Biologi Bunga Ardika
Biologi Bunga Ardika
OLEH :
Nama :Trisna Aulia Pohan
Kelas : XE.3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karuma-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah dengan
judul "Lumpur Lapindo" Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu
tugas akhir semester ganjil saya, untuk itu saya mengucapkan terima kasih
kepada ibu Lenny Ningsih, S.Pd., M.Si kana telah memberikan tugas ini
kepada saya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih ada kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan yang
kami miliki. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……..………………………………………………... 1
B. Rumusan masalah……………………………………………………. 2
C. Tujuan………………………………………………………………... 2
D. Manfaat……………………………………………………………..… 2
BAB II ISI
A. Sejarah…………………………………………………………………. 3
B. Karakteristik………………………………………………………….. 5
C. Kisaran Inang………………………………………………………... 5
D. Bioekologi……………..……………………………………………… 6
E. Cara Penularan………………………………………………………. 7
F. Gejala-Gejala…………………………………………………………. 7
G. Upaya Pencegahan………………………………………………….... 8
A. Kesimpulan……………………………………………………………. 9
B. Saran……………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pada tahun 1886, Adolf Meyer pertama kali menunjukkan bahwa penyakit
mosaik tembakau dapat menular seperti penyakit bakteri. Keberadaan adanya
substansi nonbakteri pertama kali ditunjukkan oleh Dmitri Ivanovsky, biologiwan
Rusia, pada tahun 1892. Daun sehat yang diolesi ekstrak daun tembakau yang
menunjukkan gejala mosaik dapat tertular. Ketika ekstrak itu disaring dengan
saringan keramik yang sangat halus sehingga bakteri pun tidak dapat
menembusnya, lalu dioleskan pada daun sehat, daun itu pun tetap tertular.
Ivanovski berpendapat ada substansi super kecil yang bertanggung jawab atas
gejala tersebut. Martinus Beijerinck mengonfirmasi hal ini dan menyebut agen
penyebab nonbakteri ini sebagai virus. Isolasi pertama kali dilakukan oleh
Wendell M. Stanley pada 1935
1.3 Tujuan
- Menambah Pengetahuan tentang Mikrobiologi
- Mengetahui Tentang virus TMV
- Mengetahui Spesifik virus TMV
1.4 Manfaat
Supaya masyarakat atau khalayak umum mengetahui bahaya yang
ditimbulkan oleh Virus TMV sehingga tersadar akan pentingnya pencegahan awal
yang dilakukan agar terhindar dari Virus TMV yang menyerang tumbuhan
terong-terongan, sehingga hasil panen tanaman lebih optimal dan banyak.
2
BAB II
ISI
2.1 Sejarah
Virus merupakan racun berukuran kecil yang dapat berkembang biak
dalam sel hidup. Penemu dari virus adalah Adolf Mayer, Dimitri Ivanowsky,
Martinus Beijerinck, dan Wendell M. Stanley. Istilah virus berasal dari bahasa
Latin, “virion” yang artinya racun. Sejarah virus awal mulanya muncul di tahun
1883 karena penyakit pada tanaman tembakau. Penyakit ini disebut sebagai
penyakit mosaik tembakau.
3
Pada Tahun 1898, Martinus Beijerinck, seorang ahli
mikrobiologi dan botani asal Belanda mulai melakukan
percobaan selanjutnya mengenai hal yang diyakini sebagai
bakteri kecil ini. Dia menemukan fakta bahwa ini merupakan
partikel mikroskopis yang lebih kecil dari bakteri.
Kemudian, partikel yang menyerang tembakau ini dapat bereproduksi
dan tidak mati ketika dimasukkan ke dalam alkohol. Dari hal itu, Beijerinck
menyimpulkan partikel ini sangat kecil dan dapat hidup pada makhluk hidup yang
menyerangnya. Dia pun memberikan definisi baru, yaitu “contagium vivum
fluidum (cairan menular hidup)”. Dia pun juga menyebutkan partikel ini sebagai
virus lolos saring. Berkat penemuannya, Beijerinck dijuluki sebagai bapak
virologi karena telah menyebut patogen kecil ini dengan nama virus.
4
2.2 Karakteristik
5
2.4 Bioekologi
TMV diketahui salah satu virus yang stabil terhadap panas, dan
memilikititik panas aktivasi hingga 93º C dalam cairan perasan tanaman. Virus
pada daunyang terinfeksi, pada kondisi kering masih mampu menginfeksi
walaupun telahdipanaskan sampai pada suhu 120º C selama 30 menit. TMV yang
menginfeksitanaman tembakau berisi 4 g virus per liter cairan perasan tanaman,
dan virusmasih infektif walaupun telah diencerkan hingga perbandingan
1:1.000.000. Virusmenjadi tidak aktif setelah 4-6 minggu dalam cairan perasan
biasa, tetapi padacairan perasan virus yang bebas bakteri (steril) mungkin dapat
bertahan hingga 5 tahun, dan TMV pada daun terinfeksi yang dikeringkan di
laboratorium selamalebih dari 50 tahun masih infektif. Pada tanaman yang
terinfeksi, beberapa menitsetelah virus menginfeksi jaringan tanaman, RNA mulai
disintesis dan partikel baru berkembang dalam sitoplasma dan menyebar dari sel
ke sel melalui plasmodesmata.
TMV merupakan parasit oblige atau jaringan sel yang hidup. Virus
inimenginfeksi tanaman melalui luka. Bagian tanaman yang rentan jika
kontakdengan TMV akan segera terinfeksi. TMV dapat bertahan selama berbulan-
bulan pada tanah bekas penanaman, di air dan tanah di hutan. Sejumlah strain
TMV padatanaman obat-obatan telah diuraikan hampir diseluruh dunia, dimana
virus ini dapat dibedakan dari yang lainnya melalui reaksi inang, tetapi tidak pada
tembakau.
6
2.5 Cara Penularan
2.6 Gejala-gejala
Gejala yang disebabkan oleh virus mosaik tembakau (TMV) adalah
agaktergantung pada tanaman inang dan dapat termasuk mosaik, bintik-
bintik,nekrosis, pengerdilan, daun keriting, dan menguning dari jaringan
tanaman.Gejala tersebut sangat tergantung pada umur tanaman terinfeksi,
kondisilingkungan, strain virus, dan latar belakang genetik dari tanaman
inang,temperatur, kondisi cahaya, faktor gizi, dan stres air.
Gejala Mosaic dicirikan oleh patch tercampur normal dan lampu hijau
atauwarna kekuningan pada daun tanaman yang terinfeksi. Mosaik tembakau
merusakdaun, bunga, dan buah-buahan dan penyebab pengerdilan tanaman. Virus
inihampir tidak pernah membunuh tumbuhan, tapi menurunkan kualitas
dankuantitas dari tanaman, khususnya saat tanaman terinfeksi ketika muda.
7
2.7 Upaya Pencegahan
a.Menggunakan bibit tanaman yang sehat (tidak mengandung virus) atau bukan
berasal dari daerah terserang,
b. Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera
dicabut dan dimusnahkan supaya tidak menjadi sumber penularan ke tanaman
lain yang sehat,
c.Penanganan bibit secara hati-hati agar tidak bersentuhan satu sama lain,
d. Menghindari menanam tomat pada lahan yang sama untuk jangka waktu
minimum 7 bulan,
e.Benih dapat dibebaskan dari kontaminasi virus dengan cara merendam benih
dalam larutan 10 % (w/v), Na3 PO4 selama 20 menit,
f. Perlakuan benih dengan pemanasan (heat treatment) pada suhu 70o C selama 2 –
4 hari dapat mengeradikasi virus yang terbawa dalam endosperm.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tembakau
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Virus_mosaik_tembakau
https://www.academia.edu/10336061/TUGAS_KARYA_ILMIAH
https://news.okezone.com/amp/2022/10/19/18/2690510/ini-sejarah-penemu-virus-
pertama-kali-terdeteksi-pada-tembakau?
https://brainly.co.id/tugas/52091248
https://mahasiswa.ung.ac.id/613413023/home/2014/3/13/tmv-tobaco-mozaic-
virus.html
10