Anda di halaman 1dari 17

PENGUKURAN KEMISKINAN

MULTIDIMENSI:
PELUANG DAN TANTANGAN

Nurma Midayanti
Badan Pusat Statistik

Jakarta, 9 Agustus 2023

https://unsplash.com/photos/uaPaEM7MiQQ
https://www.pexels.com/photo/dirty-man-in-gray-jacket-holding-a-brown-cardboard-8078549/
BADAN PUSAT STATISTIK

01
KEMISKINAN MONETER

2
PENDEKATAN KEMISKINAN MONETER:
BASIC NEED APPROACH

 Garis kemiskinan makanan adalah nilai


pengeluaran kebutuhan minimum makanan
(setara 2100 kkalori per kapita per
Mengukur kemiskinan, BPS menggunakan hari).
pendekatan kemiskinan secara moneter
yaitu melalui konsep kebutuhan dasar  Garis kemiskinan bukan makanan adalah
(basic needs approach). nilai minimum pengeluaran untuk
kebutuhan non makanan seperti
perumahan, sandang, pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan pokok non-
makanan lainnya.
Kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
 Penduduk Miskin adalah penduduk yang
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan memiliki rata-rata pengeluaran per
bukan makanan yang diukur menurut kapita per bulan di bawah Garis
garis kemiskinan (makanan & bukan Kemiskinan.
makanan).
 Sumber Data Utama: Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas)

 Badan Pusat Statistik (BPS) pertama


kali melakukan penghitungan jumlah dan
persentase penduduk miskin pada tahun
1984. Pada saat itu, penghitungan 3
PEMBENTUKAN GARIS KEMISKINAN

Garis Kemiskinan (GK) = Garis Kemiskinan Makanan (GKM) +


Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM)
● ●
No Komoditi Makanan
Tidak Miskin 1 Beras (lokal, kualitas, dll) Garis kemiskinan makanan adalah nilai
2 Beras Ketan pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara
● ● … … 2100 kkal per kapita per hari). Jumlah
komoditi makanan yang digunakan mencapai 52
● 51 Kue Basah
jenis komoditi.
● ● 52 Rokok kretek filter

No Komoditi Non Makanan Garis kemiskinan non-makanan adalah nilai


● ● ● 1 Perumahan minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang,
● 2 Listrik pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok
Hampir Miskin
… … non-makanan lainnya. Jumlah komoditi yang

50 Pajak kendaraan bermotor digunakan mencapai 51 jenis di perkotaan dan
Miskin ● ● 51 Perayaan hari raya agama 47 jenis di perdesaan.
● ●

Sangat Miskin ●  Garis Kemiskinan dihitung dari Populasi rujukan, yaitu kelompok 20 persen
penduduk near poor (penduduk yang berada sedikit diatas Garis Kemiskinan
Sementara).
 Garis Kemiskinan Sementara (GKS) dihitung dari Garis Kemiskinan sebelumnya yang
digerakkan dengan besarnya inflasi.
 Garis Kemiskinan berbeda untuk setiap Provinsi Urban dan Rural.

4
PERKEMBANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA
Tahun 2011 - 2023

30,12 30,01 29,25 28,71 28,17 28,61 28,28 28,59 28,51 28,01
27,73 27,76 27,77 27,55 27,54
26,58 25,95 26,42 26,50 26,16 26,36 25,90
25,67 25,14 24,78

12,49 12,36
11,96 11,66 11,36 11,46 11,25 11,22 11,13
10,96 10,86 10,70 10,64
10,12 10,19 10,14
9,82 9,66 9,78 9,71 9,54 9,57
9,41 9,22 9,36

Mar'11 Sep'11 Mar'12 Sep'12 Mar'13 Sep'13 Mar'14 Sept'14 Mar'15 Sep'15 Mar'16 Sep'16 Mar'17 Sep'17 Mar'18 Sep'18 Mar'19 Sep'19 Mar'20 Sep'20 Mar'21 Sep'21 Mar'22 Sep'22 Mar'23

Penduduk Miskin (Juta) Persentase (P0)

Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, turun 4,22 juta orang terhadap Maret
2011. Persentase Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, turun 3,13 persen poin terhadap
Maret 2011

5
KEMISKINAN MONETER: PENYEMPURNAAN METODE

Urgensi

Penyesuaian Penyesuaian Penyesuaian


Terdapat
Penyesuaian pemilihan keranjang volume
pergeseran
komoditas populasi komoditi yang keranjang Penyempurnaan
pola konsumsi
rokok dalam rujukan dalam lebih komoditi yang
penduduk dalam
penghitungan penghitungan mencerminkan saat ini pada beberapa
2 dekade komponen dalam
harga kalori Garis pola konsumsi relatif
terakhir
Kemiskinan lokal berubah-ubah penghitungan
kemiskinan

Pengukuran kemiskinan Konsisten dan


yang relevan bagi Menggambarkan Robust Secara Dapat
penduduk miskin: Penduduk Miskin Statistik Dibandingkan

6
KEMISKINAN MONETER: PENYEMPURNAAN METODE

Komponen Metode BPS 1998 Penyempurnaan Metode

1. Garis Kemiskinan Sementara IHK umum per provinsi (hanya pada


IHK umum per provinsi
(GKS) tahun dasar)

+/- 10% dari GKS, fixed tahun dasar


20% diatas GKS (jika P0 < 10 persen maka diambil desil 1
2. Populasi Referensi
(Kelompok marjinal/near poor) dan 2)
(+) mewakili populasi disekitar garis kemiskinan
52 jenis pangan (termasuk
3. Komoditas Basket Makanan Komoditas Lokal Provinsi
rokok)
Harga kalori dihitung dari Rokok tidak digunakan sebagai
4. Harga kalori 52 jenis pangan (termasuk penimbang dalam penghitungan harga
rokok) kalori
Kuantitas berubah secara Kuantitas tetap (Q dan C)
5. Kuantitas Makanan
implisit (tahun berjalan) (Maret 2019 sebagai tahun dasar)

Pengeluaran Non Makanan (tambahan 3


komoditi baru): LPG, Pulsa, dan
Jenis pengeluaran Non
Biaya Internet
6. GK Non Makanan Makanan Perkotaan: 51
; tidak menggunakan rasio hasil
Pedesaan: 47
SPKKD 2004
7
BADAN PUSAT STATISTIK

02
PENDEKATAN KEMISKINAN
MULTIDIMENSI

8
PENDEKATAN KEMISKINAN MULTIDIMENSI

Kritik Terhadap
Pendekatan Kemiskinan Multidimensi
Pengukuran Kemiskinan Moneter

Penghitungan dengan kemiskinan Multidimensional Poverty Index (MPI)


moneter dianggap kurang dalam pertama kali dikembangkan oleh Oxford
menangkap akar masalah kemiskinan Poverty and Human Initiative (OPHI)
manusia (Sen, 1967). dengan United Nation Development Program
(UNDP) pada tahun 2010.
Secara umum tujuan dari pendekatan
Atkinson (1975) menyebutkan bahwa
kemiskinan secara multidimensi ini adalah
adalah sesuatu yang tidak mungkin atau
untuk memotret kondisi kemiskinan secara
menyesatkan jika melihat kemiskinan
holistik, tidak hanya berdasarkan satu
itu dengan standar yang mutlak, yang
dimensi saja yang selama ini dilakukan
dapat diterapkan untuk semua negara
pendekatan kemiskinan secara moneter.
dan sepanjang masa.
Sebuah garis kemiskinan harus MPI tidak berusaha menghilangkan
didefinisikan dalam suatu hubungan kemiskinan moneter, tetapi memberikan
sosial dan standar hidup kontemporer pandangan yang lebih luas dan terukur
masyarakat tertentu. dalam mengurangi segala aspek kemiskinan
(Alkire et.al., 2013)

9
DIMENSI & INDIKATOR MPI GLOBAL

MPI secara umum mengukur kekurangan (deprivation) setiap individu ke dalam 3


dimensi yaitu Kesehatan, Pendidikan dan Standar hidup (kualitas kehidupan).

10
PELUANG DAN TANTANGAN
PENGUKURAN MPI INDONESIA
Tantangan MPI

Peluang MPI Ukuran kemiskinan diharapkan bersifat


welfare consistent yang bermakna ukuran
kemiskinan tersebut dapat terbanding antar
waktu dan antar wilayah. Kondisi Indonesia
Tersedianya data Survei Sosial Ekonomi
yang beraneka ragam menjadi tantangan
Nasional yang secara rutin dilakukan
tersendiri dalam pemilihan Indikator apa
pengumpulan data oleh BPS dimana dapat
saja yang relevan digunakan dalam MPI
digunakan untuk pemenuhan beberapa
sehingga nantinya dapat dibandingkan antar
Indikator MPI.
kabupaten maupun antar provinsi.
Memenuhi Target 1.2 dari Goal 1 SDGs, Ukuran ketimpangan antar penduduk miskin
yaitu: By 2030, Reduce at least by half secara multidimensi diharapkan bisa
the proportion of men, women and children terjelaskan dalam MPI.
of all ages living in poverty in all its
dimensions according to national Diperlukan sosialisasi dan strategi
definitions. komunikasi kepada stake holder terkait baik
Melalui MPI diharapkan mampu memberikan di pusat dan di daerah termasuk masyarakat
gambaran kondisi dari kemiskinan secara umum terkait pemahaman pengukuran kemiskinan
menyeluruh terhadap semua aspek secara multidimensi dan pemaknaannya jika
(multidimensi) seperti Kesehatan, dibandingkan ukuran kemiskinan secara
Pendidikan dan Standar kualitas hidup. moneter

11
BADAN PUSAT STATISTIK

03
PENUTUP:
“End poverty in all its forms
everywhere”

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

12
KONDISI AWAL UPAYA PENGHAPUSAN KEMISKINAN

Perkembangan Kemiskinan dan Kemiskinan Eskalasi Wilayah Prioritas Penghapusan


Ekstrem Indonesia, 2014-2022 Kemiskinan Ekstrem

20 Kemiskinan 2021 35 Kabupaten


15
11,3 11,2 10,9 10,6
Target
kemiskinan
2022 212 Kabupaten/Kota
9,8 9,4 9,8 10,1 9,5
10 7%
6,2 5,8 5,2 2023 100 Kabupaten/Kota
4,5 3,6
5 2,7 2,3 2,14 2,04
Target
0
kemiskinan Eskalasi Program Kebijakan
ekstrem
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2024 0% ► Mengurangi Kantong Kemiskinan (4 Kebijakan)
Catatan: • Angka kemiskinan 2014-2022 bersumber dari BPS ► Meningkatkan Kesejahteraan (30 Kebijakan)
• Angka kemiskinan ekstrem 2014-2020 bersumber dari World Bank, ► Mengurangi Beban Pengeluaran (14 Kebijakan)
sedangkan 2021-2022 bersumber dari BPS
Sumber: Kepmenko PMK Nomor 32 Tahun 2022

Pemetaan Disparitas Perlu Konvergensi


Kapabilitas Individu dan Keluarga Data Pensasaran
Infrastruktur Lokasi Penanganan
Aksesibilitas Program Kebijakan
13
UPAYA KONVERGENSI
Kerangka Data Outcome
Livelihood Platform Livelihood Strategy Livelihood

Turunnya Kantong Kemiskinan


Household’s asset
holding:
Turunnya Beban Pengeluaran
• Human capital
• Natural capital
• Physical capital Poverty Alleviation Meningkatnya Kesejahteraan
• Financial capital
• Social capital
Policy
Accessibility:
• Geographical location Konvergensi Pensasaran
• Primary Public Access Program
• Infrastructure Konvergensi Program
Community Development
• Communication/ Kebijakan
Transportatio Konvergensi Lokasi
Penanganan
Source: Modified from Household Livelihood Strategies and Implication for Poverty Reduction in Rural Areas of Central Nepal
(Khatiwada et all)

14
UPAYA KONVERGENSI
Prinsip Adopsi Kerangka Kerja
Statistical Dataverse
Sistem Dataverse dirancang untuk mendukung dan
mematuhi Prinsip "FAIR" untuk manajemen data
ilmiah:
Statistical Dataverse 360⁰
• Findable, Menjaga kesinambungan informasi, serta
• Accessible, mengeksplorasi dan menganalisis data untuk
• Interoperable, and kebijakan
• Reusable.
Kondisi kapabilitas individu dan
Isi Data keluarga

Cakupan dataverse dalam repositori berisi


banyak kumpulan data, dan setiap kumpulan data Kondisi infrastruktur dasar
berisi metadata deskriptif dan file data. penyangga kebutuhan masyarakat
Implementasi saat ini:

 Data Regsitrasi Sosial Ekonomi


 Data Kewilayahan Kondisi geografis dan kemudahan
 Data Administrasi akses wilayah
 Data Kebijakan
Imai, K., King, G., & Lau, O. (2008). Toward a Common Framework for
Statistical Analysis and Development. Journal of Computational and Sumber: Khatiwada, et. al. (2017) Household Livelihood Strategies and
Graphical Statistics, 17, 892 - 913. Implication for Poverty Reduction in Rural Areas of Central Nepal

15
Mencatat Pertanian Indonesia
untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Terima Kasih
www.bps.go.id
STATISTICAL DATAVERSE 360o

Kapabilitas Keluarga

DATAVERSE
Data Kebijakan
4 360o 2 Aksesibilitas

3
Infrastruktur Layanan Dasar
17

Anda mungkin juga menyukai