Anda di halaman 1dari 3

APOTEK NEW DIANDA

Jalan : Diponegoro A.5 Bukittinggi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENGELOLAAN OBAT RUSAK DAN KADALUWARSA

TUJUAN

1. Untuk menghindari tidak terlanjurnya memberikan obat kepada masyarakat


2. Untuk menghindari kerugian apotek

PROSEDUR

1. Obat – obat yang sudah rusak dipisahkan tempatnya, dicatat :


a. Nama obat
b. Kekuatan sediaan
c. Bentuk sediaan
d. Nomor batch

2. Obat – obat yang kadarluwarsanya kurang dari 4 bulan lagi, dipisahkan beserta fakturnya.

3. Obat ditukar kepada distributor dengan obat baru yang kadaluwarsanya lebih lama atau diganti
dengan uang.

4. Untuk obat – obat yang tidak bisa dikembalikan / diretur, dipisahkan antara obat – obat yang rusak
dan yang kadaluwarsa.

5. Dibuat berita acara pemusnahan rangkap tiga dan dikirim kepada :


a. Kepala Dinas Kesehatan Kota
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
c. Arsip.

Apoteker Pengelola Apotek

Dra. Hj. SALMI SABIRIN, Apt. M.Kes


SIPA : 446/051/DPMPTSPPTK/SIPA/2021
APOTEK NEW DIANDA
Jalan : Diponegoro A.5 Bukittinggi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

TUJUAN

Untuk menghindari kekurangan atau kekosongan persediaan obat yang dibutuhkan masyarakat.

PROSEDUR

1. Untuk tercapainya perencanaan yang tepat dapat berpedoman/ berdasarkan kepada :


a. Pola penyakit
b. Pola konsumsi
c. Budaya
d. Kemampuan / daya beli masyarakat.

2. Setiap obat yang persediaannya tinggal sedikit dicatat dalam buku harian catatan pesanan obat.

3. Ditentukan jenis serta jumlah obat yang akan dipesan.

4. Disalin nama obat serta jumlahnya kedalam Surat Pesanan untuk masing – masing distributor resmi
penyedia obat yang dibutuhkan.

Apoteker Pengelola Apotek

Dra. Hj. SALMI SABIRIN, Apt. M.Kes


SIPA : 446/051/DPMPTSPPTK/SIPA/2021
APOTEK NEW DIANDA
Jalan : Diponegoro A.5 Bukittinggi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PENYIMPANAN OBAT

TUJUAN

Dilakukan penyimpanan obat yang benar supaya obat tidak cepat rusak dan mudah mengambilnya saat
dibutuhkan.

PROSEDUR

1. Setelah obat datang dari distributor disesuaikan / dicocokan dengan surat pesanan.

2. Dilakukan penyimpanan sesuai dengan spesifikasi obat tersebut ( suhu dan kelembabannya ) untuk
menjamin stabilitas obat.

3. Obat disimpan dengan susunan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengambilannya.

4. Penataan obat dapat dilakukan dengan penggolongan berdasarkan


a. Kelas terapi
b. Bentuk sediaan
c. Alfabet
d. Gabungan antara ketiganya.

5. Penyimpanan khusus ( dilemari pendingin )


Ada beberapa sediaan yang tidak stabil / rusak jika disimpan pada suhu kamar, antara lain :
suppositoria, ovula, serum, injeksi dan lain lain.

6. Metode FIFO dan FEFO


Metode First In First Out (FIFO) yaitu obat yang datang lebih dahulu dikeluarkan lebih dahulu untuk
menghindari obat rusak dan kadaluwarsa.
Penataan metode First Expired First Out (FEFO) yaitu obat yang mempunyai kadaluwarsa lebih awal
dikeluarkan lebih dahulu.

Apoteker Pengelola Apotek

Dra. Hj. SALMI SABIRIN, Apt. M.Kes


SIPA : 446/051/DPMPTSPPTK/SIPA/2021

Anda mungkin juga menyukai