Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Model Komunikasi Berlo

Disusun oleh :

HASAN AL BANA (2214201014)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MOJOKERTO

PRODI S1 KEPERWATAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan Gawai pada Anak
Usia di Bawah Umur".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Jombang,juli 2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................

BAB I

1) Latar belakang ........................................................................................................


2) Kelebihan ...............................................................................................................
3) Kekruarangan...........................................................................................................

BAB II

1) Konsep Model Komunikasi Berlo ..........................................................................


BAB III

1) Kesimpulan..............................................................................................................
2) Daftar Pustaka .........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seorang pencetus model komunikasi yaitu David Kenneth Berlo berhasil mengembangkan
jenis komunikasi yang relevan jika diterapkan pada media massa ataupun media digital. Berlo
mengembangkan model komunikasi satu arah dengan diistilahkan Source-Message-Channel-
Receiver namun akrab disebut sebagai model SMCR. Model komunikasi ini mengacu pada model
komunikasi yang dikembangkan sekitar tahun 1960. Empat elemen yang ditekankan dalam model
komunikasi Berlo adalah sumber pesan, pesan, media penyampaian pesan, dan penerima pesan.
Model komunikasi SMCR merupakan pengembangan atas model komunikasi yang telah ada
sebelumnya yaitu model komunikasi Shannon-Weaver (1949).

Berlo memaparkan bahwa terdapat beberapa faktor yang membuat proses komunikasi
menjadi lebih efektif. Model komunikasi SMCR mewakili sumber, pesan, saluran, dan penerima
yang juga merupakan bagian dari sembilan elemen komunikasi penting dari proses komunikasi pada
umumnya. Model komunikasi diterapkan pada banyak sekali aktivitas manusia seperti misalnya
menonton berita di media massa televisi. Keempat elemen pada model Berlo dapat diidentifikasikan
masing-masing. Pertama, pembawa berita adalah sumber berita yang menyebarkan informasi.
Sedangkan, berita adalah pesan atau makna yang hendak disampaikan. Begitupula dengan televisi,
ia berperan sebagai media penyampai pesan. Akhirnya, penonton berperan penerima pesan dalam
konteks ini adalah seseorang yang menonton berita. Namun, peran penonton pada model
komunikasi Berlon tidak dapat memberikan umpan balik karena proses komunikasi yang terjadi
adalah proses komunikasi linear yang mana berjalan satu arah atau tidak memerlukan timbal balik
antara pemberi pesan dan penerima pesan. Selain dari berita, membaca koran atau mendengarkan
radiopun disebut sebagai komunikasi satu arah karena pesan hanya bersumber dari koran atau radio
tanpa melibatkan interaksi dengan pendengar ataupun pembaca.

Dalam mencapai keberhasilan dalam model komunikasi Berlo diperlukan beberapa faktor
pendukung lainnya dilihat dari keempat elemen model komunikasi. Pada elemen pertama yaitu
sumber pesan memiliki beberapa faktor, yaitu: kemampuan komunikasi, sikap, dan pengetahuan.

1.2 Kelebihan

a) Tidak hanya berfokus dalam menggambarkan proses komunikasi massa dan komunikasi
publik, model komunikasi Berlo juga bisa menjelaskan dengan baik proses komunikasi
interpersonal serta komunikasi tertulis.
b) Komponen sumber (source) dalam model komunikasi Berlo tergolong efektif. Karena
mencakup beberapa pesan, baik dalam bentuk lisan, tertulis, elektronik, maupun jenis
simbol lain yang digunakan dalam proses komunikasi.
c) Komponen pesan menjadi elemen utama dalam model komunikasi ini.
d) Model komunikasi Berlo mengakui bahwa penerima merupakan pihak paling penting dalam
proses komunikasi, karena merupakan target utama penyampaian pesan.
e) Proses encoding dan decoding membantu menerjemahkan pikiran manusia yang dituangkan
dalam bentuk kata atau simbol, sehingga mempermudah manusia untuk memahami kata dan
simbol tersebut dari orang lain
1.3 Kekurangan
a) Menunjukkan bahwa seolah-olah komunikasi antarmanusia sama dengan mesin. Padahal
proses komunikasi antarmanusia jauh lebih kompleks, dan tidak bisa dibayangkan seperti
pengiriman sinyal telepon, televisi, komputer, atau sistem radar.
b) Penyelesaian masalah komunikasi hanya dilakukan secara teknis dan akurat, yakni dengan
memilih simbol yang benar serta tepat, mencegah gangguan, dan mengirim pesan secara
efisien.
c) Sering terjadi kesalahpahaman terhadap penggunaan simbol. Padahal dalam proses
komunikasi antarmanusia, pemanfaatan simbol erat kaitannya dengan nilai, konsep,
kepercayaan, dan sikap yang diyakini bersama oleh manusia.

BAB II

2.1 Konsep Model Komunikasi Berlo

Para pakar mengklasifikasikan bahwa model komunikasi dibagi ke dalam tiga jenis, yakni
model komunikasi linear, model komunikasi transaksional, dan model komunikasi interaksional
Dari ketiga model tersebut David Kenneth Berlo memperkenalkan istilah SMCR sebagai
penggambaran dari salah satu jenis model komunikasi linear. Linier berarti searah. Liner artinya
pesan dikirimkan dan kemudian diterima oleh penerima. Maka proses komunikasi pada model
komunikasi Berlo ini tidak terjadi secara berkesinambungan yang terus menerus bergantian dari
penyampai pesan ke penerima pesan.

Berlo memberi penekanan lebih pada komunikasi sebagai sebuah proses yang mana proses
tersebut melibatkan beberapa komponen. Ada empat komponen penting yang ditekankan David K.
Berlo dalam model komunikasinya ini, yaitu Sender, Message, Channel, dan Receiver.. Berikut
gambar dari model komunikasi Berlo:

Gambar 1 : Model Komunikasi Berlo

1. Source (sumber)

Sender/source atau pengirim pesan adalah sumber berasalnya pesan atau bisa dikatakan seseorang
yang memberikan pesan. Sumber dalam komunikasi dapat disebut komunikator. Sumber bisa terdiri
dari satu orang atau beberapa orang yakni kelompok. Kelompok disini seperti halnya organisasi,
partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elemen sender/source atau sumber yaitu keterampilan
komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya

a) Keterampilan komunikasi (communication skills): Merupakan kemampuan individu untuk


berkomunikasi seperti kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, dan
lain sebagainya.
b) Sikap (attitudes) Merupakan sikap yang diberikan oleh sender/source kepada diri sendiri,
khalayak, dan lingkungan dapat memberikan perubahan makna dan efek pesan.
c) Pengetahuan (knowledge) merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh sender/source tentang
subyek pesan
d) Sistem sosial (social systems) Meliputi beberapa aspek sistem sosial seperti nilai-nilai,
kepercayaan, budaya, agama, dan pemahaman umum terkait masyarakat. Aspekaspek ini
mempengaruhi cara sender/source dalam mengkomunikasikan pesan.
e) Budaya (culture) Merupakan bagian dari masyarakat yang juga berada dalam sistem sosial.
Latar belakang budaya yang dimiliki oleh individu dapat mempengaruhi dalam
pembentukan serta penerimaan pesan. Dengan kata lain, perbedaan budaya mempengaruhi
dalam penerimaan pesan.

2. Message (pesan) Yang dimaksud dengan elemen message atau pesan dalam model komunikasi
Berlo adalah substansi yang dikirimkan oleh sender/source kepada penerima pesan. Pesan yang
dikirimkan oleh sender/source dapat berbentuk suara, teks, video, ataupun media lainnya. Pesan
adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator).
Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan
disampaikan melalui dua cara, yaitu verbal dan nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui
sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elemen Message/pesan yakni: a. Isi (content) Merujuk pada
materi dalam pesan yang dipilih oleh sender/source untuk mengekspresikan tujuannya. Isi atau
content memiliki elemen dan struktur. b. Elemen (elements) Menyangkut beberapa hal nonverbal
seperti bahasa, gestur, bahasa tubuh dan lain sebagainya. Dalam pesan selalu terdapat beberapa
elemen yang melengkapi isi pesan atau content. c. Perlakuan (treatment) merujuk pengemasan
pesan yang mencakup bagaimana pesan dikirimkan kepada penerima pesan serta memberikan efek
terhadap umpan balik yang diberikan oleh receiver atau penerima pesan. Perlu diingat pula bahwa
perlakuan yang berlebihan terhadap pesan justru akan menghambat jalannya komunikasi. d.
Struktur (structure) Merujuk pada struktur pesan yang berdampak pada keefektifan sebuah pesan.
Pesan bisa jadi sama namun struktur pesan yang tidak baik akan membuat pesan tidak dapat
diterima dengan baik oleh receiver atau penerima pesan. e. Kode (code) merujuk pada kode pesan
dalam artian bagaimana bentuk pesan yang dikirimkan misalnya bahasa sebagai alat komunikasi,
bahasa tubuh, gestur, musik, dan budaya. Melalui kodekode, kita memberikan atau menerima pesan.
Pesan akan sangat jelas apabila kode-kode pesan sangat baik. Sebaliknya, kode pesan tidak baik
dapat menimbulkan misinterpretasi.

3. Channel (Media dan Saluran Komunikasi) Dalam melakukan komunikasi, sender/source harus
memilih sebuah saluran komunikasi untuk membawa atau mengirimkan pesan yang dimiliki.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elemen Channel/saluran komunikasi yakni: a. Hearing:
Mendengarkan, yaitu menggunakan telinga untuk menerima pesan b. Seeing: Melihat, yaitu saluran
komunikasi visual misalnya televisi yang dapat kita lihat dan pesan yang disampaikan dapat kita
terima c. Touching: Menyentuh, yaitu sensasi sentuhan dapat digunakan sebagai sebuah saluran
komunikasi misalnya ketika akan membeli gorengan kita akan menyentuh gorengan tersebut apakah
masih hangat atau tidak. d. Smelling: Mencium dapat menjadi saluran untuk berkomunikasi.
Misalnya ketika kita mencium bau bawang goreng maka kita menjadi paham bahwa ada yang
memasak makanan e. Tasting: Merasa, indera pengecap yakni lidah juga dapat kita gunakan sebagai
saluran komunikasi misalnya ketika kita mencicipi makanan maka komunikasi pun dapat terjadi

4. Receiver (Penerima Pesan) Receiver atau penerima pesan merujuk pada individu yang menerima
pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Sebagaimana sender/source atau sumber atau pengirim
pesan, maka receiver atau penerima pesan juga memiliki berbagai elemen yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor. a. Keterampilan komunikasi (communication skills) merupakan kemampuan
individu dalam hal ini penerima pesan atau receiver dalam menerima pesan. Keterampilan
komunikasi yang dimaksud meliputi kemampuan mendengarkan, menulis, berbicara, membaca, dan
lain-lain. b. Sikap (attitudes) Merupakan sikap yang diberikan oleh penerima pesan sebelum dan
setelah menerima pesan. c. Pengetahuan (knowlwdge) Merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh
receiver atau penerima pesan agar pesan dapat diterima dengan baik. d. Sistem sosial (social
systems) Meliputi nilai-nilai, kepercayaan, agama, dan lain-lain mempengaruhi receiver atau
penerima pesan dalam menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. e. Budaya (culture)
Bagian dari sistem sosial mempengaruhi cara receiver atau penerima pesan dalam menerima pesan.

BAB III

Kesimpulan

Model komunikasi Berlo menekankan komunikasi sebagai suatu proses. Disamping itu, juga
menekankan ide bahwa meaning are in the people atau arti pesan yang dikirimkan pada orang yang
menerima pesan bukan pada kata–kata itu sendiri. Melainkan dari arti atau makna kata pesan yang
ditafsirkan si pengirim bukan pada apa yang ada dalam komponen pesan itu sendiri. Berlo juga
mengubah pandangan orang menjadi menginterpretasikan komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Qoniah (2022). Aplikasi Model Komunikasi Berlo dalam Komunikasi Pemasaran PT. Lion Wings Indonesia.
https://journal.trunojoyo.ac.id/komunikasi

http://ikom.upi.edu/?p=2763 Di akses pada 08:07 25 Juli 2023.

Anda mungkin juga menyukai