5
Nomor. 1
Tahun. 2020
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) need assesment atau analisis
kebutuhan siswa dan guru terhadap pengembangan media audio visual; (2) kevalidan dari ahli
media dari ahli materi; dan keefektifan model pengembangan media audio visual pada siklus
makhluk hidup serta pelestarianya. Penitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan
(Reseacrh and Development). Model pengembangan penelitian mengacu pada prosedur ADDIE
dengan 5 tahapan: (a) Analysis; (b) Design; (c) Development; (d) Implementation; (e) Evaluation.
Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Penilaian
kevalidan media pembelajaran melibatkan lima dosen ahli materi dan ahli media. Hasil
penenlitian inimenujukkan bahwa; 1) guru dan siswa sama-sama membutuhkan pengembangan
media audio visual pada pembelajaran IPA di SDN Brenggolo 1, 2) media audio visual
berdasarkan dari hasil validasi ahli materi didapatkan skor 97,73 masuk dalam kategori sangat
baik dan ahli desain media diperoleh nilai rata-rata 98,21 yang berarti bahwa media yang
dikembangkan tersebut masuk dalam kategori sangat baik, dan 3) berdasarkan hasil uji coba
skala kecil hasilnya adalah 72,50 % tergolong dalam kategori layak danselanjutnya pada uji coba
skala besar menghasikan data 74,37%, sehingga menyatakan media audio visual pada siklus
hidup makhluk hidup serta peestarianya layak digunakan di SDN Brenggolo 1.
Kata Kunci: media audio visual, hubungan siklus hidup dan pelestariannya
Abstract
This study aims to describe: (1) need assessment or analysis of the needs of students and
teachers for the development of audio-visual media; (2) validity from media experts from
material experts; and the effectiveness of audio visual media development models in the cycle of
living things and their conservationists. This research is a type of research and development
(Research and Development). The research development model refers to the ADDIE procedure
with 5 stages: (a) Analysis; (b) Design; (c) Development; (d) Implementation; (e) Evaluation.
Data collection methods by observation, interview, questionnaire and documentation. Evaluation
of the validity of instructional media involved five material expert lecturers and media experts.
The results of this study indicate that; 1) teachers and students alike need the development of
audio visual media in natural science learning at SDN Brenggolo 1, 2) audio visual media based
on the results of the validation of the material experts obtained a score of 97.73 included in the
very good category and media design experts obtained the average value an average of 98.21
which means that the developed media is in the very good category, and 3) based on the results
of small-scale trials the result is 72.50% classified in the feasible category and furthermore on
the large-scale trial yields 74.37% data, so stated that audio-visual media in the life cycle of
120 | | Vol 5 No 1 Tahun 2020
living things and their conservationists is suitable for use in SDN Brenggolo 1
Keywords: media audio visual, hubungan siklus hidup dan pelestariannya
siswa tidak paham4, penyampaian materi diakibatkan oleh beberapa faktor. Salah
pada Tema 6, Sub Tema 1, Kompetensi satunya adalah peran Guru dalam
Dasar membandingkan siklus hidup serta mengontrol kegiatan pembelajaran6.
mengaitkan dengan pelestariannya oleh Dalam hal ini guru juga diharapkan
guru kurang menarik karena dalam menjadi model yang baik bagi siswa. Guru
mengajar guru tidak menggunakan media harus mempunyai akhlak dan perilaku
pembelajaran tetapi guru hanya yang mencerminkan nilai-nilai keluhuran
menggunakan buku ajar yang ada, selain berbudi pekerti. Hal ini sesuai dengan
itu interaksi antara guru dengan siswa yang diajarkan dalam Islam yang terdapat
masih kurang karena guru melakukan dalam surat Al- Ahzab ayat 21 yang
pembelajaran searah dan menyebabkan berbunyi:
siswa kurang tertarik dengan kegiatan َّْ ْسنَةْ ِل َمن كَانَْ يَر ُجوا
َٱّلل َ ٱّلل أُس َوةْ َح
َِّْ ل ُ لَّقَدْ كَانَْ لَ ُكمْ فِى َر
ِْ سو
pembelajaran dan siswa cenderung pasif ً ٱّلل َكث
ِيرا َْ َوٱليَو َْم ٱل َءاخِ َْر َوذَك
ََّْ َر
dalam pembelajaran. Oleh karena itu Artinya:
banyak siswa belum maksimal dalam “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah
memahami materi Komptensi Dasar 3.2 itu suri tauladan yang baik bagimu,
membandingkan siklus hidup beberapa (yaitu) bagi orang yang mengharap
jenis makhluk hidup serta upaya (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
pelestariannya, dengan indikator 3.2.1 kiamat dan yang banyak mengingat
mengidentifikasi siklus makhluk hidup Allah.(QS. Al- Ahzab ayat 21) .
serta mengaitkan dengan pelestariannya, Oleh karena itu, jika para peserta
3.2.2 membandingkan siklus makhluk didik dapat memperoleh contoh yang
hidup serta mengaitkan dengan baik dari gurunya, maka siswa tersebut
pelestariannya. Pada pembelajaran IPA di pun akan termotivasi untuk melakukan
Sekolah Dasar membutuhkan suatu kebaikan. Begitu pula sebaliknya, jika
inovasi baru yang mampu untuk peserta didik terbiasa dengan contoh
mengaktifkan dan membuat proses yang jelek, maka dapat dipastikan mereka
pembelajaran menjadi lebih akan termotivasi untuk melakukan
menyenangkan agar para siswa mampu keburukan.
untuk memahami materi yang dipelajari. Rendahnya hasil pembelajaran
Hal ini menuntut guru untuk dapat tersebut juga dibuktikan dengan hasil
menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam belajar siswa dibawah KKM 70, yaitu rata-
memilih media pembelajaran yang akan rata nilai kelas pada siklus hidup
digunakan5. Kesuksesan dalam beberapa jenis makhluk hidup serta
melakukan pembelajaran bisa upaya pelestariannya 65, berdasarkan
wawancara dengan 20 siswa terdapat
4
Zuhaida, “Program Pembelajaran IPA Berbasis hasil yang menyatakan bahwa selama ini
Masalah Untuk Menumbuhkan Metakognisi Siswa siswa hanya menghafal materi tanpa
MTS Di Salatiga.”
5
memahaminya sehingga ketika melewati
Kusumawati, “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Dengan Snowball Throwing Terhadap
6
Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Bondrang Hadi, “Scaffolding Dalam Menyelesaikan
Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo.” Permasalahan KPK Dan FPB.”
122 | | Vol 5 No 1 Tahun 2020
materi tersebut siswa akan mudah lupa, kegiatan pembelajaran. Media audio
oleh karena itu perlu sebuah alat/media visual mampu merangkum banyak
yang dapat mempermudah siwa dalam kejadian dalam waktu yang lama dan
mencapai Kompetensi Dasar 3.2 menjadi lebih singkat dan jelas dengan
membandingkan siklus hidup beberapa disertai gambar dan suara yang dapat
makhluk hidup serta upaya diulang-ulang dalam proses
pelestariannya penggunaanya. Audio visual memiliki
Berdasarkan permasalahan kelebihan yaitu membantu memahami
tersebut, maka dibutuhkan sebuah pesan pembelajaran secara lebih
pengembangan media pembeajaran yang bermakna tanpa terikat oleh bahan ajar
mampu memberikan pembelajaran yang lainnya. Dengan unsur gerak dan animasi
kontekstual bagi peserta didik. Salah satu yang dimiliki audio visual mampu
media pembelajaran yang sesuai dengan menarik perhatian siswa lebih lama bila
materi adalah siklus hidup beberapa jenis dibandingkan dengan media
makhluk hidup serta upaya pembelajaran yang lainnya karena sesuai
pelestariannya adalah media audio visual. fungsinya Daryanto8 (2013: 8)
Dimana media audio visual berperan mengungkapkan bahwa media memiliki
sebagai alat bantu mengajar untuk fungsi sebagai pembawa informasi dari
mendapatkan tujuan pembelajaran. sumber (guru) menuju penerima siswa.
Menurut Azhar Arsyad” media audio Hal tersebut juga di dukung oleh
visual adalah media memungkinkan beberapa hasil penelitian yang
sinyal audio dapat dikombinasikan menunjukkan bahwa hasil Penelitian : (1)
9
dan telah dinyatakan tuntas dan 4% kepada ajal yang ditentukan dan supaya
masih mendapat nilai kurang dari 70, kamu memahaminya.12
ditetapkan dan telah dinyatakan tuntas
dan 4% masih mendapat nilai kurang dari Berdasarkan ayat tersebut
7011. manusia yang telah lahir ke dunia melalui
Berdasarkan hasil temuan dari tahapan pertumbuhan dan
tersebut maka pngembangan media audio perkembangan. Anak usia sekolah dasar
visual perlu dilanjutkan pada Kompetensi mengalami pertumbuhan dan
Dasar 3.2 membandingkan siklus hidup perkembangan yang berada pada tahapan
beberapa jenis makhluk hidup serta operasional konkret. Anak mulai
mengaitkan dengan upaya pelestariannya. menunjukkan perilaku belajar dengan
Kelebihan media yang menggunakan pemikiran-pemikiran yang
dikembangkan dibandingkan dengan difokuskan pada objek objek nyata atau
media yang sudah ada yaitu adanya konkret. Menurut Susanto13, tahap
percakapan yang mengarah ke materi di operasional konkret dimaknai sebagai
dalam video tersebut, dimaksudkan agar berikut.
menarik minat peserta didik dan peserta “Peserta didik sudah mulai memahami
didik tidak akan bosan saat belajar sambil aspek-aspek kumulatif materi,
melihat video tersebut. mempunyai kemampuan memahami cara
Setiap manusia yang lahir ke dunia mengombinasikan beberapa golongan
ini pastinya mengalami proses benda yang bervariasi tingkatnya. Selain
perkembangan, sebagaimana Alloh telah itu peserta didik sudah mampu berfikir
berfirman dalam surat Al-Mukmin ayat 67 sistematis mengenai benda-benda dan
علَقَ ٍة ث ُ َّم ْ ُب ث ُ َّم مِ ْن ن
َ طفَ ٍة ث ُ َّم مِ ْن ٍ ه َُو الَّذِي َخلَقَ ُك ْم مِ ْن ت ُ َرا peristiwa- peristiwa yang kongkret."
شيُو ًخا َومِ ْن ُك ْم َم ْن ُ شدَّ ُك ْم ث ُ َّم ِلت َ ُكونُواُ َ يُ ْخ ِر ُج ُك ْم طِ ْفال ث ُ َّم ِلت َ ْبلُغُوا أ Berdasarkan uraian tersebut dapat
)٦٧( َس ًّمى َولَعَلَّ ُك ْم تَ ْع ِقلُون َ يُت ََوفَّى مِ ْن قَ ْب ُل َو ِلت َ ْبلُغُوا أَ َجال ُم diketahui bahwa anak usia sekolah dasar
Artinya: proses belajarnya sudah memasuki tahap
Dia-lah yang menciptakan kamu operasional konkret, sehingga cara
dari tanah kemudian dari setetes mani, berfikir anak usia sekolah dasar lebih
sesudah itu dari segumpal darah, terorganisasi lagi pada tahap yang lebih
kemudian dilahirkannya kamu sebagai konkret atau nyata untuk memahami
seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan materi yang dipelajari. Anak usia sekolah
hidup) supaya kamu sampai kepada masa dasar sudah mampu berfikir secara logis
(dewasa), kemudian (dibiarkan kamu tentang apa yang sedang dipelajari. Ada
hidup lagi) sampai tua, di antara kamu beberapa karakteristik anak diusia
ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami Sekolah Dasar yang perlu diketahui para
perbuat demikian) supaya kamu sampai guru, agar lebih mengetahui keadaan
peserta didik khususnya ditingkat
11
Widiastuti, “Pengembangan Video Pembelajaran
13
Pewarnaan Serat Daun Suji Dengan Zat Warna Alam Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah
Untuk Siswa SMK N 5 Yogyakarta.” Dasar, 77.
124 | | Vol 5 No 1 Tahun 2020
Sekolah Dasar, menurut Desmita14, maupun siswa dan ini tidak semua
karakeristik dan kebutuhan peserta didik guru memilikinya.
dibahas sebagai berikut. c. Kebanyakan siswa yang ditunjuk
1. Karakteristik pertama anak SD adalah sebagai pemeran merasa malu untuk
senang bermain. memerankan suatu adegan tertentu
Karakteristik ini menuntut guru
SD untuk melaksanakan kegiatan 2. Karakteristik yang kedua adalah
pembelajaran yang mengandung unsur senang bergerak.
unsur permainan dan aktivitas fisik Orang dewasa dapat duduk
siswa. Pembelajaran yang melibatkan berjam-jam, sedangkan anak SD dapat
unsur permainan akan membuat siswa duduk dengan tenang paling lama sekitar
menjadi lebih tertarik dalam mengikuti 30 menit. Oleh karena itu, dalam proses
kegiatan pembelajaran. Sedangkan belajar mengajar hendaknya guru
menurut Djamarah dan Zain (2008), merancang kegiatan pembeiajaran yang
metode pembelajaran bermain peran berhubungan dengan aktifitas siswa yang
memiliki kelebihan dan kekurangan, memungkinkan siswa untuk berpindah
diantaranya yaitu: Djamarah15, metode tempat dan bergerak.
pembelajaran bermain memiliki
kelebihan dan kekurangan. Adapun 3. Karakteristik yang ketiga adalah anak
kelebihan metode bermain adalah; senang bekerja dalam kelompok.
a. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan Karakteristik ini membawa
lama dalam ingatan siswa, di samping implikasi bahwa guru harus merancang
menjadi pengalaman yang proses pembelajaran yang
menyenangkan juga memberi memungkinkan anak untuk bekeria atau
pengetahuan yang melekat dalam beluiar dalam kelompok. Guru dapat
memori otak. meminta siswa untuk membentuk
b. Sangat menarik bagi siswa, sehingga kelompok kecii dengan anggota 3-4 orang
memungkinkan membuat kelas untuk mempeiajari atau menyelesaikan
menjadi dinamis dan antusias. suatu tugas secara kelompok. Oleh sebab
c. Membangkitkan gairah dan semangat itu. guru dapat menggunakan media
optimisme dalam diri siswa serta pembelajaran sebagai sarana
menumbuhkan rasa kebersamaan. penyampaian materi kepada siswa untuk
Sedangkan kelemahan metode bermain lebih memahami.
adalah;
a. Metode bermain membutuhkan 4. Karakteristik yang keempat.
waktu yang relatif panjang atau Anak SD senang merasakan atau
banyak. melakukan sesuatu secara langsung,
b. Membutuhkan kreativitas dan daya ditinjau dari teori perkembangan
kreasi yang tinggi dari pihak guru kognitif, anak SD memasuki tahap
operasional konkret. Bagi anak usia
14
Desmita, Psikologi Perkembangan, 35. sekolah dasar penjelasan guru tentang
15
Djamarah, Psikologi Belajar.
Pengembangan Media Audio. . . | 125