Anda di halaman 1dari 18

Nama Putri Dwi Clarisa

NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

2 KALIBRASI MIKROMETER

1. PRE-LAB
1. Apa beda mikrometer objektif dan mikrometer okuler dan objektif? Jelaskan
perbedaannya!
Mikrometer okuler adalah mikrometer yang berbentuk lingkaran gelas yang
dipasang pada lensa okuler dan digunakan untuk mengukur objek yang sedang diamati
di bawah mikroskop berukuran mikron. Di dalamnya terdapat skala-skala kecil yang
ukurannya dapat ditentukan dengan cara mengkalibrasikan dengan mikrometer
panggung atau mikrometer obyektif. Pada prinsipnya skala okuler adalah skala yang
terdiri dari 1-100 dimana jarak antara garis sama tetapi tidak diketahui nilainya dan
skala okuler tidak berubah ukurannya walaupun pembesaran diubah (Santhanam dkk,
2018).
Mikrometer obyektif atau biasa disebut mikrometer panggung adalah
mikrometer yang berbentuk slide dan ditempatkan pada meja preparat mikroskop
terbuat dari kaca benda yang di dalamnya terukir skala dengan ukuran tertentu.
Biasanya terbagi menjadi sepuluh skala besar yang masing-masing skala berukuran
0,1 mm. masing-masing skala besar terbagi lagi masing-masing dengan ukuran 0,01
mm atau10 μm skala obyektif akan berubah ukurannya apabila pembesaran diubah
(Nurcahyo, 2018).

2. Jelaskan prinsip kalibrasi mikrometer okuler! Mengapa perlu dikalibrasi?


Kalibrasi merupakan kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjuk alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur
yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional. Kalibrasi skala mikrometer okuler dapat dilakukan dengan cara berikut.
Pertama tempatkan mikrometer objektif di atas kaca objektif dari objek yang diamati.
Masukkan lensa okuler ke tabung lensa okuler pada mikroskop kemudian atur posisi
garis skala mikrometer okuler agar berimpitan dengan garis skala mikrometer objektif,
dengan cara memutar lensa okuler. Setelah itu, impitkan kedua mikrometer lalu hitung
jumlah garis skala ada kedua mikrometer yang berimpit tersebut (Ratnawati, 2010).
Kalibrasi mikrometer dilakukan bertujuan untuk menentukan nilai 1 skala
micrometer (d) pada alat belum tentu sama dengan pergeseran cermin (movable
mirror) sebesar 1µm. Kalibrasi mikrometer dilakukan dengan menggeser movable
mirror tiap 1mm, hingga mencapai 25 pergeseran skala mikrometer. Akibat
pergeseran skala mikrometer maka pada layar akan nampak perubahan jumlah cincin.
Sehingga dari transisi cincin yang terhitung dapat ditentukan nilai tiap skala
mikrometer (Rofiqoh dkk, 2010).
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

3. Bagaimanakah langkah-langkah kalibrasi mikrometer? Jelaskan!


Pertama memasukkan mikrometer okuler ke dalam tabung lensa okuler dengan
melepas lensa okuler yang paling atas. Apabila kedudukan mikrometer telah tepat,
maka skala akan terlihat dengan jelas. Kedua, meletakkan mikrometer panggung pada
panggung mikroskop, dengan menggunakan lensa objektif perbesaran 10x, kemudian
memfokuskan sehingga skala yang ada di dalamnya tampak jelas. Ketiga, memutar
revolver untuk mengganti lensa objektif yang lebih besar kemudian memfokuskan.
Apabila telah fokus, menggeser mikrometer panggung dan memutar-mutar
mikrometer okuler sehingga masing-masing skala pada kedua mikrometer tampak
saling tumpang tindih. Keempat, menggeser mikrometer panggung supaya salah satu
batas skala mikrometer okuler berada sejajar dengan batas skala besar dari mikrometer
panggung. Selanjutnya mencari dua garis batas pada mikrometer okuler yang tepat
sejajar dengan batas mikrometer panggung. Langkah selanjutnya mengkalibrasi skala
pada mikrometer okuler dengan skala pada mikrometer panggung dengan
menggunakan rumus. Apabila telah diketahui 1 skala mikrometer okuler, maka telah
selesai pekerjaan mengkalibrasi, selanjutnya melepaskan mikrometer panggung dan
mikroskop siap digunakan untuk mengukur benda yang diamati dengan cara
membandingkan benda dengan skala pada mikrometer okuler (Rofiqoh dkk, 2010).

4. Tuliskan rumus dari kalibrasi mikrometer! Beri keterangan masing-masing komponen.


Pengkalibrasian mikrometer okuler dapat dilakukan dengan rumus sebagai
berikut.
A
Skala pada mikrometer okuler = × 0.01 𝑚𝑚 × 1000 μm
B
Keterangan :
A = Σ skala pada mikrometer objektif yang berhimpit pada sisi kanan.
B = Σ skala pada mikrometer okuler antara dua garis yang berhimpit pada mikrometer
objektif.
0.01= nilai setiap skala pada mikrometer objektif dalam mm.
1000= nilai konversi dari milimeter ke mikrometer (1 mm = 1000 mikrometer)
(Utami, 2018).

5. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam pengamatan
obyek mikroskopis
Mikrometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ukuran plat
atau kawat. Mikrometer adalah alat ukur linear yang dapat mengukur benda dengan
satuan ukur yang memiliki skala ketelitian 0.01 mm. Namun, ada juga yang
mempunyai ketelitian hingga 0,001 mm. Dan ada juga mikrometer yang menggunakan
skala pengukurannya dalam satuan British (inchi) (Sunjono, 2015).
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

Tanggal Nilai Paraf


Asisten
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

2. DIAGRAM ALIR
2.1 Persiapan kalibrasi mikrometer

Mikrometer Obyektif

Diletakkan diatas meja preparat

Lensa Okuler diambil dari perangkat lensa okuler

Mikrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler

Mikrometer okuler dan obyektif siap dipakai


Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

2.2 Kalibrasi mikrometer okuler

3.
Mikrometer okuler dan mikrometer obyektif

Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)

Dicari skala mikrometer okuler dan obyektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi kiri

Dicari skala yang berhimpitan kedua kali

Dihitung banyak skala mikrometer obyektif dan okuler diantara dua mikrometer yang
saling berhimpitan

Dihitung nilai kalibrasi mikrometer okuler

Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

2.3 Pengukuran Diameter dan Luas Bidang Pandang

3.
Mikrometer Obyektif

Diatur perbesaran 400x

Dihitung jumlah skala mikrometer objektif dalam satu bidang pandang

Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)

Dihitung luas bidang pandang (mm2)

Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

2.4 Pengukuran panjang dan lebar preparat

3
Mikrometer Obyektif

Diatur perbesaran 1000x

Mikrometer objektif diambil dan diganti preparat

Dihitung panjang dan lebar preparat (skala)

Dihitung panjang dan lebar preparat sebenarnya (dalam satuan mm)

Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

3 MORFOLOGI KOLONI MIKROORGANISME

1. PRE-LAB
1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?
Morfologi koloni merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
bentuk tubuh sejumlah makhluk hidup tertentu. Koloni mikroorganisme merupakan
kumpulan mikroorganisme pada medium kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan
atau keturunan dari suatu sel mikroorganisme. Jadi morfologi koloni mikroorganisme
merupakan suatu metode atau cara yang dilakukan guna mengetahui jumlahsuatu
mikroorganisme. Ada dua jenis morfologi koloni mikroorganisme yaitu morfologi
makroskopik dan morfologi mikroskopik.Pada morfologi makroskopik dilakukan
untuk mengetahui bentuk mikroorganisme, ukuran, margin,pigmentasi ketinggian,
permukaan, konsistensi, emulsibility dan bau dengan pengamatan pada plate agar.
Sedangkan pada morfologi mikroskopik dilakukan untuk mengetahui dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, flaggelum, pili, vakuola dan yang
lainnya dengan menggamati menggunakan mikroskop (Elrod, 2012).

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?


Tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah agar kita
dapat mengetahui bentuk dari makhluk yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Tujuan
lain dari pengamatan morfologi adalah agar kita mengetahui karakteristik atau ciri-ciri
dari suatu makhluk hidup mikroorganisme seperti bentuk, warna, jumlah, serta
lainnya. Selain itu, pengamatan morfologi koloni mikroorganisme juga bermanfaat
untuk mengetahui dan membedakan jenis-jenis bakteri, jamur, khamir, maupun
kapang (Gershuny, 2016).

3. Jelaskan parameter apa saja yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengamatan morfologi bakteri,


yang pertama adalah bentuk koloni. Bentuk koloni diamati apakah berbentuk bulat
sempurna, bulat lonjong (oval), atau tidak beraturan. Yang kedua adalah ukuran
koloni, diukur diameter koloni dengan menggunakan jangka sorong. Kromogenesis
(pigmentasi), hasil metabolit sekunder dari bakteri yang diekskresikan ke medium,
warnanya beragam: putih, coklat, merah, ungu, dll. Selanjutnya elevasi koloni, dilihat
dari tampak samping ketinggian (elevasi) koloni. Tepi koloni, dilihat bagian tepi
koloni apakah halus, bergerigi, bergelombang, berfilamen atau tidak beraturan.
Permukaan koloni, halus, kasar, bergelombang, glistening rough, dull (opposite of
glistening), rugose (whinkled). Konsistensi, butyrous (buttery), viscid (lengket dan
susah untuk dilepaskan), brittle/friable (kering dan remah), mucoid (berlendir).
Emulsifiabilitas koloni, tingkat mudah sukarnya membentuk emulsi. Apakah koloni
mudah menjadi suspensi granular atau tidak dapat membentuk emulsi dan bau, apakah
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

koloni berbau atau tidak. Jika koloni berbau, seperti apa baunya (Mahyuddin, 2013).

Tanggal Nilai Paraf


Asisten
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Gambar Colony Counter

(Maftuchah, 2014)
Prinsip kerja dari colony counter adalah menghitung mikroba secara
otomatis dengan bantuan pulpen/tombol hitung. Cara kerja dari colony counter yaitu
hubungkan kabel power kesumber listrik. Tekan tombol di sebelah kiri belakang
sampai lampu colony counter menyala dan stabil. Letakkan cawan petri dengan
posisi terbalik. Tekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0.
Hitung jumlah koloni mikroba dengan menekan koloni yang terlihat. Jumlah yang
tertera pada display menunjukkan jumlah koloni yang dihitung (Mahyuddin, 2013).
Fungsi dari colony counter adalah menghitung jumlah koloni jamur dan bakteri
secara cepat dan akurat (Hartutik, 2012).
Ada beberapa tahapan atau SOP dalam penggunaan colony counter. Yang
pertama adalah hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga. Setelah itu nyalakan
alat dengan menekan tombol ‘ON’. Kemudian reset jumlah perhitungan hingga
menunjuk angka ‘0’ dan letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan
dihitung di atas meja yang dilengkapi dengan skala. Lalu tandai koloni dengan
mengarahkan pulpen ke meja skala. Hitung koloni bakteri yang terpisah dan lihat
koloni dengan bantuan kaca pembesar. Setelah pengamatan selesai, matikan alat
dengan menekan tombol‘OFF’(Miller, 2013).

b. Gambar Mikroorganisme (di cawan petri)


 Bakteri E. Coli

(Julendra dan Sofyan, 2009)


Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

 Kapang A. niger

(Sastrahidayat, 2014)

 Khamir S. Cerevisiae

(Agustining, 2012)
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

3. DIAGRAM ALIR
a. Pengamatan Koloni Mikroorganisme

Sampel Koloni

Diamati morfologi koloni

Ditentukan cirinya
(ukuran, warna, diameter, tempat tubuh koloni, bentuk)

Hasil

a. Penggunaan Colony Counter


Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

Colony Counter

Dihubungkan dengan stopkontak

Ditekan tombol ‘ON’

Direset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’

Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang dilengkapi dengan skala

Ditandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala

Dihitung koloni bakteri yang terpisah

Dilihat koloni dengan bantuan kaca pembesar

Dimatikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’

Hasil
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
a. Bakteri
Ciri-ciri dari bakteri adalah tidak berklorofil. Selain itu, bakteri hidup bebas
sebagai parasit. Bakteri memiliki bentuk yang sangat beranekaragam dan memiliki
ukuran kecil 1-5 mikron. Bakteri tidak punya membran inti/bersifat prokariotik.
Kebanyakan dari bakteri memiliki uniseluler. Ada 2 jenis macam bakteri, yaitu
bakteri yang hidup lingkungan ekstrim dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan (bakteri gram negatif) dan bakteri kosmopolit memiliki peptidoglikan
(bakteri gram positif) (Abdurrahman, 2008).
Escherichia Coli mempunyai sifat fakultatif anaerob, kemoorganotropik,
mempunyai tipe metabolism fermentasi dan respirasi tumbuh dengan baik pada suhu
optimal 37ºC. E. Coli berasal dari filum Proteobacteria, Kelas Gamma
Preteobacteria, Ordo Enterobacteriales, Familia Enterobacteriaceae, Genus
Escherichia, Spesies Escherichia coli. Secara morfologi E. Coli berbentuk batang
pendek, gemuk, berukuran 2,4 µm x 0,4 sampai 0,7 µm, gram negatif, tidak
bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. (Anggraeni, 2012).
Bakteri dikelompokkan kedalam archaebacteria dan eubacteria. Subtilisis
termasuk kedalam kelompok bakteri (Hidayat, 2008).

b. Kapang
Ciri-ciri dari kapang adalah kapang merupakan anggota fungi yang
membentuk hifa. Kumpulan dari beberapa hifa disebut misellium. Jamur merupakan
mikroorganisme multiseluler yang hidup di tempat lembab. Kapang bereproduksi
dengan spora (seksual dan aseksual). Kapang merupakan mikroorganisme yang
bersifat saprofit atau hidup di sisa makhluk hidup lainnya atau bidang yang bersifat
lembab dan mampu memecah senyawa organik kompleks. Kapang dapat tumbuh
pada media PDA. Kultur atau biakan campuran mengandung dua atau lebih spesies
bakteri dan dapat dengan mudah dipisahkan berdasarkan karakteristik koloni atau
dengan uji biokimia. Secara berkala organisme harus dipindahkan ke media segar
supaya bisa terus hidup (Abdurrahman, 2008).
Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35ºC-37ºC (optimum), 6ºC-8ºC
(minimum), 45ºC-47ºC (maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik).
Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan
konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Aspergillus niger
merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi dari genus
Aspergillus. Habitat spesies ini kosmopolit di daerah tropis dan subtropiks, dan
mudah diisolasi dari tanah, udara, air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum,
beras, jagung, tebu, ketimun, kopi, teh, coklat serta serasah dedaunan (Pratiwi,
2008).
Klasifikasi kapang berdasarkan ada tidaknya septa dibedakan beberapa kelas
yaitu kapang tidak bersepta, kelas Oomycetes, kelas Zygomycetes, kapang bersepta,
kelas fungi tidak sempurna (imperfecti) tidak mempunyai spora seksual, dan kelas
Ascomycetes. Aspergillus termasuk kedalam kelompok kapang (Pratiwi, 2008).

c. Khamir
Ciri-ciri dari khamir adalah khamir merupakan jamur uniseluler. Khamir tidak
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

bergerak dan dapat tumbuh di tempat yang kadar gula/garamnya tinggi. Khamir
memiliki misellium semu. Ukuran dan bentuk tubuh khamir bervariasi. Sel muda
dan tua berbeda bentuk. Media perkembangbiakkannya adalah PGYA
(Abdurrahman, 2008).
S. cerevisiae merupakan khamir yang tumbuh pada kisaran suhu optimum
25 – 30 derajat celcius dan suhu maksimum 34 – 47 derajat celcius, tetapi beberapa
khamir dapat tumbuh pada suhu 0 derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat
tumbuh pada pH 4,0 - 4,5 dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali,
kecuali jika telah beradaptasi (Gandjar, 2008).
Klasifikasi khamir dibagi menjadi beberapa kelas yaitu khamir murni, khamir
liar, khamir atas, khamir dasar, dan khamir palsu atau torulae (Gandjar, 2008).
Sarccaromyces termasuk kedalam kelompok khamir.

3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)


berdasarkan hasil pengamatan anda!
Pada data hasil percobaan didapatkan hasil yang berbeda-beda dari setiap koloni
mikroorganisme. Dari bakteri, kapang , khamir dilihat dari ukurannya secara berturut-
turut adalah point, medium, large. Warna yang terbentuk pada kapang (A.Niger) dan
bakteri (E. Coli) adalah putih, sedangkan khamir (Albicans) berwarna putih keruh.
Diameter dari ketiga bakteri itu sama yaitu 1,5 cm. Dilihat dari tempat tubuhnya A.Niger
dan sarccaromyces berada di permukaan, sedangkan E.Coli di dasar permukaan. Ketiga
bakteri tersebut berbentuk circular. Bedasarkan elevasi, A.Niger memiliki elevasi
berkerut, E.Coli kasar dan Albicans memiliki elevasi halus mengkilap. Bedasarkan data
yang diuraikan di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan morofologi pada hasil
pengamatan.

4. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur!


Hasil dari data percobaan dan data literatur sudah sesuai . Hanya ada sedikit
perbedaan pada data percobaan warna A. Niger adalah putih , tetapi menurut Singleton
(2008), warna dari A.Niger adalah hitam . Ada juga perbedaan dari hasil diameter data
percobaan A.Niger, E. Coli, dan Albicans secara adalah 1,5 cm tetapi menurut literature
ukurannya adalah 300-500µm, 500-800µm, 5-10µm (Jay, 2009). Bisa dilihat ada
perbedaan yang cukup jauh pada diameter dari hasil antara data percobaan dan data
literature. Selain itu , hasi data sudah memiliki kesesuaian. contohnya dilihat saja pada
hasil tempat tumbuh sudah sesuai dengan literatur, A.Niger dan Albicans ada di
permukaan dan E. Coli ada di dasar (Singleton, 2008).

5. Sebutkan dan jelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme


1. Nutrisi, nutrisi yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme diantaranya
karbon, nitrogen, sulfur, fosfor,vitamin.
2. pH, aktivitas metabolisme mikroorganisme menghasilkan sisa buangan seperti asam
hasil degradasi karbohidrat, dan alkali hasil pemecahan protein yang dapat
mempengaruhi pH lingkungan. Penurunan dan peningkatan pH akan mempengaruhi
kecepatan reaksi kimia
3. Waktu, semakin lama waktu inkubasi, semakin banyak bakteri yang tumbuh.
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

4. Suhu/emperatur, temperatur optimum adalah temperatur pada saat pertumbuhan


terbaik mikroorganisme. Pada temperatur yang sangat tinggi akan terjadi denaturasi
protein sedangkan pada temperatur yang sangat rendah aktivitas enzim akan berhenti.
5. Oksigen, mikroorganisme aerob membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya,
Sedangkan mikroorganisme anaerob tidak membutuhkan oksigen. Mikroorganisme
fakultatif anaerob dapat tumbuh dengan ada ataupun tidak ada oksigen. Pada
lingkungan sedikit oksigen, respirasi seluler dilakukan secara anaerobik dengan
menggunakan senyawa-senyawa seperti nitrat dan sulfat atau dengan jalur fermentasi
6. Kelembapan, kelembapan ditentukan oleh nilai keaktifitasan air. Untuk bakteri
minimal 0,9, untuk kapang minimal 0,8, dan untuk khamir 0,6.

6. Jelaskan fungsi dan langkah langkah penggunaan colony counter dalam perhitungan
mikroba

Colony counter merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah


perhitungan jumlah koloni dari mikroorganisme. Untuk melakukan perhitungan dengan
menggunakan colony counter langkah yang harus dilakukan adalah menyiapkan colony
counter dan cawan petri yang berisi mikroorganisme. Kemudian, siapkan lebih dahulu
cawan petri berisi mikroorganisme yang akan dihitung jumlah koloninya. Pertama
letakkan cawan petri di area yang ada di colony conter. Nyalakan colony counter
terlebih dahulu, tekan tombol on. Setelahnya tekan mode tentukan light, sensitive,
colour, on/off suara sesuai dengan kemudahan pengamat untuk menghitung colonynya.
Gunakan spidol untuk menandai/menyentuh koloni mikroorganisme yang ada di cawan,
colony counter akan menghitung secara otomatis. jika sudah tekan reset.
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

Kesimpulan

Koloni mikroorganisme merupakan kumpulan mikroorganisme sejenis


hasil reproduksi yang mengumpul pada suatu medium kultur atau kumpulan kumpulan
mikroorganisme pada mediaum kultur yang berasal dari hasil pertumbuhan atau keturunan
suatu sel mikroorganisme. Morfologi koloni mikroorganisme merupakan ilmu yang
mempelajari bentuk mikroorganisme itu sendiri, dalam hal ini termasuk bentuk koloni
mikroorganisme, warna, diameter, tempat tumbuh, konfigurasi, elevasi, dan tepian
kolonimikroorganisme.Cara menghitung jumlah koloni dapat dilakukan secara makroskopis
dengan menggunakan colony counter.

Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengetahui morfologi dari


bakteri, khamir dan kapang serta mengetahui perbedaan morfologi ketiganya menggunakan
prinsip makroskopis atau pengamatan langsung dengan mata telanjang.

Hasil yang didapatkan dari pengamatan dari ketiga mikroorganisme didapatkan data
morfologi yang beragam yang menyimpulkan bahwa setiap organisme mempunyai ciri
khasnya masing-masing. Contohnya saja warna yang terbentuk pada kapang (A.Niger)
adalah hujau kehitaman, sedangkan pada bakteri (B.Subtilis) dan khamir (sarccaromyces)
sama-sama berwarna putih. Diameternya pun berbeda , A.Niger 14mm, B.Subtilis 6mm,
dan sarccaromyces 18mm.
Nama Putri Dwi Clarisa
NIM 185100301111003
Jurusan TIP
Kelas I
Kelompok I2

Anda mungkin juga menyukai