Anda di halaman 1dari 52

PIKIRAN

ELLEN G WHITE & OTHERS


"Pikiran kita adalah kebun yang harus ditanami dengan benih
kebajikan atau benih kejahatan. Kita harus memilih untuk menanam
benih kebajikan agar kita bisa memetik hasil yang baik" (dalam buku
Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 57).

"Pikiran yang terkonsentrasi pada Tuhan akan membawa sukacita


dan damai sejahtera. Tetapi pikiran yang dipenuhi kegelisahan dan
cemas akan menghasilkan ketidakbahagiaan dan kekhawatiran"
(dalam buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman
98).

"Pikiran yang tidak terlatih dapat menjadi sarana bagi setan untuk
menyesatkan kita. Oleh karena itu, kita harus secara teratur
melatih pikiran kita dengan kebenaran dan kebajikan" (dalam buku
Education, bab "The Mind and Body", halaman 17).

"Pikiran manusia adalah ladang yang subur untuk menanam benih


kebaikan atau kejahatan. Jika pikiran ditanami dengan kebenaran
dan kasih, maka itu akan menghasilkan buah kebenaran dan kasih.
Namun, jika ditanami dengan kebohongan dan kejahatan, maka itu
akan menghasilkan buah kebohongan dan kejahatan" (dalam buku
Thoughts from the Mount of Blessing, bab "The Beatitudes",
halaman 13).

"Pikiran yang terus-menerus terpaku pada kesulitan dan kegagalan


akan membawa keputusasaan dan kegelisahan. Sebaliknya, pikiran
yang terfokus pada Tuhan dan kemampuan-Nya akan membawa
harapan dan kekuatan" (dalam buku The Ministry of Healing, bab
"Mind Cure", halaman 115).
"Pikiran yang dilatih untuk mencari kebaikan akan menemukan
kebaikan dalam segala hal, sementara pikiran yang terlatih untuk
mencari kesalahan dan kekurangan akan menemukan kesalahan
dan kekurangan dalam segala hal" (dalam buku Christ's Object
Lessons, bab "The Talents", halaman 327).

"Pikiran manusia adalah pintu gerbang bagi pikiran-pikiran yang


berasal dari sumber-sumber yang berbeda. Kita harus memilih
dengan bijak pikiran-pikiran mana yang akan kita ijinkan masuk dan
mengambil tempat di dalam pikiran kita" (dalam buku The Ministry
of Healing, bab "The Work and the Life", halaman 453).

"Pikiran yang tertutup hanya akan menerima sedikit cahaya dari


Tuhan. Kita harus membuka pikiran kita untuk menerima kebenaran
dan penerangan yang diberikan oleh Roh Kudus" (dalam buku
Testimonies for the Church, vol. 5, bab "The Necessity of
Watchfulness and Prayer", halaman 157).

"Pikiran yang diisi dengan kebajikan dan kebenaran akan


memperkuat karakter kita dan mempersiapkan kita untuk
kehidupan yang kekal di surga" (dalam buku Steps to Christ, bab
"Growing Up Into Christ", halaman 69).

"Pikiran manusia harus dijaga dengan hati-hati dari pengaruh-


pengaruh yang dapat merusak dan merendahkan. Kita harus
memilih dengan bijak apa yang kita baca, dengar, dan lihat, serta
memastikan bahwa semuanya sesuai dengan prinsip-prinsip
kebenaran dan kebajikan" (dalam buku Messages to Young People,
bab "Reading and Thinking", halaman 267).
1.
"Pikiran yang penuh dengan rasa syukur dan pujian kepada Tuhan
akan membawa kebahagiaan dan sukacita, sementara pikiran yang
dipenuhi keluhan dan ketidakpuasan hanya akan membawa
ketidakbahagiaan dan kegelisahan" (dalam buku Steps to Christ,
bab "The Privilege of Prayer", halaman 100).

"Pikiran yang fokus pada kepentingan diri sendiri akan membuat


kita egois dan tidak peka terhadap kebutuhan orang lain. Kita harus
melatih pikiran kita untuk memikirkan kepentingan orang lain dan
bertindak dengan kasih kepada sesama" (dalam buku Steps to
Christ, bab "Growing Up Into Christ", halaman 69).

"Pikiran yang dipenuhi dengan cinta dan kasih akan membawa


sukacita dan damai sejahtera, sementara pikiran yang dipenuhi
dengan kebencian dan kegelisahan hanya akan membawa
ketidakbahagiaan dan konflik" (dalam buku The Ministry of Healing,
bab "Mind Cure", halaman 115).

"Pikiran manusia memiliki kekuatan yang besar untuk


mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Kita harus
memperhatikan dengan hati-hati pikiran-pikiran kita agar tidak
membiarkan pikiran negatif dan merugikan mengendalikan
kehidupan kita" (dalam buku The Ministry of Healing, bab "Mind
Cure", halaman 246)

"Pikiran yang tertuju pada dosa dan kelemahan manusia hanya


akan membuat kita merasa tertekan dan putus asa. Kita harus
memusatkan pikiran kita pada Kristus yang dapat memberikan
kekuatan dan pembebasan dari dosa" (dalam buku Steps to Christ,
bab "The Sinner's Need of Christ", halaman 25).
"Pikiran manusia memiliki kekuatan untuk mengendalikan tindakan
dan kebiasaan kita. Jika kita memperbolehkan pikiran kita terus-
menerus memikirkan kebiasaan buruk, maka kita akan sulit
melepaskannya. Sebaliknya, jika kita memusatkan pikiran kita pada
kebiasaan yang baik, maka kita akan mudah memilikinya sebagai
bagian dari karakter kita" (dalam buku The Ministry of Healing, bab
"Mind Cure", halaman 251).

"Pikiran yang diisi dengan keraguan dan kecemasan hanya akan


menghalangi kita dari mencapai tujuan kita. Kita harus
mempercayai janji-janji Tuhan dan memusatkan pikiran kita pada
kekuatan-Nya yang tak terbatas" (dalam buku Steps to Christ, bab
"Growing Up Into Christ", halaman 70).

"Pikiran manusia memiliki kekuatan untuk mempengaruhi


kehidupan kita dan kehidupan orang lain. Kita harus bertanggung
jawab atas pikiran kita dan memastikan bahwa semuanya sesuai
dengan prinsip-prinsip kebenaran dan kebajikan" (dalam buku
Messages to Young People, bab "Character", halaman 110).

"Pikiran yang diisi dengan cinta kepada Tuhan akan membawa kita
lebih dekat kepada-Nya dan membuat kita semakin mengasihi
orang lain. Kita harus melatih pikiran kita untuk senantiasa
memusatkan hati dan pikiran kita pada Tuhan dan kasih-Nya"
(dalam buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman
98).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kebaikan dan keindahan akan


menghasilkan karakter yang sama. Kita harus mengisi pikiran kita
dengan hal-hal yang positif dan membangun, sehingga kita dapat
menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik setiap hari" (dalam
buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 99).
"Pikiran yang selalu khawatir dan cemas tidak bisa hidup dengan
damai. Kita harus belajar mempercayai Tuhan dan menyerahkan
semua kekhawatiran dan kecemasan kita kepada-Nya. Dengan
cara ini, pikiran kita akan merasakan kedamaian yang hanya bisa
diberikan oleh Tuhan" (dalam buku Steps to Christ, bab "Growing Up
Into Christ", halaman 71).

"Pikiran manusia adalah sumber kekuatan terbesar di dunia ini. Kita


harus belajar mengendalikan dan mengarahkan pikiran kita,
sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan yang besar dan mulia
dalam hidup kita" (dalam buku The Ministry of Healing, bab "Mind
Cure", halaman 251).

"Pikiran manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan


kebahagiaan atau kegagalan dalam hidup kita. Kita harus belajar
untuk memilih pikiran yang membangun dan positif, sehingga kita
dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk diri kita sendiri
dan orang-orang di sekitar kita" (dalam buku Steps to Christ, bab
"The Privilege of Prayer", halaman 98).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa syukur dan penghargaan


kepada Tuhan akan membawa berkat dan kebahagiaan dalam hidup
kita. Kita harus belajar untuk senantiasa bersyukur atas segala
yang Tuhan berikan kepada kita, sehingga kita dapat hidup dengan
hati yang penuh sukacita dan pengharapan" (dalam buku Steps to
Christ, bab "Growing Up Into Christ", halaman 69).

"Pikiran yang terus-menerus tertuju pada keburukan dan


kelemahan orang lain hanya akan memperburuk hubungan kita
dengan mereka. Kita harus belajar untuk melihat kebaikan dan
potensi positif dalam orang lain, sehingga kita dapat membangun
hubungan yang lebih baik dan lebih harmonis dengan mereka"
(dalam buku The Ministry of Healing, bab "The Physician an
Educator", halaman 488).
"Pikiran yang penuh dengan cinta dan kasih sayang akan
memancarkan aura yang menenangkan dan menenangkan hati
orang-orang di sekitar kita. Kita harus belajar untuk memberikan
cinta tanpa syarat kepada semua orang, sehingga kita dapat
menjadi instrumen Tuhan dalam membawa kedamaian dan
kebaikan dalam hidup orang lain" (dalam buku Thoughts from the
Mount of Blessing, bab "The Beatitudes", halaman 14).

"Pikiran yang fokus pada kepentingan diri sendiri dan keinginan


egois hanya akan membuat kita merasa tidak puas dan tidak
bahagia. Kita harus belajar untuk memperhatikan kepentingan
orang lain dan berbagi dengan mereka, sehingga kita dapat
merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya dan memperkaya
hidup kita dengan pengalaman-pengalaman yang bermakna" (dalam
buku The Ministry of Healing, bab "Helping the Tempted", halaman
167).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kerendahan hati dan rasa takut akan
Tuhan akan memungkinkan kita untuk menerima dan mematuhi
kehendak-Nya dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk
merendahkan diri dan mempercayai Tuhan sepenuhnya, sehingga
kita dapat hidup dengan penuh keberanian dan kepercayaan"
(dalam buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman
93).

"Pikiran yang dipenuhi dengan pemikiran negatif dan keraguan


hanya akan menghalangi kita untuk mencapai tujuan-tujuan yang
besar dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk mempercayai
potensi diri sendiri dan kemampuan Tuhan dalam hidup kita,
sehingga kita dapat menjadi pribadi yang sukses dan memenuhi
tujuan yang Tuhan berikan kepada kita" (dalam buku Thoughts from
the Mount of Blessing, bab "The Beatitudes", halaman 11).
"Pikiran yang terus-menerus dipenuhi dengan kecemasan dan
ketakutan hanya akan melemahkan dan menghambat kita dalam
mencapai tujuan hidup kita. Kita harus belajar untuk menyerahkan
segala kekhawatiran kita kepada Tuhan dan mempercayai bahwa
Dia akan menyediakan segala kebutuhan kita" (dalam buku Steps
to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 94).

"Pikiran yang dipenuhi dengan pengampunan dan kasih sayang


akan memungkinkan kita untuk memperbaiki hubungan yang rusak
dan memulihkan kerusakan yang telah terjadi. Kita harus belajar
untuk memaafkan orang lain seperti Tuhan telah memaafkan kita,
sehingga kita dapat hidup dalam kedamaian dan persahabatan"
(dalam buku The Adventist Home, bab "Unity in the Home", halaman
178).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kebenaran dan kejujuran akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam integritas dan keberanian,
serta memperoleh kepercayaan dan penghargaan dari orang lain.
Kita harus belajar untuk selalu mengatakan kebenaran dan hidup
dalam kesesuaian dengan prinsip-prinsip moral yang benar,
sehingga kita dapat menjadi teladan yang baik bagi orang lain"
(dalam buku Christ's Object Lessons, bab "The True Motive in
Service", halaman 361).

"Pikiran yang fokus pada kebaikan dan keindahan dalam hidup


hanya akan memperkaya pengalaman hidup kita dan memberikan
rasa syukur dan kebahagiaan yang sejati. Kita harus belajar untuk
melihat kebaikan dan keindahan dalam segala sesuatu, sehingga
kita dapat hidup dengan penuh sukacita dan kepuasan" (dalam
buku Steps to Christ, bab "Rejoicing in the Lord", halaman 116).
"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa syukur akan memungkinkan kita
untuk hidup dengan penuh penghargaan dan menghargai setiap
anugerah Tuhan dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu
bersyukur atas segala sesuatu, baik yang besar maupun kecil,
sehingga kita dapat mengalami kedamaian dan kebahagiaan yang
sejati dalam hidup kita" (dalam buku Steps to Christ, bab "The
Privilege of Prayer", halaman 105).

"Pikiran yang dipenuhi dengan ketekunan dan kerja keras akan


memungkinkan kita untuk mencapai tujuan hidup kita dan
memperoleh keberhasilan yang sejati. Kita harus belajar untuk
bekerja keras dan tetap bertahan bahkan dalam menghadapi
kesulitan dan rintangan, sehingga kita dapat mencapai apa yang
kita inginkan dalam hidup" (dalam buku Education, bab "Industry",
halaman 202).

"Pikiran yang fokus pada kehendak Tuhan dan kerinduan untuk


melakukan kehendak-Nya akan memungkinkan kita untuk hidup
dalam kesesuaian dengan rencana-Nya dan mengalami berkat dan
pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk
selalu mencari dan melakukan kehendak Tuhan, sehingga kita
dapat hidup dalam kebenaran dan kasih-Nya" (dalam buku Steps to
Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 94).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa hormat dan penghormatan


terhadap orang lain akan memungkinkan kita untuk memperoleh
persahabatan dan dukungan dari mereka, serta hidup dalam
kedamaian dan harmoni. Kita harus belajar untuk menghormati dan
menghargai orang lain, terlepas dari perbedaan kita, sehingga kita
dapat hidup dalam persatuan dan kasih sayang" (dalam buku
Christ's Object Lessons, bab "The Good Samaritan", halaman 376).
"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa syukur dan penghargaan
terhadap segala sesuatu akan memungkinkan kita untuk hidup
dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan, serta memperoleh
rasa puas dan berlimpah dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk
selalu bersyukur dan menghargai setiap anugerah Tuhan dalam
hidup kita, sehingga kita dapat mengalami keberlimpahan dan
berkat-Nya" (dalam buku Steps to Christ, bab "Growing up Into
Christ", halaman 73).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa cinta dan kasih sayang akan
memungkinkan kita untuk hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan
yang sejati, serta memperoleh persahabatan dan dukungan dari
orang lain. Kita harus belajar untuk selalu mengasihi orang lain
seperti Tuhan telah mengasihi kita, sehingga kita dapat hidup
dalam persatuan dan kasih sayang" (dalam buku Steps to Christ,
bab "Rejoicing in the Lord", halaman 114).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kebenaran akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam kebebasan dan keadilan, serta memperoleh
kebijaksanaan dan pengertian dalam mengambil keputusan. Kita
harus belajar untuk selalu mencari dan mengamalkan kebenaran,
sehingga kita dapat hidup dalam kedamaian dan kebenaran yang
sejati" (dalam buku Education, bab "The True Aim in Education",
halaman 17).

"Pikiran yang fokus pada kebaikan dan kesalehan akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam kemurnian dan kekudusan,
serta memperoleh kekuatan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup
kita. Kita harus belajar untuk selalu memikirkan hal-hal yang benar,
murni, dan baik, sehingga kita dapat hidup dalam kemurnian dan
kesucian yang sejati" (dalam buku Thoughts from the Mount of
Blessing, bab "The Beatitudes", halaman 10).
"Pikiran yang dipenuhi dengan kepercayaan dan iman kepada Tuhan
akan memungkinkan kita untuk hidup dalam keyakinan dan
ketenangan, serta memperoleh kekuatan dan pengaruh Roh Kudus
dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu mempercayai dan
bergantung kepada Tuhan, sehingga kita dapat hidup dalam
kekuatan dan iman yang sejati" (dalam buku Steps to Christ, bab
"The Privilege of Prayer", halaman 93).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa hormat dan penghormatan


terhadap hukum Tuhan akan memungkinkan kita untuk hidup dalam
kepatuhan dan keadilan, serta memperoleh berkat dan pengaruh
Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk menghormati
dan patuh pada hukum Tuhan, sehingga kita dapat hidup dalam
kebenaran dan kasih-Nya" (dalam buku Christ's Object Lessons,
bab "The Mustard Seed", halaman 74).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa ketulusan dan integritas akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam kejujuran dan keadilan,
serta memperoleh kepercayaan dan pengaruh dari orang lain. Kita
harus belajar untuk selalu jujur dan berintegritas dalam segala hal,
sehingga kita dapat hidup dalam kejujuran dan kebenaran yang
sejati" (dalam buku The Adventist Home, bab "The Parents'
Influence", halaman 29).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kasih akan memungkinkan kita untuk


hidup dalam kedamaian dan kesatuan, serta memperoleh
keberanian dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu mempraktikkan kasih, baik kepada sesama
manusia maupun kepada Tuhan, sehingga kita dapat hidup dalam
kasih yang sejati" (dalam buku The Ministry of Healing, bab "The
Touch of Faith", halaman 58).
"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa syukur akan memungkinkan kita
untuk hidup dalam rasa syukur dan kebahagiaan, serta memperoleh
keberkahan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu bersyukur atas semua yang Tuhan berikan
kepada kita, sehingga kita dapat hidup dalam rasa syukur yang
sejati" (dalam buku Counsels on Stewardship, bab "The Grace of
Liberality", halaman 18).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa rendah hati akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam kerendahan hati dan
pengampunan, serta memperoleh kebijaksanaan dan pengaruh Roh
Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu
merendahkan hati dan meminta maaf ketika melakukan kesalahan,
sehingga kita dapat hidup dalam kerendahan hati dan
pengampunan yang sejati" (dalam buku Christ's Object Lessons,
bab "The Pharisee and the Publican", halaman 152).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa kesabaran dan ketekunan akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam ketabahan dan keuletan,
serta memperoleh keberhasilan dan pengaruh Roh Kudus dalam
hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu sabar dan tekun dalam
menghadapi tantangan hidup, sehingga kita dapat hidup dalam
ketabahan dan keuletan yang sejati" (dalam buku Prophets and
Kings, bab "Solomon", halaman 60).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa pengharapan akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam pengharapan dan
kegembiraan, serta memperoleh kepercayaan dan pengaruh Roh
Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu berharap
pada Tuhan dan masa depan yang baik, sehingga kita dapat hidup
dalam pengharapan dan kegembiraan yang sejati" (dalam buku The
Desire of Ages, bab "Bethlehem", halaman 44).
"Pikiran yang dipenuhi dengan pemikiran yang baik dan positif akan
memungkinkan kita untuk hidup dalam kedamaian dan
keseimbangan, serta memperoleh kejernihan dan pengaruh Roh
Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu memikirkan
hal-hal yang positif dan mengisi pikiran kita dengan kebaikan,
sehingga kita dapat hidup dalam kedamaian dan keseimbangan
yang sejati" (dalam buku Education, bab "The Mind and the Body",
halaman 195).

"Pikiran yang dipenuhi dengan keyakinan akan memungkinkan kita


untuk hidup dengan kuat dan teguh, serta memperoleh keberanian
dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk
selalu percaya pada Tuhan dan kuasa-Nya, sehingga kita dapat
hidup dengan keyakinan yang sejati" (dalam buku Patriarchs and
Prophets, bab "The Call of Abraham", halaman 125).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kerendahan hati dan pengorbanan


akan memungkinkan kita untuk hidup dalam pelayanan dan kasih,
serta memperoleh kemurahan dan pengaruh Roh Kudus dalam
hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu merendahkan hati dan
memberikan diri kita dalam pelayanan kepada sesama, sehingga
kita dapat hidup dalam pengorbanan dan kasih yang sejati" (dalam
buku Ministry of Healing, bab "Helping the Tempted", halaman 87).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kerinduan untuk mengenal Allah


dengan lebih dalam akan memungkinkan kita untuk hidup dalam
kebenaran dan kebijaksanaan, serta memperoleh pengalaman yang
lebih dalam dengan Roh Kudus. Kita harus belajar untuk selalu
merindukan untuk lebih mengenal Allah dan mempelajari firman-
Nya dengan lebih intens, sehingga kita dapat hidup dalam
kebenaran dan kebijaksanaan yang sejati" (dalam buku Steps to
Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 93).
"Pikiran yang dipenuhi dengan iman akan memungkinkan kita untuk
hidup dalam ketenangan dan ketentraman, serta memperoleh
keberanian dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu percaya pada janji-janji Tuhan dan
mempercayai rencana-Nya bagi hidup kita, sehingga kita dapat
hidup dalam iman yang sejati" (dalam buku The Great Controversy,
bab "The Time of Trouble", halaman 619).

"Pikiran yang dipenuhi dengan pengharapan akan memungkinkan


kita untuk hidup dalam kegembiraan dan kesenangan, serta
memperoleh kekuatan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita.
Kita harus belajar untuk selalu memiliki pengharapan pada Tuhan
dan rencana-Nya bagi hidup kita, sehingga kita dapat hidup dengan
sukacita dan kesenangan yang sejati" (dalam buku Steps to Christ,
bab "Rejoicing in the Lord", halaman 118).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa syukur akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam kerendahan hati dan penghormatan, serta
memperoleh kelembutan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup
kita. Kita harus belajar untuk selalu bersyukur pada Tuhan untuk
segala sesuatu, baik dalam kesulitan maupun dalam kebahagiaan,
sehingga kita dapat hidup dalam rasa syukur yang sejati" (dalam
buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 100).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kasih akan memungkinkan kita untuk


hidup dalam pengampunan dan kebaikan, serta memperoleh
kemurahan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu mengasihi sesama dan memaafkan orang lain,
sehingga kita dapat hidup dalam kasih yang sejati" (dalam buku
Thoughts from the Mount of Blessing, bab "The Beatitudes",
halaman 70).
"Pikiran yang dipenuhi dengan ketaatan pada firman Tuhan akan
memungkinkan kita untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan,
serta memperoleh kekuatan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup
kita. Kita harus belajar untuk selalu taat pada firman Tuhan dan
mengikuti kehendak-Nya, sehingga kita dapat hidup dalam
ketaatan yang sejati" (dalam buku Christ's Object Lessons, bab
"The Sower", halaman 37).

"Pikiran yang dipenuhi dengan pemikiran dan kata-kata yang baik


akan memungkinkan kita untuk hidup dalam kebaikan dan
kebenaran, serta memperoleh kekuatan dan pengaruh Roh Kudus
dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu memikirkan dan
mengucapkan hal-hal yang baik, sehingga kita dapat hidup dalam
kebaikan dan kebenaran yang sejati" (dalam buku Christ's Object
Lessons, bab "The Sermon on the Mount", halaman 159).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kebenaran akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam kedamaian dan keamanan, serta memperoleh
kebijaksanaan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita
harus belajar untuk selalu mencari kebenaran dalam segala hal dan
mengikuti jalan Tuhan, sehingga kita dapat hidup dalam kedamaian
dan keamanan yang sejati" (dalam buku Patriarchs and Prophets,
bab "Cain and Abel", halaman 72).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kerendahan hati akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam pelayanan dan
pengorbanan, serta memperoleh kebesaran dan pengaruh Roh
Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu
merendahkan diri kita dan melayani orang lain, sehingga kita dapat
hidup dalam kerendahan hati yang sejati" (dalam buku Christ's
Object Lessons, bab "The Parable of the Pharisee and the
Publican", halaman 154).
"Pikiran yang dipenuhi dengan keyakinan akan memungkinkan kita
untuk hidup dalam keberanian dan kekuatan, serta memperoleh
keberanian dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu percaya pada Tuhan dan mengandalkan-Nya
dalam segala hal, sehingga kita dapat hidup dalam keyakinan yang
sejati" (dalam buku The Desire of Ages, bab "The Touch of Faith",
halaman 429).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kesederhanaan akan memungkinkan


kita untuk hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan, serta
memperoleh kebahagiaan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup
kita. Kita harus belajar untuk selalu hidup sederhana dan tidak
terlalu terikat pada hal-hal dunia, sehingga kita dapat hidup dalam
kesederhanaan yang sejati" (dalam buku Christ's Object Lessons,
bab "The Cost of Discipleship", halaman 365).

"Pikiran yang dipenuhi dengan pengampunan akan memungkinkan


kita untuk hidup dalam kedamaian dan kebaikan, serta memperoleh
kelembutan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu mengampuni orang lain, bahkan ketika mereka
melukai kita, sehingga kita dapat hidup dalam pengampunan yang
sejati" (dalam buku Christ's Object Lessons, bab "The Lord's
Prayer", halaman 249).

"Pikiran yang dipenuhi dengan rasa syukur akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam penghargaan dan kebahagiaan, serta
memperoleh rasa syukur dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita.
Kita harus belajar untuk selalu bersyukur atas segala hal, baik
dalam kebaikan maupun kesulitan, sehingga kita dapat hidup dalam
rasa syukur yang sejati" (dalam buku Steps to Christ, bab "Growing
Up Into Christ", halaman 75).
"Pikiran yang dipenuhi dengan cinta akan memungkinkan kita untuk
hidup dalam kebaikan dan pelayanan, serta memperoleh cinta dan
pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk
selalu mengasihi orang lain seperti Tuhan mengasihi kita, sehingga
kita dapat hidup dalam cinta yang sejati" (dalam buku Steps to
Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 95).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kasih karunia akan memungkinkan


kita untuk hidup dalam kemurahan dan pengampunan, serta
memperoleh kasih karunia dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup
kita. Kita harus belajar untuk selalu memberikan kasih karunia
kepada orang lain, seperti Tuhan memberikan kasih karunia kepada
kita, sehingga kita dapat hidup dalam kasih karunia yang sejati"
(dalam buku Steps to Christ, bab "The Work and the Life", halaman
81).

"Pikiran yang dipenuhi dengan ketekunan akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam tekad dan kesetiaan, serta memperoleh
ketekunan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu bertekad untuk hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan dan setia kepada-Nya, sehingga kita dapat hidup dalam
ketekunan yang sejati" (dalam buku Christ's Object Lessons, bab
"The Sower", halaman 37).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kerinduan akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam semangat dan tekad, serta memperoleh
kerinduan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu merindukan hadirat Tuhan dan bertekad untuk
mencapai kerajaan sorga, sehingga kita dapat hidup dalam
kerinduan yang sejati" (dalam buku The Desire of Ages, bab "The
Call by the Sea", halaman 244).
"Pikiran yang dipenuhi dengan keyakinan akan memungkinkan kita
untuk hidup dalam kepercayaan dan ketenangan, serta
memperoleh keyakinan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita.
Kita harus belajar untuk selalu percaya bahwa Tuhan akan
memimpin kita dan memberikan yang terbaik bagi kita, sehingga
kita dapat hidup dalam keyakinan yang sejati" (dalam buku Steps to
Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 94).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kerendahan hati akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam kerendahan hati dan
kesederhanaan, serta memperoleh kerendahan hati dan pengaruh
Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk selalu
merendahkan diri di hadapan Tuhan dan orang lain, sehingga kita
dapat hidup dalam kerendahan hati yang sejati" (dalam buku
Christ's Object Lessons, bab "The Pharisee and the Publican",
halaman 152).

"Pikiran yang dipenuhi dengan pemikiran yang benar akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam kebenaran dan
pengetahuan, serta memperoleh pemikiran yang benar dan
pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk
selalu mencari kebenaran dan menanamkan pemikiran yang benar
dalam pikiran kita, sehingga kita dapat hidup dalam pemikiran yang
benar yang sejati" (dalam buku Steps to Christ, bab "Growing Up
Into Christ", halaman 69).

"Pikiran yang dipenuhi dengan kesabaran akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam kesabaran dan ketekunan, serta memperoleh
kesabaran dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk sabar dalam segala hal dan tetap bertekad untuk
mencapai tujuan kita, sehingga kita dapat hidup dalam kesabaran
yang sejati" (dalam buku Steps to Christ, bab "The Work and the
Life", halaman 86).
"Pikiran yang dipenuhi dengan kesalehan akan memungkinkan kita
untuk hidup dalam kemurnian dan kesucian, serta memperoleh
kesalehan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk selalu menjaga kesucian hati dan pikiran kita,
sehingga kita dapat hidup dalam kesalehan yang sejati" (dalam
buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 98).

"Pikiran yang dipenuhi dengan cinta kasih akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam kasih dan belas kasihan, serta memperoleh
cinta dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar
untuk mengasihi orang lain seperti Kristus mengasihi kita,
sehingga kita dapat hidup dalam cinta kasih yang sejati" (dalam
buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 91).

"Pikiran yang dipenuhi dengan ketekunan akan memungkinkan kita


untuk hidup dalam kegigihan dan tekad, serta memperoleh
ketekunan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus
belajar untuk tidak menyerah dalam menghadapi rintangan dan
tantangan, sehingga kita dapat hidup dalam ketekunan yang sejati"
(dalam buku Education, bab "The School of Life", halaman 266).

"Pikiran yang dipenuhi dengan iman akan memungkinkan kita untuk


hidup dalam iman dan kepercayaan, serta memperoleh iman dan
pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus belajar untuk
percaya sepenuhnya pada janji-janji Tuhan dan mengandalkan-Nya
dalam segala hal, sehingga kita dapat hidup dalam iman yang
sejati" (dalam buku Steps to Christ, bab "Growing Up Into Christ",
halaman 68).
"Pikiran yang dipenuhi dengan kebijaksanaan akan memungkinkan
kita untuk hidup dalam kebijaksanaan dan pengertian, serta
memperoleh kebijaksanaan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup
kita. Kita harus belajar untuk mencari kebijaksanaan dari Tuhan dan
mengambil keputusan yang tepat berdasarkan Firman-Nya,
sehingga kita dapat hidup dalam kebijaksanaan yang sejati" (dalam
buku Steps to Christ, bab "The Test of Discipleship", halaman 58).

"Pikiran yang dipenuhi dengan damai sejahtera akan


memungkinkan kita untuk hidup dalam damai dan kebahagiaan,
serta memperoleh damai sejahtera dan pengaruh Roh Kudus dalam
hidup kita. Kita harus belajar untuk menyerahkan segala
kekhawatiran dan kegelisahan kita pada Tuhan dan percaya bahwa
Dia akan memberikan damai sejahtera dalam segala situasi,
sehingga kita dapat hidup dalam damai sejahtera yang sejati"
(dalam buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman
94)

"Kita tidak dapat menahan pikiran kita di atas yang rendah dan
sekaligus membawa mereka ke atas yang tinggi. Pikiran kita harus
dinaikkan ke atas yang tinggi, di mana kebenaran mengungkapkan
dirinya dan kemuliaan Allah terungkap" (dalam buku Thoughts From
the Mount of Blessing, bab "The Beatitudes", halaman 17).

"Jika kita membiarkan pikiran kita berada di atas yang rendah dan
kotor, kita akan kehilangan kekuatan untuk memahami kebenaran
dan bergerak maju dalam kehidupan spiritual. Kita harus terus
mempertahankan pikiran yang murni dan suci, sehingga kita dapat
menerima dan meresapi kebenaran Allah" (dalam buku Steps to
Christ, bab "The Mind Renewed", halaman 58).
"Pikiran kita adalah wilayah yang paling sulit untuk dikuasai, tetapi
juga yang paling penting untuk dikuasai. Jika kita dapat menguasai
pikiran kita, kita dapat menguasai seluruh diri kita, dan hidup
dengan cara yang menyenangkan Allah" (dalam buku Mind,
Character, and Personality, vol. 1, halaman 73).

"Pikiran kita harus diarahkan ke atas, ke sumber kebenaran dan


kebijaksanaan yang abadi. Jika kita terus memusatkan pikiran kita
pada hal-hal duniawi yang fana, kita akan kehilangan penglihatan
rohani dan kehidupan kita akan menjadi tanpa arah" (dalam buku
Steps to Christ, bab "Growing Up Into Christ", halaman 69).

"Pikiran kita harus dijaga dengan hati-hati dan dipenuhi dengan


kebenaran dan kebaikan. Kita harus belajar untuk membuang
pikiran-pikiran yang buruk dan tidak sehat, dan menggantinya
dengan pikiran-pikiran yang positif dan bermanfaat" (dalam buku
Mind, Character, and Personality, vol. 1, halaman 128).

"Pikiran manusia yang tidak terkontrol adalah pohon yang buruk,


dan dari pohon yang buruk itu tidak mungkin keluar buah yang baik.
Kita harus memelihara pikiran kita dan menjaganya agar tetap di
atas yang tinggi dan suci, sehingga kita dapat memberikan buah
yang baik bagi kebaikan orang lain dan kemuliaan Allah" (dalam
buku Mind, Character, and Personality, vol. 2, halaman 423).

"Pikiran kita adalah bahan dasar dari karakter kita. Jika kita
membiarkan pikiran kita berada di atas yang rendah dan buruk,
karakter kita juga akan menjadi demikian. Tetapi jika kita
memusatkan pikiran kita pada kebenaran dan kebaikan, karakter
kita akan menjadi lebih baik dan lebih menyerupai karakter Kristus"
(dalam buku Mind, Character, and Personality, vol. 1, halaman 26).
.
"Pikiran manusia yang penuh dengan kebencian dan keegoisan
tidak dapat mengalami damai sejahtera. Damai sejahtera hanya
dapat ditemukan dalam pikiran yang dipenuhi dengan kasih dan
kesetiaan terhadap Allah dan sesama manusia" (dalam buku Steps
to Christ, bab "The Work and the Life", halaman 80).

"Pikiran manusia adalah tempat pertempuran yang utama antara


kebaikan dan kejahatan. Kita harus memilih untuk memusatkan
pikiran kita pada kebenaran dan kebaikan, sehingga kita dapat
memenangkan pertempuran melawan kejahatan dan hidup sebagai
anak-anak Allah yang sejati" (dalam buku Mind, Character, and
Personality, vol. 1, halaman 118).

"Pikiran kita harus diisi dengan kebenaran Allah dan dikuasai oleh
Roh-Nya. Jika kita membiarkan pikiran kita terkontaminasi oleh
pikiran-pikiran dunia dan dosa, kita akan kehilangan kedamaian dan
sukacita yang sejati. Tetapi jika kita memusatkan pikiran kita pada
Allah dan hidup dalam Roh-Nya, kita akan menemukan kedamaian
dan sukacita yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata" (dalam
buku Steps to Christ, bab "The Privilege of Prayer", halaman 93).

"Pikiran kita harus diisi dengan kebenaran yang dapat menuntun


kita pada hidup yang benar dan bermanfaat bagi sesama. Kita
harus berusaha untuk mempelajari kebenaran Allah setiap hari dan
membiarkan kebenaran itu menguasai hidup kita secara penuh"
(dalam buku Counsels on Diet and Foods, halaman 50).

"Pikiran manusia yang terkontrol oleh Roh Kudus adalah tempat


kediaman Allah. Ketika kita membiarkan Roh-Nya memimpin hidup
kita, pikiran kita akan menjadi lebih jernih dan lebih terang, dan kita
akan mampu mengenali kehendak Allah dalam hidup kita" (dalam
buku The Acts of the Apostles, halaman 51).
"Pikiran manusia yang terpusat pada diri sendiri dan keinginan
duniawi tidak dapat mengalami kebahagiaan sejati. Tetapi ketika
kita memusatkan pikiran kita pada Allah dan melakukan kehendak-
Nya, kita akan menemukan kebahagiaan yang tidak tergoyahkan
oleh keadaan atau situasi apapun" (dalam buku Thoughts from the
Mount of Blessing, halaman 79).

"Pikiran kita harus diisi dengan iman dan keyakinan pada Allah.
Ketika kita memiliki iman yang teguh pada-Nya, kita akan mampu
melewati segala rintangan dan tantangan hidup dengan penuh
keberanian dan ketenangan" (dalam buku The Desire of Ages,
halaman 530).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan keraguan dan ketakutan


tidak dapat mengalami kemajuan rohani. Kita harus mempercayai
janji-janji Allah dan berani mengambil langkah-langkah iman yang
diperlukan untuk mengikuti rencana-Nya dalam hidup kita" (dalam
buku Steps to Christ, bab "Growing Up Into Christ", halaman 120).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa syukur dan


penghargaan akan mampu melihat kebaikan dalam segala hal dan
orang di sekitarnya. Kita harus belajar untuk bersyukur dalam
segala hal dan selalu menghargai orang lain" (dalam buku
Education, halaman 106).

"Pikiran manusia yang terkontrol oleh nafsu duniawi dan


keserakahan akan terperangkap dalam kesesatan dan kegelapan.
Kita harus belajar untuk mengendalikan nafsu-nafsu ini dan memilih
untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah yang baik, benar, dan
suci" (dalam buku The Great Controversy, halaman 566).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah


akan terus berkembang dan menjadi semakin dekat dengan-Nya.
Kita harus memelihara hubungan yang erat dengan-Nya melalui doa
dan pembacaan firman-Nya setiap hari" (dalam buku Christ's
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan kebaikan dan kasih sayang
akan mampu membangun hubungan yang baik dengan orang lain
dan memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang dan
pengertian. Kita harus selalu berusaha untuk memperlihatkan kasih
dan kebaikan kepada sesama" (dalam buku The Ministry of Healing,
halaman 470).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan cinta kasih Allah akan


mampu menghadapi segala sesuatu dengan penuh keberanian dan
ketenangan. Kita harus belajar untuk mengasihi Allah dengan
segenap hati, pikiran, dan jiwa kita, dan membiarkan kasih-Nya
memimpin hidup kita setiap hari" (dalam buku Testimonies for the
Church, Volume 5, halaman 731).

"Pikiran manusia yang penuh dengan kerendahan hati akan mampu


menerima pengajaran dan nasehat dari orang lain dengan baik. Kita
harus belajar untuk merendahkan hati kita dan memperlihatkan
rasa hormat kepada orang lain" (dalam buku Christ's Object
Lessons, halaman 160).

"Pikiran manusia yang penuh dengan rasa syukur dan kepercayaan


kepada Allah akan mampu melihat dan menghargai keindahan di
sekitarnya. Kita harus belajar untuk memperhatikan keindahan
alam dan merenungkan kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya" (dalam
buku Steps to Christ, halaman 96).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa saling menghormati


dan toleransi akan mampu hidup bersama dengan damai dan
harmonis dengan orang lain. Kita harus belajar untuk menghormati
perbedaan dan memperlakukan orang lain dengan adil dan baik
hati" (dalam buku Testimonies for the Church, Volume 1, halaman
259).
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa cinta dan pengertian
akan mampu memaafkan kesalahan orang lain dan hidup dalam
damai sejahtera. Kita harus belajar untuk memaafkan dan
memperlihatkan kasih kepada orang lain, bahkan kepada mereka
yang telah melukai atau menyakiti kita" (dalam buku Steps to
Christ, halaman 101).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan kebenaran dan kejujuran


akan mampu hidup dalam integritas dan kejujuran. Kita harus
belajar untuk selalu berkata jujur dan hidup dalam kejujuran,
meskipun hal itu terkadang sulit atau tidak populer" (dalam buku
Christ's Object Lessons, halaman 338).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa kasih sayang akan


mampu memperhatikan kebutuhan orang lain dan melakukan
tindakan kasih kepada sesama. Kita harus belajar untuk merasakan
belas kasihan terhadap orang lain dan membantu mereka sesuai
dengan kemampuan kita" (dalam buku The Ministry of Healing,
halaman 147).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan keberanian dan tekad akan


mampu mengatasi rintangan dan tantangan dalam hidup. Kita
harus belajar untuk memiliki keberanian dan keteguhan hati dalam
menghadapi setiap ujian dan cobaan yang datang dalam hidup kita"
(dalam buku Education, halaman 179).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan iman dan keyakinan akan


mampu memandang masa depan dengan penuh harapan dan
ketenangan. Kita harus belajar untuk memiliki iman yang kuat dan
percaya bahwa Allah selalu menyertai dan memimpin hidup kita"
(dalam buku Steps to Christ, halaman 72).
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa rendah hati dan
kerendahan hati akan mampu menerima teguran dan kritik dengan
baik. Kita harus belajar untuk selalu terbuka terhadap saran dan
nasehat orang lain untuk memperbaiki diri kita" (dalam buku
Christ's Object Lessons, halaman 327).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan kebijaksanaan dan


pengertian akan mampu membuat keputusan yang tepat dan
bijaksana dalam hidup. Kita harus belajar untuk selalu meminta
hikmat dan pengertian dari Allah dalam setiap keputusan yang kita
ambil" (dalam buku Prophets and Kings, halaman 31).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan kesabaran dan ketekunan


akan mampu mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan. Kita
harus belajar untuk sabar dan tidak mudah menyerah dalam
menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup" (dalam buku
The Desire of Ages, halaman 674).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa syukur akan mampu


merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Kita harus
belajar untuk selalu bersyukur atas segala berkat yang diberikan
Allah kepada kita" (dalam buku Steps to Christ, halaman 16).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan kesederhanaan dan


kemandirian akan mampu hidup dengan lebih efektif dan
berkualitas. Kita harus belajar untuk hidup sederhana dan mandiri
agar tidak terjebak dalam gaya hidup yang konsumtif dan boros"
(dalam buku Counsels on Diet and Foods, halaman 130).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa kasih dan


pengampunan akan mampu memaafkan kesalahan orang lain dan
memperbaiki hubungan yang rusak. Kita harus belajar untuk selalu
memberi maaf kepada orang lain seperti yang telah Allah berikan
kepada kita" (dalam buku The Desire of Ages, halaman 660).
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa hormat dan
penghargaan akan mampu memperlakukan orang lain dengan baik
dan menghargai keberadaan mereka. Kita harus belajar untuk
menghormati setiap individu sebagai ciptaan Allah yang berharga"
(dalam buku Thoughts from the Mount of Blessing, halaman 127).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan iman dan keyakinan akan


mampu memperkuat diri dalam menghadapi ujian dan godaan
dalam hidup. Kita harus belajar untuk memiliki iman yang kuat pada
Allah dan mengandalkan-Nya dalam segala hal" (dalam buku Steps
to Christ, halaman 63).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan ketulusan dan kesetiaan


akan mampu membangun hubungan yang kokoh dan berkelanjutan.
Kita harus belajar untuk menjadi orang yang jujur dan setia dalam
menjalankan tugas dan hubungan dengan orang lain" (dalam buku
The Ministry of Healing, halaman 470).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa hormat dan


penghormatan terhadap hukum Allah akan mampu hidup dengan
taat dan benar. Kita harus belajar untuk menghormati dan
mematuhi hukum Allah sebagai pedoman hidup yang benar" (dalam
buku The Great Controversy, halaman 582).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa kasih dan perhatian


terhadap sesama akan mampu mengasihi dan membantu orang lain
dengan tulus dan ikhlas. Kita harus belajar untuk selalu peduli dan
memperhatikan kebutuhan orang lain di sekitar kita" (dalam buku
Thoughts from the Mount of Blessing, halaman 114).
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa rendah hati dan
kerendahan hati akan mampu menerima koreksi dan saran dari
orang lain dengan baik. Kita harus belajar untuk menjadi rendah hati
dan mau menerima koreksi untuk memperbaiki diri dan tumbuh
dalam kebaikan" (dalam buku Counsels to Parents, Teachers, and
Students, halaman 160).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa syukur akan mampu


hidup dengan penuh sukacita dan bahagia. Kita harus belajar untuk
selalu bersyukur atas segala hal yang telah diberikan kepada kita,
baik dalam keadaan baik maupun buruk" (dalam buku Steps to
Christ, halaman 94).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa pengharapan akan


mampu melihat masa depan dengan optimis dan positif. Kita harus
belajar untuk memiliki harapan yang kuat pada Allah dan yakin
bahwa Dia akan selalu menyertai kita dalam segala perjalanan
hidup" (dalam buku The Desire of Ages, halaman 331).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa kagum dan keajaiban


akan mampu melihat keindahan dan kebesaran ciptaan Allah di
sekitar kita. Kita harus belajar untuk selalu merasa kagum dan
terpesona oleh kebesaran Allah dan ciptaan-Nya" (dalam buku
Education, halaman 99).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa damai dan ketenangan


akan mampu menghadapi segala ujian dan tantangan hidup dengan
tenang dan sabar. Kita harus belajar untuk mencari damai dan
ketenangan dalam hati melalui doa dan meditasi pada firman Allah"
(dalam buku Steps to Christ, halaman 93).
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa berani dan percaya diri
akan mampu menghadapi segala tantangan dan rintangan dalam
hidup dengan penuh semangat dan keberanian. Kita harus belajar
untuk memiliki keyakinan yang kuat pada diri sendiri dan
kemampuan yang telah diberikan Allah kepada kita" (dalam buku
Counsels to Parents, Teachers, and Students, halaman 160).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa belas kasihan dan


kepedulian akan mampu merangkul dan membantu sesama
manusia yang membutuhkan. Kita harus belajar untuk selalu
memiliki hati yang lembut dan peka terhadap penderitaan orang
lain" (dalam buku Ministry of Healing, halaman 145).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa rendah hati dan


pengampunan akan mampu hidup dalam perdamaian dan
persaudaraan dengan sesama manusia. Kita harus belajar untuk
selalu bersikap rendah hati dan memaafkan kesalahan orang lain,
seperti Allah yang selalu memaafkan dosa-dosa kita" (dalam buku
Christ's Object Lessons, halaman 249).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa cinta kasih akan


mampu memperlihatkan kasih Allah kepada sesama manusia. Kita
harus belajar untuk selalu menyebarkan kasih Allah kepada orang
lain, seperti Kristus yang selalu memperlihatkan kasih-Nya pada
setiap orang" (dalam buku Ministry of Healing, halaman 469).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa tanggung jawab dan


kesetiaan akan mampu memenuhi tugas dan janji yang telah
diambil dengan sungguh-sungguh. Kita harus belajar untuk selalu
bertanggung jawab dan setia dalam segala hal yang kita lakukan,
seperti Kristus yang selalu setia dalam memenuhi tugas-Nya
sebagai Juruselamat dunia" (dalam buku The Desire of Ages,
halaman 92).
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa rendah diri dan
ketaatan akan mampu hidup dalam kehendak Allah dan tidak
menentang kehendak-Nya. Kita harus belajar untuk selalu
merendahkan diri dan taat pada firman Allah, seperti Kristus yang
selalu taat pada kehendak Bapa-Nya" (dalam buku The Desire of
Ages, halaman 208).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa belas kasihan dan


kepedulian akan mampu merangkul dan membantu sesama
manusia yang membutuhkan. Kita harus belajar untuk selalu
memiliki hati yang lembut dan peka terhadap penderitaan orang
lain" (dalam buku Ministry of Healing, halaman 145).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa rendah hati dan


pengampunan akan mampu hidup dalam perdamaian dan
persaudaraan dengan sesama manusia. Kita harus belajar untuk
selalu bersikap rendah hati dan memaafkan kesalahan orang lain,
seperti Allah yang selalu memaafkan dosa-dosa kita" (dalam buku
Christ's Object Lessons, halaman 249).

"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa cinta kasih akan


mampu memperlihatkan kasih Allah kepada sesama manusia. Kita
harus belajar untuk selalu menyebarkan kasih Allah kepada orang
lain, seperti Kristus yang selalu memperlihatkan kasih-Nya pada
setiap orang" (dalam buku Ministry of Healing, halaman 469).
\
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa tanggung jawab dan
kesetiaan akan mampu memenuhi tugas dan janji yang telah
diambil dengan sungguh-sungguh. Kita harus belajar untuk selalu
bertanggung jawab dan setia dalam segala hal yang kita lakukan,
seperti Kristus yang selalu setia dalam memenuhi tugas-Nya
sebagai Juruselamat dunia" (dalam buku The Desire of Ages,
halaman 92).
"Pikiran manusia yang dipenuhi dengan rasa rendah diri dan
ketaatan akan mampu hidup dalam kehendak Allah dan tidak
menentang kehendak-Nya. Kita harus belajar untuk selalu
merendahkan diri dan taat pada firman Allah, seperti Kristus yang
selalu taat pada kehendak Bapa-Nya" (dalam buku The Desire of
Ages, halaman 208).

"Pikiran manusia harus dikendalikan oleh kehendak yang kuat dan


sehat. Hanya dengan memiliki kekuatan kehendak yang kuat,
seseorang dapat mengendalikan pikiran dan emosi mereka dengan
benar" (dalam buku Mind, Character, and Personality, vol. 1,
halaman 27).

"Pikiran manusia harus dibersihkan dari setiap pikiran yang buruk


dan tidak sehat. Hanya dengan menggantikan pikiran-pikiran yang
buruk dengan pikiran-pikiran yang baik dan sehat, seseorang dapat
hidup dalam kebahagiaan dan kesehatan mental" (dalam buku
Ministry of Healing, halaman 116).

"Pikiran manusia harus dipenuhi dengan kebenaran dan cahaya


Allah. Hanya dengan memiliki pikiran yang dipenuhi dengan
kebenaran, seseorang dapat hidup dalam kebebasan dan
kedamaian yang sejati" (dalam buku Education, halaman 16).

"Pikiran manusia harus dilatih untuk berfikir positif dan optimis.


Hanya dengan memiliki pikiran yang positif dan optimis, seseorang
dapat melihat hidup dengan penuh harapan dan kebahagiaan"
(dalam buku Mind, Character, and Personality, vol. 2, halaman 651).

"Pikiran manusia harus dijaga dari pengaruh-pengaruh negatif


seperti kecemburuan, iri hati, dan kemarahan. Hanya dengan
mengendalikan emosi dan pikiran, seseorang dapat hidup dalam
damai dan harmoni dengan sesama manusia" (dalam buku Steps to
Christ, halaman 58).
"Pengendalian pikiran dan perasaan harus menjadi prioritas utama
dalam kehidupan seseorang. Kita harus memilih untuk
mengendalikan pikiran dan emosi kita, dan tidak membiarkan
mereka mengendalikan kita" (dalam buku Mind, Character, and
Personality, vol. 1, halaman 25).

"Pengendalian diri adalah kunci untuk hidup yang sehat dan


bahagia. Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran dan emosi
kita, dan tidak membiarkan mereka mengendalikan kita" (dalam
buku Steps to Christ, halaman 47).

"Pikiran yang kuat dan sehat adalah kunci untuk keberhasilan


dalam hidup. Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita,
dan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dan
bermanfaat" (dalam buku Mind, Character, and Personality, vol. 2,
halaman 516).

"Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita, dan tidak


membiarkan mereka terjerumus pada pikiran-pikiran yang buruk
atau tidak sehat. Hanya dengan mengendalikan pikiran kita, kita
dapat hidup dalam kebahagiaan dan kedamaian yang sejati" (dalam
buku Steps to Christ, halaman 96).

"Pikiran manusia harus diarahkan pada Allah, sumber segala


kebenaran dan kebaikan. Hanya dengan memusatkan pikiran kita
pada Allah, kita dapat hidup dalam kebenaran dan cahaya" (dalam
buku Steps to Christ, halaman 98).
"Pengendalian pikiran adalah suatu keharusan jika kita ingin
menguasai diri kita sendiri. Kita harus belajar untuk memusatkan
pikiran kita pada hal-hal yang positif dan bermanfaat, dan tidak
membiarkan pikiran kita melayang pada hal-hal yang buruk atau
tidak sehat" (dalam buku Education, halaman 259).

"Pikiran yang tenang dan damai adalah kunci untuk hidup yang
bahagia dan sehat. Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran
kita, dan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dan
bermanfaat" (dalam buku The Ministry of Healing, halaman 253).

"Pengendalian pikiran adalah kunci untuk hidup yang sehat dan


bahagia. Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita, dan
memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dan
bermanfaat" (dalam buku Counsels on Health, halaman 576).

"Pikiran yang kuat dan sehat adalah kunci untuk keberhasilan


dalam hidup. Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita,
dan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dan
bermanfaat" (dalam buku The Ministry of Healing, halaman 246).

"Pengendalian pikiran adalah suatu keharusan jika kita ingin


mencapai kebahagiaan sejati dalam hidup. Kita harus belajar untuk
mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan perhatian kita pada
hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku Mind, Character,
and Personality, vol. 2, halaman 459).

"Pengendalian pikiran adalah kunci untuk kesehatan fisik, mental,


dan spiritual yang baik. Kita harus belajar untuk mengendalikan
pikiran kita, dan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang
positif dan bermanfaat" (dalam buku The Ministry of Healing,
halaman 115).
"Pikiran kita harus dijaga agar tidak terkontaminasi oleh pemikiran
dan perasaan yang buruk. Kita harus mempelajari cara
mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan perhatian kita pada
hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku The Ministry of
Healing, halaman 251).

"Pikiran yang tenang dan damai adalah kunci untuk kesehatan fisik,
mental, dan spiritual yang baik. Kita harus belajar untuk
mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan perhatian kita pada
hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku The Ministry of
Healing, halaman 243).

"Pikiran yang terkontaminasi oleh pemikiran dan perasaan yang


buruk akan merusak kesehatan fisik, mental, dan spiritual kita. Kita
harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan
perhatian kita pada hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam
buku The Ministry of Healing, halaman 251).

"Pengendalian pikiran adalah suatu keharusan jika kita ingin


mencapai keberhasilan dalam hidup. Kita harus belajar untuk
mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan perhatian kita pada
hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku Education,
halaman 260).

"Pengendalian pikiran adalah suatu keharusan bagi siapa pun yang


ingin hidup dengan damai dan bahagia. Kita harus belajar untuk
mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan perhatian kita pada
hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku Steps to Christ,
halaman 71).
"Pikiran yang tidak terkontaminasi oleh pemikiran dan perasaan
yang buruk adalah kunci untuk kesehatan fisik, mental, dan
spiritual yang baik. Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran
kita, dan memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dan
bermanfaat" (dalam buku The Ministry of Healing, halaman 115).

"Kita harus memelihara pikiran yang sehat dan positif, dan


menghindari pikiran-pikiran yang negatif dan merugikan. Kita harus
belajar untuk mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan
perhatian kita pada hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam
buku The Ministry of Healing, halaman 247).

"Pikiran yang terjaga dan jernih akan membantu kita mencapai


kesehatan fisik, mental, dan spiritual yang baik. Kita harus belajar
untuk mengendalikan pikiran kita, dan memusatkan perhatian kita
pada hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku The Ministry
of Healing, halaman 247).

"Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita, dan


memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dan
bermanfaat, sehingga pikiran kita tidak terkontaminasi oleh
pemikiran dan perasaan yang buruk" (dalam buku The Ministry of
Healing, halaman 115).

"Pikiran yang tenang dan damai akan membantu kita mencapai


kebahagiaan sejati dan kesehatan yang baik. Kita harus belajar
untuk mengendalikan pikiran kita dan memusatkan perhatian kita
pada hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku Steps to
Christ, halaman 85).
"Kita harus mengendalikan pikiran kita dan memusatkan perhatian
kita pada hal-hal yang baik dan bermanfaat, sehingga pikiran kita
tidak terkontaminasi oleh pikiran-pikiran yang buruk dan
merugikan" (dalam buku The Ministry of Healing, halaman 247).

"Kita harus memilih untuk memusatkan perhatian kita pada hal-hal


yang positif dan bermanfaat, sehingga pikiran kita tidak
terkontaminasi oleh pemikiran dan perasaan yang buruk. Kita harus
belajar untuk mengendalikan pikiran kita dan memilih untuk hidup
dengan sukacita dan damai" (dalam buku Steps to Christ, halaman
121).

"Pikiran yang sehat dan positif adalah kunci untuk kesehatan fisik,
mental, dan spiritual yang baik. Kita harus belajar untuk
mengendalikan pikiran kita dan memusatkan perhatian kita pada
hal-hal yang positif dan bermanfaat" (dalam buku The Ministry of
Healing, halaman 247).

"Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita dan


memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang baik dan bermanfaat.
Kita harus memilih untuk hidup dengan sukacita dan damai, dan
tidak membiarkan pikiran-pikiran yang buruk dan merugikan
menguasai hidup kita" (dalam buku Steps to Christ, halaman 119).

"Pikiran yang terkontaminasi oleh kecemasan dan kekhawatiran


akan membawa kesakitan dan penderitaan bagi tubuh dan jiwa.
Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita dan
memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang positif dan
bermanfaat, sehingga kita dapat mencapai kesehatan dan
kebahagiaan sejati" (dalam buku The Ministry of Healing, halaman
115).
"Pikiran yang tenang dan damai akan membantu kita mencapai
kebahagiaan sejati dan kesehatan yang baik. Kita harus belajar
untuk mengendalikan pikiran kita dan memusatkan perhatian kita
pada hal-hal yang positif dan bermanfaat, sehingga pikiran kita
tidak terkontaminasi oleh pikiran-pikiran yang buruk dan
merugikan" (dalam buku Steps to Christ, halaman 85).

"Kita harus belajar untuk mengendalikan pikiran kita dan


memusatkan perhatian kita pada hal-hal yang baik dan bermanfaat,
sehingga pikiran kita tidak terkontaminasi oleh pemikiran dan
perasaan yang buruk. Dengan cara ini, kita dapat mencapai
kesehatan dan kebahagiaan sejati" (dalam buku Education,
halaman 192).

"Sebagian besar dari semua penderitaan manusia berasal dari


pikiran yang sakit. Kesehatan mental dan fisik saling terkait erat,
dan pikiran yang sehat dan bahagia berkontribusi pada kesehatan
tubuh yang baik. Kebijaksanaan yang benar dalam
mempertahankan kesehatan pikiran dan tubuh akan membantu
orang untuk mempertahankan kebahagiaan dan kepuasan yang
berkelanjutan."
Sumber: White, Ellen G. Ministry of Healing. Pacific Press
Publishing Association, 1905. Halaman 241.

"Kesehatan mental dan fisik sangat tergantung pada kehidupan


yang dibersihkan dari dosa. Kesehatan pikiran sangat penting
untuk kebahagiaan yang sejati dan keberhasilan dalam pelayanan
Tuhan. Pikiran yang jernih dan sehat adalah senjata terbaik untuk
menghadapi cobaan dan tantangan hidup."
Sumber: White, Ellen G. Testimonies for the Church. Review and
Herald Publishing Association, 1948. Halaman 69.
"Pikiran yang gelisah, cemas, dan khawatir akan membuat tubuh
menjadi sakit. Kita harus belajar untuk mempercayai Allah dan
meninggalkan beban-beban kita di hadapan-Nya."
( Counsels on Health. Halaman 248.)

"Pikiran yang sehat dan bahagia sangat penting dalam


mempertahankan kesehatan fisik yang baik. Kita harus
memperhatikan keadaan pikiran kita dan melakukan semua yang
mungkin untuk menjaganya tetap sehat."
( Ministry of Healing. Pacific Press Publishing Association, 1905.
Halaman 241)

"Kita harus merawat kesehatan pikiran kita dengan memilih


makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan beristirahat
dengan cukup. Ini adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental
dan fisik yang optimal."
(Counsels on Health. Pacific Press Publishing Association, 1938.
Halaman 95.)

"Kesehatan pikiran dan tubuh saling terkait erat, dan perawatan


yang benar dari keduanya sangat penting untuk kesejahteraan kita
secara keseluruhan."
(Testimonies for the Church. Review and Herald Publishing
Association, 1909. Halaman 123.)

"Kita harus terus belajar dan tumbuh dalam iman dan pengenalan
kita terhadap Allah. Hal ini akan membantu kita untuk
mempertahankan pikiran yang sehat dan positif, serta memberikan
kekuatan dalam menghadapi stres dan tantangan hidup."
( Steps to Christ. Halaman 90.)
"Kita harus menghindari kebiasaan yang dapat merusak kesehatan
pikiran kita, seperti merokok, minum alkohol, dan penggunaan obat-
obatan terlarang. Hal ini akan membantu menjaga pikiran kita tetap
jernih dan positif."
(Counsels on Health., Halaman 122.)

"Pikiran yang sehat dan bahagia adalah hal yang paling penting
dalam menjaga kesehatan kita. Kita harus belajar untuk mencintai
diri sendiri, menerima diri sendiri, dan memaafkan diri sendiri, serta
menghargai keindahan dan kebaikan dalam diri kita dan orang lain."
( Education.. Halaman 126.)

"Kita harus belajar untuk mengatasi pikiran negatif, seperti


kekhawatiran, kesedihan, dan depresi. Hal ini dapat dilakukan
melalui doa, meditasi, dan latihan pikiran positif."
( Mind, Character, Halaman 592.)

"Pikiran yang sehat dan positif akan membantu kita untuk


mengatasi stres dan tekanan hidup. Kita harus belajar untuk
membiarkan Allah mengambil kendali atas hidup kita dan
mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya."
(Counsels on Health. Halaman 94.)

"Kita harus memperlakukan diri kita dengan baik dan menghargai


kesehatan pikiran dan fisik kita sebagai anugerah dari Allah. Kita
harus memperhatikan makanan kita, berolahraga secara teratur,
dan beristirahat dengan cukup agar dapat menjaga kesehatan kita
secara optimal."
(Counsels on Health. Pacific Press Publishing Association, 1938.
Halaman 19.)
"Cogito, ergo sum" - René Descartes Kutipan ini berarti "Saya
berpikir, oleh karena itu saya ada." Descartes menganggap bahwa
fakta bahwa seseorang bisa berpikir membuktikan bahwa
seseorang ada, karena hanya ada makhluk hidup yang dapat
berpikir.

"The mind is everything; what you think, you become." - Buddha


Kutipan ini menekankan pentingnya pikiran dalam membentuk
kepribadian seseorang. Buddha percaya bahwa pikiran yang positif
akan menghasilkan kebahagiaan, sedangkan pikiran yang negatif
akan menghasilkan penderitaan.

"I think, therefore I am not only being thought, but I also exist as a
thinking being." - Immanuel Kant Kutipan ini menunjukkan bahwa
menurut Kant, pikiran dan kesadaran merupakan aspek
fundamental dari keberadaan manusia. Dalam pemikirannya, kita
tidak hanya dipikirkan oleh dunia luar, tetapi juga memiliki
kemampuan untuk berpikir dan menghasilkan pengetahuan
tentang dunia itu sendiri.

"The unexamined life is not worth living." - Socrates Kutipan ini


menunjukkan bahwa Socrates percaya bahwa refleksi dan
introspeksi terhadap diri sendiri adalah penting dalam mencapai
kebahagiaan dan pemahaman tentang kebenaran. Tanpa menguji
pemikiran dan keyakinan kita, kita tidak dapat mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri.

"Thinking is difficult, that's why most people judge." - Carl Jung


Kutipan ini menunjukkan bahwa Jung menganggap pemikiran yang
mendalam dan kritis sebagai suatu yang sulit dan menghabiskan
waktu, sehingga banyak orang lebih memilih untuk menghakimi
atau memutuskan sesuatu tanpa pemikiran yang cermat.
"The mind is not a vessel to be filled, but a fire to be kindled." -
Plutarch Kutipan ini menunjukkan bahwa Plutarch percaya bahwa
pikiran manusia bukanlah suatu tempat yang harus diisi dengan
pengetahuan, tetapi harus diaktifkan atau dibangkitkan. Kita harus
memperoleh pengetahuan dengan cara mengembangkan
pemikiran kritis dan kreatifitas, sehingga dapat membangun
gagasan baru dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.

"I cannot teach anybody anything, I can only make them think." -
Socrates Kutipan ini menunjukkan bahwa Socrates tidak percaya
bahwa seorang guru dapat mentransfer pengetahuan secara
langsung ke muridnya. Sebaliknya, guru hanya dapat memicu atau
merangsang pemikiran murid, dan kemudian murid harus
membangun pengetahuannya sendiri melalui pemikiran kritis dan
refleksi.

"All that we are is the result of what we have thought." - Buddha


Kutipan ini menekankan bahwa pikiran kita memainkan peran
penting dalam membentuk kepribadian kita, tindakan kita, dan
akhirnya nasib kita. Kita harus memantau dan mengarahkan pikiran
kita agar positif dan konstruktif, sehingga kita dapat mencapai
kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.

"The mind is like a parachute. It doesn't work if it isn't open." - Frank


Zappa Kutipan ini menunjukkan bahwa kita harus selalu terbuka
terhadap gagasan dan pandangan yang berbeda, dan menghindari
pemikiran yang sempit dan dogmatis. Dengan cara ini, kita dapat
memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang dunia dan
manusia, serta memperkaya kehidupan kita secara pribadi.
"A man who has not passed through the inferno of his passions
has never overcome them." - Carl Jung Kutipan ini menunjukkan
bahwa Jung percaya bahwa kita harus mengalami dan menghadapi
tantangan emosional dan psikologis dalam hidup kita, agar dapat
mengembangkan diri dan mencapai kebahagiaan dan kedewasaan.
Tanpa menghadapi dan mengatasi passion kita, kita tidak dapat
mencapai keseimbangan dan kemajuan dalam hidup kita.

"All that we see or seem is but a dream within a dream." - Edgar


Allan Poe Kutipan ini menunjukkan bahwa Poe menganggap realitas
sebagai sesuatu yang relatif atau tidak pasti. Baginya, realitas
yang kita alami mungkin hanyalah bagian dari mimpi yang lebih
besar atau kehidupan yang lebih luas.

"We are what we repeatedly do. Excellence, then, is not an act, but
a habit." - Aristotle Kutipan ini menekankan pentingnya kebiasaan
atau rutinitas dalam membentuk karakter dan tindakan kita.
Menurut Aristotle, kita harus mengembangkan kebiasaan positif
yang mengarah pada keunggulan dan kesuksesan dalam hidup.

"The mind is its own place, and in itself can make a heaven of hell, a
hell of heaven." - John Milton Kutipan ini menunjukkan bahwa
Milton percaya bahwa pikiran kita dapat mempengaruhi persepsi
kita tentang dunia dan hidup kita sendiri. Kita dapat mengubah
pandangan kita tentang keadaan kita sendiri dan mengatasi rasa
sakit dan penderitaan dengan cara memperbaiki pikiran kita.

"As a man thinketh in his heart, so is he." - James Allen Kutipan ini
menunjukkan bahwa pikiran dan keyakinan kita sangat
mempengaruhi perilaku dan tindakan kita. Jika kita berpikir positif
dan bersemangat, kita dapat mencapai hasil yang baik dan bahagia
dalam hidup kita. Namun, jika kita berpikir negatif dan pesimis, kita
cenderung mengalami kegagalan dan kekecewaan.
"The only true wisdom is in knowing you know nothing." - Socrates
Kutipan ini menunjukkan bahwa Socrates merasa penting untuk
tetap rendah hati dan terbuka terhadap pembelajaran baru, bahkan
ketika kita merasa bahwa kita telah mencapai pengetahuan yang
memadai. Baginya, kemampuan untuk mengakui ketidakpastian
dan kerentanan adalah bagian penting dari kebijaksanaan.

"We do not see things as they are, we see things as we are." -


Anaïs Nin Kutipan ini menunjukkan bahwa persepsi kita tentang
dunia sangat dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman, dan
keyakinan kita. Kita harus menyadari bahwa pandangan kita
tentang keadaan dan orang lain tidak selalu objektif, dan harus
berusaha untuk memperluas sudut pandang kita.

"Cogito, ergo sum." - René Descartes Kutipan ini diterjemahkan


sebagai "Aku berpikir, maka aku ada." Descartes menganggap
pemikiran sebagai dasar dari keberadaan manusia, dan bahwa
manusia dapat mengetahui kebenaran melalui pemikiran rasional
yang mandiri.

"The function of education is to teach one to think intensively and


to think critically. Intelligence plus character - that is the goal of
true education." - Martin Luther King Jr. Kutipan ini menunjukkan
bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya menanamkan
pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga
mengembangkan kemampuan berpikir yang kritis dan kreatif, serta
karakter yang baik dan moral yang kuat.

"The mind is everything. What you think you become." - Buddha


Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran dan keyakinan kita
mempengaruhi tidak hanya perilaku kita, tetapi juga identitas dan
nasib kita. Kita harus berusaha untuk memperkuat pikiran positif
dan keyakinan yang konstruktif, dan menghindari pikiran negatif
dan destruktif.
"We become what we think about." - Earl Nightingale Kutipan ini
menunjukkan bahwa pikiran kita memiliki kekuatan yang besar
dalam membentuk hidup kita. Jika kita memikirkan tujuan dan cita-
cita yang positif, kita akan cenderung meraih kesuksesan dan
kebahagiaan. Namun, jika kita terus memikirkan kegagalan dan
ketidakmampuan, kita akan cenderung mengalami kegagalan dan
kekecewaan.

"The limits of my language mean the limits of my world." - Ludwig


Wittgenstein Kutipan ini menunjukkan bahwa bahasa yang kita
gunakan mempengaruhi cara kita memahami dunia dan
memikirkannya. Kita harus berusaha untuk memperluas kosa kata
dan bahasa kita untuk memperluas pandangan dan pemahaman
kita tentang dunia.

"Thinking is the hardest work there is, which is probably the reason
why so few engage in it." - Henry Ford Kutipan ini menunjukkan
bahwa berpikir membutuhkan usaha dan kesabaran yang besar,
dan banyak orang mungkin enggan atau malas untuk
melakukannya. Namun, menurut Ford, kemampuan untuk berpikir
secara kritis dan kreatif adalah kunci kesuksesan dan inovasi
dalam kehidupan dan bisnis.

"The best way to predict your future is to create it." - Abraham


Lincoln Kutipan ini menunjukkan bahwa kita memiliki kendali atas
nasib kita sendiri, dan bahwa kita harus aktif dalam merencanakan
dan menciptakan masa depan kita sendiri. Dengan merumuskan
tujuan yang jelas dan bertindak sesuai dengan rencana kita, kita
dapat mencapai keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup kita.
"We are not prisoners of our past, but only prisoners of our own
mind." - Franklin D. Roosevelt Kutipan ini menunjukkan bahwa kita
memiliki kemampuan untuk mengubah hidup kita dan melepaskan
diri dari masa lalu yang buruk atau penderitaan yang kita alami.
Namun, kita juga perlu menyadari bahwa pikiran dan keyakinan kita
sendiri dapat menjadi penghalang bagi kemajuan dan kebahagiaan
kita, dan kita harus berusaha untuk memperbaiki pikiran kita untuk
mencapai tujuan hidup yang positif.

"The mind is not a vessel to be filled but a fire to be kindled." -


Plutarch Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita bukanlah
sesuatu yang harus diisi dengan pengetahuan, tetapi lebih seperti
api yang harus diobarkan. Kita harus terus memperbaharui pikiran
kita dengan pengetahuan baru, menjaga semangat belajar, dan
terus mencari inspirasi untuk memperkuat pikiran kita.

"All that we are is the result of what we have thought." - Buddha


Kutipan ini menunjukkan bahwa hidup kita saat ini adalah hasil dari
pikiran dan tindakan kita di masa lalu. Namun, kita memiliki
kemampuan untuk mengubah pikiran kita saat ini dan tindakan kita
di masa depan untuk mencapai kebahagiaan dan keberhasilan.

"The mind is like a parachute. It doesn't work if it isn't open." - Frank


Zappa Kutipan ini menunjukkan bahwa kita harus terus membuka
pikiran kita untuk ide-ide baru dan sudut pandang yang berbeda.
Jika kita hanya memperkuat keyakinan kita sendiri dan menolak
pandangan orang lain, kita akan ketinggalan zaman dan tidak
mampu bertahan dalam lingkungan yang berubah dengan cepat.
"The power of imagination makes us infinite." - John Muir Kutipan
ini menunjukkan bahwa daya khayal kita memiliki kekuatan besar
dalam membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam hidup kita.
Kita harus belajar untuk membayangkan masa depan yang cerah
dan memikirkan hal-hal yang mungkin, sehingga dapat mencapai
kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih besar.

"We are shaped by our thoughts; we become what we think." -


Marcus Aurelius Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita
membentuk siapa kita dan apa yang kita capai dalam hidup. Jika
kita memikirkan hal-hal positif dan memusatkan perhatian kita
pada tujuan-tujuan yang baik, kita akan lebih cenderung meraih
kesuksesan dan kebahagiaan.

"Your mind is a powerful thing. When you fill it with positive


thoughts, your life will start to change." - Unknown Kutipan ini
menunjukkan bahwa pikiran kita memiliki kekuatan yang besar
dalam mengubah hidup kita. Jika kita mengisi pikiran kita dengan
pemikiran positif, maka hidup kita akan mulai berubah menjadi lebih
baik.

"The mind is not a book, to be opened at will and examined at


leisure. Thoughts are not etched on the inside of skulls, to be
perused by any invader. The mind is a complex and many-layered
thing." - J.K. Rowling Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita
bukanlah sesuatu yang mudah dipahami dan mudah diakses.
Pikiran kita adalah sesuatu yang kompleks dan banyak lapisan,
yang tidak mudah dijelajahi oleh orang lain.
"The mind is like a garden, if you don't cultivate it, you cannot
harvest from it." - Unknown Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran
kita seperti sebuah kebun yang perlu dirawat dan ditanami agar
dapat menghasilkan buah yang baik. Jika kita tidak merawat pikiran
kita, maka kita tidak akan dapat memanen hasil yang positif dari
pikiran kita.

"To change your life, you need to change your thoughts." -


Unknown Kutipan ini menunjukkan bahwa untuk mengubah hidup
kita, kita perlu mengubah pikiran kita. Jika kita ingin mencapai
kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup, maka kita perlu
memperbaiki pikiran kita dan memusatkan perhatian kita pada hal-
hal yang positif.

"The mind is everything; what you think, you become." - Mahatma


Gandhi Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita memiliki
kekuatan untuk membentuk hidup kita. Jika kita memikirkan hal-hal
positif dan memusatkan perhatian kita pada tujuan-tujuan yang
baik, maka kita akan menjadi orang yang sukses dan bahagia.

"The greatest discovery of my generation is that a human being


can alter his life by altering his attitudes." - William James Kutipan
ini menunjukkan bahwa kita dapat mengubah hidup kita dengan
mengubah sikap kita. Jika kita memiliki sikap yang positif, kita akan
menjadi orang yang positif. Namun, jika kita memiliki sikap yang
negatif, kita akan menjadi orang yang negatif.
"The mind is a wonderful servant but a terrible master." - Robin S.
Sharma Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita dapat menjadi
kawan atau musuh terbesar kita. Jika kita membiarkan pikiran kita
mengendalikan hidup kita, maka kita akan merasa terjebak dan
tidak bahagia. Namun, jika kita dapat mengendalikan pikiran kita,
maka kita akan menjadi orang yang sukses dan bahagia.

"What you think, you become. What you feel, you attract. What you
imagine, you create." - Buddha Kutipan ini menunjukkan bahwa
pikiran, perasaan, dan imajinasi kita memiliki kekuatan yang sama-
sama besar dalam membentuk hidup kita. Jika kita memikirkan hal-
hal positif, merasakan perasaan positif, dan membayangkan hal-hal
positif, maka kita akan menjadi orang yang sukses dan bahagia.

"The mind is a powerful tool that can be used to create anything


you want in life." - Tony Robbins Kutipan ini menunjukkan bahwa
pikiran kita memiliki kekuatan untuk menciptakan apapun yang kita
inginkan dalam hidup kita. Jika kita memikirkan hal-hal positif dan
memusatkan perhatian kita pada tujuan-tujuan yang baik, maka
kita akan menjadi orang yang sukses dan bahagia.

"Your mind will always believe everything you tell it. Feed it faith.
Feed it truth. Feed it with love." - Unknown Kutipan ini menunjukkan
bahwa pikiran kita akan selalu mempercayai apa yang kita katakan
kepadanya. Jika kita memberikan pikiran kita kepercayaan,
kebenaran, dan cinta, maka kita akan menjadi orang yang sukses
dan bahagia.
"The mind is like water. When it's turbulent, it's difficult to see.
When it's calm, everything becomes clear." - Prasad Mahes
Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita bisa menjadi tenang
atau gelisah seperti air. Ketika pikiran kita gelisah, maka sulit bagi
kita untuk melihat jalan keluar dari masalah. Namun, jika kita dapat
meredakan pikiran kita, maka kita akan lebih mudah melihat solusi
dari masalah yang kita hadapi.

"The mind is everything that happens in the brain and beyond." -


Esther Hicks Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita tidak
hanya terbatas pada apa yang terjadi di otak, tetapi meluas ke
seluruh tubuh dan bahkan mencakup apa yang terjadi di luar tubuh
kita, seperti interaksi sosial dan lingkungan.

"The mind is the key to success." - Unknown Kutipan ini


menunjukkan bahwa pikiran kita adalah kunci untuk meraih
keberhasilan dalam hidup. Jika kita dapat mengendalikan pikiran
kita dan memusatkan perhatian kita pada tujuan-tujuan yang baik,
maka kita akan menjadi orang yang sukses dan bahagia.

"The mind is like a parachute. It doesn't work if it's not open." -


Frank Zappa Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita harus
terbuka agar dapat bekerja dengan baik. Artinya, kita harus
membiarkan pikiran kita terbuka terhadap berbagai kemungkinan
dan peluang, sehingga kita dapat meraih kesuksesan dalam hidup.

"The mind is the limit. As long as the mind can envision the fact
that you can do something, you can do it." - Arnold
Schwarzenegger Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita adalah
batasan terbesar dalam hidup kita. Jika kita dapat membayangkan
bahwa kita bisa melakukan sesuatu, maka kita akan dapat
melakukannya. Hal ini menunjukkan pentingnya keyakinan dalam
mencapai tujuan hidup kita.
"The mind is a tool that can be used to create or destroy." - Bruce
Lee Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita adalah sebuah alat
yang dapat digunakan untuk menciptakan atau menghancurkan.
Jika kita membiarkan pikiran kita berpikir negatif dan merusak,
maka kita akan menghasilkan kehancuran dalam hidup kita. Namun,
jika kita menggunakan pikiran kita untuk menciptakan hal-hal yang
baik, maka kita akan mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.

"The mind is like a garden. If you plant flowers, you will get flowers.
If you plant weeds, you will get weeds." - Unknown Kutipan ini
menunjukkan bahwa pikiran kita adalah seperti taman yang harus
ditanami dengan bijak. Jika kita memikirkan hal-hal positif, maka
kita akan mendapatkan hasil yang baik. Namun, jika kita
membiarkan pikiran kita dipenuhi dengan pikiran negatif, maka kita
akan mendapatkan hasil yang buruk dalam hidup kita.

"The mind is the battleground. It's where we fight our battles, and
it's where we win or lose." - Unknown Kutipan ini menunjukkan
bahwa pikiran kita adalah medan perang di mana kita bertarung
untuk mencapai tujuan kita dalam hidup. Jika kita dapat
mengendalikan pikiran kita dan memenangkan pertarungan di
dalam pikiran kita, maka kita akan meraih kemenangan dalam hidup
kita.

"The mind is the source of all suffering and all happiness." - Eckhart
Tolle Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita adalah sumber
dari segala penderitaan dan kebahagiaan dalam hidup kita. Jika kita
membiarkan pikiran kita dipenuhi dengan pikiran negatif dan
membiarkan pikiran kita mengendalikan hidup kita, maka kita akan
menderita. Namun, jika kita memusatkan pikiran kita pada hal-hal
positif dan membiarkan pikiran kita menjadi alat yang membantu
kita mencapai tujuan hidup kita, maka kita akan menjadi orang yang
bahagia.
"The mind is a mirror that reflects the world around us." - Unknown
Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita adalah seperti cermin
yang mencerminkan dunia di sekitar kita. Artinya, pikiran kita akan
mempengaruhi cara kita memandang dunia di sekitar kita. Jika
pikiran kita dipenuhi dengan pikiran negatif, maka kita akan melihat
dunia sebagai tempat yang penuh dengan kesulitan dan masalah.
Namun, jika kita memusatkan pikiran kita pada hal-hal positif, maka
kita akan melihat dunia sebagai tempat yang penuh dengan
kemungkinan dan peluang.

"The mind is a mirror that reflects the world around us." - Unknown
Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita adalah seperti cermin
yang mencerminkan dunia di sekitar kita. Artinya, pikiran kita akan
mempengaruhi cara kita memandang dunia di sekitar kita. Jika
pikiran kita dipenuhi dengan pikiran negatif, maka kita akan melihat
dunia sebagai tempat yang penuh dengan kesulitan dan masalah.
Namun, jika kita memusatkan pikiran kita pada hal-hal positif, maka
kita akan melihat dunia sebagai tempat yang penuh dengan
kemungkinan dan peluang.

"You must learn a new way to think before you can learn a new way
to be." - Marianne Williamson Kutipan ini menunjukkan bahwa
sebelum kita dapat mengubah hidup kita, kita harus mengubah
cara berpikir kita terlebih dahulu. Kita perlu mengenali kebiasaan
pikiran yang tidak sehat dan merubahnya menjadi pola pikir yang
positif dan produktif. Dengan merubah cara berpikir kita, kita dapat
mencapai potensi terbaik dalam hidup kita.
"A man is but the product of his thoughts. What he thinks, he
becomes." - Mahatma Gandhi Kutipan ini menunjukkan bahwa
pikiran kita adalah yang menentukan identitas dan karakter kita.
Jika kita terus memikirkan hal-hal negatif dan berfokus pada
kekurangan kita, maka kita akan menjadi orang yang tidak percaya
diri dan kurang sukses. Namun, jika kita memikirkan hal-hal positif
dan berfokus pada potensi kita, maka kita akan menjadi orang yang
sukses dan bahagia.

"The mind is a powerful thing. It can take you through walls." - Denis
Avey Kutipan ini menunjukkan bahwa pikiran kita memiliki kekuatan
yang luar biasa dan dapat membawa kita melalui segala rintangan.
Jika kita memfokuskan pikiran kita pada tujuan kita dan
mempercayai kemampuan diri kita, maka kita akan dapat
mengatasi hambatan dan mencapai tujuan kita, bahkan melalui
rintangan yang tampak tidak mungkin.

Anda mungkin juga menyukai