Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKHLAK

Tentang

Etika Pergaulan

Disusun Oleh:

Sayet Abror 2213040031

Dosen Pengampu:

Dr . Aditiawarman AD, M.Ag.

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (A)

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai dengan harapan.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada bapak Dr . Aditiawarman AD, M.Ag.


sebagai dosen pengampu pada mata kuliah “Akhlak” yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makakah ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika Politik “.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan penulis. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Hormat Saya,

Padang, 8 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………..
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Islam dalam Pergaulan……………………………………………………………………………


B. Etika Berpakaian………………………………………………………………………………………………..
C. Etika Berbicara dan Berperilaku………………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Islam, pergaulan yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip seperti
kejujuran, saling menghormati, tolong-menolong, dan saling memaafkan. Islam
mengajarkan umatnya untuk menjauhi perilaku yang merugikan atau menyakiti
orang lain, serta menghindari kebencian, prasangka, dan diskriminasi. Etika
berpakaian dalam Islam mendasarkan pada prinsip kesopanan, kerendahan hati dan
menjaga aurat. Bagi wanita, Islam mewajibkan mereka untuk menutupi seluruh
tubuh kecuali wajah dan tangan ketika berada di hadapan pria yang bukan mahram.
Bagi pria, aurat mereka adalah bagian tubuh di antara pusar dan lutut. Islam
mengajarkan umatnya untuk menghindari pakaian yang terlalu ketat, transparan,
atau terlalu mencolok. Pakaian seharusnya sederhana, tidak berlebihan, dan tidak
menarik perhatian secara berlebihan. Islam mendorong umatnya untuk berbicara
dengan kata-kata yang baik, sopan, dan tidak menyakiti orang lain. Islam melarang
berbohong, menghina, atau menyebarkan gosip dan fitnah. Islam mengajarkan
pentingnya kejujuran, keadilan, dan penghormatan dalam berbicara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Islam dalam Pergaulan?
2. Bagaimana Etika dalam Berpakaian?
3. Bagaimana Etika Berbicara dan Berperilaku?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Islam dalam Pergaulan


Dalam Islam, etika bergaul atau berinteraksi dengan orang lain merupakan
aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Islam mengajarkan prinsip-prinsip
etika yang kuat untuk memandu umat Muslim dalam berinteraksi dengan sesama
manusia. Berikut adalah beberapa prinsip etika bergaul dalam Islam:
4. Kesopanan dan Sopan Santun: Islam mengajarkan pentingnya bersikap sopan,
menghormati, dan menjaga tata krama dalam berinteraksi dengan orang lain.
Rasulullah Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang sangat sopan dan santun
dalam pergaulannya.
5. Kejujuran: Islam menekankan pentingnya kejujuran dalam segala aspek
kehidupan. Seorang Muslim diharapkan untuk selalu berbicara jujur dan
memegang teguh prinsip kejujuran dalam setiap tindakan dan perkataannya.
6. Menghormati Hak Asasi Manusia: Islam menghormati hak asasi manusia dan
mengajarkan umat Muslim untuk tidak memandang rendah atau melanggar hak-
hak orang lain. Setiap individu, tanpa memandang agama, suku, atau ras, memiliki
hak yang sama dalam Islam.
7. Keadilan: Islam mendorong umat Muslim untuk bersikap adil dalam segala hal.
Ini mencakup memberikan hak-hak yang sepatutnya kepada orang lain, tidak
membedakan orang berdasarkan status sosial, dan menangani konflik dengan
adil dan objektif.
8. Kesabaran dan Pengampunan: Islam mengajarkan pentingnya kesabaran dan
pengampunan dalam bergaul dengan orang lain. Seorang Muslim diharapkan
untuk sabar dalam menghadapi kesulitan dan tidak cepat marah. Pengampunan
juga diajarkan sebagai prinsip penting untuk menciptakan hubungan yang
harmonis.
9. Menjaga Rahasia: Islam mengajarkan pentingnya menjaga rahasia orang lain.
Seorang Muslim diharapkan untuk tidak menyebarkan gosip atau mengungkap
rahasia pribadi orang lain tanpa izin.
10. Kerjasama dan Saling Tolong-Menolong: Islam mendorong umat Muslim
untuk bekerja sama dan saling membantu dalam segala hal yang baik. Kolaborasi
dan saling tolong-menolong dianjurkan agar menciptakan masyarakat yang
solidaritas dan berkeadilan.
11. Menghindari Sifat Sombong dan Merendahkan Orang Lain: Islam melarang
sifat sombong dan merendahkan orang lain. Seorang Muslim diharapkan untuk
rendah hati, menghormati dan memperlakukan semua orang dengan baik tanpa
memandang status sosial atau kekayaan.
Prinsip-prinsip etika ini adalah beberapa dari banyak ajaran Islam yang
menekankan pentingnya bergaul dengan baik dan menciptakan hubungan yang
sehat dan harmonis dengan sesama manusia.

B. Etika Berpakaian
Adab Berpakaian adalah menampilkan kepribadian dalam berbusana yang
sesuai dengan petunjuk dan tuntunan serta selaras dengan ketentuan ajaran Islam.
Sedangkan fungsi dari berpakaian adalah Penutup aurat, Perangkat untuk beribadah
kepada Allah swt, Pelindung tubuh dan Perhiasan dan keindahan. Allah berfirman
dalam Al Qur’an Surat al A’raf Ayat 26 “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami
telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu.
Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat”.
Sedangkan dalam Al Qur’an Surat An Nahl Ayat 81 “Dan Allah menjadikan
tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu
tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang
memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memeliharamu dalam
peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu
berserah diri (kepada-Nya”).
Adab Berpakaian dalam Islam yaitu ketika akan berpakaian diawali doa,
berpakaian dimulai dari kanan, saat melepas dari kiri, tawadhu/ tidak berlebih-
lebihan dalam berpakaian, pakaian yang dikenakan bersih dan rapi, sesuai dengan
situasi dan kondisi, pakaian yang dikenakan menutup aurat, tidak membentuk
lekukan tubuh, tidak memakai pakaian yang bersifat menarik perhatian orang dan
tidak terlalu mencolok dan menarik perhatian orang.
Dalam Al Qur’an Surat Al Ahzab 59 “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-
isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Manfaat menutup Aurat diantaranya menunjukkan identitas sebagai seorang
mukmin, terhindar dari gangguan yang tidak diinginkan. Menghindarkan diri dari
dosa akibat mengumbar aurat. Menghindari fitnah, tuduhan atau pandangan
negatif.Mencegah timbulnya hawa nafsu lawan jenis maupunsesama jenis.
Menunjukkan diri sebagai bukan perempuan/ laki-laki murahan. Melindungi tubuh
dan kulit dari lingkungan. Mencegah rasa cemburu pasangan hidup kita. Mencegah
terkena penyakit dan gangguan kesehatan. Memberikan sesuatu yang spesial bagi
suami atau isteri kita. Melindungi diri kita dari berbagai tindak kejahatan. Menutupi
aib rahasia yang ada pada diri kita.

C. Etika Berbicara dan Berperilaku


Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang artinya adat, kebiasaan.
Sedang secara terminologi terdapat beberapa pengertian etika. Pakar filosofis
mengatakan etika adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai tindakan
manusia yang menurut ukuran rasio dinyatakan dan diakui sebagai sesuatu yang
substansinya paling benar. Kaidah-kaidah kebenaran dari tindakan digali oleh akal
sehat manusia dan distandarisasi menurut ukuran rasional. Sementara menurut
KBBI Etika adalah ilmuyang mempelajari tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentanghak dan kewajiban moral. Sementara itu Walter B. Denny berpendapat
bahwa etika adalah gambaran dan evaluasi alasan yang di berikan oleh orang atau
kelompok untuk penilaian yang mereka buat mengenai benar dan salah atau baik
dan buruk, khususnya ketika berhubungan dengan tindakan, sikap, dan
kepercayaan manusia.
Al-Ashmu’i r.a memberikan kontribusinya dalam mengartikan etika. Ia
mengatakan etika adalah tiang penopang utama bagi orang berakal dan mahkota
hiasan bagi orang yang bukan keturunan bangsawan. Orang yang berakal cerdas
tetap membutuhkan etika. Dengan etika itulah kecerdasannya menjadi bernilai dan
indah,ibarat tanah yang subur yang tetap membutuhkan air, karena dengan air
itulah ia menjadi produktif. Dan dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
etika adalah cara pandang manusia tentang tingkah laku baik dan buruk dari
berbagai cara pandang kemudian dijadiakan sebagai tolak ukur suatu tindakan
dengan pendekatan secara rasional dan filosofis.
Sedangkan berbicara secara bahasa adalah berkata, bercakap. Dan secara
istilah, ada beberapa tokoh yang memberikan kontribusinya dalam mendefinisikan
pengertian berbicara. Yaitu sebagai berikut: Pertama, menurut Tarigan ia
mengartikan, berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan atau menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan serta perasaan seseorang kepada orang lain. Kedua, menurut R.A
Kartni ia mengartikan, berbicara adalah suatu peristiwa menyampaikan maksud,
gagasan, serta perasaan hati seseorang kepada orang lain. Dan pembicaraan harus
memenuhi empat syarat. Tanpa keempat syarat itu, pembicaraan akan tergelincir
pada kesalahan bicara dan pembicaraan akan penuh dengan kekurangan dan
ketidak serasian. Syarat-syarat itu ialah sebagai berikut:
1. Berbicara jika ada perlunya, dalam berbicara hendaklah sesuai keperluan yang
akan mendatangkan manfaat dan menolak mudarat.
2. Berbicara pada waktu dan tempatnya.
3. Berbicara secukupnya.
4. Baik bahasa dan tutur katanya. Inilah keempat syarat berbicara.
Jika berbicara dengan tidak memenuhi salah satu syarat ini, maka akan
merusak ketiga syarat yang telah terpenuhi. Dari kedua definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa berbicara adalah suatu sistem komunikasi dimana seseorang
mengutarakan pendapat dan perasaan hati serta mengerti maksud seseorang
melalui pendengar. Jadi etika berbicara adalah tata cara dan aturan seseorang
mengungkapkan serta mengutarakan pendapat, gagasan serta perasaan hati kepada
orang lain yang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur suatu tindakan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam Islam, etika bergaul atau berinteraksi dengan orang lain merupakan
aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Islam mengajarkan prinsip-prinsip
etika yang kuat untuk memandu umat Muslim dalam berinteraksi dengan sesama
manusia. Berikut adalah beberapa prinsip etika bergaul dalam Islam.
Adab Berpakaian adalah menampilkan kepribadian dalam berbusana yang
sesuai dengan petunjuk dan tuntunan serta selaras dengan ketentuan ajaran Islam.
Sedangkan fungsi dari berpakaian adalah Penutup aurat, Perangkat untuk beribadah
kepada Allah swt, Pelindung tubuh dan Perhiasan dan keindahan.
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang artinya adat, kebiasaan.
Sedang secara terminologi terdapat beberapa pengertian etika. Pakar filosofis
mengatakan etika adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai tindakan
manusia yang menurut ukuran rasio dinyatakan dan diakui sebagai sesuatu yang
substansinya paling benar.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan penulis. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Beni Ahmad Saebani, Ilmu Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, 2010

Muhammad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2009

John L. Esposito, Ensiklopedia Dunia Islam dan Modern, Bandung: Mizan, 2001

Abu al-Hasan Ali al-Basri al-Mawardi, Etika Jiwa, Bandung: Pustaka Setia, 2003

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1991

Zulkifli Musaba, Terampil Berbicara, Yogyakarta:Aswaja Pressindo, 2012

Ujang Saefullah, Kapita Selekta Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007

Anda mungkin juga menyukai