Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG ANC TERATUR

DISUSUN OLEH :
Fitrah (PO7124120013)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKHNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
DIII KEBIDANAN PALU
2022
ANC TERATUR

Masalah : Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC)


Pokok Pembahasan : Menjelaskan Standar Pelayanan ANC
Sasaran : ibu hamil
Jam : 09.00 WITA-Selesai
Waktu : 20 Menit
Tanggal :
Tempat :
Pemateri : Fitrah

A. Latar Belakang
ANC (Antenatal Care) merupakan program terencana berupa observasi, edukasi,
dan penanganan medik pada ibu hamil, dengan tujuan: menjaga agar ibu sehat selama
kehamilan; persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat; proses
kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan; memantau kemungkinan adanya
risiko-risiko kehamilan; merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan
risiko tinggi; dan menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan janin perinatal (Fitrayeni
dkk, 2015). Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai standar pelayanan yang
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( Vinny dkk, 2016).
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan sasaran atau pesrta dapat
mengikuti dan memahami tentang Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC)
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang, Standar Pelayanan Antenatal
Care (ANC) diharapkan sasaran atau peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian antenatal care
2. Mengetahui tujuan dan manfaaat antenatal care
3. Mengetahui dampak ibu yang tidak ANC
4. Mengetahui jadwal kunjungan Antenatal Care
5. Mengetahui tempat kunjungan Antenatal Care
6. Mengetahui Pemeriksaan 10 T

D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
Ceramah
F. Media
Leaflet
G. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan

1. Pembukaan 2 mnt 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Kata-kata/


salam kalimat
2. Memperkenalkan
diri 2. Mendengarkan
dan menyimak
3. Menyampaikan
tentang tujuan 3. Bertanya mengenai
pokok materi perkenalan dan
tujuan jika ada
4. Meyampakain yang kurang
pokok pembahasan Jelas

5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 8 mnt 1. Penyampaian 1. Mendengarkan dan Leaflet
materi menyimak

2. Menjelaskan 2. Bertanya mengenai


pengertian hal- hal yang belum
antenatal care jelas dan dimengerti

3. Mengetahui tujuan
dan manfaat
antenatal care

4. Mengetahui
dampak ibu yang
tidak ANC

5. Mengetahui
jadwal kunjungan
Antenatal Care

6. Mengetahui
tempat kunjungan
antenatal care

7. Mengrtahui 10 T

3. Penutup 5 mnt 1. Tanya jawab 1. Mendengar Kata-kata/


2. Memperhatikan kalimat
2. Memberikan 3. Menjawab salam
kesempatanpada
pesertauntuk
bertanya

3. Mengakhiri
pertemuandan

4. Mengucapkan
salam

H. Evaluasi
Diharapkan Keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian antenatal care
2. Mengetahui tujuan dan manfaat antenatal care
3. Mengetahui dampak ibu hamil yang tidak ANC
4. Mengetahui jadwal kunjungan Antenatal Care
5. Mengetahui tempat kunjungan Antenatal Care
6. Mengetahui Pemeriksaan 10 T
7. Pre post test ANC Teratur 8 nomor
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi merupakan tujuan ANC..
a. Benar
b. Salah
2) Berapa jumlah minimal kunjungan dalam pemeriksaan kehamilan?
a. 2
b. 4
3) Apakah ANC merupakan bentuk pengawasan kehamilan untuk mengetahui
kesehatan ibu dan menegakkan secara dini penyakit serta menegakkan secara dini
komplikasi kehamilan?
a. Ya
b. Tidak
4) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu adalah tujuan dari
kunjungan awal..
a. Salah
b. Benar
5) Pada trimester ketiga berapa kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ?
a. 1
b. 2
6) Apakah pemberian tablet zat besi sangat penting bagi ibu hamil?
a. Ya
b. Tidak
7) Penambahan berat badan kehamilan normal adalah
a. 8-10 kg
b. 11,5-16 kg
8) Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin
seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda
bahaya
a. Benar
b. Salah

Kunci jawaban
1) A
2) B
3) A
4) B
5) B
6) A
7) B
8) A
I. Lampiran Materi
1. Pengertian Antenatal Care
Menurut Kemenkes RI (2020), antenatal care merupakan suatu bentuk pengawasan
kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit
yang menyertai kehamilan dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan.
Pengawasan wanita hamil secara rutin mampu membantu menurunkan morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi. Pelayanan antenatal bertujuan untuk memberikan pengalaman
hamil dan melahrkan yang positif bagi para ibu (positive pregnancy experience) atau
well born baby dan well health mother, mempersiapkan perawatan bayi dan laktasi serta
memulihkan kesehatan ibu yang optimal saat akhir kala nifas sehingga menurunkan
angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak (WHO, 2016).
2. Tujuan dan manfaat Antenatal Care
Tujuan dari pelayanan ANC menurut Kurniasari (2016) diantaranya adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian air susu ibu
(ASI) eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
Manfaat Antenatal Care :
1. Mempertahankan Kesehatan fisik dan mental ibu
2. Memonitor Kesehatan ibu dan janin supaya persalinan aman
3. Agar tercapainya Kesehatan bayi yang optimal
4. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin
terjadi

3. Dampak Ibu Hamil Yang Tidak ANC


a. Meningkatnya angka mortalitas dan morbilitas ibu
b. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
c. Kelainan fisik yang terjadi pada saat persalinan tidak dapat dideteksi secara dini.
4. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan antenatal adalah kontak antara Ibu hamil dan petugas kesehatan
yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan
(Kemenkes R1, 2015). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
termasuk pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pelayanan antenatal sesuai standar adalah
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan. Minimal 1
kali pada trimester I, minimal 1 kali pada trimester II dan minimal 2 kali pada trimester
III ( Kemenkes,2011 ).
Pemeriksaan Antenatal Care terbaru sesuai dengan standar pelayanan yaitu
minimal 6 kali pemeriksaan selama kehamilan,dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh
dokter pada trimester I dan III. 2 kali pada trimester pertama ( kehamilan hingga 12
minggu ) , 1 kali pada trimester kedua ( kehamilan diatas 12 minggu sampai 26 minggu )
, 3 kali pada trimester ketiga ( kehamilan diatas 24 minggu sampai 40 minggu ) (Buku
KIA Terbaru Revisi tahun 2020).
Untuk lebih rincinya kunjungan antenatal terbagi menjadi 2 yaitu
a. Kunjungan Awal (K1) Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang
pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan
(Saifuddin AB, 2012). Tujuan dari kunjungan awal yaitu:
a) Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu.
b) Mendeteksi masalah yang dapat diobati.
c) Mencegah masalah dari praktek tradisional yang merugikan.
d) Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.
e) Mendorong perilaku sehat.(Ika Pantikawati & Saryono, 2010).

b. Kunjungan Ulang (K4)


Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4) adalah kontak ibu yang keempat atau lebih
dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC)
sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat :
a) Minimal 1 kali dalam trimester pertama ( usia kehamilan 0 – 12 minggu)
b) Minimal 1 kali dalam trimester kedua ( usia kehamilan 13 minggu -27 minggu)
c) Minimal 2 Kali dalam trimester ketiga ( usia kehamilan 28 minggu – 40 minggu)
d) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu. (Saifuddin AB,
2012). Tujuan dari kunjungan ulang ini yaitu: a) Pendeteksian komplikasi-
komplikasi. b) Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan. c) Pemeriksaan
fisik terfokus (Ika Pantikawati & Saryono, 2010).
5. Tempat Kunjungan Antenatal Care
a. Puskesmas/Puskemas Pembantu
b. Pondok bersalin desa
c. Rumah Sakit Pemerintah/Swasta
d. Rumah Sakit Bersaline.Tempat Praktik Swasta (Bidan dan Dokter)

6. Pemeriksaan 10 T
Pelayanan Antenatal Care (ANC) selengkapmya mencakup anamnesis, pemeriksaanfisik
(umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dan intervasi
khususdengan tingkat resiko dengan penerapan operasional yang dikenal dengan “10 T”
untuk pelayanan antenatal yang terdiri dari :
1) . T i m b a n g B e r a t B a d a n d a n T i n g g i B a d a n
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa
tubuh (BMI: Body Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan
berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang
penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada
kehamilan yang normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran
panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145
cm. Rekomendasi WHO pada wanita dinegara berkembang, kenaikan BB selama
kehamilan 5-9 kg atau minimal 1 kg setiap bulan selama 2 trimester terakhir
kehamilan
2) Ukuran Tekanan darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC,
diharapkantenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80
mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi
peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan
dapat terjadinya preeklamsia atau eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan
dapat menyebabkan ancaman kematian bagi hal yang juga harus menjadi perhatian
adalah tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing
dan kurang istirahat
3) ukur tinggi fundus
Pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
pemeriksaanabdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
melakukan palpasi (sentuhantangan secara langsung di perut ibu hamil) dan
dilakukan pengukuran secara langsung untuk memperkirakan usia kehamilan, serta
bila umur kehamilan bertambah.
4) Pemberian tablet zat besi
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3
bulanterakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan
zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir.
Anemia pada kehamilan dapat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi
untuk pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi pada makanan yang
dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan,
dan adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat
persalinan sebelumnya dan menstruas
5) Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid
pemberian Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit
tetanus, maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya :
 Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum.
Tetanusneonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi
berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman
yang mengeluarkantoksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
 Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka tablet zat besi
6) Tes laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan
adalah pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak pada ibu hamil.
Sebaiknya pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I, sehingga apabila
ditemukan kondisi anemia akan dapat segera diterapi dengan tepat. Apabila
didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti darah tinggi/hipertensi
dan kencing manis/diabetes melitus, maka dapat dilakukan tes laboratorium
lainnya seperti tes fungsi ginjal, kadar protein (albumin dan globulin), kadar gula
darah danurin lengkap
7) Tes Terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat mengganggu saluran
perkemihan danreproduksi. Upaya diagnosis kehamilan dengan PMS di
komunitas adalah melakukandiagnosis pendekatan gejala, memberikan terapi, dan
konseling untuk rujukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan pemantauan terhadap
adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.
8) Status Gizi Ibu
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan beberapa
pengukuran.Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan akan melakukan
pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).Pengukuran LILA dilakukan pada
wanita usia subur (15-45 tahun)dan ibu hamil untuk memprediksi adanya
kekurangan energi dan protein yang bersifat kronisatau sudah terjadi dalam waktu
lama
9) Letak Presentase Bayi Dan Djj
Dalam melakukan pemeriksaan fisik saat kehamilan, bidan / dokter akan
melakukansuatu pemeriksaan untuk menentukan posisi janin, terutama saat
trimester III atau menjelang waktu prediksi persalinan. Selain itu, akan dilakukan
pula pemeriksaan denyut jantung janin(DJJ) sebagai acuan untuk mengetahui
kesehatan ibu dan perkembangan janin, khususnya denyut jantung janin dalam
rahim. Denyut jantung janin normal permenit adalah sebanyak 120-160 kali.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil, dan denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
10) Temu wicara dan Tata Laksana Kasus
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan tindakan yang
harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang
tepat
b. Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
c. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil
rujuka
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamila
e. Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)-Perencanaan dini
jika tidak aman melahirkan diruma
f. Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana
proseskelahiran
g. Persiapan dan biaya persalinan

LAMPIRAN 1 :
LEAFLET
LAMPIRAN 2 :
DOKUMENTASI
LAMOIRAN 2 :
DOKUMENTASI
LAMPIRAN 2 :
DOKUMENTASI
LAMPIRAN 2 :
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai