Anda di halaman 1dari 18

LIST PERTANYAAN SEPUTAR AKREDITASI

VISI, MISI, MOTO, Tata Nilai

1. Apa visi dan misi serta motto dari puskesmas BBS?

Jawaban:

Visi Puskesmas

“Mewujudkan Puskesmas Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang


Berkarakter, Terdepan dan Berkualitas demi Terwujudnya Masyarakat Sehat
Menuju Banjarbaru JUARA (Maju, Agamis dan Sejahtera) “
Misi Puskesmas
Dalam rangka mewujudkan Visi Puskesmas tersebut, maka ditetapkan Misi
sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kemampuan dan Kemahiran Sumber Daya Manusia
Puskesmas.
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang Terjangkau oleh semua
unsur masyarakat.
c. Menggalang Kerjasama Dengan Seluruh Potensi Masyarakat Dalam Rangka
Mewujudkan Kecamatan Banjarbaru Selatan Sehat.
d. Menggerakkan Masyarakat untuk Ikut Serta Dalam Pembangunan
Kesehatan.
e. Memberdayakan Potensi Keluarga Dan Masyarakat Dalam Mewujudkan
Keluarga Sehat dan Mandiri.
Motto Puskesmas
Puskesmas Banjarbaru Selatan mempunyai Motto “ Kebersamaan “
Sabar Dan Ikhlas Dalam Pelayanan, Kepuasan Pelanggan Dambaan Kami.
Tata Nilai Puskesmas
Tata nilai Puskesmas Banjarbaru Selatan adalah “ DAMAI ”

Disiplin : Patuh dan taat pada peraturan yang berlaku,


mentaati semua dengan peraturan yang diatur
secara internal
: Mampu menciptakan stabilitas Kesehatan
Aman
diwilayah kerja dengan berbagai parameter,
sehingga tercipta masyarakat yang sehat,
menurunkan angka morbiditas dan angka
mortalitas.
: Suatu keadaan yang dirasakan oleh pasien
Memuaskan
terhadap pelayanan Kesehatan yang sesuai
dengan harapannya.
: Memberikan pelayanan kesehatan sesuai
Akuntabilitas
pedoman dan standar pelayanan yang
ditetapkan , dapat di ukur dan dipertanggung
jawabkan.
: Memberi terobosan bagi peningkatan
Inovatif
pelayanan, senantiasa mengembangkan
inovasi terhadap system, proses, penampilan
maupun penyelesaian masalah guna
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat.

SPILL KIT, BHD,CODE BLUE, CODE RED, APD, CUCI TANGAN

1. Apa itu Spill Kit?


Jawaban : Seperangkat alat yang diguanakan untuk menangani tumpahan B3 (Bahan
kimia, bahan infeksius, logam berat, minyak) agar tidak membahayakan penghuni dan
lingkungan sekitar
2. Apa saja alat dan bahan penggunaan spill kit?
Jawaban: Kain lap/tisu/koran yang dapat menyerap, cairan klorin, cairan
sabun/detergen/chemical lantai, Plastik kuning, serbuk kayu,/ pasir, APD (celemek,
sarung tangan, masker, kaca mata, sepatu boot, pinset, caution sign, alat pel
3. Apa saja dan bagaimana prosedur dari penggunaan Spill Kit?
Jawaban:
 Cuci tangan sesuai prosedur
 Pasang coution sgin di area tumbahan B3
 Ambil dan bawa spill kit ke area tumpahan
 Petugas membuka spill kit dan keluarkan plastik kuning
 Petugas memakai APD
 Serap tumpuhan B3 menggunakan:
Berupa cairan: tutup dan serap dengan kertas penyerap/koran. Berupa serbuk:
tutup dengan kertas penyerap/koran/underpad yang telah dibasahi dengan air
Berupa merkuri: serap merkuri atau air raksa menggunakan syringe
 Buang kertas, koran/tissue penyerap dalam kantong infeksius
 Bersihkan daerah bekas tumpahan B3 dengan cairan sabun
 Desinfeksi dengan larutan klorin 0,5% dengan alat pel
 Buka sarung tangan dan APD lainnya an taruh dalam plastik kuning
4. Apa tujuan dari spill kit?
Jawaban : Untuk membersihkan tumpahan B3 agar lingkungan sekitar aman dan
terhidnar dari infeksius

5. Apa itu APD?


Jawaban : APD (Alat pelindung diri) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja guna melindungi seluruh/sebagian tubuh terhadap potensi bahaya

6. Jenis APD contohnya?


Jawaban : Sarung tangan, masker, pakaian kerja, film badge, apron, ear muff, sepatu
boot, tutup kepala, kaca mata kerja dll.

7. Tujuan APD adalah?


Jawaban : Melindungi petugas dari paparan infeksius/bahan kimia yang berbahaya bagi
petugas

8. Bagaimana tahapan pelepasan APD?


Jawaban :
 Lepaskan apron
 Lepaskan penutup kepala dan leher
 Lepaskan sarung tangan kuar
 Lepaskan gown/cover all
 Lepaskan goggle/face shield
 Lepaskan masker
 Lepaskan sepatu boot
 Lepaskan sarung tangan dalam
 Terapkan kebersihan tangan/hand hygiene setiap tahapan
 Buang ke tempat sampah infeksius
9. Syarat-syarat APD?
Jawaban :
 APD harus dapat memberikan perlindungan yang akurat terhadap bahaya
 Berat alat harus ringan sehingga nyaman dgunakan
 Alat dapat dipakai secara fleksibel
 Bentuk harus cukup menarik
 Alat pelindung diri tahan untuk pemakaian lam
 Alat tidak menimbulkan bahaya tambahan bagi pemakaian yang dikarenakan
bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam
menggunakannya.
 Alat pelindung harus memenuhi standar yang ada
 Alat tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakaian
10. Apa itu B3?
Jawaban : B3 (Bahan berbahaya dan beracun), zat energi/komponen lain yang sifat,
konsentrasi atau jumlahnya secara langsung/tidak dapat mencemarkan atau merusak
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia.

11. Bagaimana penanganan B3 dan alur pembuangan B3?


Jawaban :

a. Tahap Pemilahan
 Setiap ruangan penghasil limbah B3 menyediakan tempat sampah yang sesuai dengan
peruntukannya (Jarum suntik, Medis infeksius, dan B3 lainnya).
 Pemilahan limbah B3 dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah sesuai dengan
jenis limbah yang dihasilkan.
 Limbah benda tajam termasuk jarum suntik dikumpulkan dalam satu wadah kotak berwarna
kuning (safety box) yang berlabel “Limbah Benda Tajam”.
 Limbah medis termasuk pot sputum, cairan darah, kapas, perban, sarung tangan, dsb,
ditempatkan ke tempat sampah berlabel “Limbah Medis” dengan plastik warna kuning.
 Limbah B3 lainnya termasuk lambu bekas, oli bekas, dsb ditempatkan di tempat sampah yang
berlabel “Limbah B3 Lainnya” dengan plastik berwarna kuning.
b. Tahap Pengumpulan dan Penyimpanan
 Pada tahap ini semua limbah B3 dikumpulkan dari tiap ruangan penghasil limbah seperti
ruang tindakan, gigi, laboratorium dsb, setiap hari kerja setelah selesai pelayanan di
Puskesmas.
 Bila tempat sampah telah penuh atau 2/3 tempat sampah telah terisi, maka limbah B3 tersebut
di angkut ke TPSS.
 Kegiatan pengumpulan dilakukan dengan terlebih dahulu mengikat plastik yang berisi limbah
B3 kemudian diletakkan di wadah untuk kemudian disimpan di dalam TPSS.
 Petugas pengumpul limbah medis dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD).
 Limbah B3 yang telah dikumpulkan dari tiap ruangan, kemudian diangkut dan disimpan di
TPPS sebelum diserahkan kepada pihak ke-3.
 Petugas mengisi logbook harian sebagai catatan limbah B3 yang dihasilkan PKM.
c. Tahap pengangkutan
Pengangkutan limbah B3 disesuaikan dengan jadwal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Kasie Kesling & Kesjaor dan diserahkan kepada pihak ke-3 sesuai dengan MOU yang telah di
sepakati dengan menyertakan bukti manifest berwarna hijau, kuning dan merah.
d. Tahap Pelaporan
 Petugas kesling membuat rekapan logbook harian dalam satuan bulan sebagai laporan.

12. Peraturan yang mengatur pengelolaan Limbah B3 yang terbaru?


Jawaban : PP 22 Tahun 2021

13. Apa itu BHD ?


Jawaban : BHD (Bantuan Hidup Dasar), usaha untuk mempertahankan kehidupan saat
penderita mengalami keadaan yang mengancam nyawa.

14. Bagaimana penanganan BHD?


Jawaban :
C = Ciruculation (pijat jantung luar)
A = Airway (jalan nafas)
B = Breathing (pernafasan)

15. Apa itu RJP/CPR?


Jawaban : RJP (Resusitasi Jantung Paru)/ CPR (Cardio Pulmonary Resucitation) adalah
tindakan penyelamatan hidup untuk korban yang mengalami tanda tanda henti jantung
(tidak respon, tidak ada nadi, tidak ada napas)

16. Bagaimana seseorang di anggap perlu RPJ?


Jawaban :
 Penyumbatan jalan napas
 Tidak ditemukan pernapasan (henti napas)
 Tidak ditemukan denyut nadi (henti jantung)

17. Apa saja tahapan-tahapan RPJ?


Jawaban :
 D (Danger) = Pastikan keamanan
 R (Response) = Cek respon pasien
 S (Shout Call EMS) = Minta bantuan, hubungi EMS, Aktifkan Tim Resusitasi
 C (Circulation) = Cek nafas, cek nadi (Kompresi 30x)
 A (Airway) = Bebaskan jalan napas
 B (Breathing) = Bantuan napas 2x
 E (Evaluation) =Cek nadi dan napas setelah 5 siklus
18. Tujuan utama RPJ adalah?
Jawaban : Mengembalikan fungsi sistem pernafasan, sistem sirkulasi dan otak yang
terhenti/terganggu agar menjadi normal kembali dalam waktu sesingkat mungkin

19. Kapan RPJ dapat dihentikan?


Jawaban :
 Korban hidup kembali
 Penolong terlatih telah datang
 Penolong terlalu letih untuk meneruskan RPJ
 Lokasi/lingkungan tidak aman
 Dinyatakan DNR (Do not Resuscitation)
 Penderita dinyatakan mengalami kematian otak

20. Apa itu Code Blue ?


Jawaban : Adalah sistem manajemen darurat yang dibentuk untuk beberapa keadaan
yang membutuhkan intervensi pengobatan darurat

21. Apa fungsi Code blue?

Jawaban : Kode sistem aktivasi untuk kondisi gawat darurat untuk pasien yang
membutuhkan pertolongan dan penanganan medis sesegera mungkin seperti pada kasus
pasien mengalami henti jantung.

22. Bagaimana prosedur Code Blue?


Jawaban :

a. Memastikan pasien memang membutuhkan pertolongan segera demi


menyelamatkan hidupnya.
b. Petugas yang menemukan segera menghubungi operator untuk
mengumumkan status code blue dengan menyebut lokasi kejadian.
c. Tim akan dipimpin oleh dokter jaga dan perawat jaga.
d. Tm medis lain berasal dari IRD dan emergency datang dengan membawa
tas emergency.
e. Lakukan RJP pada pasien sesuai dengan ACLS.
f. Membebaskan jalan napas:
a. Membuka mulut pasien dengan teknik cross finger lihat adanya benda-benda
asing, bersihkan.
b. Posisi kepala ekstensi dengan teknik head till chin lift.
g. Melakukan observasi pernapasan dengan cara melihat, mendengar, dan
merasakan (5-10 detik, bila tidak ada tanda-tanda napas spontan lakukan
ventilasi buatan dengan 2 kali dengan ambu bag)
h. Melakukan cek nadi carotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak teraba denyut
nadi, lakukan compresi jantung luar dengan cara 30 kompresi dan 2 kali
ventilasi dengan kecepatan kompresi 100 kali/ menit (dengan 1 atau 2
penolong)
i. Melakukan cek nadi carotis ulang setelah 5 siklus kompresi jantung dan paru.
j. Memasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika:
a. VT atau VF tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan joule: 6 joule/kgBB
b. Asistole / PEA/ EMI lanjutkan dengan kompresi
k. Melakukan evaluasi tindakan diatas, jika belum berhasil lakukan intubasi dan
pemasangan infus jika belum terpasang.
l. Jika pasien sudah terintubasi maka kompresi jantung dan ventilasi berjalan masing-
masing dengan kecepatan kompresi 100 kali/ permenit dan kecepatan bagging 1x/6
detik atau 10x/menit
m. Member terapi sesuai dosis/ instruksi dokter adrenalin 0,1 cc/kgBB dengan
konsentrasi 1/10.000
n. Melakukan CPR/ resusitasi maksimal 30 menit, jika tidak berhasil atau setelah ada
tanda kematian, hentikan CPR, jika berhasil observasi tanda vital, kesadaran, pupil
dan warna kulit. Jika memungkinkan pasien dipindahkan ke ICU.
o. Membereskan pasien dan alat-alat
p. Mencuci tangan
q. Mendokumentasikan dalam rekam medis pasien

23. Siapa saja tim dari code blue ?


Jawaban :
 Dokter
 Perawat

24. Apa itu Code Red?


Jawaban : Suatu kode yang menandakan bahwa terjadinya kebakaran

25. Apa fungsi Code Red?


Jawaban : Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah dalam mrnanggulangi kebakaran
dam sebagai gambaran tentang peran dan fungsi semua unit pada saat terjadimya
kebakaran

26. Terdiri dari siapa saja/Tim Code red?


Jawaban : Pelaksana piket, K3, Petugas. Petugas evakuasi, penyelamat asset, penyelamat
dokumen
27. Apa saja tugas tim code red?
Jawaban :
Pemadam Kebakaran = Helm Merah
• Memadamkan dan melokalisir kebakaran serta menekan kerugian sekecil-kecilnya.
• Memadamkan kebakaran dengan menggunakan peralatan (APAR) secara efektif dan
efesien.
• Melaporkan terjadinya kebakaran, perkembangan dan hasil pemadaman.
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
• Petugas Pemadam Kebakaran adalah Security
Petugas Evakuasi = Helm Biru
• Bantu lakukan evakuasi pasien dan keluarga pasien
• Evakuasi pasien dan keluarga pasien ke titik kumpul dengan melalui jalur evakuasi yang
ditentukan
• Melaksanakan pertolongan pertama seperlunya dengan cepat dan tepat apabila
ditemuka korban yang mengalami gangguan kesehatan
• Mentransportasikan korban ketempat lain yang aman
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
• Petugas Evakuasi yaitu CS dan TKK laki-laki
Penyelamat Aset = Helm Kuning
• Menyelamatkan barang berharga penting ketempat lain yang aman yang telah
ditentukan.
• Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran.
• Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari harta benda.
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
• Petugas penyelamat aset adalah TKK yang sedang menjalankan dinas
Penyelamat Dokumen = Helm Putih
• Menyelamatkan dokumen penting
• Selalu memonitor situasi terakhir kebakaran.
• Selalu berprinsip bahwa keselamatan jiwa lebih penting dari harta benda .
• Selalu berkoordinasi dengan regu atau pihak lain.
• Petugas penyelamat dokumen adalah TKK yang sedang menjalankan dinas
28. Alur kerja Code red ?
Jawaban :
Penemu
Kebakaran Petugaas dengan
melaporkan helm putih menelpon
Tim Code Red segera
kejadian kepada bersiap
ke center area untuk
tim code red mengaktifkan code
red
terdekat atau
pelaksana piket

Tim code red lainnya


Kebakaran dapat
bergegas ke lokasi Code Red diaktifkan
diatasi
terjadinya kebakaran

29. Apa pengertian dari cuci tangan?


Jawaban : CT PS merupakan cara paling sederhana untuk menjaga Kesehatan,
kebiasaan cuci tangan dengan baik

30. Tujuan mencuci tangan?


Jawaban : Kebiasaan mencuci tangan dapat mencegah penyakit yamg disebabkan oleh
kuman dan virus, seperti flu, diare, gangguan saluran pernafasan dan cacingan

31. Persiapan alat dan bahan untuk mencuci tangan?


Jawaban : Sabun dan air mengalir

32. Berapa langkah cuci tangan?


Jawaban : 6
33. Apa saja langkah cuci tangan?
Jawaban :

34. Kapan dan saat keadaan seperti apa itu harus mencuci tangan?
Jawaban :
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

1. Apa saja hak-hak pasien?


Jawaban :
HAK PASIEN:

 Memperoleh Informasi mengenal tata tertib dan peraturan yang berlaku di


puskesmas.
 Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
 Memperoleh Layanan Yang Manusiawi, Adil, Jujur Dan Tanpa Diskriminasi.
 Memperoleh layanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
 Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
 Mengajukan pengaduan atas pelayanan yang didapat.
 Meminta konsultasi atas penyakit yang diderita kepada dokter.
 Memilih petugas kesehatan yang diinginkan jika memungkinkan
 Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
 Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
 Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.
 Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
 Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
puskesmas.

2. Apa saja kewajiban pasien?


Jawaban :
KEWAJIBAN PASIEN:
 Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
 Mematuhi nasehat dan petunjuk dari petugas kesehatan Puskesmas
 Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan Kesehatan
 Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang di terima sesuai dengan peraturan yang
berlaku, kecuali pasien yang mempunyai asuransi

3. Apa saja hak petugas?


Jawaban :
 Mendapatkan perlindungan hukum
 Bekerja menurut standart profesie
 Menolak permintaan pasien / keluarga pasien untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan profesi maupun hokum yang berlaku
 Mendapat informasi selengkapnya dari pasien atau keluarganya untuk
kepentingan pengobatan
 Mendapat pelakuan yang adil dan jujur.
 Mendapat imbalan jasa dari profesi yang di berikan sesuai dengan peraturan
yang berlaku

4. Apa saja kewajiban petugas?


Jawaban :
 Mematuhi undang undang dan kode etik status kepegawaian
 Memberikan pelayanan maximal sesuai dengan standart profesi mencakup bio-
psiko-sosio-religious.
 Memberikan informasi selengkap-lengkapnya kepada pasien tentang penyakit
yang di derita
 Melindungi hak – hak pasien
 Memegang teguh rahasia jabatan
ALUR DAN JENIS PELAYANAN

1. Bagaimana alur pelayanan di PKM BBS?


Jawaban :

2. Apa saja jenis-jenis pelayanan di PKM BBS?


Jawaban :

3. Denah puskesmas ?
Jawaban :

4. Apa itu RUK dan RPK?


Jawaban :
RUK (Rencana Umum Kegiatan) dan RPK (Rencana Pelaksanaan Kegiatan).
(RUK) merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan.
Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari tahun berjalan, berdasarkan hasil
kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya dan diharapkan proses penyusunan RUK
telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan
RPK/RBA dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan, dalam forum Lokakarya
Mini yang pertama. Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses
penyusunan Rencana Tahunan Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan
pengetahuan untuk melaksanakan tahap perencanaan.

MUTU

1. Apa maksud dari Mutu dari PKM BBS?


Jawaban : Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang
berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan. Mutu
pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuaidengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi

2. Peningkatan mutu berfungsi untuk apa?


Jawaban :
Peningkatan mutu mencakup dua hal yaitu :
1. Fitness for use
2.Mengurangi tingkat kecacatan dan kesalahan
Kegiatan
kegiatan Peningkatan Mutu :
 Mengadakan infrastruktur yang diperlukan bagi upaya peningkatan mutu.
 Identifikasi apa yang perlu ditingkatkan dan proyek peningkatan mutu.
 Menetapkan tim proyek
 Menyediakan tim dengan sumber daya, pelatihan, motivasi untuk :
 Mendiagnose penyebab
 Merangsang perbaikan
 Mengadakan pengendalian agar tetap tercapai perolehan

3. Standar akreditasi dalam puskesmas adalah?


Jawaban : Meliputi
(1) Standar Isi,
(2) Standar Proses,
(3) Standar Kompetensi Lulusan,
(4) Standar Pendidik & Tenaga Pendidikan,
(5) Standar Sarana & Prasarana,
(6) Standar Pengelolaan,
(7) Standar Pembiayaan, dan
(8) Standar Penilaian

4. Tujuan peningkatan mutu ?


Jawaban :
Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal yang perlu dikelola
dengan
baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat
menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen
risiko dan keselamatan
pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan ke
sehatan yangkomprehensi) kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat
dan swasta

5. Indikator mutu meliputi apa saja?


Jawaban :
Indikator Nasional Mutu Puskesmas (INM) yaitu Kepatuhan Kebersihan Tangan,
Kepatuhan Penggunaan APD, Kepatuhan Identifikasi Pasien, Angka Keberhasilan
Pengobatan Pasien TB Sensitive Obat (SO), Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan
ANC sesuai standar dan Kepuasan Pasien. Keenam INM tersebut wajib dilakukan
pengukuran oleh Puskesmas dan hasil pengukuran wajib diinput ke dalam aplikasi INM
secara berkala sesuai dengan ketentuan yang tertuang di dalam kamus indikator untuk
masing-masing INM.

Indikator Standar pelayanan Minimal ( SPM )


NO INDIKATOR TARGET

1 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai 100 %


standar

2 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan 100 %


sesuai standar

3 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan 100 %


sesuai standar

4 Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai 100 %


standar

5 Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan 100 %


skrining kesehatan sesuai standar

6 Setiap warga negara Indonesia usia 15 – 59 thn 100 %


mendapatkan skrining sesuai standar

7 Setiap warga negara Indonesia usia 60 thn ke atas 100 %


mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

8 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan 100 %


kesehatan sesuai standar

9 Setiap Penderita Diabetes Mellitus mendapatkan pelayanan 100 %


kesehatan sesuai standar

10 Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat 100 %


mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

11 Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB 100 %


sesuai standar

12 Setiap orang beresiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, 100 %
pasien IMS, waria/ transgender, pengguna napza dan
warga binaan lembaga pemasyarakatan ) mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar

III. Indikator Mutu Puskesmas


A. Indikator Nasional Mutu

No. Indikator Nasional Mutu Target

1. Kepatuhan Kebersihan Tangan ≥85%

2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri 100%

3. Kepatuhan Identifikasi Pasien 100%

Keberhasilan Pengobatan Pasien TB semua Kasus


4. 90%
Sensitif Obat (SO)

Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan ANC


5. 100%
Sesuai Standar

6. Kepuasan Pasien ≥76,61%

B. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas


No. Indikator Target

1. Pelayanan Kesehatan Dasar pada Usia Produktif 100 %

2. Pelayanan kesehatan Orang Terduga TB 100 %


C. Indikator Mutu Prioritas Pelayanan
No. Indikator Target

1. Rekam Medis Selip 0%

2. Seluruh Petugas yang Berpraktek dan Bertugas 100 %


Memiliki STR dan SIP

D. Indikator Mutu Pelayanan Klinis


No Ruang Indikator Target

1 Ruang Loket Rekam medis selip 0%


Pendaftaran
dan Rekam
Medis
Rekam medis yang salah masuk ruang 0%

2 Ruang Prosedur pengobatan sesuai SOP 100 %

Pemeriksaan Lama waktu pelayanan (tanpa 100 %


Umum penunjang ) ≤ 10 menit

3 Pemeriksaan Prosedur pengobatan sesuai SOP 100 %


Lansia

4 Ruang Lama waktu pelayanan imunisasi < 10 100 %


Imunisasi menit

6. Apa saja indicator keselamatan pasien ?


Jawaban :
 Tidak terjadinya keselamatan identifikasi pasien
 Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat
 Tidak terjadinya kesalahan prosedur Tindakan medis dan keperawatan
 Tidak terjadinya pasien jatuh
 Peningkatan komunikasi yang efektif
 Pengukuran terjadinya resiko infeksi di puskesmas

Anda mungkin juga menyukai