Anda di halaman 1dari 9

Pemikiran

Bintu Syathi’
Khofifah Alawiyah 210204110055
Izdhihar Aldiansyah 210204110060
Hilyatun Nahilah 210204110065
Biografi Bintu Syati’
• Nama lengkap: Aisyah Abdurrahman
• Lahir: 6 November 1913 M di kota Dimyat, Mesir.
• Pendidikan dasar: dimulai ketika usia 5 tahun, belajar pada Syaikh Mursi di
Subra Bakhum, lalu masuk sekolah dasar di Dumyat.
• pada 1939 meraih jenjang Licence (Lc) jurusan sastra dan bahasa Arab, di
Universitas Fuad I, Kairo. 2 tahun kemudian menyelesaikan Magister.
• pada 1950 meraih gelar doktor dengan disertasi berjudul al-Gufran li Abu al-
A’la al-Ma’ari
• Pada tahun 1970-an, beliau adalah professor sastra dan bahasa Arab di
Universitas ‘Ain Syams, Mesir, menjadi guru besar tamu pada Universitas Umm
Durman Sudan , Universitas Qarawiyyin, Maroko.
• Beliau wafat pada 1 Desember 1998, Pada Usia 85 tahun.
• Karya Bintu Syathi’ sekitar 40 judul buku dalam bidang Dirasah Islamiyyah, Fiqh,
Tafsir, Adab, dan lainnya telah terbit di Mesir dan beberapa negara Arab,
• Tafsir Al-Bayani li Al-Quran Al-Karim, adalah karya yang paling terkenal.
• Karya terakhirnya "Ali bin Abi Thalib Karrama Allahu Wajhah" yang diterbitkan
pada 26 Februari 1998.
Teknik Penulisan dan Hermeneutika Tafsir dalam
Kitab Tafsir al-Bayan Li al Qur’an al-Karim
• Sistematika penyajian tafsir: Tematik klasik (surat tertentu)
• Bentuk penyajian tafsir: Uraian rinci
• Gaya bahasa penulisan tafsir: Populer
• Bentuk penulisan tafsir: Ilmiah
• Sifat mufassir: Individual
• Keilmuan mufassir: Konsentrasi dalam bidang BSA
• Asal usul literatur tafsir: Akademik
• Sumber rujukan: -
Aspek Hermeneutik Tafsir
Metode tafsir: Kolaborasi riwayah dan ra'yu
Nuansa tafsir: Lughawi
Pendekatan tafsir: Tekstual
Beberapa Tampilan Kitab Beliau

Cover , Muqaddimah
dan Penjelasan
Contoh Penafsiran
• Secara bahasa al-‘Asr berarti tekanan untuk mengeluarkan sesuatu.
• Bintu Syati’ melanjutkan dengan makna kontekstual dalam Al-Qur’an, Al-
Qur’an menggunakan kata ‫العصر‬, ‫المعصرات‬, lalu memaparkan pendapat
ulama tafsir, dan mengambil kesimpulan bahwa lafad ‘asr bermakna masa.
Ayat kedua: ‫سر‬
ّ ‫ي ُخ‬
ّ ‫ان َل ِف‬
َ ‫س‬َ ‫ا َِّن الّ ِا ّن‬
al-Insan : semua golongan manusia tanpa terkecuali.
al-Khusr: melepaskan diri dari bebannya sebagai manusia dan tidak memiliki
tanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai manusia di muka
bumi ini.
Contoh Penafsiran
‫ص ّب ِر‬
َّ ‫اص ّوا ِبال‬
َ ‫ق ەۙ َو َت َو‬ ِِ ‫اص ّوا ِبا ّل َح‬
َ ‫ت َو َت َو‬
ِ ‫ص ِل ٰح‬
ّٰ ‫م ُن ّوا َو َع ِم ُلوا ال‬ َ ‫ࣖاِلَّا ا َّل ِذ ّي‬
َ ٰ‫ن ا‬
• Iman berarti aman dan dipercayai.
• al-salihat untuk menunjukkan lawan dari keburukan dan kerusakan
• Adapun kewajiban manusia secara sosial kemasyarakatan adalah:
‫ص ّب ِر‬
َّ ‫اص ّوا ِبال‬
َ ‫ق ەۙ َو َت َو‬ ِِ ‫اص ّوا ِبا ّل َح‬
َ ‫َو َت َو‬
• kata al-haq yang secara bahasa merupakan lawan dari batil.
• Kata al-sabr dalam bahasa arab berarti menahan.
Dua perkara, yaitu saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati
dalam kesabaran menurut Bintu Syati’ merupakan tanggung jawab manusia
secara sosial kemasyarakatan.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai