PENUTUP
3
Kegiatan:
Kegiatan: Penurunan Stunting • Pencegahan dan
• Inisiasi Menyusu Dini Penanggulangan
(IMD), ASI Eksklusif Anemia dan KEK pada
dan PMBA Gizi Ibu ibu hamil
• Pemantauan Hamil dan • ANC ibu hamil
pertumbuhan Gizi Bayi Menyusui • Kesehatan lingkungan
• Imunisasi dasar dan Balita keluarga
lengkap • Pendidikan gizi ibu
• PMT Balita hamil dan menyusui
di keluarga
MENINGKATKAN SUMBER DAYA
MANUSIAYANG BERKUALITAS &
BERDAYA SAING
Peningkatan kesehatan
ibu, anak, keluarga
2 Percepatan Gizi 3 Pembudayaan Gerakan
1 berencana (KB) dan Masyarakat Masyarakat Hidup Sehat
(Germas)
kesehatan reproduksi
Peningkatan Penguatan sistem kesehatan &
4 Pengendalian 5 pengawasan obat dan makanan
Penyakit
Sumber : Perpres No.18 Tahun 2020
UU NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN
UPAYA
PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014 tentang
Standar Tablet Tambah Darah
bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil
20,0
40,0
60,0
80,0
0,0
Sumber:
Sikka 0,0
Kupang 12,0
Belu 13,7
Alor 41,5
TTU 47,7
NTT 52,7
Flotim 53,0
Ende 61,7
TTS 61,9
Nagekeo 67,9
Malaka 81,2
Lembata 83,4
Manggarai 100
Ngada 100
Cat : 1 kabupaten belum mengirimkan laporan
Target dan Konsep Percepatan Penurunan Stunting
SSGBI, 2019
27,7 % 2020
24,1% 2022
18,4%
2021
21,1%
2023
16%
2024
14%
Stunting merupakan masalah multidimensi sehingga
membutuhkan penanganan multisektor meliputi lintas
kementerian/lembaga di semua tingkat pemerintahan,
mitra pembangunan, organisasi profesi, akademisi,
lembaga swadaya masyarakat, hingga swasta.
SU PLEMENTASI TTD
INTERVENTION
EDUKASI
KESEHATAN & GIZI
PELAYANAN KESEHATAN
POSYANDU PEDULI REMAJA
REMAJA
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Peraturan Bersama 4 Menteri (Menkes, Mendikbud, Menag, Mendagri)
tentang UKS tahun 2014
• Pemeriksaan Kesehatan
• Imunisasi
• Literasi Kesehatan menggunakan Buku • Pemberian Tablet Tambah Darah
Rapor Kesehatanku bagi Remaja Putri
• Pembiasaan Hidup Bersih (Cuci tangan
• Pemberian obat cacing
pakai sabun, sikat gigi, menjaga
kebersihan kuku)
• Sarapan Bersama Bergizi
• Pembinaan kantin
Seimbang
• Kebun sekolah
• Aktifitas Fisik (Peregangan, senam
bersama) • Pembinaan sanitasi sekolah
• Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan • Pemberantasan sarang
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat nyamuk
(PKHS) • Penerapan Kawasan Tanpa
• Pencegahan HIV AIDS (ABAT) Rokok dan NAPZA
• Pembinaan Dokter Kecil/Kader Kesehatan
• Penerapan Kawasan Tanpa
Remaja / Konselor Sebaya, dll
Kekerasan
BAGAIMANA
PELAYANAN PEMBERIAN TABLET
TAMBAH DARAH (TTD) PADA REMAJA
PUTRI DI MASA PANDEMI COVID 19
Suplementasi TTD Rematri Saat Pandemi Covid-19
Pada masa pandemi Covid 19, sangat penting dan harus untuk mematuhi anjuran pemerintah untuk
memutus rantai penularan virus dengan memperhatikan Protokol Kesehatan . Kebijakan ini mengacu
pada kebijakan di daerah di tingkat kabupaten dan kota , termasuk dengan kebijakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB).
• Pemberian tablet tambah darah dilakukan merujuk pada Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah untuk Rematri
dan WUS (Kemenkes, 2016).
• Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pihak sekolah memastikan ketersediaan TTD sesuai jumlah sasaran Rematri
• TTD program diberikan secara gratis kepada sasaran melalui sekolah, Puskesmas/Pustu atau secara mandiri Rematri
dapat membeli TTD ke apotek, dan toko obat dengan memperhatikan kandungan zat besi dan asam folat sesuai TTD
program.
• Tim TP –UKS Kab / Kota : Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas/Kantor Kementerian Agama merumuskan
jalur komunikasi dari tingkat kab / kota hingga tingkat desa dan sekolah terkait dengan pemberian TTD pada Rematri.
TTD bisa juga diperoleh secara mandiri (menyediakan sendiri) dengan tetap
memperhatikan komposisinya (60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat)
Pemberian TTD Rematri Pada Masa Pandemi Covid 19
Kunjungan rumah, Konseling
TTD untuk remaja putri tetap
dan Edukasi melalui
diberikan walau ada kebijakan
daring/virtual
belajar dari rumah (BDR)