Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

TRAUMA THORAX

OLEH
AFRITOL
MUHAMMAD FARID
APRIDE TRIMONOLA
LIGA PURNAMA SARI
NELI ISBIANI
PRIMA RAMDA S
RESI OKTASARI
SRI EMIL DARMIZA

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
2014
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Trauma torak semakin meningkat sesuai dengan kemajuan
transportasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.· Di Amerika Serikat
didapatkan 180.000 kematian pertahun karena trauma. 25 % diantaranya
karena trauma torak langsung sedangkan 5 % lagi merupakan trauma
torak tak langsung atau penyerta.
!neumotoraks dide"nisikan se#agai adanya udara di dalam
ka$umrongga pleura. Tekanan di rongga pleura pada orang sehat selalu
negati& untuk dapat mempertahankan paru dalam keadaan #erkem#ang
'in(asi). Tekanan pada rongga pleura pada akhir inspirasi * sd 8 +m ,2-
dan pada akhir ekspirasi 2 sd * +m ,2-.
erusakan pada pleura parietal danatau pleura $iseral dapat
menye#a#kan udara luar masuk ke dalam rongga pleura Sehingga paru
akan kolaps. !aling sering terjadi spontan tanpa ada ri/ayat trauma
dapat pula se#agai aki#at trauma toraks dan karena #er#agai prosedur
diagnostik maupun terapeutik.
Dahulu pneumotoraks dipakai se#agai modalitas terapi pada T paru
se#elum ditemukannya o#at anti tu#erkulosis dan tindakan #edah dan
dikenal se#agai pneumotoraks arti"sial . emajuan teknik maupun
peralatan kedokteran ternyata juga mempunyai peranan dalam
meningkatkan kasuskasus pneumotoraks antara lain prosedur diagnostik
seperti #iopsi pleura TT T3 dan juga #e#erapa tindakan terapeutik
seperti misalnya &ungsi pleura $entilasi mekanik 4!! 6! dapat pula
menjadi se#a# teradinya pneumotoraks 'pneumotoraks iatrogenik).
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

I. DEFENISI
Trauma adalah luka atau +edera "sik lainnya atau +edera "siologis
aki#at gangguan emosional yang he#at 'rooker 2001).
Trauma adalah penye#a# kematian utama pada anak dan orang
de/asa kurang dari ** tahun. !enyalahgunaan alkohol dan o#at telah
menjadi &aktor implikasi pada trauma tumpul dan tem#us serta trauma
yang disengaja atau tidak disengaja 'Smelt7er 2001).
Trauma thora adalah semua ruda paksa pada thora dan dinding
thora #aik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. ',udak 1999).
Trauma thora adalah semua ruda paksa pada thora dan dinding
thora #aik trauma atau ruda paksa tajam atau tumpul. '3ap. :!; #edah
199*).
Trauma thora adalah luka atau +edera yang mengenai rongga
thora yang dapat menye#a#kan kerusakan pada dinding thora ataupun
isi dari +a$um thora yang dise#a#kan oleh #enda tajam atau #ennda
tumpul dan dapat menye#a#kan keadaan ga/at thora akut.
,ematotora adalah tedapatnya darah dalam rongga pleura
sehingga paru terdesak dan terjadinya perdarahan.
Di dalam toraks terdapat dua organ yang sangat $ital #agi kehidupan
manusia yaitu paruparu dan jantung. !aruparu se#agai alat pernapasan
dan jantung se#agai alat pemompa darah. <ika terjadi #enturan atau
trauma pada dada kedua organ terse#ut #isa mengalami gangguan atau
#ahkan kerusakan.

II.ETIOLOGI
• Tamponade jantung = dise#a#kan luka tusuk dada yang tem#us ke
mediastinumdaerah jantung.
• ,ematotoraks = dise#a#kan luka tem#us toraks oleh #enda tajam
traumatik atau spontan
• !neumothoraks = spontan '#ula yang pe+ah)  trauma 'penyedotan
luka rongga dada)  iatrogenik '>pleural tap? #iopsi paaruparu
insersi 6! $entilasi dengan tekanan positi&) ';:4 1995)

III. ANATOMI FISIOLOGI


erangka rongga thora merun+ing pada #agian atas dan
#er#entuk keru+utterdiri dari sternum 12 $erte#ra thora+alis 10 pasang
iga yang #erakhir di anterior dalam segmen tulang ra/an dan 2 pasang
yang melayang.
artilago dari @ igamemisahkan arti+ulasio dari sternum kartilago
ketujuh sampai sepuluh #er&ungsimem#entuk tepi kostal se#elum
menyam#ung pada tepi #a/ah sternu. !erluasanrongga pleura di atas
kla$i+ula dan di atas organ dalam a#domen penting untuk die$aluasi pada
luka tusuk.
us+ulus pe+toralis mayor dan minor merupakanmuskulus utama
dinding anterior thora. uskulus latisimus dorsi trape7iusrhom#oideus
dan muskulus gelang #ahu lainnya mem#entuk lapisan muskulus posterior
dinding posterior thora. Tepi #a/ah muskulus pe+toralis
mayor mem#entuk lipatanplika aksilaris posterior.
Dada #erisi organ $ital paru dan jantung perna&asan #erlangsung
dengan #antuan gerak dinding dada. 4nspirasi terjadi karena kontraksi otot
perna&asan yaitumuskulus interkostalis dan dia&ragma yang
menye#a#kan rongga dada mem#esar sehingga udara akan terhisap
melalui trakea dan #ronkus.
!leura adalah mem#ran akti& yang disertai dengan pem#uluh darah
danlim&atik. Disana terdapat pergerakan +airan &agositosis de#ris
menam#al ke#o+oranudara dan kapiler. !leura $is+eralis menutupi paru
dan si&atnya sensiti& pleura ini #erlanjut sampai ke hilus dan mediastinum
#ersama B sama dengan pleura parietalisyang melapisi dinding dalam
thora dan dia&ragma.
!leura sedikit mele#ihi tepi paru pada setiap arah dan sepenuhnya
terisi dengan ekspansi paru B paru normal hanyaruang potensial yang
ada.Dia&ragma #agian muskular peri&er #erasal dari #agian #a/ah iga
keenamkartilago kosta dari $erte#ra lum#alis dan dari lengkung
lum#okostal #agianmuskuler melengkung mem#entuk tendo sentral.
Cer$us &renikus mempersara"motorik dari interkostal #a/ah
mempersara" sensorik. Dia&ragma yang naik setinggi putting susu turut
#erperan dalam $entilasi paru B paru selama respirasi #iasa tenang
sekitar 5%.

IV. PATOFISIOLOGI
Eongga dada terdiri dari sternum 12 $ere#ra torakal 10 pasang iga
yang #erakhir di anterior dalam segmen tulang ra/an dan 2 pasang iga
yang melayang. Di dalam rongga dada terdapat paruparu yang #er&ungsi
dalam sistem perna&asan. Apa#ila rongga dada mengalami kelainan maka
akan terjadi masalah paruparu dan akan #erpengaruh juga #agi sistem
perna&asan.

Aki#at trauma dada dise#a#kan karena=


Tension pneumothorak +edera pada paru memungkinkan masuknya
udara 'tetapi tidak keluar) ke dalam rongga pleura tekanan meningkat
menye#a#kan pergeseran mediastinum dan kompresi paru kontralateral
demikian juga penurunan aliran #aik $enosa mengaki#atkan kolapnya
paru. !neumothorak tertutup dikarenakan adanya tusukan pada paru
seperti patahan tulang iga dan tusukan paru aki#at prosedur in&asi&
penye#a#kan terjadinya perdarahan pada rongga pleural meningkat
mengaki#atkan paruparu akan menjadi kolaps.
ontusio pasru mengaki#atkan tekanan pada rongga dada
aki#atnya paruparu tidak dapat mengem#ang dengan sempurna dan
$entilasi menjadi terham#at aki#at terjadinya sesak na&as. Sianosis dan
tidak menutup kemungkinan akan terjadi syok.

V. MANIFESTASI KLINIS
•Cyeri pada tempat trauma #ertam#ah pada saat inspirasi.
•!em#engkakan lokal dan krepitasi yang sangat palpasi.
•!asien menahan dadanya dan #erna&as pendek.
•Dyspnea takipnea
• Takikardi
• Tekanan darah menurun.
• Felisah dan agitasi
• emungkinan +yanosis.
• atuk mengeluarkan sputum #er+ak darah.
• ,ypertympani pada perkusi di atas daerah yang sakit.
KLASIFIKASI
Trauma thorak klasi"kasikan menjadi =
I. Tr!" #$"%!& '#(")
A. Terjadi diskontinuitas dinding toraks 'laserasi) langsung aki#at
penye#a# trauma
. Terutama aki#at tusukan #enda tajam 'pisau ka+a ds#) atau
peluru
. Sekitar 10G0% memerlukan operasi torakotomi2.

Trauma tem#us #iasanya dise#a#kan tekanan mekanikal yang


dikenakan se+ara direk yang #erlaku ti#ati#a pada suatu area &okal. !isau
atau proje+tile misalnya akan menye#a#kan kerusakan jaringan dengan
stret+hing dan +rushing dan +edera #iasanya menye#a#kan #atas luka
yang sama dengan #ahan yang tem#us pada jaringan.

erat ringannya +idera internal yang #erlaku tergantung pada organ


yangtelah terkena dan se#erapa $ital organ terse#ut. Derajat +idera
tergantung pada mekanisme dari penetrasi dan temasuk diantara&aktor
lain adalah e"siensi dari energy yang dipindahkan dari o#yek ke jaringan
tu#uhyang terpenetrasi.

;aktor &aktor lain yang #erpengaruh adalah karakteristik dari senjata


seperti ke+epatan si7e dari permukaan impak serta densitas dari jaringan
tu#uh yang terpenetrasi.
!isau #iasanya menye#a#kan +idera yang le#ih ke+il karena iatermasuk
proyektil dengan ke+epatan rendah. 3uka tusuk yang dise#a#kan oleh
pisause#atas dengan daerah yang terjadi penetrasi. 3uka dise#a#kan
tusukan pisau #iasanyadapat ditoleransi /alaupun tusukan terse#ut pada
daerah jantung #iasanya dapatdiselamatkan dengan penanganan medis
yang maksimal.

!eluru termasuk proyektil dengan ke+epatan tinggi dengan


#iasanya #isa men+apai ke+epatan le#ih dari 18002000 kali per detik.
!royektil dengan ke+epatan yang tinggi dapat menye#a#kan dapat
menye#a#kan #erat +idera yang samadenganseperti penetrasi pisau
namun tidak seperti pisau +idera yang dise#a#kan olehpenetrasi peluru
dapat merusakkan struktur yang #erdekatan dengan laluan peluru.
4ni karena dise#a#kan oleh ter#entuknya ka$itas jaringan dan
dengan menghasilkan gelom#ang syok jaringan yang #isa #ertam#ah
luas. Tempat keluar peluru mempunya4 diameter 20G0 kali dari diameter
peluru.

2. Tr!" #!"*!+
A. Tidak terjadi diskontinuitas dinding toraks.
. Terutama aki#at ke+elakaan lalulintas terjatuh olahraga
+rush atau #lastinjuries.
. elainan tersering aki#at trauma tumpul toraks adalah
kontusio paru
D. Sekitar H10% yang memerlukan operasi torakotomi
I. Trauma tumpul le#ih sering didapatkan #er#anding trauma
tem#uskirakirale#ih dari 90% trauma thoraks.

Dua mekanisme yang terjadi pada trauma tumpul=


 trans&er energi se+ara direk pada dinding dada dan organ thoraks.
 deseleraside&erensial yang dialami oleh organ thoraks ketika terjadinya
impak.

enturan yangse+ara direk yang mengenai dinding torak dapat


menye#a#kan luka ro#ek dan kerusakan dari jaringan lunak dan tulang
seperti tulang iga. edera thoraks dengantekanan yang kuat dapat
menye#a#kan peningkatan tekanan intratorakal sehingga menye#a#kan
ruptur dari organ organ yang #erisi +airan atau gas.

VII. KOMPLIKASI
A. Surgi+al Im"sema Su#+utis
erusakan pada paru dan pleura oleh ujung patahan iga yang tajam
memungkinkan keluarnya udara ke dalam +a$itas pleura dari jaringan
dinding dada paru.
Tandatanda khas= pem#engkakan kaki krepitasi.

1. edera 6askuler
Di antaranya adalah +edera pada perikardium dapat mem#uat
kantong tertutup sehingga menyulitkan jantung untuk mengem#ang dan
menampung darah $ena yang kem#ali. !em#ulu $ena leher akan
mengem#ung dan denyut nadi +epat serta lemah yang akhirnya
mem#a/a kematian aki#at penekanan pada jantung.
2. !neumothorak
Adanya udara dalam ka$um pleura. egitu udara masuk ke dalam
tapi keluar lagi sehingga $olume pneumothorak meningkat dan
mendorong mediastinim menekan paru sisi lain.

G. !leura IJusion
Adanya udara +airan darah dalam ka$um pleura sama dengan
e&usi pleura yaitu sesak na&as pada /aktu #ergerak atau istirahat tetapi
nyeri dada le#ih men+olok. ila kejadian mendadak maka pasien akan
syok.
Aki#at adanya +airan udara dan darah yang #erle#ihan dalam
rongga pleura maka terjadi tanda B tanda =
 Dypsnea se/aktu #ergerak kalau e&usinya luas pada /aktu
istirahatpun #isa terjadi dypsnea.
 Sedikit nyeri pada dada ketika #erna&as.
 Ferakan pada sisi yang sakit sedikit #erkurang.
 Dapat terjadi pyreia 'peningkatan suhu #adan di atas normal).
*. !lail hest
!ada trauma yang he#at dapat terjadi multiple &raktur iga dan #agian
terse#ut. !ada saat insprirasi #agian terse#ut masuk sedangkan saat
ekspirasi keluar ini menunjukan adanya paroi+Kalmution 'gerakan
perna&asan yang #erla/anan)

5. ,emopneumothorak
Laitu penim#unan udara dan darah pada ka$um pleura.

VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK


• Eadiologi = &oto thora 'A!).
• Fas darah arteri 'FDA) mungkin normal atau menurun.
• Torasentesis = menyatakan darah+airan serosanguinosa.
• ,emoglo#in = mungkin menurun.
• !a o2 kadangkadang menurun.
• !a -2 normal  menurun.
• Saturasi -2 menurun '#iasanya).
• Toraksentesis = menyatakan darah+airan

IX. PENATALAKSANAAN
onser$ati&
• !em#erian analgetik
• !emasangan plakplester

• <ika perlu anti#iotika


• ;isiotherapy
-perati&in$asi&
• !amasangan Mater Seal Drainage 'MSD).

• !emasangan alat #antu na&as.

• !emasangan drain.
• Aspirasi 'thora+osintesis).

• -perasi '#edah thorais)

Tindakan untuk mensta#ilkan dada=


• iring pasien pada daerah yang terkena.
• Funakan #antal pasien pada dada yang terkena
• Funakan $entilasi mekanis dengan tekanan ekspirai akhir positi&
didasarkan pada kriteria se#agai #erikut=
1. Fejala +ontusio paru
2. Syok atau +edera kepala #erat.
G. ;raktur delapan atau le#ih tulang iga.
*. :mur diatas @5 tahun.
5. Ei/ayat penyakit paruparu kronis.

• !asang selang dada dihu#ungkan dengan MSD #ila tension


!neumothorak mengan+am.
• -ksigen tam#ahan.
BAB III
ASKEP TEORITIS

1. PENGKAJIAN
PRIMARY SURVEY
• Airway (A
Batuk dengan sputum kental atau darah, terkadang disertai dengan muntah darah,
krekels (+), jalan nafas tidak paten.
• Breathing (B)
Adanya napas spontan, dengan gerakan dada asimetris (pada pasien tension
pneumotoraks), napas cepat, dipsnea, takipnea, suara napas kusmaul, napas pendek,
napas dangkal.
• Circulation (C)
Terjadi hipotensi, nadi lemah, pucat, terjadi perdarahan, sianosis, takikardi
• Disability (D)
Penurunan kesadaran (apabila terjadi penanganan yang terlambat)
• Eksposure (E)
Adanya kontusio atau jejas pada bagian dada. Adanya penetrasi penyebab trauma
pada dinding dada

SE,ONDARY SURVEY
Head to toe (H)
akukan pemeriksaan fisik terfokus pada !
 "aerah kepala dan leher ! mukosa pucat, konjungti#a pucat, "$% ("istensi $ena %ugularis)
 "aerah dada !
&nspeksi ! penggunaan otot bantu napas, pernapasan 'ussmaul, terdapat jejas, kontusio,
penetrasi penyebab trauma pada daerah dada.
Palpasi ! adanya ketidak seimbangan traktil fremitus, adanya nyeri tekan
Perkusi ! adanya hipersonor
Auskultasi ! suara napas krekels, suara jantung abnormal. Terkadang terjadi penurunan
bising napas.
 "aerah abdomen ! herniasi organ abdomen
 "aerah ekstrimitas ! pada palpasi ditemukan penurunan nadi femoralis

!engkajian adalah langkah a/al dan dasar dalam proses kepera/atan


se+ara menyeluruh 'oedihartono 199* = 10).!engkajian pasien dengan
trauma thoraks '. Doenges 1999) meliput =
Akti$itas  istirahat
Fejala = dipnea dengan akti$itas ataupun istirahat

Sirkulasi
Tanda = Takikardia  disritmia  irama jantunng gallops nadi api+al
#erpindahtanda ,omman  TD = hipotensihipertensi  D6<

4ntegritas ego
Tanda = ketakutan atau gelisah

akanan dan +airan


Tanda = adanya pemasangan 46 $ena sentralin&use tekanan.

Cyeriketidaknyamanan
Fejala = nyeri uni laterl tim#ul ti#ati#a selama #atuk atau regangan
tajamdan nyeri menusuknusuk yang diper#erat oleh napas dalam
kemungkinanmenye#ar ke leher #ahu dan a#domen.Tanda = #erhatihati
pada area yang sakit perilaku distraksi mengkerutkan /ajah

!ernapasan
Fejala = kesulitan #ernapas  #atuk  ri/ayat #edah dadatrauma penyakit
parukronis in(amasiin&eksi paaru penyakit interstitial menye#ar
keganasan pneumothoraks spontan se#elumnya !!-.Tanda = Takipnea
peningkatan kerja napas  #unyi napas turun atau tak ada &remitus
menurun  perkusi dada hipersonan  gerakkkan dada tidak sama kulit
pu+at sianosis #erkeringat krepitasi su#kutan  mental
ansietas#ingung gelisah pingsan  penggunaan $entilasi mekanik
tekanan positi&

keamanan
Feajala = adanya trauma dada  radiasikemoterapi untuk kkeganasan

!enyuluhan  pem#elajaran
Fejala = ri/ayat &a+tor risiko keluarga T kanker  adanya
#edahintratorakal#iopsy paru

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. etidake&ekti&an pola pernapasan #d ekpansi paru yang tidak
maksimal karena akumulasi udara+airan.
. 4ne&ekti& #ersihan jalan napas #d peningkatan sekresi sekret
dan penurunan #atuk sekunder aki#at nyeri dan keletihan.
. erusakan integritas kulit #erhu#ungan dengan trauma
mekanik terpasang #ullo/ drainage.
III. INTERVENSI
4nter$ensi dan implementasi kepera/atan yang mun+ul pada pasien
dengan trauma thora 'Milkinson 200@) meliputi =

Diagnosa 1 : Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan


ekspansi paru yang tidak maksimal karena trauma.
Tujuan = !ola pernapasan e&ekti$e.
riteria hasil =
• emperlihatkan &rekuensi pernapasan yang e&ekti$e.
• engalami per#aikan pertukaran gasgas pada paru.

• Adapti$e mengatasi &aktor&aktor penye#a#.


4nter$ensi =
1. erikan posisi yang nyaman #iasanya dnegan peninggian kepala
tempat tidur. alik ke sisi yang sakit. Dorong klien untuk duduk
se#anyak mungkin.
2. -#ser$asi &ungsi pernapasan +atat &rekuensi pernapasan dispnea
atau peru#ahan tandatanda $ital.
G. <elaskan pada klien #ah/a tindakan terse#ut dilakukan untuk
menjamin keamanan.
*. <elaskan pada klien tentang etiologi&aktor pen+etus adanya sesak
atau kolaps paruparu.
5. !ertahankan perilaku tenang #antu pasien untuk kontrol diri deCgan
menggunakan pernapasan le#ih lam#at dan dalam.
@. !erhatikan alat #ullo/ drainase #er&ungsi #aik +ek setiap 1 B 2 jam =
. !eriksa pengontrol penghisap untuk jumlah hisapan yang #enar.
8. !eriksa #atas +airan pada #otol penghisap pertahankan pada #atas
yang ditentukan.
9. -#ser$asi gelem#ung udara #otol penempung.
10. !osisikan sistem drainage slang untuk &ungsi optimal yakinkan
slang tidak terlipat atau menggantung di #a/ah saluran masuknya ke
tempat drainage. Alirkan akumulasi dranase #ela perlu.
Diagnosa II : Inefektif bersihan jalan napas berhubungan dengan
peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri
dan keletihan.
Tujuan = <alan napas lan+arnormal
riteria hasil =
• enunjukkan #atuk yang e&ekti&.

• Tidak ada lagi penumpukan sekret di sal. pernapasan.

• lien nyaman.

4nter$ensi =
1. <elaskan klien tentang kegunaan #atuk yang e&ekti& dan mengapa
terdapat penumpukan sekret di sal. pernapasan.
2. Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan #atuk.

Diagnosa III : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma


mekanik terpasang bullow drainage.
Tujuan = en+apai penyem#uhan luka pada /aktu yang sesuai.
riteria ,asil =
• tidak ada tandatanda in&eksi seperti pus.

• luka #ersih tidak lem#a# dan tidak kotor.

• Tandatanda $ital dalam #atas normal atau dapat ditoleransi.

4nter$ensi =
1. aji kulit dan identi"kasi pada tahap perkem#angan luka.
2. aji lokasi ukuran /arna #au serta jumlah dan tipe +airan luka.
G. !antau peningkatan suhu tu#uh.
*. erikan pera/atan luka dengan tehnik aseptik. alut luka dengan
kasa kering dan steril gunakan plester kertas.
5. <ika pemulihan tidak terjadi kola#orasi tindakan lanjutan misalnya
de#ridement.
@. Setelah de#ridement ganti #alutan sesuai ke#utuhan.
. ola#orasi pem#erian anti#iotik sesuai indikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges arilyn I. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Idisi G. IF =
<akarta.oedihartono 199*. !roses Keperawatan di Rumah "akit. IF =
<akarta.
rooker hristine. 2001. Kamus "aku Keperawatan. IF = <akarta.
Dorland M. A. Ce/man. 2002. Kamus Kedokteran. IF = <akarta.
;:4. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu bedah. #inarupa Aksara = <akarta
,udak .. 1999. epera/atan ritis. <akarta = IF.
Casrul IJendi. 1995. !engantar !roses Keperawatan. IF. <akarta.
Smelt7er Su7anne . 2001. Keperawatan $edikal%#edah runner and
Suddarth Id.8 6ol.G. IF = <akarta.
Milkinson <udith . 200@. #uku "aku Diagnosis Keperawatan edisi . IF
= <akarta.
Amjmed.org

Anda mungkin juga menyukai