Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN, PEMAHAMAN, DAN PENAMPILAN AHKAMUL HURUF

SELURUHNYA

Oleh:

INDRI RAHMITA 1920100253

JULIANI SIREGAR 1920100303

MUTIARA SANI PULUNGAN 1920100297

WARDAH 1920100173

Dosen Pengampuh: Dr. Hamdan Hasibuan, M. Pd.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY

T. A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur  senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam
tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada
umat manusia.
Makalah ini di  susun guna memenuhi tugas mata kuliah dan juga
untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta
informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan
semaksimal mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan
makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta
kekurangan.  Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon
kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama
Dosen Mata Kuliah Landasan Pendidikan yang kami harapkan sebagai
bahan koreksi untuk kami.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ahkamul Huruf 2


B. Hukum Nun Mati Dan Tanwin 2
C. Hukum Mim Mati 6
D. Hukum Ra’ 7
E. Hukum Nun Dan Mim Bertasdyid 8
F. Hukum Lam Ta’rif( Alif Lam) 8
G. Hukum Qalqalah 9
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 10
DARTAR PUSTAKA 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih


banyak yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,
terkhusus pada ilmu tajwid yang mengajarkan tata cara membaca Al-
Qur’an dengan baik dan benar. Selain itu masyarakat hanya sekedar
membaca tapi tidak mengetahui makna dan mengetahui hukum
bacaan dalam Al-Qur’an tersebut.

Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan


membahas tentang Ahkamul huruf atau Hukum bacaan dalam Al-
Quran karena materi ini masih banyak yang belum memahaminya.

Dalam materi Ahkamul Huruf ini juga mengandung nilai yang


sangat penting dalam tata cara pembacaan Al-Qur’an karena dalam
membaca Al-Qur’an tajwid mutlak digunakan karena didalam
membaca Al-Qur’an salah penyebutan maka akan salah arti dan
makna.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian ahkamul huruf?

2. Bagaimana penjelasan, pembagian, contoh dan pengucapan dari


Ahkamul Huruf?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ahkamul Huruf

Ahakmul huruf berasal dari dua kata yaitu ahkam dan huruf,
ahkam berarti hubungan dan huru yaitu huruf, jadi ahkamul huruf
adalah hubungan antara huruf, atau pembahasan yang membahas
hubungan antar huruf seperti ketika alif lam ta’rif menghadapi huruf
hijaiyah, maka ada yang dibaca idzhar ada pula yang diidghomkan.
Dan yang berhubungan dengan ahkamul huruf ini yaitu Ahkamul maddi
wal qasr yaitu panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan
dalam tiap ayat Al-Quran, dan juga Ahkamul waqaf wal ibtida’ yaitu
mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan
bila ada tanda huruf tajwid1. Dalam hukum ini ada begitu banyak
pembagiannya, namun dalam pembahasan ini akan di bagi menjadi 6
pembagian, diantaranya :

1) Hukum Nun Mati dan Tanwin

Hukum nun mati dan tanwin adalah salah satu tajwid yang


terdapat dalam Al-Qur'an. Hukum ini berlaku jika nun mati atau tanwin
bertemu huruf-huruf tertentu. Hukum ini terdiri dari 4 jenis, yaitu2:

a.  Idhar (‫)اﻇﻬﺎر‬

Idhar artinya jelas atau terang, Apabila ada nun mati atau

1
Qurasy Shihab,Wawasan Al-Qur‟an, (Bandung: Mizan, 1996), Cet-2,5
2
Ahmad Munir Dan Sudarsono, Ilmu Tajwid Dan Seni Membaca Al-Qur‟an ,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1994), 10

2
tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi hukum bacaanya
di sebut idhar. Huruf halqi ada enam yaitu:‫ﻫ‬ ‫اح خ ع غ‬  Contoh
bacaan idhar:

Huruf Nun mati Tanwin  

‫ا‬ َ ‫ﻦ َاَﻣ‬
‫ﻦ‬ ْ ‫َﻣ‬ ٌ ‫ل َاِﻣْﻴ‬
‫ﻦ‬ ٌ ‫ﺳْﻮ‬
ُ ‫َر‬

‫ح‬ َ ‫ﺣَﺮاِﻣ‬
‫ﻚ‬ َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﺣﺎِﻣَّﻴٌﺔ‬
َ ‫َﻧﺎٌر‬

‫خ‬ َ ‫ﺸ‬
‫ﻲ‬ ِ ‫ﺧ‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫َﻣ‬ ‫ﺧْﻴًﺮا‬
َ ‫َذَّرٍة‬

‫ع‬ ٍ ‫ﻋْﻠ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫ﻦ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ٌ ‫ﻋِﻠْﻴ‬
‫ﻢ‬ َ ‫ﺳِﻤْﻴٌﻊ‬
َ

‫غ‬ ٍّ ‫ﻏ‬
‫ﻞ‬ ِ ‫ﻦ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻏْﻴٌﺮ‬
َ ‫ﺟٌﺮ‬
ْ ‫َا‬

‫ﻫ‬ ‫ﻫﺎٍد‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻫﺎٍر‬
َ ‫ف‬
ٍ ‫ﺟْﺮ‬
ُ

b. Idgham (‫)اذﻏﺎم‬

Idgham artinya memasukan atau melebur, apabila nun


mati atau tanwin bertemu huruf idgham yaitu: ‫ي ن م و ل ر‬ maka
wajib di baca idgham, cara membacanya seolah mentasydidkan
nun mati atau tanwin. Idgham terbagi dua: idgham bighunnah
dan idgham bilaghunna

1) Idgham bighunnah

Hukum bacaannya wajib di baca berdengung dengan


meleburkan suara nun mati atau tanwin ke dalam huruf
idgham bighunnah yaitu: ‫ي ن م و‬  

Contoh idgham bighunnah:

Huruf Nun mati Tanwin

3
‫ي‬ ُ ‫ﻦ َﻳُﻘْﻮ‬
‫ل‬ ْ ‫َﻣ‬ ‫ﺼُﺪ ٌر‬
ْ ‫َﻳْﻮَﻣِﺌٍﺬ َﻳ‬

‫ن‬ ‫ﻦ ِﻧْﻌَﻤٍﺔ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺣْﻜَﻤٍﺔ َﻧﺎ ِﻓَﻌٍﺔ‬
ِ

‫م‬ ‫ﺴٍﺪ‬
ْ ‫ﻦ َﻣ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ْ ‫ﻋَﺒْﺪُﺗ‬
‫ﻢ‬ َ ‫ﻋﺎ ِﺑٌﺪ َﻣﺎ‬
َ

‫و‬ ْ ‫ﻫ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫ﻦ َوَراِء‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺧْﻴٌﺮ َوَاْﺑَﻘﻰ‬
َ

Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku


lagi jika nun mati berada dalam satu kata. Hukum bacaannya
wajib dibaca idhar/jelas nun matinya. Contoh:‫ن‬
ٌ ‫ ُﺑْﻨَﻴﺎ‬-‫ُدْﻧَﻴﺎ‬ -‫ن‬
ٌ ‫ِﻗْﻨَﻮا‬ 
‫ﺻْﻨَﻮا‬
ِ

2) Idgham bilaghunnah

Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau


meleburkan tanpa berdengung. Apabila nun mati atau tanwin
bertemu salah satu huruf idgham bilaghunnah yaitu: ‫ل ر‬

Contoh bacaan idgham bilaghunnah:

Huruf Nun mati Tanwin

‫ل‬ َ ‫ﻦ َﻟُﺪ ْﻧ‬


‫ﻚ‬ ْ ‫ِﻣ‬ َ ‫ﻫًﺪى ِﻟْﻠُﻤَّﺘِﻘْﻴ‬
‫ﻦ‬ ُ

‫ر‬ َ ‫ﻦ َرِّﺑ‬
‫ﻚ‬ ْ ‫ِﻣ‬ َ ‫ﺧْﻴٌﺮ َراِزِﻗْﻴ‬
‫ﻦ‬ َ

4
c. Iqlab

Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati


atau tanwin bertemu dengan huruf ‫ب‬   maka hukum bacaannya
disebut iqlab. Cara membacanya adalah bunyi nun mati atau
tanwin berubah menjadi mim. Huruf iqlab hanya satu yaitu ‫ب‬  .

Contoh bacaan iqlab:

Huruf Nun mati Tanwin

‫ب‬ ْ ‫ﻫ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫ﻦ َﺑْﻌِﺪ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺼْﻴٌﺮ‬
ِ ‫ﺳِﻤْﻴٌﻊ َﺑ‬
َ

d. Ikhfa

Ikhfa artinya menyamarkan atau menyembunyikan bunyi nun


mati atau tanwin. Maksudnya bunyi nun mati atau tanwin dibaca
samar-samar antara jelas dan dengung, serta cara membacanya
ditahan sejenak. Hukum bacaan dibaca ikhfa apabila nun mati
atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang
jumlahnya ada 15 yaitu: -‫ ق‬-‫ ف‬-‫ ظ‬-‫ ط‬-‫ ض‬-‫ ص‬-‫ ش‬-‫ س‬-‫ ز‬-‫ ذ‬-‫ د‬-‫ ج‬-‫ ث‬-‫ت‬
‫ك‬

Contoh bacaan ikhfa:

Huruf Nun mati Tanwin

‫ت‬ ‫ﻦ َﺗِﺒَﻊ‬
ْ ‫َﻓَﻤ‬ ‫ﺠِﺮى‬
ْ ‫ﺖ َﺗ‬
ٍ ‫ﺟَّﻨ‬
َ

‫ث‬ ْ ‫ﻦ َﺛُﻘَﻠ‬
‫ﺖ‬ ْ ‫َﻓَﻤ‬ ٌ ‫ب َﺛﺎِﻗ‬
‫ﺐ‬ ٌ ‫ﺷَﻬﺎ‬
ِ

‫ج‬ ْ ‫ﺟﺎَءُﻛ‬
‫ﻢ‬ َ ‫ن‬
ْ ‫ِا‬ ‫ﺟِﺪ ْﻳٍﺪ‬
َ ‫ﻖ‬
ٍ ‫ﺧْﻠ‬
َ

‫د‬ ‫َاْﻧَﺪا ًدا‬ ‫َدَّﻛﺎ َدَّﻛﺎ‬

5
‫ذ‬ ٍ ‫ﻫ‬
‫ﺐ‬ َ ‫ﻦ َذ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ٍ ‫ت َﻟَﻬ‬
‫ﺐ‬ َ ‫َﻧﺎ ًرا َذا‬

‫ز‬ ‫َوَاْﻧَﺰْﻟَﻨﺎ‬ ‫ﺻِﻌْﻴًﺪا َزَﻟًﻘﺎ‬


َ

‫س‬ ٌ ‫ﺴﺎ‬
‫ن‬ َ ‫َاْﻟِﺎ ْﻧ‬ ‫ﺳَﻠًﻤﺎ‬
َ ‫ﺳَﻠًﻤﺎ‬
َ

‫ش‬ ْ ‫ﺧَﻠ‬
‫ﻖ‬ َ ‫ﺷِّﺮَﻣﺎ‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﺷِﺪ ْﻳٍﺪ‬
َ ‫ب‬
ٍ ‫ﻋَﺬا‬
َ

‫ص‬ ْ ‫َ ِﺗِﻬ‬
‫ﻢ‬ ‫ﺻﻻ‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻋ‬
َ ‫ﺤﺎ‬
ً ‫ﺻﺎ ِﻟ‬
َ ‫ﻋَﻤًﻠﺎ‬
َ

‫ض‬ ‫ﻀْﻮٍد‬
ُ ‫َﻣْﻨ‬ ‫ﺣَﻜٌﺔ‬
ِ ‫ﺿﺎ‬
َ ‫ﺴِﻔَﺮٌة‬
ْ ‫ُﻣ‬

‫ط‬ ٍ ‫ﻃِّﻴَﺒﺎ‬
‫ت‬ َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻃِّﻴَﺒٌﺔ‬
َ ‫َﺑْﻠَﺪٌة‬

‫ظ‬ ْ ‫ﻫ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫ﻇُﻬْﻮِر‬
ُ ‫ﻦ‬
ْ ‫ِﻣ‬ ‫ﻫَﺮًة‬
ِ ‫ﻇﺎ‬
َ ‫ﺣَّﺮاًء‬
ُ

‫ف‬ ْ ‫ﺴِﻬ‬
‫ﻢ‬ ِ ‫َاْﻧُﻔ‬ ‫ﺨْﻮٍر‬
ُ ‫ل َﻓ‬
ٍ ‫ﺨَﺘا‬
ْ ‫ُﻣ‬

‫ق‬ ِ ‫ﻦ َﻗْﺒ‬
‫ﻞ‬ ْ ‫ِﻣ‬ ‫ِرْزًﻗﺎ َﻗاُﻟْﻮا‬

‫ك‬ ‫ﺟْﻮ‬
ُ ‫ن َﻳْﺮ‬
َ ‫ﻦ َﻛﺎ‬
ْ ‫َﻣ‬ ‫ﺻَﻴٍﺔ َﻛﺎ ِذ َﺑٍﺔ‬
ِ ‫َﻧﺎ‬

2. Hukum mim mati

Hukum mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwid


3
sebagaimana halnya hukum nun mati . Mim mati atau mim sukun
apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka memiliki
tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idgham mimi, dan idhar
syafawi.

a. Ikhfa syafawi

Ikhfa syafawi adalah menyembunyikan atau


menyamarkan huruf mim. Hukum bacaan disebut ikhfa syafawi

3
Abdurrahman Getteng, Metodik Khusus Pendidikan Agama , (Ujung Pandang: Al-
Thairiyqah Indonesia, 1987),1

6
apabila mim mati atau mim sukun bertemu dengan huruf ba (‫ب‬  )
. adapun cara membanya adalah di bunyikan samar-samar di
bibir dan didengungkan.

Contoh : ‫ﺠﺎ َرٍة‬


َ ‫ﺤ‬
ِ ‫ﻢ ِﺑ‬
ْ ‫ﻚ – َﺗْﺮِﻣْﻴِﻬ‬
َ ‫ﻢ ِﺑَﺬاِﻟ‬
ْ ‫َوَﻣاَﻟُﻬ‬

b. Idgham mimi

Hukum bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun


bertemu dengan mim yang sejenis. Cara membacanya adalah
seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasydidkan dan wajib
dibaca dengung. Idgham mimi sering pula disebut idgham
mutamatsilain (idgham yang hurufnya serupa atau sejenis.

Contoh : ‫ﻦ‬
َ ‫ﻢ ُﻣْﺆِﻣِﻨْﻴ‬
ْ ‫ن ُﻛْﻨُﺘ‬
ْ ‫ِ – ِا‬ ‫ﻦﷲ‬
َ ‫ﻢ ِﻣ‬
ْ ‫َوَﻣاَﻟُﻬ‬ 

c. Idhar syafawi

Idhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan


salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim dan ba, maka hukum
bacaannya disebut idhar syafawi. Cara membacanya bunyi mim
disuarakan dengan terang dan jelas tanpa berdengung di bibir
dengan mulut tertutup.huruf-huruf idhar syafawi adalah 26 huruf
yaitu: -‫ ل‬-‫ ك‬-‫ ق‬-‫ ف‬-‫ غ‬-‫ ع‬-‫ ظ‬-‫ ط‬-‫ ض‬-‫ ص‬-‫ ش‬-‫ س‬-‫ ز‬-‫ ر‬-‫ ذ‬-‫ د‬-‫ خ‬-‫ ح‬-‫ ج‬-‫ ث‬-‫ ت‬-‫ا‬
‫ ي‬-‫ ه‬-‫ و‬-‫ن‬

Contoh : ‫ب‬
ٌ ‫ﻋَﺬا‬
َ ‫ﻢ‬
ْ ‫ َوَﻟُﻬ‬-‫ﻦ‬
َ ‫ﻈْﻴ‬
ِ ‫ﺣﺎِﻓ‬
َ ‫ﻢ‬
ْ ‫ﻋَﻠْﻴِﻬ‬
َ – ‫ﺟٌﺮ‬
ْ ‫ﻢ َا‬
ْ ‫َﻓَﻠُﻬ‬

3.  Hukum RO’

4
Hukum membaca ro’ itu ada dua yaitu :

a. Tafkhim

Yaitu ro’ yang dibaca berat atau tebal ketika mengucapkan huruf

4
M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Qur‟an , (Malang:Uin Malang Press,
2007), 80.

7
ini, maka bibir dibawah terangkat naik. Sedangkan untuk ukuran
getaran ro’ paling banyak adalah tiga getaran dan tidak boleh
lebih dari tiga getaran. Adapun ciri-ciri ro’ yang dibaca tebal
adalah sebagai berikut:

1) Ro’ yang berharokat fathah atau dhommah. Contoh :‫ﺣَﻤٌﺔ – َرَّﺑَﻨﺎ‬


ْ ‫َر‬

2) Ro’ mati jatuh setelah harokat fathah atau dhommah.


Contoh: ‫ن‬
َ ‫ق – ُﻳْﺮَزُﻗْﻮ‬
ُ ‫َﻳْﺮَز‬

3) Ro’ mati jatuh setelah harokat kasroh dan bertemu drngan


huruf isti’la dalam satu kalimat. Jumlah hurufnya ada tujuh
yaitu: ‫ ق‬-‫ ظ‬-‫ ط‬-‫ غ‬-‫ ض‬-‫ ص‬-‫خ‬. Contoh :‫ﻞ ِﻓْﺮَﻗٍﺔ‬
ِّ ‫ﻦ ُﻛ‬
ْ ‫ﺻﺎِد – ِﻣ‬
َ ‫َﻟِﺒﺎ ْﻟِﻤْﺮ‬   

Tetapi jika ro’ mati jatuh setelah kasroh dan meskipun


bertemu dengan huruf isti’la tetapi tidak dalam satu kalimat,
maka ro’ tetap dibaca tipiz. Contoh :َ ‫ﺟِﻤْﻴﻻ‬
َ ‫ﺻْﺒًﺮا‬
َ ‫ﺻِﺒْﺮ‬
ْ ‫َﻗﺎ‬

4) Ro’ mati didahului oleh hamzah washol (baik harokat fathah,


kasroh, atau dhommah). Contoh : ‫ﺟِﻌﻰ‬
ِ ‫ِاْر‬

b. Tarqiq

Yaitu ro’ yang dibaca tipis atau ringan. Sedangkan ciri-cirinya


adalah sebagai berikut:

1) Semua ro’ yang berharokat kasroh, baik diawal, tengah, atau


akhir kalimat. Contoh : ‫ﻦ‬
َ ‫ َاِرَﻧﺎ اَّﻟِﺬْﻳ‬-‫ﻦ‬
َ ‫َﻛﺎ ِﻓِﺮْﻳ‬

2) Ro’ mati jatuh setelah harokat kasroh asli dan sambung


sekaligus tidak bertemu dengan salah satu huruf isti’ladalam
satu kalimat. Contoh : ‫ﻄِﺒْﺮ‬
َ ‫ﺻ‬
ْ ‫ َوا‬-‫ن‬
َ ‫ﻋْﻮ‬
َ ‫َوَﻗاَﻟِﻔْﺮ‬

3) Semua ro’ yang mati tidak asli (karena waqof) baik ro’
berharokat fathah, dhommah atau kasroh dan selama ro’
tidak jatuh setelah harokat fathah atau dhommah. Contoh

8
: ‫ﺴﺮا ِﺋُﺮ‬
َّ ‫ َاﻟ‬-‫ﺤُﺮ‬
ْ ‫ﺴ‬
َّ ‫َاﻟ‬

4) Ro’ mati jatuh setelah harokat kasroh meski bertemu dengan


huruf isti’la tetapi tidak dalam satu kalimat. Contoh :  ‫ﺼِّﻌُﺮ‬
َ ‫َوَﻟﺎ ُﺗ‬
َ ‫ﺧَّﺪ‬
‫ك‬ َ

5) Ro’ mati sebab waqof dan didahului oleh ya mati. Contoh


: ‫ﺧِﺒْﻴٌﺮ‬
َ -‫ﺧْﻴٌﺮ‬
َ

4. Hukum nun dan mim yang bertasydid

Apabila ada huruf nun dan mim bertasydid maka hukum


bacaannya disebut ghunnah. Adapun tempat keluarnya ghunnah
pada jalur hidung, sedangkan lamanya bacaan ghunnah adalah satu
alif atau dua harokat, membacanya harus harus dibaca dengan
suara dengung5.

Contoh:  ‫ﻢ َﻛَّﻠﺎ‬
َّ ‫ ُﺛ‬-‫س‬
ِ ‫ب اﻟَّﻨﺎ‬
ِّ ‫ِﺑَﺮ‬

5. Hukum lam ta’rif (Alif Lam)

Berdasarkan cara membacanya alif lam di bagi menjadi 2


macam:

a. Alif lam qamariyah

Yakni alif lam yang dibaca jelas tanpa melebur bacaannya,


ketika menghadapi salah satu huruf alif lam qamariyah. Adapun
huruf alif lam qamariyah ada 14 yaitu: ‫ م‬-‫ ك‬-‫ ق‬-‫ ف‬-‫ غ‬-‫ ع‬-‫ خ‬-‫ ح‬-‫ ج‬-‫ ب‬-‫ا‬
‫ ي‬-‫ ه‬-‫ و‬-

Contoh: ‫ﻢ‬
ُ ‫ َاْﻟَﻜِﺮْﻳ‬-‫ﺨِﺒْﻴُﺮ‬
َ ‫ َاْﻟ‬-‫ﺤْﻤُﺪ‬
َ ‫ َاْﻟ‬-‫ﺼْﻴُﺮ‬
ِ ‫ َاْﻟَﺒ‬-‫ﺣُﺪ‬
َ ‫َاْﻟَﺎ‬

b. Alif lam syamsiyah

5
Ika, Metode Cepat Membaca Al-Qur‟an , (Jakarta: Universitas Muhamadiyah
Jakarta, 2006), 7

9
Yakni alif lam yang dibaca idgham, membaca alif lam ini
dileburkan kepada huruf setelahnya (masuk kedalam huruf
berikutnya) apabila bertemu dengan salah satu huruf alif lam
syamsiyah. Adapun huruf alif lam syamsiyah ada 14 yaitu: ‫ د‬-‫ ث‬-‫ت‬
‫ ن‬-‫ ل‬-‫ ظ‬-‫ ط‬-‫ ض‬-‫ ص‬-‫ ش‬-‫ س‬-‫ ز‬-‫ ر‬-‫ ذ‬-

Contoh: ‫ﻢ‬
ِ ‫ﺣْﻴ‬
ِ ‫ َاﻟَّﺮ‬-‫ َاﻟَّﻨْﻮُر‬-‫ﻞ‬
ُ ‫ َاﻟَّﻠْﻴ‬-‫ﻦ‬
ُ ‫ َاﻟِّﺪْﻳ‬-‫ﺼَﻠﺎُة‬
َّ ‫َاﻟ‬

6. Hukum qalqalah

Qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau


dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap. Adapun
huruf qalqalah ada lima yaitu: ‫ د‬-‫ ج‬-‫ ب‬-‫ ط‬-‫ق‬. Qalqalah terbagi dua
yaitu:

a. Qalqalah kubra (besar) yaitu qalqalah yang berbaris hidup,


dimatikan karena waqaf. Cara membacanya dikeraskan
qalqalahnya.

Contoh: ‫ﺞ‬
ٍ ‫ج َﺑِﻬْﻴ‬
ٍ ‫ َزْو‬-‫ب‬
ِ ‫ ُاْوُﻟﻮا اْﻟَﺎْﻟَﺒﺎ‬-‫ﻖ‬
َ ‫ﺧَﻠ‬
َ ‫َﻣﺎ‬

b. Qalqalah sugra (kecil) yaitu huruf qalqalah yang berbaris mati,


tetapi tidak waqaf padanya. Cara membacanya kurang
dikeraskan qlqalahnya.

Contoh: ‫ك‬
َ ‫ َوَﻣﺎ َاْدَرا‬-‫ﺲ‬
َ ‫ ِاَّﻟﺎ ِاْﺑِﻠْﻴ‬-‫ن‬
َ ‫ﻄُﻌْﻮ‬
َ ‫َﻳْﻘ‬

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ahkamul Huruf adalah hubungan antar huruf-huruf Hijaiyah. Atau


bisa di artikan hukum bacaan dalam Al-Qur’an. Dalam hukum ini ada
begitu banyak pembagiannya, namun dalam pembahasan ini akan di bagi
menjadi 6 pembagian, diantaranya :

Hukum nun mati & tanwin

1. Hukum mim mati

2. Hukum RO’

3. Hukum nun dan mim yang bertasydid

4. Hukum lam ta’rif (Alif Lam)

5. Hukum qalqalah

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Getteng, Metodik Khusus Pendidikan Agama , Ujung


Pandang: Al-Thairiyqah Indonesia, 1987
Ahmad Munir Dan Sudarsono, Ilmu Tajwid Dan Seni Membaca Al-Qur‟an ,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1994
Ika, Metode Cepat Membaca Al-Qur‟an , Jakarta: Universitas Muhamadiyah
Jakarta, 2006
M. Samsul Ulum, Menangkap Cahaya Al-Qur‟an , Malang:Uin Malang Press,
2007
Qurasy Shihab,Wawasan Al-Qur‟an, Bandung: Mizan, 1996

12

Anda mungkin juga menyukai