Anda di halaman 1dari 36

DESAIN INTERIOR RESIDENSIAL

Rumah Tinggal I Wayan Suka Arsana

(Perumahan Nangka Indah Perumahan Taman Nangka Indah No. E5, Jalan Nangka Utara,
Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Bali, 80231)

Disusun oleh :

Kelompok 1B

I Putu Aditiya Premana (202105001)


Anak Agung Gede Adamas Sastradnya (202105006)
Cahyo Satriojati (202105018)
Anak Agung Ngurah Kiko Indrawan (202105020)

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. KASUS/OBJEK INTERIOR

Data kasus yang kami ambil adalah rumah tinggal yang memiliki luas berkisar dengan 77m2.
Rumah tinggal yang ditempati berada di perumahan yang di sekitar juga terdapat rumah tinggal
orang lain yang berdekatan dengan lainnya. Tempat tinggal yang diambil memiliki 3 civitas
yang hidup di dalamnya yang dimana kondisi civitas normal. Civitas yang menempati
merupakan terdiri dari 2 mahasiswa dan 1 orang dewasa. Rumah tinggal I Wayan Suka Arsana
merupakan tempat tinggal yang memiliki luas 7.30 x 11.65m. Tempat tinggal yang memiliki
luas 7.30 x 11.65m. Dimana di dalam rumah terdiri dari 7 ruangan yang diantaranya. Ruang
tamu berukuran 373 x 730 cm, Ruang dapur berukuran 430 x 240 cm, Terdapat ruang kamar
mandi yang memiliki besaran berbeda dimana berukuran 160x130m dan 190x130m. Selain
kamar mandi terdapat juga perbedaan ukuran 3 kamar tidur diantaranya : 460x330 cm, 335x250
cm, dan yang terakhir yaitu 335x240 cm.

2. KARAKTERISTIK EKSTERNAL INTERIOR

Eskternal interior merupakan segala pengaruh baik yang langsung dan tak langsung kepada
interior, yang berada di luar interior itu sendiri. Dalam hal ini ada pembahasan mengenai
intermal bangunan itu sendiri yang dimana perbedaan antara internal dengan eskternal interior
dimulai dengan pemahaman ruang lingkup interior itu sendiri. Internal interior merupakan
ruang lingkup pembentuk yang berada dalam bangunan. Eksternal interior dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang berada di luar bangunan atau area properti. Dalam karakteristik
eksternal interior itu sendiri meliputi : lokasi kasus, lingkungan, serta studi site.

A. Lokasi Kasus

Lokasi yang akan kami teliti adalah sebuah rumah tinggal yang beralamatkan di
Perumahan Nangka Indah Perumahan Taman Nangka Indah No. E5, Jalan Nangka Utara,
Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Bali, 80231.

1.) Peta Lokasi

Gambar 1. Peta Lokasi


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
2.) Denah Lokasi

Di dekat rumah tinggal yang akan di analisis terdapatnya sebuah toko yang
Bernama Arya,s Mikro yang berada di depan jalan masuk perumahan.

Gambar 2. Denah Lokasi


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

3. KONDISI LINGKUNGAN

Kondisi lingkungan yang berada di sekitar dapat mempengaruhi system interior yang secara
tak langsung dapat mempengaruhi aspek psikologis dan fisiologis dari civitas atau pengguna
ruang tersebut. Kondisi dari lingkungan berpengaruh secara fisika dan kimiawi mempengaruhi
kondisi elemen pembentuk interior. Yang dimana kondisi lingkungan dapat dibagi menjadi :
Matahari dan kelembaban udara, Angin, Suara dan Kebisingan, dan juga Aroma sekitar.
A. Matahari (Sun Path)

Gambar 3. Peta Sun Path


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

Dalam fungsinya kondisi lingkungan kategori matahari dan kelembaban udata dalam
menentukan jenis utilitas dalam atau buatan, bayangan bangunan, orientasu dan vista
bangunan serta bukaan ruang. Berikut gambar dari situasi matahari (sun path) pada rumah
tinggal yang kami analisis.

Pada keterangan di atas :

1. Terjadi pada pukul 06.00 – 10.00. Pada pagi hari site akan mendapatkan sinar matahari
yang cukup hangat di sisi kanan site yang dimana panas berkisar pada suhu 18C – 24C.

2. Terjadi pada pukul 11.00 – 12.00. Pada siang hari site mendapatkan sinar matahari yang
cukup panas langsung mengenai site karena di sekitar tidak ada pepohonan. Panas berkisar
pada suhu 28C – 30C.

3. Terjadi pada pukul 12.00 – 18.00. Pada sore hari site akan mendapatkan suhu yang
hangat dan sejuk. Pada saat itu site akan mendapatkan sinar matahari pada sisi depan dan
kiri site. Suhu akan berkisar pada 23C – 26C.

4. Terjadi pada pukul 18.00 hingga malam yang dimana pada bagian sore hingga malam
site sudah sedikit mendapatkan sinar matahari yang menyebabkan site akan terasa dingin.
B. Angin (Wind Analysis)

Dalam kondisi lingkungan khusunya angin dan pergerakan dapat mempengaruhi


aspek lainnya seperti halnya untuk menentukan penentuan massa bangunan dan jenis
utilitas yang akan diterapkan. Analisis angun membentuk designer untuk menentukan
bentuk, dimensi, orientasi, dan bukaan bangunan untuk memaksimalkan potensi
pergerakan angin dalam interior bangunan.

Gambar 4. Wind Analysis


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

Dikarenakan tinggal di perumahan yang terdiri dari banyak deretan rumah yang
menyebabkan sedikitnya terdapat tumbuhan yang membuat sirkulasi udara yang masuk ke
dalam rumah lancar. Dalam rumah angin hanya bisa masuk ke dalam pintu dan jendela
depan yang dikarenakan di bagian belakang, kiri, dan kanan sudah tertutupi oleh tembok
rumah orang lain yang menyebabkan angin susah keluar dari kanan dan kiri. Dan angin
hanya bisa keluar dari belakang karena pada bagian belakang rumah terdapat sedikit ruang
untuk menjemur baju.

C. Suara (Noise Analysis)

Pada tingkat kebisingan di perumahan lebih kepada berasal dari suara kendaraan
yang melintas di depan jalan dan karena banyaknya jenis kendaraan membuat suara
kebisingan juga beragam. Dalam hal lainnya kebisingan juga bisa berasal dari beberapa
kontruksi rumah yang sedang dikerjakan di perumahan Karena sedikitnya tumbuhan di
depan rumah menyebabkan hanya mampu untuk meredam kebisingan dari luar
Gambar 5. Noise Analysis
(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

D. Aroma (Smell Analysis)

Dalam lingkungan sekitar untuk aroma tidak sedap terdapat pada selokan, tetapi
bebauan tidak begitu tercium sampai ke dalam rumah dan hanya sedikit aroma yang tercium
di perumahan. Tetapi dalam sekitar rumah tinggal lebih tepatnya berada di 20 m terdapat
tempat pengumpulan sampah yang membuat sekitarnya dapat mencium bau tersebut.

Gambar 6. Smell Analysis


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
4. SITE PLAN
A. Site Plan

Gambar 7. Site Plan


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

B. Kondisi dan Potensi Site

Kondisi dari lingkungan interior rumah tinggal yaitu berada di perumahan yang
menyebabkan dari sisi kanan, kiri, depan, dan belakang hanya terdapat pemandangan
rumah dan pada bagian depan hanya terdapat jalan yang memisahkan rumah dengan
lainnya. Dan pada bangunan tempat rumah tinggal terdapat bukaan jendela di bagian depan
samping dan belakang. Akan tetapi karena berada di daerah perubahan jendela bagian
samping dan belakang tertutupi oleh bagian tembok pembatas bangungan dan hanya
menyisakan tempat untuk melihat suatu pandangan di bukaan jendela bagian depan saja,
tetapi hanya terlihat halaman depan saja

Gambar 8. Potensi Site


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

5. KARAKTERISTIK INTERNAL INTERIOR

Dalam karakteristik internal interior berhubungan dengan pengguna ruang dalam suatu
interior. Jika dalam eskternal interior berhubungan dengan bangunan, maka karakteristik
internal yaitu berhubungan dengan aspek manusia itu sendiri. Dalam menghasilkan suatu data
maka diperlukan suatu pengamatan langsung antara manusia dengan interior di lapangan.

A. Informasi Civitas

Tabel 1 Informasi Civitas


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
Identitas Usia Jenis Profesi Agama Hobi Preferensi Batasan
Kelamin Desain Fisik
I Putu Aditiya 19 Laki-Laki Mahasiswa Hindu Bermain Minimalis. -
Premana Musik Warna Putih
dengan hijau
Putu Lawdi 21 Laki - Laki Mahasiswa Hindu Menonton Minimalis -
Martha Yoga Film
I Wayan Suka 50 Laki -Laki Pedagang Hindu Jalan -Jalan Natural -
Arsana toko
swalayan

B. Aktivitas Pengguna Ruang

Tabel 2 Aktivitas Pengguna Ruang


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
Pengguna Akivitas Jam Ruang
I Putu Aditiya Bangun Tidur 06.00 Kamar Tidur
Premana Mandi 07.00 - 07.30 Kamar Mandi
Sarapan 08.30 – 09.00 Ruang Tamu
Belajar Online 09.00 – 12.00 Kamar Tidur
Makan Siang 12.00 – 12.30 Ruang Tamu
Belajar Online 12.30 – 14.00 Kamar Tidur
Istirahat 14.00 – 16.30 Ruang Tamu
Mandi 16.30 – 17.30 Kamar Mandi
Makan Malam 17.30 – 18.00 Ruang Tamu
Menggambar / Bermain 18.00 – 20.00 Kamar Tidur
Musik
Belajar 20.00 – 22.00 Kamar Tidur
Tidur 22.00 – 06.00 Kamar Tidur
Putu Lawdi Martha Bangun Tidur 06.00 Kamar Tidur
Yoga
Mandi 07.30 - 08.00 Kamar Mandi
Sarapan 08.30 – 09.00 Ruang Tamu
Belajar 09.00 – 11.00 Kamar Tidur
Menggambar 11.00 – 12.30 Kamar Tidur
Makan Siang 12.30 – 13.00 Ruang Tamu
Belajar 13.00 – 15.30 Kamar Tidur
Menonton Movie 15.30 – 17.00 Kamar Tidur
Mandi 17.00 – 17.30 Kamar Mandi
Makan Malam 17.30 – 18.30 Ruang Tamu
Belajar 18.30 – 20.30 Kamar Tidur
Istirahat 20.30 – 22.00 Kamar Tidur
Tidur 22.00 – 06.00 Kamar Tidur
I Wayan Suka Arsana Bangun 07.00 Kamar Tidur
Mandi 07.30 – 08.30 Kamar Mandi
Sarapan 08.30 – 09.00 Ruang Tamu
Melakukan Usaha 09.00 – 12.00 -
Istirahat 12.00 – 13.00 Kamar Tidur
Makan Siang 13.00 – 14.00 Ruang Tamu
Jalan - jalan 14.00 – 17.00 -
Mandi 17.00 – 18.00 Kamar Mandi
Makan Malam 18.00 – 19.00 Ruang Tamu
Nonton TV 19.00 – 21.00 Ruang Tamu
Tidur 21.00 – 07.00 Kamar Tidur

C. Spesifikasi Kasus

Posisi rumah bagi civitas adalah sebagai tempat beristirahat setelah melakukan berbagai
kegiatan ataupun pekerjaan di luar rumah.

D. Alur Aktivitas
Masuk Kamar

Melakukan
Tidur
Aktivitas

Melakukan
Istirahat
Hobi

6. IDEALITAS MANUSIA

Keluhan : Dalam kamar tidur tersebut merupakan terletak pada perlunya


perbaikan pada plafon yang bocor. Dan terdapat juga beberapa kerusakan lantai yang berada
di kamar mandi, sehingga perlu ada perbaikan.

Cita – Cita (harapan) : Kedepannya dengan memperbaiki plafon tidak akan menyebabkan
kebocoran pada kamar dan juga beberapa sirkulasi udara kedepannya.Dan juga perbaikan
untuk lantai kamar mandi

7. FAKTA INTERIOR

Pengumpulan data fakta internal membagi semua data menjadi dua jenis, artinya, data fisik
dan psikis yang berlaku untuk semua elemen internal.

1. Data Fisik adalah identifikasi elemen internal fisik. Itu adalah: Memiliki dimensi yang
dapat diukur, terlihat dan terlihat secara fisik disentuh (tangible) dan berbentuk apa
yang tampak secara optis. Dalam sebuah tempat tinggal memiliki beberapa ruang yang
semua ruang tersebut memiliki fungsi yang baik yang dimana diartikan sebagai semua
ruangan yang ada tidak menjadi tempat yang kosong. Di dalam ruangan memiliki
beberapa barang di dalamnya sehingga ruang memiliki kesan yang hidup dam tidak
hampa.
2. Data psikis adalah identifikasi elemen internal non-fisik. Tidak terlihat karena
kurangnya dimensi yang terukur Fisik, tak tersentuh / tak tersentuh (tidak penting),
tidak ada bentuk tertentu dan dapat melihatnya secara optik. Jendela serta ventilasi pada
ruang tidur berfungsi dengan baik memberikan sedikit udara. Warna yang diterapkan
pada dinding memberikan kesan yang nyaman.

A. Layout Interior Exsisting


Tempat tinggal yang memiliki luas 7.30 x 11.65m. Dimana di dalam rumah terdiri dari 7
ruangan yang diantaranya. Ruang tamu berukuran 373 x 730 cm, Ruang dapur berukuran 430
x 240 cm, Terdapat ruang kamar mandi yang memiliki besaran berbeda dimana berukuran
160x130m dan 190x130m. Selain kamar mandi terdapat juga perbedaan ukuran 3 kamar tidur
diantaranya : 460x330 cm, 335x250 cm, dan yang terakhir yaitu 335x240 cm. Berikut
penggambaran denahnya.

Gambar 9. Layout Interior


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

B. Fasad

Pada fasad rumah terlihat bagaimana jenis gaya atau style rumah minimalis dimana
bentuk dari rumah berbentuk persegi panjang dengan ukuran 7,30 x 11,65 m. terlihat dari
view depan pada rumah menggunakan berbagai material yang berupa, misalkan pada
dinding menggunakan material bata dengan finishing cat berwarna orange. Selanjutnya
pada atap rumah menggunakan material alami genteng tanah liat. Serta terlihat juga jendela,
pinta dan ventilasi menggunakan material kayu dengan finishing polintur. Dengan adanya
gaya minimalis pada sebuah rumah membuat kesan atau suasana rumah terlihat modern
dan sederhana.
Gambar 10. Fasad
(Sumber : Dokumen Mahasiswa)

C. Elemen Pembentuk Ruang

Tabel 3 Elemen Pembentuk Ruang


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
No. Nama Elemen Foto Fisik Psikis
Ruang Pembentuk Material Warna Dimensi Tekstur Kesan
Ruang dan
Finishing
1 Kamar Lantai Keramik Original 40 x 40 Halus Bersih
Tidur 1 Finishing Cream cm
Glossy
Dinding Tembok Orange Tebal 15 Halus Bersih
beton, cm
finishing
cat

Plafon Kalsiboard Putih 335 x Halus Mewah


460 cm

2 Kamar Lantai Keramik Original 40 x 40 Halus Bersih


Tidur 2 Finishing Cream cm
Glossy

Dinding Tembok Orange Tebal 15 Halus Bersih


beton, cm
finishing
cat

Plafon Kalsiboard Putih 335 × Halus Mewah


250 cm
3 Kamar Lantai Keramik Original 40 x 40 Halus Bersih
Tidur 3 Finishing Cream cm
Glossy

Dinding Tembok Putih Tebal 15 Halus Minimalis


beton, cm
finishing
cat

Plafon Kalsiboard Putih 240 x Halus Bersih


280 cm

4 Kamar Lantai Keramik Kuning 20 x 20 Halus Minimalis


Mandi 1 cm

Dinding 1 Tembok Putih Tebal 15 Halus Luas


beton, cm
finishing
cat
Dinding 2 Keramik Putih, 20 x 20 Kasar Estetik
Orange cm

Plafon Kalsiboard Putih 160 x Halus Bersih


140 cm

5 Kamar Lantai Keramik Kuning 20 x 20 Halus Minimalis


Mandi 2 cm

Dinding Tembok Putih Tebal 15 Halus Luas


beton, cm
finishing
cat

Plafon Kalsiboard Putih 190 x Halus Tinggi


140 cm
6 Ruang Lantai Keramik Original 40 x 40 Halus Bersih
Tamu Finishing Cream cm
Glossy

Dinding Tembok Orange Tebal 15 Halus Manis


beton, cm
finishing
cat

Plafon Kalsiboard Putih 495 x halus Luas


590 cm

7 Dapur Lantai Keramik Original 40 x 40 Halus Bersih


Finishing Cream cm
Glossy

Dinding Tembok Orange Tebal 15 Halus Manis


beton, cm
finishing
cat
Plafon Kalsiboard Putih 280 x Halus Luas
240 cm

8. Teras Lantai Keramik, Merah 30 x 30 Halus Bersih


dengan cm
finishing
Glosy

Dinding Tembok Orange Tebal 15 Halus Luas


beton, cm
finishing
cat

Plafon Kalsiboard Putih 210 cm x Halus Luas


150 cm
D. Elemen Pelengkap Ruang

Tabel 4 Elemen Pelengkap Ruang


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
No Nama Elemen Foto Fisik Psikis
. Ruan Pelengka Material Warn Dimens Tekstu jumla Kesan
g p Ruang dan a i r h
Finishin
g
1 Kamar Pintu Kayu Walnut 200 x 80 Halus 1 Natural
Tidur Mahoni, Brown cm
1 Plitur

Jendela Kayu Walnut 184 x 80 Halus 1 Natural


Mahoni, Brown cm
Plitur

Ventilasi - - 50 x 7 - 2 Sedikit
cm kurang
indah
karena
kosong
2 Kamar Pintu Kayu Walnut 200 x 80 Halus 1 Natural
Tidur Mahoni, Brown cm
2 Plitur
Jendela Kayu Walnut 155 x Halus 1 Natural
Mahoni, Brown 124 cm
Plitur

Ventilasi 1 Kayu Walnut 155 x 30 Halus 1 Natural


Mahoni, Brown cm
Plitur
Ventilasi 2 - - 80 x 7 - 1 Sedikit
cm kurang
indah
karena
ventilas
i
kosong
3 Kamar Pintu Kayu Walnut 200 x Halus 1 Natural
Tidur Mahoni, Brown 180 cm
3 Plitur

Jendela Kayu Walnut 150 x Halus 1 Natural


Mahoni, Brown 120 cm
Plitur

Ventilasi - - 67 x 7 - 2 Sedikit
cm kurang
indah
karena
ventilas
i
kosong
4 Ruang Pintu Kayu Walnut 180 x 70 Halus 1 Natural
Kamar Mahoni, Brown cm
Mandi Plitur
1

Jendela Kayu Walnut 80 x 50 Halus 1 Natural


Mahoni, Brown cm
Plitur

Ventilasi - - 50 x 7 - 1 Sedikit
cm kurang
indah
karena
ventilas
i
kosong

5 Kamar Pintu Kayu Walnut 180 x 70 Halus 1 Natural


Mandi Mahoni, Brown cm
2 Plitur

Ventilasi - - 50 x 7 - 1 Sedikit
cm kurang
indah
karena
ventilas
i
kosong
6 Ruang Pintu Kayu Walnut 200 x 80 Halus 2 Natural
Tamu Mahoni, Brown cm
Plitur

Pintu Kayu Walnut 200 x 90 Halus 1 Natural


Utama Mahoni, Brown cm
Plitur

Jendela Kayu Walnut 180 x 35 Halus 2 Natural


Pintu Mahoni, Brown cm
Utama Plitur

Jendela 1 Kayu Walnut 105 x Halus 1 Natural


Mahoni, Brown 105 cm
Plitur
Jendela 2 Kayu Walnut 100 x 80 Halus 1 Natural
Mahoni, Brown cm
Plitur
Jendela 3 Kayu Walnut 155 x Halus 1 Natural
Mahoni, Brown 185 cm
Plitur

Ventilasi Kayu Walnut 160 x 30 Halus 1 Natural


Utama Mahoni, Brown cm
Plitur

Ventilasi 1 Kayu Walnut 105 x 30 Halus 1 Natural


Mahoni, Brown cm
Plitur

Ventilasi 2 Kayu Walnut 160 x 30 Halus 1 Natural


Mahoni, Brown cm
Plitur

Ventilasi 3 - - 230 x 8 - 1 Sedikit


cm kurang
indah
karena
ventilas
i
kosong
7 Dapur Jendela Kayu Walnut 105 x Halus 1 Natural
Mahoni, Brown 100 cm
Plitur

Ventilasi Kayu Walnut 105 x 30 Halus 1 Natural


Mahoni, Brown cm
Plitur

6 Teras Ventilasi Kayu Walnut 60 x 30 Halus 1 Natural


Mahoni, Brown cm
Polintur
E. Data Utilitas Interior

Tabel 5 Data Utilitas Interior


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
No Nama Utilitas Foto Fisik Psikis
. Ruan Siste Materia Teknologi Visual Jumla
g m l h Kesan
1 Kama Pencahayaa Alami Kayu Konvensiona Jendela 1 Simple
r n1 l
Tidur
1

Pencahayaa Buata Kaca Buatan Lampu 1 Terang


n2 n

Penghawaa Buata Plastik Buatan AC 1 Dingin


n n

2 Ruang Pencahayaa Buata Kayu Buatan Lampu 1 Terang


Kama n 1 n
r
Tidur
2

Pencahayaa Alami Kaca Konvensiona Jendela 1 Simple


n2 l

Penghawaa Alami Kayu Konvensiona Ventilas 1 Simple


n l i
3 Ruang Pencahayaa Alami Kayu Konvensiona Jendela 1 Simple
Kama n 1 l
r
Tidur
3 Pencahayaa Buata Kaca Buatan Lampu 1 Terang
n2 n

Penghawaa Alami - - Ventilas 2 Simple


n i

4 Kama Pencahayaa Alami Kayu Konvensiona Jendela 1 Minimali


r n1 l s
Mandi
1 Pencahayaa Buata Kaca Buatan Lampu 1 Terang
n2 n

Penghawaa Alami - - Ventilas 1 Simple


n i

5 Kama Pencahayaa Buata Kaca Buatan Lampu 1 Terang


r n n
Mandi
2

6 Ruang Pencahayaa Alami Kayu Konvensiona Jendela 4 Minimali


tamu n 1 l s
Pencahayaa Buata kaca Buatan Lampu 2 Terang
n2 n

Penghawaa Alami Kayu Konvensiona Ventilas 3 Simple


n l i

Penghawaa Buata Plastic Buatan Kipas 1 Simple


n n angin

7 Dapur Pencahayaa Alami Kayu Konvensiona Jendela 1 Minimali


n1 l s

Pencahayaa Buata Kaca Buatan Lampu 1 Sedikit


n2 n Redup

Penghawaa Alami Kayu Konvensiona Ventilas 1 Simple


n l i
F. Data Fasilitas Interior

Tabel 6 Data Fasilitas Interior


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
No Nama Fasilita Foto Fisik Psikis Kesan
. Ruan s Material Warn Dimen Tekstu Jumla
g dan a si r h
Finishing
1 Kama Lemari Kayu Brown 105 x Halus 1 Natural dengan
r 1 Ulin, 50 x menggunakann
Tidur Polimer 195 cm ya bahan alami
1

Lemari Partikel Black, 74 x 40 Halus 1 Warna hitam


2 board, Grey x 120 membuat kesan
PVC denga cm kontras dengan
n tembok
Motif

Wastafe Keramik, White 52 x 42 Licin 1 Finishing


l Glosy cm glossy
membuat kesan
mewah pada
ruangan

Meja Kayu Brown 198 x Halus 1 Pengguaan


Rak Ulin, 50 x 87 material kayu
Polimer cm terkesan natural
Tempat Kayu Brown 201 x Halus 1 Natural dan
Tidur Ulin, 120 x juga serasi
Polimer 110 cm dengan waarna
kasur

2. Kama Meja Kayu Brown 120 x Kasar 1 Pembuatan


r Ulin, 80 x 75 bahan alami
Tidur Polimer cm membuat kesan
2 natural.
Rak Plastik Blue 43 x 28 Kasar 1 Warna kontras
x 46 cm dengan meja
dan tembok

Tempat Kayu, Motif 205 x Kasar 1 Penggunaan


Tidur Kain 110 x motif kain
105 cm membuat kesan
lebih berwarna
pada kamar
3. Kama Tempat Kayu, Black, 200 x Halus 1 Penggunaan
r Tidur Polimer denga 112 cm bahan alami
Tidur n membuat kesan
3 motif natural.
Lemari Partikel Hitam 80 x 40 Halus 1 Warna hitam
Board, , Abu x 120 membuat kesan
PVC denga cm kontras dengan
n tembok
Motif
Biru

Meja Partikel Cream 75 x Licin 1 Permukaan


kerja Board, 120 x halus membuat
Besi, 80 cm kesan nyaman.
PVC, Cat
Kursi Kayu, Brown 50 x 50 Halus 1 Natural karena
Polimer x 85 cm penggunaan
bahan kayu

Rak Plastik Grey 80 x 30 Halus 1 Karena tidak


x 65 cm terbuiat dari
bahan berat
membuat tidak
berkesan seperti
rak pada
umumnya.
4. Kama Bak Keramik, Orang 70 x 70 Licin 1 Pemakaian
r Mandi Glosy e x 70 cm keramik
Mand membuat kesan
i1 mewah pada
bak mandi
Kloset Keramik, White 70 x 40 Licin 1 Pemakaian
Glosy x 80 cm keramik akan
membuat kesan
mewah ruangan

5. Kama Bak Keramik, Orang 70 x 70 Licin 1 Pemakaian


r Mandi Glosy e x 70 cm keramik
Mand membuat kesan
i2 mewah pada
bak mandi

Kloset Keramik, White 70 x 40 Licin 1 Pemakaian


Glosy x 80 cm keramik akan
membuat kesan
mewah ruangan
6. Ruan Meja Partikel Cream 120 x Halus 1 Penggunaan
g Belajar Board, 30 x warna serasi
Tamu PVC 150 cm dengan tembok

Meja Partikel Cream 120 x Halus 1 Penggunaan


Board 60 x 75 warna serasi
cm dengan tembok

Kursi Kayu Brown 50 x 50 Halus 1 Penggunaan


Kayu Ulin, x 85 cm material alami
Polimer membuat kesan
natural

Sofa 1 Kayu, Brown 90 x 70 Empuk 1 Pewarnaan dan


Kain, denga x 120 juga material
Pegas n sangat cocok
motif untuk ruang
hijau tamu

Sofa 2 Kayu, Brown 180 x Empuk 1 Pewarnaan dan


Kain, denga 70 x juga material
Pegas n 120 cm sangat cocok
motif untuk ruang
hijau tamu

Meja Kayu, Brown 100 x Halus 1 Natural dan


Tamu Polimer 50 x 40 juga pendek
cm yang cocok
untuk meja
tamu
Meja Keramik Hitam 55 x 55 Licin 1 Penggunaan
Kursi denga x 45 keramik
n memberi kesan
motif mewah
merah
7. Dapur Kulkas Logam Silver 50 50 x Licin 1 Warna silver
120 cm membuat kesan
kontras dan
mewah pada
dapur

Meja Keramik Orang Lebar Licin 1 Pewarnaan


Dapur e 60 sama dengan
tembok
sehingga seperti
menyatu
Rak Kayu, Brown 145 x Kasar 1 Terkesan
Peralata Polimer 40 x Natural dan
n 140 kontras dengan
tembok

Rak Plastik, Silver 60 x 40 Halus 1 Penggunaan


Piring Logam, Grey x 55 cm Silver dan grey
Gelas Cat tidak akan
membuat kesan
kotor

Kompor Aluminiu Black 70 x 35 Licin 1 Pewarnaan


m Grey x 10 cm serasi dengan
rak sehingga
terkesan
minimalis
Wastafe Aluminiu Silver 85 x 45 Licin 1 Membuat dari
l m cm bahan
aluminium
tidak akan
membuat kesan
kotor
Rak Plastic Merah 40 x 25 Halus 1 Membuat kesan
Piring dan x 45 cm berwarna pada
Aluminiu ruangan.
m

G. Dekorasi dan Aksesoris

Tabel 7 Dekorasi dan Aksesoris


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
No Nama Fasilita Foto Fisik Psikis
. Ruan s Jenis Jumla Gaya Tema Dimens Kesan
g h Estetik i
a
1 Kama D.A. 1 Gorden 1 Cyan Commo 184 x 85 Warna
r (fungsiona n cm yang
Tidur l) dimiliki
1 hanya satu
dan tidak
berpola
membuat
kesan
polos.

2. Kama D.A. 1 Gorden 2 Cyan Commo 75 x 124 Warna


r (fungsiona n cm yang
Tidur l) dimiliki
2 kontras
dengan
warna
tembok.
D.A. 2 Kaca 1 Silver 55 x 2 x Peletakan
(fungsiona 100 cm kaca di
l) tengah
tembok
akan
membuat
ruangan
terlihat
ramai.
3. Kama D.A.1 Gorden 2 Payne Commo 75 x 120 Dikarenaka
r (fungsiona Gray n cm n hanya
Tidur l) satu warna
3 membuat
kesan yang
polos
4. Ruang D.A.1 Gorden 2 Cyan Commo 55 x 105 Warna
Tamu (fungsiona n cm yang
l) dimiliki
kontras
dengan
warna
tembok.
D.A.2 Gorden 2 Cyan Commo 100 x 80 Warna
(fungsiona n cm yang
l) dimiliki
kontras
dengan
warna
tembok.
D.A.3 Gorden 1 Cyan Commo 75 x Warna
(fungsiona n 190 cm yang
l) dimiliki
kontras
dengan
warna
tembok.

D.A 4 Jam 1 Brown Commo Diamete Warna


(fungsiona n r 40 cm yang
l) dimiliki
serasi
dengan
ventilasi
5. Dapur D.A 1 Gorden 2 Cyan Commo 55 x 105 Warna
(fungsiona n cm yang
l) dimiliki
kontras
dengan
warna
tembok.
H. MEP (Sistem Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing)

Tabel 8 MEP (Data Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing)


(Sumber : Dokumen Mahasiswa)
No. Nama Elemen Foto Fisik Psikis
Ruang Pembentuk Kesan
Merk Jumlah Dimensi Fungsi
Ruang
1 Kamar Saklar Broco 1 7 x 7 cm Menghidupkan Polos
Tidur 1 lampu kamar 1 dengan
satu
warna

Saklar Broco 1 7 x 7 cm Menghidupkan Polos


lampu kamar dengan
mandi 2 satu
warna
2. Kamar Saklar Broco 1 7 x 7 cm Menghidupkan Polos
Tidur 2 Lampu kamar dengan
2 1 warna

Stop Kontak Broco 1 7 x 7 cm Media Polos


penyalur listrik dengan
1 warna

3. Kamar Saklar Broco 1 7 x 7 cm Menghidupkan Polos


Tidur 3 lampu kamar 3 dengan
satu
warna
Stop Kontak Broco 1 7 x 7 cm Media Polos
penyalur listrik dengan
satu
warna
4. Ruang Saklar Broco 2 7 x 7 cm Menghidupkan Polos
tamu lampu ruang dengan
tamu dan teras satu
warna

Saklar Broco 1 7 x 7 cm Menghidupkan Polos


lampu kamar dengan
mandi dan satu
halaman warna
belakang
Panel Presto 1 20 x 10 Media Polos
Automatic cm pemutus aliran dengan
Switch listrik satu
warna

Stop kontak Broco 1 7 x 7 cm Media Polos


penyalur listrik dengan
satu
warna
Stop kontak Broco 1 7 x 7 cm Media Polos
penyalur listrik dengan
satu
warna

5. Dapur Saklar Broco 1 7 x 7 cm Menghidupkan Polos


lampu dapur dengan
dan garasi satu
warna

Stop kontak Broco 1 7 x 7 cm Media Polos


penyalur listrik dengan
satu
warna

8. MASALAH INTERIOR

B. Berbasis Optimalisasi Fungsi Jenis permasalahan berbasis fungsi dalam desain interior
berhubungan dengan manusia dan ruangnya. Masalah yang perlu dimaksukkan dalam
optimalisasi fungsi yaitu optimalisasi, efektifitas dan efisiensi ruang, besaran ruang, sonasi,
dan sirkulasi ruang yang belum maksimal mengakomodir aktivitas manusia. Dalam kamar tidur
1 dan 3 terdapat permasalahan fungsi yang sama yaitu terletak pada ukuran kamar yang terlalu
kecil sehingga akan terasa sempit bila berada dalam kamar. Sirkulasi udara yang kurang karena
jendela dan ventilasi hampir tertutupi oleh tembok karena berada pada perumahan. Sebab itu
juga pencahayaan yang masuk juga kurang sehingga harus dibantu menggunakan lampu
tambahan. Terletak pada Ruang :

Kamar Tidur 3.

Masalah pada kamar tidur tiga terletak pada ukuran ruang, yang terasa sempit, dikarenakan
ukuran tempat tidur 200 x 112 cm, lalu ukuran lemari 80 x 40 x 120 cm, Meja kerja 75 x 120
x 80 cm dengan kursi 50 x 50 x 45 cm, dan rak buku 80 x 30 x 65 cm, berada dalam satu
ruangan tidur berukuran 335 X 240cm. pada buku Human Dimention yang ditulis oleh (Julius
Panero dan Martin Zelnik,1979 pada halaman 151) bahwa jarak ideal antara tempat tidur
dengan fasilitas interior lainnya adalah 36 inch atau 91,4 cm, namun pada ruangan ini jarak
berkisar 80 – 85 cm.

gambar. 11 Ideal jarak antar fasilitas kamar tidur


sumber : (Panero & Zelnik 1979)

dan juga Jendela yang tidak memberi fungsi cahaya alami dikarenakan Jendela yang tertutupi
Tembok Rumah sebelah (tetangga).

Kamar Tidur 1.

Masalah pada kamar tidur 1 yang tidak dapat cahaya alami, maka walau pada siang hari harus
tetap menyalakan lampu karena pada kamar hanya terdapat satu jendela berukuran 185 x 80
cm yang tertutupi oleh teras dan dinding bagian belakang.

Ruang Tamu

Pintu Masuk dengan ukuran 90x200cm (double Door) hanya dapat dibuka 1 pintu dengan
bukaan 45cm, dikarenakan pintu yang terhalang meja. Menurut website (archify.com) “ Lebar
pintu utama di bawah angka 80 cm tidak disarankan”.
C. Berbasis Optimalisasi Ergonomis Jenis permasalahan ini berhubungan dengan aktivitas
kerja civitas yang berhubungan langsung dengan elemen desain interior. Dalam beberapa ruang
terdapat ketinggian meja dengan kursi yang kurang proporsional yang menyebabkan beberapa
kursi yang terlalu pendek atau terlalu panjang sehingga mengganggu aktivitas dari civitas.

Kamar Tidur 2.

Masalah Ergonomi terdapat pada ruang Kamar ini, dimana Meja belajar dengan ukuran luas
permukaan meja 45x80cm yang diganti dengan meja Makan, dengan ukuran 120 x 80 x 75
cm.
walaupun mengutip dari website (ruparupa.com) bahwa Standar ukuran meja Kerja Yaitu,
Tinggi 72-75cm dengan dimensi Lebar 122-183cm x 61-91cm. Meja ini diganti karena tersasa
terlalu kecil.

Anda mungkin juga menyukai