OLAHRAGA ADAPTIF
JOURNAL C
JOURNAL D
JOURNAL F
JOURNAL H
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
KELAS III DI SLB SABILUNA PARIAMAN
JOURNAL I
UPAYA MENINGKATKAN KOSA KATA MELALUI
METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK
TUNAGRAHITA RINGAN (PTK Kelas DV di SLB
Kartini Batam)
JOURNAL J
Efektivitas Penggunaan Teknik Token Economy Untuk
Mengurangi Perilaku Agresif Pada Tunagrahita Ringan di
SLB Lumin Alisa Padang
JOURNAL B
Jurnal Pendidikan Kebutuhan KhususJur
JOURNAL C
Jurnal Layanan Masyaraka
JOURNAL D
Jurnal ilmiah Bidang Pendidikan Olahraga
JOURNAL E
Jurnal porkes
JOURNAL F
Jurnal ilmiah pendidikan khusus
JOURNAL G
Jurnal ilmu keolahragaan
JOURNAL H
Jurnal ilmiah pendidkan khusus
JOURNAL I
Jurnal ilmiah pendidikan khusus
JOURNAL J
Jurnal penelitian pendidikan kebutuhsn khusus
Tahun JOURNAL A
2020
JOURNAL B
2018
JOURNAL C
2020
JOURNAL D
2021
JOURNAL E
JOURNAL F
2013
JOURNAL G
2014
JOURNAL H
2012
JOURNAL I
2013
JOURNAL J
2021
Penulis JOURNAL A
Yoga Lilo Anung Anindhito
JOURNAL B
Johandri Taufan, Ardisal, Damri, Arise
JOURNAL C
Purwo Sri Rejeki, Irfiansyah Irwadi, Misbakhul Munir,
Hayuris Kinandita, Eka Arum Cahyaning Putri, Soffil
Yudha Mulyadi, Septyaningrum Putri Purwoto
JOURNAL D
Dimas Duta Putra Utama, Riky Fernando, Lungit
Wicaksono
JOURNAL E
Mecca puspitaningsari, luky nawil, Novita nur synt
JOURNAL F
Afnita usti
JOURNAL G
Asep ardiyanto, Pamuji sukoco
JOURNAL H
Desni humahira
JOURNAL I
Nurliya febrisma
JOURNAL J
Rani zastia, martias
2. ISI JURNAL
Analisis Berdasarkan hasil observasi disekolah, ditemukan
Hasil Penelitian Hasil analisis uji coba skala kecil yang dilakukan oleh
siswa tunagrahita di SLB Abc Swadaya Kendal berjumlah
10 siswa, dari hasil uji coba yang dilakukan oleh 10
responden tersebut mempraktekkan permainan olahraga
freeball dapat disimpulkan, bahwa penelitian pada uji
coba skala kecil yang dilakukan 10 siswa anak
tunagrahita di sekolah pertama yaitu SLB ABC Swadaya
mempraktekkan permainan olahraga freeball diperoleh
hasil dari 10 responden 90% (9 siswa) menyatakan layak.
Sedangkan 10 % sisanya atau (1 siswa) menyatakan
cukup layak. Dari hasil penelitian atau uji coba skala
kecil di SLB ABC SwadayaKendal Pengembangan
Model Permainan Olahraga Freeball pada pembelajaran
penjas adaptif anak tunagrahita bisa dikatakan layak.
Pada uji coba skala besar yang dilakukan oleh 20
siswa tunagrahita di SLB Negeri Kendal dalam
melakukan permainan olahraga freeball diperoleh hasil 18
responden dengan persentase 90 % (18 siswa tunagrahita)
menyatakan layak dan 2 responden 10 % (2 siswa
tunagrahita) menyatakan cukup layak. Dari hasil uji coba
skala besar dapat disimpulkan bahwa 90 % siswa
tunagrhita menyatakan layak dan 10 % siswa tunagrahita
menyatakan cukup layak yang berarti bahwa permainan
olahraga freeball pada pembelajaran penjas adaptif anak
tunagrahita dinyatakan layak.
Kesimpulan JOURNAL A
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan
model permainan olahraga freeball pada pembelajaran
penjas adaptif anak tunagrahita di SLB se-kabupaten
kendal terdapat beberapa kesimpulan, yaitu siswa anak
berkebutuhan khusus tunagrahita sangat antusias
mengikuti permainan olahraga freeball, mereka juga
memberi nilai permainan dalam angket yang disebarkan
pada tahap skala kecil dengan kelayakan 90% dari 10
siswa menjawab layak sedangkan pada skala besar 90 %
dari 20 siswa menjawab layak. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa pengembangan model permainan
olahraga freeball pada pembelajaran penjas adaptif anak
tunagrahita di SLB sekabupaten kendal yang ternyata
layak untuk digunakan setelah dilakukan dua tahap uji
coba berupa uji coba skala kecil dan uji coba skala besar.
JOURNAL B
Berdasarkan uraian dan penjelasan dari sebelumnya
mengenai pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani
adaptif bagi anak hambatan fisik dan motorik X dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :Siswa hambatan
fisik dan motorik X yang berada di SDN X Kec Pauh
dalam segi perencanaan pembelajaran tidak hal khusus
yang diberikan kepada X. X disamaratakan dengan siswa-
siswa lainya karena guru berpandangan bahwa X adalah
anak yang pintar yang menjadi pembeda X memilki
kekurangan dalam segi fisiknya. Hal tersebut tidak
berpengaruh terhadap kemampuan akademik lainya X
adalah juara dikelas dengan perlakukan sistem penilaian
yang sama dengan siswa lainya. Titik beda antara X
dengan yang lainya terlihat pada saat pembelajaran
olahraga dalam segi praktek berlangsung X pada saat
kegiatan awal pemanasan X melakukan pemanasan
dengan semangat semampunya saja. Ketika kegiatan inti
berlangsung pembelajaran bermain tardisional contohnya
X bapak Z akan menyampaiakan teori terlebih dahulu
kepada seluruh siswanya. Ketika X tidak memungkinkan
untuk diikutsertakan dalam kegiatan tersebut maka bapak
Z akan melakukan modifikasi terhadap kegiatan tersebut
sesuai dengan kemampuan X.
JOURNAL C
Pada orang tua ABK yang berpartisipasi aktif
didapatkan usia terbanyak adalah 31-40 tahun dengan
tingkat pendidikan terbanyak adalah perguruan tinggi.
Peningkatan pengetahuan bisa dicapai dengan kegiatan
seminar dan pelatihan.
JOURNAL D
Temuan dalam penelitian ini adalah sebagian besar dalam
pembelajaran pendidikan jasmani adaptif dalam
prosesnya sudah baik, namun ketika menhadapi situasi
pandemi memiliki sedikit kendala karena pembelajaran
beralih ke daring. Guru pendidikan jasmani belum
dibekali dengan pengetahuan kemampuan dalam proses
pembelajaran daring dan juga anak berkebutuhan khusus
juga harus mampu menangkap pembelajaran yang
diberikan guru dengan kemampuan yang terbatas dan
berbeda. Efektivitas kebijakan yang dilakukan pemerintah
dalam pendidikan di masa pandemic dalam pendidikan
secara daring harus mampu mendorong guru untuk
menciptakan inovasi baru selama pandemi Meskipun
demikian, situasi tersebut memberikan guru pendidikan
jasmani kesempatan mengembangkan kemampuan diri
mereka.
JOURNAL E
Kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pengaruh
jumlah dari fase baseline ke fase intervensi yang
mengindikasikan penurunan jumlah sebesar (-25%),
sedangkan jumlah intervensi (B) ke tahap baseline A2
sebesar (+8%) dan 0% overlapping data. Berdasarkan
hasil tersebut terbukti bahwa terdapat pengaruh
modifikasi bermain bola bocce terhadap kemampuan
melempar pada siswa tunagrahita sedang di SLB
Paedagogia Maospati sebesar 91 %.
JOURNAL F
Dari hasil penilaian para ahli materi dan guru terhadap
model pembelajaran yang dikembangkan dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis
permainan tradisional untuk meningkatkan kemampuan
motorik kasar anak tunagrahita ringan ini sangat baik dan
efektif.
JOURNAL G
seorang guru yang dapat melaksanakan pembelajaran
matematika semaksimal mungkin sesuai dengan
langkah-langkah yang telah dilaksanakan bersama yaitu:
memberikan latihan dalam menunjukkan angka 1-10
dengan menggunakan pancing angka yang telah
disediakan serta menuliskan banyak bilangan. Hasil dari
usaha tersebut ternyata sangat bagus sekali dimana
berdasarkan analisis tentang kualitas tindakan diketahui
bahwa selalu ada peningkatan kualitas tindakan dan hasil
belajar dari siklus I dan siklus II. Hal ini jelas karena
adanya upaya perbaikan disetiap siklus.
JOURNAL H
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia di SLB Sabiluna
Pariaman adalah
sebagai berikut:
1. Penyusunan program disesuaikan dengan karakteristik
dan kemampuan dari masing –
masing siswa.
2. Penyajian materi bepedoman pada kurikulum yang ada
dengan menggunaka metode,
media, dan memberikan penguatan kepada siswa agar
siswa merasa tertarik untuk
mengikuti pelajaran.
3. Kendala – kendala yang dihadapi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran bahasa
Indonesia meliputi empat aspek diantaranya perencanaan,
pelaksanaan, penilaian hasil dan tindak lanjut.
JOURNAL I
Metode bermain peran (role play) adalah “Suatu aktifitas
pembelajaran yang terencana yang dirancang untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”.
Melalui penggunaan metode pengajaran diharapkan dapat
mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar
siswa.
JOURNAL J
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk
mengurangi perilaku agresif yaitu mengganggu teman,
dapat dibuktikan bahwa token economy efektif untuk
mengurangi perilaku agresif yaitu mengganggu teman
pada anak tunagrahita ringan kelas VI SD di SLB Lumin
Alisa Padang mengalami pengurangan atau penurunan
setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan token
economy. Hal ini dapat dilihat dari hasil kondisi baseline
(A1) sebelum diberikan perlakuan perilaku mengganggu
teman yang muncul sebanyak 13 kali. Sedangkan pada
kondisi baseline (A2) setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan teknik token economy perilaku
mengganggu teman pada anak mengalami penurunan
hingga 5 kali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
teknik economy efektif mengurangi perilaku agresif.