LABIOPALATOSCHIZIS
DEFINISI Labioschizis atau cleft lip atau bibir sumbing adalah suatu
kondisi dimana terdapatnya celah pada bibir atas diantara
mulut dan hidung. Kelainan ini dapat berupa takik kecil pada
bagian bibir yang berwarna sampai pada pemisahan komplit
satu atau dua sisi bibir memanjang dari bibir ke hidung.
Palatoschizis adalah fissura garis tengah pada palatum yang
terjadi karena kegagalan 2 sisi untuk menyatu karena
perkembangan embriotik
1
terbentang dari dasar dari hidung pada bagian superior sampai
ke lipatan nasolabial pada bagian lateral dan batas bebas dari
sisi vermilion pada bagian inferior. Bibir bagian bawah
terbentang dari bagian atas sisi vermilion sampai ke bagian
komisura pada bagian lateral dan ke bagian mandibula pada
bagian inferior.
Kedua bagian bibir tersebut, secara histologi, tersusun
dari epidermis, jaringan subkutan, serat otot orbikularis oris,
dan membran mukosa yang tersusun dari bagian superfisial
sampai ke bagian paling dalam. Bagian vermilion merupakan
bagian yang tersusun atas epitel pipih yang tidak terkeratinasi.
Epitel-epitel pada bagian ini melapisi banyak pembuluh kapiler
sehingga memberikan warna yang khas pada bagian tersebut.
Selain itu, gambaran histologi juga menunjukkan terdapatnya
banyak kelenjar liur minor. Folikel rambut dan kelejar sebasea
juga terdapat pada bagian kulit pada bibir, namun struktur
tersebut tidak ditemukan pada bagian vermilion.
2
mengadakan fusi.
• Labioschisis : Perkembangan abnormal dari prosessus
nasomedialis dan maksilaris
• Palatoschisis : Kegagalan fusi antara 2 prosessus
palatina.
3
Klasifikasi palatoschizis veau dibagi dalam:
• Golongan I: celah pada langit-langit lunak
• Golongan II: celah pada langit-langit lunak dan keras
di belakang voramen insisivum
• Golongan III: celah pada langit-langit lunak dan keras
mengenai tulang alveolar dan bibir pada satu sisi
• Golongan IV: celah pada langit-langit dan mengeras
mengenail tulang alveolar dan bibir pada dua sisi
Terdapat juga klasifikasi menurut anatomis
• Pre-alveolar cleft ( labioschisis )
– Unilateral ( kanan atau kiri )
– Bilateral
– adanya notching pada alveolus
• Post-alveolar cleft
– Parsial ( palatum molle saja )
– Komplit ( keduanya )
– Submucous cleft
• Alveolar ataupun cleft yang komplit (bibir, langit-
langit dan alveolus)
– unilateral
– bilateral
4
MANIFESTASI 1. Labioschisis
KLINIS Kelainan ini sebaiknya secepat mungkin diperbaiki
karena akan mengganggu pada waktu menyusui dan akan
mempengaruhi pertumbuhan normal rahang serta
perkembangan bicara. Labioschizis selalu disertai dengan
hidung yang asimetrik karena gnatoschizis dan
palatoschizis.
2. Palatoschisis
Karena terdapat hubungan antara rongga mulut dan
hidung pada palatoschizis, anak pada waktu minum sering
tersedak dan suaranya sengau. Koreksi sebaiknya
dilakukan sebelum anak mulai bicara untuk mencegah
terganggunya perkembangan bicara. Penyuluhan bagi ibu
si anak sangat penting, terutama dalam cara memberikan
minum agar gizi anak memadai saat akan menjalani bedah
rekonstruksi. Labiognatopalatoschizis merupakan
gabungan dari dua kelainan tersebut di atas. Koreksinya
dapat dilakukan bertahap maupun sekaligus.
TERAPI/ TUJUAN
TINDAKAN • Memperbaiki cuping hidung (ala nasi) agar bentuk dan
letaknya simetris.
• Memberi bentuk dasar hidung yang baik.
• Memperbaiki bentuk dan posisi columella
• Memperbaiki bentuk dan fungsi bibir atas
• Membentuk vermillon
•
OPERATIF
• RULES OF TEN
– Berat badan sekurang-kurangnya 10 pon (4,5
kg)
– Umur sekurang-kurangnya 10 minggu
– Kadar Hb > 10 gr%
– Jumlah leukosit < 10.000/mm3
5
SOP :
• Operasi pertama : Labioplasty usia > 3 bulan (syarat
rule of ten terpenuhi)
• Operasi kedua : palatoplasty pada usia 1-2 tahun
• Operasi revisi labio/palato/rhino setelah 6 bulan
• Operasi ketiga : alveolar bone graft pada usia 6-8
tahun, donor bone chips pari tulang panggul, approach
dalam
• Speech therapy