Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KOMUNIKASI

Disusun oleh :

KELOMPOK 1 :
FAUZIAH
Masyitah Nanda Yassril
Nadya Nur Sidik
Wiwin Claudia

Dosen Pembimbing:

Novi Amirah,S.Kom,S.Sos,M.I.Kom

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
TA: 2021/2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................

PENDAHULUAN......................................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................

BAB II........................................................................................................................
ISI...............................................................................................................................
A. ........................................................................................................................
B. ........................................................................................................................
C. ........................................................................................................................
D. ........................................................................................................................

BAB III.......................................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi

Pada kehidupan sehari-hari kita tidak pernah luput dari kata komunikasi.
Komunikasi merupakan media kita untuk berinteraksi. Komunikasi berasal dari
bahasa latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih, communico yang artinya memberi.
Komunikasi adalah suatu proses interaksi manusia dengan berbagai bentuk/cara
untuk menyampaikan informasi atau tujuan tertentu . Komunikasi adalah
penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi adalah pernyataan manusia, pernyataan tersebut dapat dilakukan
dengan kata-kata tertulis ataupun lisan di samping itu dapat dilakukan juga dengan
isyarat-isyarat atau simbol-simbol. Dalam perilaku manusia, komunikasi
merupakan proses khusus dan bermakna. Pada profesi kebidanan komunikasi
menjadi penting karena merupakan metode utama dalam memberikan asuhan
kebidanan.

Beberapa ahli menyampaikan pengertian atau definisi komunikasi.


Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi atau proses yang
menimbulkan dan meneruskan makna atau arti, berarti dalam komunikasi terjadi
penambahan pengertian antara pemberi informasi dengan penerima informasi
sehingga mendapatkan pengetahuan. Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, makna, dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Hal ini berarti penelusuran informasi dari pengirim pesan pada penerima pesan
dalam komunikasi. Komunikasi termasuk kegiatan yang mengajukan pengertian
yang diinginkan pengirim informasi pada penerima informasi dan menimbulkan
tingkah laku yang diinginkan penerima informasi.

Dari beberapa kesimpulan diatas initnya adalah komunikasi merupakan seni


penyampaian informasi (pesan, ide, sikap, atau gagasan dari komunikator atau
penyampai berita, untuk mengubah serta membentuk perilaku komunikan atau
penerima berita (pola, sikap, pandangan, dan pemahamannya) kepada dan
pemahaman yang dikehendaki bersama (Dalami, 2012).

B. Unsur Komunikasi

Adapun unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam proses/berlangsungnya


komunikasi menurut Tyastuti (2010) sebagai berikut:

1. Pihak yang Mengawali Komunikasi/Sumber/Komunikator

Pihak yang mengawali komunikasi untuk mengirim pesan disebut sender dan
ia menjadi sumber pesan (source). Pengirim yang dimaksud disini adalah orang
yang masuk ke dalam hubungan, baik intrapersonal dengan diri sendiri,
interpersonal dengan orang lain dalam kelompok kecil atau dalam kelompok besar.

2. Pesan yang Dikomunikasikan/Message/Content/Information

Pesan yang dimaksud adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada


penerima. Dalam komunikasi kepada pasien sebaiknya diperhatikan bahwa pesan
yang akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan klien, menggunakan bahasa yang
dapat dimengerti dengan mudah oleh klien dan diusahakan dapat menarik minat
klien. Pesan yang disampaikan kepada klien dapat berupa nasihat, bimbingan,
dorongan, petunjuk, dan sebagainya

3. Media atau saluran yang digunakan untuk komunikasi dan gangguan-


gangguan yang terjadi pada waktu komunikasi dilakukan. Media merupakan alat
yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber pesan kepada penerima
pesan. Setelah dikemas pesan yang disampaikan melalui saluran

(channel) atau media. Media dapat berupa lisan (oral), tertulis atau elektronik.

a. Media lisan

Dapat dilakukan dengan menyampaikan sendiri pesan secara lisan (oral), baik
melalui telepon atau saluran yang lainnya kepada perorangan, kelompok kecil,
kelompok besar, atau masa. Keuntungannya adalah si penerima pesan mendengar
langsung tanggapan atau pertanyaan, memungkinkan disertai nada atau warna
suara, gerak-gerik tubuh atau raut wajah, dan dapat dilakukan dengan cepat.

b. Media Tertulis

Pesan disampaikan secara tertulis melalui surat, memo, handout, gambar dan
lain-lain. Keuntungannya adalah ada catatannya sehingga data dan informasi tetap
utuh untuk tidak dapat berkurang atau tambah seperti informasi lisan, member
waktu untuk dipelajari isinya, cara penyusunannya dan rumusan kata-katanya.

c. Media Elektronik

Disampaikan melalui faksimili, email, radio, televisi. Keuntungannya adalah


prosesnya cepat, data bisa disimpan. Penggunaan media dalam penyampaian pesan
tentunya dapat mengalami gangguan atau masalah sehingga dapat menghambat
komunikasi.

4. Lingkungan/Situasi Ketika Komunikasi Dilakukan

Lingkungan atau situasi (tempat, waktu, cuaca, iklim, keadaan alam dan
psikologis) adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi.
Oleh karena itu pada waktu berkomunikasi dengan orang lain perlu memperhatikan
situasi. Faktor ini diklasifikasikan menjadi empat:
a. Lingkungan Fisik

Keadaan geografi, ini dapat menyebabkan kesulitan dalam komunikasi, hal ini
bisa disebabkan karena jarak yang jauh, dimana tidak terdapat fasilitas komunikasi
seperti telepon, faksimili, kantor pos, dan lain-lain.

b. Lingkungan Sosial Budaya

Menunjukkan faktor sosial budaya, ekonomi dan politik bisa menjadi


hambatan untuk komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, orang yang punya bahasa
yang berbeda dan tidak saling memahami bahasa yang digunakan maka dapat
menimbulkan macetnya suatu komunikasi. Kepercayaan masyarakat setempat atau
ada istiadat dan status sosial juga mempengaruhi kelancaran komunikasi.

c. Lingkungan Psikologi

Dimensi psikologi adalah pertimbangna kejiwaan yang digunakan dalam


komunikasi. Misalnya menghindari kritik yang menyinggung orang lain
menyajikan materi yang sesuai dengan usia khalayak.

d. Dimensi Waktu

Menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi.

5. Pihak yang Menerima Pesan

Penerima pesan adalah pihak yang menerima pesan atau menjadi sasaran
pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima biasa disebut juga khalayak, sasaran,
komunikan, atau audience/receiver. Penerima pesan bisa perorangan, atau suatu
kelompok, organisasi atau Negara. Satu kunci keberhasilan komunikasi adalah
mengenal karakteristik dari penerima pesan, dengan mengetahui siapa yang akan
menjadi penerima pesan maka kita dapat merancang suatu pesan sebaik mungkin
sesuai karakteristik penerima sehingga tujuan komunikasi kita tercapai.

6. Umpan Balik (Feedback)

Umpan balik merupakan tanggapan penerima terhadap pesan yang diterima


dari pengirim. Umpan balik bisa berupa reaksi secara verbal maupun non verbal.
Umpan balik ini dapat berupa umpan balik positif atau negatif.

Umpan balik positif bila tanggapan penerima menunjukkan kesediaan


menerima atau mengerti pesan dengan baik, serta memberi tanggapan sesuai yang
diinginkan pengirim. Umpan balik negatif adalah umpan balik yang menunjukkan
penerima pesan tidak dapat menerima dengan baik pesan yang diterimanya.

7. Pengaruh atau Dampak


Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini
bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.

C. Komponen Komunikasi

Demi terselennggaranya komunikasi yang efektif dan efesien menurut Yulifah


& Yuswanto (2009) perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini:

1. Komponen komunikan

Seorang akan dapat menerima pesan kalau terdapat empat kondisi berikut:

a. Pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan.

b. Keputusan diambil secara sadar untuk mencapai tujuan.

c. Keputusan diambil secara sadar untuk kepentingan pribadinya.

d. Mampu menempatkan baik secara mental atau fisik.

e. Komponen komunikator

2. Faktor penting dalam diri komunikator yakni :

a. Kepercayaan kepada komunikator (source credibility) dalam hal ini


ditentukan oleh keahliannya dan dapat tidaknya dia dipercaya.

b. Daya tarik komunikator (source attractiviness), bahwa seseorang akan


mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme
daya tarik.

3. Komponen pesan

Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dan lain-lain.


Pesan dapat disampaikan secara lisan atau non verbal.

4. Umpan Balik

Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang


diterimanya. Umpan balik ini berguna untuk mengukur besar informasi yang
diterima dibandingkan dengan yang diberikan

D. JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Ada dua jenis komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Komunikasi verbal menggunakan kata-kata yang disebut juga sebagai


komunikasi bahasa
lisan. Kata-kata yang digunakan dipengaruhi oleh latar belakang sosial,
budaya, ekonomi,

umur, dan pendidikan. Dalam menggunakan suara, ada 7 pokok yang berkaitan
dengan

suara yang perlu diperhatikan yaitu: gema, irama, kecepatan, ketinggian,


besar/volume, naik

turunnya, dan kejelasan suara. Suara dapat menggambarkan semangat,


antusias, kesedihan,

kejengkelan, atau kegirangan. Sedangkan komunikasi nonverbal mencakup


gerak gerik,

sikap, ekspresi wajah, dan penampilan. Komunikasi nonverbal tidak


menggunakan kata-kata

dan disebut juga bahasa tubuh (body language).

F. Proses Komunikasi

Proses komunikasi merupakan bagaimana komunikator menyampaikan pesan


kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi
dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin
communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang
berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.

Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif


(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat
terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang
atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

Secara ringkas proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti


berikut:

a. Komunikator (sender), mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang


lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-
simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
b. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau
saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara
langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.

c. Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke


komunikan.

d. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan


menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri.

e. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan


atau pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan
yang dimaksud oleh si pengirim.

Pada hakekatnya komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh


komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi bisa dilihat dari beberapa
perspektif antara lain:

1. Perspektif Psikologis

Ketika komunikator berniat akan menyampaikan pesan dalam dirinya akan


terjadi proses encoding (proses mengemas dan membungkus pikiran dengan bahasa
yang dilakukan komunikator), hasil encoding berupa pesan itu kemudian
ditransmisikan kepada komunikan. Kemudian komunikan terlibat dalam proses
komunikasi intrapersonal. Proses dalam diri komunikan ini disebut decoding
(seolah-olah membuka kemasakemasan atau bungkus pesan yang diterima dari
komunikator).

2. Perspektif Mekanis

Ini berlangsung saat komunikator menstransfer dengan bibir atau tangan,


pesan sampai tertangkap komunikan. Ini dapat dilakukan dengan indera telinga
atau indera lainnya. Komunikasi secara mekanis menurut Wulandari (2009)
dibedakan atas:

a) Proses Komunikasi Primer

Proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan


menggunakan lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang verbal
maupun non verbal.

b) Proses Komunikasi Sekunder

Penyampaian pesan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media


setelah memakai lambang sebagai media pertama. Biasanya karena jauh
tempatnya.
c) Proses Komunikasi Linier

Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik


terminal. Biasanya terjadi pada komunikasi bermedia kecuali telepon.

d) Proses Komunikasi Sirkular

Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Salah satu kasus yang biasanya terjadi adalah komunikan kurang


memperhatikan faktor ataupun kendala yang akan mempengaruhi pada saat proses
komunikasi berlangsung. Berikut faktor-faktor yang akan mempengaruhi
komunikasi menurut Lestari (2010) yaitu:

1. Latar Belakang Kebudayaan

Bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu pesan berdasarkan latar


belakang kebudayaannya. Akan terbentuk pola pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, makin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan
komunikan maka komunikasi akan semakin efektif.

2. Ikatan dengan Kelompok atau Grup

Kecenderungan mengidentifikasikan diri dengan kelompok tertentu dan


cenderung mengembangkan kesetiaan dan menerima norma kelompok tersebut.
Nilai-nilai yang dianut oleh kelompok akan sangat mempengaruhi cara mengamati
pesan.

3. Harapan

Bila suatu komunikasi tidak sesuai dengan harapan maka biasanya penerima
pesan akan apatis, cuek atau bahkan memutuskan komunikasi. Harapan akan
berpengaruh pada penerimaan pesan dan pada akhirnya dia akan menerima suatu
yang diharapkan.

4. Pendidikan

Pendidikan formal maupun non formal akan mempengaruhi penerimaan pesan.


Semakin tinggi pendidikan formal seseorang maka semakin kompleks sudut
pandangnya dalam menyikapi materi komunikasi.

5. Situasi

Tempat atau saat terjadinya komunikasi akan berpengaruh pada usaha untuk
menginterpretasikan pesan, ketakutan, kecemasan, akan mempengaruhi cara orang
menyerap pesan. Situasi bisa diakibatkan oleh penyampai pesan, lingkungan atau
bahkan dari penerima pesan sendiri. Misalnya orang yang menyampaikan pesan
tidak ramah, maka dapat menimbulkan ketegangan dan kecemasan, situasi yang
penuh ketegangan ini dapat mengganggu penerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator.

G. Bentuk Komunikasi

Hidup dengan bermasyarakat tentunya setiap hari kita sering melakukan


komunikasi, baik komunikasi yang dilakukan di rumah bersama dengan anggota
keluarga, dan di lingkungan kita sehari-hari sehingga perlu kita ketahui bersama
tentang adanya bentuk dari komunikasi . Di antaranya sebagai berikut:

1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media


massa modern yang meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi. Komunikasi
masa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam
dalam jumlah yang banyak menggunakan media.

a. Karakteristik Komunikasi Massa

1) Bersifat umum (terbuka untuk semua orang)

2) Heterogen

3) Menimbulkan keserempakan (serempak kontak dengan sejumlah besar


penduduk dalam jarak yang jauh dan dalam keadaan terpisah).

4) Hubungan komunikator-komunikan bersifat non-pribadi

b. Model Komunikasi Massa

1) Model jarum hipodemik (hypodermic needle model).

Media masa menimbulkan efek yang kuat, terarah, segera dan langsung.

2) Model komunikasi satu tahap (one step flow model).

Saluran media massa langsung ke massa komunikan tanpa melalui orang lain,
meskipun pesan tidak mencapai tidak menimbulkan efek yang sama bagi
komunikan.

3) Model komunikasi dua tahap (two step flow model).

Menyatakan bahwa ide atau pesan dari radio atau surat kabar diterima pemuka
pendapat, baru disampaikan ke penduduk/pengikutnya.

4) Model komunikasi tahap ganda (multi step flow model)

Merupakan gabungan dari beberapa model yang lain.


2. Komunikasi Interpersonal

a. Menurut sifatnya komunikasi interpersonal dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Komunikasi diadik (dyadic communication)

Komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka dalam bentuk
percakapan, dialog dan wawancara dalam situasi yang lebih intim, akrab, lebih
personil, sedang wawancara lebih serius.

2) Komunikasi triadic (triadic communication)

Komunikais antar pribadi yang pelakunya lebih dari tiga orang yakni seorang
komunikator dan dua orang komunikan, berlangsung secara dialogis sehingga
memungkinkan interaksi dan dianggap komunikasi yang paling ampuh dalam
mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan, karena dilakukan
secara tatap muka.

b. Ada 3 perilaku dalam komunikasi interpersonal yaitu:

1) Perilaku spontan (spontaneous behavior) adalah perilaku berdasarkan


desakan emosi dan dilakukan tanpa sensor serta revisi secara kognisi.

2) Perilaku menurut kebiasaan (script behavior) adalah perilaku berdasarkan


kebiasaan kita.

3) Perilaku sadar (contrived behavior) adalah perilaku yang dipilih


berdasarkan situasi yang ada.

c. Kompetensi dan Kecakapan Komunikasi Interpersonal

Tingkat perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai dan cocok dengan
situasi dan membantu kita mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang kita
lakukan dengan orang lain.

3. Komunikasi Intrapersonal/Intrapribadi/ Intrapersonal Communication

Komunikasi intrapribadi atau komunikasi intrapersonal adalah penggunaan


bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self
dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara
aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu
menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya
sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat
menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya.

Komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan


komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan
penalaran, menganalisis dan merenung (Devito, 1997). Komunikasi intrapersonal
adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia, meliputi proses sensasi, asosiasi,
persepsi, memori dan berpikir (Nina, 2011). Komunikasi intrapersonal atau
komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri
seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan, Ia berbicara kepada dirinya sendiri, Ia berdialog dengan dirinya
sendiri, Ia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri.
Komunikasi intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi
sensasi, persepsi, memori, dan berpikir (Rosmawaty, 2010).

Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti


persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi
intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang
saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri
dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka
pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada
suatu ungkapan ataupun objek.

4. Komunikasi Kelompok atau Group Communication

Komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan


sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang, jumlahnya bisa sedikit
atau banyak. Jika komunikasi dalam kelompok kecil maka disebut komunikasi
kelompok kecil (small group communication). Jika jumlahnya banyak maka
disebut komunikasi kelompok besar (large group communication). Yang
membedakan bukanlah jumlahnya secara matematis tetapi berdasarkan kualitas
proses komunikasi.

Karakteristik yang membedakan kelompok kecil dan besar adalah:

a. Komunikasi Kelompok Kecil

Komunikasi yang ditunjukkan kepada kognisi komunikan dan prosesnya


berlangsung secara dialogis (umpan balik secara verbal). Pesannya pada benak
komunikan misalnya kuliah, ceramah, diskusi rapat, dan lain-lain. Komunikasi
kelompok kecil terjadi ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya di
bawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama
dan mempengaruhi satu sama lain. Inti dari definisi ini adalah bahwa masyarakat
berinteraksi, mereka saling bergantung, dan saling mempengaruhi. Komunikasi
kelompok kecil (small/micro group communication) ialah komunikasi yang:

1) Ditujukan kepada kognisi komunikan

2) Prosesnya berlangsung secara dialogis

Ciri-ciri komunikasi kelompok kecil yaitu:

1) Prosesanya berlangsung secara dialogis

2) Tidak linear melainkan sirkular


3) Umpan balik (feed back) terjadi secara verbal

b. Komunikasi Kelompok Besar

Komunikasi yang ditujukan kepada efeksi komunikan (hatinya atau


perasaannya) dan prosesnya berlangsung linier. Bersifat heterogen dari jenis
kelamin, usia, jenis pekerjaan tingkat pendidikan, agama dan lain-lain. endiri,
berdialog sendiri bertanya dan dijawab sendiri (MNH, 2002).

Anda mungkin juga menyukai