Dosen Pembimbing:
Maelina Ariyanti., S.Kep., Ners., M.Kep
Di Susun Oleh : Kelompok 4
1. Andiansyah (004 STYC20)
2. Dina Ayu Septiani (011 STYC20)
3. Hasriadi (017 STYC20)
4. Khairil Anwar (023 STYC20)
5. Nadila Safitri (030 STYC20)
6. Nur Dewi Anggraini (036 STYC20)
7. Sartini (042 STYC20)
8. Vikratuts Tsaqova (049 STYC20)
9. Vidy Patresio Vada (098 STYC20)
Hormat kami
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................3
2.1 Konsep Teori Kolik Abdomen...................................................................3
2.1.1 Definisi............................................................................................3
2.1.2 Klasifikasi ......................................................................................3
2.1.3 Etiologi............................................................................................4
2.1.4 Manifestasi Klinis...........................................................................6
2.1.5 Patofisiologi....................................................................................7
2.1.6 Pathway...........................................................................................9
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang..................................................................10
2.1.8 Komplikasi....................................................................................10
2.1.9 Penatalaksanaan............................................................................11
2.1 Konsep Asuhan Keperawatan..................................................................12
2.2.1 Pengkajian Keperawatan...............................................................12
2.2.2 Diagnosa Keperawatan..................................................................14
2.2.3 Intervensi Keperawatan.................................................................14
2.2.4 Implementasi Keperawatan...........................................................17
2.1.5 Evaluasi Keprawatan.....................................................................17
BAB IIl PENUTUP................................................................................................19
3.1 Kesimpulan .............................................................................................19
3.2 Saran.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kolik abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
nyeri perut yang tidak spesifik namun seringkali terjadi pada kondisi
intraabdominal akut yang berbahaya. Kolik abdomen merupakan keadaan
darurat non-trauma di mana pasien membutuhkan pertolongan segera untuk
mengatasi atau mencegah memburuknya kondisi. Salah satu penyebab umum
kolik abdomen adalah adhesi usus, yaitu penyatuan usus yang abnormal
(Mannana et al., 2021).
Nyeri perut atau kolik abdomen adalah sensasi nyeri yang muncul dan
hilang secara berkala dan berasal dari organ-organ di dalam perut. Hal ini
dapat disebabkan oleh infeksi pada organ perut seperti radang kandung
empedu, batu ginjal, atau infeksi saluran kemih. Pengobatan yang diberikan
bertujuan untuk meredakan nyeri dan mengatasi penyebab utama dari organ
yang terlibat. Misalnya, jika infeksi terjadi pada kandung empedu atau
kandung kemih, mungkin diperlukan operasi pengangkatan kandung empedu
(Kristina, 2020).
Lebih dari tujuh juta pasien setiap tahunnya mencari perawatan di Unit
Gawat Darurat karena kolik abdomen di seluruh dunia, dengan sekitar 25-
41% kasus memiliki penyebab yang tidak spesifik. Sebagian besar kasus
bersifat ringan dan memiliki prognosis yang baik, namun beberapa kasus
yang mengancam jiwa seperti ruptur aorta, aneurisma, appendisitis,
kehamilan ektopik, dan infark miokard dapat menyebabkan kematian jika
terjadi kesalahan diagnosis (Pratiwi, 2020).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), nyeri
abdomen merupakan masalah yang sering terjadi. Penanganan nyeri
abdomen, serta nyeri secara umum, sering dilakukan di unit pelayanan
kesehatan, terutama di unit gawat darurat, dengan menggunakan terapi
analgesik. Hal ini dikarenakan kecepatan dan ketepatan penanganan nyeri
sangat penting dalam keadaan gawat darurat (Elmaghfuroh & Wahyudi,
2019).
Dalam penanganan nyeri pasien, terdapat strategi yang dikenal sebagai
manajemen nyeri. Manajemen nyeri terbagi menjadi dua jenis, yaitu
manajemen nyeri farmakologi dan non-farmakologi. Manajemen nyeri
farmakologi melibatkan penggunaan obat-obatan analgesik untuk meredakan
nyeri. Tenaga medis seperti dokter dan apoteker berperan penting dalam
manajemen nyeri farmakologi. Sementara itu, manajemen nyeri non-
farmakologi melibatkan strategi penanganan nyeri tanpa menggunakan obat-
obatan, melainkan lebih fokus pada pendekatan perawatan yang peduli
terhadap pasien. Peran yang dominan dalam manajemen nyeri non-
farmakologi biasanya dijalankan oleh perawat, karena mereka memiliki
kontak langsung dengan pasien dan bertanggung jawab dalam pelayanan
keperawatan (Dewi Mayasari Prodi S- et al., 2016).
Selain itu, perawat juga memberikan asuhan keperawatan profesional
kepada pasien. Asuhan keperawatan profesional merupakan kegiatan
pemberian perawatan kepada klien berdasarkan pengetahuan dan tahap
keperawatan, dengan pendekatan yang humanistik, melibatkan aspek
biopsikososial/kultural dan spiritual, serta berorientasi pada kebutuhan
objektif klien. Praktik keperawatan ini didasarkan pada pendekatan ilmiah
(Jaya et al., 2019).
1.2 Rumusan masalah
Dari penjelasan di atas, dapat diidentifikasi rumusan masalah yang dapat
diangkat dalam makalah ini yaitu: "Bagaimana gambaran terkait konsep teori
dan asuhan keperawatan pada pasien kolik abdomen?"
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui konsep teori kolik abdomen
2. Dapat memahami gambaran dalam pemberian asuhan keperawatan pada
pasien kolik abdomen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Teori Kolik Abdomen
2.1.1 Definisi Kolik Abdomen
Kolik abdomen adalah keadaan kegawat daruratan abdomen yang
dapat terjadi baik karena masalah bedah maupun non-bedah. Gejala
utamanya adalah nyeri abdomen yang timbul secara tiba-tiba dan
berlangsung kurang dari 24 jam (Mannana et al., 2021). Biasanya,
penyakit kolik abdomen mempengaruhi sistem pencernaan, yang
berperan dalam menerima makanan, mencernanya untuk
menghasilkan energi dan nutrisi, serta mengeluarkan sisa proses
pencernaan tersebut. Salah satu bagian penting dari saluran
pencernaan adalah usus, yang bertanggung jawab dalam penyerapan
nutrisi. Ileus obstruktif merupakan salah satu gangguan usus yang
dapat terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa, dan dapat
menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa.
Selain itu, kolik abdomen juga dapat terjadi akibat sumbatan pada
saluran usus yang mengganggu aliran normal usus. Sumbatan ini
terjadi ketika ada gangguan yang menghambat aliran isi usus ke depan
(Siallagan, 2019). Nyeri kolik abdomen adalah sensasi nyeri yang
dapat terlokalisasi, dirasakan sebagai rasa tajam nyeri yang parah dan
berkepanjangan, sering terjadi secara tiba-tiba, dan membutuhkan
tindakan bedah untuk mengatasi penyebabnya.. Nyeri ini terjadi
karena adanya sumbatan baik sebagian maupun total pada organ tubuh
berongga atau organ yang terlibat, yang dipengaruhi oleh kontraksi
peristaltik (Pratiwi, 2020).
2.1.2 Klasifikasi
Secara umum, nyeri perut dapat dibagi berdasarkan datangnya
serangan dan lamanya serangan menjadi akut atau kronik.
Selanjutnya, nyeri perut juga dapat dibagi menjadi kasus bedah dan
non-bedah, tergantung pada apakah membutuhkan intervensi bedah
atau tidak, khususnya pada pasien pediatrik. Selain itu, nyeri perut
dapat diklasifikasikan berdasarkan usia pasien, yaitu di bawah 2 tahun
dan di atas 2 tahun, dan juga dapat dikategorikan menjadi penyebab
gastrointestinal dan non-gastrointestinal.
1. Colic Abdomen viseral adalah jenis nyeri perut yang berasal dari
organ-organ dalam. Nyeri viseral ini timbul karena intervensi dari
serat saraf yang merespons distensi dan kontraksi otot, bukan
karena iritasi lokal, robekan, atau luka. Karakteristik nyeri viseral
termasuk sulit terlokalisir, tumpul, sumar, dan cenderung
berpindah ke area dengan struktur embrional yang sama.
2. Colic Abdomen adalah jenis nyeri perut yang dirasakan pada
lokasi yang jauh dari sumber nyeri aslinya. Nyeri ini terjadi
karena adanya perambatan impuls saraf dari satu tempat ke
tempat lain (Reeves, 2011).
2.1.3 Etiologi
Penyebab kolik abdomen dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kategori berdasarkan faktor mekanis dan fungsional (Abarca, 2021):
1. Secara mekanis
a. Adhesi (pertumbuhan bersatu bagian-bagian tubuh yang
berdekatan karena radang).
Perlengketan atau adhesi pada usus terjadi ketika traktus
intestinal menempel pada area yang sembuh secara lambat
setelah operasi abdomen atau karena infeksi di dalam perut,
baik disebabkan oleh infeksi spesifik seperti TBC atau
peradangan pada usus buntu dan rongga perut lainnya.
Awalnya, omentum (jaringan lemak) akan melekat, tetapi
akhirnya dapat mengganggu fungsi usus lainnya.
Gambar 1 : adhesi atau perlengketan
b. Karsinoma ( pertumbuhan tumor ganas).
Kanker kolon adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel
abnormal atau neoplasma tumbuh secara ganas dari jaringan
epitel pada kolon.
Obstruksi usus
Kolik
Gangguan Vasikuler
Statis Vena
Gelisah
Kurang Tidur
Gangguan
Pola Tidur
Sumber : (Rachman, 2018)