Estimasi Permintaan (Penaksiran) adalah langkah untuk mencari nilai- nilai koefisien (parameter) dalam suatu persamaan yang menghubungkan permintaan produk saat ini (current values) dengan faktor-faktor seperti harga, promosi, pendapatan konsumen, tren, dan faktor lain yang memengaruhi seberapa banyak produk tersebut diminta Q = a + b1P + b2A + b3Y + b4T + + bnN Dari persamaan di atas, estimasi permintaan mencoba mencari nilai koefisien b1, b2, b3, b4, , bn yang merupakan nilai koefisien atau parameter pengaruh dari masing-masingvariabel terhadap jumlah yang diminta konsumen. Koefisien ini menjadi kunci bagi pembuatan keputusan manajerial. Bagi manajer produksi, perkiraan kuantitatif permintaan terhadap produk sangat signifikan karena memengaruhi perencanaan produksi. Dengan memiliki estimasi permintaan yang akurat, manajer dapat merencanakan berapa banyak produk yang perlu diproduksi. Ini juga memungkinkan penentuan anggaran yang diperlukan oleh departemen keuangan perusahaan
B. Metode langsung estimasi permintaan
Merupakan metode menaksir permintaan dengan melibatkan langsung konsumen melalui wawancara dan survei, pasar simulasi atau eksperimen pasar terkendali 1. Customer Survey: Merupakan metode yang digunakan untuk menilai pandangan dan persepsi konsumen melalui wawancara langsung atau penyediaan kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya disebut survei pelanggan. Survei pelanggan melibatkan sejumlah sampel konsumen untuk memahami bagaimana mereka akan merespons perubahan tertentu dalam hal seperti harga produk, pendapatan, harga barang terkait, promosi, insentif kredit, dan faktor-faktor lainnya. Survei ini dapat dilakukan dengan cara mewawancarai orang-orang di pusat perbelanjaan atau dengan menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Namun, kelemahan dari metode ini mencakup biaya yang relatif tinggi dan potensi ketidakrealistisan hasil survei karena konsumen mungkin tidak memberikan jawaban yang sepenuhnya akurat atau menutupi kekurangan mereka. 2. Metode Observasi: Merupakan metode yang digunakan untuk memahami perilaku konsumen atau pelanggan melalui pengamatan yang dilakukan oleh tenaga penjualan yang ditugaskan oleh manajer perusahaan disebut penelitian observasi. Dalam metode ini, informasi tentang preferensi konsumen dikumpulkan dengan mengamati cara mereka berbelanja dan menggunakan produk. Namun, kelemahan dari pendekatan ini adalah bahwa hasilnya seringkali tidak memberikan gambaran yang objektif tentang konsumen, tetapi justru mencerminkan sudut pandang subjektif dari para salesman 3. Klinik Konsumen: Merupakan Metode alternatif untuk melakukan estimasi permintaan adalah melalui klinik konsumen. Ini melibatkan eksperimen laboratorium di mana sejumlah partisipan diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk berbelanja dalam sebuah toko simulasi. Dalam eksperimen ini, mereka menghadapi perubahan harga produk, kemasan, penempatan barang, harga pesaing, dan faktor lain yang memengaruhi permintaan, dan partisipan meresponsnya. Partisipan dalam eksperimen ini dipilih untuk mencerminkan karakteristik sosial dan ekonomi pasar yang dituju, dan mereka memiliki insentif untuk membeli produk yang mereka inginkan karena biasanya mereka diperbolehkan untuk tetap membelinya. Klinik konsumen dianggap lebih realistis dibanding survei konsumen dan dapat memberikan informasi yang berharga tentang permintaan terhadap produk perusahaan, terutama jika dilengkapi dengan survei konsumen. 4. Metode Market Experiment: Merupakan cara untuk memperkirakan permintaan adalah dengan melakukan eksperimen pada segmen pasar tertentu. Eksperimen ini melibatkan pemberian perlakuan khusus terhadap faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
C. Metode tidak langsung estimasi permintaan
Metode menaksir permintaan dengan menggunakan data-data sekunder yang telah dikumpulkan dan kemudian dilakukan upaya menemukan hubungan statistik antara variabel dependent dan variabel independent. Estimasi permintaan produk dari konsumen dapat dihitung dengan dua cara, yaitu: 1. Estimasi Tren Estimasi permintaan produk dari konsumen dapat dilakukan dengan menggunakan tren. Tren sangat berhubungan dengan karakter data yang digunakan, sebab karakter data dapat menentukan model tren yang akan dipergunakan untuk menghitung estimasi kuantitas permintaan. Dalam estimasi tren ini terdapat cara estimasi tren yang berbeda, yaitu: a. Tren Linear, dengan tren linear estimasi permintaan produk akan lebih tepat jika datanya memiliki karakter cenderung meningkat atau cenderung menurun. Penulisan rumus estimasi linear, yaitu Y = a + bX. Perhitungan estimasi dengan tren linear atau garis lurus terbagi menjadi tiga metode yaitu: Metode tangan bebas (Freehand method), Metode Setengah Rata-Rata, dan Metode kuadrat terkecil b. Tren non-linear, merupakan estimasi garis lengkung, karena menggunakan data yang punya sifat fluktuatif dengan perbedaan cukup signifikan dan perbedaan besar kecil data cenderung acak yaitu kadang data naik turun tidak teratur dan atau naik turun drastis. Dalam tren non- linear terdapat dua metode yaitu Tren parabola dan Tren eksponential dan logaritma
2. Estimasi Analisis Regresi
Adalah pendekatan statistik yang digunakan untuk menentukan sejauh mana variabel-variabel independen, seperti harga barang, pendapatan konsumen, preferensi konsumen, dan lainnya, memengaruhi variabel dependen, yaitu permintaan terhadap barang atau jasa tertentu.
D. Masalah-masalah dalam analisis regresi
Terdapat beberapa masalah-masalah dalam analisis regresi, yaitu: 1. Kesalahan Spesifikasi, yang menyebabkan hasil regresi kurang dapat dipercaya antara lain disebakan oleh kekeliruandalam menentukan hubungan antara variabel tidak bebas dengan variabel tidak bebas denganvariabel bebas. Ada dua kemungkinan kesalahan tersebut, yang pertama adalah kesalahan dalam menggunakan bentuk hubungan fungsi antar variable. Kedua adalah kesalahan dalam bentuk tidak memasukkan variabel penjelasan yang relevan 2. Kesalahan Pengukuran, Kesalahan berikutnya adalah pengukuran variable yang tidak tepat. Variabel harga sangat jelek dalam hal pengukurannya. Ukuran harga yang mudah diperoleh biasanya adalah harga yang ditawarkan oleh produsen namun tidak akurat dalam menggambarkan harga actual yang dibayar konsumen. 3. Hubungan persamaan Simultan, Dalam merancang sebuah fungsi regresi tidak dibenarkan adanya hubungan timbal balikanatara variabel tidak bebas dengan salah satu atau lebih variabel bebas. Bila ketentuan inidilanggar maka timbul apa yang disebut bias persamaan (equation bias) 4. Multikolinieritas, timbul karena adanya hubungan kasual antara dua variabel pejelas (variabel bebas) atau lebih 5. Heteroskedastisitas, Keadaan unsur ini dapat dilihat dari grafik distribusi nilai “residuals” 6. Otokorelasi atau serialkorelasi, adalah masalah lain yang timbul bila kesalahan tidak sesuai dengan batasan yangdiisyaratkan oleh analisis regresi.