Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

ON THE JOB TRAINING (OJT)


MELAKUKAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Disusun Oleh:
Nama: Ilham Kurnia Putra
NIP: 199006072019031008

PESERTA PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL


PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA PERTAMA
ANGKATAN XVI

PUSAT PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA PENGADAAN BARANG/JASA


LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
2023

1
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

Nama : Ilham Kurnia Putra


NIP 199006072019031008
Unit Kerja : Sekretariat Jenderal
Instansi : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi

Telah disetujui oleh:


1. Coach pada hari Rabu tanggal 3 Mei 2023
2. Mentor pada hari Rabu tanggal 3 Mei 2023

COACH MENTOR

Rizky Arimawati Ronny Presli Hutapea, SE, M.Si


NIP. 19890325 201402 2 001 NIP. 19730916 200604 1 00

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya
Penulis dapat menyelesaikan laporan On the Job Training (OJT) denganbaik
dan tepat waktu. Laporan ini merupakan penerapan kegiatan selama OJT
yang meliputi kompetensi melakukan perencanaan PBJP.
Penulisan laporan ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Cece Yusuf, S.Hut, M.Si selaku Plt Kepala Biro Umum dan Layanan
Pengadaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi;
2. Bapak Rio Pongpadati, SE, M.Si selaku Kepala Bagian Layanan Pengadaan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
3. Bapak Ronny Presli Hutapea, SE, M.Si, selaku Mentor OJT Pelatihan
Penjenjangan JF PPBJ Pertama Angkatan XVI;
4. Bapak Felix Raharusun, S.STP, MM selaku PPK Sekretariat Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi;
5. Ibu Rizky Arimawati, selaku Coach Kompetensi Melakukan Perencanaan
Penyedia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
6. Rekan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama yang banyak
membantu selama proses On the Job Training;
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
hingga penulisan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini,


karena itu Penulis sangat mengharapkan adanya masukan dari semua pihak,
baik saran atau kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
laporan.
Jakarta, April 2023
Penulis

Ilham Kurnia Putra

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................. 2


LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT) .................................................................... 2
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. 5
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 7
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 7
B. Tujuan............................................................................................................................. 7
C. Ruang Lingkup ................................................................................................................ 8
D. Batasan Objek On Job Training ...................................................................................... 8
BAB II OBSERVASI DATA ............................................................................................. 9
A. Objek Yang Diamati ........................................................................................................ 9
B. Metode Pengambilan Data ............................................................................................ 10
C. Ruang Lingkup Pengambilan Data ................................................................................ 10
BAB III HASIL ANALISIS .............................................................................................. 13
A. Analisis Penyusunan Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan PenetapanBarang/Jasa .......... 13
B. Analisis Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Kerangka AcuanKerja ........................... 14
C. Analisis Penyusunan Perkiraan Harga .......................................................................... 17
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................................. 19
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 19
B. Kendala ........................................................................................................................ 20
C. Saran ............................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 22

4
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Objek Yang Diamati dalam Pelaksanaan OJT PengadaanBarang ....9
Tabel 2.2 Objek Yang Diamati dalam Pelaksanaan OJT Pengadaan JasaKonsultansi
Perorangan……………………………………………………………………………………9
Tabel 2.3 Informasi Dokumen Penyusunan Identifikasi/Reviu Daftar Kebutuhan dan
Penetapan Barang/Jasa……………………………………………………………………11
Tabel 2.4 Informasi Dokumen Penyusunan Spesifikasi Teknis Berbasis Keluaran
(Output) untuk Barang/Jasa Sederhana ................................................................... 11
Tabel 2.5 Informasi Dokumen Penyusunan Spesifikasi Teknis Berbasis Keluaran
(Output) untuk Barang/Jasa Sederhana ................................................................... 12
Tabel 2.6 Informasi Dokumen Penyusunan Perkiraan
Harga………………………………………………………………………………………...12
Tabel 3.1 Hasil Analisi Data Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan Penetapan Barang
Jasa…………………………………………………………………………………………..14

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Renja…………………………………………………………………………..23
Lampiran 2 Spesifikasi Teknis…………………………………………………………….26
Lampiran 3 Kerangka Acuan Kerja……………………………………………………….35
Lampiran 4 RKAKL…………………………………………………………………………43
Lampiran 5 Dokumentasi Sumber Data dan Informasi Penyusunan HPS…………….44
Lampiran 6 Kertas Kerja Penyusunan HPS………………………………………………47
Lampiran 7 Draft Dokumen HPS Yang Siap Ditetapkan PPK…………………………….48
Lampiran 8 Formulir Pertanyaan Identifikasi Kebutuhan……………………………..…49
Lampiran 9 Formulir Perencanaan Pengadaan…………………………………….……53
Lampiran 10 Surat Penetapan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah...54
Lampiran 11 Log Book………………………………………………….…………………..55

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mempunyai peran penting


dalam pelaksanaan pembangunan nasional untuk peningkatan
pelayanan publik dan pengembangan perekonomian nasional dan
daerah. Secara Umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bertujuan
untuk rnenghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang
dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi.
Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut , sangatlah penting seluruh
personil/ SDM Pengadaan Barang/Jasa didukung dengan kompetensi
yang memadai.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2020
tentang Jabatan Fungsional Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa,
LKPP selaku instansi Pembina Jabatan Fungsional Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) mempunyai tugas memfasilitasi
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional Pengelola PBJ, salah
satunya pada tingkat pertama. Adapun kompetensi yang diberikan
meliputi kompetensi melakukan perencanaan PBJP, kompetensi
pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah, kompetensi mengelola
kontrak PBJP dan kompetensi pengelolaan PBJP secara swakelola.
Pada Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Pengelola PBJ
Pertama terdapat agenda On The Job Training untuk menerapkanhasil
pembelajaran dalam melaksanakan tugas di unit kerja. Sehingga
dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
dan profesionalitas SDM Pengadaan Barang/Jasa.
B. Tujuan

1. Peserta mampu menyusun Identifikasi/Reviu Daftar Kebutuhandan


Penetapan Barang/Jasa Pemerintah;

7
2. Peserta mampu menyusun Spesifikasi Teknis dan KerangkaAcuan
Kerja; dan
3. Peserta mampu menyusun Perkiraan Harga.

C. Ruang Lingkup

Pelaksanaan kegiatan OJT dilakukan pada tanggal 27 Februaris/d


3 Mei 2023 di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi. Pada kegiatan OJT ini Peserta pelatihan ditugaskan untuk
membuat laporan OJT dengan berpedoman pada buku panduan OJT
dan buku tugas OJT Pelatihan Jabatan Fungsional Pertama PBJP.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada kegiatan OJT Jenis
Kompetensi 1, yaitu:
a. melakukan penyusunan Identifikasi/Reviu Daftar Kebutuhandan
Penetapan Barang/Jasa;
b. melakukan penyusunan Spesifikasi Teknis dan KerangkaAcuan
Kerja; dan
c. melakukan penyusunan Perkiraan Harga.

D. Batasan Objek On Job Training

Dalam pelaksanaan OJT Jenis Kompetensi Melakukan


Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Level 2, peserta
menggunakan peserta menggunakan 2 (dua) paket pengadaan di
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, yaitu (1) Pakaian Dinas Harian Pegawai Non ASN dan (2)
Belanja Jasa Konsultan Simplifikasi Redesain Perencanaan dan
Penganggaran Ditjen PEIDDTT.

8
BAB II
OBSERVASI DATA

A. Objek Yang Diamati

Objek yang diamati pada Jenis Kompetensi Melakukan


Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Level 2 dalam
pelaksanaan OJT ini adalah data Paket Pengadaan Pakaian Dinas
Harian Pegawai Non ASN pada Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan
Belanja Jasa Konsultan Simplifikasi Redesain Perencanaan dan
Penganggaran Ditjen PEIDDTT pada Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1 Objek Yang Diamati dalam Pelaksanaan OJT Pengadaan


Barang
Kode RUP 36296860
Nama Paket Pakaian Dinas Harian Pegawai Non ASN
Instansi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Tahun Anggaran 2022
Lokasi Pekerjaan DKI Jakarta
Jenis Pengadaan Barang
Metode Pengadaan Langsung
Pengadaan
Pagu Anggaran Rp. 89.680.000,00
HPS Rp. 89.674.680,00
Peran Reviewer

Tabel 2.2 Objek Yang Diamati dalam Pelaksanaan OJT Pengadaan


Jasa Konsultansi Perorangan
Kode RUP 32800714
Nama Paket Belanja Jasa Konsultan Simplifikasi Redesain
Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PEIDDTT
Instansi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan
Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
9
Tahun Anggaran 2022
Lokasi Pekerjaan DKI Jakarta
Jenis Pengadaan Jasa Konsultansi
Metode Pengadaan Langsung
Pengadaan
Pagu Anggaran Rp. 50.000.000,00
HPS Rp. 50.000.000,00
Peran Reviewer

B. Metode Pengambilan Data

Pengambilan data yang dilakukan dalam pelaksanaan OJT Jenis


Kompetensi Melakukan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Level 2 ini menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada PPK Sekretariat Direktorat
Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi secara tatap muka untuk mendapatkan
informasi terkait perencanaan pengadaan yang menjadi objek OJT.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi.
Dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip ataupun
dokumen pendukung. Adapun data-data yang diperoleh dengan
menggunakan metode dokumentasi ini yaitu, dokumen input serta
dokumen output untuk proses penyusunan Identifikasi/Reviu Daftar
Kebutuhan dan Penetapan Barang/Jasa, penyusunan Spesifikasi
Teknis dan Kerangka Acuan Kerja dan penyusunan Perkiraan Harga.

C. Ruang Lingkup Pengambilan Data

Ruang lingkup pengambilan data dalam pelaksanaan OJT Jenis


Kompetensi Melakukan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Level 2 ini yaitu sebagai berikut:

a. Penyusunan Identifikasi/Reviu Daftar Kebutuhan dan


Penetapan Barang/Jasa
Adapun lingkup dokumen yang diperlukan dalam Identifikasi/Reviu
Daftar Kebutuhan dan Penetapan Barang/Jasa untuk Paket

10
Pengadaan Pakaian Dinas Harian Pegawai Non ASN disampaikan
dalam tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Informasi Dokumen Penyusunan Identifikasi/Reviu Daftar


Kebutuhan dan Penetapan Barang/Jasa
Dokumen Yang Dibutuhkan (Input)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 Renja Ada Lampiran 1
2 Hasil Spend Analysis Tidak Ada -
3 Kategori Barang/Jasa Menurut Tidak Ada -
KBKI (Klasifikasi Baku Komoditas
Indonesia)
4 Format Identifikasi Kebutuhan Per Tidak Ada -
Jenis Pengadaan
Dokumen Keluaran (Output)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 Dokumen Identifikasi Pengadaan Tidak Ada -
Barang/Jasa
2 Dokumen Penetapan Pengadaan Tidak Ada -
Barang/Jasa

b. Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Kerangka Acuan Kerja

1) Penyusunan Spesifikasi Teknis Berbasis Keluaran (Output)


untuk Barang/Jasa Sederhana

Adapun lingkup dokumen yang diperlukan dalam Penyusunan


Spesifikasi Teknis Berbasis Keluaran (Output) untukBarang/Jasa
Sederhana untuk Paket Pengadaan Pakaian Dinas Harian
Pegawai Non ASN disampaikan dalam tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4 Informasi Dokumen Penyusunan Spesifikasi Teknis


Berbasis Keluaran (Output) untuk Barang/Jasa Sederhana
Dokumen Yang Dibutuhkan (Input)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 Hasil Identifikasi/Reviu Tidak Ada -
Kebutuhan Dan Penetapan
Barang/Jasa
2 Renja Ada Lampiran 1
3 Hasil Spend Analysis Tidak Ada -
4 Draft Dokumen Perencanaan Tidak Ada -
Pengadaan
5 Daftar TKDN Tidak Ada -
Dokumen Keluaran (Output)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 Spesifikasi Teknis Ada Lampiran 2
11
2) Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Jasa Konsultansi
Perorangan

Adapun lingkup dokumen yang diperlukan dalam Penyusunan


Kerangka Acuan Kerja Jasa Konsultansi Perorangan untuk
Belanja Jasa Konsultan Simplifikasi Redesain Perencanaan dan
Penganggaran Ditjen PEIDDTT disampaikan dalam tabel 2.5
berikut.

Tabel 2.5 Informasi Dokumen Penyusunan KAK Jasa


Konsultansi Perorangan
Dokumen Yang Dibutuhkan (Input)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 Hasil Identifikasi/Reviu Tidak Ada -
Kebutuhan Dan Penetapan
Barang/Jasa
2 Renja Ada Lampiran 1
3 Hasil Spend Analysis Tidak Ada -
4 Draft Dokumen Perencanaan Tidak Ada -
Pengadaan
5 Daftar TKDN Tidak Ada -
Dokumen Keluaran (Output)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 Kerangka Acuan Kerja Ada Lampiran 3

c. Penyusunan Perkiraan Harga


Adapun lingkup dokumen yang diperlukan dalam Penyusunan
Perkiraan Harga untuk Paket Pengadaan Pakaian Dinas Harian
Pegawai Non ASN disampaikan dalam tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.6 Informasi Dokumen Penyusunan Perkiraan Harga


Dokumen Yang Dibutuhkan (Input)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 RKAKL Ada Lampiran 4
2 DIPA Ada -
3 Spesifikasi Teknis Ada Lampiran 2
4 Dokumentasi Data Dan Informasi Ada Lampiran 5
Perkiraan Harga Berbasis Harga
Pasar, Standar Harga, Dan Harga
Paket Pekerjaan Sejenis
Dokumen Keluaran (Output)
No Jenis Dokumen Ada/Tidak Ada Keterangan
1 Kertas Kerja Perkiraan Harga Ada Lampiran 6
2 Draft Dokumen HPS Yang Siap Ada Lampiran 7
Ditetapkan PPK
12
BAB III
HASIL ANALISIS

A. Analisis Penyusunan Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan Penetapan


Barang/Jasa

Identifikasi kebutuhan barang/jasa merupakan tahapan awal


yang dilakukan pada tahun anggaran berjalan untuk kegiatan di tahun
anggaran berikutnya. Proses identifikasi kebutuhan barang/jasa
dilakukan berdasarkan rencana kegiatan yang ada dalam Renja-K/L
atau Renja-SKPD. Hasil identifikasi kebutuhan antara lain mencakup
nama barang/jasa, kriteria barang/jasa, kriteria pelaku usaha, uraian
pekerjaan, dan lokasi pekerjaan. Setelah diidentifikasi, maka dilakukan
pengorganisasian dalam hal ini berbentuk penetapan barang/jasa,
selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk pemilihan penyedia dan
pelaksanaan kontrak.
Dalam melakukan perencanaan pengadaan selain berdasar
hasil dari review sebelumnya, juga mempertimbangkan ketersediaan
anggaran yang dialokasikan. Identifikasi kebutuhan barang/jasa
dilakukan dengan memperhatikan: Prinsip efisien dan efektif dalam
Pengadaan Barang/Jasa, Aspek pengadaan berkelanjutan, Penilaian
prioritas kebutuhan, Barang/jasa pada katalog elektronik, Konsolidasi
Pengadaan Barang/Jasa, dan Barang/jasa yang telah
tersedia/dimiliki/dikuasai.
Dari hasil observasi pada Paket Pengadaan Pakaian Dinas Harian
Pegawai Non ASN pada Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun Anggran 2022 dapat diketahui bahwa kegiatan
Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan Penetapan Barang Jasa belum
dilakukan oleh PPK sebagaima dimaksud dalam Peraturan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021
tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan Keputusan Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan Pengembangan
Sistem Informasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis

13
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Oleh karena itu,
maka penulis merekomendasikan untuk membuat Formulir Pertanyaan
Identifikasi Kebutuhan dan Formulir Perencanaan Pengadaan.

Tabel 3.1 Hasil Analisi Data Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan


Penetapan Barang Jasa
No Tahapan Hasil Analisis Rekomendasi
Kegiatan
1. Menyusun Berdasarkan hasil analisis, peserta Formulir
Identifikasi belum menemukan Dokumen Pertanyaan
Pengadaan Identifikasi Pengadaan Barang/Jasa Identifikasi
Barang/Jasa pada Paket Pengadaan PakaianDinas Kebutuhan
Harian Pegawai Non ASN. Dokumen pada
Identifikasi Pengadaan Barang/Jasa Lampiran 8
ini penting karena menggambarkan
kebutuhan nyata untuk mendukung
dan mencapai
program, kegiatan dan output unit
organisasi
2. Penetapan Berdasarkan hasil analisis, peserta Formulir
Pengadaan belum menemukan Dokumen Perencanaan
Barang/Jasa Penetapan Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan
pada Paket Pengadaan PakaianDinas pada
Harian Pegawai Non ASN. Oleh Lampiran 9
karena itu penulis merekomendasikan
untuk membuat
Formulir Perencanaan Pengadaan dan
Surat Penetapan Perencanaan
Pengadaan

B. Analisis Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Kerangka AcuanKerja

Spesifikasi banyak dipakai untuk menyatakan kebutuhan barang,


pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya. Penyusunan spesifikasi teknis
dilakukan setelah diperoleh informasi terkait barang/jasa yang
dibutuhkan dari proses identifikasi kebutuhan dan penetapan barng/jasa,
atau bagian dari ruang lingkup suatu pekerjaan (scope of work).
Sedangkan KAK sering dipakai untuk menyatakan syarat dan kondisi
yang diharus dipenuhi dari suatu pekerjaan yang berkaitandengan jasa
konsultansi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam menyusun spesifikasi
teknis/KAK menggunakan: produk dalam negeri, produk bersertifikat
SNI, produk usaha mikro dan kecil serta koperasi dari hasil produksi

14
dalam negeri, produk ramah lingkungan hidup, dalam penyusunan
spesifikasi teknis/KAK dimungkinkan penyebutan merek (terhadap
komponen barang/jasa, suku cadang, bagian dari satu system yang
sudah ada, dan barang/jasa dalam katalog elektronik/toko daring).

1. Penyusunan Spesifikasi Teknis Berbasis Keluaran (Output)


untuk Barang/Jasa Sederhana
Dari hasil observasi pada Paket Pengadaan Pakaian Dinas Harian
Pegawai Non ASN pada Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun Anggran 2022 dapat diketahui bahwa
Spesifikasi Teknis yang telah dibuat oleh PPK sudah baik karena
sudah memasukan komponen minimal Spesifikasi Teknis yaitu;
a. Spesifikasi Mutu, sudah tergambarkan dari spesifikasi barang
kemeja putih bahan toyobo type pdh dan sejenis, lengan
panjang/pendek, atribut kelengkapan lengan baju kiri badge
Ditjen PEID dan lengan baju kanan logo Kementerian bordir dan
celana hitam bahan profile dan sejenis;
b. Spesifikasi Jumlah, sudah dijelaskan pada volume barang
dengan rincian 152 stel;
c. Spesifikasi Waktu, waktu pelaksanaan selama 28 hari dan
sudah dilengkapi dengan diagram batang jangka waktu
pelaksanaan serta lokasi pengiriman barang ke Sekretariat
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,Kementerian Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Gedung B,
Lantai 4, Jl. TMP Kalibata No. 17 Jakarta Selatan; dan
d. Spesifikasi Tingkat Layanan, PPK sudah meminta pakaian
dinas dijahit berdasarkan ukuran yang di informasikan oleh
masing-masing Pegawai (Non ASN) kepada tim Sekretariat Ditjen
PEID, yang kemudian diteruskan kepada penyedia untuk menjadi
pedoman ukuran pakaian dinas yang dijahit kepada masing-
masing pegawai dan Apabila terdapat perbedaan ukuran

15
pakaian dinas yang diinformasikan kepada penyedia dengan
ukuran pakaian dinas yang diterima oleh masing-masing pegawai
maka penyedia berkewajiban untuk melakukan penyesuaian
kembali.

2. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Jasa Konsultansi


Perorangan
Dari hasil observasi pada Belanja Jasa Konsultan Simplifikasi
Redesain Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PEIDDTT pada
Sekretariat Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggran
2022 dapat diketahui bahwa Kerangka Acuan Kerja yang sudah
dibuat oleh PPK sudah baik karena sudah memasukan minimal jenis
spesifikasi, yaitu:
a. Spesifikasi Input, PPK mensyaratkan Tenaga Ahli dengan
kualifikasi pendidikan minimal S1 jurusan Administrasi Negara
atau Manajemen atau Ilmu Politik atau Statistik dan atau yang
relevan serta memiliki pengalaman 5 tahun dengan pekerjaan
yang sejenis dibuktikan dengan surat referensi kerja. Konsultan
harus memiliki laptop pribadi untuk bekerja. PPK menyediakan
pembiayaan untuk ATK, cetak dan jilid laporan serta ruangan dan
sarana penunjang pada saat rapat pembahasan;
b. Spesifikasi Proses, jangka waktu pelaksanaan kegiatan selama
3 bulan, lokasi pekerjaan di Kantor Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi; dan
c. Spesifikasi Output, laporan akhir dari kegiatan ini adalah sajian
dokumen Rekomendasi Simplifikasi Redesain Perencanaan dan
Penganggaran Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

16
C. Analisis Penyusunan Perkiraan Harga

Perkiraan harga merupakan proses penjumlahan elemen-elemen


biaya, dengan menggunakan metode tertentu dan data yang valid, untuk
memperkirakan biaya program, kegiatan atau pekerjaan di masa
mendatang berdasarkan data dan informasi yang telah diketahui pada
saat ini. Dalam tahapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, secara
garis besar terdapat dua jenis perkiraan harga, untuk keperluan
penyusunan anggaran dan untuk keperluan penyusunan HPS, yaitu
Anggaran Pengadaan Barang/Jasa dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
Terdapat 3 (tiga) pendekatan yang akan digunakan dalam
perhitungan HPS, yaitu dengan menggunakan Perkiraan HargaBerbasis
Harga Pasar, Perkiraan Harga Berbasis Standar Harga, dan Perkiraan
Harga Berbasis Pekerjaan Sejenis.
Berdasarkan Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia, sumber
informasi dalam penyusunan HPS, yaitu:
a. Harga pasar setempat;
b. Informasi biaya/harga satuan yang dipublikasikan secara resmi
oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
c. Informasi biaya/harga satuan yang dipublikasikan secara resmi
oleh asosiasi;
d. Daftar harga/biaya/tarif barang/jasa setelah dikurangi rabat/
potongan harga (apabila ada) yang dikeluarkan oleh
pabrikan/distributor/agen/pelaku usaha;
e. Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga pinjaman tahun berjalan
dan/atau kurs tengah Bank Indonesia valuta asing terhadap
Rupiah;
f. Hasil perbandingan biaya/harga satuan barang/jasa sejenis
denganKontrak yang pernah atau sedang dilaksanakan;
g. Perkiraan perhitungan biaya/harga satuan yang dilakukan oleh
konsultan perencana (engineer’s estimate);
h. Informasi biaya/harga satuan barang/jasa di luar negeri untuk
tender/seleksi internasional; dan/atau;
i. Informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
17
Total HPS merupakan hasil perhitungan HPS ditambah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). HPS tidak boleh memperhitungkan biaya tak
terduga, biaya lain-lain, dan Pajak Penghasilan (PPh). Nilai HPS bersifat
terbuka dan tidak bersifat rahasia. Sedangkan rincian harga satuan
bersifat rahasia, kecuali rincian harga satuan tersebut telah tercantum
dalam Dokumen Anggaran Belanja.
Sumber informasi diperlukan untuk PPK dalam membuat kertas
kerja di setiap paket yang akan dilakukan pengadaan. Survei pasar
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain survei melalui
internet ataupun website pelaku usaha, berdiskusi dengan beberapa
pelaku usaha yang sudah diketahui, atau melalui data Spend Analysis.
Dimana untuk hasil dari informasi harga satuan dituangkan dalam kertas
kerja akan menjadi acuan dalam menentukan nilai HPS.
Perhitungan HPS untuk barang harus memperhitungkan
komponen biaya antara lain: 1) harga barang; 2) biaya pengiriman; 3)
keuntungan dan biaya overhead; 4) biaya instalasi; 5) suku cadang; 6)
biaya operasional dan pemeliharaan; atau 7) biaya pelatihan.
Dari hasil observasi pada Paket Pengadaan Pakaian Dinas Harian
Pegawai Non ASN, Penulis mendapatkan bahwa PPK menggunakan
Perkiraan Harga Berbasis Pekerjaan Sejenis pada Tahun 2021 sebagai
sumber informasi dalam penyusunan HPS.
Dalam kertas kerja perkiraan harga, untuk harga satuan item
barang, PPK sudah memasukan komponen biaya yaitu harga barang
serta keuntungan dan biaya overhead dapat dilihat pada Lampiran 6.
Sedangkan untuk perhitungan total HPS, PPK sudah menambahkan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% yang sudah dituangkan
dalam Draft dokumen HPS yang siap ditetapkan PPK pada Lampiran 7.

18
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan On the


Job Training (OJT) yang dilaksanakan mulai dari tanggal 27 Februari
hingga 3 Mei 2023 dalam Melakukan Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Level 2 di tempat OJT penulis, berdasarkan
hasil analisis pada tahapan Melakukan Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah masih perlu diperbaiki, baik dari sisi
pelaksanaan hingga dokumentasinya.
Berdasarkan hasil analisis pada Identifikasi/Reviu Daftar Kebutuhan
dan Penetapan Barang/Jasa pada Paket Pengadaan Pakaian Dinas
Harian Pegawai Non ASN pada Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Tahun Anggran 2022 dapat diketahui bahwa kegiatan
Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan Penetapan Barang Jasa belum
dilakukan oleh PPK sebagaima dimaksud dalam Peraturan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021
tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dan Keputusan Deputi Bidang Monitoring Evaluasi danPengembangan
Sistem Informasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Oleh karena itu,
maka penulis merekomendasikan untuk membuat Formulir Pertanyaan
Identifikasi Kebutuhan dan Formulir Perencanaan Pengadaan.
Untuk tahapan Penyusunan Spesifikasi Teknis Berbasis Keluaran
(Output) untuk Barang/Jasa Sederhana, berdasarkan hasil analisis Paket
Pengadaan Pakaian Dinas Harian Pegawai Non ASN, PPK sudah
memasukan unsur minimal komponen spesifikasi teknis, yaitu:
spesifikasi mutu, spesifikasi jumlah, spesifikasi waktu dan spesifikasi
tingkat layanan.

19
Sedangkan untuk tahapan Penyusunan Kerangka Acuan KerjaJasa
Konsultansi Perorangan, berdasarkan hasil analisis pada Belanja Jasa
Konsultan Simplifikasi Redesain Perencanaan dan Penganggaran Ditjen
PEIDDTT, PPK sudah memasukan minimal jenis spesifikasi, yaitu:
spesifikasi input, spesifikasi proses dan spesifikasi output.
Dan untuk tahapan Penyusunan Perkiraan Harga, berdasarkan
hasil analisis Paket Pengadaan Pakaian Dinas Harian Pegawai Non
ASN, PPK sudah mendokumentasikan dokumen dari data dan Informasi
Perkiraan dengan pendekatan Harga Paket Pekerjaan Sejenis yang
menjadi dasar PPK untuk membuat Kertas Kerja Perkiraan Harga dan
selanjutnya akan dibuat dokumen HPS yang akan ditetapkan oleh PPK.
Diharapkan pada laporan ini, dapat menjadikan bahan perbaikan
pada pelaksanaan perencanaan pengadaan barang/jasa selanjutnya di
instansi penulis serta pada laporan ini dapat memberikan masukan dan
rekomendasi bagi unit kerja instansi yang bersangkutan dalam
Melakukan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

B. Kendala

Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan On the Job


Training (OJT) yang dilaksanakan mulai dari tanggal 27 Februari hingga
3 Mei 2023 dalam Melakukan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Level 2 di tempat OJT penulis adalah membagi waktu
antara membuat laporan OJT dan melakukan tugas yang diberikan
pimpinan sebagai Pejabat Pengadaan dan Pokja Pemilihan karena
penulis tidak dibebas tugaskan dari pekerjaan tersebut.

20
Pada bulan April penulis banyak ditugaskan Kepala UKPBJ untuk
melaksanakan tender dan sampai selesai pelaksanaan kegiatan OJT
penulis masih melaksanakan proses pemilihan penyedia. Dengan
selesainya Laporan OJT Melakukan Perencanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Level 2 penulis bersyukur dapat melalui kendala
yang dihadapi.

C. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan setelah melakukan kegiatan


On the Job Training (OJT) yaitu untuk dokumen perencanaan
pengadaan dari instansi/ unit kerja yang di reviu, dalam proses
pengadaan agar kedepannnya dapat menjadi lebih baik prosesnya dan
didokumentasikan dengan benar serta seluruh tahapan perencanaan
pengadaan dilakukan sesuai aturan yang berlaku untuk dapat
meningkatkan proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang
transparan dan terbuka.

21
DAFTAR PUSTAKA

Modul Jenis Kompetensi Melakukan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah Level 2 Versi 2.
Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Peraturan Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021
Tentang Pedoman Perencanaan.
Keputusan Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan Sistem
Informasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Jakarta: Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

22
Lampiran 1 Renja

23
24
25
Lampiran 2 Spesifikasi Teknis

26
27
28
29
30
31
32
33
34
Lampiran 3 Kerangka Acuan Kerja

35
36
37
38
39
40
41
42
Lampiran 4 RKAKL

43
Lampiran 5 Dokumentasi Sumber Data dan Informasi Penyusunan HPS

44
45
46
Lampiran 6 Kertas Kerja Perkiraan Harga

47
Lampiran 7 Draft Dokumen HPS Yang Siap Ditetapkan PPK

48
Lampiran 8 Formulir Pertanyaan Identifikasi Kebutuhan

FORMULIR PERTANYAAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN


K/L/PD : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi RI
Satuan Kerja : Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi
PPK : Felix Raharusun, S.STP, MM
Program : Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi
Kegiatan : Pengadaan Pakaian Dinas Harian Pegawai Non ASN
Output : Tersedianya Pakaian Dinas Harian Untuk Pegawai Non ASN
Jenis Kebutuhan : Barang

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

A. Identifikasi kebutuhan barang


1 Nama/jenis barang Pengadaan Pakaian Dinas Harian
Pegawai Non ASN
2 Fungsi/Kegunaan Salah satu sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam rangka
mewujudkan identitas dan
kedisiplinan pegawai

3 Ukuran/Kapasitas - kemeja putih bahan Spesifikasi dibutuhkan


toyobo type pdh dan sesuai dengan user
sejenis, lengan
panjang/pendek
- atribut kelengkapan
lengan baju kiri badge
Ditjen PEID dan lengan
baju kanan logo
Kementerian bordir
- celana hitam bahan
profile dan sejenis
4 Jumlah barang yang 152 Stell
diperlukan
5 Waktu pemanfaatan barang Oktober 2022

6 Pihak yang akan Direktorat Jenderal


menggunakan/mengelola Pengembangan Ekonomi dan
barang Investasi Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi

49
No Pertanyaan Jawaban Keterangan
7 Total perkiraan waktu 14 hari kalender
pengadaan barang
8 Terdapat di e-katalog LKPP Tidak

9 Tingkat Prioritas Kebutuhan Sedang


Barang
10 Perkiraan Biaya Rp. 89.680.000,00

B. Dalam rangka menunjang tugas dan fungsi organisasi


11 Jumlah pegawai dalam unit 152 orang Jumlah pegawai non
kerja ASN di lingkungan
Direkorat Jenderal
Pengembangan
Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
12 Tingkat beban tugas dan Tinggi
tanggungjawab pegawai
dalam melaksanakan tugas
dan fungsi unit kerja
13 Jumlah barang yang telah Tidak ada
tersedia/ dimiliki/ dikuasai
dapat memenuhi kebutuhan
pada unit kerja
C. Identifikasi Barang yang telah tersedia/dimiliki/dikuasai
14 Jumlah barang sejenis yang Tidak Ada
telah tersedia/dimiliki/
dikuasai

15 Kondisi Kelayakan Barang Layak pakai: -


Rusak/dalam perbaikan: -
Tidak dapat digunakan: -
16 Lokasi/keberadaan barang -
17 Sumber dana pengadaan -
barang yang telah
tersedia/dimiliki/dikuasai
D. Identifikasi pasokan (supply) Barang
18 Kemudahan memperoleh Ya
Barang di pasaran Indonesia
sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan
19 Terdapat produsen/pelaku Ya

50
No Pertanyaan Jawaban Keterangan
usaha yang dinilai mampu
dan memenuhi syarat
20 Kriteria Barang Produk dalam negeri, Pabrikan Dijual di wilayah
Indonesia
21 Persyaratan barang memiliki Tidak
nilai TKDN tertentu
E. Persyaratan lain yang diperlukan
22 Cara pengiriman Dikirimkan langsung ke
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi,Kementerian Desa
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi,
Gedung B, Lantai 4, Jl. TMP
Kalibata No. 17 Jakarta Selatan
23 Cara pengangkutan Melalui transportasi darat
24 Cara pemasangan - Semua barang telah
siap untuk digunakan,
didahului dengan
kegiatan pengujian
pada saat barang
diterima
25 Cara penimbunan/ Di Gudang Setditjen PEIDDTT
penyimpanan
26 Cara pengoperasian/ Otomatis
penggunaan
27 Kebutuhan pelatihan untuk Tidak
pengoperasian/pemeliharaan
barang
28 Aspek pengadaan Tidak
berkelanjutan

F. Konsolidasi pengadaan barang


29 Terdapat pengadaan barang Tidak
sejenis pada kegiatan lain
30 Indikasi konsolidasi atas Tidak direkomendasikan
pengadaan barang

51
Pejabat Pembuat Komitmen
Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Felix Raharusun, S.STP, MM,


NIP. 19901205 201507 1 001

52
Lampiran 9 Formulir Perencanaan Pengadaan

Formulir Perencanaan Pengadaan

K/L/PD : Kementerian Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi


Satuan Kerja/SKPD : Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Program : Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
PPK : Felix Raharusun, S.STP, MM
Kegiatan : Pengadaan Pakaian Dinas Harian Pegawai Non ASN
Output : Tersedianya Pakaian Dinas Harian Untuk Pegawai Non ASN
Jenis Kebutuhan : Barang

Kriteria Penyeleng Anggaran


Nama Kriteria Lokasi Jenis Kodefikasi Cara Tipe Metode Jadwal Sumber
No Pelaku Uraian Pekerjaan Nama Paket Spesifikasi Kuantitas Satuan gara Pengadaan
Barang/Jasa Barang/Jasa Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa Pengadaan Swakelola Pemilihan Pelaksanaan Dana
Usaha Swakelola (Rp)

Satu Stell
Pakaian
KBKI dengan
88221 Jasa Atasan
Pembuatan Kemeja
Menyediakan Pakaian Putih
Pakaian Dinas Jadi Dengan
Pengadaan Harian Untuk Kecuali Atribut
Barang Pegawai Non Pakaian Kelengkap
ASN Pengadaan
Pakaian Yang an Logo
Dilingkungan Pakaian
Dinas Produk Terbuat Kementeri
Dinas Harian Pengadaan APBN
1 Harian Dalam Kecil Direktorat Jakarta Barang Dari Kulit Penyedia an Bordir 1 Paket - - 89.680.000
Pegawai Langsung 14 Hari TA 2023
Pegawai Negeri Jenderal Dilengan
Berbulu Non ASN
Non ASN Pengembangan Kanan dan
Ekonomi dan Badge
Investasi Desa, KBLI 14111 Ditjen
Daerah Tertinggal Industri PEID
dan Transmigrasi Pakaian Dilengan
Jadi Kiri Serta
(Konveksi) Bawahan
Dari Tekstil Celana
Hitam
Panjang

Pejabat Pembuat Komitmen


Sekretariat Direktorat Jenderal
Pengembangan Ekonomi dan Investasi
Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Felix Raharusun, S.STP, MM


NIP. 19901205 201507 1 001
Lampiran 10 Surat Penetapan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RI


DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKONOMI DAN INVESTASI
DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Jalan TMP Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan 12750 Telepon 021-79172242 Fax 021-79172242
www.kemendesa.go.id

SURAT PENETAPAN
NOMOR:

Menimbang : Bahwa untuk menindaklanjuti dokumen Perencanaan Pengadaan yang telah


disusun oleh PPK, maka diperlukan penetapan Perencanaan Pengadaan
Dasar : 1. Formulir pertanyaan identifikasi kebutuhan
2. Formulir perencanaan pengadaan
3. Spesifikasi teknis
4. Harga perkiraan sendiri

MENETAPKAN

Kesatu : Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam lingkup (Satuan


Kerja Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) Tahun Anggaran 2022
Kedua : Hasil Perencanaan Pengadaan dituangkan ke dalam Rencana Umum
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun Anggaran 2022
Ketiga : Penetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Jakarta, Oktober 2021


Kuasa Pengguna Anggara

Ir. Sudrajat
NIP. 19641116 199401 1 001

54

Anda mungkin juga menyukai