Anda di halaman 1dari 17

RUANG LINGKUP KOMUNIKASI

Komponen, Proses, Bentuk/Tatanan,


Sifat Komunikasi, Metode Komunikasi
Dan Tekhnik Komunikasi
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Komunikasi

Dosen Pengampu : Agus Mubarok, M.Sos.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
ARI FEBRIANA PUTRA 1220210007
KIKI TRIMURDANI 1220210027
SAYYID LUTHFI M 1220210042
GUFRON ALKHAIR R 1220210020
RADJA FAJRUL GHUFRON 1220210039

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DAARUT TAUHID BANDUNG
1443 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subḥānahu wa ta'alā yang telah memberikan rahmat dan Inayah-
Nya sehingga kami dapat menyalesaikan tugas makalah yang berjudul Komponen, Proses,
Bentuk/Tatanan,Sifat Komunikasi, Metode Komunikasi Dan Tekhnik Komunikasi

Kami mengucapkan terimakasih kepada al-Ustadż, selaku dosen mata kuliah Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni. Dan kami juga mengucapkan
terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan support dan sebagian
pengetahuannya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sadar
dalam penulisan makalah ini masih sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Bandung, Oktober 2021 M

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar belakang Masalah……………………………………………………

B. Rumusan Masalah………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………

A. Komponen komunikasi...…………………………………………………

B. Proses komunikasi…...…………………………………………………….

C. Bentuk/Tatanan Komunikasi……………………………………………...

D. Sifat Komunikasi……...…………………………………………………..

E. Metode Komunikasi…………………………..……………………………

F. Tekhnik Komunikasi..……………………………………………………..

BAB III KESIMPULAN..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

Komunikasi dapat berlangsung jika dalamnya terdapat komponen atau unsur yang
saling berpengaruh. Hal tersebut berarti bahwa jika salah satu dari unsur atau komponen
mengalami gangguan, maka akan terjadi hambatan dalam proses komunikasi. Sebagai contoh
dalam komunikasi olahraga, dalam situasi latihan terdapat pesan atau sesuatu yang harus
disampaikan pelatih, akan tetapi dalam situasi tersebut tidak ada alat untuk menyampaikan
pesan tersebut kepada atlet-atletnya. Komunikasi yang berlangsung dalam proses latihan
tersebut akan tidak efektif.

A. Latar Belakang Masalah


BAB 2
PEMBAHASAN

A. KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
Menurut Rosmawati (2010: 24), terdapat delapan komponen komunikasi, diantaranya
source, communicator, message, channel, effect, feedback, dan noice. Buku tersebut
menjelaskan bahwa source adalah sebuah sumber, communicator adalah pengirim pesan,
sedang communican adalah sasaran untuk menyampaikan pesan, dampak atau pengaruh dari
komunikasi, umpan balik dari hasil komunikasi tersebut dan gangguan yang ada di dalam
komunikasi.
Komponen atau unsur yang disampaikan oleh Rosmawati berjumlah delapan tersebut
berbeda dengan yang terdapat dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik” milik
Onong, Komponen komunikasi terdiri atas lima bagian, yakni komunikator, pesan, media
komunikan, dan efek (Onong, 2009: 6). Perbedaan tersebut terdapat pada efek, umpan balik
dan gangguan.
Proses komunikasi bergantung pada komponen didalamnya, proses tersebut dapat
digambarkan dalam situasi berikut. Pelatih sepak bola sebagai komunikator ingin
menyampaikan pesan kepada komunikan atau atlet, dalam proses tersebut pelatih harus
menggunakan media atau alat untuk menyampaikan sebuah pesan. Komunikator atau pelatih
memilih sumber dalam pesan yang disampaikan, yakni memilih menciptakan pesan melalui
simbol, bunyi, gambar atau yang lain. Selama proses tersebut berlangsung tentu saja terdapat
umpan balik dari komunikan atau atlet, seperti bertanya, atau menyampaikan sesuatu. Efek
dan gangguan juga muncul bersama selama proses tersebut berlangsung.
Konflik merupakan salah satu dari gangguan dalam komunikasi. Definisi konflik
berdasarkan kamu berarti menyerang bersama; bertentangan; berselisih; tidak sejalan;
berbeda pendapat (Dikutip oleh Anne Fox, 2009: vii). Konflik dapat terjadi ketika
komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Konflik juga bisa terjadi akibat dari
kurangnya berkomunikasi. Sebuah informasi yang tidak jelas adanya memicu sebuah konflik
dalam sebuah tim, tidak hanya itu sebab utama yang lain adalah diakibatkan oleh rusaknya
komunikasi.
Seperti yang berita yang dimuat oleh vivanews (2021: 1) yang isi didalamnya
menyatakan bahwa, demo buruh yang berlangsung kemarin terjadi karena kurangnya
komunikasi antara buruh, pihak pengusaha dan Pemda setempat. Hal nyata tersebut tentu
semakin memperjelas jika komunikasi yang buruk akan mengakibatkan konflik.
Sebuah tim merupakan forum sekelompok atlet memiliki tujuan yang sama yakin
memperoleh keberhasilan baik dalam latihan maupun puncak pertandingan. Forum
merupakan komponen dari salah satu bentuk komunikasi, yakni komunikasi kelompok.
Komunikasi memiliki memiliki beberapa bentuk yakni komunikasi personal, komunikasi
kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media (Onong, 2009: 7).
B. PROSES KOMUNIKASI
Effendy menjelaskan proses komunikasi adalah berlangsungnya penyampaian ide,
informasi, opini, kepercayan, perasaan, dan sebagainya oleh komunikator kepada komunikan
(dikutip oleh Rosmawati, 2010: 20). Proses komunikasi berlangsung ketika pengirim
mengirimkan pesan dan terima oleh penerima (Suranto AW, 2011: 5).
Menurut Rosmawati (2010: 21), proses komunikasi secara primer dengan
menggunakan bahasa verbal dan nonverbal. Proses komunikasi yang terjadi dalam sebuah
latihan dapat diamati ketika pelatih memberikan contoh atau penjelasan kepada atlet. Pelatih
bertindak sebagai sumber penjelasan dan contoh adala pesan, sedang atlet sebagai komunikan
atau penerima. Komunikasi akan efektif jika didalamnya terdapat pesan yang jelas, sehingga
dapat diterima oleh komunikan atau penerima.
Dedi Mulyana (2010: 163) menjelaskan menurut model Berlo sumber dan penerima
dipengaruhi oleh faktor-faktor keterampilan komunikasi, sika, pengetahuan, sistem, sosial,
dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode.
Salurannya berhubungan dengan panca indra
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylva Moss (2008: 5 -14) , pada proses ini dijelaskan
mula-mula komunikator mengirimkan pesan berupa verbal dan nonverbal kepada penerima
menggunakan saluran, kemudian dalam perjalanannya bisa saja terdapat gangguan, sampai
kepada penerima dan dalam waktu tertentu penerima dapat menyampaikan umpan balik.

C. BENTUK/PROSES KOMUNIKASI
1) Pengertian Komunikasi Personal

a) Komunikasi personal terdiri atas komunikasi interpersonal, dan


komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam diri
sendiri, sebagai contoh ketika orang berpikir (Deddy Mulyana, 2010:
80). Komunikasi interpersonal merupakan landasan dari komunikasi-
komunikasi yang lain, karena sebelum orang berkomunikasi dengan
orang lain orang biasanya berkomunikasi dengan diri orang sendiri.
Berpikir apakah nanti yang orang sampaikan akan sampai kepada
orang lain atau tidak.

b) Boche menjelaskan bahwa, penyampaian pesan oleh satu orang dan


penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil dengan
berbagai dampaknya dan dengan peluan untuk memberikan umpan
balik segera (Joseph A. Devito, 1977:231). Komunikasi interpersonal
berkaitan dengan sifat komunikasi, yakni komunikai verbal dan
nonverba. Karena komunikasi interpersonal berbentuk verbal disertai
ungkapan-ungkapan nonverbal dan dilakukan secara lisan (Agus M.
Hardjana, 2003: 85).
c) Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antara dua atau
beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan dapat
menyampaikan pesan secara langsung pula (Agus M. Hardjana,
2003:85), Komunikasi interpersonal ini merupakan komunikasi yang
paling sering digunakan dalam kehidupan sosial. Pendapat yang senada
juga dikemukan oleh Arni Muhammad (2005: 153), komunikasi
interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang
dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua
orang yang dapat langsung diketahui balikannya atau disebut
komunikasi langsung.

d) Komunikasi interpersonal masuk dalam pendekatan interaksional


(Monty, 2000: 126). Pendekatan ini lebih menekankan kelangsungan
komunikasi dan pembinaan hubungan antar anggota di dalam tim.
Kurangya pendekatan ini mengakibatkan munculnya hubungan
anggota yang kurang sehat, sehingga menghambat upaya mencapai
sasaran.

e) Dalam dunia olahraga jenis komunikasi interpersonal ini berlangsung


antara pelatih dengan atlet. Pelatih dapat langsung berkomunikasi
dengan atlet secara langsung dengan bertatap muka. Proses komunikasi
interpersonal ini sangat efektif pada situasi-situasi diskusi antar
individu. Pelatih dapat mengetahui langsung tanggapan dari lawan
bicaranya dan pelatih langsung berhadapan dengan atlet.

f) Komponen-komponen, komunikasi menurut Suranto Aw (2011:7),


terdiri atas sumber, encoding, atau tindakan, pesan berupa seperangkat
simbol-simbol baik verbal maupun nonverbal, salurang, penerima,
decoding, atau proses memberi makna, respons, gangguan, dan konteks
komunikasi itu sendiri. Komunikasi interpersonal merupakan jenis
komunikasi yang frekuensinya terjadi cukup tinggi dalam kehidupan
sehari-hari. Komunikasi secara umum merupakan proses pertukaran
pesan, karena komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang sering
dilakukan sehingga proses didalamnya juga berhubungan dengan pesan
yang disampaikan. Pesan yang disampaikan itu dapat berupa pesan
verbal maupun nonverbal.

g) Komunikasi interpersonal menurut Suranto Aw(2011:14) memiliki


ciri-ciri, dilakukan dengan arus dua arah, suasana informal yakni
suasana tidak kaku karena disampaikan langsung, mendapat umpan
balik dengan segera baik dengan respons verbal maupun nonverbal,
peserta komunikasi berada pada jarak yang dekat peserta komunikasi
sendiri dapat mengirim dan menerima pesan baik verbal maupun
nonverbal.

2) Pengertian Komunikasi Kelompok

a) Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah


kelompok. Menurut Deddy Mulyana (2010: 85), kelompok adalah
sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok ini
misalnya kelompok diskusi, kelompok latihan, atau suatu komite
dalam sebuah rapat. Komunikasi kelompok sendiri terdiri dari
kelompok kecil, dan kelompok besar. Small Group Communication
(komunikasi kelompok kecil misalnya ceramah, symposium, diskusi
panel, seminar, curah-saran, dan lain sebagainya (Rosmawati, 2010:
30) Menurut Onong(2009: 7), terdapat tambahan dari contoh
komunikasi kelompok kecil, yakin forum. Onong(2009: 7) juga
berpendapat bahwa komunikasi kelompok besar adalah seperti public
speaking.

3) Pengertian Komunikasi Massa

a) Komunikasi massa merupakan komunikasi pada khalayak luas dengan


menggunakan saluran-saluran komunikasi seperti video, radio, televisi,
dan lain sebagainya (Richard West & Lynn H, 2007: 41), Menurut
Deddy Mulyana (2008: 18), komunikasi massa merupakan komunikasi
yang paling formal dan paling mahal, karena untuk menyampaikan
informasi atau iklan melalui televisi, media cetak, maupun media
digital memerlukan uang. Umpan balik yang diperoleh dari
komunikasi ini sangat terbatas, karena komunikan hanya dapat
mendengarkan, melihat atau membaca.

b) Pada dasarnya komunikasi massa bersifat ditujukan untuk orang


banyak, dan dalam waktu serempak. Seperti yang dijelaskan oleh
Onong (2008: 52), sifat keserempakan ini adalah kontak antara penyiar
radio dengan semua pendengarnya, atau penyiar televisi dengan
penontonnya. Serempak dalam hal ini adalah sebuah acara yang diikuti
oleh banyak orang yang jumlahnya ribuan, bahkan jutaan tetapi dalam
waktu yang serempak. Selain dari serempak, sifat dari komunikasi
massa adalah cepat. Cepat dapat diartikan memungkinkan pesan yang
disampaikan untuk banyak orang ini dalam waktu yang relatif cepat.
Pesan langsung dapat diterima oleh orang banyak, tanpa harus antara
orang satu dengan satu orang lain dan seterusnya.
c) Komunikasi massa merupakan komunikasi yang sifatnya umum,
karena komunikasi ini bukan ditunjukan hanya untuk kelompok
tertentu melainkan orang banyak. Dikutip dari buku “Dinamika
Komunikasi”, yang ditulis oleh Onong(20088: 52) bahwa, fungsi
komunikasi media dalam menyiarkan informasi, mendidik, menghibur,
mempengaruhi, membimbing sekaligus mengkritik.

d) Komunikasi media ini jika disambungkan dalam dunia olahraga adalah


ketika ada siaran pertandingan sepak bola, baik program dalam negeri
sampai luar negeri. Seperti ajang bergengsi Piala Dunia, Eropa, dan
lain-lain. Tujuan dari penayangan itu adalah selain menghibur juga
menyampaikan berita. Lewat komunikasi media, seseorang tidak perlu
mendatangi langsung tempat pertandingan, melainkan lewat dari
televisi atau media lain penonton dapat menyaksikan pertandingan
tersebut.

4) Pengertian Komunikasi Media

a) Komunikasi media adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau


sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang jauh
tempatnya atau banyak jumlahnya (Onong, 2008:10). Bentuk
komunikasi ini adalah melalui surat, telepon, poster, spanduk, pamflet,
papan pengumuman, dan lain sebagainya (Rosmawati, 2010: 30).

C.SIFAT KOMUNIKASI
Sifat Komunikasi dalam Komunikasi antar Pribadi
Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima dapat dikemas secara verbal
dengan kata-kata atau nonverbal tanpa kata-kata. Komunikasi yang pesannya dikemas
secara verbal disebut komunikasi verbal, sedangkan komunikasi yang pesannya dikemas
secara nonverbal disebut komunikasi nonverbal. Jadi, komunikasi verbal adalah
penyampaian makna dengan menggunakan kata-kata. Sedang komunikasi nonverbal tidak
menggunakan kata-kata. Dalam komunikasi sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan
65% berupa komunikasi nonverbal.

1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun
tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-
kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan
dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa
memegang peranan penting. Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:

A. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna.Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal
entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal
dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.

Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat
hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
2. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
3. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

B. Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang
melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan.
Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada
pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan
langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal,
tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai
daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi
nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada.
Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena
spontan.

Nonverbal communication is all aspects of communication other than words themselves. It


includes how we utter words (inflection, volume), features, of environments that affect
interaction (temperature, lighting), and objects that influence personal images and
interaction patterns (dress, jewelry, furniture). (Komunikasi nonverbal adalah semua aspek
komunikasi selain kata-kata sendiri. Ini mencakup bagaimana kita mengucapkan kata-kata
(infleksi, volume), fitur, lingkungan yang mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan
benda-benda yang mempengaruhi citra pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan,
mebel).

Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan
(action) atau objek (object).

Bahasa Tubuh. Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-
gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap
orang.

Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-
rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.

Tindakan/perbuatan.Ini sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi


dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup
pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua
itu mengandung makna tersendiri.

Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat
menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah,
harta benda, kendaraan, hadiah.

Hal menarik dari komunikasi nonverbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang
menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari
bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan
bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan
perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.

Oleh sebab itu, Mark Knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal dalam
berkomunikasi memiliki fungsi untuk:

Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)


Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
(substitution)
Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.

3. Perbedaan Antara Komunikasi Verbal dan Nonverbal


Perbedaan antara kedua sistem komunikasi. Pertama, komunikasi nonverbal yang dianggap
lebih jujur.Jika perilaku verbal dan nonverbal yang tidak konsisten, kebanyakan orang
percaya perilaku nonverbal. Ada sedikit bukti bahwa perilaku nonverbal sebenarnya lebih
dapat dipercaya daripada komunikasi verbal, setelah semua, kita sering mengontrolnya
cukup sadar. Meskipun demikian, hal itu dianggap lebih dapat dipercaya. (Anderson, 1999)

Kedua, tidak seperti komunikasi verbal, komunikasi nonverbal adalah multi disalurkan.
Komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang
diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan,
didengar, berbau, dan mencicipi. Kami sering menerima komunikasi nonverbal secara
bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti ketika kita merasa dan melihat pelukan
sambil mendengar berbisik “I love you”.

(Akhirnya, komunikasi verbal adalah diskrit, sedangkan komunikasi nonverbal terus


menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti, kami mulai berbicara pada satu saat dan
berhenti berbicara saat yang lain. Sebaliknya, komunikasi nonverbal cenderung mengalir
terus.Sebelum kita berbicara, ekspresi wajah dan postur mengungkapkan perasaan kita, saat
kita bicara, gerakan tubuh kita dan mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita
berbicara postur tubuh berubah, mungkin santai).

Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi verbal
dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti kedua
bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun,
keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan. Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-
kawan, ada tiga perbedaan utama di antara keduanya yaitu kesengajaan pesan
(theintentionality of the message), tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the
degree of symbolism in the act or message), dan pemprosesan mekanisme (processing
mechanism). Kita mencoba untuk menguraikannya satu per satu.

E. METODE KOMUNIKASI
Metode komunikasi merupakan suatu cara yang sistematis untuk mencapai suatu tujuan
yang telah direncanakan. Metode komunikasi biasanya memiliki 3 bagian metode yakni
metode berdasarkan pendekatan perorangan, metode berdasarkan pendekatan kelompok
dan metode berdasarkan pendekatan massal.
1. Metode Berdasarkan Pendekatan perorangan
Metode pendekatan perorangan atau personal approach, antara lain: kunjungan rumah,
kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat, hubungan telepon, kontak
informal, magang, dan lain sebagainya.

2. Metode Berdasarkan Pendekatan Kelompok

Dalam metode ini, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok.
Metode ini cukup efektif karena sasaran dibimbing dan diarahkan untuk melakukan suatu
kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerjasama. Dalam pendekatan kelompok ini dapat
terjadi pertukaran informasi dan pertukaran pendapat serta pengalaman antara sasaran
penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan. Selain itu, memungkinkan adanya umpan
balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun
pengaruh terhadap perilaku dan norma anggotanya.

3. Metode Berdasarkan Pendekatan Masal


Metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah banyak. Dipandang dari segi
penyampaian informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan
kesadaran atau keingintahuan semata. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa metode
pendekatan massa dapat mempercepat proses perubahan, tetapi jarang dapat mewujudkan
perubahan dalam perilaku. Adapun yang termasuk dalam metode ini Universitas Sumatera
Utara antara lain rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, suart kabar, dan
sebagainya.

F. TEKHNIK KOMUNIKASI

Proses komunikasi dilakuakan sebagai sebuah upaya penyampaian pesan


yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan melalui media atau
saluran tertentu dengan tujuan agar pesan yang disampaikan oleh
komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan serta menimbulkan
efek tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sebuah proses
komunikasi yang dilakukan seorang komunikator sebagai pengirim pesan,
sering kali tidak dapat berjalan dengan baik seiring dengan unsur-unsur
komunikasi yang lainnya. Namun sebaliknya juga sebuah proses komunikasi
yang dilakukan akan dapat menjadi sebuah proses komunikasi yang dapat
berjalan dengan efektif bila saja semua unsur yang ada saling mendukung
antara satu dengan yang lainnya serta dapat dimanfaatkan dan digunakan
dengan baik, cermat, dan tepat pula oleh seorang komunikator sebagai
sumber informasi atau pengirim pesan-pesan komunikasi dalam sebuah
proses komunikasi yang dilaukakan. Maka dari itu seorang komunikator
haruslah cerdas menggunakan unsur yang ada.

Berdasarkan defenisi Harold Laswell dapat diturunkan lima unsur komunikasi


yang saling bergantung satu sama lain yaitu:

1. Sumber (source) yang juga disebut pengirim (sender), penyandi (encoder),


komunikator (communicator), pembicara (speaker), atau originator.

2. Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan sumber kepada penerima.

3. Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada komunikan.

4. Penerima (receiver), sering juga disebut tujuan (destination), komunikan


(communicate), penyandi balik (decoder), atau khalayak (audience).

5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan.
Semua unsur-unsur atau komponen-komponen komunikasi yang telah
dipaparkan, sesungguhnya adalah merupakan suatu kesatuan di mana unsur
yang satu dengan yang lainnya tidaklah dapat dipisahkan serta memiliki
hubungan ketergantungan dan keterkaitan yang sangat erat sekali hubungannya.
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam batasan istilah bahwa teknik
komunikasi adalah suatu system penyampaian pesan oleh sesorang kepada
orang lain untuk memberi informasi dan merubah sikap,pendapat dan perilaku
baik langsung secara lisan maupun melalui media.

Onong Uchjana Effendy lebih cendrung menggunakan istilah teknik


komunikasi, dan menurutnya ada empat teknik komunikasi yaitu:
1) teknik komunikasi informative,
2) teknik komunikasi persuasive,
3) teknik komunikasi koersif,
4) teknik komunikasi human relation19.

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu PengantarSuatu Pengantar (Bandung: PT


Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 131. 19 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi.....,hlm. 8-11.

Sedangkan Alo Liliweri sangat cendrung menggunakan istilah teknik


komunikasi dengan metode komunikasi. Menurutnya ada tiga bentuk metode
komunikasi yaitu:

1) Informative communication, / Komunikasi Informasi


2) Persuasive communication, / Komunikasi Persuasif
3) Coersif communication / Komunikasi Koersif.20

Untuk lebih jelas lagi, penulis akan memaparkan teknik komunikasi diatas.

A. Teknik komunikasi informatif


Komunikasi informatif ini juga sering disebut dengan informative speaking yaitu jenis
pidato yang sama dengan seorang guru mengajar pada muridnya atau seperti
seseorang yang sedang menyampaikan ceramah di depan public tertentu. Thomas
Mann mengatakan bahwa pidato menunjukan peradaban manusia, karena dari
pidato publik dapat mengetahui keluasan dan kedalaman informasi yang dimiliki
oleh seseorang pembicara.21

b. Teknik komunikasi persuasif

Teknik persuasif adalah teknik komunikasi dengan tujuan ingin


membujuk,mengubah sikap,pendapat dan gaya hidup seseorang. Jika dibandingkan
dengan teknik komunikasi informatif maka lebih sulit teknik komunikasi persuasive
ini karena teknik komunikasi informatif hanya sekedar memberi tahu beda halnya
teknik komunikasi persuasif yang bersifat lebih membujuk demi tujuannya yang ingin
merubah,pendapat,sikap seseorang. Menurut Onong Uchjana Effendy, dalam
proses penerapan teknik komunikasi persuasif ada beberapa teknik yang dapat
dipilih yakni
:
B. Adapun teknik-teknik komunikasi yang dapat dipilih adalah:

a. Teknik asosiasi, yaitu penyajian pesan komunikasi dengan cara


menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik
perhatian khalayak. Teknik ini sering dilakukan oleh kalangan bisnis atau
kalangan politik.

b. Teknik integrasi, adalah kemampuan komunikator untuk menyatukan diri


secara komunikatif dengan komunikan. Ini berarti bahwa, melalui kata-kata
verbal atau non verbal, komunikator menggambarkan bahwa ia senasib dan
arena itu menjadi satu dengan komunikan.

c. Teknik ganjaran, adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan


cara mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau yang menjanjikan
harapan. Teknik ini sering di pertentangkan oleh teknik pembangkitan rasa
takut, yaitu suatu cara yang bersifat menakut-nakuti atau yang
menggambarkan konsekuensi yang buruk.

d. Teknik tataan, adalah upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian


rupa, sehingga enak didengar atau dibaca serta termotivasikan untuk
melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut. Istilah teknik tataan
dalam kegiatan persuasi diartikan sebagai seni menata pesan dengan
imbauan emosional sedemikian rupa, sehingga komunikan menjadi tertarik
perhatiannya.

e. Teknik red-herring, diartikan sebagai seni seorang komunkator untuk


meraih kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi
yang lemah untuk kemudian mengalihkan sedikit ke aspek yang dikuasainya
guna dijadikan senjata ampuh dalam menyerang lawan. 22

C. Teknik komunikasi koersif

Teknik atau metode ini dapat dimaknai sebagai teknik menekan atau
memaksa. Teknik ini menerangkan bahwa jika ingin merubah sikap,pendapat
ataupun gaya hidup sesorang maka selaku komunikator harusmenggunakan
teknik koersif yakni memaksa komunikan.

D. Teknik hubungan manusia

Teknik hubungan manusia adalah salah satu teknik dalam komunikasi seperti
yang dikatakan oleh Onong Uchjana Effendy.Teknik ini lebih menjelaskan
bahwa disetiap kehidupan manusia tidak luput dari masalah.Ada masalah
yang dapat dipecahkan dan ada masalah yang sulit untuk diselesaikan.Untuk
itu, komunikasi hubungan manusia sangatlah berperan didalamnya jika
dilakukan kepada orang-orang
yang mendapatkan masalah dan sulit untuk dipecahkan,komunikasi ini juga
seringdikatakan dengan komunikasi konseling. Teknik yang lebih dominan
dilakukan dengan cara antar pribadi atau face to face.

Dalam proses komunikasi harus berhubungan dengan kegiatan


komunikan yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya, pada diri
komunikator terdapat lima jenis sikap, yaitu:

1. Reseptif (receptive) berarti kesediaan untuk menerima gagasan dari orang


lain, dari staf pimpinan, karyawan, teman, bahkan tetangga, mertua dan
istrinya. Bagi komunikator tidak ada ruginya untuk menerima gagasan dari
orang lain.

2. Selektif (selective) sangat penting juga bagi komunkator dalam perannya


sebagai komunikan, sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik.
Jadi, untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang
terampil.

3. Dijestif (digestive) adalah kemampuan komunikator dalam mencernakan


gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan
ia komunikasikan. Ia mampu memahami makna yang lebih luas dan lebih
dalam dari yang tersurat.

4. Asimilatif (assimilative) berarti kemampuan komunikator dalam


mengorelasikan gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara
sistematis dengan apa yang ia miliki dalam benaknya, yang merupakan hasil
pendidikan dan pengalaman.

5. Tranmisif (transmissive) mengandung makna kemampuan komunikator


dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif,
efektif dan konatif kepada orang lain. dengan kata lain ia mampu memilih
kata-kata fungsional, mampu menyusun kalimat secara logis, maupun
memiliki waktu yang tepat sehingga komunikasi yang ia lancarkan
menimbulkan dampak yang diharapkan. Dalam suatu proses penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan, ada banyakcara atau metode
yang dapat digunakan oleh seorang komunikator. Sehingga komunikator
dapat melihat metode yang tepat dan benar yang akan dipakai agar pesan
yang disampaikan mengenai sasaran. Metode atau cara tersebut antara lain:

a. Komunikasi satu tahap, artinya komunikator mengirim pesan langsung


kepada komunikan sehingga kemungkinan terjadi proses satu arah.

b. Komunikasi dua tahap, artinya komunikator dalam menyampaikan


pesannya tidak langsung kepada komunikan, tetapi melalui orang orang
tertentu dan kemudian meneruskan pesan kepada komunikan.

c. Komunikasi banyak tahap, maksudnya komunikator melakukan dengan


cara-cara lain, tidak selalu menggunakan komunikasi satu arah dan dua arah
tetapi dengan menggunakan cara lain yakni dengan menggunakan berbagai
tahap.

Anda mungkin juga menyukai