Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arya Ryanjaya

NIM : 2117051235

Kelas : 5R

Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial

Estimasi Permintaan

A. Estimasi dan penaksiran permintaan


Estimasi Permintaan (Penaksiran) adalah langkah untuk mencari nilai-
nilai koefisien (parameter) dalam suatu persamaan yang menghubungkan
permintaan produk saat ini (current values) dengan faktor-faktor seperti harga,
promosi, pendapatan konsumen, tren, dan faktor lain yang memengaruhi seberapa
banyak produk tersebut diminta
Q = a + b1P + b2A + b3Y + b4T + + bnN
Dari persamaan di atas, estimasi permintaan mencoba mencari nilai
koefisien b1, b2, b3, b4, , bn yang merupakan nilai koefisien atau parameter
pengaruh dari masing-masingvariabel terhadap jumlah yang diminta konsumen.
Koefisien ini menjadi kunci bagi pembuatan keputusan manajerial. Bagi manajer
produksi, perkiraan kuantitatif permintaan terhadap produk sangat signifikan
karena memengaruhi perencanaan produksi. Dengan memiliki estimasi
permintaan yang akurat, manajer dapat merencanakan berapa banyak produk yang
perlu diproduksi. Ini juga memungkinkan penentuan anggaran yang diperlukan
oleh departemen keuangan perusahaan

B. Metode langsung estimasi permintaan


Merupakan metode menaksir permintaan dengan melibatkan langsung
konsumen melalui wawancara dan survei, pasar simulasi atau eksperimen pasar
terkendali
1. Customer Survey: Merupakan metode yang digunakan untuk
menilai pandangan dan persepsi konsumen melalui wawancara
langsung atau penyediaan kuesioner yang telah disiapkan
sebelumnya disebut survei pelanggan. Survei pelanggan
melibatkan sejumlah sampel konsumen untuk memahami
bagaimana mereka akan merespons perubahan tertentu dalam hal
seperti harga produk, pendapatan, harga barang terkait, promosi,
insentif kredit, dan faktor-faktor lainnya. Survei ini dapat
dilakukan dengan cara mewawancarai orang-orang di pusat
perbelanjaan atau dengan menyusun daftar pertanyaan dalam
bentuk kuesioner. Namun, kelemahan dari metode ini mencakup
biaya yang relatif tinggi dan potensi ketidakrealistisan hasil survei
karena konsumen mungkin tidak memberikan jawaban yang
sepenuhnya akurat atau menutupi kekurangan mereka.
2. Metode Observasi: Merupakan metode yang digunakan untuk
memahami perilaku konsumen atau pelanggan melalui
pengamatan yang dilakukan oleh tenaga penjualan yang
ditugaskan oleh manajer perusahaan disebut penelitian observasi.
Dalam metode ini, informasi tentang preferensi konsumen
dikumpulkan dengan mengamati cara mereka berbelanja dan
menggunakan produk. Namun, kelemahan dari pendekatan ini
adalah bahwa hasilnya seringkali tidak memberikan gambaran
yang objektif tentang konsumen, tetapi justru mencerminkan sudut
pandang subjektif dari para salesman
3. Klinik Konsumen: Merupakan Metode alternatif untuk melakukan
estimasi permintaan adalah melalui klinik konsumen. Ini
melibatkan eksperimen laboratorium di mana sejumlah partisipan
diberikan sejumlah uang tertentu dan diminta untuk berbelanja
dalam sebuah toko simulasi. Dalam eksperimen ini, mereka
menghadapi perubahan harga produk, kemasan, penempatan
barang, harga pesaing, dan faktor lain yang memengaruhi
permintaan, dan partisipan meresponsnya. Partisipan dalam
eksperimen ini dipilih untuk mencerminkan karakteristik sosial
dan ekonomi pasar yang dituju, dan mereka memiliki insentif
untuk membeli produk yang mereka inginkan karena biasanya
mereka diperbolehkan untuk tetap membelinya. Klinik konsumen
dianggap lebih realistis dibanding survei konsumen dan dapat
memberikan informasi yang berharga tentang permintaan terhadap
produk perusahaan, terutama jika dilengkapi dengan survei
konsumen.
4. Metode Market Experiment: Merupakan cara untuk
memperkirakan permintaan adalah dengan melakukan eksperimen
pada segmen pasar tertentu. Eksperimen ini melibatkan pemberian
perlakuan khusus terhadap faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan

C. Metode tidak langsung estimasi permintaan


Metode menaksir permintaan dengan menggunakan data-data sekunder
yang telah dikumpulkan dan kemudian dilakukan upaya menemukan hubungan
statistik antara variabel dependent dan variabel independent. Estimasi permintaan
produk dari konsumen dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:
1. Estimasi Tren
Estimasi permintaan produk dari konsumen dapat dilakukan
dengan menggunakan tren. Tren sangat berhubungan dengan
karakter data yang digunakan, sebab karakter data dapat
menentukan model tren yang akan dipergunakan untuk
menghitung estimasi kuantitas permintaan. Dalam estimasi tren ini
terdapat cara estimasi tren yang berbeda, yaitu:
a. Tren Linear, dengan tren linear estimasi permintaan produk
akan lebih tepat jika datanya memiliki karakter cenderung
meningkat atau cenderung menurun. Penulisan rumus
estimasi linear, yaitu Y = a + bX. Perhitungan estimasi
dengan tren linear atau garis lurus terbagi menjadi tiga
metode yaitu: Metode tangan bebas (Freehand method),
Metode Setengah Rata-Rata, dan Metode kuadrat terkecil
b. Tren non-linear, merupakan estimasi garis lengkung,
karena menggunakan data yang punya sifat fluktuatif
dengan perbedaan cukup signifikan dan perbedaan besar
kecil data cenderung acak yaitu kadang data naik turun
tidak teratur dan atau naik turun drastis. Dalam tren non-
linear terdapat dua metode yaitu Tren parabola dan Tren
eksponential dan logaritma

2. Estimasi Analisis Regresi


Adalah pendekatan statistik yang digunakan untuk
menentukan sejauh mana variabel-variabel independen, seperti
harga barang, pendapatan konsumen, preferensi konsumen, dan
lainnya, memengaruhi variabel dependen, yaitu permintaan
terhadap barang atau jasa tertentu.

D. Masalah-masalah dalam analisis regresi


Terdapat beberapa masalah-masalah dalam analisis regresi, yaitu:
1. Kesalahan Spesifikasi, yang menyebabkan hasil regresi kurang
dapat dipercaya antara lain disebakan oleh kekeliruandalam
menentukan hubungan antara variabel tidak bebas dengan variabel
tidak bebas denganvariabel bebas. Ada dua kemungkinan
kesalahan tersebut, yang pertama adalah kesalahan dalam
menggunakan bentuk hubungan fungsi antar variable. Kedua
adalah kesalahan dalam bentuk tidak memasukkan variabel
penjelasan yang relevan
2. Kesalahan Pengukuran, Kesalahan berikutnya adalah pengukuran
variable yang tidak tepat. Variabel harga sangat jelek dalam hal
pengukurannya. Ukuran harga yang mudah diperoleh biasanya
adalah harga yang ditawarkan oleh produsen namun tidak akurat
dalam menggambarkan harga actual yang dibayar konsumen.
3. Hubungan persamaan Simultan, Dalam merancang sebuah fungsi
regresi tidak dibenarkan adanya hubungan timbal balikanatara
variabel tidak bebas dengan salah satu atau lebih variabel bebas.
Bila ketentuan inidilanggar maka timbul apa yang disebut bias
persamaan (equation bias)
4. Multikolinieritas, timbul karena adanya hubungan kasual antara
dua variabel pejelas (variabel bebas) atau lebih
5. Heteroskedastisitas, Keadaan unsur ini dapat dilihat dari grafik
distribusi nilai “residuals”
6. Otokorelasi atau serialkorelasi, adalah masalah lain yang timbul
bila kesalahan tidak sesuai dengan batasan yangdiisyaratkan oleh
analisis regresi.

Anda mungkin juga menyukai