Anda di halaman 1dari 32

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR

KOMPUTER

REPRESENTASI DATA
DAFTAR ISI
1. Organisasi Data
2. Teori dan Basis Bilangan
3. Konversi antar Basis Bilangan
4. Bilangan Biner Bertanda
5. Bilangan Floating Point
6. Operasi Geser
7. Representasi Data Teks, Gambar, Video, dan Audio

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
2
ORGANISASI DATA
Ukuran/satuan data sistem komputer:
1. Bit
2. Nibble
3. Byte
4. Word
5. Double Words

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
3
1. Bit (b):
a. Ukuran/satuan terkecil.
b. 0 dan 1.
c. 1 bit -> 2 kondisi berbeda.

2. Nibble:
a. 1 nibble = 4 bit -> 16 (24) kondisi berbeda.
b. Ukuran/satuan tidak terpopuler.

3. Byte (B):
a. Ukuran/satuan terpopuler -> satuan data.
b. 1 byte = 2 nibble = 8 bit -> 256 (28) kondisi berbeda.
S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN
ARSITEKTUR KOMPUTER
4
1 byte = 2 nibble = 8 bit.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
5
4. Word:
1 word = 2 byte = 4 nibble = 16 bit -> 64.536 (216) kondisi
berbeda.

5. Double Word:
1 double word = 4 byte = 8 nibble = 32 bit ->
4.294.967.296 (232) kondisi berbeda.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
6
Estimasi satuan ukuran data komputer:
1. Kibi (ribu), mebi (juta), gibi (milyar), tebi (trilyun), dsb.
2. 210 = 1024 (Bi).

Contoh:
1. 1 KiB = 210 byte.
2. 1 MiB = 1024 KiB = 1024 x 210 byte.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
7
TEORI DAN BASIS BILANGAN
Sistem bilangan: notasi untuk merepresentasikan bilangan.

Contoh:
1. Sistem digital: biner dan hexadesimal.
2. Kehidupan sehari-hari: desimal.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
8
Ada 4 sistem bilangan:
1. Biner (0b…)
2. Oktal
3. Desimal
4. Heksadesimal (0x…)

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
9
Penulisan sistem basis/radix: angka basis dituliskan dalam
subscript sesudah bilangannya.

Contoh:
1. 11012 -> biner
2. 138 -> oktal
3. 1010 -> desimal
4. 2AC16 -> heksadesimal

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
10
1. Bilangan biner:
a. 0 dan 1 -> bit (binary digit).
b. Setiap kolom memiliki bobot 2x dari kolom kanannya,
dst., 16 (24), 8 (23), 4 (22), 2 (21), 1 (20).
c. Jumlah bit: semakin besar banyak digit, semakin besar
bilang representasinya.

2. Bilangan oktal:
a. 1 bilangan oktal = 3 bilangan biner.
b. Setiap kolom memiliki bobot 8x dari kolom kanannya.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
11
3. Bilangan desimal:
a. Bilangan paling populer.
b. Penggabungan beberapa simbol untuk membentuk
bilangan yang lebih besar. Contoh: 11, 231, 1.560.

4. Bilangan heksadesimal:
a. 1 bilangan hexadesimal = 4 bilangan biner.
b. Setiap kolom memiliki bobot 16x dari kolom kanannya.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
12
Representasi bilangan dan
lebar bit.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
KONVERSI ANTAR BASIS BILANGAN
Konversi sistem bilangan: proses pengubahan bilangan dari
suatu sistem bilangan yang sekarang ke sistem bilangan yang
lainnya.

Jenis-jenis konversi:
1. Heksadesimal -> biner : biner -> heksadesimal
2. Oktal -> biner : biner -> oktal
3. Desimal -> biner : biner -> desimal
4. Desimal -> heksadesimal : heksadesimal -> desimal
5. Desimal -> oktal : oktal -> desimal
6. Heksadesimal -> oktal : oktal -> heksadesimal

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
14
Padanan antara bilangan
hexadesimal, biner, dan
desimal.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
1. Konversi bilangan heksadesimal -> bilangan biner
Cara: mengganti 1 bilangan heksadesimal menjadi 4 bit bilangan biner.

Contoh:
a. 1DC16 = 0001110111002
b. 1DB16 = 0001110110112

Konversi bilangan biner -> bilangan heksadesimal


Cara: mengelompokan 4 bit bilangan biner dimulai dari 4 bit bilangan
biner yang paling kanan, kemudian mengganti masing-masing 4 bit
bilangan biner tersebut menjadi 1 bilangan heksadesimal.

Contoh:
a. 0001110111002 = 1DC16
b. 0001110110112 = 1DB16
S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN
ARSITEKTUR KOMPUTER
16
2. Konversi bilangan oktal -> bilangan biner
Cara: mengganti 1 bilangan oktal menjadi 3 bit bilangan biner.

Contoh:
a. 178 = 0011112
b. 378 = 0111112

Konversi bilangan biner -> bilangan oktal


Cara: mengelompokan 3 bit bilangan biner dimulai dari 3 bit bilangan
biner yang paling kanan, kemudian mengganti masing-masing 3 bit
bilangan biner tersebut menjadi 1 bilangan oktal.

Contoh:
a. 0011112 = 178
b. 0111112 = 378
S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN
ARSITEKTUR KOMPUTER
17
3. Konversi bilangan desimal -> bilangan biner
Cara: mencari sisa bagi dan ditulis semua sisa baginya.

Contoh:
a. 1810 = 100102
b. 2210 = 101102

Konversi bilangan biner -> bilangan desimal


Cara: kalikan masing-masing bilangan sesuai kolomnya dengan 2 pangkat
n secara berurut dimulai dari pangkat terendah (20) untuk kolom bilangan
paling kanan.

Contoh:
a. 100102 = 1810
b. 101102 = 2210
S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN
ARSITEKTUR KOMPUTER
18
4. Konversi bilangan desimal -> bilangan heksadesimal
Cara: mencari sisa bagi dan ditulis semua sisa baginya.

Contoh: 47510 = 1DB16

Konversi bilangan heksadesimal -> bilangan desimal


Cara: kalikan masing-masing bilangan sesuai kolomnya
dengan 16 pangkat n secara berurut dimulai dari pangkat
terendah (160) untuk kolom bilangan paling kanan.

Contoh: 1DB16 = 47510

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
19
5. Konversi bilangan desimal -> bilangan oktal
Cara: mencari sisa bagi dan ditulis semua sisa baginya.

Contoh: 2010 = 248

Konversi bilangan oktal -> bilangan desimal


Cara: kalikan masing-masing bilangan sesuai kolomnya
dengan 8 pangkat secara berurut dimulai dari pangkat
terendah (80) untuk kolom bilangan paling kanan.

Contoh: 248 = 2010

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
20
6. Konversi bilangan heksadesimal -> bilangan oktal
Cara: mengkonversikan bilangan heksadesimal ke bilangan biner terlebih
dahulu, kemudian mengkonversikan bilangan biner ke bilangan oktal.

Contoh: 1F16 = 000111112 = 378

Konversi bilangan oktal -> bilangan heksadesimal


Cara: mengkonversikan bilangan oktal ke bilangan biner terlebih dahulu,
kemudian mengkonversikan bilangan biner ke bilangan heksadesimal.

Contoh: 378 = 000111112 = 1F16

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
21
Penjumlahan Bilangan Biner
Cara: sama seperti penjumlahan bilangan desimal.

Contoh:
1. 1012 + 0112 = 10002
2. 01012 + 11012 = 11102

Overflow: kelebihan jumlah digit dari digit yang tesedia dari


hasil.

Contoh: 10112 + 01112 = 100102

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
22
BILANGAN BINER BERTANDA
Hanya untuk bilangan biner ke desimal atau sebaliknya.

1. Bilangan biner positif : bilangan biner tidak bertanda


2. Bilangan biner negatif : bilangan biner bertanda

Representasi bilangan biner bertanda: Magnitude dan Two’s


Complement

1. Positif : bit paling kiri -> 0


2. Negatif : bit paling kiri -> 1

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
23
Tahapan:
1. Semua bit dibalik
2. Ditambah 1 bit pada bilangan biner tersebut

Catatan:
Perlebar satu bit atau lebih pada masing-masing bilangan
untuk penjumlahan dua bilangan dengan tanda yang sama,
baik positif maupun negatif, untuk menghindari kesalahan
ketika terjadi overflow.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
24
OPERASI GESER
1. Kanan : n kali ke kanan -> biner lama / (2n)
2. Kiri : n kali ke kiri -> biner lama x 2n

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
25
BILANGAN FLOATING POINT
Definisi: sistem bilangan yang digunakan untuk merepresentasikan
bilangan real ke biner atau sebaliknya.
Tahapan:
1. Dikalikan 2 sampai hasilnya 0 atau berulang.
2. Ambil bilangan yang muncul sebelum titik desimal yang
dihasilkan akan menjadi digit pertama dari bilangan biner
pecahan
3. Ambil bilangan yang muncul setelah titik desimal dan ulangi
langkah 1.
Catatan:
Bilangan floating point di sistem komputer mempunyai
keterbatasan.

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
26
REPRESENTASI DATA TEKS
Contoh: e -> 1 byte, yaitu: 011001012

2 pengkodean teks:
1. ASCII
2. Unicode

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
27
ASCII -> 8 bit/1 byte -> 256 karakter.

Contoh: Pada ASCII, karakter 0 s.d. 32 merupakan karakter


yang tidak dapat dicetak.

Referensi:
1. http://www.asciitable.com/
2. https://www.ascii-code.com/
3. https://www.rapidtables.com/code/text/ascii-table.html
4. https://en.wikipedia.org/wiki/ASCII

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
28
Unicode -> 16 bit/2 byte -> 65.536 karakter.

256 karater pertama Unicode = ASCII

Referensi:
1. https://unicode-table.com/en/#control-character
2. https://www.tamasoft.co.jp/en/general-info/unicode.html
3. https://www.rapidtables.com/code/text/unicode-
characters.html
4. https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Unicode_characters

S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN


ARSITEKTUR KOMPUTER
29
S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN
ARSITEKTUR KOMPUTER
S1 TEKNIK INFORMATIKA ORGANISASI DAN
ARSITEKTUR KOMPUTER
PERTEMUAN 2 SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai