Anda di halaman 1dari 9

Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868

Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO PADA DIVISI BOILER


BATU BARA MENGGUNAKAN METODE HAZARD IDENTIFICATION RISK
ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC)
Sumber : http://ejournal.unida.ac.id/index.php/JIHOH

Pendahuluan
Proses produksi pada divisi boiler perusahaan batu bara memiliki potensi bahaya
atau risiko yang sangat besar maka sangatlah penting meningkatkan pembinaan
dan pengawasan dibidang keselamatan kerja. Beberapa hal yang mempunyai
potensi bahaya atau kecelakaan diantaranya ialah pemakaian bahan untuk
konstruksi boiler, desain konstruksi, pemerikasaan yang tidak lengkap, air pengisi
boiler, peralatan pengaman, pengoperasian dan maintenance, serta kelalaian
operator. Hal tersebutlah yang merupakan risiko-risiko yang memungkinkan
terjadinya ledakan pada boiler.

Tinjauan Teoritis
Langkah-langkah manajemen risiko dengan menggunakan metode HIRARC:
1. Hazard Identification
Langkah awal dalam manajemen risiko K3 yaitu identifikasi bahaya. Hal ini
merupakan upaya sistematis untuk mengetahui adanya bahaya dalam aktivitas
suatu perusahaan dengan manfaat antara lain; mengurangi peluang kecelakaan,
meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan operasi perusahaan, sebagai
masukan dalam menentukan strategi pencegahan dan pengamanan yang efektif,
serta memberi informasi yang terdokumentasi mengenai sumber bahaya

2. Risk Assessment
Analisa dan evaluasi bahaya risiko untuk menentukan besarnya risiko dengan
melihat kemungkinan bahaya tersebut terjadi dan akibat dari bahaya risiko yang
ditimbulkan. Matrix yang digunakan dalam penilaian sebagai berikut.

Tabel 1. Skala “Probability and Severity” pada Standard AS/NZS 4360

Tingkat Kriteria Penjelasan


Insignifican (tidak
1 Tidak ada kerugian, material sangat kecil
bermakna)
Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Cidera ringan memerlukan perawatan p2k3


2 Minor (kecil) langsung dapat ditangani di lokasi kejadian,
kerugian material sedang
Hilang hari kerja, memerlukan perawatan
3 Moderate (sedang)
medis, kerugian material cukup besar.
Cidera mengakibatkan cacat atau hilang fungsi
4 Major (besar)
tubuh secara total kerugian material besar
Catastrophic
5 Menyebabkan bencana material sangat besar
(bencana)

Tabel 2. Skala “Risk Matrix” pada Standard AS/NZS 4360

Konsekuensi
Kemungkinan
1 2 3 4 5
5 H H E E E
4 M H E E E
3 L M H E E
2 L L M H E
1 L L M H H

3. Risk Control
Kendali (kontrol) terhadap bahaya di lingkungan kerja adalah tindakan yang
diambil untuk meminimalisir atau mengeliminasi risiko kecelakaan kerja melalui
eliminasi, subtitusi, engginering control warning system, administrative control dan
alat pelindung diri.

Gambar 1. Hierarki Kontrol


Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada jurnal tersebut menggunakan metode HIRARC
(Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control). Pengolahan dan
analisis data yang dilakukan adalah untuk mencari faktor penyebab masalah
kecelakaan tertinggi pada divisi boiler.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Identifikasi Bahaya
Dalam pekerjaan di divisi boiler terdapat beberapa potensi bahaya yang berakibat
risiko. Bermacam-macam risiko yang terdapat pada di lingkungan kerja pada divisi
boiler diantaranya adalah : terjepit, terjatuh dari ketinggian, luka bakar, gangguan
pendengaran, kebisingan, tersengat listrik dan lain-lai
Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tabel 3. Identifikasi Bahaya pada Divisi Boiler

Nomor
No. Lokasi Aktivitas Potensi Bahaya
Bahaya
1. Debu batu bara DB/01/01
Pembongkaran awal pada batubara yang diangkut menggunakan truck kontainer
1 Warehouse 2. Percikan api DB/01/02
dan batu bara disimpan untuk proses pembakaran
3. Radiasi panas DB/01/03
Proses perojokan batubara pada area tersebut yang akan di alirkan ke masing- 1. Radiasi panas DB/02/01
2 Hopper
masing conveyor jika ada sumbatan pada area tersebut 2. Terjatuh DB/02/02
Menyalurkan batubara yang sudah siap untuk digunakan untuk proses 1. Terjepit DB/03/01
3 Conveyor
selanjutnya dalam proses pembakaran 2. Radiasi Panas DB/03/02
DB/04/01
Memecahkan batubara sesuai dengan ukuran yang sudah ditetapkan agar 1. Debu batu bara
DB/04/02
4 Crusher proses pembakaran dapat berjalan dengan lancar, jika bahan bakarnya sesuai 2. Percikan batu bara
dengan yang dibutuhkan 3. Kebisingan
DB/04/03
DB/05/01
Memisahkan batu bara yang sudah sesuai dengan ukurannya pada boiler 1 dan 1. Terjepit
5 Triway DB/05/02
2 untuk proses pembakaran 2. Listrik tekanan tinggi

Menampung batu bara yang akan di bakar pada furnace setelah dibawa 1. Radiasi panas DB/06/01
6 Bunker
conveyor sebelum batu bara tersebut diumpan melalui coal feader 2. Terjatuh DB/06/02
Menerima batubara dari bunker batubara dan mengontrol jumlah batu bara yang 1. Debu batu bara DB/07/01
7 Coal Feader
dimasukan kedalam pulverizer 2. Kebisingan DB/07/02
Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

DB/08/01
1. Ledakan
DB/08/02
2. Terbakar
DB/08/03
Proses keseluruhan pada proses pembakaran pada boiler yang sudah 3. Material panas
DB/08/04
8 Furnace memenuhi persyaratan sebelumnya serta harus mementingkan safety untuk 4. Debu batu bara
DB/08/05
proses pembakaran 5. Radiasi panas
DB/08/06
6. Kebisingan
DB/08/07
7. Listrik tekanan tinggi

Mengendalikan pH dan pengendalian korosi pada metal pipa air dan uap boiler.
1. Terkena bahan DB/09/01
Chemical Karena kandungan air umpan boiler sering mengandung kotoran yang merusak
9 kimia
Maintenance Boiler operasi boiler dan efesiensi, maka zat inilah yang akan memperbaiki masalah
2. Terhirup DB/09/02
tersebut
Mengatur jalannya uap pada proses pembakaran agar uap-uap tersebut stabil 1. Kebisingan DB/10/01
10 Line Steam
kandungannya sampai ke steam drum 2. Radiasi panas DB/10/02
Memanaskan (menaikan) kembali temperatur uap pada superheater untuk DB/11/01
11 Reheater 1. Listrik tekanan tinggi
mendapatkan panasnya kembali pada proses
Menampung air yang berasal dari economizer untuk dipanaskan dengan metode
1. Uap panas DB/12/01
siklus air normal, dimana air yang temperaturnya lebih rendah akan turun dan air
12 Steam Drum 2. Radiasi panas DB/12/02
yang temperaturnya akan masuk ke drum sambil melepaskan uapnya untuk
3. Kebocoran drum DB/12/03
dipisahkan antara uap dan airnya
Menampung batu bara yang tidak terbakar dalam proses furnace agar di dorong 1. Debu batu bara DB/13/01
13 Cyclone
kembali menggunakan kompresor supaya masuk kembali pada proses furnace 2. Percikan api DB/13/02
Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Memanaskan lanjut uap saturated (uap jenuh sampai mengasilkan uap yang 1. Uap panas DB/14/01
14 Super Heater
benar-benar kering) 2. Air panas DB/14/02
DB/15/01
1. Uap panas
Memanaskan air setelah melewati high pressur heater, pemanasannya DB/15/02
2. Listrik tekanan tinggi
15 Economizer dilakukan dengan memanfaatkan panas dari flue gas yang merupakan sisa
3. Tekanan gas
pembakaran dalam furnace DB/15/03
berlebih

Menyediakan ventilasi untuk gas buang panas atau asap dari tungku boiler untuk 1. Debu batu bara DB/16/01
16 Chimney
dibuang ke atmosfer luar 2. Radiasi panas DB/16/02
Mengalirkan bulirbulir air panas yang akan dipanaskan melalui pipa-pipa yang
17 Downcomer 1. Air panas DB/17/01
tersusun dalam dinding furnace
Membersihkan deposit, abu dan slag dengan menggunakan uap sehingga debu, 1. Debu batu bara DB/18/01
18 Scootblower
abu atau jelaganya dapat terbawa oleh aliran gas 2. Radiasi panas DB/18/02
1. Tekanan gas DB/19/01
Melindungi dari bahaya tekanan berlebih pada uap boiler, serta untuk melindungi
19 Safety Valve berlebih
perpipaan dan alat-alat proses lainnya
2. Debu batu bara DB/19/02
Membakar batubara dan pasir silika serta digunakan juga High Speed Diesel 1. Terbakar DB/20/01
20 Burner
agar batu bara lebih mudah terbakar 2. Bara api DB/20/02
Membuat vakum pada boiler sehinga laju aliran gas menjadi lancar dan DB/21/01
1. Debu batu bara
21 Id Fan menghisap gas pembakaran mulai dari furnace, melewati air heater hingga DB/21/02
2. Listrik tekanan tinggi
menuju stack (cerobong asap)
Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)


Parameter yang digunakan untuk melakukan penilaian resiko adalah likelihood
dan severity. Likelihood adalah probabilitas terjadinya kecelakaan kerja.
Parameter pengukuran likelihood yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seberapa sering terjadinya kegiatan yang dapat memicu kecelakaan kerja. Risk
rating menggambarkan seberapa besar dampak dari potensi bahaya yang
diidentifikasi yang kemudian akan dilihat dengan bantuan tabel risk matrix.

Tabel 4. Contoh Penilaian Risiko pada Warehouse

Potensi Nomor Rutin [R], Non rutin


Lokasi P S Skor Risiko
bahaya bahaya [NR], Darurat [D]
Debu batu
DB/01/01 R 4 1 4 M
bara
Warehouse

Percikan
DB/01/02 NR 3 2 6 M
api
Radiasi
DB/01/03 R 4 1 4 M
panas

Gambar 2. Persentase Risiko

Hasil Penilaian pada jurnal berdasarkan risk assessment diketahui nilai risiko dan
persentase risiko dari seluruh potensi bahaya yaitu, risiko ringan (low risk)
sebanyak 21 jenis bahaya (42.8%), risiko sedang (moderate risk) sebanyak 17
jenis bahaya (34.7%), risiko tinggi (high risk) sebanyak 7 jenis bahaya (14.3%) dan
risiko tinggi (extreme risk) sebanyak 4 jenis bahaya (8.2%).
Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Gambar 3. Persentase Jenis Bahaya

berdasarkan jenis bahayanya yaitu, bahaya mekanis sebanyak 12 jenis bahaya


(24.5%), bahaya listrik sebanyak 5 jenis bahaya (10.2%), bahaya kimia sebanyak
3 jenis bahaya (6.1%) dan bahaya fisik sebanyak 29 jenis bahaya (59.2%).

3. Pengendalian Resiko (Risk Control)


Prioritas risiko yang perlu dilakukan adalah meniminalisir risiko yang ada, dengan
cara yang sesuai dengan hirarki pengendalian risiko yaitu, eliminasi, subsitusi,
engineering control, administrative control dan APD yang sesuai.

Tabel 5. Pengendalian Resiko Divisi Boiler

No. Lokasi Potensi bahaya Pengendalian resiko


1. Triway, furnace, Sengatan listrik APD (safety shoes dan
reheater dan Id fan sarung tangan kulit, APAR,
Rambu K3, pembatasan
akses, pembinaan K3 dan
SOP
2. Chemical Terkena/menghirup APD (googles, masker),
Maintenance bahan kimia MSDS, Rambu K3,
Boiler, pembatasan akses, pengujian
Economizer, kesehatan tiap tahun,
Safety Valve monitoring lingkungan kerja
Carolina Maharani Kharissa Putri / 180609868
Teknik Kesehatan dan Keselamatan Kerja

3. Blower, Triway, Terjepit dan APD (safety belt dan body


Hopper, Bunker, terjatuh hardness), rekayasa
conveyor engineering, modifikasi hand
rail, pembatasan akses
4. Boiler Ledakan dan Penyediaan alat pemadam
Kebakaran kebakaran, APD lengkap,
pengujian Kesehatan, higienis
dan sanitasi lingkungan kerja,
monitoring lingkungan kerja
5. Coal feader, Kebisingan APD (ear plug, noise
furnace, line steam monitoring), rekayasa
engineering, pemantauan
lingkungan kerja
6. Warehouse, Tersembur material APD (safety shoes, masker,
hopper, crusher, panas, terkena uap safety glass, safety helm),
furnace, steam panas, debu batu penyediaan air minum karena
drum, cyclone, bara radiasi panas, P3K,
chimney, burner pemantauan area kerja.

Anda mungkin juga menyukai