SELURUHNYA
Oleh:
WARDAH 1920100173
T. A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam
tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada
umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan
semaksimal mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan
makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon
kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama
Dosen Mata Kuliah Landasan Pendidikan yang kami harapkan sebagai
bahan koreksi untuk kami.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 10
DARTAR PUSTAKA 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ahakmul huruf berasal dari dua kata yaitu ahkam dan huruf,
ahkam berarti hubungan dan huru yaitu huruf, jadi ahkamul huruf
adalah hubungan antara huruf, atau pembahasan yang membahas
hubungan antar huruf seperti ketika alif lam ta’rif menghadapi huruf
hijaiyah, maka ada yang dibaca idzhar ada pula yang diidghomkan.
Dan yang berhubungan dengan ahkamul huruf ini yaitu Ahkamul maddi
wal qasr yaitu panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan
dalam tiap ayat Al-Quran, dan juga Ahkamul waqaf wal ibtida’ yaitu
mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan
bila ada tanda huruf tajwid1. Dalam hukum ini ada begitu banyak
pembagiannya, namun dalam pembahasan ini akan di bagi menjadi 6
pembagian, diantaranya :
a. Idhar ()اﻇﻬﺎر
Idhar artinya jelas atau terang, Apabila ada nun mati atau
1
Qurasy Shihab,Wawasan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1996), Cet-2,5
2
Ahmad Munir Dan Sudarsono, Ilmu Tajwid Dan Seni Membaca Al-Qur‟an ,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1994), 10
2
tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi hukum bacaanya
di sebut idhar. Huruf halqi ada enam yaitu:ﻫ اح خ ع غ Contoh
bacaan idhar:
ا َ ﻦ َاَﻣ
ﻦ ْ َﻣ ٌ ل َاِﻣْﻴ
ﻦ ٌ ﺳْﻮ
ُ َر
ح َ ﺣَﺮاِﻣ
ﻚ َ ﻦ
ْ ﻋ
َ ﺣﺎِﻣَّﻴٌﺔ
َ َﻧﺎٌر
خ َ ﺸ
ﻲ ِ ﺧ
َ ﻦ
ْ َﻣ ﺧْﻴًﺮا
َ َذَّرٍة
ع ٍ ﻋْﻠ
ﻢ ِ ﻦ
ْ ِﻣ ٌ ﻋِﻠْﻴ
ﻢ َ ﺳِﻤْﻴٌﻊ
َ
غ ٍّ ﻏ
ﻞ ِ ﻦ
ْ ِﻣ ﻏْﻴٌﺮ
َ ﺟٌﺮ
ْ َا
ﻫ ﻫﺎٍد
َ ﻦ
ْ ِﻣ ﻫﺎٍر
َ ف
ٍ ﺟْﺮ
ُ
b. Idgham ()اذﻏﺎم
1) Idgham bighunnah
3
ي ُ ﻦ َﻳُﻘْﻮ
ل ْ َﻣ ﺼُﺪ ٌر
ْ َﻳْﻮَﻣِﺌٍﺬ َﻳ
ن ﻦ ِﻧْﻌَﻤٍﺔ
ْ ِﻣ ﺣْﻜَﻤٍﺔ َﻧﺎ ِﻓَﻌٍﺔ
ِ
م ﺴٍﺪ
ْ ﻦ َﻣ
ْ ِﻣ ْ ﻋَﺒْﺪُﺗ
ﻢ َ ﻋﺎ ِﺑٌﺪ َﻣﺎ
َ
و ْ ﻫ
ﻢ ِ ﻦ َوَراِء
ْ ِﻣ ﺧْﻴٌﺮ َوَاْﺑَﻘﻰ
َ
2) Idgham bilaghunnah
ر َ ﻦ َرِّﺑ
ﻚ ْ ِﻣ َ ﺧْﻴٌﺮ َراِزِﻗْﻴ
ﻦ َ
4
c. Iqlab
ب ْ ﻫ
ﻢ ِ ﻦ َﺑْﻌِﺪ
ْ ِﻣ ﺼْﻴٌﺮ
ِ ﺳِﻤْﻴٌﻊ َﺑ
َ
d. Ikhfa
ت ﻦ َﺗِﺒَﻊ
ْ َﻓَﻤ ﺠِﺮى
ْ ﺖ َﺗ
ٍ ﺟَّﻨ
َ
ث ْ ﻦ َﺛُﻘَﻠ
ﺖ ْ َﻓَﻤ ٌ ب َﺛﺎِﻗ
ﺐ ٌ ﺷَﻬﺎ
ِ
ج ْ ﺟﺎَءُﻛ
ﻢ َ ن
ْ ِا ﺟِﺪ ْﻳٍﺪ
َ ﻖ
ٍ ﺧْﻠ
َ
5
ذ ٍ ﻫ
ﺐ َ ﻦ َذ
ْ ِﻣ ٍ ت َﻟَﻬ
ﺐ َ َﻧﺎ ًرا َذا
س ٌ ﺴﺎ
ن َ َاْﻟِﺎ ْﻧ ﺳَﻠًﻤﺎ
َ ﺳَﻠًﻤﺎ
َ
ش ْ ﺧَﻠ
ﻖ َ ﺷِّﺮَﻣﺎ
َ ﻦ
ْ ِﻣ ﺷِﺪ ْﻳٍﺪ
َ ب
ٍ ﻋَﺬا
َ
ص ْ َ ِﺗِﻬ
ﻢ ﺻﻻ
َ ﻦ
ْ ﻋ
َ ﺤﺎ
ً ﺻﺎ ِﻟ
َ ﻋَﻤًﻠﺎ
َ
ض ﻀْﻮٍد
ُ َﻣْﻨ ﺣَﻜٌﺔ
ِ ﺿﺎ
َ ﺴِﻔَﺮٌة
ْ ُﻣ
ط ٍ ﻃِّﻴَﺒﺎ
ت َ ﻦ
ْ ِﻣ ﻃِّﻴَﺒٌﺔ
َ َﺑْﻠَﺪٌة
ظ ْ ﻫ
ﻢ ِ ﻇُﻬْﻮِر
ُ ﻦ
ْ ِﻣ ﻫَﺮًة
ِ ﻇﺎ
َ ﺣَّﺮاًء
ُ
ف ْ ﺴِﻬ
ﻢ ِ َاْﻧُﻔ ﺨْﻮٍر
ُ ل َﻓ
ٍ ﺨَﺘا
ْ ُﻣ
ق ِ ﻦ َﻗْﺒ
ﻞ ْ ِﻣ ِرْزًﻗﺎ َﻗاُﻟْﻮا
ك ﺟْﻮ
ُ ن َﻳْﺮ
َ ﻦ َﻛﺎ
ْ َﻣ ﺻَﻴٍﺔ َﻛﺎ ِذ َﺑٍﺔ
ِ َﻧﺎ
a. Ikhfa syafawi
3
Abdurrahman Getteng, Metodik Khusus Pendidikan Agama , (Ujung Pandang: Al-
Thairiyqah Indonesia, 1987),1
6
apabila mim mati atau mim sukun bertemu dengan huruf ba (ب )
. adapun cara membanya adalah di bunyikan samar-samar di
bibir dan didengungkan.
b. Idgham mimi
Contoh : ﻦ
َ ﻢ ُﻣْﺆِﻣِﻨْﻴ
ْ ن ُﻛْﻨُﺘ
ْ ِ – ِا ﻦﷲ
َ ﻢ ِﻣ
ْ َوَﻣاَﻟُﻬ
c. Idhar syafawi
Contoh : ب
ٌ ﻋَﺬا
َ ﻢ
ْ َوَﻟُﻬ-ﻦ
َ ﻈْﻴ
ِ ﺣﺎِﻓ
َ ﻢ
ْ ﻋَﻠْﻴِﻬ
َ – ﺟٌﺮ
ْ ﻢ َا
ْ َﻓَﻠُﻬ
3. Hukum RO’
4
Hukum membaca ro’ itu ada dua yaitu :
a. Tafkhim
Yaitu ro’ yang dibaca berat atau tebal ketika mengucapkan huruf
4
M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Qur‟an , (Malang:Uin Malang Press,
2007), 80.
7
ini, maka bibir dibawah terangkat naik. Sedangkan untuk ukuran
getaran ro’ paling banyak adalah tiga getaran dan tidak boleh
lebih dari tiga getaran. Adapun ciri-ciri ro’ yang dibaca tebal
adalah sebagai berikut:
b. Tarqiq
3) Semua ro’ yang mati tidak asli (karena waqof) baik ro’
berharokat fathah, dhommah atau kasroh dan selama ro’
tidak jatuh setelah harokat fathah atau dhommah. Contoh
8
: ﺴﺮا ِﺋُﺮ
َّ َاﻟ-ﺤُﺮ
ْ ﺴ
َّ َاﻟ
Contoh: ﻢ َﻛَّﻠﺎ
َّ ُﺛ-س
ِ ب اﻟَّﻨﺎ
ِّ ِﺑَﺮ
Contoh: ﻢ
ُ َاْﻟَﻜِﺮْﻳ-ﺨِﺒْﻴُﺮ
َ َاْﻟ-ﺤْﻤُﺪ
َ َاْﻟ-ﺼْﻴُﺮ
ِ َاْﻟَﺒ-ﺣُﺪ
َ َاْﻟَﺎ
5
Ika, Metode Cepat Membaca Al-Qur‟an , (Jakarta: Universitas Muhamadiyah
Jakarta, 2006), 7
9
Yakni alif lam yang dibaca idgham, membaca alif lam ini
dileburkan kepada huruf setelahnya (masuk kedalam huruf
berikutnya) apabila bertemu dengan salah satu huruf alif lam
syamsiyah. Adapun huruf alif lam syamsiyah ada 14 yaitu: د- ث-ت
ن- ل- ظ- ط- ض- ص- ش- س- ز- ر- ذ-
Contoh: ﻢ
ِ ﺣْﻴ
ِ َاﻟَّﺮ- َاﻟَّﻨْﻮُر-ﻞ
ُ َاﻟَّﻠْﻴ-ﻦ
ُ َاﻟِّﺪْﻳ-ﺼَﻠﺎُة
َّ َاﻟ
6. Hukum qalqalah
Contoh: ﺞ
ٍ ج َﺑِﻬْﻴ
ٍ َزْو-ب
ِ ُاْوُﻟﻮا اْﻟَﺎْﻟَﺒﺎ-ﻖ
َ ﺧَﻠ
َ َﻣﺎ
Contoh: ك
َ َوَﻣﺎ َاْدَرا-ﺲ
َ ِاَّﻟﺎ ِاْﺑِﻠْﻴ-ن
َ ﻄُﻌْﻮ
َ َﻳْﻘ
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
2. Hukum RO’
5. Hukum qalqalah
11
DAFTAR PUSTAKA
12