KELOMPOK SOSIAL
Kelompok sosial penting karena dalam suatu kehidupan seseorang membutuhkan
mengapresiasikan hal-hal yang disuka seperti hobby, kebutuhan pribadi maupun kelompok.
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari kumpulan individu individu
yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal balik yang cukup intensif dan
teratur, sehingga daripadanya diharapkan adanya pembagian tugas, struktur serta normanorma tertentu yang berlaku bagi mereka.
A. ADAKAH FUNGSI POSITIF ATAU NEGATIF DARI INTERAKSI SOSIAL DAN
KELOMPOK SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ? SEBUTKAN DAN
URAIKAN !
KELOMPOK SOSIAL
Dampak kelompok sosial secara positif :
1. Mendorong masyarakat berpikir maju.
Contoh : hubungan sosial antara guru dengan siswa, masyarakat desa dengan masyarakat
kota, bangsa maju dengan bangsa berkembang. mahasiswa KKN dengan masyarakat desa.
2. Mempererat persahabatan antar warga.
3. Memunculkan adanya pembagian kerja dalam masyarakat.
Contoh : Hubungan kerja yang terjadi antar individu dalam sebuah erusahaan, orang yang ada
di dalamnya akan terseleksi untuk mendapatkan tugas dan kedudukan sesuai dengan
keahliannya misalkan direktur, manager produksi, keuangan sampai dengan Office Boy
4. Mendorong terwujudnya demokrasi.
Dengan adanya hbungan sosial masyarakat akan membutuhkan wadah untuk menyalurkan
aspirasi.
5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Contoh hubungan yang terjadi antara produsen,penjual dan pembeli . Proses produksi yang
diikuti dengan distribusi dan daya beli dapt meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
6. Membentuk kebutuhan masyarakat.
Contoh : dengan semakin luasnya hubungan antar manusia sehingga membutuhkan sarana
komunikasi seperti HP, faximile dan Internet. Seragam juga merupakan kebutuhan yang
muncul setelah adanya hubungan sosial.
7. Terbentuknya kelompok sosial yang didasarkan pada kepentingan dan tujuan tertentu.
Hubungan sosial dapat terjadi akibat adanya kesamaan kepentingan dan tujuan sehingga akan
memunculkan kelompok kelompok sosial atas dasar kepentingan dan tujuan misalnya:
Koperasi, Paguyuban Tukang Ojek, OPEC dst.
8. Dapat mendorong proses Internalisasi.
Contoh : penghayatan nilai dan norma agama dapat terjadi melalui hubungan sosial yang
terjadi antar pemuka agama, ahli agama, ustad dengan santri santrinya.
9. Mempermudah proses enkulturasi.
Contoh: hubungan sosial yang terjadi antar siswaPurbalingga dengan siswa singapura melalui
program student exchange, proses enkulturasi akan terjadi diantara mereka karena ada
perbedaan adat norma dan kebudayaan yang dimiliki oleh masing masing siswa.
10. Hubungan sosial dapat mempermudah difusi.
Difusi manusia, teknologi dan budaya dapat terjadi dengan adanya hubungan sosial.
Contoh : Perkawinan antar etnis di Indonesia atau perkawinan antara orang INdonesia dengan
bangsa lain dapat menyebabkan terjadinya penyebaran manusia, teknologi dan budaya dari
pihak satu ke pihak lain.
Dampak kelompok sosial secara negatif :
1. Konflik antarkelas.
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan,
kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial. Apabila
terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam
mobilitas
sosial
maka
akan
muncul
konflik
antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara
kelas buruh dengan pengusaha.
2. Konflik antar kelompok sosial.
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya
kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu
kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul
konflik.
Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.
3. Konflik antargenerasi.
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan
generasi
mudah
yang
ingin
mengadakan
perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
4. Penyesuaian kembali.
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak
yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya,
maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa
penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai.
Penyesuaian semacam ini disebut akomodasi.
Perkembangan Kelompok Sosial
Perkembangan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
Adanya proses sosial yang berlangsung dari waktu ke waktu, kelompok sosial dalam masyarakat
terus mengalami perkembangan menuju kepada titik keserasian tata hubungan serta efektifitas
dalam memperoleh pemenuhan kebutuhan hidup.
1. Perkembangan kelompok-kelompok sosial dalam kesatuan teritorial
Adanya kemajuan telekomunikasi dan transaksi antar individu dalam skala teritorial yang makin
luas, menyababkan kelompok sosial yang terbentuk atas dasar kesamaan teritorial semkin lama
semakin menipis. Rasa persatua akan semaki berkurang dengan lancarnya komunikasi dan
transportasi antarmanusia dalam lintas yang luas. Seperti contoh berikut.
Menurunya solidaritas sosial warga masyarakat secara umum dalam lingkup wilayah RT,
RW, Kelurahan, Hingga kecamatan
dan sikap empati kepada unsur-unsur masyarakat yang lain sekalipun memiliki struktur budaya,
ras dan agama yang berbeda.
Perubahan dan perkembangan kebudayaan pada masyarakat multikultural
harus
diarahkan menjadi progresif dengan tetap memperhatikan sendi-sendi kebudayaan daerah. Ini
berarti bahwa tidak semua warisan generasi terdahlu harus dipertahankan, melaikan dapat
dirubah dan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan tuntutan kehidupan sekarang.
Berikut beberapa sikap-sikap nyata yang dapat dilakukan dalam menghadapi perubahan.
1.
Memelihara kelangsungan hidup budaya lokal yang memiliki nilai-nilai luhur dan
Melakukan seleksi dari semua pengaruh budaya asing dengan prinsip menerima budaya
yang menguntungkan dan menolak budaya-budaya yang merugikan atau yang diperkirakan dapat
mengikis unsur-unsur budaya lokal
4.
Menghilangkan atau mengahapus budaya lokal yang dirasa sudah tidak sesuai dengan