maka zat yang suhunya lebih tinggi akan melepas kalor yang sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih rendah. Q lepas = Q serap m1. c1. ΔT1 = m2. c2. ΔT2 • Kelestarian energi pada pertukaran kalor seperti persamaan diatas pertama kali dikemukakan oleh Joseph Black seorang ilmuwan Inggris. Contoh Soal : 100 gram air dengan suhu 30OC dicampur dengan 50 gram air bersuhu 80OC, tentukan suhu campurannya! (kalor jenis air = 1 kal/gr.OC) Air panas t2= 80OC ;m2= 50 gr Penyelesaian : Qserap= Qlepas t m1.c1.ΔT1= m2.c2.ΔT2 100.1.(tc- 30) = 50.1.(80 – tc) 2tc - 60 = 80 – tc Air dingin t1= 30OC ;m1= 100 gr 3tc = 140 tc = 46,7 OC Pengukuran kalor yang dilepaskan dan yang diterima ketika 2 benda yang suhunya berbeda bercampur pertama kali dilakukan oleh ilmuwan Inggris, Joseph Black (1720 – 1799). Dia mendapat hasilnya sebagai berikut : • Jika dua benda bercampur, maka benda yang panas akan memberikan kalornya kepada benda yang dingin sehingga suhu keduanya sama. • Banyaknya kalor yang diserap oleh benda yang dingin sama dengan banyaknya kalor yang dilepaskan oleh benda yang panas. Kedua pernyataan di atas dapat kita nyatakan secara ringkas sebagai berikut. Kalor yang diterima oleh suatu benda sama dengan kalor yang dilepas oleh benda lain. Pernyataan ini dikenal dengan asas Black. Asas Black merupakan bentuk dari hukum kekekalan energi, yaitu jumlah seluruh energi tidak berubah. Artinya, bila sebuah benda memberikan kalor kepada benda kedua, maka kalor yang diterima oleh benda kedua sama dengan kalor yang diberikan benda pertama. A. Pengertian Kalor Kalor adalah energi yang diterima (dilepaskan) oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut naik (turun) atau wujudnya berubah. Misalnya, ketika kita memanaskan air, kalor yang diberikan oleh api akan menaikkan suhu air. Setelah air mendidih, kalor yang diberikan tidak lagi menaikkan suhu air, tetapi mengubah wujud air menjadi uap. Pengertian kalor bebeda dengan pengertian suhu. Kalor adalah ukuran banyaknya panas, sedangkan suhu adalah ukuran derajat panas. Misalnya, untuk mendidihkan 1.000 gram air diperlukan kalor lebih banyak daripada untuk mendidihkan 100 gram air, meskipun suhu awalnya sama. Mengingat kerja merupakan ukuran energi yang dimiliki suatu benda, berarti kalor sebenarnya merupakan suatu bentuk energi. Yang menjadi masalah adalah menentukan hubungan kalor dan energi. Upaya ke arah itu dirintis oleh James Joule (1818 -1889) dari Inggris. Percobaan Joule yang sangat terkenal itu dilukiskan seperti gambar berikut. Dalam kalorimeter (A) yang berisi air terdapat poros (B) yang dilengkapi dengan beberapa sudu (D). poros bagian atas dilengkapi dengan jentera (E) yang dibelit dengan sepotong tali melalui dua katrol (C). pada masing – masing ujung tali digantungkan beban (m). Poros beserta sudu – sudu diputar dengan cara menjatuhkan beban (m) berulang kali dari ketinggian kira – kira 5 meter. • Usaha yang dilakukan beban dan kalor yang timbul dalam kalorimeter dapat dihitung. Perbandingan antara usaha dengan kalor dapat diketahui. Hasil percobaan menunjukan bahwa perbandingan itu selalu tetap, yaitu 4,2 joule/ kalori. Bilangan ini dinamakan tara kalor mekanik.
• Dalam percobaannya, Joule mendapatkan bahwa
energi kalor dapat dihasilkan bila energi mekanik dikerjakan dalam kalorimeter. Dalam hal itu terjadi perubahan energi mekanik menjadi energi kalor. THANK YOU GOOD LUCK