Anda di halaman 1dari 1

Pada percobaan ini efektivitas fitormediasi pada eceng gondok setelah diamti

selama 7 hr yaitu toples dengan ‘kontrol’ yang hanya diisi larutan deterjen saja
tidak mengalami perubahan apapun, yakni tetap keruh dan berwarna putih. Akan
tetapi, volume larutan pada “control” berkurang karena disebabkan terjadinya
penguapan atau diserap oleh tanaman eceng gondok tersebut. Akan tetapi pada
tople ‘A’ dan ‘B’ mengalami banyak perubahan. Didalam toples ‘A’ dan ‘B’ diisi
tanaman eceng gondok masing-masing 1:2. Yaitu toples ‘A’ pada hari pertama
smapai hr ke-7 terjadi perubahan warna pada larutannya. Larutan deterjen yang
Awalnya berwarna putih keruh menjadi merah gelap pekat seperti warna teh dan
tanaman pada eceng gondok pun yang awalnya hijau segar menjadi perlahan layu
terutama pada daun, tetapi sebagian batangnya masih hidup. Begitu juga pada
toples ‘B’ larutan deterjen yang awalnya berwarna purih keruh berubah menjadi
hitam kecoklatan atau hitam gelap, dan tanaman pada eceng gondok juga
mengalami perubahan yang awalnya hijau segar menjadi layu, namun sebagian
batangnya juga masih hidup atau tidak layu. Tidak hanya itu, tanaman eceng
gondok tetap tumbuh dengan baik dan tidak layu sepenuhnya sampai volume air
pada toples ‘A’ dan ‘B’ juga berkurang. Jadi efektivitas pada pengamatan
fitoremediasi eceng gondok kami anggap 50% gagal dan 50% berhasil.

Anda mungkin juga menyukai