Pengaruh Media Air Perendaman Terhadap Kecepatan Perkecambahan Tanaman Kacang Merah
Pengaruh Media Air Perendaman Terhadap Kecepatan Perkecambahan Tanaman Kacang Merah
PERENDAMAN TERHADAP
KECEPATAN
PERKECAMBAHAN
TANAMAN
KACANG MERAH
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang
tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah adalah bahan
makanan yang baik untuk menurunkan kolesterol. Selain dapat menurunkan kolesterol,
kacang merah juga baik untuk mencegah tingginya gula darah karena memiliki kandungan
serat yang tinggi. Dalam 100 gram kacang merah kering, dapat menghasilkan 4 gram serat
terdiri dari serat larut dalam air dan serat yang tidak larut air. Protein yang dikandung kacang
merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung.
Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus vulgaris L. Kacang merah berbentuk
biji. Secara sederhana, apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan
mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan perkecambahan. Proses perkecambahan
dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam berupa gen dan hormon, sedangkan
faktor luarnya berupa suhu, cahaya matahari, kelembapan, dan nutrisi. Faktor-faktor tersebut
sangat berperan penting bagi tumbuhan. Misalnya, cahaya matahari. Dengan bantuan
cahaya matahari, tumbuhan dapat hidup dengan baik. Selain itu, cahaya matahari juga
sangat membantu dalam proses pertumbuhan, perkecambahan, dan fotosintesis.
Namun kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada perkecambahan dan
pertumbuhan tanaman kacang merah jika perendaman bijinya dilakukan dengan jenis
air yang berbeda.
Identifikasi Masalah
KAJIAN PUSTAKA
Air Kelapa Muda
Di dalam air kelapa muda terkandung zat gizi, vitamin, dan mineral. Bahkan
ada yang mengatakan bahwa komposisinya mirip dengan cairan infus. Air
kelapa muda, mengandung tanin atau antidotum (anti racun). Sebagai
sumber tenaga, air kelapa mengandung glukosa. Sebagai sumber zat
pembangun, pada air kelapa terdapat protein. Air kelapa mengandung
beberapa macam protein. Beberapa diantaranya adalah alanin, arginin, asam
aspartat, asam glutamat, histidin, fenilalanin, dan tirosin. Selain itu, air
kelapa juga kaya dengan mineral (natrium, kalium, kalsium, magnesium,
besi, dan tembaga) dan vitamin (vitamin C dan 7 macam vitamin B yaitu
nikotinik, asam pantotenat, biotin, riboflavin (B2), asam folat,
pemindah hara tanaman, meningkatkan osmosis sel, mencegah kehilangan air yang
tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion lain, juga berperan dalam fotosistem II dari
proses fotosintesis.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Dalam penyusuan karya tulis ini, digunakan metode eksperimen
yang dilakukan dengan melakukan percobaan tentang pengaruh
media air perendaman terhadap kecepatan perkecambahan
tanaman kacang merah. Yang bertujuan untuk memperoleh data
kuantitatif yang nantinya dipergunakan dalam menjawab hipotesis
yang telah dibuat.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol yaitu yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen tetapi
dijaga agar tidak memberikan pengaruh. Sebagai variabel kontrol adalah
biji kacang merah, media tanam (tanah gembur) dan pemberian air yang
sama.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Jumlah Biji Yang Berkecambah
Jumlah Biji Yang Berkecambah Ket. Jumlah Biji Yang Berkecambah Ket.
1 1 - Belum ada biji yang berkecambah - Belum ada biji yang berkecambah
2 2 3 biji Testa biji pecah, dan mulai muncul radikula 1 biji Testa biji pecah, dan mulai muncul radikula
3 3 8 biji Testa biji pecah, muncul radikula. 3 biji Testa biji pecah, muncul radikula.
Kotiledon biji mulai terbuka, radikula memanjang Kotiledon biji masih tertutup, radikula memanjang
4 4 9 biji menembus tanah 4 biji tetapi belum menembus tanah
Batang tanaman bertambah tinggi, Mulai muncul Kotiledon masih tertutup, radikula masuk
5 5 10 biji plumula 7 biji menembus tanah
Batang tanaman bertambah tinggi, muncul plumula, Batang bertambah tinggi, kotiledon mulai terbuka
6 6 10 biji kotiledon biji terbuka 9 biji tetapi belum sepenuhnya
Dari percobaan yang dilakukan, ternyata ada perbedaan yang muncul pada perkembangan
kacang merah yang sebelumnya direndam dengan air kelapa muda dan air PAM. Dari 12 biji kacang
merah yang direndam dengan air PAM, hanya ada 10 biji kacang merah yang berkecambah.
Sedangkan pada perendaman dengan menggunakan air kelapa muda, ada 9 biji kacang merah
yang berkecambah dari 12 biji kacang merah yang ditanam di dalam polybag B. Lama dormansinya
pun sama, yaitu selama 1 hari. Jadi perbandingan pertumbuhan antara kecambah yang direndam
pada air PAM dan air kelapa muda adalah 10 : 9.
Perbedaan kecepatan perkecambahan pada polybag A dan B disebabkan karena perbedaan
pH air, kandungan mineral, dan kualitas dari biji itu sendiri. pH air PAM bersifat basa 10,9
(berdasarkan laporan praktikum Pengukuran Kualitas Air PAM Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang tahun 2012). Sedangkan ph air kelapa
4,27-6,17 (sumber : direktorat gizi depkes RI (1988). Hal ini dikarenakan air PAM bersifat basa. pH
yang bersifat normal sampai basa sangat cocok digunakan untuk pertumbuhan tanaman.
Sedangkan pH yang terlalu asam bersifat racun bagi tanaman. Seperti yang telah dijelaskan pada
bahasan sebelumnya air kelapa muda memiliki zat anti racun yang disebut antidotum (tanin).
Tetapi sifat racun pada air kelapa karena pH-nya yang asam hanya tidak ternetralisir dengan
sempurna sehingga racun karena sifat pH-nya yang asam masih berpengaruh pada proses
perkecambahan tanaman. Air PAM tidak bersifat racun bagi tumbuhan karena pH-nya bersifat basa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air PAM mengandung
Klorin (Cl). Klorin berperan dalam pembentukan hormon
tanaman. Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas
produksi tanaman. Klorin juga berperan untuk memperbaiki dan
meninggikan hasil kering tanaman seperti tembakau, kacang-
kacangan, kapas, dan tanaman sayuran. Klor merupakan unsur
yang diserap dalam bentuk ion Cl oleh akar tanaman dan dapat
diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman,
misalnya daun. Kadar Cl dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm
berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada tanaman
adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran
hara mikro. Sumber Cl sering berasal dari air PAM (Arnon dan
Stout, 1998).
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan dalam penelitian ini,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biji kacang merah yang direndam
pada air PAM lebih cepat berkecambah dibandingkan dengan biji kacang
merah yang direndam di air kelapa muda, dengan perbandingan 10 : 9.
Hal ini disebabkan karena kandungan air PAM lebih berpotensi memacu
pertumbuhan tanaman (karena kandungan Klorin (Cl). Disamping itu air
PAM merupakan pelarut dengan derajat keasaman yang cocok
dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman. Jadi, dalam media
perendaman lebih efektif mengguanakan air PAM dibandingkan dengan
air Kelapa muda.
Saran