Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan manusia akan


bahan pangan dan hortikultura, maka pertanian tradisional di Indonesia mulai
berkembang dan lebih diperhatikan lagi perkembangannya. Tanaman pangan
merupakan jenis tanaman yang mengandung karbohidrat, yang merupakan sumber
pangan bagi manusia, sedangkan tanaman hortikultura merupakan tanaman sayur-
sayuran dan buah-buahan yang mengandung protein dan lainnya (Borror, 1991).

Hama adalah hewan atau binatang yang merusak tanaman sehingga menyebabkan
kerugian secara ekonomi. Dalam menentukan serangan yang dilakukan oleh hama
jenis tertentu maka identifikasi sangat diperlukan, identifikasi dapat dilakukan
dengan melihat gejala serangan. Serangan yang disebabkan oleh hama seperti
serangga akan meninggalkan gejala kerusakan yang khas pada tanaman
tersebut. Gejala adalah setiap perubahan pertanaman yang mengarah pada
pengurangan hasil kualitas dari hasil yang diharapkan akibat serangan
hama. Gejala merusak yang diakibatkan oleh serangan hama khususnya dari
serangga tidak bisa lepas dari pembicaraan mengenai morfologi alat mulut
serangga hama (Wahyu, 2010).

Pada bubidaya pertanian petani sering menghadapi suatu masalah besar yaitu
berupa gangguan hama dan penyakit serta ketidakseimbangan hara. Beberapa
serangan hama dan penyakit, sering kali menampilkan keragaan yang serupa tapi
tak sama dengan ketidakseimbangan hara. Hama adalah organisme yang dianggap
merugikan dan tidak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam pertanian,
hama adalah organisme pengganggu tanaman yang menimbulkan kerusakan
II. TINJAUAN PUSTAKA

Ganguan merupakan suatu proses interaksi antar berbagai faktor yang


mempengaruhi. Hasil proses interaksi tersebut dapat dilihat dengan adanya
kerusakan pada tanaman, Karena tanaman yang terganggu oleh pengganggu
tertentu sering menunjukkan kerusakan akan tertentu pula. Beberapa jenis hama
tidak hanya memakan bagian tubuh tanaman tetapi juga mengeluarkan substansi
tertentu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis hama
yang lain akan meninggalkan bebas aktivitas yang khas (Endah, dkk, 2005).

Banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang mempunyai
arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak macam
patogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat
menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen
tumbuhan tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula
yang menyerang berbagai macam organ tanaman. Sebagai akibat dari reaksi
tersebut maka suatu kerusakan tertentu akan tampak pada tanaman (Borror, 1991).

Perkembangan selanjutnya, bagian patogen atau patogen itu sendiri dapat


menampakkan diri pada permukaan tanaman inang yang abnormal. Abnormalitas
atau perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman sakit sebagai akibat
adanya serangan agensia penyakit-penyakit (pathogen) tersebut disebut gejala,
sedangkan pengenal yang ditunjukkan oleh selain reaksi tanaman inang disebut
tanda. Contoh tanda penyakit misalnya miselium jamur, spora atau konidi jamur,
badan buah jamur, mildew, sklerosium, koloni baketri yang berupa lendir, dan
sejenisnya (Pracaya , 2007).
III.METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah alat tulis dan cawan petri.
Sedangkan bahan yang digunakan ialah specimen bercak daun kakao, daun pisang
menggulung, daun jambu, daun singkong, pomegranate, buah kakao oleh
Helopeltis sp, daun manga, buah kopi, daun angsana, kutu daun jagung, daun
cabai jawa, daun jambu air, kakao, daun manga.

3.2 Prosedur Kerja


1. Praktikum menuju meja kerja masing-masing
2. Pada setiap meja kerja telah disiapkan beberapa spesimen
3. Amati dengan seksama bagian tanaman yang menimbulkan gejala
4. Gambar dan jelaskan gejala-gejalanya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil dari praktikum ini ialah sebagai berikut:

No Gambar Keterangan
1. Buah Kakao Gejala : Malfrmasi
Perilaku Menyerang : Menutupi
bagian luar buah
Tipe mulut hama : Menusuk,
menghisap
Hama/Ordo : (Helopeltis sp)/
Hemiptera

2. Daun Pisang Menggulung Gejala : Malfofrmasi


Perilaku Menyerang : Pada bagian daun
Tipe mulut hama : Menusuk
menghisap
Hama/Ordo : (Erionota thrax)/
Lepidoptera
V. KESIMPULAN

1. Pada umumnya setiap jenis serangga memiliki gejala serangan dan jenis
kerusakan yang berbeda-beda sesuai tipe mulut serangga.

2. Bioekologi dri hama yang menyerang bervariasi ada yang menyerang saat larva
ada juga yang menyerang saat fase imago, demikian pula dengan pengendaliannya
juga akan berbeda-beda menyesuaikan bioekologinya.
DAFTAR PUSTAKA

Bastari, D. Husni. 1997. Pedoman Pengelolaan Kopi Arabika. PTPN XII:


Surabaya.

Borror. 1991. An Introduction To the Study Of Insect. Fifth edition. College


publish: New york.

Endah, Joisi, Nopisan. 2005. Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman.


Agromedia Pustaka: Jakarta.

Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia (Revised Edition). PT Ichtiar


Baru-Van Hoeve, Jakarta. 701 hlm.

Novary, T. S. 1997. Bertanam Kubis. Penebar Swadaya: Jakarta.

Pracaya. 2007. Hama dan Peyakit Tanaman. Penebar Swadaya: Jakarta.

Shoemaker, C.A. 1980. In C.B. Huffaker (Ed.). New technology of pest control.
John Wiley and sons: New York. pp. 25-49.

Sutiyoso, Y., Widodo. 2010. Hama dan Penyakit Tanaman. Depok: PT Trubus
Swadaya.

Wahyu, Anggraheni. 2010. Laporan Dasar Perlindungan Tanaman, Hama


Penting Tanaman Utama. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya: Malang.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai