Anda di halaman 1dari 11

Kontribusi Alumni Timur Tengah Dalam Memelihara Nilai

Moderasi Beragama Di Pesantren Modern

Edy Saputra, Fadhlur Rahman Armi, Heri Rahmatsyah Putra


STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh
edysaputra@staindirundeng.ac.id, fadh.armi@staindirundeng.ac.id,
herirahmatsyahputra@staindirundeng.ac.id
Abstract: One of the efforts to raise awareness of religious moderation in Aceh is being
carried out by Middle East scholars from Aceh, who have brought an educational
reform with moderate Islamic standards into the Middle Eastern version in modern
Islamic boarding schools in Aceh Besar. This study aims to determine the contribution
of the Aceh Middle East Alumni Association (named by IKAT stands for Ikatan
Keluarga Alumni Timur Tengah Aceh) to upholding values of religious moderation.
The approach used is descriptive-qualitative in that three modern Islamic boarding
schools in the Aceh Besar district have been selected as research locations. The results
indicated that the terminology of religious moderation was not used as a main theme in
the implementation of IKAT programs as an organization. In addition, after an in-depth
investigation, it was found that the seeds of the values contained in religious moderation
were often discussed in the context of Wasathiyyah Islam. Where Modern Islamic
boarding schools have become experimental targets for channeling Middle Eastern
style Islamic religious messages
Keywords: Middle East, Religious Moderation, Modern Islamic Boarding School.
Abstrak. Upaya membentuk kesadaran moderasi beragama di Aceh salah satunya
melalui cendikiawan timur tengah asal Aceh yang membawa pembaharuan pendidikan
berstandar Islam moderat versi timur tengah di pesantren modern yang ada di
Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Ikatan
Keluarga Timur Tengah (IKAT) Aceh dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama.
Pendekatan yang digunakan adalah kualitatitf deskriptif dengan memilih tiga pesantren
modern di Kabupaten Aceh besar sebagai lokasi penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terminologi moderasi beragama tidak digunakan sebagai main
issue dalam menjalankan program-program IKAT sebagai sebuah organisasi. Lebih
lanjut, setelah melakukan kajian mendalam, ditemukan bahwa benih dari kandungan
nilai moderasi beragama telah sering dibahasakan dalam konteks Islam Wasathiyyah di
mana pesantren modern menjadi sasaran eksperimental untuk menyalurkan pesan-
pesan keagamaan berbasis Islam ala Timur Tengah.
Kata kunci: Timur Tengah, Moderasi Beragama, Pesantren Modern

PENDAHULUAN dibandingkan dengan pesantren klasik


atau yang sering disebut dengan dayah
Pondok pesantren Modern di Aceh
sebagai lembaga pendidikan Islam yang
memiliki distingsi dan luaran yang
beragam saat ini telah mencetak generasi-
generasi modern di Aceh, jika

20 Vol. XV, No. 1, Tahun 2022


21 Vol. XV, No. 1, Tahun 2022

salafi.1 Melihat pada basis kurikulumnya penolakan kehadiran ustad-ustad


yang terpadu antara nilai-nilai penceramah yang dianggap
kepesantrenan keislaman dan kurikulum berseberangan pemikirannya. Baik itu
madrasah berstandar nasional, Lulusan yang sengaja diundang dari luar Provinsi
pesantren modern dianggap mampu Aceh, maupun yang memang sudah
bersaing dan memberikan pengaruh berdomisili di Aceh.
positif bagi kemajuan daerah. Contoh lainnya adalah penurunan
Dalam perjalanannya, pesantren- paksa khatib dari mimbar khutbah Jumat
pesantren di Aceh Besar telah mampu di masjid-masjid di Aceh oleh oknum
berinovasi bagi kemajuan dan santri pesantren tradisional. Tragedi yang
kepentingan pengembangan kualitas menggemparkan akal sehat masyarakat
santri-santrinya. Fakta ini berkaitan erat Aceh. Hanya karena perselisihan
dengan jaringan yang dibangun oleh pendapat dan teori hukum Islam yang
pihak pesantren itu sendiri yang telah bersifat opsional, bukan doktrinal. Seperti
berafiliasi dengan Ikatan Alumni Timur hukum tentang memegang tongkat ketika
Tengah di Aceh. Disadari secara pasti, penyampaian khutbah Jumat.
bahwa kehadiran pergerakan alumni- Pengaruh para alumni ini tentu juga
alumni Timur Tengah di Aceh telah merambah ruang-ruang diskusi di
memberikan positive vibes bagi lingkungan pesantren modern. Baik itu,
perkembangan daya saing antar pesantren di tingkat pendidik, pengasuh, maupun di
modern di Aceh Besar. Pergerakan Ikatan antara sesama santri. Ini dibuktikan
Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh dengan dominasi alumni Timur Tengah
terlihat dari bagaimana sosialisasi di pesantren-pesantren modern. Sebagai
pendidikan ke Timur Tengah ke pelajar bentuk pengabdian. Sehingga keterkaitan
seluruh Aceh. Pengurus ikat melakukan alumni Timur Tengah (Mesir, Maroko,
sosialisasi dengan roadshow ke 19 dan Sudan) bagaikan dua sisi logam yang
kabupaten/kota pada 19-28 Februari tak terpisahkan.
2021.2 Hubungan ini dinilai memberikan
Di saat yang bersamaan, banyak dampak positif yang sangat besar.
sekali tudingan bahwa pesantren modern Terutama dalam hal urgensi
terpapar ekstrimisme dan radikalisme. pemeliharaan nilai-nilai moderasi yang
Hal ini tercerminkan dengan adanya berbasis keislaman di masyarakat luas.
upaya kudeta kepengurusan mesjid- Aceh Besar dianggap sebagai kawasan
mesjid di Aceh Besar, khususnya. Belum yang cukup pesat perkembangan
lagi dengan maraknya peristiwa pendidikan klasikal keagamaannya. Di

1
Dayah berasal dari kata bahasa Arab Pendidikan di Timur Tengah ke 19 Daerah,
“zawiyah”. C. Snouck Hurgronje, The Atjehnese, https://aceh.tribunnews.com/2021/02/21/ikat-
A.W.S.O’Sullivan (terj), Vol. I, (Leiden: E.J. aceh-sosialisasikan-pendidikan-di-timur-tengah-
Brill, 1906), hal. 63. ke-19-daerah
2
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com
dengan judul IKAT Aceh Sosialisasikan
Edy S, Fadhlur R.A, Heri R.P│ Kontribusi Alumni Timur Tengah … 22
samping memang letak geografisnya diharapkan dapat dijadikan pula sebagai
yang strategis. Berdekatan dengan pusat- kajian pembanding dalam upaya
pusat pemerintahan. Begitu juga, tidak menghadapi gejala radikalisme agama di
berjauhan dari sekretariat IKAT, yang Indonesia.
menjadi pusat kegiatan dan pelaksanaan Terdapat beberapa penelitian
program-programnya. Seperti program terdahulu yang relevan dengan penelitian
tahsin al-Quran, kafalah, daurah ini. Studi mengenai peran personal atau
persiapan kuliah di Timur Tengah dan kelompok dalam upaya pemeliharan nilai
lain sebagainya. moderasi beragama dapat ditemukan dari
Melihat eratnya keterkaitan beberapa bacaan. Di antaranya, ditulis
pengaruh dari kehadiran para alumni oleh Yunus dan Arhanuddin Salim
Timur Tengah ini, maka perlu adanya “Eksistensi Moderasi Islam dalam
upaya kajian secara mendalam tentang Kurikulum Pembelajaran PAI di SMA.
landasan filosofis dari pergerakan Kajian ini mengangkat permasalahan
organisasi IKAT Aceh ini. Tentunya peserta didik yang sangat rawan terseret
dengan mengacu pada epistemologi oleh arus radikalisme keagamaan. Usia
keagamaannya yang fundamental. Tidak yang masih sangat muda dan masih labil
luput pula hubungannya yang mengakar dengan semangat yang menyala-nyala,
dengan OIAA (Organisasi Internasional sertakerinduan untuk menjalankan agama
Alumni Al-Azhar) Indonesia.3 Yang secara lebih kāffah (komprehensif)
tidak pernah lepas dari pengawasan membuat kelompokmuda termasuk siswa
Grand Syeikh Al-Azhar dan majelis tinggi beragama Islam di SMA akan menjadi
Ulama Mesir. kelompok sosial yang palingrentan
Diharapkan melalui upaya kajian disusupi dan menjadi sasaran dari
menyeluruh dan mendalam ini tentang kelompok radikal yang mendakwahkan
peran dan kontribusi IKAT ini, dapat pemahamandan sikap keagamaan yang
diidentifikasi problem solving yang kaku dan cenderung dangkal.
seyogyanya dijadikan sebagai alternatif Di sisi lain, liberalisme agama pada
pemeliharaan nilai-nilai moderasi dan saat yang sama juga sudah mulai merasuk
menjadi acuan pergerakan anti- ke sebagian kalangan muda, tak
radikalisme di Aceh khususnya, dan di terkecuali siswa Muslim yang ada di
Indonesia pada umumnya. Pesantren SMA. Strategi untuk menanamkan nilai-
modern di Aceh Besar dijadikan sebagai nilai moderat Islam kedalam diri peserta
lokus penelitian dengan harapan dapat didik dengan memanfaatkan kegiatan
menghasilkan temuan yang bisa belajar mengajar Pendidikan Agama
berkontribusi menjadi suatu kebijakan Islam di kelas. Hal ini karena faktor-
publik tentang moderasi dan toleransi faktor utama pelaku kekerasan, tindakan
dalam beragama di Aceh, umumnya. Dan anarkistis dalamkonflik social

3
Lihat di laman
https://linksoiaa.com/lembaga-terdaftar/
23 Vol. XV, No. 1, Tahun 2022

berlatarbelakang agama adalah pendidikan etika di pesantren dengan


kelompok-kelompok yang berafiliasi pendekatan manajemen pendidikan dan
pada Islam.Sehingga mau tidak mau, pendekatan filosofis.6
Pendidikan Islam mempunyai Beberapa kajian di atas
tanggungjawab moral dan sosial menunjukkan bahwa moderasi beragama
untukturut mencari jalan keluarnya.4 menjadi permasalahan yang layak dikaji.
Kajian lain juga ditulis oleh Oleh karena itu, berdasarkan tinjauan
Rusmayani. Tentang Penanaman Nilai- pustaka ini maka diupayakan agar dapat
Nilai Moderasi Islam Siswa di Sekolah memberikan sumbangsih dalam
Umum. Permasalahan yang diangkat pengembangan pengetahuan dan
adalah tentang moderasi beragama di pembaharuan pada konsep dan landasan
sekolah-sekolah umum di Bali yang filosofis dari moderasi beragama di
sangat rentan akan terjadinya intoleransi Indonesia. Harapannya, kajian tentang
sesama siswa. Mengingat Islam menjadi moderasi beragama di Aceh Besar
minoritas di sana. Pemahaman terhadap melalui peran alumni Timur Tengah ini,
nilai moderasi Islam dijadikan sebagai mampu menyajikan kontribusi baru
konsep moderat pemahaman keagamaan, dalam menghadapi fenomena radikalisme
serta menjadi modal dasar sebagai di Aceh khususnya, dan di Indonesia pada
muslim minoritas di Bali dalam umumnya.
menjalani kehidupan masyarakat.5
M. Mucharom Syifa juga mengkaji METODE PENELITIAN
tentang Forumulasi Konsep Moderasi Penelitian ini menggunakan
Islam Berbasis Keindonesiaan dalam penelitian kualitatif, yang mengharuskan
Mereduksi Radikalisme Agama di keterlibatan peneliti sebagai instrumen
Indonesia (Kajian Epistemologis- saat penelitian berlangsung. Bersifat
Historis). Kajian lain juga ditulis oleh reflektif dan fleksibel adalah tuntutan
Fata Asyrofi Yahya, Meneguhkan Visi yang diperlukan dalam penelitian ini agar
Moderasi dalam Bingkai Etika Islam: dapat mengembangkan wawasan yang
Relevansi dan Implikasi Edukatifnya. Ia lebih imajinatif ke dalam dunia
memfokuskan permasalahan studinya narasumber. Namun, tetap
pada etika, di mana radikalisme tidak mempertahankan jarak yang ideal agar
sesuai dengan ajaran etika Islam di tidak bias dengan objek penelitian.
Indonesia. Diungkapkan dalam kajiannya Penelitian kualitatif menghubungkan
nilai-nilai moderasi yang terkandung antara peneliti dengan informan dalam
dalam etika Islam dipelihara melalui

4
Yunus Yunus and Arhanuddin Salim, Conference for Muslim Scholars, April, 2018, 75–
‘Eksistensi Moderasi Islam Dalam Kurikulum 76.
Pembelajaran PAI Di SMA’, Al-Tadzkiyyah: 6
2nd Proceedings Annual Conference for
Jurnal Pendidikan Islam, 9.2 (2019), 181 Muslim Scholars, Kopertais Wilayah IV
<https://doi.org/10.24042/atjpi.v9i2.3622>. Surabaya, 21-22 April 2018
5
Rusmayani, ‘Penanaman Nilai-Nilai
Moderasi Islam Siswa’, Proceedings of Annual
Edy S, Fadhlur R.A, Heri R.P│ Kontribusi Alumni Timur Tengah … 24
hal penyajian informasi. Juga paling Penelitian ini menggunakan sumber
sesuai dengan kebutuhan saat berhadapan data tambahan atau sekunder. Data yang
dengan kenyataan yang tidak tunggal. diperoleh secara tidak langsung baik itu
Apalagi penelitian kualitatif paling peka diperoleh melalui media tertentu, seperti
dan sangat adaptif terhadap proses media massa online ataupun media
penggalian informasi yang berlangsung perantara lainnya. Maupun diperoleh
dengan penajaman pengaruh bersama dan melalu laporan atau catatan pihak lain
terhadap berbagai macam pola nilai yang yang berkaitan dengan penelitian.
ditemukan di lapangan.7 Dengan demikian, ada dua jenis sumber
Lokasi penelitian adalah di tiga data yang digali dalam penelitian ini.
pesantren modern di Kabupaten Aceh Pertama, sumber data utama atau data
Besar. Pesantren Samudera Pasai, primer. Yaitu data yang diperoleh secara
Pesantren Ruhul Islam Anak Bangsa, dan langsung dari subjek penelitian dengan
Pesantren Insan Qurani. Sumber data menggunakan alat pengukuran dan atau
utama dipilih secara purposive sampling. alat pengambilan data pada subjek
Yaitu pengambilan sampel yang dipilih sebagai sumber informasi yang dicari 8.
dengan cermat yang memiliki relevansi Kedua, sumber data tambahan atau data
kuat terkait dengan struktur penelitian sekunder. Yaitu data yang diperoleh
dan memperhatikan karakteristik dan ciri- secara tidak langsung baik berupa bukti
ciri spesifik. Melalui beberapa informan catatan, laporan historis dan sebagainya 9.
sudah dilakukan penggalian data yang
PEMBAHASAN
fokus pada topik permasalahan yang
Alumni Timur Tengah hadir di
diangkat pada penelitian ini. Di antaranya
tengah masyarakat baik sebelum
adalah
diresmikannya IKAT sebagai organisasi
1. Muhammad Fadhilah, Lc., M.Us
resmi ataupun sesudahnya. Hal ini
(Ketua IKAT Aceh)
dibuktikan dengan terisinya majelis
2. Kusnadi, MA (Pimpinan Pesantren
pengajian di masjid-masjid kota Banda
RIAB)
Aceh, misalnya, Panggung-panggung
3. Muzakkir, S.Ag (Pimpinan Dayah
dakwah dipadati oleh alumni Timur
Insan Qurani)
Tengah dengan segala peran dan
4. Tasqa Alaidin, Lc. (Pimpinan Dayah
posisinya. Di antara mereka ada yang
Samudera Pasai)
menjadi Khatib Jumat, Pengisi Kultum,
5. Tiga orang santri RIAB
Pemateri Ceramah kajian kitab, dan
6. Tiga orang santri Insan Qurani
menjadi orator pada event-event tertentu.
7. Empat orang santri Samudera Pasai
Selain itu, di dunia pendidikan juga tak
luput dari perhatian alumni Timur

7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian 9
Gabriel Amin Silalahi, ‘Metodologi
Kualitatif / Penulis, Prof. DR. Lexy J. Moleong, Penelitian Dan Studi Kasus’, Sidoarjo: Citra
M.A., PT Remaja Rosdakarya, 2018. Media, 2003.
8
Saifuddin Azwar, ‘Metode Penelitian, Cet’,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
25 Vol. XV, No. 1, Tahun 2022

Tengah. Kontribusinya sangat nyata yang Dr, Armiadi Musa, MA, Dr. Arief
terlihat dari posisi-posisi penting yang Wardani, M. Hum, dan Hanya saja,
diduduki di lembaga pendidikan. Baik di penyampaian dalam bentuk program
tataran pemegang kebijakan seperti khusus bernomenklaturkan Moderasi
kepala madrasah, pimpinan dayah Beragama sebagaimana dipatenkan oleh
ataupun di level pelaksana seperti pemerintah Indonesia kurang terlihat.
pengasuh asrama, pengajar, tata usaha Dengan moderasi beragama akan mampu
dan sebagainya. 10 mengelola masyarakat yang plural dan
IKAT di bawah kepemimpinan multikultural di tengah perkembangan
Muhammad Fadhillah menjunjung tinggi teknologi informasi di Indonesia.
nilai musyawarah dan integritas. Moderasi beragama menjadi signifikan
Menghadapi tantangan dengan fleksibel tidak hanya untuk terciptanya hubungan
dan dinamis. Yaitu tidak mudah terkejut konstruktif antar agama secara eksternal,
dengan perbuhan dan kemajuan yang tetapi juga penting secara internal untuk
terjadi di era sosial 5.0. Sebagai contoh, menciptakan kerukunan antar berbagai
IKAT menjadi tuan rumah dalam hal aliran dalam satu agama.11
penyelenggaraan kegiatan sosialisasi Pesantren selain sebagai lembaga
penerapan Qanun Lembaga Keuangan pendidikan, juga berfungsi sebagai
Syariah di Banda Aceh. Kontribusi IKAT laboratorium paham keagamaan yang
dalam memelihara nilai moderasi berkerahmatan. Hal itu sesuai dengan
beragama di Aceh melalui pesantren akar sejarah dan filosofi kelahiran
modern diwujudkan dalam beberapa pesantren untuk mengambil peranan yang
program kegiatan. lebih besar dalam pembangunan
Melakukan Sinergi dan Kolaborasi Indonesia modern. Maka dari itu,
antar Lembaga untuk Mencapai membahas penguatan moderasi Islam
Tujuan Islam Wasathiyah. tidak bisa lepas dari peranan dunia
Gema Islam Wasathiyah disisipkan pesantren. Dalam pada itu, pesantren
pada setiap program. Penegasan syiar tampil sebagai representatif paham
Islam wasathiyah terwujudkan dari moderasi Islam sekaligus berfungsi
adanya keterlibatan tokoh-tokoh sebagai salah satu laboratorium ulama
Indonesia dalam setiap kegiatan yang yang moderat dan benteng paham
diprakarsai oleh IKAT. Di antara tokoh moderasi Islam di tengah derasnya arus
masyarakat yang sering muncul pada pemikiran, baik radikalisme maupun
kegiatan IKAT adalah Dr. Abdul liberalisme.12
Shomad, TGB. Dr. H. Zainul Majdi, MA,

10
Hasil Wawancara dengan Ketua IKAT Indonesia’, ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu
Aceh, Muhammad Fadhillah, Lc., MUs pada Ushuluddin, 21.1 (2020), 91–108.
12
tanggal 21 September 2021 Wildani Hefni and Qurrotul Uyun,
11
Arifinsyah Arifinsyah, Safria Andy, and ‘Pendampingan Kader Pesantren Sebagai Aset
Agusman Damanik, ‘The Urgency of Religious Modal Sosial Dalam Penguatan Moderasi
Moderation in Preventing Radicalism in Beragama’, Dimas: Jurnal Pemikiran Agama
Edy S, Fadhlur R.A, Heri R.P│ Kontribusi Alumni Timur Tengah … 26
Namun yang terpenting adalah menggunakan metode Tradisional
14
pesan dan kandungan yang terselubung di kultural.
balik kegiatan keorganisasian yang IKAT Aceh memilih model dan
menyentuh masyarakat luas secara pola tertentu agar dapat menarik simpati
langsung. masyarakat Aceh. Harapannya diterima
Profesionalitas tetap dijaga dalam sebagai organisasi yang mendamaikan
menjalankan program yang telah dan tidak memperkeruh suasana
direncanakan. Setiap pengurus dilibatkan keberagamaan di Aceh. Nata’awanu fi
dalam suatu program harus ma ittafaqna wa natasamahu fi ma
dipertimbangkan berdasarkan ikhtalafna.15 Adalah jargon yang sering
kecakapannya di bidang tersebut. Sejak direpitasi dalam beberapa kesempatan
berdirinya IKAT sebagai sebuah terbuka bagi publik. Menandakan bahwa
organisasi keagamaan yang bergelut di perbedaan yang merupakan sebuah
bidang dakwah, kesadaran berbuat dan keniscayaan sangat dimaklumi dan tidak
motif untuk bangkit serta melakukan diperkenankan untuk dipertajam dalam
perubahan yang selalu ditanamkan pengelolaan organisasi IKAT baik
kepada alumni Timur Tengah.13 internal sesama pengurus ataupun secara
Keberadaan IKAT dengan semangat eksternal.
perjuangannya menjadi refleksi bagi Hubungan yang senjang antara
penelitian terdahulu terkait dengan alumni dayah klasik Aceh dengan alumni
gerakan pembaharuan ormas timur tengah mulai diperbaiki dengan
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. adanya kerja sama dan kolaborasi antar
Pertama, dengan keikhlasan dan lembaga. Kesenjangan muncul karena
kegigihan pendiri, menjadikan adanya miskomunikasi terkait perbedaan
Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama pemahaman keagamaan di Aceh. Salah
bisa diterima dan eksis di masyarakat satu upaya IKAT untuk mendamaikan
hingga saat ini. Kedua, organisasi ini dirinya dengan pihak lain adalah dengan
menjadi simbol perjuangan ormas Islam adanya pendekatan emosional seperti
di Indonesia. Ketiga, para tokoh kedua melakukan kunjungan silaturahmi
organisasi ini berperan aktif dengan pimpinan dayah. Di antaranya
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah Dayah Samalanga. Atau
dengan polanya masing-masing. Terbukti membangun hubungan kerja sama
dengan Muhammadiyah yang dengan pihak pemerintah Aceh Barat
mengunakan metode modern struktural Daya.
sedangkan Nahdlatul Ulama

Untuk Pemberdayaan, 20.2 (2020), 175 Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama’, Jurnal
<https://doi.org/10.21580/dms.2020.202.5452>. Islam Nusantara, 04.02 (2020), 172–88
13
Hasil Wawancara dengan Ketua IKAT <https://doi.org/10.33852/jurnalin.v4i2.223>.
15
Aceh, Muhammad Fadhillah, Lc., MUs pada Hasil Wawancara dengan Ketua IKAT
tanggal 21 September 2021 Aceh, Muhammad Fadhillah, Lc., MUs pada
14
J Arroisi, M P Perdana, and R Hutama, tanggal 21 September 2021
‘Pembaharuan Pemikiran Islam Model
27 Vol. XV, No. 1, Tahun 2022

Pengaruh alumni timur tengah berbeda dengan mempelajari ilmu umum,


sebagai organisasi IKAT di Aceh mulai karena mempelajari Ilmu Agama tidak
terasa kuat dengan adanya kegiatan yang hanya menekankan pada penguasaan
diprogramkan langsung bersentuhan materi/kognitif/IQ saja, tetapi juga harus
dengan masyarakat. Salah satu program mampu menanamkan sikap kecerdasan
andalannya adalah Roadshow Subuh Spiritual/SQ dan Kecerdasan Emosional
Tahsin. Diadakan dua kali dalam sebulan (EQ) secara bersamaan. Oleh karena itu,
dengan lokasi yang berbeda-beda. penuntut ilmu agama harus mampu dan
Kehadiran IKAT sangat terasa di antara mau merencanakan dan merumuskan
masyarakat. Amatan Fazlul Ridha, strategi dan model pembelajaran yang
kebutuhan masyarakat Aceh, khususnya efektif dan efisien sehingga mampu
di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh membentuk sikap spiritual dan sikap
Besar adalah peningkatan kualitas tajwid sosial.17 Melalui pendekatan tahsin al
dan tahsin Al Quran masyarakat. Hal ini Quran, IKAT melakukan terobosan
dikarenakan adanya tuntutan sosial yang positif yang berinteraksi langsung dengan
mengarahkan generasi milenial dan alpha santri-santri di pesantren modern.
untuk mampu menghafal Al Quran. Harapannya dapat menyeimbangkan
Indikator menghafal Al Quran antara kemampuan dan penguasaan
disematkan di setiap segmentasi kognitif, spiritual, dan emosional.
kompetisi, seleksi dan prasyarat program Al-Qur’an sebagai sumber utama ilmu
tertentu lainnya. Namun jika tidak pengetahuan menanamkan sikap moderat di
dilakukan pengayaan terkait bacaan tengah keberagaman agama di Indonesia.
terlebih dahulu, dikhawatirkan animo Kajian sosial keagamaan Apri Wardana
Ritonga tentang Al Quran ingin
masyarakat tersebut tidak memberikan
mengeksplorasi nilai-nilai moderasi yang
pengaruh baik bagi masyarakat muslim.
terkandung dalam Al-Qur’an bagi kalangan
Seperti buruknya bacaan dengan milenial sebagai generasi penerus bangsa.
kesalahan-kesalahan fatal, tidak baiknya Kajian ini menunjukkan bahwa konsep
surat Al Fatihah yang dilantunkan ketika moderasi beragama dalam Al-Qur’an
shalat berjamaah dilaksanakan, dan lain dikembangkan melalui empat aspek, yaitu
sebagainya.16 pesan adil, bersikap pertengahan, menjadi
Program Tahsin Al Quran di umat terbaik dan berwawasan keilmuan yang
Pesantren Modern luas. Penelitian ini menyatakan pentingnya
menerapkan sikap moderasi di tengah
Mempelajari Ilmu Agama memiliki kemajemukan untuk terwujudnya kedamaian
karakteristik dan tingkat kesulitan yang antar umat beragama. 18

16
Hasil Wawancara dengan Koordinator Antar Perguruan Tinggi Agama Islam, 20.1
Divisi Tahsi IKAT Aceh, Fazlul Ridha, Lc. pada (2021), 107–26.
tanggal 23 September 2021 18
Apri Wardana Ritonga, ‘KONSEP
17
Mahfudzi Mahfudzi, ‘Membentuk Karakter INTERNALISASI NILAI-NILAI MODERASI
Melalui Moderasi Beragama Dengan Pendekatan BERAGAMA BAGI GENERASI MILENIAL
Huruf Hijaiyah’, Kordinat: Jurnal Komunikasi BERBASIS AL-QUR’AN’, Al-Afkar, Journal
For Islamic Studies, 4.1 (2021), 72–82.
Edy S, Fadhlur R.A, Heri R.P│ Kontribusi Alumni Timur Tengah … 28
Tidak hanya di masyarakat umum, adanya kerjasama dengan pihak RIAB.
program tahsin juga dilaksanakan di Wawasan keagamaan santri pesantren
beberapa pesantren modern. Salah modern adalah bagian dari tanggung
satunya adalah Ruhul Islam Anak jawab alumni timur tengah dalam hal
Bangsa. Bekerja sama dengan Forum pengembangan. IKAT menengarai
Alumni Ruhul Islam, IKAT hadir di adanya penurunan dalam proses
tengah-tengah santri RIAB sebagai pengembangan keilmuan tersebut. Maka
bentuk upaya pengendalian bacaan Al tak ayal, program yang direncanakan oleh
Quran yang berdasarkan riwayat yang IKAT lebih dominan di bidang
bisa dipertanggungjawabkan secara pendidikan dan ilmu pengetahuan
ilmiah. Metode Awsat milik IKAT keagamaan.
memberikan gambaran yang signifikan Program Kolaborasi dan Pertukaran
terhadap peningkatan perbaikan bacaan Guru IKAT
santri RIAB. Kegiatan dimaksud Pesantren Modern Ruhul Islam
dilaksanakan secara rutin dan berkala. Anak Bangsa dan Samudera Pasai
Program Pendampingan Pendidikan mendapatkan kesempatan dihadirkannya
Timur Tengah di Pesantren Modern Pengajar yang berasal dari Syiria yang
Selain itu, kehadiran IKAT bermukim di Mesir. Tujuannya adalah
mempengaruhi kelanjutan alternatif untuk memberikan pengayaan budaya
akademik bagi santri. Sebagai contoh Arab dan Islam dalam pembelajaran
Dayah Insan Qurani mengalami dampak efektif di pesantren. Penggunaan aktif
yang sangat signifikan atas hadirnya berbahasa arab dan penguasaan materi
IKAT. Pengaruh kegiatan sosialisasi kitab-kitab turats oleh Syeikh menuntut
edukasi Timur Tengah yang terstruktur santri dan sivitas akademika pesantren
dapat dilihat dari banyaknya animo santri tersebut agar mampu menyesuaikan diri
yang ingin melanjutkan studi pendidikan dan sekaligus membuka cakrawala
tingginya ke Timur Tengah, terutama ke pikiran. Nilai-nilai pembaharuan dalam
Universitas Al Azhar, Mesir. Dan juga pembelajaran diterima secara baik. Hal
Maroko, Tunisia, Madinah, serta Sudan. ini didukung dengan panjangnya waktu
Umumnya, program edukasi Timur keberadaan Syeikh di dayah yaitu sekitar
Tengah oleh IKAT di pesantren- dua bulan.19
pesantren adalah berbasi kerja sama dan Ini merupakan hasil kolaborasi
kesepakatan antar pihak. Salah satunya antar lembaga, yaitu IKAT dan Pesantren
pelaksanaan bimbingan belajar di Ruhul Islam Anak Bangsa. Jaringan
Pesantren Modern Ruhul Islam Anak informasi IKAT berhasil menghadirkan
Bangsa. Pemilihan lokasi tempat seorang Syeikh yang tujuannya tidak lain
bimbingan dan tutor belajar persiapan kecuali meningkatkan mutu keilmuan di
kuliah ke timur tengah didasarkan atas pesantren tersebut. Pesantren Ruhul

19
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah
Ruhul Islam Anak Bangsa, Kusnadi, M.Ag. pada
tanggal 23 September 2021
29 Vol. XV, No. 1, Tahun 2022

Islam Anak Bangsa sebagai fasilitator Aceh Besar. Namun nilai-nilai yang
juga berhasil menyediakan wadah dan terkandung dalam moderasi beragama
sarana yang mendukung program dibahasakan dalam konteks Islam
dimaksud dengan tidak mengganggu Wasathiyyah.
program keseharian dan rutinitas Fanatisisme terhadap ajaran-ajaran
kesantrian di Pesantren Modern tersebut. timur tengah tidak membuat model
Hal yang sama juga dilakukan oleh pihak dakwah dan penyampaian pesan IKAT
Pesantren Samudera Pasai.20 kepada masyarakat terkesan eksklusif dan
Terlihat dari dokumen yang tertutup. Kenyatannya banyak sekali
dikumpulkan oleh peneliti bahwa adanya program yang terbuka untuk kalangan
upaya memblow up simbol-simbol yang masyarakat umum dan konten yang
identik dengan term Islam wasathiyah disajikan mudah diterima serta tidak
melalui beberapa program andalan. kontroversial. Terutama program-
Sebagai contoh, IKAT melalui program program yang ditargetkan pelaksanaanya
edukasi Timur Tengah di pesantren di pesantren-pesantren modern.
modern berupaya menggiring Menyasar santri-santri unggul dengan
pemahaman tentang dinamika harapan dapat melanjutkan khittah
pengembangan kajian khazanah islam di alumni timur tengah untuk menyebarkan
timur tengah secara objektif. Serta nilai-nilai wasathiyyah Islam di Aceh.
melaluli pemaparan tentang
DAFTAR PUSTAKA
kemungkinan alternatif kemazhaban
Arifinsyah, Arifinsyah, Safria Andy, and
yang bisa dipelajari bahkan
Agusman Damanik, ‘The Urgency
penyimpangan dalam beragama yang
of Religious Moderation in
menjadi fenomena umum di timur tengah.
Preventing Radicalism in
Tak ayal, jumlah peminat studi di timur
Indonesia’, ESENSIA: Jurnal Ilmu-
tengah terus meningkat dan tampak
Ilmu Ushuluddin, 21.1 (2020), 91–
sangat melonjak setelah adanya
108
keterbukaan informasi dan sosialisasi
Arroisi, J, M P Perdana, and R Hutama,
pendidikan tinggi di pelosok-pelosok
‘Pembaharuan Pemikiran Islam
daerah di Provinsi Aceh oleh Pengurus
Model Muhammadiyah Dan
IKAT yang merupakan alumni Timur
Nahdlatul Ulama’, Jurnal Islam
Tengah.
Nusantara, 04.02 (2020), 172–88
<https://doi.org/10.33852/jurnalin.v
SIMPULAN
4i2.223>
Ternyata, moderasi beragama tidak
Azwar, Saifuddin, ‘Metode Penelitian,
hadir sebagai pilihan sebuah nama slogan
Cet’, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
yang familiar bagi insan kepengurusan
2004
IKAT dan beberapa pesantren modern di

20
Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah
Ruhul Islam Anak Bangsa, Kusnadi, M.Ag. pada
tanggal 23 September 2021
Edy S, Fadhlur R.A, Heri R.P│ Kontribusi Alumni Timur Tengah … 30
Hefni, Wildani, and Qurrotul Uyun, .3622>
‘Pendampingan Kader Pesantren Snouck Hurgronje, The Atjehnese,
Sebagai Aset Modal Sosial Dalam A.W.S.O’Sullivan (terj), Vol. I,
Penguatan Moderasi Beragama’, (Leiden: E.J. Brill, 1906)
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama https://linksoiaa.com/lembaga-terdaftar/
Untuk Pemberdayaan, 20.2 (2020), https://aceh.tribunnews.com/2021/
175 02/21/ikat-aceh-sosialisasikan-
<https://doi.org/10.21580/dms.2020
pendidikan-di-timur-tengah-ke-19-
.202.5452>
Mahfudzi, Mahfudzi, ‘Membentuk daerah
Karakter Melalui Moderasi
Beragama Dengan Pendekatan
Huruf Hijaiyah’, Kordinat: Jurnal
Komunikasi Antar Perguruan
Tinggi Agama Islam, 20.1 (2021),
107–26
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian
Kualitatif / Penulis, Prof. DR. Lexy
J. Moleong, M.A., PT Remaja
Rosdakarya, 2018
Ritonga, Apri Wardana, ‘KONSEP
INTERNALISASI NILAI-NILAI
MODERASI BERAGAMA BAGI
GENERASI MILENIAL
BERBASIS AL-QUR’AN’, Al-
Afkar, Journal For Islamic Studies,
4.1 (2021), 72–82
Rusmayani, ‘Penanaman Nilai-Nilai
Moderasi Islam Siswa’, Proceedings
of Annual Conference for Muslim
Scholars, April, 2018, 75–76
Silalahi, Gabriel Amin, ‘Metodologi
Penelitian Dan Studi Kasus’,
Sidoarjo: Citra Media, 2003
Yunus, Yunus, and Arhanuddin Salim,
‘Eksistensi Moderasi Islam Dalam
Kurikulum Pembelajaran PAI Di
SMA’, Al-Tadzkiyyah: Jurnal
Pendidikan Islam, 9.2 (2019), 181
<https://doi.org/10.24042/atjpi.v9i2

Anda mungkin juga menyukai