Anda di halaman 1dari 15

MODEL

KOMUNIKASI
MODEL TUBBS

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Komunikasi


Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan
Dosen pengampu : Sabran. S.K.M., M.P.H.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa atas segala limpahan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “MODEL
BAB 1

PRNDAHULUAN

1.1 Latar Belakaang


Model Komunikasi Model Tubbs adalah salah satu kerangka kerja yang
digunakan dalam memahami dan menganalisis proses komunikasi. Model ini
dinamai dari nama peneliti komunikasi terkemuka, Stewart Tubbs, yang
mengembangkannya.
Model Tubbs menawarkan pemahaman yang mendalam tentang berbagai
aspek komunikasi, dari proses encoding (pengkodean) pesan hingga faktor-faktor
yang memengaruhi interpretasi pesan oleh penerima. dari proses encoding
(pengkodean) pesan hingga faktor-faktor yang memengaruhi interpretasi pesan
oleh penerima.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, secara umum rumusan masalah dalam
Model Tubbs. Adapun secara khusus rumusan masalah dalam Model Komunikasi
Model Tubbs ini di antaranya:
a) Bagaimana Perkembangan dan Sejarah Model Tubbs?
b) Bagaimana Prinsip-prinsip Model Tubss?
c) Bagaimana Komponen Model Tubbs?
d) Bagaimana Proses Komunikasi dalam Model Tubbs?
e) Bagaimana Konteks Komunikasi dalam Model Tubbs?
f) Bagaimana Kelebihan dan Keterbatasan Model Tubbs?

1.3 Tujuan

a) Mengetahui Perkembangan dan Sejarah Model Tubbs


b) Mengetahui Prinsip-prinsip Model Tubss
c) Mengetahui Komponen Model Tubbs
d) Mengetahui Proses Komunikasi dalam Model Tubbs
e) Mengetahui Konteks Komunikasi dalam Model Tubbs
f) Mengetahui Kelebihan dan Keterbatasan Model Tubbs
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan dan Sejarah Model Tubbs


Model Tubbs dikembangkan sebagai respons terhadap kompleksitas
komunikasi manusia. Stewart Tubbs, seorang profesor dan peneliti di bidang
komunikasi, merancang model ini untuk membantu menggambarkan interaksi
komunikasi secara lebih sistematis. Model ini pertama kali diperkenalkan dalam
bukunya yang terkenal, "A Systems Approach to Small Group Interaction," dan
kemudian digunakan dalam berbagai konteks komunikasi, seperti komunikasi
antarpribadi, organisasi, dan massa.

2.2 Prinsip-prinsip Utama Model Tubbs


Model Tubbs menekankan beberapa prinsip kunci yang penting dalam
komunikasi:
1. Komunikasi sebagai Proses Sistematis : Model ini memandang
komunikasi sebagai proses yang terstruktur dan sistematis, yang
melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi.
2. Peran Komunikator : Model ini mengakui peran penting komunikator
dalam mengirim pesan, dan betapa pentingnya pengkodean yang jelas dari
pesan yang akan disampaikan.
3. Konteks Komunikasi : Model Tubbs mempertimbangkan berbagai konteks
komunikasi, baik fisik maupun psikologis, yang dapat memengaruhi
interpretasi pesan.
4. Feedback : Umpan balik dari penerima pesan merupakan elemen kunci
dalam model ini, karena hal ini memungkinkan komunikator untuk
memahami sejauh mana pesan telah dipahami dengan benar.
5. Keterbatasan dan Hambatan : Model Tubbs juga mengakui adanya
keterbatasan dan hambatan dalam komunikasi, termasuk noise (gangguan)
yang dapat mempengaruhi kualitas komunikasi.
Model Tubbs adalah alat yang berguna dalam menganalisis situasi komunikasi
dan membantu individu dan organisasi dalam meningkatkan efektivitas
komunikasi mereka. Dalam makalah ini, kami akan menyelidiki lebih lanjut
komponen dan aplikasi dari Model Tubbs, serta implikasi dan relevansinya dalam
berbagai konteks komunikasi. Kami juga akan mempertimbangkan kritik dan
kelebihan model ini dalam mendekati pemahaman komunikasi manusia.

2.3 Komponen Model Tubbs


Model Komunikasi Model Tubbs memiliki beberapa komponen utama yang
membentuk dasar pemahaman tentang proses komunikasi. Memahami komponen-
komponen ini penting untuk merinci bagaimana pesan dikirim dan diterima dalam
konteks komunikasi. Berikut adalah komponen-komponen kunci dari Model
Tubbs menurut Fauzi (2019)
1. Komunikator (Communicator) :
 Komponen ini mencakup individu atau kelompok yang terlibat dalam
proses komunikasi.
 Penting untuk memahami bahwa komunikator tidak hanya mencakup
pengirim pesan tetapi juga penerima pesan.
 Komunikator harus memiliki kemampuan untuk mengkodekan (encoding)
pesan dengan jelas dan memahami pentingnya penyampaian pesan yang
efektif.
2. Pesan (Message) :
 Pesan adalah informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh
komunikator kepada penerima.
 Pesan dapat berupa kata-kata lisan atau tertulis, gambar, simbol, atau
bentuk komunikasi lainnya.
 Kualitas dan kejelasan pesan sangat penting untuk memastikan
pemahaman yang akurat oleh penerima.
3. Saluran (Channel) :
 Saluran merujuk pada medium atau sarana yang digunakan untuk
mengirimkan pesan dari komunikator ke penerima.
 Contoh saluran meliputi komunikasi lisan, tulisan, media cetak, media
sosial, dan banyak lagi.
 Pilihan saluran yang tepat dapat memengaruhi efektivitas komunikasi.
4. Konteks (Context) :
 Konteks komunikasi mencakup lingkungan atau situasi di mana
komunikasi terjadi.
 Ini dapat mencakup faktor-faktor seperti waktu, tempat, budaya, norma
sosial, dan keadaan psikologis.
 Konteks memiliki pengaruh besar pada bagaimana pesan dipahami dan
ditafsirkan.
5. Hambatan Komunikasi (Barriers to Communication) :
 Hambatan komunikasi adalah faktor-faktor yang dapat menghalangi atau
mengganggu proses komunikasi.
 Contoh hambatan komunikasi termasuk gangguan fisik, perbedaan bahasa
atau budaya, emosi, atau ketidakjelasan dalam penyampaian pesan.
6. Feedback (Feedback) :
 Umpan balik adalah respons atau tanggapan yang diberikan oleh penerima
pesan kepada komunikator.
 Umpan balik membantu komunikator memahami sejauh mana pesan telah
dipahami dengan benar dan dapat digunakan untuk perbaikan atau
klarifikasi.
 Proses umpan balik memungkinkan interaksi dua arah dalam komunikasi.
Memahami komponen-komponen ini dalam Model Tubbs dapat membantu
dalam menganalisis situasi komunikasi, mengidentifikasi potensi hambatan, dan
meningkatkan efektivitas komunikasi. Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi
lebih jauh bagaimana komponen-komponen ini berinteraksi dalam berbagai
konteks komunikasi, baik dalam komunikasi antarpribadi, organisasi, maupun
komunikasi massa.

2.4 Proses Komunikasi dalam Model Tubbs


Putri (2022) menyatakan bahwa Dalam Model Komunikasi Model Tubbs,
proses komunikasi dijelaskan secara sistematis, mengidentifikasi tahapan-tahapan
utama yang terlibat dalam mentransmisikan pesan dari komunikator ke penerima.
erikut adalah tahapan-tahapan proses komunikasi dalam Model Tubbs:
1. Pengkodean (Encoding) :
Proses dimulai ketika komunikator ingin mengirim pesan kepada penerima.
Pengkodean adalah langkah di mana komunikator mengubah gagasan,
pemikiran, atau informasi menjadi bentuk yang dapat dipahami oleh penerima.
Komunikator perlu memilih kata-kata, simbol, atau media yang tepat untuk
menyampaikan pesan dengan jelas.
2. Transmisi (Transmission) :
Setelah pesan dikodekan, pesan tersebut harus ditransmisikan melalui saluran
komunikasi yang dipilih. Misalnya, jika komunikator menggunakan kata-kata
lisan, transmisi melibatkan berbicara atau mendengarkan. Jika pesan
ditransmisikan melalui media cetak, itu melibatkan pencetakan dan distribusi
materi tersebut.
3. Penerimaan (Reception) :
Pada tahap ini, penerima menerima pesan yang telah ditransmisikan oleh
komunikator. Penerimaan pesan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
kualitas saluran, ketajaman pendengaran atau penglihatan penerima, dan
fokusnya pada pesan.
4. Penguraian (Decoding) :
Setelah penerimaan pesan, penerima mulai menguraikan atau mendekode
pesan tersebut. Penguraian adalah usaha penerima untuk memahami makna
pesan sesuai dengan pemahaman dan interpretasinya.
5. Interpretasi (Interpretation) :
Penerima kemudian menginterpretasikan pesan tersebut berdasarkan
pengetahuan, pengalaman, dan konteks pribadi mereka. Interpretasi dapat
bervariasi antarindividu, tergantung pada latar belakang budaya, nilai-nilai, dan
pengalaman penerima.
6. Umpan Balik (Feedback) :
Umpan balik adalah tahapan penting dalam proses komunikasi Model
Tubbs.Penerima memberikan respons atau umpan balik kepada komunikator
tentang bagaimana mereka memahami pesan tersebut. Umpan balik dapat
berupa pertanyaan, konfirmasi, atau komentar yang membantu komunikator
memahami apakah pesan mereka telah dipahami dengan benar.
Proses ini menunjukkan bahwa komunikasi adalah proses yang kompleks dan
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penting untuk memahami setiap tahap
dalam proses ini agar pesan dapat disampaikan dan dipahami secara efektif.
Salah satu hal penting yang harus diingat adalah bahwa komunikasi bukan
hanya tentang apa yang dikatakan oleh komunikator tetapi juga tentang
bagaimana pesan diterima dan diinterpretasikan oleh penerima. Umpan balik
dar

2.5 Konteks Komunikasi dalam Model Tubbs


Dalam Model Komunikasi Model Tubbs, konteks komunikasi memiliki
peran yang sangat penting dalam memahami bagaimana pesan dipahami dan
ditafsirkan. Konteks mencakup lingkungan atau situasi di mana komunikasi
terjadi, dan memahaminya membantu menjelaskan berbagai aspek dalam proses
komunikasi. Berikut adalah beberapa aspek penting dari konteks komunikasi
dalam Model Tubbs:
1. Konteks Fisik :
 Ini merujuk pada lingkungan fisik di mana komunikasi berlangsung. Ini
bisa berupa ruangan, tempat, atau lokasi di mana komunikasi terjadi.
 Konteks fisik dapat memengaruhi komunikasi dengan cara yang berbeda.
Misalnya, komunikasi di ruangan yang tenang dan terang mungkin
berbeda dari komunikasi di lingkungan bising dan gelap.
2. Konteks Psikologis :
 Konteks psikologis melibatkan aspek-aspek emosi, perasaan, dan motivasi
individu yang terlibat dalam komunikasi.
 Emosi seperti kebahagiaan, kecemasan, atau marah dapat memengaruhi
cara pesan diterima dan diinterpretasikan.
 Motivasi individu, seperti ketertarikan atau motivasi untuk memahami
atau mengabaikan pesan, juga memainkan peran dalam komunikasi.
3. Konteks Sosial :
 Ini mencakup faktor-faktor sosial yang memengaruhi komunikasi,
termasuk norma-norma sosial, budaya, dan hierarki sosial.
 Norma-norma sosial dapat memengaruhi bahasa yang digunakan, tingkat
formalitas, dan perilaku dalam komunikasi.
 Budaya memainkan peran besar dalam komunikasi antara individu dari
budaya yang berbeda.
4. Konteks Waktu :
 Konteks waktu mengacu pada kapan komunikasi terjadi, baik itu
sekarang, di masa lalu, atau di masa depan.
 Waktu dapat mempengaruhi urgensi pesan, prioritas komunikasi, dan
tingkat perubahan yang dapat terjadi dalam situasi komunikasi.
5. Konteks Sejarah :
 Konteks sejarah melibatkan informasi tentang interaksi komunikasi yang
telah terjadi sebelumnya antara komunikator dan penerima.
 Pengalaman masa lalu dapat membentuk ekspektasi, memengaruhi tingkat
kepercayaan, atau menciptakan sejarah komunikasi yang penting dalam
situasi saat ini.
Memahami berbagai aspek dari konteks komunikasi membantu komunikator
untuk mengadaptasi pesan mereka agar sesuai dengan situasi dan audiens yang
mereka hadapi. Konteks juga dapat menjelaskan mengapa pesan tertentu dapat
memiliki makna yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Dalam analisis
komunikasi dengan Model Tubbs, mempertimbangkan konteks adalah langkah
penting dalam memahami proses komunikasi secara menyeluruh.
Penerapan Model Tubbs dalam konteks nyata dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana model ini digunakan dalam situasi komunikasi
sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh penerapan Model Tubbs dalam
konteks nyata:
1. Komunikasi Organisasi :
Pertemuan Staf : Dalam rapat staf sebuah perusahaan, sumber
(manajer) mengirimkan pesan tentang perubahan kebijakan perusahaan kepada
penerima (karyawan). Konteks fisik adalah ruang rapat, konteks psikologis bisa
beragam, tergantung pada perasaan karyawan terkait perubahan tersebut, dan
konteks sosial mencakup hierarki di dalam organisasi.
2. Komunikasi Interpersonal :
Percakapan Antara Teman : Dalam percakapan antara dua teman yang
akrab, pesan-pesan informal seringkali memiliki konteks sosial yang kuat.
Misalnya, humor atau istilah tertentu yang hanya dimengerti oleh mereka
berdua.
3. Komunikasi Massa :
Pengumuman Publik : Sebuah perusahaan teknologi mengumumkan produk
baru kepada publik melalui konferensi pers yang disiarkan secara luas. Konteks
fisik adalah lokasi konferensi pers, konteks psikologis bisa mencakup
keinginan konsumen untuk produk baru, dan konteks sosial melibatkan
hubungan antara perusahaan dan konsumen.
4. Komunikasi Lintas Budaya :
Pembicaraan Bisnis Internasional : Dalam negosiasi bisnis antara
perusahaan dari dua budaya yang berbeda, Model Tubbs dapat membantu
dalam memahami bagaimana perbedaan budaya, bahasa, dan norma-norma
sosial dapat memengaruhi komunikasi. Konteks sosial dan psikologis menjadi
sangat penting dalam hal ini.
5. Media Sosial :
Posting Media Sosial : Ketika seseorang membuat posting di media sosial
seperti Facebook atau Twitter, mereka harus mempertimbangkan konteks fisik
(media sosial itu sendiri), konteks psikologis (audiens yang beragam), dan
konteks sosial (norma-norma dan etika yang berlaku di platform tersebut).
Dalam setiap contoh di atas, pemahaman tentang konteks komunikasi,
seperti yang didefinisikan dalam Model Tubbs, dapat membantu komunikator
untuk menyampaikan pesan mereka dengan lebih efektif. Selain itu, mereka
dapat mengidentifikasi potensi hambatan komunikasi yang mungkin muncul
dalam konteks tertentu dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi
mereka.

2.6 Kelebihan dan Keterbatasan Model Tubbs


Kelebihan dan keterbatasan Model Tubbs adalah hal yang perlu
dipertimbangkan ketika menggunakannya sebagai alat analisis dalam pemahaman
komunikasi. Berikut adalah beberapa kelebihan dan keterbatasan utama dari
Model Tubbs menurut Setyandari (2020)
A. Kelebihan Model Tubbs :
1. Komprehensif :
Model Tubbs menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk
memahami komunikasi, dengan mengeksplorasi komponen-komponen
utama seperti komunikator, pesan, saluran, konteks, dan hambatan
komunikasi. Ini membantu dalam menggali aspek-aspek penting dari
proses komunikasi.
2. Relevansi dalam Konteks
Model ini menekankan pentingnya konteks dalam komunikasi, yang sesuai
dengan kompleksitas komunikasi dalam berbagai situasi. Ini membuatnya
relevan untuk berbagai konteks komunikasi, termasuk komunikasi
interpersonal, organisasi, dan massa
3. Mengidentifikasi Hambatan Komunikasi
Dalam Model Tubbs, ada perhatian khusus terhadap hambatan komunikasi
yang dapat mengganggu pemahaman dan pengiriman pesan. Hal ini
membantu komunikator untuk mengidentifikasi potensi masalah dalam
komunikasi dan mengatasinya.
4. Mengakui Pengaruh Konteks
Model ini mengakui bahwa konteks sosial, psikologis, dan fisik dapat
memengaruhi komunikasi. Ini penting dalam memahami bagaimana pesan
akan diterima dan diinterpretasikan oleh penerima.

B. Keterbatasan Model Tubbs :


1. Sederhana : Beberapa kritikus menganggap Model Tubbs terlalu sederhana
dalam menjelaskan kompleksitas komunikasi. Model ini mungkin tidak
mempertimbangkan aspek-aspek tertentu dari komunikasi yang lebih
kompleks.
2. Konteks yang Berubah : Konteks komunikasi dapat berubah secara dinamis,
dan Model Tubbs mungkin kurang mampu mengatasi perubahan cepat dalam
konteks tersebut.
3. Kurangnya Fokus pada Teknologi : Model ini mungkin kurang relevan dalam
menggambarkan komunikasi modern yang sangat dipengaruhi oleh teknologi,
seperti media sosial dan komunikasi online.
4. Pengabaian Budaya : Model Tubbs cenderung kurang menekankan peran
budaya dalam komunikasi. Keterbatasan ini bisa menjadi masalah ketika
berkomunikasi lintas budaya.
5. Keterbatasan dalam Pengukuran : Mengukur konsep-konsep dalam Model
Tubbs bisa menjadi sulit dalam praktiknya. Misalnya, mengukur "konteks
psikologis" secara objektif bisa menantang.
Sementara Model Tubbs menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk
memahami komunikasi, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan-
keterbatasan tersebut dan menggunakan model ini dengan bijak sesuai dengan
konteks tertentu. Beberapa situasi mungkin memerlukan pendekatan
komunikasi yang lebih kompleks atau tambahan model lain untuk
pemahaman yang lebih mendalam.
BAB III
KESIMPULAN

Dalam kesimpulan, Model Komunikasi Model Tubbs adalah alat yang


bermanfaat untuk memahami dan menganalisis proses komunikasi dalam berbagai
konteks. Berikut adalah beberapa poin kunci yang dapat diambil sebagai
kesimpulan:
1. Komprehensif : Model Tubbs adalah kerangka kerja komprehensif yang
mencakup komponen-komponen utama dalam proses komunikasi, termasuk
komunikator, pesan, saluran, konteks, dan hambatan komunikasi.
2. Konteks yang Penting : Model ini menekankan pentingnya konteks dalam
komunikasi. Konteks fisik, psikologis, dan sosial dapat memengaruhi cara
pesan dipahami dan diinterpretasikan.
3. Pengelolaan Hambatan : Model ini membantu dalam mengidentifikasi dan
mengatasi hambatan komunikasi yang mungkin muncul dalam berbagai situasi
komunikasi.
4. Relevan dalam Konteks Nyata: Model Tubbs dapat diterapkan dalam berbagai
situasi komunikasi nyata, termasuk komunikasi organisasi, interpersonal,
massa, lintas budaya, dan media sosial.
5. Penggunaan Saluran yang Tepat : Model ini membantu dalam pemilihan
saluran komunikasi yang sesuai dengan pesan dan konteks tertentu,
meningkatkan efektivitas komunikasi.
6. Penting dalam Pendidikan : Model ini memiliki relevansi dalam dunia
pendidikan, membantu guru dan siswa dalam berkomunikasi dengan lebih
baik.
7. Dukungan dalam Komunikasi Organisasi : Dalam konteks organisasi, Model
Tubbs membantu dalam komunikasi antara manajemen dan karyawan, yang
dapat meningkatkan kinerja dan menghindari konflik.
8. Kesadaran akan Budaya : Dalam komunikasi lintas budaya, model ini
membantu dalam memahami peran budaya dalam proses komunikasi.
9. Tantangan dalam Media Sosial : Dalam era media sosial yang kompleks, Model
Tubbs membantu individu dan perusahaan untuk berkomunikasi dengan lebih
efektif di platform-platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Dengan memahami Model Tubbs dan menggabungkannya dalam analisis


komunikasi, kita dapat meningkatkan pemahaman tentang proses komunikasi dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan efektif di berbagai konteks. Ini
adalah alat yang berharga untuk diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan yang
melibatkan komunikasi.
Model Tubbs dikembangkan sebagai respons terhadap kompleksitas
komunikasi manusia. Stewart Tubbs, seorang profesor dan peneliti di bidang
komunikasi. merancang model ini untuk membantu menggambarkan interaksi
komunikasi secara lebih sistematis.

b. Adapun Prinsip model tubs yaitu:


- Komunikasi sebagai Proses Sistematis.
- Peran Komunikator
- Konteks Komunikasi
- Feedback
- Keterbatasan dan Hambatan

c. Komponen model tubs meliputi:


- Komunikator (Communicator)
- Pesan (Message)
- Saluran (Channel)
- Konteks (Context)
- Hambatan Komunikasi (Barriers to Communication)
- Feedback (Feedback)

d. Proses komunikasi dalam model tubs meliputi:


- Pengkodean (Encoding)
- Transmisi (Transmission)
- Penerimaan (Reception)
- Penguraian (Decoding)
- Interpretasi (Interpretation)
- Umpan Balik (Feedback)

e. aspek penting dari konteks komunikasi dalam Model Tubbs:


1. Konteks Fisik
2. Konteks Psikologis
3. Konteks Sosial
4. Konteks Waktu
5. Konteks Sejarah

f. Kelebihan dan keterbatasan utama dari Model Tubbs:


* Kelebihan Model Tubbs :
1. Komprehensif
2. Relevansi dalam Konteks
3. Mengidentifikasi Hambatan Komunikasi
4. Mengakui Pengaruh Konteks
* Keterbatasan Model Tubbs :
1. Sederhana
2. Konteks yang Berubah
3. Kurangnya Fokus pada Teknologi
4. Pengabaian Budaya
5. Keterbatasan dalam Pengukuran
DAFTAR PUSTAKA

Depi Putri · 2022, Pengatar inlmu komunikasi, Jakarta : Gramedia

Elsi Setiandari Lely Octaviana, SKM., M. Kes · 2021, Komunikasi Kesehatan


Komunikasi Kesehatan Komunikasi Kesehatan Etika dan Konseling,
Palembang : Bening media publishing

Fauzi Eka Putra · 2019, Buku Ajar Komunikasi Kesehatan Jakarta : Prenada
Media

Setyandari, elsi, 2022, Komunikasi Kesehatan Dan Etika Konseling, Palembang


Media Pulising.

Anda mungkin juga menyukai