengembalian barang

In
A
harta warisan dari tangan pihak ketiga kepada para ahli waris yang berhak,
tidak perlu diajukan oleh semua ahli waris, sehingga Penggugat Konvensi
ah

lik
selaku ahli waris dalam hal ini sudah sah secara hukum mengajukan
gugatan dengan mengggugat Para Tergugat untuk segera menyerahkan
am

ub
tanah objek sengketa tersebut yang merupakan tanah milik Alm. Jahan
Rampai ayah dari Penggugat Konvensi;
4. Bahwa perlu ditegaskan lagi jika sudah ada Surat Penyerahan Tanah
ep
k

Warisan tertanggal 17 Mei 2016 dari Doho Jahan kakak kandung


ah

Penggugat Konvensi diserahkan kepada Penggugat Konvensi untuk


R
mengurus tanah warisan tersebut terhadap pihak manapun sebab tanah

si
warisan tersebut sudah terdapat surat alas haknya berupa SPMTA (Surat

ne
ng

Pernyataan Memiliki Tanah Adat) dan SKTA atas nama Doho Jahan
mewakili ahlis warisa yang lainnya, dan Surat Penyerahan Tanah Warisan
tersebut telah diketahui dan ditanda tangani oleh Kepala Desa Kabuau

do
gu

selaku pejabat desa yang berwenang;


5. Bahwa Tergugat I Konvensi harus memahami betul maksud dari Pasal 147
In
A

ayat (1) Rbg tersebut sebab tidak semua dalam mengajukan gugatan
harus adanya Surat Kuasa Khusus, begitu juga halnya jika objek gugatan
ah

merupakan tanah warisan maka tidak harus adanya surat kuasa khusus
lik

jika yang mengajukan gugatan secara langsung adalah Ahli Waris sendiri,
dan tidak harus adanya surat kuasa khusus dari ahli waris yang lainnya
m

ub

sebab sudah diamini oleh Yurisprudensi Mahkamah Agung cukup satu Ahli
waris dapat mewakili ahli waris yang lainnya dalam menggugat pihak
ka

ep

ketiga;
6. Bahwa dengan demikian sudah sepatutnya eksepsi dari Tergugat I
ah

Konvensi untuk dikesampingkan dan ditolak;


R

es
M

ng

on

Halaman 66 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Eksepsi Excepsio Plurium Litis Consortium

a
1. Bahwa tidak benar dalil dari Tergugat I Konvensi dan perlu diluruskan,

si
sebab dalam kasus sengketa tanah maka untuk menentukan siapa siapa
yang akan digugat adalah hak dari Penggugat, dan yang harus digugat

ne
ng
juga harus pihak yang secara nyata menguasai tanah objek sengketa , dan
bagi Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean tidak ada kaitannya

do
gu dengan perkara ini bahkan sebaliknya Damang Kepala Adat Kecamatan
Parenggean membantu Penggugat Konvensi dengan mengeluarkan surat
alas hak SKTA dan tidak merugikan hak hak dari Penggugat Konvensi

In
A
atas tanah objek sengketa tersebut, tetapi sebaliknya pihak yang digugat
harus lah pihak yang secara nyata merugikan hak hak dari Penggugat
ah

lik
sebagaimana dalam Pasal 1365 KUHPerdata seperti halnya Tergugat I
Konvensi yang menanam dan mengklaim serta menguasai tanah objek
am

ub
sengketa, dan juga Tergugat II serta Tergugat III yang mengeluarkan
Keputusan Mantir Perdamian adat sehingga merugikan hak hak
Penggugat Konvensi;
ep
k

2. Bahwa dalam Yurisprudensi Mahmakah Agung Nomor 305.K/Sip/1971


ah

tanggal 16 Juni 1971 dalam kaidah hukumnya menyatakan dengan azas


R
acara perdata bahwa hanya Penggugat lah yang berwenang untuk

si
menentukan siapa siapa yang akan digugatnya, sehingga begitu juga

ne
ng

dalam perkara ini Penggugat Konvesi lah yang berhak menentukan siapa
siapa saja yang digugatnya, maka dengan demikian sudah sepatutnya
eksepsi Tergugat I Konvensi ditolak;

do
gu

Gugatan Penggugat sudah jelas dan tidak kabur (Obscuur Libel)


1. Bahwa tidak benar dalil dari Tergugat I Konvensi yang menyatakan adanya
In
A

perbedaan luasan objek gugatan pada hal. 2 angka 2 dengan hal. 3 angka
3, sebab itu perlu diluruskan supaya dapat dipahami, bahwa luasan tanah
ah

lik

yang sebenarnya adalah 3.798.695 M2 (meter kuadrat) sebagaimana pada


poin 2 pada hal. 2 dan juga berdasarkan pada surat alas hak berupa Surat
m

ub

Pernyataan Memiliki Tanah Adat tertanggal 27 Desember 2016, dan Berita


Acara Hasil Pemeriksaan Tanah Adat tertanggal 21 Januari 2017 yang
ka

diukur langsung oleh pihak aparat desa yang mengukur dan ditanda
ep

tangani Kepala Desa Kabuau dan Kepala Desa Tehang selaku pejabat
ah

Desa setempat;
R

2. Bahwa Tergugat I Konvensi ternyata keliru memahami isi gugatan dalam


es

Posita sebab poin 3 pada hal. 3 tersebut itu bukanlah luasan tanah yang
M

ng

sebenarnya, tetapi itu merupakan penjelasan dan penjabaran luasan versi


on

Halaman 67 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dari Mantir/Let Perdamaian Adat Desa Kabuau dalam perkara antara Doho

a
Jahan kakak kandung Penggugat Konvensi dengan pihak PT. Katingan

si
Indah Utama selaku Tergugat I Konvensi, dan luasan 3.795.000 M2 (meter
kuadrat) itu pihak Penggugat Konvensi tidak mengakui dan menyangkal

ne
ng
luasan tanah tersebut, sebab luasan tanah yang sebenarnya adalah
3.798.695 M2 (meter kuadrat) sebagaimana yang terdapat dalam Surat

do
gu Pernyataan Memiliki Tanah Adat tertanggal 27 Desember 2016, dan Berita
Acara Hasil Pemeriksaan Tanah Adat tertanggal 21 Januari 2017;
3. Bahwa tidak kaburnya gugatan Penggugat Konvensi bahkan sangat jelas

In
A
gugatan tersebut, hal tersebut bisa dilihat dalam Posita gugatan dengan
petitum gugatan yang sama baik terhadap luasan tanah objek sengketa
ah

lik
tersebut yaitu sama-sama seluas 3.798.695 M2 (meter kuadrat);
4. Bahwa tidak benar dalil Tergugat I Konvensi pada poin 2 yang menyatakan
am

ub
dalil pemilik objek sengketa saling bertentangan, sebab Tergugat I
Konvensi perlu memahami jika dalam harta warisan salah satu ahli waris
dapat mewakili ahli waris yang lainnya dalam hal menggungat pihak ketiga
ep
k

untuk mengambil harta warisan tersebut khususnya tanah warisan, dan


ah

dalam surat alas hak berupa Surat Pernyataan Memiliki Tanah Adat
R
(SPMTA) tertanggal 27 Desember 2016, dan Berita Acara Hasil

si
Pemeriksaan Tanah Adat tertanggal 21 Januari 2017 itu terdapat nama

ne
ng

Dojo Jahan selaku kakak kandung Penggugat Konvensi dan merupakan


ahli waris dari Alm. Jahan Rampai juga berdasarkan Surat Keterangan Ahli
Waris tertanggal 10 Desember 2017, dan dalam surat alas hak SPMTA,

do
gu

Berita Acara Hasil Pemeriksaan Tanah Adat, dan SKTA tanah adat
memang sudah disebutkan jika tanah tersebut berasal dari tanah milik
In
A

Alm. Jahan Rampai dan dibuat alas hak atas nama Ahli Waris Doho Jahan
memakili 7 (tujuh) ahli waris yang lainnya termasuk Penggugat Konvensi;
ah

5. Bahwa sudah tertulis secara jelas didalam SPMTA, SKTA, dan Berita
lik

Acara Hasil Pemeriksaan Tanah Adat jika Doho Jahan selaku ahli waris
mewakili dari 7 (tujuh) nama ahli waris yang lainnya, sebab Pewaris yang
m

ub

meninggal tidak bisa secara hukum dibuat suatu surat alas hak atas nama
Pewaris yang meninggal, dan begitu juga para ahli waris yang sangat
ka

ep

banyak lebih dari satu tidak mungkin dibuat dalam satu surat sedangkan
tanah warisan tersebut belum dibagi bagikan, maka untuk itu cukup
ah

diwakili satu ahli waris saja tetapi dengan catatan harus dijelaskan jika ahli
R

waris tersebut mewakili para ahli waris yang lainnya;


es
M

6. Bahwa sebelumnya terdapat Surat Penyerahan Tanah Warisan tertanggal


ng

17 Mei 2016 dari Doho Jahan kakak kandung Penggugat Konvensi yang
on

Halaman 68 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
diserahkan kepada Penggugat Konvensi untuk mengurus tanah warisan

a
tersebut terhadap pihak manapun, sehingga sudah jelas Legal Standing

si
dari Penggugat Konvensi dalam mengajukan gugatan untuk mengambil
tanah objek sengketa tersebut dari Para Tergugat;

ne
ng
7. Bahwa Tergugat I Konvensi ternyata hanya membaca dan tidak
memahami betul apa maksud dari Poin 20 hal. 14 tersebut, sebab Poin 20

do
gu itu menjabarkan bahwa dalam ketentuan hukum positif yang berlaku
diindonesia Tergugat I Konvensi selaku Perusahaan berbadan hukum
yang bergerak diusaha Perkebunan Kelapa Sawit, harus memiliki HGU

In
A
ketika hendak melakukan penanaman kelapa sawit baik diatas tanah
negara dan tanah masyarakat, termasuk juga tanah adat, dan Poin 20
ah

lik
tersebut tidak ada sama sekali menyebutkan secara ekplisit jika tanah
objek sengketa dengan ukuran 3.798.695 M2 (meter kuadrat) ini
am

ub
merupakan tanah negera, disitulah kekeliruan Tergugat I Konvensi yang
tidak menyimak dengan benar isi gugatan;
8. Bahwa Tergugat I Konvensi kembali keliru memahami isi dalam gugatan
ep
k

pada hal.6 Poin 7, sebab kata bezit disitu dibuat dengan dalam kurung dan
ah

itu menjelaskan penguasaan secara keperdataan dihubungkan dengan


R
undang undang pokok agraria, tetapi tidak menyatakan jika tanah objek

si
sengketa diperoleh dan dikuasai dengan menggarap sendiri tetapi

ne
ng

penguasaan bezitnya dulu dilakukan oleh Alm. Jahan Rampai selaku


orang tua Pengguat Konvensi, dan sekarang penguasaan bezit itu telah
berlanjut ke Para Ahli Waris dan digugat olah Ahli waris yang diwakili oleh

do
gu

Penggugat Konvensi, sehingga kata bezit itu perlu dipahami betul dan
bukan merubah asal usul dari tanah objek sengketa sebab dikaitkan
In
A

dengan ketentuan hukum yang ada dalam undang undang pokok agraria
dan peraturan gubernur terkait tanah adat;
ah

9. Bahwa tidak benar dalil Tergugat III pada bagian eksepsi gugatan kabur
lik

(obscuur libel) sebab pada poin 1 sudah jelas jika Tergugat III telah
melakukan perbuatan melawan hukum dan pembahasan ini sudah masuk
m

ub

ke dalam pokok perkara, tetapi tetap akan Penggugat Konvensi uraikan


secara sedikit perbuatan melawan hukum dari Tergugat III tersebut dalam
ka

ep

eksepsi ini dan nanti akan diuraikan secara rinci di bagian pokok perkara;
10. Bahwa Tergugat III telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum
ah

sebab telah mengeluarkan Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak


R

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor : 217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017


es
M

tertanggal 15 Desember 2017 yang menyatakan jika surat SKTA tanah


ng

adat milik ahli waris alm. Jahan Rampai telah cacat secara hukum dan
on

Halaman 69 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidak berlaku sehingga tentu saja merugikan hak hak dari ahli waris alm.

a
Jahan Rampai, padahal secara prosedur hukum Tergugat III selaku Mantir

si
Perdamaian Adat tidak memiliki dasar hukum yang jelas untuk dibentuk
menjadi Majelis Hakim Mantir Kerapatan Adat dalam menyelesaikan

ne
ng
konflik pertanahan biak itu dalam Hukum Formil dalam tata cara
memutuskan dan penyusanan majelis hakimnya termasuk teknis teknis

do
gu tertentu dalam bersidang, selain itu juga tidak jelas Hukum Materiil yang
mengatur menyatakan jika Mantir Adat berwenang memutuskan ataupun
memeriksa perselisihan pertanahan antara pihak masyarakat biasa selaku

In
A
subjek hukum dengan pihak Perusahaan selaku subjek hukum yang
berbadan hukum;
ah

lik
11. Bahwa perlu diluruskan dalil Tergugat III pada Poin 2 bagian eksepsi
gugatan kabar, dan Tergugat III ternyata masih belum memahami betul
am

ub
maksud dari gugatan dalam posita tersebut, sebab dalam suatu gugatan
dibagian Posita masih bisa dilakukan perubahan asalkan tidak mengubah
maksud dan tujuan dari gugatan, dan untuk hitung hitungan ganti rugi
ep
k

kerugian materiil hal itu masih dibolehkan dalam perubahan gugatan, dan
ah

untuk Pasal 127 Rv perlu untuk dipahami betul maksud dari Pasal tersebut
R
sebab yang dimaksud jangan mengubah pokok gugatan yaitu jika gugatan

si
awal terkait sengketa hak milik atas tanah tetapi tiba-tiba dilakukan

ne
ng

perubahan sehingga menjadi sengketa tanah atas dasar utang piutang, hal
seperti itu yang merubah pokok perkara, dan sangat perlu dipahami;
12. Bahwa eksepsi yang diajukan oleh Tergugat I Konvesi dan Tergugat III

do
gu

terkait eksepsi gugatan kabur (Obscuur libel) adalah tidak benar secara
hukum dan patut untuk ditolak;
In
A

Eksepsi Gugatan Penggugat Konvensi tidak prematur


1. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat Konvensi tidak prematur
ah

lik

dan sudah sepantasnya diajukan ke Pengadilan bahka jika diperlukan


Pengguat Konvensi tidak perlu menunggu proses sidang adat yang
m

ub

dilakukan oleh Tergugat III dan Tergugat II yang sebenarnya tidak memiliki
legal standing untuk melakukan sidang adat atas kasus sengketa tanah ini,
ka

sebab Pengadilan Negeri yang masuk dalam Peradilan Umum memiliki


ep

kewenangan untuk memeriksa dan mengadili perkara perdata atas


ah

sengketa tanah sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Perundang


R

undangan, bahkan Pengadilan Negeri tidak terikat dengan lembaga


es

manapun apalagi terikat dengan pihak Tergugat III yang nota bene tidak
M

ng

masuk dalam lembaga negara didalam konstitusi, dan yurisprudensi


on

Halaman 70 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mahmakah agung No.852.K/Sip/1972 tersebut untuk konteks perkara

a
dalam utang piutang ataupun kredit tetapi tidak masuk dalam perkara

si
sengketa tanah, dan Tergugat III bagi pihak yang mengutip yurisprudensi
tersebut harus memahami dan membaca kembali maksud yurisprudensi

ne
ng
itu, sehingga untuk itu eksepsi dari Tergugat III ini patut ditolak sebab tidak
berdasar secara hukum;

do
gu Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan
eksepsi Para Tergugat sebagaimana diuraikan dibawah ini;

In
A
Eksepsi Tergugat I
Error in Persona
ah

lik
1. Exceptio in Persona:
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat I mendalilkan bahwa
Penggugat mencantumkan PT. Katingan Indah Utama yang berkedudukan di
am

ub
Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaingin Timur, Provinsi
Kalimantan Tengah sedangkan berdasarkan Anggaran Dasar PT. Katingan
ep
Indah Utama yang tercantum dalam Akta Notaris No. 8 tertanggal 1 Agustus
k

2008 yang dibuat oleh dan dihadapan Agnes Angelika, S.H., M.Kn., Notaris di
ah

Jakarta, PT. Katingan Indah Utama berkedudukan di Jakarta;


R

si
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis berpendapat

ne
ng

bahwa setelah Majelis membaca dan memcermati berkas perkara ini khususnya
Relas Panggilan Sidang kepada Tergugat I, tertanggal 20 April 2018 dan 30

do
April 2018, yang dialamatkan kepada Direksi PT. Katingan Indah Utama, yang
gu

berkedudukan di Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, Kab. Kotawaringin


Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, ternyata relas tersebut telah sampai dan
In
A

diterima serta ditandatangani oleh Sdr. Fitria Antika selaku Admin Humas pada
PT. Katingan Indah Utama dan pula telah mendapat stempel/cap kantor PT.
ah

lik

Katingan Indah Utama;

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berkesimpulan bahwa relas


m

ub

panggilan tersebut secara formalitas telah sampai dan sah diterima oleh
Tergugat I. Dan pula ketika persidangan ini berlangsung Tergugat I ataupun
ka

ep

Kuasanya telah hadir di persidangan dan memberikan jawaban dan dalil-dalil


bantahannya demikian juga telah mengajukan bukti surat dan saksi-saksi untuk
ah

mendukung bantahannya tersebut terhadap gugatan Penggugat;


R

es

Meimbang, bahwa adapun mengenai kedudukan Tergugat I sesuai


M

ng

dengan Akta Notaris No. 8 tertanggal 1 Agustus 2008, yang menyatakan


on

Halaman 71 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
berkedudukan di Jakarta, tidak menyebabkan gugatan ini menjadi eror in

a
persona karena Tergugat I juga melakukan kegiatan usahanya di Kabupaten

si
Kotawaringin Timur dan juga mempunyai Kantor Perwakilan di Kabupaten
Kotawaringin Timur. Sehingga dengan demikian panggilan terhadap Tergugat I

ne
ng
tersebut adalah sah dan benar;

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil

do
gu eksepsi Tergugat I pada poin ini tidak beralasan hukum dan haruslah ditolak;

In
2. Gemis Aanhoedanigheid;
A
Menimbang, bahwa dalam eksepesi ini Tergugat I mendalilkan bahwa
obyek sengketa adalah milik Doho Jahan, selaku kakak kandung Penggugat
ah

lik
(bukan milik Penggugat), sehingga Penggugat tidak memiliki hak dan
kewenangan (persona standi in judicio) mengajukan gugatan a quo terhadap
am

ub
obyek yang bukan merupakan haknya;

Menimbang, bahwa terhadap ekspesi tersebut Majelis berpendapat


ep
k

bahwa Majelis tidak sependapat terhadap dalil ini, oleh karena setelah Majelis
ah

membaca dan mempelajari bukti surat Penggugat, bahwa ternyata obyek


R
sengketa bukanlah semata-mata milik dari Doho Jahan, melainkan adalah

si
warisan dari Jahan Rampai (ayah kandung dari Doho Jahan dan Minsor

ne
ng

Jahan/Penggugat). Maka dengan demikian Penggugat juga adalah salah satu


ahli waris dari Jahan Rampai (sesuai dengan bukti P1, P.2, P.4 dan P.5),
sehingga sudah seharusnya Penggugat juga mempunyai hak untuk mengajukan

do
gu

gugatan ini untuk mempertahankan haknya tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap ekspesi Tergugat I yang mendalilkan


In
A

bahwa Penggugat harus mempunyai surat kuasa khusus dalam beracara untuk
mewakili ahli waris lainnya (pasal 147 ayat (1) RBg), Majelis berpendapat
ah

lik

bahwa Pasal 147 ayat (1) RBg tidak berbicara mengenai perwakilan ahli waris
yang beracara di persidangan, namun ketentuan ini mengatur mengenai Kuasa
m

ub

ataupun Kuasa Hukum yang dapat mewakili pihak-pihak yang berperkara dalam
persidangan;
ka

ep

Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis akan tetap berpedoman pada


Putusan Mahkamah Agung RI No.516.K/Sip/1973, tanggal 25 November 1975,
ah

yang dalam kaidah hukumnya menyatakan “Pertimbangan bahwa gugatan tidak


R

es

dapat diterima karena hanya seorang ahli waris yang menggugat, tidak dapat
M

ng

dibenarkan, karena menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung : tidak diharuskan


semua ahli waris menggugat”;
on

Halaman 72 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil

si
eksepsi Tergugat I pada poin ini tidak beralasan hukum dan haruslah ditolak;

3. Exceptio Plurium Litis Consortium;

ne
ng
Menimbang, bahwa Tergugat I dalam eksepsinya mendalilkan bahwa
Penggugat dalam gugatannya tidak mengikutsertakan Damang Kepala Adat

do
gu Kecamatan Parenggean sebagai pihak dalam perkara a quo, sedangkan
Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean merupakan pihak yang

In
menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat (SKT-Adat) atas nama Doho Jahan,
A
dan produk SKT-Adat yang diterbitkan Damang Kepala Adat Kecamatan
Parenggean tersebut telah dibatalkan oleh Majelis Hakim Kerapatan Mantir
ah

lik
Perdamaian Adat Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga sudah selayaknya
Penggugat turut mengikutsertakan Damang Kepala Adat Kecamatan
am

ub
Parenggean sebagai pihak;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat I tersebut, Majelis Hakim


ep
k

berpendapat, sesuai dengan asas dalam hukum acara perdata mengenai siapa-
ah

siapa yang akan digugat, menjadi kewenangan dari Penggugat sendiri. Hal ini
R
senada dengan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 35

si
K/SIP/1971 tanggal 16 Juni 1971, dalam kaidah hukumnya menyatakan, ”bahwa

ne
ng

asas hukum acara perdata adalah bahwa hanya Penggugat yang berwenang
untuk menentukan siapa yang akan digugatnya sebagai Tergugat di
Pengadilan”;

do
gu

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat didasarkan kepada perbuatan


melawan hukum atau perbuatan Tergugat I yang menguasai lahan obyek
In
A

sengketa yang menurut Penggugat lahan a quo adalah milik keluarganya,


dimana Penggugat mengetahui secara fisik/nyata bahwa Tergugat I adalah
ah

lik

pihak yang menguasai lahan sengketa. Demikian juga halnya Tergugat II selaku
Dewan Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur, bahwa Penggugat menarik
m

ub

Tergugat II sebagai Tergugat karena didasarkan pada Tergugat II adalah pihak


yang menunjuk dan mengangkat Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak
ka

Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah menerbitkan Putusan Majelis


ep

Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor


ah

:217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tanggal 15 Desember 2017. Bahwa Penggugat


R

juga menggugat Tergugat III yang adalah Majelis Kerapatan Mantir Adat,
es

didasarkan pada Tergugat III adalah pihak yang mengeluarkan putusan yang
M

ng

dianggap Penggugat merugikan hak Penggugat;


on

Halaman 73 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sehubungan dengan Damang Kepala Adat

si
Kecamatan Parenggean yang menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat (SKT-
Adat) atas nama Doho Jahan yang tidak ikut digugat oleh Penggugat, Majelis

ne
ng
berpendapat bahwa hal itu adalah hak dan kewenangan oleh Penggugat karena
Penggugat merasa bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai permasalahan
hukum dengan yang bersangkutan dan hal tersebut tidak menyebabkan

do
gu gugatan ini menjadi kabur;

In
Menimbang, bahwa dengan demikian apabila mengacu pada
A
Yurispurdensi Mahkamah Agung Nomor 35 K/SIP/1971 tanggal 16 Juni 1971
yang diuraikan diatas, maka formalitas dari gugatan Penggugat yang diajukan
ah

lik
terhadap Tergugat dapat diterima dan telah memenuhi formalitas suatu gugatan
keperdataan dan demikian eksepsi Tergugat pada poin tidak beralasan dan
am

ub
harus ditolak;

B. Gugatan Kabur (Obscuur Libel);


ep
k

1. Perbedaan Luasan Objek Gugatan;


ah

Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat I mendalilkan bahwa


R
pada halaman 2. angka 2 Posita Gugatan, Penggugat mendalilkan luasan objek

si
gugatan adalah seluas 3.798.695 (tiga juta tujuh ratus sembilan puluh delapan

ne
ng

ribu enam ratus sembilan puluh lima) m2 atau 379, 8 hektar sedangkan pada
halaman 3 angka 3 Posita Gugatan, Penggugat mendalilkan luasan objek
gugatan adalah seluas 3.795.000 (tiga juta tujuh ratus sembilan puluh lima ribu)

do
gu

m2 atau 379, 5 hektar;

Menimbang, bahwa terhadap dalil posita ini Majelis berpendapat bahwa


In
A

setelah Majelis membaca dan mempelajari surat gugatan Penggugat, bahwa


Penggugat mengklaim menguasai tanah sengketa dengan luas 3.798.695 m2,
ah

lik

namun berdasarkan putusan Kerapatan Mantir Perdamaian Adat Desa Kabuau


dalam Perkara sengketa Adat Nomor : 1/KM/LPA-TD-KBU/KPTS/XII/2017,
m

ub

tanggal 12 Februari 2018, luasan tanah sengketa menjadi 375 hektar;


ka

Menimbang, bahwa terhadap perbedaan luasan tanah tersebut Majelis


ep

berpendapat bahwa hal ini tidak menyebabkan gugatan ini menjadi kabur,
sebab Majelis akan tetap berpatokan pada luasan tanah yang diklaim oleh
ah

Penggugat dengan luas 3.798.695 (tiga juta tujuh ratus sembilan puluh delapan
es

ribu enam ratus sembilan puluh lima) m2 atau 379,8 hektar. Sebab putusan
M

ng

yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Sampit cq Majelis Hakim dalam perkara
aquo tidak berdasarkan pada pertimbangan putusan Kerapatan Mantir
on

Halaman 74 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Perdamaian Adat Desa Kabuau, namun berdasarkan dalil-dalil gugatan

a
Penggugat dan bukti-bukti serta fakta hukum yang terungkap di persidangan ini;

si
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil

ne
ng
eksepsi Tergugat I pada poin ini tidak beralasan hukum dan haruslah ditolak;

2. Dalil Pemilik Obyek Sengketa saling bertentangan;

do
gu Menimbang, bahwa Tergugat I dalam eksepsinya mendalilkan bahwa
pada pada halaman 2 angka 1 Posita Gugatan, Penggugat berdalil obyek

In
sengketa adalah milik ahli waris Alm. Jahan Rampai, sedangkan di halaman 2
A
angka 2 Posita Gugatan, Penggugat berdalil obyek sengketa adalah milik
Penggugat, dan A.n. Doho Jahan (kakak kandung Penggugat); serta pada
ah

lik
halaman 14 angka 20 Posita Gugatan, Penggugat mendalilkan bahwa objek
gugatan berstatus tanah negara;
am

ub
Bahwa dari uraian di atas, terlihat bahwa kepemilikan atas obyek
sengketa yang didalilkan oleh Penggugat adalah saling bertentangan, tidak jelas
ep
k

dan kabur; apakah obyek sengketa adalah milik (1) ahli waris Alm. Jahan
ah

Rampai; ataukah milik (2) Penggugat; ataukah milik (3) Doho Jahan; ataukah
R
milik (4) negara?;

si
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis berpendapat

ne
ng

bahwa sebenarnya gugatan Penggugat sudah jelas dan benar apabila Tergugat
I membaca gugatan tersebut secara utuh. Bahwa kepemilikan tanah sengketa

do
gu

menurut klaim Penggugat sebagaimana yang diuraikan dalam gugatannya


adalah berasal dari ayah Penggugat yang bernama Jahan Rampai, dimana
tanah sengketa tersebut ketika ayah Penggugat meninggal dunia maka
In
A

terbukalah warisan kepada anak-anaknya yaitu salah satunya adalah


Penggugat sendiri dan saudaranya Doho Jahan. Bahwa sehubungan dengan
ah

lik

gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa tanah sengketa adalah tanah


negara, Majelis berpendapat bahwa maksud dan tujuan Penggugat
m

ub

menguraikan hal tersebut sehubungan dengan Penggugat yang


mempertanyakan izin usaha Tergugat I diatas tanah aquo yang belum memiliki
ka

HGU (Hak Guna Usaha) diatasnya;


ep

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil


ah

eksepsi Tergugat I pada poin ini tidak beralasan hukum dan haruslah ditolak;
es
M

ng

on

Halaman 75 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Dalil Penguasaan Obyek Sengketa Tidak Jelas;

a
Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat I mendalilkan bahwa

si
pada halaman 2 angka 1, 2 dan 3 Posita Gugatan, Penggugat berdalil
menguasai obyek sengketa berdasarkan kepemilikan secara adat yang

ne
ng
didalilkan oleh Penggugat dibuktikan dengan Surat Keterangan Tanah Adat
(SKT-Adat), namun pada halaman 6 angka 7 Posita Gugatan Penggugat

do
gu berdalil penguasaannya berdasarkan bezit sehingga terjadi ketidakjelasan
penguasaan obyek sengketa oleh Penggugat dan menyebabkan kaburnya
Gugatan Penggugat;

In
A
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat I tersebut Majelis
ah

lik
berpendapat bahwa mengenai penguasaan obyek sengketa apakah benar
terbukti dikuasai dan dimiliki oleh Penggugat berdasarkan Surat Keterangan
Tanah Adat (SKT-Adat) atau tidak, maka nantinya akan dipertimbangkan dalam
am

ub
pembahasan pokok perkara. Sehingga menurut Majelis eksepsi ini sudah
memasuki pembahasan pokok perkara;
ep
k

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil


ah

eksepsi Tergugat I pada poin ini tidak beralasan hukum dan haruslah ditolak;
R

si
Eksepsi Tergugat II

ne
ng

Menimbang, bahwa Tergugat II dalam eksepsinya mendalilkan bahwa


Tergugat II adalah pihak yang tidak ada Korelasinya dengan Penggugat karena
Tergugat II bukanlah Pihak yang menyidangkan dan mengadili perkara adat

do
gu

tersebut karena sesuai dengan Fungsinya Dewan Adat Dayak Kabupaten


Kotawaringin Timur bertugas untuk melakukan Supervisi dan Pembinaan bagi
In
A

Para Damang dan Mantir serta Kelembagaan Adat Dayak di Kabupaten


Kotawaringin Timur sesuai dengan Peraturan tentang Kelembagaan Adat yang
ah

ditetapkan dengan Perda Provinsi Kalimantan Tengah dan Perda Kabupaten


lik

Kotawaringin Timur;
m

ub

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat II tersebut Majelis


berpendapat sebagai berikut :
ka

Bahwa Majelis sebenarnya sudah menyinggung eksepsi ini dalam pertimbangan


ep

eksepsi Tergugat I. Bahwa Penggugat menarik Tergugat II selaku Dewan Adat


ah

Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur, sebagai Tergugat karena didasarkan


R

pada Tergugat II adalah pihak yang menunjuk dan mengangkat Majelis


es

Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah


M

ng

menerbitkan Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten


on

Halaman 76 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kotawaringin Timur Nomor :217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tanggal 15

a
Desember 2017. Bahwa Penggugat juga menggugat Tergugat III yang adalah

si
Majelis Kerapatan Mantir Adat, didasarkan pada Tergugat III adalah pihak yang
mengeluarkan putusan yang dianggap Penggugat merugikan hak Penggugat;

ne
ng
Menimbang, bahwa Majelis Hakim juga tetap berpedoman pada asas
dalam hukum acara perdata yaitu mengenai siapa-siapa yang akan digugat,

do
gu menjadi kewenangan dari Penggugat sendiri. Hal ini senada dengan Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 35 K/SIP/1971 tanggal 16 Juni

In
A
1971, dalam kaidah hukumnya menyatakan, ”bahwa asas hukum acara perdata
adalah bahwa hanya Penggugat yang berwenang untuk menentukan siapa yang
ah

lik
akan digugatnya sebagai Tergugat di Pengadilan”;

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil


am

ub
eksepsi Tergugat II pada poin ini tidak beralasan hukum dan haruslah ditolak;

Eksepsi Tergugat III


ep
k

- Kompetensi Absolut
ah

Menimbang, bahwa sehubungan dengan eksepsi Tergugat III mengenai


R
Kompetensi Absolut, Majelis telah menjatuhkan putusan Sela yang amar

si
putusannya adalah sebagai berikut :

ne
ng

MENGADILI
1. Menolak dalil eksepsi Tergugat III tentang Kewenangan Mengadili;
2. Menyatakan Pengadilan Negeri Sampit berwenang untuk menerima,

do
gu

memeriksa dan mengadili perkara ini;


3. Memerintahkan kepada pihak-pihak yang berperkara untuk melanjutkan
In
A

perkara ini;
4. Menangguhkan biaya perkara hingga Putusan akhir;
ah

lik

Menimbang, bahwa dengan dijatuhkannya putusan sela tersebut diatas,


maka dengan demikian eksepsi Tergugat III pada poin ini haruslah ditolak;
m

ub

- Error in Persona
ka

Menimbang, bahwa Tergugat III dalam eksepsinya mendalilkan bahwa


ep

Penggugat tidak memiliki kedudukan hukum/legal standing untuk mengajukan


gugatan perkara a quo, dikarenakan Penggugat dalam perkara a quo tidak
ah

memenuhi syarat untuk mengajukan gugatan sebab dalam obyek sengketa


es

perkara a quo terkait SKTA Nomor : 23/SKT-A/DKA-PRG/II/2017, tanggal 17


M

ng

Februari 2017 adalah atas nama Doho Johan dan dikeluarkan oleh Damang
Kepala Adat Kecamatan Parenggean yaitu John Lentar, sehingga Penggugat
on

Halaman 77 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bukanlah pihak yang berkaitan dan tidak mempunyai hak untuk mengajukan

a
gugatan dalam perkara a quo;

si
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ini Majelis juga sebenarnya telah

ne
ng
menyinggungnya dalam pertimbangan eksepsi Tergugat I. Bahwa setelah
Majelis membaca dan mempelajari bukti surat Penggugat, bahwa ternyata
obyek sengketa bukanlah semata-mata milik dari Doho Jahan, melainkan

do
gu adalah warisan dari Jahan Rampai (ayah kandung dari Doho Jahan dan Minsor
Jahan/Penggugat). Maka dengan demikian Penggugat juga adalah salah satu

In
A
ahli waris dari Jahan Rampai (sesuai dengan bukti P1, P.2, P.4 dan P.5),
sehingga sudah seharusnya Penggugat juga mempunyai hak untuk mengajukan
ah

lik
gugatan ini untuk mempertahankan haknya tersebut;

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil


am

ub
eksepsi Tergugat III pada poin ini tidak beralasan hukum dan haruslah ditolak;

- Gugatan Kabur (obscuur libel)


ep
k

Menimbang, bahwa dalam eksepsinya Tergugat III mendalilkan bahwa


ah

gugatan Penggugat tidak jelas dan atau tidak cermat alias kabur karena
R
Penggugat dalam dalil gugatannya tidak dapat menguraikan secara pasti

si
tentang Perbuatan Melawan Hukum yang mana dilakukan oleh Tergugat III, dan

ne
ng

pasal dari Peraturan Perundang-undangan apa yang telah dilanggar oleh


Tergugat III sehingga menyebabkan Tergugat III melakukan Perbuatan
Melawan Hukum;

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi ini Majelis berpendapat bahwa


adapun dasar Penggugat memasukkan Tergugat III sebagai Tergugat dalam
In
A

gugatannya adalah karena Penggugat merasa dirugikan atas Putusan Majelis


Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor
ah

lik

:217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tanggal 15 Desember 2017, yang pada intinya


menyatakan “tidak berlaku” Surat Keterangan Tanah Adat Nomor : 23/SKT-
m

ub

A/DKA-PRG/II/17 atas nama Doho Jahan. Bahwa terhadap perbuatan Tergugat


III adalah termasuk dalam perbuatan melawan hukum atau tidak, sehubungan
ka

dengan terbitnya Putusan Majelis Kerapatan Mantir Adat Dayak Kabupaten


ep

Kotawaringin Timur Nomor :217/MHKPAD-KK/SP/XII-2017 tanggal 15


ah

Desember 2017 tersebut, maka hal ini akan dibuktikan nantinya dalam
R

pembahasan pokok perkara ini;


es
M

ng

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil


eksepsi Tergugat III pada poin ini juga haruslah ditolak;
on

Halaman 78 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam ekspesinya Tergugat III mendalilkan

si
Penggugat dalam gugatan awalnya ada ketidakcermatan/tidak sinkron, hal ini
dapat dibuktikan yaitu pada halaman 17 poin 26 yang menyampaikan bahwa :

ne
ng
“Penggugat dengan ini menuntut Tergugat I s.d Tergugat VII secara tanggung
renteng.....dst”, sedangkan di dalam gugatannya halaman 1, Penggugat hanya
menyebutkan Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III saja. Selanjutnya

do
gu Penggugat melakukan perubahan/renvoi terhadap gugatannya yaitu halaman 4
poin 26, dimana hal tersebut sangat fatal karena telah merubah isi dari posita

In
A
gugatan sebab berdasarkan Pasal 127 Rv, batasan yang dapat diterapkan
kepada Penggugat untuk merubah atau mengurangi gugatan adalah tidak boleh
ah

lik
mengubah atau menambah pokok gugatan;

Menimbang, bahwa terhadap ekspesi ini Majelis berpendapat bahwa


am

ub
gugatan awal Penggugat pada halaman 17 poin 26 sudah tidak berlaku lagi
karena ternyata Penggugat dalam perubahan gugatannya telah merubah
redaksi dan uraian gugatannya khususnya pada halaman 17 poin 26
ep
k

sebagaimana Tergugat III maksudkan dalam eksepsinya. Bahwa pada


ah

perubahan gugatan Penggugat halaman 3, dalam salah satu redaksinya


R

si
mengatakan “pada halaman 16 (enam belas) pada bagian PENGGUGAT
MENDERITA KERUGIAN” pada poin 24, 25 dan poin 26 dirubah dan diganti

ne
ng

dengan uraian ganti kerugian yang lebih sederhana, jelas dan mudah dimengerti
uraiannya....dst”;

do
gu

Menimbang, bahwa sehubungan dengan ketentuan mengenai perubahan


gugatan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 127 Rv, Majelis akan
In
A

mempertimbangkan sebagai berikut :


Bahwa dalam pasal 127 Rv disebutkan “Penggugat berhak untuk mengubah
ah

atau mengurangi tuntutannya sampai saat perkara diputus, tanpa boleh


lik

mengubah atau menambah pokok gugatannya”. Dari pasal 127 Rv tersebut


tersirat makna jika perubahan gugatan merupakan hak penggugat. Batas waktu
m

ub

pengajuan perubahan gugatan tidak diatur secara tegas dalam pasal 127 Rv
sehingga dapat saja merugikan Tergugat dan membuat proses penyelesaian
ka

ep

perkara terhambat;
ah

Menimbang, bahwa namun demikian dalam praktek peradilan, pengajuan


R

perubahan gugatan kemudian di batasi pada hari sidang pertama (Pedoman


es

Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan, buku II, April 1994,


M

ng

Mahkamah Agung RI, halaman 123). Karena perubahan gugatan merupakan


on

Halaman 79 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hak dari Penggugat maka perubahan gugatan yang diajukan oleh Penggugat

a
pada hari sidang pertama tidak membutuhkan persetujuan pihak Tergugat.

si
Pasal 127 Rv tidak membatasi secara tegas mengenai perubahan apa saja
yang diperbolehkan dalam perubahan gugatan. Mengingat pasal 127 Rv hanya

ne
ng
membatasi tidak boleh mengubah atau menambah pokok gugatan. Dalam
praktek peradilan perubahan gugatan pada pokoknya tidak boleh mengubah

do
gu materi pokok perkara atau tidak boleh menambah obyek gugatan serta tidak
boleh merugikan Tergugat;

In
A
Menimbang, bahwa berkaitan dengan eksepsi aquo ini setelah Majelis
Hakim mencermati perubahan surat gugatan penggugat berupa adanya
ah

lik
penambahan uraian kerugian Penggugat, terhadap perubahan ini Majelis Hakim
berpendapat mengingat gugatan penggugat pada pokoknya mengenai
perbuatan melawan hukum (Onrecht matige daad) sebagaimana dalam pasal
am

ub
1365 KUHPerdata, dimana secara tersurat mengandung adanya kerugian
sebagai dasar gugatan bagi pihak yang di rugikan untuk menuntut kerugiannya
ep
kepada pihak lain yang telah merugikannya, dimana kerugian tersebut harus di
k

alami secara nyata (riil) bagi Penggugat. Sehingga perubahan gugatan


ah

Penggugat berupa penambahan uraian kerugian Penggugat secara materi


R

si
pokok perkara tidak merubah pokok perkara sehingga secara posita gugatan
sendiri perubahan tersebut bersifat melengkapi dalil pokok gugatan Penggugat

ne
ng

untuk semakin memperjelas maksud dan dalil gugatan Penggugat. Perubahan


gugatan ini pada pokoknya tidak merugikan Tergugat karena lebih

do
gu

menguntungkan Tergugat di karenakan secara materi gugatan dalil pokok


gugatan lebih lengkap dan rinci sehingga Tergugat dapat membela
kepentingannya lebih baik. Dari uraian pertimbangan tersebut Majelis Hakim
In
A

berpendapat perubahan gugatan penggugat tidak merubah materi pokok


perkara sehingga eksepsi Tergugat tidak beralasan dan harus di tolak;
ah

lik

- Gugatan Prematur (belum waktunya)


m

Menimbang, bahwa dalam ekspesinya Tergugat III mendalilkan bahwa


ub

Penggugat mengajukan gugatan perkara a quo tidak pernah memberi


ka

somasi/teguran tertulis terlebih dahulu kepada Tergugat III, sebab apabila


ep

Penggugat merasa ada permasalahan dengan Tergugat III sebaiknya


diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan saja, tidak perlu ke
ah

Pengadilan. Namun senyatanya justru tanpa ada pemberitahuan ataupun


es

somasi kepada Tergugat III terlebih dahulu, Penggugat justru mengajukan


M

ng

gugatan ke Pengadilan Negeri Sampit terkait perkara a quo;


on

Halaman 80 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut Majelis berpendapat

a
bahwa tidak ada ketentuan dalam hukum perdata untuk memberikan somasi

si
kepada Tergugat sebelum Penggugat mengajukan gugatan, sebab masing-
masing pihak mempunyai hak dan kedudukan yang sama dalam persidangan

ne
ng
perdata ini. Penggugat sebagai pihak yang merasa dirugikan mempunyai hak
untuk memperjuangkan obyek sengketa yang diklaim Penggugat sebagai

do
gu miliknya demikian juga halnya Tergugat mempunyai hak untuk membantah dalil-
dalil gugatan Penggugat tersebut. Dan pula dalam persidangan ini, Pengadilan
telah memberikan kesempatan kepada kedua belah pihak untuk melakukan

In
A
perdamaian atau mediasi yang difasilitasi oleh Pengadilan sebelum persidangan
ini masuk dalam acara pemeriksaan dan pembuktian;
ah

lik
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa dalil
eksepsi Tergugat III pada poin ini juga haruslah ditolak;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan segala pertimbangan tersebut diatas, maka
eksepsi Para Tergugat tersebut diatas haruslah ditolak untuk seluruhnya;
ep
k

DALAM POKOK PERKARA


ah

R
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang telah dipertimbangkan dalam

si
eksepsi, maka secara mutatis mutandis dianggap termasuk turut juga

ne
ng

dipertimbangkan dalam pokok perkara ini;

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat

do
gu

sebagaimana tersebut diatas;

Menimbang, bahwa setelah mempelajari gugatan Penggugat dan jawab


In
A

jinajawab antara Penggugat dengan Para Tergugat, dengan memperhatikan


segala bukti surat dan saksi-saksi yang diajukan dipersidangan serta hasil
ah

lik

pemeriksaan setempat yang dilakukan, maka Majelis berpendapat bahwa yang


menjadi pokok permasalahan diantara Penggugat dengan Para Tergugat adalah
sebagai berikut:
m

ub

- Bahwa apakah benar Penggugat adalah pemilik sah atas tanah sengketa?
-
ka

Bahwa apakah perbuatan Para Tergugat dapat dikualifikasikan suatu


ep

perbuatan yang melawan hukum?


ah

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil pokok gugatannya,


R

Penggugat mengajukan bukti surat bertanda P.1 sampai dengan P.20 dan juga
es
M

mengajukan 3 (tiga) orang saksi, yaitu Saksi Lubias, Saksi Bunut Gapuk dan
ng

on

Halaman 81 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Saksi John Lentar yang menerangkan dibawah sumpah dipersidangan, yang

a
keterangannya sebagaimana diuraikan diatas;

si
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil sangkalannya Tergugat I

ne
ng
mengajukan bukti surat T.I-1 s/d T.I-12, serta 2 (dua) orang saksi yaitu Saksi
Yunarsius dan Saksi Muer, Tergugat II mengajukan bukti surat T.II-1 s/d T.II-9,
Tergugat III mengajukan bukti surat T.III-1 s/d T.III-8 dan Para Tergugat II dan III

do
gu mengajukan 2 (dua) orang saksi yaitu Saksi Harry Ramadhani, S.STP, M.AP
dan Saksi Parada L. KDR. S.Ag., M.Si, yang masing-masing keterangan saksi-

In
A
saksi Para Tergugat tersebut juga diucapkan dibawah sumpah di persidangan;

Menimbang, bahwa terhadap bukti surat yang diajukan oleh Para Pihak
ah

lik
Penggugat dan Para Tergugat, yang berupa bukti surat fotocopy yang tanpa
disertai aslinya, Majelis berpendapat bahwa bukti surat tersebut dapat diterima
am

ub
dan dipertimbangkan sepanjang dikuatkan dengan bukti surat lainnya dan
keterangan saksi-saksi; ep
k

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan terlebih dahulu


ah

mempertimbangkan mengenai apakah Penggugat adalah pemilik sah atas


R
tanah sengketa tersebut;

si
Menimbang, bahwa oleh karena dalil-dalil gugatan Penggugat ditolak

ne
ng

oleh Para Tergugat kecuali yang diakui secara tegas, maka sesuai dengan
ketentuan pasal 283 RBG (163 HIR) yang menyatakan “Barang siapa

do
gu

beranggapan mempunyai suatu hak atau suatu keadaan, untuk menguatkan


haknya atau menyangkal hak orang lain haruslah membuktikan hak atau
keadaan itu”. Ketentuan ini adalah sesuai dengan adagium hukum acara yang
In
A

menyatakan barang siapa mendalilkan sesuatu wajiblah untuk membuktikan


kebenarannya;
ah

lik

Menimbang, bahwa dalam gugatannya Penggugat mendalilkan bahwa


m

Penggugat memiliki sebidang tanah Adat Dayak warisan milik Penggugat sesuai
ub

dengan Surat Keterangan Tanah Adat (SKTA) Nomor : 23/SKT-A/DKA-


ka

PRG/II/2017, tanggal 17 Februari 2017 A.n. Doho Jahan (kakak kandung


ep

Penggugat), dengan luas dan batas-batas tanah sebagai berikut :


ah

Letak Tanah :
R

- Pada jalan/anak sungai : Daerah Bipak, Sungai Subang


es

- Desa : Kabuau
M

ng

- Kedamangan : Kecamatan Parenggean


on

Halaman 82 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Kecamatan/Kabupaten : Parenggean/Kotawaringin Timur

a
R

si
Ukuran Tanah :
- Panjang : 3.034 Meter / 2.960 Meter

ne
ng
- Lebar : 1.500 Meter

- Luas : 3.798.695 (Tiga Juta Tujuh Ratus

do
gu Sembilan Puluh Delapan Ribu Enam Ratus
Sembilan Puluh Lima Meter Kuadrat atau

In
A
Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan Koma
Delapan Hektar)
ah

lik
Batas-Batas :
- Utara : Hutan
am

ub
- Timur : Sungai Subang
- Selatan : Hutan
- Barat : Hutan
ep
k

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan bahwa tanah tersebut


ah

diperoleh dari warisan ayah Penggugat yang bernama Jahan Rampai yang
R

si
dahulunya adalah hasil garapan ayah Penggugat yang membuka lahan tersebut
untuk tempat berladang yang kemudian setelah ayah Penggugat meninggal

ne
ng

dunia kemudian tanah tersebut beralih kepada anak-anaknya yang salah


satunya adalah Doho Jahan (bukti P.9);

do
gu

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya tersebut


Penggugat mengajukan bukti surat P.1 berupa Surat Pernyataan Memiliki
In
A

Tanah Adat atas nama Doho Jahan. Bahwa dalam gugatannya Penggugat juga
mendalilkan bahwa Doho Jahan adalah saudara kandung dari Penggugat,
ah

lik

dimana untuk menguatkan dalil pernyataannya tersebut, Penggugat selanjutnya


mengajukan bukti P.4 berupa Surat Keterangan Ahli Waris, bukti P.5 berupa
m

ub

Surat Penyerahan Tanah Warisan dan bukti P.8 berupa Surat Pernyataan;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan bukti kepemilikan tanah adat


ka

ep

sebagaimana didalilkan oleh Penggugat tersebut selanjutnya dilakukan


pemeriksaan atas tanah aquo oleh Kerapatan Mantir Desa Kabuau bersama
ah

dengan saksi-saksi lainnya, sesuai dengan bukti P.2 berupa Berita Acara
R

es

Pemeriksaan Tanah Adat;


M

ng

on

Halaman 83 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya sesuai dengan bukti P.3, Damang

a
Kepala Adat Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur kemudian

si
menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat (SKT Adat) Nomor : 23/SKT-A/DKA-
PRG/II/2017. Bahwa pada SKT Adat tersebut pada pokoknya menerangkan

ne
ng
bahwa Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin
Timur memberikan keterangan tentang kepemilikan hak atas tanah adat dan

do
gu hak adat diatas tanah kepada Doho Jahan (atas nama waris 7 bersaudara);

Menimbang, bahwa bukti surat Penggugat sebagaimana diuraikan diatas

In
A
kemudian dikuatkan oleh keterangan saksi-saksi yang dihadirkan oleh
Penggugat diantaranya adalah : Saksi Lubis dan Saksi Bunut Gapuk, yang pada
ah

lik
pokoknya menerangkan bahwa Para Saksi kenal dengan ayah Penggugat yang
bernama Jahan Rampai. Bahwa Jahan Rampai mempunyai tanah garapan yang
berlokasi di Desa Kabuau, Kecamatan Parenggean, yang saat ini adalah tanah
am

ub
sengketa. Bahwa Jahan Rampai dahulu pernah membuat parit di atas tanah
sengketa. Bahwa Jahan Rampai telah meninggal dunia dan meninggalkan 7
ep
(tujuh) orang anak, yaitu bernama Ibas, Tiur, Saria, Iyuh, Doho, Minsor dan
k

yang ketujuh Para Saksi lupa namanya;


ah

si
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Penggugat yang
bernama John Lentar yang adalah Damang Kepala Adat Kecamatan

ne
ng

Parenggean, menerangkan dan membenarkan bahwa Saksi adalah Damang


yang menerbitkan Surat Keterangan Tanah Adat (SKT Adat) milik Doho Jahan

do
(bukti P.3). Bahwa sebelum Saksi menerbitkan SKT Adat tersebut, terlebih
gu

dahulu Saksi bersama beberapa orang lainnya melakukan cek lokasi dan
peninjauan lapangan terhadap tanah aquo dan selanjutnya Saksi mengeluarkan
In
A

Berita Acara Hasil Pemeriksaan Tanah aquo tersebut (bukti P.2);


ah

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas Majelis menemukan fakta-


lik

fakta awal atas klaim Penggugat atas tanah sengketa, diantaranya : setidaknya
ayah Penggugat Jahan Rampai pernah menguasai dan menggarap tanah
m

ub

disekitar obyek sengketa. Bahwa tanah aquo yang di klaim Penggugat sebagai
miliknya telah diterbitkan SKT Adat oleh Damang Kepala Adat Kecamatan
ka

ep

Parenggean. Namun demikian Majelis berpendapat bahwa untuk menentukan


letak posisi tanah aquo berikut dengan luasan tanah sebenarnya sebagaimana
ah

yang didalilkan Penggugat pada gugatan, Majelis harus melakukan cek lokasi
R

ke tanah aquo untuk memberikan gambaran bagi Majelis atas kebenaran klaim
es
M

tersebut;
ng

on

Halaman 84 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya pada pada tanggal 13 November 2018

a
Majelis bersama dengan Para Pihak berikut dengan Kuasanya masing-masing

si
telah dilakukan pemeriksaan setempat pada obyek sengketa;

ne
ng
Menimbang, bahwa sebelum Majelis beralih pada pembahasan dalil-dalil
bantahan Para Tergugat, perlu kiranya Majelis memaparkan hasil dari
pemeriksaan setempat pada obyek sengketa;

do
gu Menimbang, bahwa setelah Majelis melakukan pemeriksaan setempat

In
pada obyek sengketa ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :
A
- Bahwa pada batas tanah sengketa di Titik A ini ada patok yang dibuat
dari kayu ulin yang diklaim Penggugat sebagai batas tanahnya, lahan
ah

lik
tersebut berbatasan dengan Sungai Subang, dan batas-batas lainnya
berbatasan dengan Hutan;
am

ub
- Bahwa pada batas tanah sengketa di Titik B Penggugat mendalilkan
sebenarnya ada patok yang terbuat dari kayu ulin, akan tetapi pada saat
ini sudah tidak terlihat lagi;
ep
k

- Bahwa pada batas tanah sengketa di Titik C, Penggugat menjelaskan


ah

bahwa sebagian areal tanah sengketa ini masuk dalam areal perkebunan
R

si
PT. Darista Surya Nusantara seluas 17 hektar dan sejak 3 (tiga) bulan
lalu telah diganti rugi, namun areal ini masuk dalam Surat Keterangan

ne
ng

Tanah Adat dengan ukuran panjang 3034 meter/ 2960 meter dan lebar
1500 meter luasnya kurang lebih 379,86 hektar yang disengketakan

do
berdasarkan surat gugatan Penggugat
gu

- Bahwa Penggugat menyatakan uang ganti rugi tersebut diterima


langsung oleh Penggugat sendiri yang dibayarkan sekaligus dengan nilai
In
A

ganti rugi Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) per hektar;


- Bahwa Tergugat I juga menyatakan bahwa lahan yang terdapat di Titik C
ah

lik

bukan lahan yang dikuasai oleh Tergugat I melainkan lahan milik PT.
Darista Surya Nusantara;
m

- Bahwa pada Titik D Penggugat menjelaskan di dalam areal tersebut


ub

masih ada tanam tumbuh yang masih hidup sampai sekarang yaitu
ka

bambu dan Pohon Cempedak yang ditanam oleh ayah Penggugat Jahan
ep

Rampai;
ah

Menimbang, bahwa dari uraian fakta-fakta tersebut diatas, Majelis


R

menemukan fakta bahwa ternyata sebagian obyek tanah sengketa yaitu pada
es
M

titik C tidak dikuasai oleh Tergugat I sebagaimana di dalilkan Penggugat dalam


ng

gugatannya, tetapi ada pihak lain yaitu PT. Darista Surya Nusantara yang
on

Halaman 85 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
menguasai obyek sengketa seluas 17 hektar. Bahwa Penggugat menyatakan

a
tanah seluas 17 hektar tersebut telah diganti rugi kepada Penggugat sejumlah

si
Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) per hektar sekitar 3 bulan yang lalu;

ne
ng
Menimbang, bahwa dari fakta yang ditemukan tersebut diatas Majelis
berpendapat bahwa apabila ada pihak lain yang ternyata menguasai obyek
sengketa selain Tergugat I seharusnya Penggugat juga menarik pihak tersebut

do
gu sebagai tergugat dalam perkara ini. Bahwa dengan tidak ditariknya PT. Darista
Surya Nusantara sebagai pihak tergugat dalam gugatan Penggugat

In
A
mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas (obscuur
libel). Bahwa adapun dalil Penggugat yang menyatakan bahwa PT. Darista
ah

lik
Surya Nusantara telah melakukan ganti rugi atas tanah sengketa 3 bulan yang
lalu, Majelis berpendapat bahwa pernyataan Penggugat tersebut tidak dapat
dijadikan alasan untuk tidak menarik PT. Darista Surya Nusantara sebagai pihak
am

ub
Tergugat dalam perkara ini oleh karena senyatanya Penggugat mengetahui
bahwa pada saat gugatan ini diajukan oleh Penggugat, PT. Darista Surya
ep
Nusantara juga menguasai sebagian dari obyek tanah aquo. Dan pula apabila
k

ada kesepakatan damai diantara para pihak Penggugat dan Tergugat ataupun
ah

dengan pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
R

si
erat dengan perkara tersebut, selama suatu perkara masih dalam tahap
pemeriksaan di persidangan, maka hal itu harus dengan sepengetahuan Majelis

ne
ng

Hakim agar Majelis dapat mengambil sikap apakah melanjutkan perkara atau
tidak dan juga untuk membuat jelas dan terang perkara aquo;

do
gu

Menimbang, bahwa demikian pula halnya apabila PT. Darista Surya


Nusantara sudah memberikan ganti kerugian kepada Penggugat sebelum
In
A

gugatan ini diajukan di persidangan, sudah seharusnya tanah obyek sengketa


yang sudah diberikan ganti rugi tidak turut dimasukkan dalam gugatan aquo;
ah

lik

Menimbang, bahwa disamping itu, dengan telah dijualnya tanah sengketa


kepada pihak lain maka mengakibatkan batas-batas dan luas tanah sengketa
m

ub

yang didalilkan Penggugat dalam gugatannya menjadi berubah dan tidak jelas;
ka

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis berpendapat oleh karena


ep

gugatan Penggugat kurang pihak, sehingga dinyatakan tidak jelas dan kabur,
ah

hal ini juga sesuai dengan :


R

o Yurisprudensi MA-RI Nomor 151 K/Sip/1975, tanggal 13 Mei 1975 yang


es

mengandung suatu kaidah hukum yang pada pokoknya menyebutkan


M

ng

bahwa “agar tidak cacat hukum yaitu kurang pihak (Plurium Litis
on

Halaman 86 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Consertium) maka orang yang ikut menjadi pihak dan menandatangani

a
perjanjian harus ikut di tarik sebagai tergugat;

si
o Yurisprudensi MA-RI Nomor 1078 K/Sip/1972, tanggal 11 Nopember 1975
yang mengandung suatu kaedah hukum yang pada pokoknya

ne
ng
menyebutkan “seharusnya Paultje Pinontoan itu diikutsetakan dalam
perkara sebagai pihak yang telah menjual tanah tersebut kepada

do
gu o
Penggugat;
Dan Yurisprudensi MA-RI Nomor 938 K/Sip/1971, tanggal 04 Oktober
1972 yang mengandung suatu kaedah hukum yang pada pokoknya

In
A
menyebutkan bahwa jual beli antara Tergugat dengan orang ketiga tidak
dapat dibatalkan tanpa diikursertakan orang ketiga tersebut sebagai
ah

lik
Tergugat dalam perkara;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dinyatakan tidak


am

ub
jelas dan kabur maka dengan demikian gugatan Penggugat tersebut harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvenkelijek verklaard);
ep
k

II. DALAM REKONVENSI


ah

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Penggugat Rekonvensi/Tergugat


R

si
I Konvensi mengajukan gugatan adalah agar Tergugat Rekonvensi dihukum
untuk membayar ganti kerugian yang diderita Penggugat Rekonvensi sebesar

ne
ng

Rp.167.682.278,00 (seratus enam puluh tujuh juta enam ratus delapan puluh
dua ribu dua ratus tujuh puluh delapan rupiah) sebagai akibat tidak didapatnya

do
potensi buah kelapa sawit yang dapat dipanen oleh Penggugat Rekonvensi,
gu

ditambah Rp.70.500.000,00 sebagai akibat pembukaan portal adat akibat


perbuatan Tergugat Rekonvensi, atau seluruhnya sebesar Rp.238.182.278,00
In
A

(dua ratus tiga puluh delapan juta seratus delapan puluh dua ribu dua ratus
tujuh puluh delapan rupiah);
ah

lik

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Rekonvensi tersebut berkaitan


langsung dengan gugatan Konvensi dan mempunyai hubungan hukum yang
m

ub

tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, maka gugatan Rekonvensi barulah
dapat dipertimbangkan apabila Majelis telah lebih dahulu mempertimbangkan
ka

ep

materi gugatan Konvensi;


ah

Menimbang, bahwa namun demikian oleh karena dalam


R

pertimbangannya Majelis menyatakan gugatan Penggugat Konvensi tidak jelas


es

dan kabur sehingga tidak dapat diterima (Niet Onvenkelijek verklaard), dan
M

ng

Majelis belum mempertimbangkan materi gugatan Penggugat Konvensi maka


on

Halaman 87 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Majelis menilai bahwa gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi tidak perlu

a
dipertimbangkan lebih lanjut dan haruslah juga dinyatakan tidak dapat diterima

si
(Niet Onvenkelijek verklaard);

ne
ng
III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi dinyatakan tidak dapat diterima, sehingga Penggugat

do
gu Konvensi/Tergugat Rekonvensi berada di pihak yang kalah, maka terhadap
Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi harus dihukum untuk membayar

In
A
biaya perkara ini Rp.5.047.000,00 (lima juta empat puluh tujuh ribu rupiah);

Memperhatikan Pasal 1365 KUH Perdata, RBG, serta peraturan-


ah

lik
peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini;
am

ub
MENGADILI:
I. DALAM KONVENSI

Dalam Eksepsi
ep
k

- Menolak Eksepsi Para Tergugat seluruhnya;


ah

R
Dalam Pokok Perkara

si
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk

ne
ng

Verklaard);

II. DALAM REKONVENSI

do
gu

- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat I Konvensi tidak


dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard);
In
A

III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


- Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar
ah

lik

biaya perkara sebesar Rp.5.047.000,00 (lima juta empat puluh tujuh ribu
rupiah);
m

ub

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim


ka

Pengadilan Negeri Sampit, hari Rabu, tanggal 5 Desember 2018 oleh kami Ega
ep

Shaktiana, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, Niko Hendra Saragih, S.H., M.H.,
ah

dan Ade Satriawan, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
R

ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sampit


es

Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt, tanggal 16 April 2018, putusan tersebut diucapkan


M

ng

pada hari : Rabu, tanggal 12 Desember 2018 dalam persidangan terbuka untuk
on

Halaman 88 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dan

a
dibantu oleh Anung Handono, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri

si
Sampit dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat, Kuasa Tergugat I, Tergugat II dan
Tergugat III.

ne
ng
Hakim-hakim Anggota Hakim Ketua

do
gu d.t.o d.t.o

In
A
Niko Hendra Saragih, S.H. M.H. Ega Shaktiana, S.H., M.H.
ah

lik
d.t.o
Ade Satriawan, S.H., M.H.
am

ub
Panitera Pengganti
ep
k

d.t.o
ah

Anung Handono, S.H.


R

si
ne
ng

Perincian biaya :

do
gu

1. Biaya pendaftaran Rp. 30.000,00


2. Biaya proses Rp. 50.000,00
3. Panggilan ..... Rp.2.956.000,00
4. Pemeriksaan setempat.... Rp.2.000.000,00
In
A

5. Redaksi putusan Rp. 5.000,00


6. Materai Rp ……6.000,00
Jumlah ……………........... Rp.5.047.000,00 (lima juta empat puluh tujuh
ah

lik

ribu rupiah)
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 89 dari 89 Putusan Perdata Gugatan Nomor 6/Pdt.G/2018/PN Spt


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89

Anda mungkin juga menyukai