Anda di halaman 1dari 1

KLASIFIKASI EMBRIOLOGI KLASIFIKASI PATHWAY

Ada beberapa klasifikasi celah ETIOLOGI


1. Embrio labioskizis, Labioskizis unilateral terjadi akibat orofasial yang diberikan oleh Menurut Kummer (2020), labiopalatoskizis
dari kegagalan proses maxillarymenyatu dengan beberapa penulis. Namun pada dapat disebabkan faktor keturunan (genetik
proses hidung medial di salah satu sisi, sedangkan dasarnya, dalam review atau kromosom) dan faktor lingkungan. Faktor
pada labioskizis bilateral merupakan hasil dari Subramanyam (2020), klasifikasi keturunan sebagai endogenous (faktor
kegagalan proses maxillary untuk bergabung dengan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu: internal) dan lingkungan sebagai exogenous
proses hidung medial di kedua sisi, labioskizis median (faktor eksternal).
dihasilkan dari kegagalan hidung medial proses
INTERVENSI
untuk menggabungkan dan membentuk segmen
intermaxillary, labioskizis miring hasil dari kegagalan 1. Konstipasi : manajemen konstirpasi DEFINISI
proses maxillary untuk menyatu dengan proses 2. Risiko gangguan pertumbuhan suatu kelainan yang dapat terjadi pada
hidung lateral. 3. Ansietas : terapi relaksasi daerah mulut, palatosisis (sumbing
2. Embrio palatoskizis, Palatoskizis anterior terjadi 4. Risiko hipotermia : regulasi temperatur
palatum), dan labioskisis (sumbing pada
akibat kegagalan fusi proses palatina lateral yang 5. Risiko perdarahan : pencegahan perdarahan
bibir) yang terjadi akibat gagalnya jaringan
gagal menyatu dengan langit-langit prime 6. Nyeri akut : manajemen nyeri
7. Risiko infeksi : pencegahan infeksi lunak (struktur tulang) untuk menyatu
8. Bersihan jalan napas tidak efektif : manajemen selama perkembangan embroil
jalan napas
KLASIFIKASI MORFOLOGI ETIOLOGI

Ada 2 faktor penyebab labiopalatoschizis

Labio
1. David dan Ritchie mengklasifikasikan celah
yaitu menurut pendapat Kawalec, Nelke,
menjadi 3 grup, yaitu: celah pre-alveolar, celah
Pawlas, & Gerber (2015) dan Watkins,
post-alveolar, dan celah alveolar
2. Fogh-Anderson mengklasifikasikan celah
menjadi 3 grup, yaitu: celah bibir, celah palate,
palatoschizis Meyer, Strauss, dan Aylsworth (2014)

serta celah bibir dan langit-langit.


3. Veau mengklasifikasikan celah bibir menjadi
menurut Kawalec, Nelke, menurut watkins, meyer, strauss
empat kelompok besar; Grup 1: Bentukan
Pawlas, & Gerber (2015) ada 7 dan aylsworth (2014) yaitu
unilateral vermillion, Grup 2: Celah pada
penyebabnya yaitu faktor 1. Jeni kelamin, ras, dan etnis
vermillion dan bibir, Grup 3: Celah pada
geografis, riwayat keluarga 2. Faktor lingkungan seperti
vermillion, bibir dan lantai hidung, Grup 4: Celah
dan faktor genetik, alkohol dan maternal smoking, nutrisi
bilateral bibir lengkap.
rokok, diet, asupan obat maternal dll
KOMPLIKASI selama kehamilan, infeksi dan 3. Faktor genetik
faktor okupasional
KLINIS
1. gangguan makan akibat kondisi Adanya kondisi labiopalatoskizis ini dapat
celah MANAJEMEN PATOFISIOLOGIS
menyebabkan beberapa masalah yang
2. Developmental delay akibat KLINIS
kemungkinan muncul tergantung bentuk
sindrom kraniofasial dan celahnya. Menurut Kummer (2020), Patofisiologis labiopalatoskizis berkaitan dengan
riwayat celah palatum. permasalahan yang muncul yaitu: Zajac dan Vallino (2017) membagi manajemen klinis perkembangan embriologi wajah dan palato yang
3. Deficit bahasa dan gangguan labiopalatoskizis berdasarkan prespektif bergantung pada formasi sel neural 21 crest di embrio.
perkembangan suara. perkembangan anak, yaitu
Sel-sel ini bermigrasi pada tingkat dan waktu yang
4. Aspek psikososial 1. Dari lahir hingga usia 3 tahun
berbeda untuk membentuk struktur wajah dan rongga
2. usia dini hingga usia sekolah menengah
mulut. Bila ada penundaan ataupun gangguan bisa
3. remaja hingga dewasa
mengakibatkan terjadinya celah (Kummer A. W., 2020

Anda mungkin juga menyukai