Anda di halaman 1dari 3

Tugas Tutorial 1 Evaluasi Pembelajaran di SD

Nama : Dhanang Robbiansah


NIM : 857842969
Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD

1. Pengukuran merupakan suatu kegiatan penentuan angka dari objek yang diukur.
Asesmen merupakan kegiatan suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi hasil belajar siswa
yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil
belajar dan perkembangan belajar siswa.
Evaluasi merupakan penilaian seluruh program pendidikan mulai dari perencanaan suatu program
substansi Pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta pelaksanaannya,
pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen pendidikan, dan reformasi pendidikan
secara keseluruhan.

2. Prinsip-prinsip penilaian antara lain :


1) Berorientasi pada pencapaian kompetensi
Penilaian yang dilakukan berfungsi untuk mengukur ketercapaian siswa dalam pencapaian
kompetensi seperti yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
2) Valid
Penilaian yang dilakukan harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
3) Adil
Penilaian yang dilakukan harus adil untuk seluruh siswa. Siswa harus memperoleh kesempatan
dan perlakuan yang sama.
4) Objektif
Dalam menilai hasil belajar siswa maka harus dapat menjaga objektivitas proses dan hasil
penilaian.
5) Berkesinambungan
Penilaian yang dilakukan harus terencana, bertahap, teratur, terus menerus dan
berkesinambungan untuk memperoleh informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.
6) Menyeluruh
Penilaian yang dilakukan harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang terdapat dalam
kurikulum yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
7) Terbuka
Kriteria penilaian harus terbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan hasil belajar siswa
jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
8) Bermakna
Hasil penilaian hendaknya mempunyai makna bagi siswa dan juga pihak-pihak yang
berkepentingan, dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil belajar siswa,
keunggulan dan kelamahan siswa, minat, serta potensi siswa dalam mencapai kompetensi yang
telah ditetapkan.

3. Tujuan dan fungsi Tes Sumatif :


1) Bagi Siswa
Untuk menilai keberhasilan siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian proses pembelajaran.
2) Bagi Guru
Dapat menjadi bahan renungan bagi guru untuk menganalisis Kembali proses pembelajaran
yang telah dilakukan sehingga dapat ditemukan apa yang menjadi faktor penyebab adanya siswa
yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran.
3) Bagi Orang Tua
Dapat menjadikan bahan evaluasi bagi orangtua mengenai perkembangan hasil belajar anak dan
memperoleh gambaran tentang prestasi anak di sekolah.
4) Bagi Kepala Sekolah
Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), sebagai pembanding dengan hasil serupa yang dicapai
oleh sekolah lain.

4. Keunggulan Tes Objektif :


1) Untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan
penerapan).
2) Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
3) Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten karena
jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
4) Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis
butir soal.
5) Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6) Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.
Kelamahan Tes Objektif :
1) Hanya untuk mengukur proses berpikir rendah.
2) Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes
uraian.
3) Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
4) Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri karena
semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.

5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkonstruksi Tes Objektif :


1) Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal.
2) Hindari pengulangan kata yang sama pada pokok soal.
3) Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal.
4) Alternatif jawaban yang dibuat harus logis, homogen, dan pengecoh menarik untuk dipilih.
5) Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar.
6) Setiap butir soal hanya mempunyai satu jawaban benar.
7) Hindari penggunaan ungkapan negatif pada pokok soal.
8) Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau jawaban salah.
9) Jika alternatif jawaban berbentuk angka, urutkan mulai dari yang besar atau yang kecil.
10) Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis pada pokok soal.
11) Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung soal yang lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkonstruksi Tes Uraian :
1) Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang telah dibuat.
2) Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar atau tidak tepat jika diukur dengan
tes objektif.
3) Kembangkan butir soal tersebut dari suatu kasus. Dari kasus tersebut tuliskan beberapa
pertanyaan yang diinginkan.
4) Gunakan tes uraian terbatas.
5) Usahakan agar pertanyaan yang diberikan mengungkap pendapat siswa bukan hanya sekedar
menyebutkan fakta.
6) Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir bagi
siswa.
7) Rancanglah sejumlah pertanyaan yang memang dapat dikerjakan oleh siswa dalam satu waktu
ujian yang telah ditentukan.
8) Hindari penggunaan pertanyaan pilihan.

Anda mungkin juga menyukai