Setelah melakukan pengamatan selama 6 minggu untuk mencangkok dan 1 minggu untuk
kecambah, hasil yang diperoleh yakni yang pertama pada mencangkok , pohon yang digunakan
untuk mencangkok adalah pohon blimbing, pada minggu pertama sampai minggu ke empat
cangkok pohon blimbing belum ada perubahan, seharusnya pada minggu ke 4 cangkok sudah
tumbuh akar , hal ini terjadi karan faktor lingkungan , lingkungan memiliki peran penting pada
proses cangkok. Pencangkok an yang baik dilakukan ketika cuaca cerah ,tidak hujan tapi tidak
terlalu panas. Sedangkan pada minggu ke satu sampai empat cuaca yang terjadi sangat panas
sehingga bisa menghambati proses pertumbuhan cangkok. Pada minggu ke lima dan ke enam
pohon cangkok belum mengalami perubahan , hal ini terjadi karna cuaca lingkungan yang tidak
setabil , sehingga menghambat terjadinya perkembangan pada pohon yang dicangkok. Selain
faktor cuaca ada faktor lain yang mempengaruhi terhambatnya proses pencangkok an yakni tidak
bersih saat membersihkan kambium pada pohon, sehingga menyebabkan kulit kembali tertutup.
Pengamatan pada tumbuhan kecambah selama satu minggu yang disiram menggunakan air biasa,
air detergen, dan air teh , 3 gelas di taruh di sinar mata hari dan 3 gelas ditempat yang gelp yang
tidak terkena sina mata hari sma sekali. Pada hari pertama tidak ada perubahan yang terjadi,pada
hari kedua batang kecambah pada air biasa tumbuh pada tempat terang rata-rata yang diperoleh
adalah 0,6 sedangkan ditempat gelap rata-rata yang diperoleh 0,6 juga , pada air teh juga sudah
tumbuh batang kecambah ditempat terang mempunyai rata- rata 0,3 dan ditempat gelap 0,8 ,
pada air detergen tumbuhan kecambah mati, disebabkan air detergen keras yang menyebabkan
biji kecambah langsung berwarna hitam dan mati. Pada hari ke 3 pada tempat terang rata- rata
batang bertambah yakni 1,63 sudah tumbuh akar pada hari ke 3 , rata – rata akar yakni o,18 ,
pada tempat gelap rata – rata tumbuhan kecambah pada air biasa yakni 1,83 dan rata – rata
batang 0,20 kecambah tumbuh daun. Pada air teh tumbuhan kecambah mengering hal ini
disebabkan karna biji kecambah ditaruh langsung pada sinar matahari yang panas , sehingga
menyebabkan kering pada biji kecambah dan kurangnya saat menyiram biji kecambah dengan air
teh. Pada tempat gelap air teh rata – rata batang kecambah yakni 2,03 dan rata akar yakni 0,25 .
hari ke 4 pada tempat terang rata – rata batang bertambah yakni 2,63 sedangkan rata – rata akar
0,36 , di hari ke 4 sudah mulai tumbuh dau, daun disini sangat hijau . pada tempat gelap, rata –
rata batang 6,91dan rata – rata akar 0,26 disini tumbuh daun , daun berwarna sedikit
kekuningan , air teh ditempat gelap rata – rata bantang 4 dan rata – rata akar 0,36 disni
kecambah tumbuh daun dan berwarna sedikit menguning. Hari ke 5 pada air biasa yang berada di
tempat terang rata – rata batang 4,38 dan rata – rata akar 0,53 , tempat gelap rata – rata batang
13,6 dan rata – rata akar 0,38. Pada air teh tempat gelap rata – rata batang 7,58 dan rata – rata
akar 0,33. Hari ke 6 air biasa tempat terang rata – rata batang 6,08 dan rata – rata akar 0,93 , air
biasa tempat gelap rata – rata batang 22,5 dan rata – rata akar 1,01 . padaa air teh tempat gelap
rata –rata batang 13,16 dan rata – rata akar 0,55. Hari ke 7 air biasa rata – rata batang 7,18 dan
rata – rata akar 1,18 . pada tempat gelap rata – rata batang 22,16 dan rata – rata akar 2,08 , air teh
tempat gelap rata – rata batang 14,4 dan rata – rata akar 1,05 . dari percobaan di atas apat
disimpulkan bahwa pada tempat gelap lebih cepat tumbuh hal ini di sebabkan karna Karena pada
saat berada di tempat yang gelap, hormon auksin pada kecambah tidak akan terurai dan rusak
sehingga secara terus menerus memacu proses pemanjangan batang pada kecambah. Sebagai
akibatnya, kecambah akan tumbuh lebih panjang namun kondisi pada batang dan daun pucat
karena kekurangan klorofil. Sementara jika ditaruh di tempat yang terang, maka hormon auksin
pada kecambah akan terurai dan rusak sehingga menghambat tumbuh panjangnya kecambah.
Hormon auksin ini memang sangat peka pada kehadiran cahaya matahari. Auksin adalah
fitohormon yang fungsi utamanya adalah mengatur pembesaran sel serta memacu pemanjangan
sel di wilayah belakang meristem ujung.
Kesimpulan
1. Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin atau vegetatif bisa dilakukan oleh tumbuhan tanpa
melibatkan sel kelamin jantan dan juga sel telur. Peleburan sel kelamin jantan dan juga sel telur
tidak diperlukan ketika mengembangbiakkan tumbuhan dengan cara ini.
Perkembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif akan memiliki sifat sama dengan induk
tumbuhan tersebut.
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif bisa melibatkan bantuan tangan manusia
atau alami dimana bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Jenis perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif lebih banyak diketahui oleh
masyarakat dibandingkan dengan cara generatif.
2. tahap pertama dalah tahap penyerbukan. Yang dimaksud dengan penyerbukan adalah saat
serbuk sari terjatuh dari kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi, yang tejadi selanjutnya adalah serbuk sari yang terjatuh tersebut
bisa menumbuhkan buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari itu akan berjalan menuju ke bakal biji.
Setelah buluh serbuk sari masuk ke bakal biji, sel kelamin jantan atau yang biasa disebut dengan
spermatozoid akan masuk ke bakal biji. Sel kelamin jantan tersebut bisa masuk bakal biji
dikarenakan buluh serbuk sari tersebut.
Di dalam bakal biji tersebutlah akan terjadi pembuahan setelah penyerbukan. Pembuahan akan
dilakukan dengan cara meleburnya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
Zigot inilah yang nantinya menjadi tumbuhan baru hasil dari pembuahan induknya. Awalnya
zigot akan menjadi lembaga, setelah menjadi lembaga zigot akan berubah menjadi bakal biji.
Dari bakal biji, berubah menjadi bakal buah. Setelah menjadi bakal buah akan berubah menjadi
daging buah.
3. Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya,Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tubuh.Nutrisi.Cahaya Matahari,Air dan Kelembaban.Suhu.Tanah.
Abstrak
Percobaan 2
1. Merendam biji kacang hijau dalam air semalaman.
2. Siapkan 3 jenis air : air biasa, air teh, dan air detergen dengan larutan air 100 ml
dan 1 gram detergen.
3. Siapkan gelas plastik dan beri label 2 gelas “air biasa”, 2 gelas “air teh”, dan 2
gelas “air detergen”.
4. Memasukkan kapas ke dalam gelas plastik secukupnya dan tuangkan masing-
masing jenis air ke dua gelas dengan label yang sama.
5. Untuk air detergen sisa dimasukan kedalam botol lalu disimpan dibawa pulang
untuk kesediaan air detergen jika kapas berlabel air detergen tersebut mengering.
6. Letakkan 6 biji kacang hijau pada masing-masing gelas.
7. Menyimpan 3 sediaan (dengan air berbeda) di tempat terang yang terkena sinar
matahari langsung selama 1 minggu, dan 3 sediaan ditempat yang gelap. Jika air
tampak berkurang (kapas mengering) tambahkan air secukupnya sesuai dengan
label sehingga kapas tetap tetapi permukaan air tidak merendam biji.
Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat
kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang, dan daun
tumbuh. Kesimpulan . Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin atau vegetatif bisa dilakukan
oleh tumbuhan tanpa melibatkan sel kelamin jantan dan juga sel telur. Peleburan sel kelamin
jantan dan juga sel telur tidak diperlukan ketika mengembangbiakkan tumbuhan dengan cara ini.
Perkembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif akan memiliki sifat sama dengan induk
tumbuhan tersebut.
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif bisa melibatkan bantuan tangan manusia
atau alami dimana bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Jenis perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif lebih banyak diketahui oleh
masyarakat dibandingkan dengan cara generatif.
2. tahap pertama dalah tahap penyerbukan. Yang dimaksud dengan penyerbukan adalah saat
serbuk sari terjatuh dari kepala putik.
Setelah penyerbukan terjadi, yang tejadi selanjutnya adalah serbuk sari yang terjatuh tersebut
bisa menumbuhkan buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari itu akan berjalan menuju ke bakal biji.
Setelah buluh serbuk sari masuk ke bakal biji, sel kelamin jantan atau yang biasa disebut dengan
spermatozoid akan masuk ke bakal biji. Sel kelamin jantan tersebut bisa masuk bakal biji
dikarenakan buluh serbuk sari tersebut.
Di dalam bakal biji tersebutlah akan terjadi pembuahan setelah penyerbukan. Pembuahan akan
dilakukan dengan cara meleburnya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
Zigot inilah yang nantinya menjadi tumbuhan baru hasil dari pembuahan induknya. Awalnya
zigot akan menjadi lembaga, setelah menjadi lembaga zigot akan berubah menjadi bakal biji.
Dari bakal biji, berubah menjadi bakal buah. Setelah menjadi bakal buah akan berubah menjadi
daging buah.
3. Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya,Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tubuh.Nutrisi.Cahaya Matahari,Air dan Kelembaban.Suhu.Tanah.
Daftar pustaka
Manshuri, A. G,. 2010. Laju Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Genotipe KedelaiBerumur
Genjah. PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN VOL. 30 NO. 3Prastowo, N.
2006.