Anda di halaman 1dari 14

Machine Translated by Google

Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023


e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Penerapan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) untuk


meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa pada
mata pelajaran produk kreatif vokasi
Indra Lesmana 1*
, Mulianti1 , Primawati1 dan Gulzhaina Kuralbayevna Kassymova2

1
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang,
Indonesia
2
Departemen Pedagogi dan Psikologi, Universitas Pedagogis Nasional Kazakh, Kazakhstan

*Penulis yang sesuai:


Diterima 17 Juni 2023; Revisi 25 Juli 2023; Diterima 19 Agustus 2023

Kutip ini https://doi.org/10.24036/jptk.v6i3.34023

Abstrak: Tujuan utama pendidikan adalah pengembangan potensi individu untuk menumbuhkan cara
berpikir intelektual, emosional, sosial, kreatif, dan kritis. Penting untuk diingat bahwa konsep dan
©

tujuan pendidikan dapat bervariasi antar budaya dan konteks, dan sikap terhadap pendidikan juga
dapat berubah seiring berjalannya waktu seiring dengan perkembangan sosial, teknologi, dan
manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang muncul di kelas untuk
meningkatkan kreativitas dan berpikir kritis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas yang menitikberatkan pada peningkatan pembelajaran di kelas secara praktis yang
dilakukan oleh seorang guru dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

kualitas proses pembelajaran di kelas. Hasil analisis data penilaian kreativitas produk siswa sebesar
75% berada pada kategori kreativitas sangat baik dan 25% berada pada tingkat kreativitas sangat
baik. Penerapan model PjBL berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas siswa dibuktikan dengan
hasil uji hipotesis yaitu dengan pengujian dengan metode Gain Score terdapat hasil N-gain sebesar
0,53 dan menunjukkan peningkatan kreativitas yang sedang dibandingkan skor siswa sebelumnya.
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

implementasi model PjBL yang mana terjadi peningkatan nilai sebelum model diimplementasikan.

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Kreativitas, Produk Kreatif Kejuruan

1. Perkenalan

Pendidikan adalah proses sistematis yang melibatkan transfer pengetahuan, keterampilan, nilai, dan norma
dari generasi ke generasi (Naylor & Nyanjom, 2021; Pradana et al., 2021). Tujuan utama pendidikan adalah
pengembangan seluruh potensi seseorang secara intelektual, moral, sosial, dan emosional (Fortuna et al.,
2023). Pendidikan menitikberatkan pada pemberian informasi dan keterampilan serta pengembangan
karakter, kemampuan berpikir kritis, kemampuan beradaptasi, dan kemandirian individu. Pendidikan dapat
terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan universitas,
melalui pengalaman sehari-hari, latar belakang sosial, dan interaksi dengan lingkungan sekitar (Alam, 2020;
Febrianto dkk., 2020). Selain itu, pendidikan juga dapat memberikan kontribusi terhadap pembentukan
masyarakat dengan memberikan pengetahuan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam
kehidupan politik, ekonomi dan sosial. Pendidikan juga membantu memperbaiki kesenjangan sosial dan
memungkinkan masyarakat mencapai potensi maksimal mereka (Bali et al., 2020). Penting untuk diingat
bahwa konsep dan tujuan pendidikan dapat bervariasi antar budaya dan konteks, dan sikap terhadap
pendidikan juga dapat berubah seiring berjalannya waktu seiring dengan perkembangan sosial, teknologi, dan manusia.

202
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Sekolah Menengah Kejuruan (Indonesia: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)) merupakan lembaga pendidikan
pada tingkat menengah yang menekankan pada pengembangan keterampilan dan keahlian praktis (Khasanah,
2019; Riska et al., 2023; Suharno et al., 2020). Tujuan utama SMK adalah mengembangkan potensi siswa
dalam beberapa bidang pengetahuan teknis, profesional atau seni, dan budaya. Potensi yang dikembangkan
melalui program SMK antara lain 1) Kualifikasi kejuruan yang menawarkan bidang teknik, kesehatan, pariwisata,
katering, fesyen, dan pelatihan lainnya. Siswa akan menerima pengetahuan praktis dan keterampilan yang
relevan dengan bidang keahlian pilihan mereka. 2) Kreativitas dan seni seperti tari, musik, seni rupa, dan desain.
Hal ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitas dan bakat seninya. 3) Keterampilan berpikir
kritis juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Mereka diajarkan untuk menganalisis situasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah dalam konteks
profesinya. 4) Kemandirian dan Akuntabilitas sering kali melibatkan pelatihan kerja atau magang, membantu
siswa mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab dalam lingkungan kerja dunia nyata. 5) Mempersiapkan
siswa SMK memasuki dunia kerja bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan
untuk memasuki pasar kerja segera setelah lulus. Hal ini mencakup pemahaman etika kerja, komunikasi, dan tim
kolaborasi.

Penting untuk dicatat bahwa sekolah kejuruan adalah pilihan yang baik bagi siswa yang lebih tertarik pada karir
praktis dan profesional dibandingkan pendidikan akademis sekolah menengah tradisional (Fauzi & Ela, 2022;
©

Syahril et al., 2022). Melalui program-programnya, SMK membantu mengembangkan potensi siswa pada
bidang peminatan yang dipilihnya agar siap menghadapi tantangan dunia kerja atau melanjutkan pendidikan
pada bidang yang diminatinya (Hendrawan et al., 2022). SMK Karya Padang Panjang merupakan sekolah yang
mendidik dan menghasilkan lulusan di bidang teknologi dan industri. SMK turut serta menghasilkan lulusan
teknik mesin yang diharapkan dapat bekerja sesuai keahlian dan kompetensinya. Untuk mewujudkan tujuan ini.
SMK Karya Padang Panjang memiliki fasilitas yang memadai, seperti bengkel permesinan dan ruang kelas.
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

Menunjang proses pembelajaran untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuannya sehingga


mampu menghasilkan lulusan yang mampu memasuki dunia kerja (Hendriarto dkk., 2021; Lisá dkk., 2019).

Proses pembelajaran di kelas merupakan salah satu kunci utama tercapainya tujuan pendidikan di SMK Karya
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

Padang Panjang atau lembaga pendidikan manapun. Proses pembelajaran yang praktis dan berkualitas sangat
penting dalam mengembangkan potensi siswa dan mempersiapkan mereka untuk sukses dalam pekerjaan atau
pendidikan lebih lanjut (Römgens et al., 2020; Singh et al., 2021). Kualitas guru mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pengalaman belajar siswa. Guru yang berkualifikasi dengan pemahaman mendalam tentang
materi pelajaran dan metode pengajaran yang kreatif dan interaktif dapat membantu siswa terlibat dan
memahami konsep dengan lebih baik (Huang et al., 2020; Olaniyi, 2020). Kurikulum yang relevan dirancang
dengan baik dan mengikuti kebutuhan dunia kerja atau bidang keahlian yang menjadi fokus SMK. Kurikulum
yang tepat akan membantu siswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam
pekerjaan atau pendidikan lebih lanjut (Dean & Campbell, 2020). Fasilitas yang memadai, antara lain ruang
kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, dan peralatan yang berkaitan dengan bidang keahliannya,
dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa (Ghafar, 2020; Li, 2020). Evaluasi
berkelanjutan dan umpan balik konstruktif membantu siswa memahami kemajuan mereka dan mengidentifikasi
area perbaikan. Memberikan dukungan psikososial kepada siswa dapat membantu mereka mengatasi tantangan
dan stres serta menjaga kesejahteraan mental dan emosional sepanjang proses pembelajaran.

Peran utama SMK adalah menghasilkan lulusan yang siap bekerja di dunia usaha industri, sehingga model
pembelajaran harus menekankan pada kegiatan praktis tanpa mengesampingkan teori yang sudah ada.
Sarana penunjang pembelajaran praktik Produk Kreatif Kewirausahaan yaitu: 1 unit mesin milling, empat mesin
slurry, dan dua mesin las dengan fasilitas mesin yang tersedia hendaknya dapat dimanfaatkan secara maksimal
agar kreatifitas mahasiswa dalam praktik menjadi maksimal, misalnya Untuk itu diperlukan suatu model
pembelajaran yang dapat memanfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal

203
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

(Abdulhameed dkk., 2019). Pada standar kompetensi mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan siswa
harus memenuhi kriteria yang diterapkan sekolah yaitu Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 75,0. Berikut daftar
nilai teori dan nilai praktik siswa pada tahun pembelajaran 2023/2024, disajikan pada tabel 1.

Tabel 1 Nilai Latihan Akhir Semester Mata Pelajaran Kewirausahaan Produk Kreatif SMK Karya
Padang Panjang 2023

ÿ75 <75
Total Rata-rata
Kelas Total Total
Siswa % % Kelas
Siswa Siswa

XITM Enam orang 68,75 % Dua orang 31,25 % 71,5


Delapan orang

Berdasarkan wawancara dengan guru penanggung jawab pembelajaran produk kreatif SMK, dimana siswa
kurang kreatif dalam pembelajaran ini, maka dari sinilah timbul ide penulis untuk mengadakan penelitian dengan
penerapan pembelajaran yang akan membantu meningkatkan efektifitas pendidikan, yang meningkatkan
interaksi yang terjadi dengan siswa dan dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa, maka perlu diterapkan
model pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keluaran berupa pengetahuan yang dipelajari berupa
produk. Sehingga dengan hal tersebut siswa akan terpacu untuk berpikir kritis dan mengolah perintah untuk
©

memperoleh berbagai informasi dari produk yang akan dibuatnya.

Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan peluang sistem pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta
didik, lebih kolaboratif, peserta didik terlibat aktif dalam menyelesaikan proyek secara mandiri dan bekerja
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

dalam tim serta mengintegrasikan permasalahan nyata dan praktis (Jalinus et al., 2019) . Pembelajaran berbasis
proyek dapat merangsang motivasi, mengolah dan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan
masalah-masalah yang berkaitan dengan mata kuliah tertentu dalam situasi nyata (Syahril et al., 2021).
Penerapan PjBL pada Produk Kreatif Kewirausahaan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih
mendalam dan relevan kepada siswa (Jalinus & Nabawi, 2018; Latifa et al., 2022). Model ini berfokus pada
pengembangan proyek nyata yang mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran, termasuk pengetahuan
konsep, keterampilan praktis, dan penerapan dalam konteks dunia nyata. Model PjBL pada mata pelajaran
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

Produk Kreatif Kewirausahaan membantu siswa merasakan pengalaman belajar yang nyata dan relevan dengan
dunia nyata. Hal ini juga mendorong pengembangan keterampilan kreatif, kewirausahaan, kolaborasi, dan
presentasi yang penting untuk keberhasilan di bidang ini (Jalinus, Sukardi, dkk., 2023; Jalinus, Syahril, dkk.,
2023; Le dkk., 2022; Rini dkk . ., 2023).

2. Metode

Jenis penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan
jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas (Burns, 2009). Tipe
ini dipilih untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas XI TM SMK Karya Padang Panjang. Penelitian tindakan
kelas (adalah penelitian yang dilakukan oleh guru (pendidik) di kelas atau tempat mereka mengajar yang berfokus pada
peningkatan proses pembelajaran dan praksis. Penelitian tindakan kelas (PTK) berfungsi sebagai alat untuk
memecahkan permasalahan yang muncul di sekolah dan juga sebagai alat untuk memecahkan permasalahan yang
muncul di sekolah. alat untuk pelatihan dalam jabatan, di mana guru menggunakan keterampilan dan pengetahuan
mereka untuk meningkatkan pembelajaran.

204
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Selanjutnya sebagai alat untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif, sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi
antara guru dan peneliti ilmiah, dan sebagai alat yang memberikan alternatif terhadap permasalahan yang terjadi di kelas.
PTK dilakukan melalui empat tahapan yaitu perencanaan tindakan, tindakan pembelajaran, kegiatan observasi, dan refleksi
untuk menganalisis data yang diperoleh melalui tindakan. PTK berbeda dengan penelitian formal atau ilmiah, meliputi
pelatihan yang diperlukan guru, tujuan penyelidikan, metode dalam mengidentifikasi masalah yang akan dipelajari,
menentukan teori dasar, menentukan sampel penelitian, desain penelitian, prosedur pengukuran, data. analisis, dan
penerapan hasil penelitian.

Artikel ini diharapkan dapat membantu siswa SMK Karya Padang Panjang dalam melakukan penelitian, mengingat mereka
harus melakukan penelitian tindakan kelas untuk menyelesaikan skripsinya. Penelitian tindakan proaktif adalah penerapan
dan penyelidikan praktik-praktik baru, dengan enam tahap tindakan, yaitu: membuat daftar keinginan, mencoba yang baru,
mengumpulkan data, memeriksa apa, merefleksikan, dan memperbaiki (Schmuck, 2006).
©

Gambar 1: Implementasi dan investigasi praktik-praktik baru, yang diadaptasi dari penelitian tindakan proaktif
(Schmuck, 2006)
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, atau nilai dari orang, benda, atau aktivitas yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Thamhain, 2014). Variabelnya adalah
gejala yang bervariasi atau penelitian yang bervariasi (Kemmis et al., 2014). Berdasarkan pendapat di atas dapat
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

disimpulkan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek dalam suatu penelitian, sehingga variabel
mempunyai peranan yang cukup besar dalam menunjang kelancaran suatu penelitian. Variabel penelitian yang dijadikan
titik sasaran untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, yaitu:

1. Variabel sasaran dalam penelitian ini adalah kreativitas siswa.


2. Variabel Tindakan dalam penelitian ini adalah model Project Based Learning.

Prosedur pelaksanaan tindakan

Prosedur pelaksanaan dalam penelitian tindakan ini dilakukan dengan satu perlakuan saja karena dalam penelitian proaktif
dikatakan oleh Richard Schmuck dalam bukunya bahwa penelitian ini dilakukan dengan tujuh langkah yang harus dilakukan
dalam penelitian ini.

205
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Tabel 2: Prosedur pelaksanaan tindakan (Schmuck, 2006)

Melangkah
Tindakan

1. Tugas proyek yang dikerjakan siswa berpotensi untuk mengembangkan


potensi daerahnya.
2. Tugas proyek berdasarkan potensi daerah akan meningkatkan keterlibatan
siswa.
3. Penerapan model pembelajaran ini akan mendorong tugas proyek
berdasarkan potensi daerah.
4. Daftar Kekhawatiran Beberapa siswa mungkin memerlukan bantuan untuk mengidentifikasi

Daftar harapan dan keinginan kurangnya potensi yang dikembangkan di wilayah tersebut.

5. Siswa mungkin memerlukan bantuan untuk menemukan ide tentang inovasi


tugas proyek.
6. Beberapa siswa mungkin mencatat pemanfaatan sumber pengetahuan lain,
seperti video mesin kreatif atau tol yang ditampilkan di youtube.

7. Beberapa siswa mungkin tidak berbagi atau mendiskusikan informasi dengan


teman-temannya.
1. Guru memberikan kesempatan konsultasi dan bimbingan di luar kelas.
©

Coba Cara Baru


2. Siswa dilatih mencari referensi dari jurnal dan
Youtube.
Kumpulkan Data dan periksa Data Guru menilai produk siswa.
Hasil.
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

Renungkan cara-cara alternatif untuk Guru menginformasikan keberhasilan dan kegagalan implementasi.
berperilaku.

Laporkan kesimpulan studi dan berikan implikasi terhadap proyek berdasarkan


Latihan membuat sempurna potensi implementasi di wilayah siswa.

Subyek penelitian
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa SMK Karya Padang Panjang Jurusan Teknik Mesin kelas XI TM
yang berjumlah delapan siswa. Aspek yang diteliti adalah kreativitas siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis
proyek.

Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penilaian praktik siswa yang masing-masing diuraikan pada
Lembar Penilaian Proyek, untuk melihat hasil belajar keterampilan siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan (vokasi)
produk kreatif dengan penerapan model pembelajaran berbasis proyek. mengacu pada hasil proyek yang dibuat oleh siswa
(Yusop et al., 2023)

206
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Tabel 4: Penilaian kreativitas

Sangat Miskin Adil Bagus Sangat


Daerah Keterangan Miskin Bagus
(2) (3) (4)
(1) (5)
Kelancaran Kemampuan untuk menghasilkan banyak ide dan
arah pemikiran untuk suatu masalah tertentu

Fleksibilitas Kemampuan untuk memikirkan sebanyak mungkin


kegunaan dan klasifikasi suatu item atau subjek
tertentu
Orisinalitas Kemampuan untuk memikirkan ide-ide yang secara
inheren tidak jelas atau dangkal atau umum secara
statistik tetapi agak tidak biasa dan kadang-kadang
bahkan bertentangan
Elaborasi Kemampuan untuk memperluas ide-ide yang ada,
mengembangkan dan menyempurnakannya dengan
©

mengintegrasikan kerangka kerja yang ada dengan ide-ide baru

Kredibilitas Kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi


Indeks rata-rata.

Teknik analisis data

Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau aturan yang ada sesuai pendekatan
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

penelitian yang dilakukan (Dash & Paul, 2021). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melihat peningkatan stu;
dekat sebelum metode ini diterapkan dan setelah tersedia diterapkan. Untuk mengetahui peningkatan siswa dari satu siklus ke
siklus berikutnya digunakan gain core (Hake & Reece, 1999), ditunjukkan pada persamaan. 1.
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

( )ÿ( )
()= (1)
100%ÿ( )
Catatan:

G = mendapatkan skor

Spost = skor posttest (skor setelah menerapkan metode)


Spre = skor pretest (skor sebelum menerapkan metode)

Tabel 5: Kategori skor N-Gain

Tidak. Skor N-Gain Kategori


1 > 0,70 Tinggi
2 gram 0,30 < gram Sedang
3 <0,69 gram <0,29 Rendah

Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat berhasil jika terjadi peningkatan kreativitas pada siswa dan peningkatan nilai
yang diperoleh siswa. Sebaliknya indikator kreativitas belajar siswa terhadap pembelajaran berbasis proyek akan dikatakan
berhasil apabila memperoleh skor dengan kategori sedang atau g > 0,30 < g 0,69 (Hujjatusnaini et al., 2022).

207
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

3. Hasil

Implementasi penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Karya Padang Panjang pada tanggal 25 Februari sampai dengan 10 April 2023,
dengan sasaran sampel penelitian yaitu kelas 11 teknik mesin yang berjumlah delapan orang sebagai kelas
eksperimen dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning, untuk meningkatkan
kreatifitas mahasiswa dalam membuat produk kreatif kewirausahaan pada mata pelajaran kewirausahaan
produk kreatif. Dalam penelitian ini data yang akan diambil berasal dari Penilaian siswa terhadap produk yang
akan dibuat. Dalam pembelajaran ini siswa akan dibagi menjadi empat kelompok. Satu kelompok akan terdiri
dari 2 orang sehingga nantinya dalam membuat produk siswa tidak mengalami kesulitan dibandingkan individu
yang membuat produk tersebut. Dalam proses penelitian untuk membuat produk ini akan melalui tahapan,
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil produk. Efeknya akan dinilai dengan menggunakan penilaian produk
yang skornya mengacu pada kriteria rubrik penilaian produk.
Prosedur dalam penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Aktualitas proses penelitian

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dimana (1 pertemuan dilaksanakan di dalam
kelas dan dua kali pertemuan di ruang praktek Teknik Mesin). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
©

Rabu tanggal 26 Februari 2023. Pembelajaran berlangsung selama 2 jam pembelajaran Pembelajaran sesuai
materi Wirausaha, produk kreatif pada kurikulum mandiri saat ini setelah peneliti memberikan produk yang
akan dibuat yaitu rak pot bunga minimalis. Saat berada di pertemuan tersebut. Pada pertemuan ini peneliti
memberikan materi terkait kewirausahaan, produk kreatif. Sedangkan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

Rabu tanggal 2 Maret 2023. Pada pertemuan kedua ini siswa diminta membuat gambar produk sederhana
yang akan dibuat setelah peneliti memberikan produk yang akan dibuat yaitu bunga minimalis. rak panci.
Sedangkan pada pertemuan ketiga kegiatan yang dilakukan adalah finishing produk yang dihasilkan dan
Penilaian hasil siswa. Serta kegiatan yang dilakukan sesuai dengan RPP yang telah peneliti siapkan untuk
kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Untuk tahapan pembuatan produk yang telah direncanakan, dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

1. Pembagian kelompok Sebelum memulai kegiatan, hal yang harus dilakukan adalah membagi kelompok
terlebih dahulu. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, dan guru memberikan materi tentang apa yang
akan dibuat dan apa yang harus dicapai dalam proses penelitian.
2. Kegiatan merancang produk perencanaan, siswa diberikan kebebasan dalam setiap kelompok untuk
mendiskusikan proyek yang akan mereka buat. Disini peneliti hanya memberikan gambaran mengenai
produk yang akan dibuat yaitu produk sederhana yaitu rak pot bunga minimalis.
3. Penyusunan jadwal dilakukan untuk menyusun jadwal dan alokasi waktu yang diperlukan setiap kelompok
untuk menyelesaikan suatu produk kreatif.
4. Pembuatan produk dengan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan produk yang dirancang dengan meminjamkan alat
dan bahan untuk membuat produk.
5. Penilaian Produk Setelah siswa selesai membuat produk, siswa bersama peneliti menilai kreativitasnya.

208
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Analisis data

Tabel 6 Penilaian Kreativitas Produk Siswa

Murid Kredibilitas
Nama Elaborasi Orisinalitas Fleksibilitas Kefasihan
Indeks/Rata-rata
Siswa 1 4 3 4 5 4
Siswa 2 3 5 4 4 4
Siswa 3 5 4 4 4 4
Siswa 4 4 5 5 4 5
Siswa 5 4 4 5 4 4
Siswa 6 3 4 5 5 4
Siswa 7 3 5 5 5 5
Siswa 8 4 5 4 4 4
Siswa 9 3 4 5 4 4

Rata-rata 4 4 4 4 4
©

Berdasarkan tabel diatas terlihat rata-rata hasil pencapaian kemampuan kreativitas siswa mempunyai persentase
total sebesar 75% pada kategori kreativitas sangat baik dan 25% pada tingkat kreativitas unggul, dengan jumlah total
6 orang pada tingkat kreatif yang baik dan dua orang tingkat kreatif yang sangat baik. Berikut visualisasi pencapaian
kemampuan kreativitas siswa.
d
g
arvh tilN
a
n
eie D
U
P
o

75%
rrbee
snaat.kigstin

80%

60%
25%
40%
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

20%

0%

Bagus sangat bagus

Gambar 2. Grafik pencapaian kreativitas siswa

Tabel 7: Skor produk kelompok

No. Nama Siswa Nilai


1 Grup 1 80
2 Grup 2 86
3 Kelompok 3 84

Rata-rata Skor Grup 83,5

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil pencapaian nilai produk siswa mengalami peningkatan nilai dimana
pada nilai rata-rata pada saat sebelum penerapan tindakan di kelas, nilai rata-rata siswa hanya sebesar 71.5. Setelah
dilakukan tindakan menjadi 83,5 terjadi peningkatan sebesar 15%. Berikut adalah visual Grafik Peningkatan Nilai
Produk Siswa.

209
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

86,5
100 71,5

80

60

40

20

0
Skor N-Gain Pasca Tes Pra-tes Skor N-Gain

Gambar 3: Grafik Peningkatan Nilai Produk Siswa

( , )ÿ( . )
Ng = = 0,52
%ÿ( , )

N-Gain dari analisa diatas menunjukkan angka 0,52 dengan kategori sedang.

4. Diskusi
©

Berdasarkan data yang bersumber dari penilaian produk pada siswa diatas sebagai instrumen penilaian
dalam penelitian untuk mengukur tingkat kreativitas pada lima indikator berpikir kreatif yaitu kelancaran,
fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi dalam penelitian untuk mengetahui kemampuan kreativitas sebelum
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan di kelas eksperimen. Merujuk pada hasil Penilaian kreativitas
siswa dalam berpikir kreatif yaitu terdapat kemampuan kreativitas dengan kategori sesuai sebanyak 75%
dan dengan kemampuan sangat baik sebesar 25% menyatakan bahwa pada kelas kontrol eksperimen
terdapat dapat memberikan kemungkinan-kemungkinan yang berbeda-beda terhadap hal-hal yang terjadi
pada saat kita melakukan perlakuan, disini terlihat persentase kemampuan berpikir kreatif siswa dikategorikan
ke dalam kelas yang berpikir kreatif.
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

Terlihat peningkatan kreativitas siswa terjadi secara signifikan berdasarkan Penilaian produk siswa dimana
produk yang dihasilkan mempunyai tingkat kreativitas. Berdasarkan nilai rata-rata mahasiswa jurusan teknik
mesin mengalami peningkatan dengan jumlah yang luar biasa, dimana soal sebelum dilaksanakan perlakuan
di kelas, dan nilai rata-rata produk mahasiswa sebesar 71,5. Sebaliknya, setelah diberikan perlakuan di
kelas, nilai siswa meningkat menjadi 86,5. Artinya model pembelajaran berbasis proyek sangat efektif untuk
meningkatkan kreativitas siswa karena dalam pembelajaran proyek siswa dapat secara mandiri menentukan
solusi permasalahan, membangun pengetahuannya, dan membuat karya nyata dalam bentuk produk. Selain
itu, siswa juga ditantang untuk secara kolaboratif memecahkan permasalahan yang ada di lingkungannya
dalam waktu yang telah ditentukan.

Penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan penelitian sebelumnya (Sumarni & Kadarwati, 2020).
Terdapat perbedaan yang signifikan antara kreativitas siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis
proyek dengan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Rangkaian proses kegiatan pembelajaran
dengan sintaks pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis proyek memberikan peningkatan
kreativitas siswa karena model ini merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang melibatkan siswa secara
aktif dalam membangun pengetahuan, mengembangkan berbagai potensi siswa melalui serangkaian proses yang
membantu siswa memahami apa yang mereka pelajari melalui tindakan dan memfasilitasi siswa untuk mewujudkan
ide dan gagasan melalui produk dengan serangkaian pendekatan yang kreatif dan bermakna.

210
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Jika dilihat berdasarkan prestasi belajar, penggunaan model pembelajaran berbasis proyek meningkatkan
kreativitas. Hal ini dibuktikan dengan aspek kreativitas yang terlihat selama pembelajaran sebagai berikut:
Tahap Pertama Pembagian kelompok Sebelum memulai kegiatan PjBL, hal yang dilakukan adalah membentuk
kelompok siswa. Kelompok dibagi menjadi empat kelompok, dan guru memberikan topik yang akan dipelajari,
tujuan pembelajaran, motivasi, dan kompetensi yang ingin dicapai. Siswa diberikan pertanyaan esensial yang
dapat memancing siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dengan bersemangat menjawab pertanyaan
yang diajukan guru. Hampir semua siswa ingin mengangkat tangan untuk menjawab, dan guru memberikan
pertanyaan kritis yang dapat memancing siswa. Pada tahap kegiatan ini kemampuan siswa mulai terlihat pada
indikator kreativitas yaitu kelancaran, dan keluwesan, pada indikator kelancaran terlihat ketika siswa dengan
lancar mengungkapkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan guru mengenai permasalahan lingkungan
hidup. Sedangkan indikator fleksibilitas menunjukkan siswa memberikan gagasan yang berbeda dengan teman
lainnya dalam menjawab pertanyaan dari guru.

Selanjutnya siswa diarahkan untuk memikirkan proyek yang akan dibuatnya; Berdasarkan hasil identifikasi
keempat kelompok, siswa diajak untuk membuat proyek atau produk yang akan dibuatnya, dan kemampuan
kreativitas mulai muncul kembali pada indikator orisinalitas dan elaborasi.
Aspek elaborasi terlihat pada saat menyelidiki kegiatan. Siswa berkolaborasi dengan teman kelompoknya untuk
mengidentifikasi secara detail. Sebaliknya kemampuan kreativitas siswa pada indikator orisinalitas terlihat pada
©

siswa dalam menafsirkan dan dapat membuat suatu produk baru dan unik dari teman kelompoknya yang lain
sehingga kemampuan orisinalitas mulai terlihat. Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa
menemukan hal-hal baru yang membuat siswa lebih kreatif (Hanif et al., 2019).

Tahap kedua adalah perencanaan proyek, guru dalam merencanakan kegiatan perlu mengarahkan siswa untuk
memilih kegiatan yang sesuai dan memastikan proyek dapat dilaksanakan berdasarkan ketersediaan bahan
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

dan sumber belajar yang ada. Kegiatan penjadwalan akan meningkatkan kebiasaan siswa dalam menghargai
waktu, dan tidak hanya itu, semua indikator pada tahap ini mulai terlihat: kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas,
dan orisinalitas. Fleksibilitas terlihat ketika siswa memberikan gagasan tentang perencanaan suatu produk, dan
elaborasi terlihat ketika siswa bekerja sama untuk menghasilkan perencanaan produk yang detail bagi siswa.
Orisinalitas terlihat ketika siswa memberikan ide dengan merencanakan suatu produk baru dan unik sebagai
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

solusi perencanaan produk yang kreatif. Sementara itu, kefasihan terlihat ketika siswa mempresentasikan ide
tentang perencanaan produk kepada temannya.

Penelitian ini juga sejalan dengan (Shi et al., 2020) yang menyatakan bahwa dalam perencanaan pembuatan
produk, kreativitas siswa mulai terlihat pada seluruh aspek kreativitas. Pada tahap ketiga yaitu penjadwalan
proyek ini, siswa akan dilatih untuk disiplin dan bertanggung jawab serta menggunakan waktu sebaik-baiknya
atas kesepakatan yang telah dibuat dengan guru untuk memantau kegiatan dan proyek yang harus dikumpulkan
pada waktu yang telah ditentukan. waktu, siswa harus menggunakan waktu sebaik mungkin untuk menyelesaikan
proyek.

Siswa akan memiliki kemampuan kreatif ketika dihadapkan pada berbagai keterampilan dan kompetensi seperti
kolaborasi, perencanaan proyek, pengambilan keputusan, dan manajemen waktu melalui pembelajaran proyek
(Belwal dkk., 2020). Pada tahap selanjutnya yaitu Asesmen kegiatan penilaian produk dilihat kembali seluruh
aspek kreativitas yaitu aspek kelancaran terlihat ketika siswa dengan lancar menyampaikan hasil presentasi
produk dan bertanya mengenai produk yang ditampilkan. Aspek berpikir fleksibilitas terlihat ketika siswa
memberikan pemikiran yang berbeda-beda mengenai solusi permasalahan dari produk yang dibuatnya, aspek
orisinalitas terlihat ketika siswa memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan hasil proyeknya, dan aspek
berpikir elaborasi adalah siswa dapat merinci dan mengembangkan pengamatan yang mereka peroleh untuk
mencari solusi permasalahan lingkungan hidup. Penelitian ini juga sejalan dengan (Shi et al., 2020) yang
menyatakan bahwa kemampuan kreativitas siswa tampak pada seluruh aspek kreativitas pada tahap penilaian
hasil.

211
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan model PjBL untuk
meningkatkan kreativitas siswa dalam membuat produk kreatif kewirausahaan di SMK Karya Padang
Panjang dibandingkan dengan siswa yang hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan. Dibuktikan
dengan hasil uji hipotesis yaitu dengan pengujian dengan metode Gain Score dimana terdapat hasil N-gain
sebesar 0,53 dan menunjukkan peningkatan kreativitas yang sedang dibandingkan skor siswa sebelum
penerapan model PjBL. Dari dampak kenaikan nilai produk siswa terdapat peningkatan materi sebelum
penerapan model. Rata-rata bobot siswa sebesar 71,5 saja, sedangkan setelah penerapan model PjBL nilai
produk siswa meningkat menjadi 86,5. Terdapat peningkatan nilai siswa sebesar 15% dari penerapan
metode tersebut. Sedangkan kemampuan berpikir siswa memperoleh hasil penelitian dengan kemampuan
berpikir pada kriteria baik, 75% siswa berada pada kriteria tersebut. Sedangkan dengan kriteria berpikir
sangat baik, 25% siswa berada pada kriteria ini. Dengan kriteria cacat, kurang baik, dan kurang baik, tidak
ada siswa yang memenuhi kriteria ini 0%. Dari data di atas terdapat enam siswa dengan kategori kreativitas
baik dan dua siswa dengan kategori sangat baik. Berdasarkan data penelitian, penerapan model PjBL dapat
meningkatkan kreativitas siswa khususnya dalam membuat produk.

Kontribusi penulis
©

Indra Lesmana berperan dalam membuat konsep penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data
penelitian dan menulis artikel. Mulianti dan Primawati menganalisis data penelitian dan menafsirkan data tersebut.
Gulzhaina Kuralbayevna Kassymova adalah desain metode penelitian.
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

Pernyataan pendanaan

Penelitian ini tidak menerima hibah khusus dari lembaga pendanaan mana pun di sektor publik, komersial,
atau nirlaba.

Minat bersaing
lkw
na
tse a
b e
/pse0 d
k
y i4
icr.te
i/rta na
d
h
b
citIl

Para penulis menyatakan bahwa kami tidak mengetahui adanya persaingan kepentingan finansial atau hubungan
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh

pribadi yang dapat mempengaruhi pekerjaan yang dilaporkan dalam makalah ini.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada kepala sekolah, guru, staf, dan teknisi SMK Karya Padang Panjang Padang dan
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

Referensi

Abdulhameed, O., Al-Ahmari, A., Ameen, W., & Mian, SH (2019). Manufaktur aditif: Tantangan, tren, dan
aplikasi. Kemajuan Teknik Mesin, 11(2), 168781401882288. https://doi.org/10.1177/1687814018822880

Alam, A. (2020). Tantangan dan Kemungkinan dalam Pengajaran dan Pembelajaran Kalkulus: Studi Kasus
di India. Jurnal Pendidikan Ilmuwan Muda Berbakat, 8(1), 407–433. https://doi.org/10.17478/
jegys.660201
Bali, M., Cronin, C., & Jhangiani, RS (2020). Membingkai Praktik Pendidikan Terbuka dari Perspektif
Keadilan Sosial. Jurnal Media Interaktif Pendidikan, 2020(1). https://doi.org/10.5334/jime.565

212
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Belwal, R., Belwal, S., Sufian, AB, & Al Badi, A. (2020). Pembelajaran berbasis proyek (PBL): hasil keterlibatan
siswa dalam proyek konsultasi eksternal di Oman. Pendidikan + Pelatihan, 63(3), 336–359. https://doi.org/
10.1108/ET-01-2020-0006
Luka Bakar, A. (2009). Penelitian Tindakan. Dalam Penelitian Kualitatif dalam Linguistik Terapan (hlm. 112–134).
Palgrave Macmillan Inggris. https://doi.org/10.1057/9780230239517_6
Dash, G., & Paul, J. (2021). Metode CB-SEM vs PLS-SEM untuk penelitian dalam ilmu sosial dan peramalan
teknologi. Peramalan Teknologi dan Perubahan Sosial, 173(Juni), 121092. https://doi.org/10.1016/
j.techfore.2021.121092
Dekan, BA, & Campbell, M. (2020). Membentuk kembali pembelajaran yang terintegrasi dengan pekerjaan di dunia
kerja pasca-COVID-19. Jurnal Internasional Pembelajaran Terintegrasi Kerja, 21(4), 356–364.
Fauzi, T., & Ela, PPN (2022). Efektivitas Mind Mapping Sebagai Media Persiapan Seleksi Lanjutan Ke Perguruan
Tinggi. ENLIGHTEN (Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam), 5(1), 56–65. https://doi.org/10.32505/
enlighten.v5i1.3304
Febrianto, PT, Mas'udahdah, S., & Megasari, LA (2020). Implementasi Pembelajaran Online pada Masa Pandemi
Covid-19 di Pulau Madura, Indonesia. Jurnal Internasional Penelitian Pembelajaran, Pengajaran dan
Pendidikan, 19(8), 233–254. https://doi.org/10.26803/ijlter.19.8.13
Fortuna, A., Waskito, Purwantono, Kurniawan, A., Andriani, W., & Alimin, M. (2023).
Perancangan Media Pembelajaran Menggunakan Augmented Reality untuk Mata Kuliah Mekanika Teknik.
Dosen Teknik Jurnal,
dari
Peneliti
https://doi.org/10.58712/jerel.v2i1.20 Dan 2(1), 18–27.
©

Ghafar, A. (2020). Konvergensi antara Keterampilan Abad 21 dan Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi.
Jurnal Internasional Pendidikan Tinggi, 9(1), 218. https://doi.org/10.5430/ijhe.v9n1p218

Hake, RR, & Reece, J. (1999). Menganalisis Skor Perubahan/ Perolehan. Departemen Fisika, Universitas Indiana.
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

https://api.semanticscholar.org/CorpusID:141123847
Hanif, S., Wijaya, AFC, & Winarno, N. (2019). Meningkatkan Kreativitas Siswa melalui Pembelajaran Berbasis
Proyek STEM. Pembelajaran Jurnal,
dari
Sains
https://doi.org/10.17509/ 2(2), 50.

jsl.v2i2.13271
Hendrawan, RF, Muksin, M., & Hidayat, DR (2022). Pengembangan Spesialisasi Berbasis Android
Tes Pilihan
untuk Calon https://doi.org/10.2991/assehr.k.220129.033
dari
Kejuruan Siswa.
na
tse
:ieu /pse0
lkw
a
b e k
y i4
icr.te
i/rta
d na
d
h
b
citIl

Hendriarto, P., Mursidi, A., Kalbuana, N., Aini, N., & Aslan, A. (2021). Memahami Implikasi Kerangka Pengembangan
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh

Keterampilan Penelitian terhadap Peningkatan Hasil Akademik Indonesia. Jurnal Iqra' : Pendidikan, Kajian
https://doi.org/10.25217/ji.v6i2.1405 Ilmu 6(2), 51–60.

Huang, H., Hwang, G., & Chang, C. (2020). Belajar menjadi penulis: Pendekatan realitas virtual berbasis video bola
untuk mendukung penulisan artikel deskriptif di sekolah menengah Chinese British Journal of Educational
kursus. 51(4), https://doi.org/10.1111/bjet.12893 Teknologi, 1386–1405.

Hujjatusnaini, N., Corebima, AD, Prawiro, SR, & Gofur, A. (2022). Pengaruh Blended Project-based Learning
Terintegrasi dengan Keterampilan Abad 21 terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Guru Biologi
Prajabatan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 11(1), 104–118. https://doi.org/10.15294/jpii.v11i1.27148

Jalinus, N., & Nabawi, RA (2018). Pengembangan media pembelajaran mata kuliah praktik pengelasan berbasis
model PjBL: meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan kompetensi mahasiswa. Int. J.
Inovasi dan Pembelajaran., 24(4), 383–397.
Jalinus, N., Sukardi, S., Wulansari, RE, Heong, YM, & Kiong, TT (2023). Kegiatan pengajaran untuk mendukung
pengembangan keterampilan 4cs siswa pada pendidikan vokasi. Jurnal Peneliti dan Dosen Teknik, 2(2), 28–
37. https://doi.org/10.58712/jerel.v2i2.95

213
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Jalinus, N., Syahril, Haq, S., & Kassymova, GK (2023). Pembelajaran berbasis kerja untuk bidang teknik
dalam pendidikan vokasi: Memahami konsep, prinsip dan praktik terbaik. Jurnal Peneliti dan Dosen
Teknik, 2(1), 9–17. https://doi.org/10.58712/jerel.v2i1.22
Jalinus, N., Syahril, S., & Nabawi, RA (2019). Perbandingan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa
dalam Model PjBL versus CPjBL: Studi Eksperimental. Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Teknis,
11(1), 36–43. https://doi.org/10.30880/jtet.2019.11.01.005
Kemmis, S., McTaggart, R., & Nixon, R. (2014). Perencana penelitian tindakan: Melakukan penelitian
tindakan partisipatif yang kritis. Dalam Perencana Penelitian Tindakan: Melakukan Penelitian
Tindakan Partisipatif Kritis. https://doi.org/10.1007/978-981-4560-67-2
Khasanah, U. (2019). Isu Kontemporer Pendidikan Agama Islam di Lingkup Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Ulama Muhammadiyah. AL-HAYAT: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 200. https://doi.org/
10.35723/ajie.v3i2.81
Latifa, DK, Syahril, S., Jalinus, N., & Ridwan, R. (2022). Pengembangan Buku Ajar Mesin Teknologi
Terapan Berdasarkan Tugas Proyek dari Potensi Daerah. Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan,
5(2), 57–61. https://doi.org/10.24036/JPTK.V5I2.27523
Le, SK, Hlaing, SN, & Ya, KZ (2022). Kompetensi dan pembelajaran abad ke-21 yaitu pelatihan teknis
dan kejuruan. Jurnal Peneliti dan Dosen Teknik, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.58712/jerel.v1i1.4
©

Li, L. (2020). Rantai pasok pendidikan di era Industri 4.0. Penelitian Sistem dan Perilaku
Sains, 37(4), 579–592. https://doi.org/10.1002/sres.2702
Lisa, E., Hennelová, K., & Newman, D. (2019). Perbandingan Harapan Pengusaha dan Mahasiswa
Terkait Keterampilan Kerja Lulusan Universitas. Jurnal Internasional Pembelajaran Terintegrasi
Kerja, 20(1), https://www.ijwil.org/files/IJWIL_20_1_71_82.pdf 71–82.
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

Naylor, D., & Nyanjom, J. (2021). Emosi pendidik terlibat dalam transisi ke pengajaran online di pendidikan
tinggi. Penelitian & Pengembangan Pendidikan Tinggi, 40(6), 1236–1250. https://doi.org/
10.1080/07294360.2020.1811645
Olaniyi, NEE (2020). Konsep ambang batas: merancang format kelas terbalik sebagai teknik pembelajaran
aktif untuk melewati ambang batas. Penelitian dan Praktik dalam Pembelajaran yang Ditingkatkan
:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

Teknologi, 15(1), 2. https://doi.org/10.1186/s41039-020-0122-3


Pradana, DA, Mahfud, M., Hermawan, C., & Susanti, HD (2021). Nasionalisme: Orientasi Pendidikan
Karakter dalam Pengembangan Pembelajaran. Penelitian dan Kritikus Internasional Budapest
Lembaga Sains,https://doi.org/10.33258/
(BIRCI-Journal): Humaniora dan Sosial 3(4), 4026–4034.
birci.v3i4.1501
Rini, F., Pratiwi, L., Mary, T., & Weay, AL (2023). Analisis respon mahasiswa terhadap kegiatan
penggunaan e-learning di perguruan tinggi. Jurnal Peneliti dan Dosen Teknik, 2(1), 1–8. https://
doi.org/10.58712/jerel.v2i1.11
Riska, M., Khairuddin, K., & Usman, N. (2023). Pelatihan dan Pengembangan Guru Produktif dalam
Meningkatkan Keterampilan Kerja Siswa Tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sigli.
Jurnal Internasional Teknik Bisnis dan Ilmu Sosial, 1(06), 616–628. https://doi.org/10.58451/
ijebss.v1i06.74
Römgens, I., Scoupe, R., & Beausaert, S. (2020). Mengungkap konsep kelayakan kerja, menyatukan
penelitian tentang kelayakan kerja di pendidikan tinggi dan tempat kerja. Studi di Pendidikan Tinggi,
45(12), 2588–2603. https://doi.org/10.1080/03075079.2019.1623770
Schmuck, RA (2006). Penelitian Tindakan Praktis untuk Perubahan (Edisi Kedua). IL: Pelatihan Skylight
dan Penerbitan.
Shi, Y., Yuan, T., Bell, R., & Wang, J. (2020). Menyelidiki Hubungan Antara Kreativitas dan Niat
Berwirausaha: Peran Moderasi Kreativitas dalam Teori Perilaku Terencana. Frontiers dalam
Psikologi, 11. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.01209

214
Machine Translated by Google
Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, Vol. 6, No.3, hlm.202-215, Agustus 2023
e-ISSN 2621-1548; p-ISSN 2621-3273

Singh, J., Steele, K., & Singh, L. (2021). Menggabungkan Pembelajaran Online dan Tatap Muka
Terbaik: Pendekatan Pembelajaran Hibrid dan Campuran untuk COVID-19, Pasca Vaksin, &amp;
Pendidikan
Dunia Pasca-Pandemi. Jurnal Teknologi https://doi.org/ Sistem, 50(2), 140–171.
10.1177/00472395211047865
Suharno, Pambudi, NA, & Harjanto, B. (2020). Pendidikan kejuruan di Indonesia: Sejarah,
perkembangan, peluang dan tantangan. Tinjauan Layanan Anak dan Remaja, 115, 105092.
https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2020.105092
Sumarni, W., & Kadarwati, S. (2020). Pembelajaran Berbasis Proyek Etno-Stem: Dampaknya terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 9(1), 11–21. https://
doi.org/10.15294/jpii.v9i1.21754
Syahril, Purwantono, Wulansari, RE, Nabawi, RA, Safitri, D., & Kiong, TT (2022). Efektivitas
Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan 4Cs Mahasiswa SMK Perguruan Tinggi.
Jurnal Pendidikan dan Pelatihan Teknis, 14(3), 29–37. https://doi.org/10.30880/jtet.2022.14.03.003

Syahril, S., Nabawi, RA, & Safitri, D. (2021). Persepsi siswa terhadap proyek berdasarkan potensi
daerahnya: Implementasi pembelajaran berbasis proyek. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Sains,
11(2), 295. https://doi.org/10.3926/jotse.1153
Thamhain, HJ (2014). Menilai Efektivitas Metode Kuantitatif dan Kualitatif untuk Evaluasi Proposal
©

Proyek Litbang. Jurnal Manajemen Teknik, 26(3), 3–12. https://doi.org/


10.1080/10429247.2014.11432015
Yusop, M., Raudhah, S., Rasul, MS, Mohammad Yasin, R., & Hasyim, HU (2023). Mengidentifikasi dan
Memvalidasi Domain dan Indikator Keterampilan Kejuruan dalam Praktik Penilaian Kelas di TVET.
Keberlanjutan, 15(6), 5195. https://doi.org/10.3390/su15065195
rrbee
snaat.kigstin g
arvh tilN
a
n
eie
d D
U
P
o

:ieu
/vk/lsa
/gro.snommoc/sea:eh na
tse /pse0
lkw
a
b e y i4
icr.te
i/rta
d
k na
d
h
b
citIl

215

Anda mungkin juga menyukai