Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Metabolite Sekunder Pada Tanaman Kacang Hijau”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Fisiologi
Tanaman
Dosen Pengampu : Asia Arifin, S.P., M.Si

Oleh :
Nama: St Aulia Azifah
NIM : A0321310
Kelas : B, Agroekoteknologi

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb…
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah pencipta alam semesta atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Metabolite Sekunder Pada Tanaman Kacang
Hijau” yang merupakan persyaratan bagi setiap mahasiswa yang ingin
menyelesaikan studi mata kuliah Fisiologi Tanaman.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, para keluarga, para sahabat serta para pengikutnya,
semoga kita menjadi golongan yang meraih syafaat beliau di hari kemudian.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
berbagai referensi, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan
makalah ini juga sepenuhnya masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki oleh karena itu,
saya mengharapkan segala saran serta masukan dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak, baik dari dosen pengampu. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi para mahasiswa pertanian.
Wa’alaikum salam wr.wb.

Majene, 01 Juni 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kacang hijau (Vigna radiata) adalah tanaman yang populer dalam
budidaya dan konsumsi manusia. Selain menjadi sumber protein dan serat,
tanaman kacang hijau juga menghasilkan berbagai metabolit sekunder yang
memiliki sifat-sifat bioaktif. Makalah ini bertujuan untuk mengulas berbagai jenis
metabolit sekunder yang ditemukan dalam tanaman kacang hijau, serta sifat,
fungsi, dan potensi aplikasi mereka.

Metabolit sekunder adalah senyawa yang dihasilkan oleh tanaman sebagai


respons terhadap stres lingkungan atau untuk berinteraksi dengan organisme lain.
Tanaman kacang hijau menghasilkan berbagai metabolit sekunder seperti
alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, tannin, dan senyawa terpenoid. Setiap
kelompok metabolit sekunder ini memiliki sifat dan aktivitas biologis yang unik.

Alkaloid adalah salah satu kelompok metabolit sekunder yang ditemukan


dalam tanaman kacang hijau. Beberapa alkaloid yang telah diisolasi dari tanaman
kacang hijau adalah viginin, vigitoksin, dan vitexin. Alkaloid memiliki berbagai
efek farmakologis, termasuk sebagai antioksidan, antikanker, dan antiinflamasi.

Flavonoid adalah senyawa yang memberikan warna pada tanaman dan


memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Tanaman kacang hijau mengandung
berbagai flavonoid seperti quercetin, kaempferol, dan isorhamnetin. Flavonoid
memiliki potensi sebagai antioksidan, antimikroba, dan antiinflamasi.

Fenolik adalah senyawa yang banyak ditemukan dalam tanaman kacang hijau
dan memiliki sifat antioksidan yang signifikan. Beberapa fenolik yang ditemukan
dalam tanaman kacang hijau adalah asam klorogenat, asam protocatekuat, dan
asam galat. Fenolik memiliki peran penting dalam perlindungan tanaman terhadap
stres oksidatif dan penyakit.

Saponin adalah senyawa yang ditemukan dalam banyak tanaman, termasuk


tanaman kacang hijau. Saponin memiliki aktivitas antiinflamasi, antivirus, dan
antikanker. Saponin yang ditemukan dalam tanaman kacang hijau, seperti
bauhinin dan batatasin III, memiliki potensi sebagai agen antitumor.
Tanin adalah senyawa polifenolik yang memberikan rasa pahit pada tanaman
kacang hijau. Tanin memiliki sifat antioksidan dan antitumor. Tanin juga dapat
berperan sebagai antimikroba dan antiperadangan.

Terpenoid adalah kelompok senyawa yang banyak ditemukan dalam minyak


esensial tanaman kacang hijau. Terpenoid memiliki berbagai efek farmakologis
seperti antioksidan, antimikroba, dan antikanker. Beberapa terpenoid yang
ditemukan dalam tanaman kacang hijau adalah limonene, linalool, dan geraniol.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja sifat yang dikaitkan dalam metabolit sekunder pada tanaman
kacang hijau?
2. Bagaimana fungsi dalam metabolite sekunder pada tanaman kacang hijau?
3. Apa saja potensi aplikasi pada metabolit sekunder dalam tanaman kacang
hijau?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat yang dikaitkan dalam metabolit sekunder pada
tanaman kacang hijau.
2. Untuk mengetahui fungsi metabolit sekunder pada tanaman kacang hijau.
3. Untuk mengetahui apa saja potensi aplikasi pada metabolit sekunder
dalam tanaman kacang hijau.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat yang dikaitkan dalam Metabolit sekunder pada tanaman Kacang
Hijau

 Aktivitas biologis : Banyak metabolit sekunder dalam tanaman kacang


hijau telah diketahui memiliki aktivitas biologis yang beragam. Beberapa
senyawa memiliki potensi sebagai antimikroba, antioksidan, antikanker,
antiinflamasi, antidiabetes, atau antiparasit. Sifat-sifat ini membuat
metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau menarik untuk penelitian
potensi penggunaan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit.
 Senyawa fitokimia : Metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau
dapat termasuk dalam berbagai kelas senyawa fitokimia, seperti flavonoid,
fenolik, terpenoid, alkaloid, saponin, dan lain-lain. Setiap kelas senyawa
ini memiliki sifat kimiawi yang unik dan dapat memberikan manfaat
kesehatan yang berbeda.
 Antioksidan : Banyak metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau
memiliki sifat antioksidan. Mereka dapat melindungi sel-sel tubuh dari
kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Sifat antioksidan
ini dapat berkontribusi pada potensi aktivitas antikanker dan perlindungan
dari penyakit degeneratif.
 Aroma dan rasa : Beberapa metabolit sekunder dalam tanaman kacang
hijau dapat memberikan aroma dan rasa khas pada tanaman tersebut.
Misalnya, senyawa seperti isoflavonoid dan senyawa volatil dapat
memberikan aroma dan rasa tertentu pada biji kacang hijau.
 Bahan pewarna alami : Beberapa senyawa metabolit sekunder dalam
tanaman kacang hijau dapat berperan sebagai bahan pewarna alami.
Contohnya adalah senyawa antosianin yang memberikan warna merah,
ungu, atau biru pada beberapa varietas kacang hijau.
 Potensi toksik : Meskipun banyak metabolit sekunder dalam tanaman
kacang hijau memiliki aktivitas biologis yang menguntungkan, beberapa
senyawa dapat memiliki potensi toksik. Oleh karena itu, penting untuk
memahami sifat toksisitas dan dosis yang aman sebelum menggunakan
atau mengonsumsi senyawa-senyawa tersebut.
2.2 Fungsi metabolit sekunder pada tanaman kacang hijau
 Perlindungan dari Serangan Hama dan Penyakit :
Beberapa metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau memiliki sifat
antimikroba dan antifungal yang dapat melindungi tanaman dari serangan
hama dan penyakit. Senyawa-senyawa ini dapat bertindak sebagai
pertahanan alami tanaman, membantu melawan patogen dan
meminimalkan kerusakan pada tanaman kacang hijau.
 Interaksi dengan Organisme lain :
Metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau juga dapat berperan
dalam interaksi dengan organisme lain, seperti serangga penyerbuk dan
hewan herbivora. Beberapa senyawa metabolit sekunder dapat menarik
serangga penyerbuk untuk membantu dalam penyerbukan tanaman,
sementara senyawa lain dapat berfungsi sebagai pertahanan terhadap
herbivora yang makan tanaman.
 Respons terhadap stres Lingkungan :
Metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau dapat berfungsi sebagai
respons terhadap stres lingkungan, seperti kekeringan, suhu ekstrem, atau
radiasi UV. Beberapa senyawa metabolit sekunder dapat bertindak sebagai
antioksidan, melindungi tanaman dari kerusakan oksidatif akibat stres
lingkungan.
 Komunikasi antar Sel :
Metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau juga dapat berperan
dalam komunikasi antar sel. Mereka dapat bertindak sebagai sinyal kimia
yang mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan respons tanaman
terhadap lingkungan. Senyawa-senyawa ini dapat mempengaruhi berbagai
proses fisiologis dalam tanaman kacang hijau.
 Keterlibatan dalam Biosintesis Zat Sintetik :
Beberapa metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau dapat
digunakan sebagai bahan baku dalam sintesis zat sintetik. Misalnya,
senyawa-senyawa tertentu dapat digunakan sebagai sumber bahan baku
dalam industri farmasi, kosmetik, atau industri lainnya.
 Potensi Pemanfaatan dalam Pengobatan :
Beberapa metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau memiliki
potensi dalam pengobatan manusia. Misalnya, senyawa-senyawa dengan
aktivitas antikanker, antiinflamasi, atau antimikroba dapat dieksplorasi
sebagai sumber bahan aktif dalam pengembangan obat-obatan atau terapi
alternatif.
2.3 Potensi aplikasi dalam metabolite pada tanaman kacang hijau
 Farmasi : Metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau dapat memiliki
potensi dalam pengembangan obat-obatan. Beberapa senyawa metabolit
sekunder telah menunjukkan aktivitas antikanker, antimikroba,
antiinflamasi, dan antioksidan. Senyawa-senyawa ini dapat digunakan
sebagai bahan aktif dalam pengembangan obat-obatan untuk pengobatan
penyakit tertentu.
 Suplemen Makanan dan Fungsional : Metabolit sekunder dalam tanaman
kacang hijau, seperti flavonoid, fenolik, dan saponin, dapat digunakan
sebagai suplemen makanan atau bahan tambahan fungsional. Senyawa-
senyawa ini memiliki potensi sebagai antioksidan alami yang dapat
meningkatkan kesehatan dan memberikan manfaat tambahan bagi
konsumen.
 Kosmetik dan Perawatan Kulit : Beberapa senyawa metabolit sekunder
dalam tanaman kacang hijau dapat digunakan dalam produk-produk
kosmetik dan perawatan kulit. Senyawa-senyawa ini dapat memiliki sifat
antioksidan, antiinflamasi, dan pemutihan kulit yang bermanfaat dalam
menjaga kesehatan kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
 Pertanian dan Perlindungan Tanaman : Metabolit sekunder dalam tanaman
kacang hijau dapat digunakan dalam perlindungan tanaman. Senyawa-
senyawa ini dapat memiliki sifat antimikroba dan antifungal yang dapat
digunakan sebagai alternatif alami untuk pengendalian hama dan penyakit
tanaman. Penggunaan metabolit sekunder dapat membantu mengurangi
penggunaan pestisida kimia dan meningkatkan keberlanjutan pertanian.
 Industri Pangan : Beberapa senyawa metabolit sekunder dalam tanaman
kacang hijau dapat digunakan dalam industri pangan. Misalnya, senyawa
antosianin dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam makanan dan
minuman, sementara senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai bahan
tambahan untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan keamanan pangan.
 Bahan Bioaktif dalam produk-produk Rumah Tangga : Metabolit sekunder
dalam tanaman kacang hijau dapat digunakan sebagai bahan bioaktif
dalam produk-produk rumah tangga. Misalnya, senyawa-senyawa
antimikroba dapat digunakan dalam produk pembersih dan sanitasi alami.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau


memiliki potensi yang besar dalam berbagai aplikasi. Senyawa-senyawa
metabolit sekunder ini dapat digunakan dalam pengembangan obat-obatan,
suplemen makanan, kosmetik, perlindungan tanaman, industri pangan, produk-
produk rumah tangga, dan bidang lainnya. Fungsi-fungsi metabolit sekunder
dalam tanaman kacang hijau meliputi perlindungan tanaman, interaksi dengan
organisme lain, respons terhadap stres lingkungan, komunikasi antar sel, dan
keterlibatan dalam biosintesis zat sintetik. Penting untuk melakukan penelitian
lebih lanjut untuk memahami sifat-sifat metabolit sekunder yang spesifik dalam
tanaman kacang hijau dan mengembangkan teknologi yang efisien dalam
ekstraksi dan formulasi senyawa-senyawa ini. Dengan memanfaatkan potensi
metabolit sekunder dalam tanaman kacang hijau, dapat tercipta produk-produk
yang bermanfaat bagi kesehatan, pertanian, industri, dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai