AKHLAK
Tentang
Etika Pergaulan
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai dengan harapan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan penulis. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Hormat Saya,
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………..
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Islam, pergaulan yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip seperti
kejujuran, saling menghormati, tolong-menolong, dan saling memaafkan. Islam
mengajarkan umatnya untuk menjauhi perilaku yang merugikan atau menyakiti
orang lain, serta menghindari kebencian, prasangka, dan diskriminasi. Etika
berpakaian dalam Islam mendasarkan pada prinsip kesopanan, kerendahan hati dan
menjaga aurat. Bagi wanita, Islam mewajibkan mereka untuk menutupi seluruh
tubuh kecuali wajah dan tangan ketika berada di hadapan pria yang bukan mahram.
Bagi pria, aurat mereka adalah bagian tubuh di antara pusar dan lutut. Islam
mengajarkan umatnya untuk menghindari pakaian yang terlalu ketat, transparan,
atau terlalu mencolok. Pakaian seharusnya sederhana, tidak berlebihan, dan tidak
menarik perhatian secara berlebihan. Islam mendorong umatnya untuk berbicara
dengan kata-kata yang baik, sopan, dan tidak menyakiti orang lain. Islam melarang
berbohong, menghina, atau menyebarkan gosip dan fitnah. Islam mengajarkan
pentingnya kejujuran, keadilan, dan penghormatan dalam berbicara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Islam dalam Pergaulan?
2. Bagaimana Etika dalam Berpakaian?
3. Bagaimana Etika Berbicara dan Berperilaku?
BAB II
PEMBAHASAN
B. Etika Berpakaian
Adab Berpakaian adalah menampilkan kepribadian dalam berbusana yang
sesuai dengan petunjuk dan tuntunan serta selaras dengan ketentuan ajaran Islam.
Sedangkan fungsi dari berpakaian adalah Penutup aurat, Perangkat untuk beribadah
kepada Allah swt, Pelindung tubuh dan Perhiasan dan keindahan. Allah berfirman
dalam Al Qur’an Surat al A’raf Ayat 26 “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami
telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu.
Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat”.
Sedangkan dalam Al Qur’an Surat An Nahl Ayat 81 “Dan Allah menjadikan
tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu
tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia menjadikan pakaian bagimu yang
memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memeliharamu dalam
peperangan. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu agar kamu
berserah diri (kepada-Nya”).
Adab Berpakaian dalam Islam yaitu ketika akan berpakaian diawali doa,
berpakaian dimulai dari kanan, saat melepas dari kiri, tawadhu/ tidak berlebih-
lebihan dalam berpakaian, pakaian yang dikenakan bersih dan rapi, sesuai dengan
situasi dan kondisi, pakaian yang dikenakan menutup aurat, tidak membentuk
lekukan tubuh, tidak memakai pakaian yang bersifat menarik perhatian orang dan
tidak terlalu mencolok dan menarik perhatian orang.
Dalam Al Qur’an Surat Al Ahzab 59 “Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-
isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Manfaat menutup Aurat diantaranya menunjukkan identitas sebagai seorang
mukmin, terhindar dari gangguan yang tidak diinginkan. Menghindarkan diri dari
dosa akibat mengumbar aurat. Menghindari fitnah, tuduhan atau pandangan
negatif.Mencegah timbulnya hawa nafsu lawan jenis maupunsesama jenis.
Menunjukkan diri sebagai bukan perempuan/ laki-laki murahan. Melindungi tubuh
dan kulit dari lingkungan. Mencegah rasa cemburu pasangan hidup kita. Mencegah
terkena penyakit dan gangguan kesehatan. Memberikan sesuatu yang spesial bagi
suami atau isteri kita. Melindungi diri kita dari berbagai tindak kejahatan. Menutupi
aib rahasia yang ada pada diri kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam Islam, etika bergaul atau berinteraksi dengan orang lain merupakan
aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Islam mengajarkan prinsip-prinsip
etika yang kuat untuk memandu umat Muslim dalam berinteraksi dengan sesama
manusia. Berikut adalah beberapa prinsip etika bergaul dalam Islam.
Adab Berpakaian adalah menampilkan kepribadian dalam berbusana yang
sesuai dengan petunjuk dan tuntunan serta selaras dengan ketentuan ajaran Islam.
Sedangkan fungsi dari berpakaian adalah Penutup aurat, Perangkat untuk beribadah
kepada Allah swt, Pelindung tubuh dan Perhiasan dan keindahan.
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang artinya adat, kebiasaan.
Sedang secara terminologi terdapat beberapa pengertian etika. Pakar filosofis
mengatakan etika adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai tindakan
manusia yang menurut ukuran rasio dinyatakan dan diakui sebagai sesuatu yang
substansinya paling benar.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan penulis. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
John L. Esposito, Ensiklopedia Dunia Islam dan Modern, Bandung: Mizan, 2001
Abu al-Hasan Ali al-Basri al-Mawardi, Etika Jiwa, Bandung: Pustaka Setia, 2003
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1991
Ujang Saefullah, Kapita Selekta Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007