NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
2 KALIBRASI MIKROMETER
1. PRE-LAB
1. Apa beda mikrometer objektif dan mikrometer okuler dan objektif? Jelaskan
perbedaannya!
Mikrometer okuler adalah mikrometer yang berbentuk lingkaran gelas yang
dipasang pada lensa okuler dan digunakan untuk mengukur objek yang sedang diamati
di bawah mikroskop berukuran mikron. Di dalamnya terdapat skala-skala kecil yang
ukurannya dapat ditentukan dengan cara mengkalibrasikan dengan mikrometer
panggung atau mikrometer obyektif. Pada prinsipnya skala okuler adalah skala yang
terdiri dari 1-100 dimana jarak antara garis sama tetapi tidak diketahui nilainya dan
skala okuler tidak berubah ukurannya walaupun pembesaran diubah (Santhanam dkk,
2018).
Mikrometer obyektif atau biasa disebut mikrometer panggung adalah
mikrometer yang berbentuk slide dan ditempatkan pada meja preparat mikroskop
terbuat dari kaca benda yang di dalamnya terukir skala dengan ukuran tertentu.
Biasanya terbagi menjadi sepuluh skala besar yang masing-masing skala berukuran
0,1 mm. masing-masing skala besar terbagi lagi masing-masing dengan ukuran 0,01
mm atau10 μm skala obyektif akan berubah ukurannya apabila pembesaran diubah
(Nurcahyo, 2018).
5. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam pengamatan
obyek mikroskopis
Mikrometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ukuran plat
atau kawat. Mikrometer adalah alat ukur linear yang dapat mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki skala ketelitian 0.01 mm. Namun, ada juga yang
mempunyai ketelitian hingga 0,001 mm. Dan ada juga mikrometer yang menggunakan
skala pengukurannya dalam satuan British (inchi) (Sunjono, 2015).
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
2. DIAGRAM ALIR
2.1 Persiapan kalibrasi mikrometer
Mikrometer Obyektif
3.
Mikrometer okuler dan mikrometer obyektif
Dicari skala mikrometer okuler dan obyektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi kiri
Dihitung banyak skala mikrometer obyektif dan okuler diantara dua mikrometer yang
saling berhimpitan
Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
3.
Mikrometer Obyektif
Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
3
Mikrometer Obyektif
Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
1. PRE-LAB
1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?
Morfologi koloni merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
bentuk tubuh sejumlah makhluk hidup tertentu. Koloni mikroorganisme merupakan
kumpulan mikroorganisme pada medium kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan
atau keturunan dari suatu sel mikroorganisme. Jadi morfologi koloni mikroorganisme
merupakan suatu metode atau cara yang dilakukan guna mengetahui jumlahsuatu
mikroorganisme. Ada dua jenis morfologi koloni mikroorganisme yaitu morfologi
makroskopik dan morfologi mikroskopik.Pada morfologi makroskopik dilakukan
untuk mengetahui bentuk mikroorganisme, ukuran, margin,pigmentasi ketinggian,
permukaan, konsistensi, emulsibility dan bau dengan pengamatan pada plate agar.
Sedangkan pada morfologi mikroskopik dilakukan untuk mengetahui dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, flaggelum, pili, vakuola dan yang
lainnya dengan menggamati menggunakan mikroskop (Elrod, 2012).
3. Jelaskan parameter apa saja yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?
koloni berbau atau tidak. Jika koloni berbau, seperti apa baunya (Mahyuddin, 2013).
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Gambar Colony Counter
(Maftuchah, 2014)
Prinsip kerja dari colony counter adalah menghitung mikroba secara
otomatis dengan bantuan pulpen/tombol hitung. Cara kerja dari colony counter yaitu
hubungkan kabel power kesumber listrik. Tekan tombol di sebelah kiri belakang
sampai lampu colony counter menyala dan stabil. Letakkan cawan petri dengan
posisi terbalik. Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
Hitung jumlah koloni mikroba dengan menekan koloni yang terlihat. Jumlah yang
tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang dihitung (Mahyuddin, 2013).
Fungsi dari colony counter adalah menghitung jumlah koloni jamur dan bakteri
secara cepat dan akurat (Hartutik, 2012).
Ada beberapa tahapan atau SOP dalam penggunaan colony counter. Yang
pertama adalah hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga. Setelah itu nyalakan
alat dengan menekan tombol ‘ON’. Kemudian reset jumlah perhitungan hingga
menunjuk angka ‘0’ dan letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan
dihitung di atas meja yang dilengkapi dengan skala. Lalu tandai koloni dengan
mengarahkan pulpen ke meja skala. Hitung koloni bakteri yang terpisah dan lihat
koloni dengan bantuan kaca pembesar. Setelah pengamatan selesai, matikan alat
dengan menekan tombol‘OFF’(Miller, 2013).
Kapang A. niger
(Sastrahidayat, 2014)
Khamir S. Cerevisiae
(Agustining, 2012)
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
3. DIAGRAM ALIR
a. Pengamatan Koloni Mikroorganisme
Sampel Koloni
Ditentukan cirinya
(ukuran, warna, diameter, tempat tubuh koloni, bentuk)
Hasil
Colony Counter
Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang dilengkapi dengan skala
Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
a. Bakteri
Ciri-ciri dari bakteri adalah tidak berklorofil. Selain itu, bakteri hidup bebas
sebagai parasit. Bakteri memiliki bentuk yang sangat beranekaragam dan memiliki
ukuran kecil 1-5 mikron. Bakteri tidak punya membran inti/bersifat prokariotik.
Kebanyakan dari bakteri memiliki uniseluler. Ada 2 jenis macam bakteri, yaitu
bakteri yang hidup lingkungan ekstrim dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan (bakteri gram negatif) dan bakteri kosmopolit memiliki peptidoglikan
(bakteri gram positif) (Abdurrahman, 2008).
Escherichia Coli mempunyai sifat fakultatif anaerob, kemoorganotropik,
mempunyai tipe metabolism fermentasi dan respirasi tumbuh dengan baik pada suhu
optimal 37ºC. E. Coli berasal dari filum Proteobacteria, Kelas Gamma
Preteobacteria, Ordo Enterobacteriales, Familia Enterobacteriaceae, Genus
Escherichia, Spesies Escherichia coli. Secara morfologi E. Coli berbentuk batang
pendek, gemuk, berukuran 2,4 µm x 0,4 sampai 0,7 µm, gram negatif, tidak
bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. (Anggraeni, 2012).
Bakteri dikelompokkan kedalam archaebacteria dan eubacteria. Subtilisis
termasuk kedalam kelompok bakteri (Hidayat, 2008).
b. Kapang
Ciri-ciri dari kapang adalah kapang merupakan anggota fungi yang
membentuk hifa. Kumpulan dari beberapa hifa disebut misellium. Jamur merupakan
mikroorganisme multiseluler yang hidup di tempat lembab. Kapang bereproduksi
dengan spora (seksual dan aseksual). Kapang merupakan mikroorganisme yang
bersifat saprofit atau hidup di sisa makhluk hidup lainnya atau bidang yang bersifat
lembab dan mampu memecah senyawa organik kompleks. Kapang dapat tumbuh
pada media PDA. Kultur atau biakan campuran mengandung dua atau lebih spesies
bakteri dan dapat dengan mudah dipisahkan berdasarkan karakteristik koloni atau
dengan uji biokimia. Secara berkala organisme harus dipindahkan ke media segar
supaya bisa terus hidup (Abdurrahman, 2008).
Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35ºC-37ºC (optimum), 6ºC-8ºC
(minimum), 45ºC-47ºC (maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik).
Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan
konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Aspergillus niger
merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi dari genus
Aspergillus. Habitat spesies ini kosmopolit di daerah tropis dan subtropiks, dan
mudah diisolasi dari tanah, udara, air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum,
beras, jagung, tebu, ketimun, kopi, teh, coklat serta serasah dedaunan (Pratiwi,
2008).
Klasifikasi kapang berdasarkan ada tidaknya septa dibedakan beberapa kelas
yaitu kapang tidak bersepta, kelas Oomycetes, kelas Zygomycetes, kapang bersepta,
kelas fungi tidak sempurna (imperfecti) tidak mempunyai spora seksual, dan kelas
Ascomycetes. Aspergillus termasuk kedalam kelompok kapang (Pratiwi, 2008).
c. Khamir
Ciri-ciri dari khamir adalah khamir merupakan jamur uniseluler. Khamir tidak
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2
bergerak dan dapat tumbuh di tempat yang kadar gula/garamnya tinggi. Khamir
memiliki misellium semu. Ukuran dan bentuk tubuh khamir bervariasi. Sel muda
dan tua berbeda bentuk. Media perkembangbiakkannya adalah PGYA
(Abdurrahman, 2008).
S. cerevisiae merupakan khamir yang tumbuh pada kisaran suhu optimum
25 – 30 derajat celcius dan suhu maksimum 34 – 47 derajat celcius, tetapi beberapa
khamir dapat tumbuh pada suhu 0 derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat
tumbuh pada pH 4,0 - 4,5 dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali,
kecuali jika telah beradaptasi (Gandjar, 2008).
Klasifikasi khamir dibagi menjadi beberapa kelas yaitu khamir murni, khamir
liar, khamir atas, khamir dasar, dan khamir palsu atau torulae (Gandjar, 2008).
Sarccaromyces termasuk kedalam kelompok khamir.
6. Jelaskan fungsi dan langkah langkah penggunaan colony counter dalam perhitungan
mikroba
Kesimpulan
Hasil yang didapatkan dari pengamatan dari ketiga mikroorganisme didapatkan data
morfologi yang beragam yang menyimpulkan bahwa setiap organisme mempunyai ciri
khasnya masing-masing. Contohnya saja warna yang terbentuk pada kapang (A.Niger)
adalah hujau kehitaman, sedangkan pada bakteri (B.Subtilis) dan khamir (sarccaromyces)
sama-sama berwarna putih. Diameternya pun berbeda , A.Niger 14mm, B.Subtilis 6mm,
dan sarccaromyces 18mm.
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2