Anda di halaman 1dari 2

unsur intrinsik dan ekstrinsik novel habibie dan ainun

Download >>> https://t.co/PXHqxP08zB

unsur intrinsik dan ekstrinsik novel habibie dan ainun

Download >>> https://t.co/PXHqxP08zB

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Habibie


dan Ainun
Novel Habibie dan Ainun adalah novel biografi yang ditulis oleh Bacharuddin Jusuf Habibie, presiden
ke-3 Indonesia, yang menceritakan kisah cinta dan perjuangan hidupnya bersama istrinya, Hasri
Ainun Habibie. Novel ini terbit pada tahun 2010 dan menjadi salah satu novel terlaris di Indonesia.
Novel ini juga diadaptasi menjadi film dengan judul yang sama pada tahun 2012.

Novel ini memiliki beberapa unsur intrinsik dan ekstrinsik yang dapat dianalisis sebagai berikut:

Unsur Intrinsik
Tema: Tema utama novel ini adalah cinta sejati yang tak lekang oleh waktu dan cobaan. Tema
ini terlihat dari hubungan Habibie dan Ainun yang saling mencintai, mendukung, dan
menghormati sejak pertama kali bertemu hingga akhir hayat mereka. Tema lain yang muncul
dalam novel ini adalah mimpi, perjuangan, pengabdian, dan patriotisme. Tema-tema ini
terlihat dari karir Habibie sebagai ilmuwan, insinyur, politisi, dan pemimpin bangsa yang
selalu berusaha mewujudkan cita-cita dan kontribusi terbaiknya bagi Indonesia.
Alur: Alur novel ini adalah alur campuran, yaitu alur maju dan mundur. Alur maju terlihat dari
urutan peristiwa yang mengikuti kronologi kehidupan Habibie dan Ainun dari masa kecil
hingga dewasa. Alur mundur terlihat dari beberapa bagian yang menampilkan kilas balik atau
flashback tentang masa lalu Habibie dan Ainun yang berkaitan dengan peristiwa saat ini. Alur
campuran ini membuat novel ini lebih menarik dan dinamis.
Latar: Latar novel ini adalah latar tempat, waktu, dan suasana. Latar tempat meliputi
berbagai lokasi yang menjadi saksi bisu kisah Habibie dan Ainun, seperti Bandung, Jakarta,
Jerman, Amerika Serikat, Singapura, dan lain-lain. Latar waktu meliputi rentang waktu yang
mencakup kehidupan Habibie dan Ainun dari tahun 1936 hingga 2010. Latar suasana meliputi
suasana hati, emosi, dan pikiran yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel ini, seperti
bahagia, sedih, haru, cemas, marah, bangga, dan lain-lain.
Penokohan: Penokohan dalam novel ini adalah penokohan utama dan penokohan tambahan.
Penokohan utama adalah Habibie dan Ainun yang menjadi tokoh sentral dalam novel ini.
Penokohan tambahan adalah tokoh-tokoh lain yang mendukung jalannya cerita, seperti
keluarga, teman, kolega, saingan, atau musuh Habibie dan Ainun. Penokohan dalam novel ini
bersifat dinamis, yaitu tokoh-tokoh mengalami perkembangan atau perubahan karakter seiring
dengan peristiwa yang dialami.
Amanat: Amanat novel ini adalah pesan moral atau nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca. Beberapa amanat yang dapat diambil dari novel ini adalah: cinta
sejati adalah cinta yang tulus, setia, sabar, dan saling menguatkan; mimpi adalah hal yang
penting untuk dikejar dengan tekad dan kerja keras; perjuangan adalah hal yang tidak mudah
tetapi akan berbuah manis jika dilakukan dengan ikhlas; pengabdian adalah hal yang mulia
jika dilakukan dengan niat baik; patriotisme adalah hal yang harus dijunjung tinggi sebagai
bentuk cinta kepada tan

01221423d6

Anda mungkin juga menyukai