PENGENDALIANNYA
Kingdom : Animalia
Phylum : Artrhopoda
Class : Insecta
Ordo :Lepidoptera
Family : Sanurniidae
Genus : Cricula
Spesies : Cricula trifenestrata
Telur
Telur diletakkan oleh induknya secara teratur, disusun rapi pada pinggiran
daun sebelah bawah atau tangkai daun dalam jumlah yang banyak. Jumlah telur
mencapai 200 - 325 butir per induk dengan fertilitas tinggi. Telur yang baru
diletakkan berwarna putih agak kuning muda kemudian menjadi kelabu. Bentuk
telur bulat agak gepeng yang mempunyai noda atautitik hitam pada salah satu
ujungnya. Telur menetas setelah 7 hari. Stadia telur sekitar 8 - 11 hari.
Ulat
Ulat yang baru menetas
berwarna kuning muda,
bergerombol makan kulit
telur. Setelah ganti kulit
ulat instar ke-2 ini mulai
menyerang daun muda
dari bagian bawah secara
bergerombol dan akhirnya
Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Cricula_trifenestratahttp://en.wikipedia.org/wiki
/Cricula_trifenestrata
juga menyerang daun tua . Ulat yang lebih besar makan seluruh bagian daun
kecuali tulang daun , sehingga tanaman akan gundul. Pada pertumbuhan penuh
(instar 5) ulat mempunyai strip merah dan bintik-bintik putih yang penuh dengan
bulu-bulu halus berwarna putih. Bagian kepala dan perut sebelah bawah serta
ujung abdomen berwarna merah. Pada pertumbuhan penuh ukuran ulat dapat
mencapai 5 - 7 cm. Ulat instra 1 hidupnya berkelompok di bawah daun jambu
mete dan memakan daun mulai dari pinggir daun. Apabila daun habis ulat pindah
ke daun lainnya. kehidupan berkelompok ulat tersebut bertahan sampai menjadi
pupa. Ulat instar 4 dan 5 adalah yang paling rakus memakan daun jambu mete,
sehingga mengakibatkan tanaman menajdi gundul total. Semakin bertambah umur
ulat semakin bertambah pula jumlah daun yang dimakan. Ulat tidak mengkonsumsi
daun lagi pada umur 29 hari, karena ulat sudah memasuki masa pra pupa.
Kehidupan Stadia ulat sekitar 25 - 35 hari. Menjelang berkepompong ulat tidak
makan, bergerombol dan berbondong-bondong mencari tempat yang cocok untuk
berkepompong.
Kepompong
Kepompong berbentuk jala yang rapat berwarna kuning emas. Pupa
berwarna coklat Dalam keadaan normal stadia pupa antara 21 - 26 hari, tetapi
apabila keadaan tidak menguntungkan dapat sampai 2 - 3 bulan.
Ngengat
Betina Jantan
Sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Cricula_trifenestratahttp://en.wikipedia.org/wiki/Cricula_trifenestrata
Ngengat berwarna coklat agak kemerahan, aktif malam hari dan tertarik
pada cahaya lampu. Ngengat betina berukuran lebih besar dan berwarna lebih tua
dari yang jantan, rentang sayap antara 61,6 - 84,2 mm dengan 3 bercak
transparan pada sayap depan. Ngengat bukan penerbang yang baik dan berumur
sekitar 1 - 5 hari. Ngengat betina mulai bertelur pada hari kedua. Ngengat betina
yang tidak kawin juga bertelur meskipun tidak menetas. Siklus hidup dipengaruhi
oleh kelembaban dan suhu udara dengan rata-rata 63 - 77 hari.
Gejala Kerusakan
Gejala serangan Ulat ini relatif sama dengan serangan ulat bulu lainnya
yaitu daun tanaman akan habis dan bahkan sampai gundul tanaman tersebut.
Serangan awal (ulat kecil) dimulai pada bagian bawah daun muda dan serangan
lanjutan (ulat besar) akan menyerang daun tua sehingga dapat membuat tanaman
jadi gundul (hanya sisa tulang daun). Selain jambu mete, ulat kipat juga dapat
menyerang alpukat, kedondong, kayu manis, jambu, kenari, mangga dan kakao.
Kadang-kadang ulat kipat tidak dianggap hama karena sutra berwarna kuning
emas dari kepompongnya dipanen. Sutra tersebut sering dapat dijual dengan
harga tinggi.
Cara Pengendalian
1. pengendalian secara mekanis dengan cara mengumpulkan dan
memusnahkan ulat, antara lain dengan cara dibakar atau dibenamkan
dalam tanah.
2. Pemasangan lampu perangkap (light trap) untuk membunuh ngengat,
karena ngengat aktif di malam hari dan tertarik cahaya.
3. Memanfaatkan musuh alami dengan menggunakan jamur Metharizium
anisopliae dan Beauveria bassiana. Parasitoid telur Telenomus sp.,
Agiomathus sp., dan Mesocomys orientalis serta parasitoid pupa
Xanthopimpla sp dan Exorista sp
4. Pemanfaatan Pestisida nabati Seperti mimba, akar tuba, piretrum, gadung,
suren dan lainnya.
Daftar Pustaka