Disusun Oleh :
Kelompok 2
ARI FEBRIANA PUTRA 1220210007
KIKI TRIMURDANI 1220210027
SAYYID LUTHFI M 1220210042
GUFRON ALKHAIR R 1220210020
RADJA FAJRUL GHUFRON 1220210039
Puji syukur kehadirat Allah Subḥānahu wa ta'alā yang telah memberikan rahmat dan Inayah-
Nya sehingga kami dapat menyalesaikan tugas makalah yang berjudul Komponen, Proses,
Bentuk/Tatanan,Sifat Komunikasi, Metode Komunikasi Dan Tekhnik Komunikasi
Kami mengucapkan terimakasih kepada al-Ustadż, selaku dosen mata kuliah Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni. Dan kami juga mengucapkan
terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan support dan sebagian
pengetahuannya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami sadar
dalam penulisan makalah ini masih sangat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar belakang Masalah……………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. Komponen komunikasi...…………………………………………………
B. Proses komunikasi…...…………………………………………………….
C. Bentuk/Tatanan Komunikasi……………………………………………...
D. Sifat Komunikasi……...…………………………………………………..
E. Metode Komunikasi…………………………..……………………………
F. Tekhnik Komunikasi..……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Komunikasi dapat berlangsung jika dalamnya terdapat komponen atau unsur yang
saling berpengaruh. Hal tersebut berarti bahwa jika salah satu dari unsur atau komponen
mengalami gangguan, maka akan terjadi hambatan dalam proses komunikasi. Sebagai contoh
dalam komunikasi olahraga, dalam situasi latihan terdapat pesan atau sesuatu yang harus
disampaikan pelatih, akan tetapi dalam situasi tersebut tidak ada alat untuk menyampaikan
pesan tersebut kepada atlet-atletnya. Komunikasi yang berlangsung dalam proses latihan
tersebut akan tidak efektif.
A. KOMPONEN-KOMPONEN KOMUNIKASI
Menurut Rosmawati (2010: 24), terdapat delapan komponen komunikasi, diantaranya
source, communicator, message, channel, effect, feedback, dan noice. Buku tersebut
menjelaskan bahwa source adalah sebuah sumber, communicator adalah pengirim pesan,
sedang communican adalah sasaran untuk menyampaikan pesan, dampak atau pengaruh dari
komunikasi, umpan balik dari hasil komunikasi tersebut dan gangguan yang ada di dalam
komunikasi.
Komponen atau unsur yang disampaikan oleh Rosmawati berjumlah delapan tersebut
berbeda dengan yang terdapat dalam buku “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik” milik
Onong, Komponen komunikasi terdiri atas lima bagian, yakni komunikator, pesan, media
komunikan, dan efek (Onong, 2009: 6). Perbedaan tersebut terdapat pada efek, umpan balik
dan gangguan.
Proses komunikasi bergantung pada komponen didalamnya, proses tersebut dapat
digambarkan dalam situasi berikut. Pelatih sepak bola sebagai komunikator ingin
menyampaikan pesan kepada komunikan atau atlet, dalam proses tersebut pelatih harus
menggunakan media atau alat untuk menyampaikan sebuah pesan. Komunikator atau pelatih
memilih sumber dalam pesan yang disampaikan, yakni memilih menciptakan pesan melalui
simbol, bunyi, gambar atau yang lain. Selama proses tersebut berlangsung tentu saja terdapat
umpan balik dari komunikan atau atlet, seperti bertanya, atau menyampaikan sesuatu. Efek
dan gangguan juga muncul bersama selama proses tersebut berlangsung.
Konflik merupakan salah satu dari gangguan dalam komunikasi. Definisi konflik
berdasarkan kamu berarti menyerang bersama; bertentangan; berselisih; tidak sejalan;
berbeda pendapat (Dikutip oleh Anne Fox, 2009: vii). Konflik dapat terjadi ketika
komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan. Konflik juga bisa terjadi akibat dari
kurangnya berkomunikasi. Sebuah informasi yang tidak jelas adanya memicu sebuah konflik
dalam sebuah tim, tidak hanya itu sebab utama yang lain adalah diakibatkan oleh rusaknya
komunikasi.
Seperti yang berita yang dimuat oleh vivanews (2021: 1) yang isi didalamnya
menyatakan bahwa, demo buruh yang berlangsung kemarin terjadi karena kurangnya
komunikasi antara buruh, pihak pengusaha dan Pemda setempat. Hal nyata tersebut tentu
semakin memperjelas jika komunikasi yang buruk akan mengakibatkan konflik.
Sebuah tim merupakan forum sekelompok atlet memiliki tujuan yang sama yakin
memperoleh keberhasilan baik dalam latihan maupun puncak pertandingan. Forum
merupakan komponen dari salah satu bentuk komunikasi, yakni komunikasi kelompok.
Komunikasi memiliki memiliki beberapa bentuk yakni komunikasi personal, komunikasi
kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi media (Onong, 2009: 7).
B. PROSES KOMUNIKASI
Effendy menjelaskan proses komunikasi adalah berlangsungnya penyampaian ide,
informasi, opini, kepercayan, perasaan, dan sebagainya oleh komunikator kepada komunikan
(dikutip oleh Rosmawati, 2010: 20). Proses komunikasi berlangsung ketika pengirim
mengirimkan pesan dan terima oleh penerima (Suranto AW, 2011: 5).
Menurut Rosmawati (2010: 21), proses komunikasi secara primer dengan
menggunakan bahasa verbal dan nonverbal. Proses komunikasi yang terjadi dalam sebuah
latihan dapat diamati ketika pelatih memberikan contoh atau penjelasan kepada atlet. Pelatih
bertindak sebagai sumber penjelasan dan contoh adala pesan, sedang atlet sebagai komunikan
atau penerima. Komunikasi akan efektif jika didalamnya terdapat pesan yang jelas, sehingga
dapat diterima oleh komunikan atau penerima.
Dedi Mulyana (2010: 163) menjelaskan menurut model Berlo sumber dan penerima
dipengaruhi oleh faktor-faktor keterampilan komunikasi, sika, pengetahuan, sistem, sosial,
dan budaya. Pesan dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode.
Salurannya berhubungan dengan panca indra
Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylva Moss (2008: 5 -14) , pada proses ini dijelaskan
mula-mula komunikator mengirimkan pesan berupa verbal dan nonverbal kepada penerima
menggunakan saluran, kemudian dalam perjalanannya bisa saja terdapat gangguan, sampai
kepada penerima dan dalam waktu tertentu penerima dapat menyampaikan umpan balik.
C. BENTUK/PROSES KOMUNIKASI
1) Pengertian Komunikasi Personal
C.SIFAT KOMUNIKASI
Sifat Komunikasi dalam Komunikasi antar Pribadi
Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima dapat dikemas secara verbal
dengan kata-kata atau nonverbal tanpa kata-kata. Komunikasi yang pesannya dikemas
secara verbal disebut komunikasi verbal, sedangkan komunikasi yang pesannya dikemas
secara nonverbal disebut komunikasi nonverbal. Jadi, komunikasi verbal adalah
penyampaian makna dengan menggunakan kata-kata. Sedang komunikasi nonverbal tidak
menggunakan kata-kata. Dalam komunikasi sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan
65% berupa komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun
tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-
kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan
dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal itu bahasa
memegang peranan penting. Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
A. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna.Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal
entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal
dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat
hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita;
2. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
3. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
B. Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang
melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan.
Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada
pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan
langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal,
tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai
daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi
nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada.
Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena
spontan.
Komunikasi non verbal dapat berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan
(action) atau objek (object).
Bahasa Tubuh. Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-
gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap
orang.
Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-
rambu lalu lintas darat, laut, udara; aba-aba dalam olahraga.
Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat
menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah,
harta benda, kendaraan, hadiah.
Hal menarik dari komunikasi nonverbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang
menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari
bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan
bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan
perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.
Oleh sebab itu, Mark Knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal dalam
berkomunikasi memiliki fungsi untuk:
Kedua, tidak seperti komunikasi verbal, komunikasi nonverbal adalah multi disalurkan.
Komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang
diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat, dirasakan,
didengar, berbau, dan mencicipi. Kami sering menerima komunikasi nonverbal secara
bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti ketika kita merasa dan melihat pelukan
sambil mendengar berbisik “I love you”.
Secara sekilas telah diuraikan pada bagian awal tulisan ini, bahwa antara komunikasi verbal
dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti kedua
bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun,
keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan. Dalam pemikiran Don Stacks dan kawan-
kawan, ada tiga perbedaan utama di antara keduanya yaitu kesengajaan pesan
(theintentionality of the message), tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the
degree of symbolism in the act or message), dan pemprosesan mekanisme (processing
mechanism). Kita mencoba untuk menguraikannya satu per satu.
E. METODE KOMUNIKASI
Metode komunikasi merupakan suatu cara yang sistematis untuk mencapai suatu tujuan
yang telah direncanakan. Metode komunikasi biasanya memiliki 3 bagian metode yakni
metode berdasarkan pendekatan perorangan, metode berdasarkan pendekatan kelompok
dan metode berdasarkan pendekatan massal.
1. Metode Berdasarkan Pendekatan perorangan
Metode pendekatan perorangan atau personal approach, antara lain: kunjungan rumah,
kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat, hubungan telepon, kontak
informal, magang, dan lain sebagainya.
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok.
Metode ini cukup efektif karena sasaran dibimbing dan diarahkan untuk melakukan suatu
kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerjasama. Dalam pendekatan kelompok ini dapat
terjadi pertukaran informasi dan pertukaran pendapat serta pengalaman antara sasaran
penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan. Selain itu, memungkinkan adanya umpan
balik dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun
pengaruh terhadap perilaku dan norma anggotanya.
F. TEKHNIK KOMUNIKASI
3. Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk
menyampaikan pesannya kepada komunikan.
5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan.
Semua unsur-unsur atau komponen-komponen komunikasi yang telah
dipaparkan, sesungguhnya adalah merupakan suatu kesatuan di mana unsur
yang satu dengan yang lainnya tidaklah dapat dipisahkan serta memiliki
hubungan ketergantungan dan keterkaitan yang sangat erat sekali hubungannya.
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam batasan istilah bahwa teknik
komunikasi adalah suatu system penyampaian pesan oleh sesorang kepada
orang lain untuk memberi informasi dan merubah sikap,pendapat dan perilaku
baik langsung secara lisan maupun melalui media.
Untuk lebih jelas lagi, penulis akan memaparkan teknik komunikasi diatas.
Teknik atau metode ini dapat dimaknai sebagai teknik menekan atau
memaksa. Teknik ini menerangkan bahwa jika ingin merubah sikap,pendapat
ataupun gaya hidup sesorang maka selaku komunikator harusmenggunakan
teknik koersif yakni memaksa komunikan.
Teknik hubungan manusia adalah salah satu teknik dalam komunikasi seperti
yang dikatakan oleh Onong Uchjana Effendy.Teknik ini lebih menjelaskan
bahwa disetiap kehidupan manusia tidak luput dari masalah.Ada masalah
yang dapat dipecahkan dan ada masalah yang sulit untuk diselesaikan.Untuk
itu, komunikasi hubungan manusia sangatlah berperan didalamnya jika
dilakukan kepada orang-orang
yang mendapatkan masalah dan sulit untuk dipecahkan,komunikasi ini juga
seringdikatakan dengan komunikasi konseling. Teknik yang lebih dominan
dilakukan dengan cara antar pribadi atau face to face.