TUGAS ANTROPOLOGI
FENNY ROSSA LENI
$ Download PDF
seperti Inggris,Belanda,Perancis,Denmark,Jerman,Belgia,Luxemburg,Lechttenstein
dan banyak yang lain.
Sebaliknya, dalam batas wilayah tiap negara nasional seperti yang tersebut di atas
tampak kesatuan-kesatuan manusia yang lebih khusus, berbeda satu dengan yang lain.
Hal ini disebabkan karena adat-istiadat dan suku-bangsa, kadang-kadang juga karena
agama,atau kombinasi dari keduanya. Dalam batas wilayah negara Indonesia misalnya, ada
daerah Sumatera Utara dengan suku Aceh yang berbeda dengan suku Batak Toba, bukan
bangsa Aceh yang dominan islam dan suku Batak Toba yang dominan beragama Kristen. Di
Jawa ada dua macam suku bangsa Jawa, yang walaupun sama adat-istiadat maupun
bahasanya, berbeda mengenai agamanya , yaitu satu beragama Islam dan lainnya beragama
kejawen. Demikian juga dalam batas wilayah negara Inggris misalnya, ada suku bangsa
Anglosaxon yang beragam Kristen Anglikan, dan suku bangsa Irish yang beragama katolik;
atau di batas wilayah negara belgia dimana pada suku bangsa Flam yang berbahasa belanda,
Lebih khusus, dalam tiap suku bangsa ada kesatuan-kesatuan hidup yang lebih kecil lagi,
yaitu desa dan kota. Di dalammnya manusia yang terikat dalam kesatuan-kesatuan khusus
jumlah organisasi khusus seperti itu bbiasanya lebih besar dari pada di desa. Manusia yang
hidup di desa atau di kota biasanya menjadi warga atau anggota dari lebih dari satu
kelompok atau kesatuan hidup seperti itu. Walaupun semua suku bangsa di negara –negara
lain pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya,mempunyai wujud seperti yang
terurai tadi, sebagai contoh yang konkrit akan kita tinjau salah satu suku bangsa,yaitu suku
bangsa Baliorang bali juga hidup dalam desa-desa maupun dalam kota-kota di pulau Bali.
untuk mengurus pertanian dan irigasi yang bernama Subak; ada organisasi-organisasi yang
melakukan sesuatu pertukangan yang bernama Seka, seperti seka tukang patung,seka
tukang besi, seka pengukir, seka pelukis, dan lain-lain; ada organisasi-organisasi untuk
kesenian atau untuk rekreasi yang disebut Seka.Di samping itu ada juga organisasi-organisasi
desa,perkumpulan sepak bola dan sebagainya.di kota bali kelompok seperti organisasi
tersebut diatas juga adamalahan jumlahnya seringkali lebih besar, terutama dari jenis-jenis
Beragam kesatuan hidup manusia dalam kesatuan negara nasional mempunyai wujud
yang lain. Beragam wujud ini bukan disebabkan karena ada suku-suku bangsa yang
berbeda-beda. Warga dari suatu negara dapat kita golong-golongkan misalnya dalam
laku, adat istiadat, dan gaya hidup yang berbeda-beda. Golongan-golongan seperti itu
seolah-olah merupakan lapisan-lapisan social, karena ada penilaian tinggi rendah mengenai
Suatu negara dengan beragam suku bangsa, seperti Indonesia terdapat lapisan social
yang berlaku untuk suatu negara. Selain itu juga terdapat system-sistem pelapisan social
yang hanya berlaku untuk tiap suku bangsa dalam negara. Pelapisan social di Bali yang
terwujud kasta Brahmana, Satria, Vaisya, dan Sudra, tidak berlaku misalnya dalam adat
memerlukn beberapa istilah untuk membedakan berbagai macam kesatuan manusia tadi.
Kecuali istilah yang paling lazim,yaitu masyarakat,ada istilah –istilah lain untuk menyebut
berikut ini.
1. Masyarakat
Seperti terurai tadi, istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup
manusia, baik dalam tulisan ilmiah maupun dalam Bahasa sehari-hari, adalah masyarakat. Dalam
Bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata Latin socius, berarti ”kawan”. Istilah
masyarakat berasal dari akar kata Arab syaraka yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul” , atau dengan istilah ilmiah,
saling “berinteraksi”. Hendaknya diperhatikan bahwa tidak kestuan semua manusia yang
bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat harus
mempunyai suatu ikatan lain yang khusus. Sekumpulan orang yang mengerumuni seorang
tukang penjual jamu dipinggir jalan tidak dapat disebut sebagai masyarakat. Meskipun kadang-
kadang mereka juga berinteraksi secara terbatas, mereka tidak mempunyai suatu ikatan lain
kecuali ikatan berupa perhatian terhadap penjual jamu tadi. Demikian juga sekumpulan manusia
apapun juga, tidak disebut masyarakat. Sebaliknya, untuk sekumpulan manusia itu kita pakai
Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi suatu masyarakat adalah pola tingkah
laku yang khas mengenai semua factor kehidupannya dalam batas kesatuan itu.
2. Kategori Sosial
Masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung
kesatuan-kesatuan yang sifatnya lebih khusus, tetapi belum tentu mempunyai syarat
pengikat yang sama dengan suatu masyarakat. Kesatuan social yang tidak mempunyai syarat
pengikat itu sebelumnya, tidak mempunyai sifat-sifat masyarakat. Kesatuan social itu adalah
Kategori social adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu
kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu. Ciri-ciri
objektif itu biasanya dikenakan oleh pihak dari luar kategori social itu sendiri tanpa disadarai
oleh yang bersangkutan, dengan suatu maksud praktis tertentu. Misalnya, dalam
masyarakat suatu negara ditentukan melalui hukumnya bahwa pada kategori warga diatas
umur 18 tahun, dan kategori warga dibawah 18 tahun, dengan maksud untuk membedakan
antara warga negara yang mempunyai hak pilih dan warga negara yang tidak mempunyai
3. Golongan Sosial
Berbeda dengan konsep kategori social terurai sebelumnya, ada konsep lain, yaitu golongan
social. Konsep ini dalam buku-buku pelajaran Ilmu Antropologi atau Sosiologi Bahasa asing
jarang dipisahkan dalam konsep social tadi. Kedua-duanya biasanya memang disebut
dengan satu istilah yang sama, yaitu social kategori, dan memang sering juga dianggap
sebagai satu konsep saja. Namun, ada baiknya bila kita mengadakan pemisahan antara
kedua konsep itu dengan dua konsep berbeda. Hal ini karena kategori social dan golongan
Suatu golongan social juga merupakan sesuatu kesatauan manusia yang ditandai oleh
suatu ciri tertentu .bahkan seringkali ciri itu juga dikenakan kepada mereka oleh pihak luar
kalangan mereka sendiri.walaupun demikian ,suatu kesatuan manusia yang kita sebut
Suatu kelompok atau grup juga merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat
syaratnya ,dengan adanya system interaksi antara para anggota,dengan adanya adat istiadat
serta system norma yang mengatur interaksi itu, dengan adanya kontinuitas serta dengan
adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota tadi.namun ,selain ketiga ciri
tadi,suatu kesatuan manusia yang disebut kelompok juga mempunyai ciri tambahan,yaitu
organisasi dan system pimpinan,dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu
Kedua ciri khas tersebut sebenarnya juga dimiliki oleh kesatuan manusia yang paling besar
orang bicara tentang “Kelompok Indonesia” apabila yang dimaksud adalah negara Republik
Indonesia. kota dan desa yang mempunyai organisasai dan simtem pimpinan tidak bias
disebut kelompok. Karena kelompok itu selalu lebih kecil dari suatu negara.
Jumlah kelompok dan perkumpulan dalam suatu masyarakat sudah tentu sangat banyak
.makin besar dan komplek sifat masyarakat itu,maka makin banyak juga jumlah kelompok
dan perkumpulan yang ada didalamnya. Apakah mungkin untuk membuat suatu klasifikasi
dari beragam kelompok itu ? usaha untuk melakukan klasifikasi seperti tersebut sudah
sering dilakukan oleh alih antropologi dan sosiologi. Terutama karena perkumpulan
merupakan kesatuan manusia yang berdasarkan asas guna. Sudah selayaknya bila kita coba
untuk mengadakan klasifikasi berdasarkan guna dari kelompok atau perkumpulan yang
bersangkutan.
Sebelumnya telah kita lihat bahwa ada kelompok yang terikat oleh hubunganketurunan atau
kingroups,bias berwujud besar seperti suatu marga Batak,yang sering kali terdiri dari beribu-
ribu warga,tetapi bisa juga hanya terdiri dan sub-marga sedangkan ada juga wujud-wujud
kelompok kekerabatan yang kecil seperti keluarga inti, keluarga luas, klan kecil dan
sebagainya.
KELOMPOK PERKUMPULAN
! Gemeinschaft ! Gessellschaft
guna
Agar menjadi lebih lebih jelas, maka beragam wujud kesatuan manusia terurai tadi beserta
istilah-istilahnya hinnga sekarang masih tetap merupakan suatu masalah yang belum
mantap di antara para ahli antropologi maupun sosiologi. Ada pun tiga wujud kesatuan
manusia yaitu” kerumunan “, dan “kategori social” golongan social tidak dapat disebut
masyarakat.
Konsep interaksi itu sangat penting karena setiap masyarakat merupakan suatu kesatuan
dari individu yang satu dengan lain berada dalam hubungan berinteraksi yang berpola
mantap. Interaksi itu terjadi bila seorang individu dalam masyarakat berbuat sedemikian
rupa sehingga menimbulkan suatu respons atau reaksi dari individu-individu lain.
perkumpulan
(association)