Anda di halaman 1dari 9

BAB I

ISLAM DAN PEMASARAN


Allah SWT telah menciptakan bumi beserta isinya dengan sangat
sempurna. Lalu diciptakan-Nya manusia dalam bentuk sedemikian rupa untuk
menjadi khalifah di bumi. Allah menciptakan bumi ini dalam bentuk dataran
rendah dan tinggi, bergunung-gunung dan berlembah, subur dan tandus, bebatuan
dan berlumpur dengan tujuan supaya manusia bekerja keras untuk mengolahnya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan baik.

Apabila setiap manusia berusaha dengan keras untuk memenuhi semua


kebutuhan hidupnya dan mencari sumber-sumber penghasilan dengan menyebar
di permukaan bumi ini, maka tidak akan terjadi kelaparan massal dan kekurangan
bahan kebutuhan pokok yang menjadi kebutuhan manusia. Hasil kerja seseorang
tidak hanya cukup bagi dirinya tetapi akan membantu kebutuhan orang lain
sehingga kebutuhan bersama akan tercukupi dengan baik. Itulah sebabnya Allah
SWT memerintahkan kepada semrra manusia yang telah dewasa, sehat jasmani
dan rohaninya untuk bertebaran di muka bumi untuk mencari rezeki dan

mengelola bumi ini dengan baik. Aktivitas kerja semacam ini akan memberikan
dampak kemakmuran dan kesejahteraan bagi semua manusia yang menghuni
planet bumi.

Dalam ajaran Islam, baik dalam Al-Qur'an dan Sunnah, banyak diberikan
petunjuk dan pedoman bagi umat manusia tentang aturan dan tata cara yang harus
ditempuh manusia dalam menjalani kehidupannya, termasuk dalam hal mencari
rezeki.
Dalam hal mencari rezeki untuk nafkah hidup, Nabi Muhammad SAW
banyak memberikan gambaran mengenai posisi perdagangan, termasuk
pemasaran, dibandingkan dengan usaha-usaha di bidang lain sebagaimana sabda

beliau dalam sebuah Hadits yang artinya:"Perhatikan olehmu sekalian

perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada sembilan dari sepuluh


pintu rezeki" (HR Ahmad).
Maksudnya, sepuluh pintu rezeki yang dibuka oleh Allah, sembilan
diantaranya ada di dunia perdagangan (termasuk di dalamnya pemasaran).
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran berinula dari kenyataan bahwa manusia adalah mahluk yang
memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan itu menciptakan
keadaan yang tidak menyenangkan dalam,diri seseorang yang harus, dipecahkan
melalui pemilikan produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Produk-produk tersebut dapat diperoleh melalui berbagai cara yaitu memproduksi
sendiri, merampas, meminta-minta dan pertukaran fiual beli). Sebagian besar
masyarakat bekerja atas dasar prinsip pertukaran yang berarti seseorang
mengkhususkan diri dalam rnemproduksi produk tertentu dan memperhrkarkan
untuk memenuhi kebutuhannya.
Pemasaran berhubungan dengan :mengidentifikasi dan memenuhi

kebuttrhan manusia dan masyarakat. Salah satu dmi defenisi pemasafim yang
terpendek adalah "memenuhi kebutuhan pasar secara rnenguntungkan".
Philip Kotler mendefenisikan pengertian pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka bufirtrkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan
produk dan nilai dengan pihak lain.
Dari defenisi di atas dapat dilihat bahwa tilik awal dari pemasaran terletak
pada kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia berusaha mencari

"sesuatut' yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. "Sesuatu" tersebut adalah


produk ataujasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan
Kegiatan pemasaran sebelumnya hanya dilalrukan oleh perusahaan yang
berorientasi profit saja, namun dewasa ini kegiatan pemasaran sudah memasuki
segala bentuk organisasi termasuk organisasi nirlaba maupul.usaha sosial dalam

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.


Tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan untuk lebih
dapat mengunggulkan segala kemampuannya dalam memasarkan produk atau jasa

yang dihasilkannya. Setiap kegiatan tersebut memerlukan sebuah konsep


pemasaran yang mendasar aga.r efektif dan efisien sesuai dengan, orientasi
perusahaan terhadap pasar.

Hal penting yang harus diingat adalah bahwa pemasaran bukanlah


penjualan. Penjualan hanyalah bagian kecil dari dunia pemasaran yang begitu
luas. Adapun perbedaan Konsep Pemasaran dengan Konsep Menjual dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Konsep Pemasaran

a. Keinginan & kebutuhan pelanggan diberi penekanan


b. Pertama-tama perusahaan menetapkan keinginan &kebutuhan pelanggan

kemudian mencari cara bagaimana menyampaikan produk agar


memuaskan keinginan dan kebutuhan tersebut.
c. Manajemen disasarkan pada kepuasan pelanggan dalam usaha

memperoleh laba.
d. Perencanaan jangka panjang disasarkan pada produk bart1 pasar masa
depan dan pertumbuhan masa depan.

2. Konsep Menjual
a. Produk diberikan penekanan.
b. Pertamatama perusahaan menghasilkan produk kemudian memikirkan
bagaimana menjualnya.

c. Manajemen diorientasikan kepada volume penjualan dalam usaha


memperoleh laba.
d. Perencanaan bersasaran jangka pendek, yaitu disasarkan kepada produk &
pasar masa kini.
Kemudian ada beberapa istilah mendasar dalam pemasaran yang harus
diketahui antara lain:
. Kebutuhan(Needs)
Kebutuhan manusia adalah sesuatu yang dirasa kurang. Jadi kebutuhan
manusia itu sudah ada sejak lahir. Contohnya: makan, minum, pakaian,
tempat tinggal, keamanan, dan lain-lain.
. Keinginan(Wants)
Kebutuhan akan menjadi keinginan bila diarahkan kepada sasaran-sasaran
yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan. Contohnya: orang
spesifik
Arnerika membutuhkan makanan, tetapi menginginkan sepotong
hamburger, kentang goreng, dan minuman ringan. Seseorang di Indonesia
membutuhkan makanan, tetapi menginginkan sepiring nasi, sayur dan
lauk. Keinginan dibentuk oleh lingkungan masyarakat seseorang.
Permintaan (Demcnds)
Perrnintaan adalah keinginan akan produk-produk spesifik yang didukung

kemampuan untuk membayar. Atau keinginan akan berubah menjadi


permintaan bilamana didukung oleh daya beli,
Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untak memuaskan
suatu kebutuhan dan keinginan. Kadang-kadang kita menggunakan istilah
lain untuk poduk yaitu penawaran (offiring) dan pemecahin (solution).
Nilai (Value)
Nilai adalah kemampuan produk untuk memberikan kepuasan. Konsumen

hanya mau membeli produk yang bernilai karena mereka memandang


bahwa produk tersebut mempunyai nilai dan manfaat yang lebih tinggi
dibanding harganya.

Biaya (Cost)
Sesuatu atau sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan atau
memuaskan kebutuhan.

Kepuasan (S at i sfac tio n)

Kepuasan mencerminkan penilaian komparatif seseoftIng yang merupakan


hasil dari kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari produk dalam hubungan
dengan harapannya. Jika'kinerja jauh dibawah harapan maka pelanggan
tidak puas atau kecewa. Jika kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan
puas. Jika kinerja melampaui harapan, pelanggan sangat puas.

Perhrkaran (Exchange)

Pertukaran adalah tindakan seseorang untuk memperoleh produk yang


diinginkan dengan menawarkan sesuai sebagai ganti atau imbalan.
Pasar (Market)

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan
keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu
melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.
Pengertian pemasaran bagi setiap perusahaan pada prinsipnya tidak ada
perbedaan. Hanya yang rnenjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk
setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya, pemasaran
yang dijalankan untuk perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang tentu

akan sangat berbeda dengan perusahaan yang memiliki produk jasa seperti
perusahaan perbankan. Bank sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
keuangan, produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh karena
itu, perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan pun sedikit berbeda dengan

perusahaan lainnya.

Ciri-ciri spesifik yang membedakan produk jasa (services) dengan produk


barang/manufaktur antara lain sebagai berikut:
l. Produk jasa tidak bisa diraba atau disentuh karena sifatnya yang tidak
nyata.

2. Proses produksi dan konsumsi jatuh pada saat yang bersamaan,


3. Produk jasa tidak dapat dipindahkan, dan untuk mengkonsumsinya
konsumen harus datang pada produsen.
4. Konsumen terlibat dalam proses produksi.
5. Produk jasa tidak bisa ditimbun atau disimpan.
6. Produk jasa tidak memiliki standar atau ukuran yang objektif.
Dalam kegiatan pemasaran produk dan jasa perusahaan dapat kita dapat
identifftasi kebutuhan konsumen antara lain:
1. Kebutuhan akan produk atau jasa perusahaan.
2. Kebutuhan rasa aman bertransakasi dengan perusahaan.
3. Kebutuhan kenyamanan bertransakasi dengan perusahaan.
4. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan
perusahaan.

5. Kebutuhan untuk persahabatan dan keakraban.


6. Kebutuhan untuk diberi perhatian oleh seluruh karyawan perusahaan.
7. Kebutuhan akan statuslprestise.
8. Kebutuhan aktualisasi diri.
Sedangkan keinginan konsumen adalah sebagai berikut:
1. Ingin memperoleh pelayanan yang cepat.
2. Ingin agar perusahaan dapat menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi.
3. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan),
4. lngin memperoleh kepuasan atas layanan yang diberikan.
5. Ingin dihormati dan dihargai oleh seluruh karyawan perusahaan"
6. Ingin memperoleh keamanan pada setiap transaksi dengan perusahaan.
7. Ingrn memperoleh status/prestise.

B. Tujuan Pemasaran
Setiap tindakan yang dilahikan apakah oleh perusahaan atau badan usaha
tentu mengandung suafu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini tentu
disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Badan
usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dapat dilakukan dengan
berbagai pertimbangan matang. Kernudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai
tujuan tersebut.
Dalam praktiknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek
maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara

dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Demikian pula dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan
memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Secara umum tujuan pemasaxan adalah untuk: ,

1- Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan


merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik konsumen atau pelanggan
untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang
mereka inginkan. Pelanggan yang puas akan menjadi ujung tombak
pemasaran selanjutny4 karena kepuasan ini akan ditularkan kepada
masyarakat lainnya melalui ceritanya (g"tok tular).
3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti perusahaan

menyediakan berbagai jenis produk sehingga pelanggan memiliki


beragam pilihan pula. : i
4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan
kepada pelanggan.

C. Suri Tauladan Pemasaran ala Mahammad


Kita tentunya telah mengetahui bahwa Muhammad sebelum diangkat
menjadi Rasulullah telah menggeluti bidang bisnis/pemasaftm sejak usia 12 tahun.
Jika kita renungi dan dihubungkan dengan strategi pemasaran pada hakekatnya
beliau telah melaksanakan seluruh strategi pemasaran yang sekarang diagung-
agungkan oleh para pelaku bisnis.
Dunia bisnis dengan berbagai perilaku didalarnnya dipelopori oleh bisnis
ala Barat, seakan-akan memisahkan dunia bisnis dengan keyakinan agama.

Mereka punya agama dan mengakui adanya Tuhan, akan tetapi Tuhan ini tidak
ikut atau terlepas dari kegiatan bisnis. Hal ini sangat berbeda sekali dengan ajaran
Islam yang dibawa Muhammad. Menurut ajaran Islam kehidupan dunia tidak bisa
dipisahkan dengan kehidupan akhirat, karena nasib seorang manusia di akhirat
adalah buah dari pekerjaannya selama di dunia. Di sinilah peranan ajaran suri

tauladan Muhammad sebagai pedagang. Muhammad telah mengajar umatnya


bagaimana berdagang yang benar. Beliau sangat mengutamakan perilaku juju.,
ikhlas, profesionalisme, silaturrahmi, dan murah hati.
Berikut ini praktik bisnis dari pemasaran yang dilakukan Muhammad,
yaitu:
1. Segmentasi, Targetting: Tatkala Muhammad berdagang antar negara ke
Syam, Yaman, Bahrain maka ia kenal betul barang apa yang disenangi
penduduk dan diserap oleh pasar setempat. Setelah mengenal target
marketny4 iapun menyiapkan barang-barang apa yang harus dibeli untuk
dibawa ke pilsff Mekkah. Barang-barang yang diperdagangkan
Muhammad cepat terjual, karena memang sesuai dengan target dan
segmennya.

2. Positioning, berarti bagaimana membuat barang yang kita hasilkan atau


kita jual memiliki keunggulan, disenangi dan melekat di hati konsumen.
Positioning berhubungan dengan benak konsumen sehingga konsumen
selalu mengingatnya. Positioning Muhammad yang sangat mengesankan
dan tidak terlupakan oleh pelanggan melekat pada diri pribadi Muhammad
sendiri. Beliau memperdagangkan barang-barang asli, berasal dari daerah
terkenal, barang yang dipesan pelanggan sesuai dengan barang yang
disediakan oleh Muhammad. Tidak pemah terjadi pertengkaran atau klaim
dari pihak pelanggan.
a
J. Bauran Pemasaran (Marketing mtx).Int adalah suatu taktik marketing agar
dapat melayani pelanggan dengan cara memuaskan. Yang pertama adalah
dari sisi produk, yaitu menawarkan produk yang terjamin kualitasnya, dan
sesuai dengan selera. Muhammad selalu menjelaskan kualitas barang yang

ddualnya.,Seandainya terjadi ketidakcocokan, beliau mengajarkan pada


pelanggan atla hak khiyar, dengan cara membatalkan jual beli, seandainya

terdapat segala sesuatu yang tidak cocok. Kemudian dari sisi harga dalam
Islam tidak dibenarkan mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya,
tetapi harus dalarn batas-batas kelayakan. Dan tidak boleh melakukan
perang harga dengan niat menjatuhkan lawan, tapi bersainglah secara fair,

tampilkan keunggulan dengan tampil beda dalam kualitas, dan layanan


yang diberikan.

Dalam hal lokasi dan distribusi produk atau jasa, Muhammad melarang
orang-orang atau perantara memotong jalur distribusi dengan melakukan
pencegatan terhadap para pedagang dari desa yang ingin menjual
barangnya ke kota. Mereka dicegah di pinggir kota dan mengatakan bahwa
harga barang baw'aan mereka sekarang harganya sedang jatuh, dan lebih
baik barang itu dijual kepada mereka yang mencegah. Ia mengatakan:
"Biarkanlah orang memperoleh rizki Allah satu dari yang lainnya" (HR
Muslim).
Kemudian dari segi promosi pada sekarang ini banyak pelaku bisnis
menggunakan teknik promosi yang memuji produknya setinggi langit
dengan mendiskreditkan produk saingan. Lebih parah lagi, produk pesaing

dipalsukan kemudian dilepas ke pasar, sehingga lawannya memperoleh


citra kurang baik dari publik. Untuk melariskan jualannya bahkan mereka
tidak segan-segan mengeksploitasi aurat perempuan maupun laki-laki
serta melahrkan sumpah palsu. Hal ini semwr sangat dilarang oleh
Muhammad. Ia juga mengatakan: "Sumpah yang diucapkan untuk
melariskan dagangan, dapat merusak keuntungannya" (HR Muslirn).

D. Kepuasan Konsumen Sebagai Sasaran Pemasaran


Pemasaran adalah jiwa dalam perusahaan atau inti perusahaan, yang akan

membawa perusahaan maju tetap eksis di dalam era globalisasi, pemasaran harus
membuat perusahaan mampu bersaing. Pemasaran harus bisa membuat setiap
bagian dalam perusahaan dan jaringannya dapat menciptakan dan menyerahkan
nilai yang baik kepada konsumen. Untuk menciptakan nilai yang baik di benak
konsumen, pemasar harus benar-benar tahu apa yang diinginkan konsumen. Oleh
karena itu, pengidentifikasian berbagai kebutuhan konsumen merupakan hal yang
sangat penting dilakukan pemasa"r.

Pada era perekonomian modern dan era globalisasi, kegiatan pemasaran


menjadi sangat penting karena disamping kondisi persaingan yang semakin kektat
dalam dunia bisnis, konsumen juga lebih rasional dan bersikap hati-hati dalam
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Hal ini menyebabkan
perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai
sasaran pemasaran. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang
menyatakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam pemyataan visi
dan misinya melalui kegiatan promosi di berbagai media. Dewasa ini semakin

diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah dengan

memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produli


dan jasa bekualitas dengan harga bersaing.

Anda mungkin juga menyukai