Anda di halaman 1dari 9

TECHNOPRENEURSHIP

MINGGU, 15 OKTOBER 2023

USAHA
YANG BISA MENGHASILKAN UANG DALAM PASAR
___

Oleh Kelompok 1
- Muthia Qurrota Aini (1311421020)
- Atikah (1311422022)
- Rifa Azzahra Wardhany (1311421028)

PENDAHULUAN
Persaingan usaha yang semakin ketat menuntut para pemilik usaha untuk selalu memiliki
strategi agar usaha dapat bertahan dan terus berkembang dalam situasi tersebut. Tingkat
persaingan ini memaksa setiap usaha untuk menghasilkan berbagai ide inovatif yang berbeda
untuk mengalahkan persaingan. Strategi pemasaran adalah bentuk perencanaan yang
ditemukan di bidang pemasaran. Secara umum pemasaran adalah suatu proses sosial dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.
Dalam arti yang lebih luas, pemasaran berusaha untuk memperoleh tanggapan terhadap suatu
penawaran dalam suatu produk yang dipasarkan (Musyawarah I,. Y,. dkk, 2022).
Keberhasilan dan kegagalan dalam dunia usaha secara substansi merupakan dua hal yang
berbeda. Secara sederhana ukuran keberhasilan usaha dari sudut pandang ekonomi dapat
dilihat dari keadaan finansial atas usaha yang dijalankan. Faktor penentu keberhasilan usaha
industri kecil, berdasarkan hasil penelitiannya menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil
ditandai oleh inovasi, perilaku mau mengambil resiko. Begitu juga hasil penelitian Murphy
dalam sumber yang sama menemukan bahwa keberhasilan usaha kecil disumbangkan oleh
kerja keras, dedikasi, dan komitmen terhadap pelayanan dan kualitas. Dalam islam, bisnis
atau dagang tidak hanya diarahkan pada mencari untung (keberhasilan dan kesuksesan) yang
sebesar-besarnya dan menghalalkan segala cara. Menurut (Hendra dan Riana 2008, 164) ada
empat prinsip yang dipegang oleh Rasul ketika berbisnis, yaitu shiddiq (jujur), amanah
2

(menepati janji), fathanah (mempunyai wawasan yang luas), dan tabligh (berkomunikasi).
Keempat hal inilah yang membuat beliau sukses dalam menjalankan bisnisnya. Sedangkan
menurut (Dawwabah 2014, 29-54) prinsip-prinsip keimanan entrepreneur muslim
diantaranya, yaitu; 1) Meyakini bahwa harta milik Allah; 2) Manusia hanya diberi mandat; 3)
Menghadirkan niat yang baik dalam bekerja; 4) Mengimani qadha dan takdir Allah; 5)
Disertai sikap selalu bersyukur; 6) Siap menjalani proses dan bekerja untuk mendapatkan
rezeki; 7) Meyakini bahwa Allah telah menentukan kelebihan atas orang lain. Dengan
demikian motivasi berdagang dalam islam juga untuk membantu masyarakat menyediakan
barang kebutuhannya dan keuntungan yang diharapkan bukan hanya di dunia, tetapi juga di
akhirat (Mashuri,. dkk, 2019)
Jual beli merupakan suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai
secara sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda atau barang dan pihak
lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau keterangan yang telah dibenarkan syara‟ dan
disepakati. Sedangkan menjual menurut bahasa artinya memberikan suatu karena ada
pemberian (imbalan) yang tertentu sedangkan mengambil sesuatu dengan memberikan
imbalan. Etika adalah suatu studi mengenai perbuatan yang sah dan benar dan pilihan moral
yang dilakukan oleh seseorang. Adapun pilihan untuk menentukan jadi atau tidaknya satu
akad jual beli khiyar yaitu bahwa seseorang ketika membeli suatu barang, terkadang tidak
tahu adanya cacat barang tersebut, dan cacat itu tidak akan tampak kecuali dengan penelitian
atau musyawarah dari para ahli (Cahyanti Heni,. dkk, 2023)
Berjualan sudah menjadi hal yang biasa bagi beberapa masyarakat untuk mereka mencari
nafkah. karena berdagang sendiri tidak memerlukan modal yang terlalu banyak, asal memiliki
niat dan kemampuan yang cukup kita sudah bisa melakukan perdagangan dan mendapatkan
keuntungan. Salah satu yang harus kita perhatikan adalah bagaimana cara kita bertindak
secara etis dalam melakukan perdagangan demi kemaslahatan bersama, hal yang bisa kita
terapkan dalam berperilaku etis sendiri adalah kita senantiasa selalu menanamkan moral
dalam setiap aktivitas yang kita lakukan dan setiap aktivitas itu juga jangan sampai
merugikan diri kita sendiri karena jika aktivitas merugikan kita itu sama saja kita gagal dalam
menerapkan nilai-nilai moral dalam berdagang (Hidayat Asep,. dkk, 2023)

Awal Mula Usaha Mencari Uang


Pada saat dibubarkan untuk mencari usaha dalam mencari uang, kelompok kami awalnya
berdiskusi untuk membuat strategi bagaimana cara mencari uang dalam waktu singkat dengan
menghasilkan lebih dari Rp30.000,- serta mencari cara bagaimana pulang ke fakultas tanpa
menggunakan pendapatan yang ada. Strategi awal yang ingin kami lakukan adalah mencari
rumah yang bisa kita bersihkan dalam artian sebagai pembersih rumah, strategi kedua yaitu
kita membantu menjual barang yang ada dengan mengambil sedikit keuntungan dari hasil
jualan, sehingga hasil keuntungan yang diperoleh bisa diolah menjadi modal untuk dijualkan
kembali, dan untuk strategi ketiga kami yaitu mencari pekerjaan di pasar seperti memasarkan
barang dagangan pedagang pasar ataupun menjadi tukang parkir di daerah pasar.
Untuk strategi awal yang telah dilaksanakan, kami jalan mencari rumah yang buka dan bisa
dibersihkan, akan tetapi gagal dikarenakan banyaknya rumah yang tutup pintunya, sehingga
kami mengubah menjadi strategi kedua dengan mencari modal awal. Tepat disaat kami
berjalan menuju ke arah pasar, kami menemukan ibu-ibu yang berjualan kue dan masih
banyak, sehingga kami berinisiatif selain membantu ibunya berjualan juga mencari
keuntungan lebih dari kue yang akan kami pasarkan. Pada saat berjualan, kelompok kami
3

bertemu dengan kelompok alvin yang lagi kebingungan dalam mencari usaha yang bisa
menghasilkan uang, sehingga kami berinisiatif untuk bersatu dikarenakan mereka hanya 2
orang dalam satu kelompok. Hasil perdagangan awal kami adalah mendapatkan keuntungan
Rp60.000,- dengan kue yang habis kami jualkan sebanyak lebih dari 20 kue pukis dan kue
lemper. Modal awal yang kami dapatkan akan diolah dengan membeli air aqua botol dan akan
menjualkan dengan harga sesuai uang konsumen, akan tetapi pada saat berjualan kami
melihat adanya toko aneka ragam kue, sehingga terpintas ide kami kembali untuk menjual
kue kembali untuk mendapatkan keuntungan yang lebih.
Pada saat menjual kue yang kedua, kami langsung pergi ke rumah produksi kuenya, dan
disana kami diterima dengan lapang dan diantar ke pasar menggunakan mobil dikarenakan
lokasi pasar yang cukup jauh dengan kotak kue yang lumayan banyak. Saat kami memasarkan
ke pasar, baik yang berbelanja dan pedagang di pasar membeli dagangan kue kami dan
mendapatkan respon baik dikarenakan kue yang kami jualkan enak.
Lama kami berjalan di sekitaran pasar dan beberapa kue masih belum terjual sehingga kami
berinisiatif untuk menurunkan sedikit harga untuk ibu pedagang mainan, akan tetapi ibunya
tidak jadi membeli karena awalnya harga yang kami jualkan sedikit mahal, pada saat berjalan
menuju tempat istirahat, kami bertemu ibu pasar yang menjadi pengambil uang pajak pasar,
dan ibu itu membeli semua hasil dagangan kue kami, qadarullah setelah kami berjalan dengan
letih dan lelah pada akhirnya hasil dagangan kami habis terjual dengan keuntungan kotor
sekitar Rp330.000,- dengan keuntungan bersih yang kelompok kami dapatkan yaitu sebanyak
Rp130.000,- sehingga total yang kami dapatkan adalah Rp190.000,-

Aktivitas di Pasar Saat Survey Pasar


Pasar adalah tempat utama untuk menjadi jual beli yang bisa mendapatkan keuntungan dari
apa yang kami jualkan. Pada saat survey pasar, awalnya kami sebagai pedagang kue mencari
tempat strategis untuk berjualan, akan tetapi onset yang kami dapatkan tidak sebanyak saat
kami berkeliling untuk berjualan yang awal, sehingga kami berinisiatif menjadi pedagang kue
keliling dan mencari lokasi yang kemungkinan banyak pembeli, strategi awal kami adalah
berkeliling dan mencari pembeli sekitaran akan tetapi hanya beberapa yang membeli,
sehingga kami masuk kedalam pasar ikan dan banyak pedagang di sana yang membeli kue
yang kami jualkan.

Penolakan yang Dirasakan


Dalam melakukan penawaran menjadi penjual, kelompok kami tidak pernah mendapatkan
penolakan, alhamdulillah diterima dan dipercaya dalam melakukan penjualan kue. Penolakan
yang kelompok kami rasakan pada saat melakukan transaksi jual beli, dimana banyak yang
tidak ingin membeli kue kami setelah kami menawarkan dan juga banyak yang berkata
bahwasannya kue yang kami jualkan sedikit lebih mahal. Dari penolakan yang telah kami
rasakan, semakin dagangan kami tidak banyak pembelinya semakin menggebu-gebu
semangat kami menjual salah satu strategi kami yaitu dengan meneriaki bahwa ada kue yang
kami jualkan
4

Ketika Bahagia Datang Ada Rezeki Tak Disangka


Banyak tantangan yang dilalui, dari keringat yang jatuh ada rezeki yang tak terduga Allah
kirimkan untuk kita. Ketika bingung mencari uang, lewat disitu adanya pedagang tepi jalan
yang belum terjual dan rezeki yang kami dapatkan juga tidak terduga, dan niat kami ingin ke
pasar berjalan kaki akan tetapi qadarullah kami diantar menggunakan mobil oleh toko usaha
kue telaga dan juga ternyata yang berjualan di hari itu tidak jualan sehingga kue-kue itu
dititipkan ke kami untuk dijualkan

Omset yang Didapatkan


Seperti yang telah kami ceritakan sebelumnya,dari hasil penjualan pertama,kami mendapat
omset bersih sebanyak Rp. 60.000,00.Sedangkan dari penjualan kedua,kami mendapat omset
kotor sebanyak Rp. 330.000,00 dan omset bersih sebanyak Rp. 130.000,00.Sehingga total
omset yang kami dapatkan hari itu adalah Rp. 190.000,00.

Perjuangan untuk Pulang ke Kampus


Dari pasar,kami menggunakan uang Rp. 10.000,00 yang kami dapatkan dari hasil penjualan
untuk naik bentor ke tempat pemilik penjual kue.kemudian dari situ,salah seorang dari kami
bertemu dengan temannya yang polisi dan kebetulan sedang membawa mobil polisi,sehingga
kami bisa menumpang dengannya sampai ke fakultas.

Hikmah yang Bisa Diambil


hikmah yg kami peroleh dari kegiatan ini adalah selagi mencari peluang usaha kami harus
sabar, berani ambil resiko,semangat,dan percaya diri agar bisa bekerjasama dengan pihak
lain.kemudian dari proses menjual, sebagai pedagang, kami belajar untuk bersikap jujur, kerja
keras dan juga optimis terhadap barang-batang yang kami jual.
nilai karakter : disiplin, kejujuran, kerja keras, semangat, tanggung jawab, optimis,
kejujuran, perjuangan, kesabaran, percaya diri, berani mengambil resiko, kreatif, motivasi
tinggi, komitmen, mandiri, cermat dan teliti
5

Lampiran
6
7
8
9

Daftar Pustaka
Mashuri. Eriyana. Ezril. 2019. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN USAHA PEDAGANG PASAR SUKARAMAI DI KECAMATAN
BENGKALIS. Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. Vol.8 No. hh: 138-154
Musyawarah Irdha Yanti. Idayanti Desi. 2022. Analisis Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Penjualan Pada Usaha Ibu Bagas di Kecamatan Mamuju. Jurnal Ilmiah Ilmu
Manajemen. Vol 1 No. 1. ISSN 2621-7406
Cahyanti Heni. Lutfi Maria,. dkk. 2023. Penerapan Etika Bisnis Dalam Melakukan Transaksi
Penjualan Di Pasar Tradisional Sekampung Menurut Perspektif Etika Ekonomi Islam. Jurnal
Ekonomi, Akuntansi dan Manajemen. Vol.1 No.2. e-ISSN: 2962-0813; p-ISSN: 2964-5328.
Hal 223-238
Hidayat Asep. Maulana Rizky. Anamsyah Sahrul Irza. Carmidah. 2023. Analisis Penerapan
Etika Bisnis Pedagang Menurut Perspektif Islam di Pasar Cendrawasih Kota Metro. Jurnal
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Vol.2, No.2. e-ISSN: 2963-5292; p-ISSN: 2963-4989.
Hal: 15-26

Anda mungkin juga menyukai