Anda di halaman 1dari 14

TERORISME

SEJARAH ISLAM INDONESIA


SPI 5 B
Pengertian Terorisme

Akar Terorisme
Teror Respon
isme Konteks

Pandangan Islam
TERORISME
• Pada dasarnya istilah terorisme merupakan sebuah konsep yang
memiliki konotasi yang sensitif karena terorisme mengakibatkan
timbulnya korban warga sipil yang tidak berdosa.

Apa itu?
• Teror atau Terorisme selalu identik dengan kekerasan. Terorisme
adalah puncak aksi kekerasan, terrorism is the apex of violence
• Terorisme tidak sama dengan intimidasi atau sabotase
• Tindakan teror tidaklah sama dengan vandalisme, yang motifnya
merusak benda-benda fisik
• Teror berbeda pula dengan mafia
AKAR TERORISME ATAU RADIKALISME
ISLAM INDONESIA
Adanya tekanan politik penguasa terhadap
keberadaannya
Faktor emosi keagamaan
Faktor Kultural
faktor ideologis antiwesternisme
faktor kebijakan pemerintah
Peter G. Riddel membagi menjadi empat kekuatan Islam Indonesia pasca
runtuhnya Orde Baru, yaitu; modernis, tradisionalis, neomodernis dan Islamis.
Secara umum, Riddel sepaham terhadap definisi masing-masing kategori
dengan mengabaikan satu kategori dari Woodward, yaitu indigenized Islam. Bagi
Riddel, masing-masing kategori memiliki ciri khasnya sendiri dalam menanggapi
berbagai isu krusial di tahun-tahun periode pertama pascapemilu pertama
runtuhnya Orde Baru, yaitu tahun 1999. Isu-isu tersebut antara lain kembali ke
Piagam Jakarta, krisis Maluku, membuka hubungan dagang Israel, negara
Indonesia federal, tempat kaum minoritas dalam sistem negara Indonesia,
presiden perempuan, dan partai politik yang baru dibuka krannya setelah Orde
Baru runtuh.
Dapat dipersempit menjadi dua pengelompokan saja, yaitu liberalmoderat dan
radikal atau fundamental.
RESPONS TERHADAP RADIKALISME
ISLAM INDONESIA
Akibat media massa (pers) Barat yang selalu memojokkan umat Islam
menjadi faktor munculnya reaksi dengan kekerasan yang dilakukan oleh
umat Islam. Di samping Muslim sendiri masih belum selesai menata
identitas diri, tema-tema yang diusung kelompok Islam radikal kerap kali
menerapkan syariah Islam dalam negara yang dinilai Barat sangat
“menakutkan”. Tema tersebut akan berakibat kepada kecurigaan dunia
internasional yang merugikan bagi bangsa Indonesia, apalagi bila
dihadapkan pada pelaku bom alumni Pondok Pesantren al-Mukmin
Ngruki Surakarta; Muchlas alias Ali Gufron, Amrozi, Fathurrahman al-
Ghazi (ditangkap di Filipina), Asmar Latinsani (pelaku bom bunuh diri JW
Mariot), dan lain-lain.
Religion subcultures yaitu gerakan elit
agama untuk mencegah pengaruh luar
agama masuk ke dalam wilayah agama.
Faktor ekonomi dan politik adalah dua
faktor yang sering mengintervensi
kehidupan keberagamaan. Agama
sebenarnya merupakan persoalan
moralitas dan politik ekonomi merupakan
persoalan yang profan. Keduanya harus
diletakkan dalam wilayah yang berbeda.
KONTEKS TERORISME
Dalam konteks terorisme faktor-faktor tersebut diantaranya adalah
faham keagamaan yang sempit seperti konsep Khilafah yang dipahami
sebagai upaya untuk menegakkan negara Islam sebagaimana dilakukan oleh
ISIS maupun gerakan keagamaan lainnya. Di tambah lagi dnegan
ketimpangan sosial yang tidak ditangani secara sistematis sehingga menjadi
pemicu terjadinya berbagai ketidak puasan terhadap kebijakan pemerintah.
Ketidak puasan itu akan semakin memuncak jika terdapat pemicu berupa
faham-faham sempit yang hendak menggantikan semua tatanan yang ada
untuk digantikan dengan tatanan baru yang dalam pandangan kelompok ini
merupakan tatanan ideal untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Mewujudkan kesejahteraan sosial yang merupakan tujuan akhir hukum
merupakan suatu proses yang panjang.
TERORISME DALAM PANDANGAN
ISLAM

Islam memandang terorisme ialah sebagai sebuah gerakan anarkis dan tidak
menghiraukan hak-hak manusia.
Dalam memaknai sebuah ayat, para teroris hanya meng takwilkan ayat-ayat Al-Qur‟an
secara sempit, mereka hanya mengandalkan ilmu mereka yang dangkal dan tidak
mendengarkan pendapat orang lain. Mereka menganggap bahwa pendapat merekalah
yang paling benar dan apa yang mereka lakukan itu merupakan perintah Allah SWT
untuk memerangai orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka.
Terorisme beranggapan bahwa orang-orang yang tidak mengikuti Islam secara penuh
dalam menentukan hukum serta menjadikan hukum selain hukum Islam dalam
pengambilan keputusan atau sebagai suatu peraturan merupakan tindakan yang salah.
Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa orang-orang
yang menentukan hukum dan orang-orang yang
mengikuti hukum itu mereka semua telah kafir serta wajib
untuk diperangi dan dibunuh.
• Firman Allah:
ْ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ ‫س َخ اأْل‬
‫فإ َذا ا ْن َ َل‬ َ
ْ ُ ‫وهم َوخ ُُذ‬
•‫وهم‬ ْ ُ ‫ين َح ْي ُث َو َج ْد ُت ُم‬ َ ‫شر ِك‬
ِ ‫م‬ُ ‫ال‬ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫ت‬
‫اق‬
ُ ‫ف‬‫م‬ ُ ‫ر‬ُ ‫ح‬
ُ ‫ال‬ ‫ر‬ُ ‫ه‬
‫ش‬
ُ ِ
‫واالصاَل َة َوآ َت ُوا‬ َ ‫مرصد ۚ َفإن َتابوا و‬
َّ ‫ام‬ ‫ق‬ َ ‫أ‬
ُ َ ُ ِْ ٍ َ ْ‫ل‬ َ َّ ‫هم ُك‬ ْ ُ ‫اقع ُدوا َل‬
ُ ْ ‫وهم َو‬ ْ ُ ‫ص ُر‬ ُ ‫اح‬ ْ ‫َو‬
‫ور َر ِح ٌيم‬ ٌ ‫غ ُف‬ ‫هم ِإ َّن َ َّله‬
َ JJ‫ا‬ َ ‫سب‬
ْ ُ ‫يل‬ ِ َ ‫اة َفخ َُّلوا‬ َ ‫الز َك‬
َّ ...

• Terjemahnya:
• …..maka perangilah orang-orang yang musyrik di mana
saja kamu temui, tangkaplah dan kepunglah mereka,
dan awasilah di tempat pengintaian….
M. Quraysh shihab dalam bukunya tafsir al-
mishbah volume ke 5 menjelaskan penafsiran
QS at-taubah: 5 :
“Maka bunuhlah orang-orang musyrik itu yang selama ini menganiaya
dan menghalangi kamu melaksanakan tuntunan allah di mana saja kamu
jumpai mereka dan baik di tanah haram maupun di bulan haram, dan,
yakni atau, tangkaplah mereka, dantawanlah mereka, yakni jangan
biarkan mereka masuk ke dalam wilayah kekuasaan kamu tanpa izin dan
intailah mereka dengan seksama dan penuh perhatian di setiap tempat
pengintaiandi mana pun dan kapan pun hal ini dapat kamu lakukan. Jika
mereka bertaubat dan membuktukan kebenaran taubat mereka dengan
melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, maka lepaskanlah jalan
mereka, yakni berilah mereka kebebasan, jangan lagi menangkap ata
mencari-cari kesalahan mereka, jangan juga menghalangi atau mengintai
merekakarena, jika mereka benar-benar bertobat. Allah mengampuni
semua dosa yang selama ini mereka kerjakan karenasesungguhnya allah
maha pengampun lagi maha penyayang.
Terorisme dalam pandangan islam sendiri dianggap
sebagai suatu perbuatan yang sangat merusak serta merupakan
penghancur lingkungan sampai kepada generasi kehidupan.
Qs.Al-maidah:32 menggambarkan secara
gamblang dan jelas bagaimana agama islam
sangat menghargai nyawa manusia.
Membunuh satu orang tanpa alasan yang
dibenarkan, sebagaimana diterangkan dalam
ayat di atas, disamakan (dosanya) dengan
membunuh seluruh umat manusia.
Sebaliknya, memlihara dan menjaga
kehidupan, satu orang, disamakan
(pahalanya) seperti memelihara seluruh
kehidupan umat manusia.
Inilah pandangan (dasar) islam tentang terorisme. Berdasarkan
alasan ini pula jumhur ulama (mayoritas ulama islam terkemuka)
berpendapat bahwa, terorisme bukan cara islam.

Mengingat terorisme adalah dampak dari


kekeliruan memahami teks-teks agama disertai
konteks kebijakan global negara-negara Barat
yang tidak adil, maka program melawan kekerasan
itu tidak hanya diarahkan pada pelurusan
terhadap paham keagamaan kaum Muslim. Tetapi
juga secara sungguh-sungguh harus berupaya
menciptakan tatanan global yang adil.
TERIMAKASIH….

Anda mungkin juga menyukai