Anda di halaman 1dari 24

RKL dan RPL

Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu


Surabaya - Madura

Disusun Oleh:
Muhammad Hanif (3114120020)
3 Sipil 2 Siang

Dosen Pengajar:
Wahyuni Susilowati, Ir., M.Si
NIP. 19690324 199512 2 001

JURUSAAN TEKNIK SIPIL


TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah S. W. T. Yang telah memberikan rahmat dan


hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar AMDAL berupa
makalah dengan judul RKL dan RPL Proyek Pembangunan Jembatan Suramadu,
Surabaya - Madura. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban dari
pembelajaran yang telah kami laksanakan, sekaligus sebagai salah satu bukti
tertulis dalam tugas yang telah kami lakukan serta perbandingan antara teori yang
telah didapat di bangku kuliah dengan kondisi serta situasi di lapangan.

Tujuan dari pemantauan lingkungan yaitu untuk mengetahui keberhasilan


pengelolaan yang telah dilaksanakan terhadap dampak negatif dan dampak positif
terhadap lingkungan sektarnya. Laporan ini disusun secara sistematika rencana
pemantauan lingkungan untuk setiap jenis dampak yang bersifat darii tiap-tiap
kegiatan yang menjadi sumber dampak.

Kami sebagai penyusun laporan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya


keada:

1. Allah SWT yag telah memberi rahmat dan hidayahnyasehingga kami dapat
menyelesaokan laporan ini.
2. Ibu Wahyuni Susilowati,Ir., M.Si Selaku dosen AMDAL Semester 6.
3. Rekan kelompok yang telah bekerja sama dengan baik.

Dengan tersusunnya makalah Evaluasi RKL dan RPL ini semoga dapat
menjadi manfaat, khususnya bagi kami selaku penyusun laporan dan umumnya
bagi semua kalangan masyarakat yang membaca.

Depok, April 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................1
1.1 Lokasi Kegiatan.................................................................................1
1.2 Pelaksanaan Kegiatan Proyek...........................................................2
1.3 Latar Belakang..................................................................................3
BAB II Permasalahan .............................................................................................4
2.1 Identifikasi Dampak..........................................................................4
BAB III Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).................................................6
BAB IV Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).................................................12
BAB V Penutup.......................................................................................................19
5.1 Kesimpulan........................................................................................19
5.2 Rekomendasi.....................................................................................19
Pertanyaan, Kritik dan Saran...................................................................................20
Penapisan.................................................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

a. Lokasi Kegiatan

Jembatan Suramadu adalah Jembatan yang melintasi Selat Madura, yang mana
Jembatan ini menghubungkan antara Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di
Bangkalan), Indonesia. Jembatan Suramadu yang merupakan Jembatan terpanjang di
Indonesia untuk saat ini memiliki panjang sebesar 5.438 meter dengan lebar kurang lebih
30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua
lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi
pengendara sepeda motor disetiap sisi luar Jembatan. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga
bagian yaitu jalan layang (causeway), Jembatan penghubung (approach bridge),
dan Jembatan utama (main bridge).

Batas administrasi rencana kegiatan pembangunan Jembatan Suramadu


adalah sebagai berikut :

1
 Untuk sisi Bangkalan –
Madura Desa : Sukolilo
Barat Kecamatan : Labang
Kabupaten : Bangkalan
Provinsi : Jawa Timur

 Untuk Sisi Surabaya


Kecamatan : Kenjeran
Kabupaten : Surabaya
Provinsi : Jawa Timur

b. Pelaksanaan Kegiatan Proyek

Pembangunan Jembatan Suramadu dibagi menjadi tiga bagaian, sebagai berikut :

1. Tahap Pra Konstruksi

a. Survey Lokasi

b. Sosialisasi Pelaksanaan Proyek

c. Pembebasan Lahan

2. Tahap Konstruksi

Pada awal pembangunan Jembatan, pemerintah terlebih dahulu melaksanakan


operasi pembersihan ranjau untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan pada
tahap awal pembangunan, mengingat selat Madura merupakan daerah medan ranjau
paska perang dunia ke 2.

Tahapan pelaksanaan konstruksi Pembangunan Jembatan Suramadu sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Pekerjaan Platform


b. Pelaksanaan Pekerjaan Bor Pile

c. Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap

2
d. Pelaksanaan Pekerjaan Pylon

e. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Atas

3. Tahap Pasca Konstruksi

Pembersihan Material Bangunan Jembatan Suramadu

c. Latar Belakang

Dalam rangka penerapan Mengenai Dampak Lingkngan (AMDAL) yang telah


ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1999. Tim Teknis AMDAL khusus
telah dibentuk untuk melaksanakan proses pelingkupan (penyusunan dokumen Kerangka
Acuan) bagi setiap rencana kegiatan wajib AMDAL yang terkait dengan pembangunan
Jembatan Suramadu, Paket Kapten Tendean.

3
BAB II
PERMASALAHAN

Dalam Kawasan Jembatan Suramadu memiliki potensi sebagai generator pembangkit,


namun apabila tidak dikendalikan maka diprediksi akan membawa pengaruh perubahan
terhadap pengembangan wilayah di kawasan kaki Jembatan Suramadu dan sekitarnya baik
pada sisi Surabaya maupun Bangkalan. Fenomena perubahan tersebut dapat terlihat antara
lain dengan menurunnya fungsi bangunan dan kualitas lingkungan.

Pembangunan Jembatan Suramadu yang tujuan utamanya adalah untuk menigkatkan


perekonomian masyarakat madura justru memiliki beberapa dampak negatif. Dampak itu
sangat dirasakan oleh penduduk warga sekitar tepatnya yang berada di dekat akses Jembatan
Suramadu itu sendiri.

2.1. Identifikasi Dampak

Komponen Fisik & Kimiawi


a. Perubahan Bentuk Lahan
Adanya kegiatan pembangunan di suatu wilayah pasti akan menimbulkan
perubahan pada bentuk lahan. Adanya perubahan bentuk lahan tersebut sangat
mempengaruhi ekosistem yang ada disekitar lingkungan pembangunan.
b. Penurunan Kualitas Air
Adanya kegiatan pembangunan yang berada di sekitar lingkungan pesisir pasti
akan menyebabkan penurunan kualitas air laut yang ada di sekitar tempat
pembangunan. Dampak dari penurunan kualitas air laut tersebut sangat
mempengaruhi kelangsugan hidup dari biota aquatik yang tinggal di dalamnya.
c. Penurunan Kualitas Udara
Kualitas udara merupakan faktor penting yang perlu ditinjau perubahannya, karena
semua makhluk hidup membutuhan udara yang bersih dan sehat untuk
kenyamanan kelangsungan hidupnya.

Komponen Sosial Ekonomi


a. Perubahan Pendapatan Masyarakat

4
Pembangunan Jembatan Suramadu menyebabkan adanya perubahan terhadap
pendapatan masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar.
b. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
Dari adanya pembangunan Jembatan Suramadu dapat memberikan dampak positif
terhadap masyarakat lingkungan sekitar. Dampak positif tersebut dapat ditunjukkan
dengan adanya kesempatan kerja dan peluang untuk berusaha menacri pendapatan
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Komponen Sosial Budaya

a. Sikap Masyarakat Terhadap Proyek


Pembangunan Jembatan Suramadu akan menyebabkan masuknya budaya yang ada di
luar pulau Madura ke dalam masayrakat Madura sehingga akan mengubah sikap
masyarakatnya. Masyarakat Madura terkenal dengan budaya agamanya yang kental,
sehingga sebisa mungkin masyarakat Madura menjaga tradisi agamanya untuk tidak
dirusak oleh masyarakat luar pulau Madura.
b. Ketenangan Masyarakat
Setiap adanya kegiatan pembangunan pasti akan selalu menimbulkan dampak.
Misalnya saja mengganggu ketenangan masyarakat yang awalnya aman dan tenteram
namun setelah adanya suatau pembangunan mungkin berpotensi akan merubah
ketenangan yang diperoleh masyarakat pada saat sebelum diadakannya pembangunan.

5
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)

No. Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Institusi Pengelolaan


Lingkungan Dampak Keberhasilan Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Yang Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Hidup
Tahap Prakonstruksi

1. Survei Lokasi yang Terbangunnya a. Datang secara Wilayah kaki 6 bulan Instansi
lokasi digunakan jembatan langsung Suramadu sebelum pelaksana yaitu
sebagian kecil/ yang tepat ketempat lokasi baik di bagian infrastruktur Perwakilan
untuk besarnya untuk untuk dapat yang akan Surabaya dimulai Kementrian
kelayakan dijadikan jalan mempermudah dibangunnya maupun Kec. Pekerjaan
akses akses tujuan jembatan Labang Kab. Umum Balai
wilayah merupakan b. Dipertimbangkan Bangkalan Besar
yang milik warga lokasi tersebut Pelaksanaan
sekitar apakah layak Jalan Nasional
tepat dibangun V
digunakan jembatan atau
untuk tidak dari segi
lingkungan
pembangu
nan
2. Melakukan pembebasan a. Tidak terjadinya a. Dilakukan Suramadu 6 bulan Instansi
permohon lahan dan kesenjangan social sosialisasi secara baik di bagian sebelum pelaksana yaitu
an perizinan b. tidak terjadi kesalah tranparansi tanpa Surabaya infrastruktur perwakilan
izin terhadap pahaman dan dapat adanya tutup maupun Kec. dimulai Kementrian
masyarakat membuat menutup/ secara Labang Kab. Pekerjaan
kepada yang lahannya masyarakat lebih terbuka Bangkalan Umum Balai
masyarak akan terkena mengerti tujuan b. Pemilik lahan Besar
at dampak dibangunnya yang lahannya Pelaksanaan
setempat pembangunan jembatan suramadu akan terkena Jalan Nasional V
c. Pemberian hak pembangunan,
ganti asset lahan sebaiknya pihak
yang akan tersebut diberi

6
digunakan sebgai modal terlebih
pembangunan dahulu untuk
jembatan membuka usaha
mikro.
3. Kesempat Merekrut Menambah a. Mengutamakan Wilayah kaki 6 bulan a. Instansi pelaksana
an tenaga kerja lapangan penduduk Suramadu sebelum yaitu perwakilan
kerja dan untuk dapat pekerjaan setempat dalam baik di bagian infrastruktur Kementrian
peluang bekerja di seperti usaha perekrutan Surabaya dimulai Pekerjaan Umum
usaha-usaha mikro dari b. Memberikan maupun Kec. Balai Besar
berusaha mikro tersebut masyarakat pengarahan Labang Kab. Pelaksanaan Jalan
sekitar kepada calon Bangkalan Nasional V
pekerja b. Instansi Pengawas
c. Memberikan yaitu Kepala Desa
bantuan modal
terlebih dahulu
untuk membuka
usaha kecil-
kecilan.
Tahap Konstruksi
1. Perubahan Bembukaan Tidak menimbulkan Menghindari Disepanjang jalan Dari saat tahap a. Instansi pelaksana
bentuk lahan lahan sebagai kerusakan lahan penebangan pohon akses Menuju konstruksi yaitu perwakilan
jalan akses sembarangan Jembatan Suramadu hingga pasca Kementrian
menuju dari arah Kab. konstuksi Pekerjaan Umum
Jembatan Bangkalan Balai Besar
Suramadu Pelaksanaan Jalan
Nasional V
b. Instansi Pengawas
yaitu dinas
perhubungan
2. Penurunan Material/bahan Tidak menyebabkan Pendekatan teknologi Disepanjang lokasi Dari saat tahap a. Instansi pelaksana
kualitas air bangunan yang pencemaran air laut dan penenrapan yang akan konstruksi hingga yaitu perwakilan
jatuh ke perairan standar k3 dibangunnya pasca konstuksi Kementrian
jembatan suramadu Pekerjaan Umum
Balai Besar
Pelaksanaan Jalan
Nasional V
b. Instansi Pengawas
yaitu Dinas Kantor
LH dan Dinas
Kesehatan
c. Instansi penerima
laporan yaitu
Kantor LH
7
3. Penurunan Pada saat Tidak dapat Penerapa standar K3 Lokasi disepanjang Secara periode a. Instansi
kualitas udara pembangunan menimbulkan harus diberlakukan pembangunan disesuaikan dengan pelaksana
bersih jembatan yang pencemaran debu, dan karena menyangkut jembatan suramadu kebutuhan supaya yaitu
bersumber dari bahan material bahan keselamatan pekerja. dilaksanakan terlaksana seoptimal perwakilan
bahan dan bangunan, karena dapt mungkin. Kementrian
materialnya mengganggu Pekerjaan
kesehatan Umum Balai
masyarakat dan Besar
pekerja Pelaksanaan
Jalan Nasional
V
b. Instansi
Pengawas
yaitu: Dinas
Kesehatan
Kab.
Bangkalan dan
Surabaya, dan
Kantor LH
c. Instansi
Penerima
Laporan :
Kantor LH
Kab. Surabaya
4. Gangguan Masuknya material Tidak menyebabkan Pendekatan teknologi Disepanjang lokasi Dari saat tahap a. Instansi pelaksana
biota air bangunan ke pencemaran air laut dan penenrapan yang akan konstruksi hingga yaitu perwakilan
dalam air standar k3 dibangunnya pasca konstuksi Kementrian
jembatan suramadu Pekerjaan Umum
Balai Besar
Pelaksanaan Jalan
Nasional V
b. Instansi
Pengawas yaitu,
Kantor LH dan
Dinas pertanian,
perikanan dan
Kehutanan
c. Instansi
penerima
laporan yaitu
Kantor LH
8
5. Operasi Dari dalam Cepat terlaksananya Karena ranjau Disepanjang lokasi Dilaksankan sampai a. Instansi pelaksana
pembersihan perairan pembangunan tersebut berada yang akan ranjau tersebut yaitu perwakilan
ranjau bersumber dari dalam perairan dan dibangunnya benar- benar tidak Kementrian
akibat perang seharusnya memakai jembatan suramadu ada supaya Pekerjaan Umum
dunia 2 alat berat utuk terlaksanya Balai Besar
mengambil ranjau pembangunan yang Pelaksanaan Jalan
tersebut berkelanjutan Nasional V
b. Instansi
pengawas :
KPLP

6. Gangguan Mobilisasi Tidak terjadi a. Estimasi Dilakukan Dilaksanakan pada a. Instansi


lalu lintas di peralatan kerancuan di laut waktu saat disepanjang rute saat atau selama pelaksana yaitu
laut antara kapal kapal mobilisasi mobilisasi mobilisasi perwakilan
peralatan pembangunan berlangsung Kementrian
b. Menggunakan jembatan suramadu Pekerjaan Umum
tanda warning Balai Besar
pada saat Pelaksanaan
pembangunan Jalan Nasional V
c. Pemakaian b. Instansi
lampu latar Pengawas yaitu
untuk polantas, Dinas
pemberitahuan perhub kominfo
(tanda) bahwa dan Kantor LH
terdapat proyek c. Instansi penerima
yang sedang laporan yaitu
berlangsung Kantor LH

9
7. Gangguan Mobilisasi Kesehatan akan Melakukan Wilayah kaki Tahap pada saat a. Instansi pelaksana
Kesehatan Peralatan masyarakat meningkat pengelolaan air limbah suramadu dan lokasi pasca kontruksi yaitu perwakilan
sampah dan kualitas pembangunan Kementrian
udara Pekerjaan Umum
Balai Besar
Pelaksanaan Jalan
Nasional V
b. Instansi
Pengawas yaitu
dinas kesehan
dan kantor LH.
c. Instansi
penerima
laporan
yaitu
Kantor LH
Tahap Pasca Konstruksi
1. Pembersihan Kegiatan Terciptanya kesehatan, Pembersihan dilakukan Di sekitar wilayah Pasca operasi a. Instansi
bahan dan pembangunan dan dan debu debu tidak dengan menggunakan pembangunan pembangunan pelaksana
material pengangkatan bertebaran sehingga alat yang memadai jembatan suramadu yaitu
pembangunan material bangunan tidak mengganggu untuk membersihkan perwakilan
pernafasan lingkungan yang Kementrian
terkena dampak dari Pekerjaan
material bangunan
Umum Balai
Besar
Pelaksanaan
Jalan Nasional
V
b. Instansi
Pengawas
yaitu dinas
kesehan,
kantor LH.
Dan DISHUB
c. Instansi
penerima
laporan yaitu
Kantor LH dan
10
DISHUB
2. Pembayaran Sebagai balas jasa Dapat terjaganya Diberi upah dengan Disekitar wilayah Pasca operasi Instansi pelaksana
upah para terhadap kesejahteraan serta mengevaluasi terlebih pembangunan pembangunan yaitu perwakilan
pekerja keikutsertaan dalam sikap saling dahulu hasil pekerjaan jembatan suramadu Kementrian Pekerjaan
pembangunan menghargai antara yang telah dikerjaan Umum Balai Besar
Jembatan pekerja dan pihak Pelaksanaan Jalan
Suramadu pembangun Nasional V

11
BAB IV
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

Tahap Prakonstruksi
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
Metode
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Lokasi Waktu dan
Pengumpulan Pelaksana Pengawas Pelaporan
. yang Timbul Parameter
Dampak Pantau Frekuensi
Analisis Data
1. Survei lokasi Lokasi yang Lokasi yang Melakukan Di sepanjang Dilakukan Perwakilan Kepala Desa Dinas
untuk kelayakan sesuai untuk digunakan pemetaan lokasi berkali kali Kementrian Kec. Perhubungan
wilayah yang pengembangan sebagian terhadap lokasi proyek sebelum Pekerjaan Labang, Kab. Bangkalan
tepat digunakan proyek kecil/ yang digunakan pengembang dilakukan Umum Balai Kab.
untuk besarnya untuk an Jembatan pembangun Besar Bangkalan-
pembangunan untuk pengembangan Suramadu an Pelaksanaan Madura
dijadikan proyek Jalan Nasional
jalan akses V
merupakan
milik warga
sekitar

12
2. Melakukan Mendapatkan Pembebasan a. Mengirimkan Daerah Dilakukan Perwakilan Kepala Desa a. Kepala Desa
permohonan izin izin pembebasan lahan dan surat pemukiman sampai Kementrian Kec. Kec. Labang,
kepada lahan untuk perizinan permohonan sekitar lokasi benar-benar Pekerjaan Labang,
masyarakat dijadikan jalan terhadap dibangunnya proyek mendapatka Umum Balai Kab. b. Dinas
setempat akses masyarakat yang Jembatan Besar Bangkalan- Perhubungan
n izin
lahannya akan Pelaksanaan Kab.
Madura
terkena dampak b. Melakukan Jalan Nasional Bangkalan
pembangunan sosialisasi V
pengembanga
n proyek
kepada
masyarakat

3. Kesempatan a Proporsi Perekrutan Melakukan Di wilayah Dilakukan Perwakilan Kepala Desa a. Dinas Tenaga
kerja dan pekerja bagi tenaga kerja wawancara pemukiman dalam 1 Kementrian Kec. Labang, Kerja dan
peluang berusaha tenaga local untuk terhadap masyarakat kali tahap Pekerjaan Kab. Sosial Kab.
Umum Balai Bangkalan -
b Terbukanya pembangunan masyarakat yang sekitar pada masa Bangkalan
Madura
lapangan0020p Jembatan merasakan proyek prakonstruk Besar
Pelaksanaan b. Kantor BLH
ekerjaan Suramadu dampak dari si
Jalan Nasional Kab.
c. Kesempatan proyek
V Bangkalan
berusaha bagi pembangunan
masyarakat Jembatan
lokal Suramadu

13
Tahap Konstruksi
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
Metode
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Lokasi Waktu dan
Pengumpulan Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter
Dampak Pantau Frekuensi
Analisis Data
Kualias Udara Parameter a. Pembuatan Mendeskripsikan a. Disepanja Dilaksanakan a. Instansi a. Dinas Instansi
udara yang langsung dengan ng jalan pada saat pelaksana Kesehatan pengawa yaitu
1.
dipantau adalah jembatan membandingka akses pembangunan yaitu Kab. dinas kesehatan,
N2, O2, CO2 suramadu Baku mutu udara menuju jembatan perwakilan Bangkalan kantor LH dan
dan TSP b. Mobilisasi yang telah Jembatan suramadu Kementria dan DISHUB
peralatan ditetapkan Suramadu berlangsung n Surabaya
dari arah Pekerjaan b. Instansi
Kab. Umum Pelaksana
Bangkalan Balai Besar yaitu
b. Dan pada Pelaksanaa perwakilan
rute n Jalan Kementrian
pengangk Nasional V pekerjaan
utan b.Instansi umum
material Pengawas
yaitu
dinas
kesehatan
2. Penurunan a. Material/baha Dari kegiatan a. Suvei Disepanjang Dari saat tahap a. Instansi a. Dinas dan Kantor LH Kab.
kualitas air n bangunan pembanguna kedalaman lokasi yang konstruksi pelaksana Sumberday Bangkalan dan
yang jatuh ke jembatan muka akan hingga yaitu a energy Surabaya
Kabupaten
perairan Suramdu pada perairan dibangunnya selesainya perwakilan
Bangkalan
b. Dilihat dari saat memeasang b. Wawancara jembatan pembangunan Kementria
dan
kekeruhan tiang-tiang di dengan suramadu jembatan n Surabaya
airnya dalam laut penduduk Pekerjaan b. Instansi
sebagai sekitar Umum pengawas
penyangga Pemeriksaan Balai yaitu Dinas
jembatan sampel air Besar Kantor LH
dengan Pelaksanaa
pengukuran n Jalan
pH, suhu, dll Nasional V
b. Instansi
Pengawas

14
yaitu Dinas
Kantor LH
dan Dinas
Kesehatan
c. Instansi
penerima
laporan
yaitu
Kantor LH
3. Gangguan Dilihat dari Disebabkan Survei Disepanjang Pada a. Instansi a. Instansi Instansi
biota yang oleh pengamata perairan saat pelaksana pelaksa pelaksana yaitu
biota air mendominasi masuknya n pada lokasi yang pembang yaitu na yaitu perwakilan
material lapangan akan unan perwakila perwaki Kementrian
yang dapat secara dibangun jembatan n lan Pekerjaan
mencemari langsung nya hingga Kementri Kement Umum Balai
perairan jembatan terselesai an rian Besar
tersebut suramadu kannya Pekerjaan Pekerjaa Pelaksanaan
pembang Umum n Jalan Nasional
unan Balai Umum V Instansi
tersebut Besar BalaiBe Pengawas yaitu,
Pelaksana sar Kantor LH
an Jalan Pelaksa
Nasional naan
V Jalan
b. Instansi Nasiona
Pengawas lV
yaitu, b. Insta
Kantor nsi
LH Peng
awas
yaitu,
Kant
or
LH

4. Operasi Terdapat Dari dalam Dengan survey Disepanjang Dilaksankan a. Instansi a. Instans a. Instan
pembersihan beberapa perairan pengamatan lokasi yang sampai pelaksan i si
ranjau ranjau akibat bersumber lapangan akan ranjau a yaitu pelaksa pelaksana
perang dunia ke 2 dari akibat Karena ranjau dibangunya tersebut perwakil na yaitu
perang dunia 2 tersebut berada jembatan benar- an yaitu perwakila
dalam suramadu benar tidak Kementri perwak n

15
perairan dan ada supaya an ilan Kementria
seharusnya terlaksanya Pekerjaa Kemen n
memakai alat pembangu n Umum trian Pekerjaan
berat utuk nan yang Balai Pekerja Umum
mengambil berkelanjut Besar an Balai
ranjau tersebut an Pelaksan Umum Besar
a an Balai Pelaksana
Jalan Besar an Jalan
Nasional Pelaks Nasional
V anaan V
b. Instansi Jalan b. Instansi
pengawas Nasion pengawas :
:KPLP al V KPLP
b. Instansi
pengaw
as :
KPLP

5. Gangguan lalu Lokasi, Mobilisasi Survei Dilakuka Saat a. Instansi a.Instansi a. Instansi
Jumlah dan peralatan pengamatan n mobilisasi pelaksana pelaksana pelaksana
lintas di laut jenis dan lapangan di peralatan yaitu yaitu yaitu
potensi material secara sepanjan dan perwakilan perwakilan perwakilan
konflik langsung g jalur material Kementrian Kementria Kementrian
kendaraan jalan berlangsu Pekerjaan n Pekerjaan
pada lalu mobilisa ng Umum Pekerjaan Umum
lintas di si Balai Besar Umum Balai Besar
laut Pelaksanaa BalaiBesar Pelaksanaan
n Jalan Pelaksana Jalan
Nasional V an Jalan Nasional V
b. Instansi Nasional b. Instansi
Pengawas V Pengawas
yaitu b. Instansi yaitu
polantas, Pengawas polantas,
Dinas yaitu Dinas
perhub polantas, perhub
kominfo Dinas kominfo
dan Kantor perhub dan Kantor
LH kominfo LH
c. Instansi dan Kantor c. Instansi
penerima LH penerima
laporan c.Instansi laporan
yaitu penerima yaitu
16
Kantor LH laporan Kantor LH
yaitu
Kantor LH

6. Gangguan Kesehatan Dari kegiatan Dilakukan Di lokasi Setiap hari a. Instansi a. Instansi a. Instansi
Kesehatan masyarakat pada pembangunan pemeriksaan pembangunan demi pelaksana pelaksanay pelaksana
saat jembatan yang semestinya jembtan terjaganya yaitu aitu yaitu
pembangunan pada saat akan tersebut kesehatan perwakilan perwakilan perwakilan
berlangsung membangunnya pekerja Kementrian Kementri Kementrian
jembatan sekalipun Pekerjaan anpPekerj Pekerjaan
Umum Balai aan Umum Balai
Besar Umum Besar
Pelaksanaan Balai Pelaksanaan
Jalan Besar Jalan
Nasional V Pelaksana Nasional V
b. Instansi an Jalan b. Instansi
Pengawas Nasiona Pengawas
yaitu dinas V yaitu dinas
kesehan dan b. Instansi kesehan dan
kantor LH. Pengawas kantor LH.
yaitu dinas
kesehan
dan kantor
LH.
7. Perubahan Perubahan Dari Memantau Lokasi Pemantauan a. Instansi a. Instansi a. Instansi
bentuk Lahan struktur tanah pembangunan kondisi perairan pembangungan dilakukan per pelaksana pelaksana pelaksana
dan permukaan tiang tiang yang tersebut secara jembatan kuartal yaitu yaitu Yaitu
perairan dibangun langsung suramadu perwakilan perwakilan perwakilan
didalam perairan Kementrian Kementria Kementrian
Pekerjaan n Pekerjaan
Umum Balai Pekerjaan Umum Balai
Besar Umum Besar
Pelaksanaan Balai Pelaksanaan
Jalan Besar Jalan
Nasional V Pelaksana Nasional V
b. kantor LH. an Jalan b. kantor LH.
Nasional
V
b. kantor LH.

17
Pasca Konstruksi
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantau
Metode
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Lokasi Waktu dan
Pengumpulan Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter
Dampak Pantau Frekuensi
Analisis Data
1. Pembersihan Tidak Kegiatan Melakukan Di sepanjang Dilakukan a. perwakilan a. Kepala a. Dinas
bahan dan menyebabkan pembangunan kegiatan bersih- lokasi proyek berkali kali Kementrian Desa Kec. Perhubungan
material pencemaran pada dan bersih di sekitar pengembangan sampai benar- Pekerjaan Labang, Kab.
pembangunan lingkungan pengangkatan lokasi Jembatan benar tercipta Umum Kab. Bangkalan
material Suramadu lingkungan Balai Besar Bangkalan b. Dinas
bangunan yang bersih Pelaksanaa – Madura kesehatan
n Jalan b. Dinas c. BLH Kab.
Nasional V kesehatan Bangkalan
b. Dinas c. BLH Kab. d. Kepala Desa
kesehatan Bangkalan Kec. Labang,
c. BLH Kab.
Bangkalan

2. Pembayaran Mensejahterakan Sebagai balas Membayar upah Secara Dilakukan Perwakilan a. Kepala a. Kepala Desa
upah para pekerja para pekerja jasa terhadap sesuai perjanjian personal secara Kementrian Desa Kec. Kec. Labang,
dengan memberi keikutsertaan yang sudah ada terhadap para personal Pekerjaan Labang,
hasil pendapatan dalam pekerja sampai urusan Umum Balai Kab. b. Perwakilan
pembangunan pembangunan selesai Besar Bangkalan Kementrian
Jembatan Jembatan Pelaksanaan – Madura Pekerjaan
Suramadu Suramadu Jalan Nasional Umum Balai
V b. Dinas Besar
pengelola Pelaksanaan
dan Jalan
keuangan Nasional V
aset daerah

18
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Sesuai dengan Peraturan Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1999. Pembangunan


Jembatan Suramadu Wajib Amdal

5.2. Rekomendasi

1. Agar dilaksanakan secara berkesinambungan kegiatan pelaksanaan RKL & RPL


sesuai dengan arahan dalam dokumen RKL & RPL yang merupakan satu kesatuan
dengan dokumen ANDAL Pembangunan Jembatan Suramadu, dengan periode
pemantauan 6 (enam) bulan sekali.

2. Agar setiap progres pembangunan atau kegiatan Pembangunan Jembatan


Suramadu ini senantiasa terekam dalam laporan tahapan kegiatan, sehingga semua
kegiatan yang terkait dengan dampak lingkungan baik secara fisik,,kimia, maupun
bilogi.

3. Koordinasi dengan instansi terkait surat menyurat (administrasi) maupun teknis,


yang dilakukan di tingkat pusat maupun daerah, sebaiknya dijadikan bahan
masukan untuk laporan progres pelaksanaan RKL & RPL berikutnya.

19
PERTANYAAN
KRITIK DAN SARAN

Pertanyaan
1. Adella :
Apakah ada dari andal atau ka-anda yang belum dimasukan kedalam RKL RPL, dan
apakah ada pada RKL RPL tersebut yang masuk kedalam kotak hitam ?
Jawaban :
Sudah dimaksukan semua, dan ada beberapa yang dimuskan kotak hitam.
2. Arief :
Bagaimana pada perencanaan tidak sesuai dan apakah pihak pelaksana akan
mendapatkan sanksi ?
Jawab :
Bila pelaksana tidak mengikuti instrusi yang sudah ada di RKL-RPL maka pelaksana
akan mendapatkan sanksi.
3. Vinny :
Mengapa di RKL RPL tersebut pencemaran air tidak menyebabkan pencemaran ?
Jawab :
Karena pada saat pelaksanaan proyek tersebut menggunakan bahan precast dan
menggunakan teknologi yang terbaru. Sehingga, bahan material yang jatuh ke laut itu
sangatlah sedikit, dan tidak mempengaruhi penurunan kualitas air laut.
4. Rian :
Kenapa Upah pekerja itu dimasukan kedalam RKL-RPL?
Jawab :
Karena pekerja yang dibutuhkan sangatlah banyak, dan upah harus disetujui oleh kedua
belah pihak.
5. Rhama :
Pada saat penjelasan, kalian menjelaskan tentang pembersihan ranjau tetapi apakah
pembersihan ranjau tersebut tidak masuk kedalam RKL RPL ?
Jawab :
Pembersihan ranjau masuk dalam RKL-RPL, tetapi kami hanya mengambil beberapa
contoh saja pada presentasi ini.

20
PENAPISAN

Alasan kenapa proyek ini masuk kedalam RKL – RPL :


Menurut Permen LH Nomor 05 Tahun 2012 lampiran 1 diesbutkan bahwa :
No Jenis Kegiatan Skala / Besaran Alasan Ilmiah Khusus
1 Pembanguan Jembatan ≥ 500 m berpotensi menimbulkan dampak berupa
dengan, Panjang perubahan kestabilan lahan (land
subsidence), air tanah serta gangguan
beupa dampak terhadap emisi, lalu
lintas, kebisingan, getaran, gangguan
pandangan, gangguan jaringan prasarana
sosial (gas, listrik, air minum,
telekomunikasi) dan dampak sosial
disekitar kegiatan tersebut.

Dan panjang jembatan suramadu yang dikerjakan sebesar 5.438 meter. Sehingga proyek
tersebut wajib AMDAL.
Berikut adalah proses penapisan AMDAL.

21

Anda mungkin juga menyukai