Model Berlo-7
Model Berlo-7
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
Disusun oleh :
Nama Anggota :
Disetujui oleh
Dosen pengajar
i
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang. Puji
syukur ke hadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Komunikasi Keperawatan
Model David K. Berlo. Makalah ini disusun sebagai pengantar untuk mempelajari dasar-
dasar Komunikasi keperawatan Model David K. Berlo, sehingga dengan demikian
mahasiswa mempunyai landasan pengetahuan yang memadai sebelum mereka
mempelajari Komunikasi keperawatan Model David K. Berlo, lanjutan baik yang
normatif maupun yang positif. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini diharap
dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa di Fakultas Ilmu Kesehatan terutama pada
mata kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
ii
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................2
Kata Pengantar...........................................................................................................................3
Daftar Isi.....................................................................................................................................4
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Sejarah David K. Berlo..................................................................................................6
B. Teori Komunikasi David K.Berlo..................................................................................6
Karakteristik Model Komunikasi David K. Berlo.....................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
A. CONTOH KASUS KOMUNIKASI MODEL DAVID K. BERLO............................10
BAB IV....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam model ini ditemukan oleh David K. Berlo pada tahun 1960. Model ini
lebih dikenal sebagai model SMCR, yaitu kepanjangan dari Source (sumber),
Message (pesan), Channel (Saluran), dan Receiver (penerima). Berlo juga
menjelaskan bahwa sumber adalah pihak yang menciptakan suatu pesan dalam bentuk
apapun. David Crystal dalam bukunya A Dictionary of Linguistics Phonetics kerap
memodelkan komunikasi melalui definisi, komunikasi terjadi ketika informasi yang
sama maksudnya dipahami oleh pengirim dan penerima. Menurut model Berlo,
sumber dan penerima dipengaruhi oleh factor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen,
struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salurannya (channel) berhubungan dengan panca
indera melihat, mendengar, menyentuh, membaui, dan merasai (mencicipi). Model ini
lebih bersifat organisasional dari pada mendeskripsikan proses karena tidak
menjelaskan umpan balik. Salah satu kelebihan model Berlo adalah model ini tidak
terbatas pada komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi
antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis.
B. Rumusan Masalah
1. Siapa David K. Berlo?
2. Apa saja konsep teori komunikasi keperawatan model David K. Berlo?
3. Bagaimana karakteristik komunikasi keperawatan model David K. Berlo?
4. Bagaimana contoh kasus komunikasi keperawatan model David K. Berlo?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk memahami teori komunikasi model David K. Berlo serta
mengetahui bagaimana konsep teori komunikasi ini dalam bidang komunikasi
dasar keperawatan.
1
2. Tujuan khusus
1) Untuk mengetahui sejarah David K. Berlo.
2) Untuk mengetahui konsep teori model David K. Berlo.
3) Untuk mengetahui contoh kasus dari konsep teori model David K.
Berlo.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Sikap adalah sikap dimiliki pengirim pesan agar bisa
menciptakan efek pesan.
c. Pengetahuan yang dimiliki sumber membuat pesan yang
disampaikan menjadi lebih efektif.
d. Sistem sosial mencakup nilai, kepercayaan, hukum, aturan,
agama, dan lainnya yang memengaruhi cara komunikator
dalam mengkomunikasikan pesan.
e. Budaya yang berbeda atau beragam menyebabkan
perbedaan dalam penyampaian pesan.
2. Message (pesan)
Pesan adalah isi dari komunikasi yang disampaikan
komunikator. Pesan yang dikirimkan bisa bersifat menghibur,
informatif, edukatif, persuasif, dan juga berbentuk propaganda. berikut
beberapa faktor yang memengaruhi pesan, yaitu:
a. Isi pesan: suatu hal yang disampaikan dalam pesan.
b. Elemen pesan: segala hal yang berkaitan dengan pesan
nonverbal.
c. Perlakuan: cara pengiriman pesan kepada penerima,
yang bisa menimbulkan efek umpan balik.
d. Struktur pesan: pola pembentukan pesan yang bisa
memengaruhi efektivitas pesan.
e. Kode: bentuk pesan yang dikirimkan, misalnya teks,
audio, video, dan lainnya.
3. Channel (saluran)
Saluran adalah media yang digunakan dalam proses
komunikasi. Ada tiga jenis saluran komunikasi, yakni lisan, tertulis,
dan elektronik. Dalam model komunikasi Berlo, channel yang
digunakan bisa disesuaikan dengan kelima pancaindra manusia, yaitu
Mendengar (hearing) berarti pesan diterima lewat indra pendengar.
Melihat (seeing) berarti pesan diterima lewat indra penglihat.
4
Menyentuh (touching) berarti pesan diterima lewat indra peraba.
Misalnya menepuk pundak. Mencium (smelling) berarti pesan diterima
lewat indra pencium. Merasakan (tasting) berarti perasa.
4. Receiver (penerima)
Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator. Disebut juga komunikan. Dalam proses komunikasi,
peran receiver sama pentingnya dengan peran komunikator.
Berlo juga menjelaskan bahwa sumber adalah pihak yang menciptakan suatu
pesan dalam bentuk apapun. Pesan adalah terjemahan akan sesuatu, baik dalam
bentuk bahasa ataupun isyarat. Saluran adalah lintasan yang menjadi
perantara/penghubung anatara sumber dan penerima dengan kata lain lintasan yang
membawa pesan. Lalu penerima adalah pihak yang menjadi objek atau tujuan
komunikasi. Encedor berfungsi menunjukkan maksud dari sumber mengenai pesan
yang diberikan kepada penerima. Dalam situasi komunikasi secara langsung atau
tatap muka, fungsi penyandian dilakukan melalui suara atau apapun yang dapat
dijadikan sumber dan menghasilkan pesan verbal dan non-verbal. Model Berlo ini
bersifat heuristic atau merangsang penelitian.
Model ini merupakan suatu model peluasan dari model-model yang sudah ada,
khususnya model Shannon dan Weaver, dengan menambahkan perangkat media
massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device). Menurut
Defleur, sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran
(destination) adalah adalah sebagai fase-fase yag terpisah dari komunikasi massa.
Sebagai contoh ketika seseorang berbicara, ia akan memlilih kata-kata yang
menyatakan makna denotatif dan konotatif lalu merumuskan makna tersebut ke dalam
suatu pesan dan kemudian mengucapkannya secara verbal atau menuliskannya
sedemikian rupa sehingga berubah menjadi sesuatu yang dapat didengar atau dilihat
yang dapat diartikan sebagai rangsangan oleh kyalayak ramai.
5.
C. Karakteristik Model Komunikasi David K. Berlo
1. Fokus pada proses encoding dan decoding.
2. Komponen komunikasinya dipengaruhi sejumlah faktor, seperti
keterampilan berkomunikasi, budaya, isi pesan, elemen pesan, dan
sebagainya.
3. Tidak ada konsep umpan balik.
4. Efek komunikasinya tidak diketahui.
5. Tidak ada konsep gangguan (noise) atau hambatan proses komunikasi
lainnya.
6. Proses komunikasinya berlangsung satu arah.
7. Source dan receiver sama-sama punya faktor.
6
BAB III
Ke receiver biar sama sama bisa menerima dan mencakup apa yang sumber
(SOURCE) komunikasikan .
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori ini mengemukakan tentang teori komunikasi yang ditemukan oleh David K.
Berlo yaitu teori model SMCR, yaitu kepanjangan dari Source (sumber), Message
(pesan), Channel (Saluran), dan Receiver (penerima). Menurut model Berlo, sumber
dan penerima dipengaruhi oleh factor-faktor: keterampilan komunikasi, sikap,
pengetahuan, sistem sosial, dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen,
struktur, isi, perlakuan, dan kode. Salurannya (channel) berhubungan dengan panca
indera melihat, mendengar, menyentuh, membaui, dan merasai (mencicipi). Model ini
lebih bersifat organisasional dari pada mendeskripsikan proses karena tidak
menjelaskan umpan balik. Salah satu kelebihan model Berlo adalah model ini tidak
terbatas pada komunikasi public atau komunikasi massa, namun juga komunikasi
antarpribadi dan berbagai bentuk komunikasi tertulis.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Abdul Muhith, S.Kep.,M. MKes, komunikasi dalam keperawatan, 2009, jakarta
iv