Anda di halaman 1dari 56

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN KEMANGI


TERHADAP pH SALIVA PADA MAHASISWA/I DI ASRAMA
KSO NISEL JALAN SETIA BUDI GANG UNIKA
TANJUNG SARI MEDAN

Sebagai syarat menyelesaikan pendidikan program studi


Diploma III Keperawatan Gigi

DESMIS GLORI DAELI


NIM : P07525014102

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2017
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : Pengaruh Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi


Terhadap pH Saliva Pada Mahasiswa/i Di Asrama KSO
Nisel Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan
Tahun 2017

NAMA : DESMIS GLORI DAELI


NIM : P07525014102

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diseminarkan Dihadapan Penguji


Medan, 3 Juli 2017

Menyetujui
Pembimbing

Netty Jojor Aritonang, S.Pd, M.Kes


NIP. 195910161982012001

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

drg. Adriana Hamsar, M.Kes


NIP.196810091998032001
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : Pengaruh Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi


Terhadap pH Saliva Pada Mahasiswa/i Di Asrama KSO
Nisel Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan
Tahun 2017

NAMA : DESMIS GLORI DAELI


NIM : P07525014102

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian


Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes RI Medan
Tahun 2017

Penguji I Penguji II

drg. Adriana Hamsar, M.Kes Intan Aritonang, S.SiT, M.Kes


NIP.196810091998032001 NIP. 196903211989032002

Ketua Penguji

Netty Jojor Aritonang, S.Pd, M.Kes


NIP. 195910161982012001

Ketua Jurusan Keperawatan Gigi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

drg. Adriana Hamsar, M.Kes


NIP.196810091998032001
PERNYATAAN

PENGARUH BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN KEMANGI


TERHADAP pH SALIVA PADA MAHASISWA/I DI ASRAMA
KSO NISEL JALAN SETIA BUDI GANG UNIKA
TANJUNG SARI MEDAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulus atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2017

Desmis Glori Daeli


P07525014102
MEDAN HEALTH POLYTECHNICS OF MINISTRY OF HEALTH
DENTAL NURSE DEPARTMENT
SCIENTIFIC PAPER, 03 JULY 2017

Desmis Glori Daeli

The Effect of Gargling with the Water of Brewed Basil towards Saliva pH Level
among the Students of KSO Nias Selatan at the Students’ Dormitory on Jalan Setia
Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan 2017

X + 25 Pages + 3 Tables + 3 Graph + 2 Picture + 9 Attachments

Abstract

Basil contains flavonoid compounds, eugenol, arginine, ethanol, boron and


volatile oils. The content of the volatile oils on basil is able to provide a distinctive
flavor that can stimulate salivary secretion when gargling with the water of brewed
basil leaves. The speed of salivary secretion is influenced by the nature of
stimulation. While the rise and fall of pH level of saliva depends on the speed of
secretion.The decrease of the pH level of the saliva is a factor supporting the
occurrence of dental caries.

This study is analytical research. The research method of this study is


quantitative research using quasi experiment, utilizing pre-test and post test design.
The sampling technique of this study is total sampling, using the Dental Saliva pH
Indicator Test Paper to find out the criteria of salivapH level. This research used the
Simple Linear Regression Classical Assumption test and hypothesis test (F and T-
test).

The result of the Simple Linear Regression Classical Assumption test and the
hypothesis test (F and T-test) showed the significance value, that is 0.034 <0.05.

The conclusion of this research is that there was a change of saliva pH


criteria, where acid 54.05% became 13.51%, base 18.91% became 24.32% and
neutral 27.02% became 62.16%. The result shows that there is significant effect of
gargling with the water of brewed basil leaves on the saliva pH which is changed to
be neutral.

Keywords : water of brewed basil leaves, saliva pH


Reference : 17 (2010-2016)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
KTI, 03 JULI 2017
Desmis Glori Daeli

Pengaruh Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Terhadap pH Saliva Pada


Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nisel Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari
Medan Tahun 2017.
X + 25 halaman + 3 tabel + 3 grafik + 2 gambar + 9 lampiran

Abstrak

Kemangi mengandung senyawa flavonoid, eugenol, arginin, etanol, boron,


dan minyak atsiri. Kandungan minyak atsiri pada kemangi mampu memberikan rasa
khas yang dapat merangsang sekresi saliva saat berkumur air rebusan daun
kemangi. Kecepatan sekresi saliva dipengaruhi oleh sifat rangsangan. Sedangkan
naik turunnya pH saliva bergantung pada kecepatan sekresi, dimana penurunan pH
saliva merupakan faktor pendukung terjadinya karies gigi.
Jenis penelitian adalah penelitian analitik. Metode penelitian menggunakan
penelitian kuantitatif yakni quasi eksperimen (eksperimen semu), dengan
menggunakan rancangan pre-test and post-test. Adapun cara pengambilan sampel
secara total sampling, dengan menggunakan Test Paper Dental Saliva pH Indikator
untuk mengetahui kriteria pH saliva. Penelitian ini menggunakan uji Asumsi Klasik
Regresi Linier Sederhana dan uji hipotesis (F dan T-test).
Hasil uji Asumsi Klasik Regresi Linier Sederhana dan uji hipotesis (F dan T-
test), dihasilkan nilai signifikansi 0,034 < 0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini terjadi perubahan kriteria pH saliva yaitu dari
asam 54,05% menjadi 13,51%, basa dari 18,91% menjadi 24,32% dan netral dari
27,02% menjadi 62,16%. Menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan berkumur air
rebusan daun kemangi terhadap pH saliva yakni menjadi netral.

Kata Kunci : Air rebusan daun kemangi, pH saliva


Daftar Bacaan : 17 (2010 – 2016)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan karunianya, kebaikan dan cinta kasih-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
Karya Tulis Ilmiah adalah “PENGARUH BERKUMUR AIR REBUSAN DAUN
KEMANGI TERHADAP pH SALIVA PADA MAHASISWA/I DI ASRAMA KSO
NISEL JALAN SETIA BUDI GANG UNIKA TANJUNG SARI MEDAN”.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tentu tidak terlepas dari dukungan
dan bantuan yang diberikan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada:
1. Ibu drg. Adriana Hamsar, M.Kes, selaku ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Poltekkes Kemenkes Medan sekaligus selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ibu Netty Jojor Aritonang, S.Pd, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan
sebagai Ketua Penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
3. Ibu Intan Aritonang, S.SiT, M.Kes, selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam penyempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan yang telah memberikan bimbingan kepada
penulis selama perkuliahan.
5. Seluruh pegawai Perpustakaan di Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
yang telah membantu untuk melengkapi bahan Karya Tulis Ilmiah penulis.
6. Ibu Meriati Harefa, selaku ibu asrama mahasiswa/i KSO Nisel Jalan Setia
Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan, yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian dan turut serta dalam membantu penulis
selama melakukan penelitian, sehingga penelitan dapat berjalan dengan
lancar.
7. Teristimewa untuk pahlawan tanpa jasa yaitu Ayahanda tercinta Bapak Alm.
Elisa Daeli dan Ibunda tersayang Alm. Dinaami Baene yang telah
membesarkan, mendidik, dan memberi kasih sayang serta senantias
memberikan dukungan/dorongan berupa moral maupun material kepada
penulis (anaknya) demi untuk keberhasilan dan kesuksesan di masa depan.
Doa yang tidak pernah putus dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah serta mendapat
gelar Ahli Madya Kesehatan Gigi.
8. Untuk abang dan kakak saya tersayang, Eni Kristiani Daeli, Juni Kristiani
Daeli, Edita Warni Daeli, Laus Defolis Daeli, Deskal Vinus Daeli, Fahuwuli
Laia, Arman Zebua, Noverlinda Zebua, Deris Mawati Laia dan seluruh
keluarga besar saya, yang telah memberikan doa dan dukungan yang begitu
besar untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
9. Untuk teman-teman dan orang tersayang Videllysman Telaumbanua, Pinta
Artanurani Bawaulu, Mei trianis Sarumaha, Ita Kurniawati Zebua (Bolu Al..),
Sri Puspita Laia (Gewiw), Beytal Halawa dan yang selalu membantu penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Serta mahasiswa/i KSO Nias Selatan, yang telah meluangkan waktunya
untuk menjadi responden penelitian penulis sehingga penelitian dapat
terlaksanakan dengan lancar
11. Untuk abang Ricardor Sinaga yang telah meluangkan waktunya dalam
membantu dan membimbing penulis, sehingga penelitian Karya Tulis Ilmiah
ini dapat berjalan dengan lancar.
12. Serta untuk teman- teman seperjuangan Mahasiswa/i Jurusan Keperawatan
Gigi Poltekkes Kemenkes Medan khususnya stambuk 2014 yang telah
bersama-sama selama tiga tahun menempuh pendidikan, memberikan
dukungan, masukan dan pertemanan yang luar biasa. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Akhirnya penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat dan dapat
dijadikan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi penyempurnaan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan atas perhatiannya, bantuan
dan dorongan dari semua pihak penulis ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan
Yesus selalu melimpahkan rahmatnya-Nya pada kita semua.

Medan, 03 Juli 2017


Penulis

Desmis Glori Daeli


NIM : P07525014102
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRACT........................................................................................... i
ABSTRAK........................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................. vii
DAFTAR GRAFIK............................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ . x

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.............................................................. 4
C.1 Tujuan Umum............................................................. 4
C.2 Tujuan Khusus........................................................... 4
D. Manfaat Penelitian............................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 6


A. Tinjauan Pustaka............................................................. 6
A.1 Pengertian Berkumur................................................ 6
A.2 Deskripsi Tanaman Kemangi................................... 6
A.2.1 Daun Kemangi................................................. 6
A.2.2 Klasifikasi Daun kemangi................................. 7
A.2.3 Deskripsi Daun Kemangi................................. 7
A.2.4 Kandungan Kimia Daun Kemangi.................... 8
A.2.5 Manfaat Daun Kemangi................................... 8
A.2.6 Air Rebusan Daun Kemangi............................ 9
A.3 Saliva...................................................................... 10
A.3.1 Pengertian Saliva........................................... 10
A.3.2 Fungsi saliva.................................................. 10
A.4 Derajat Keasaman (pH).......................................... 10
A.5 Pengaruh Daun Kemangi Terhadap pH saliva........ 11
B. Kerangka Konsep.......................................................... 12
C. Definisi Operasional...................................................... 12
C.1 Berkumur air rebusan daun kemangi...................... 12
D. Hipotesis........................................................................ 12
BAB III METODE PENELITIAN....................................................... 13
A. Jenis dan Desain Penelitian.......................................... 13
B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................... 13
B.1Lokasi Penelitian...................................................... 13
B.2 Waktu Penelitian..................................................... 13
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................... 14
C.1 Populasi.................................................................. 14
C.2 Sampel.................................................................... 14
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data............................... 14
D. 1 Prosedur Penelitian................................................ 14
D.2 Syarat Sebelum Melakukan Pengukuran Saliva..... 15
D.3. Pelaksanaan Kegiatan........................................... 15
E. Pengolahan dan Analisa Data....................................... 16
E.1. Pengolahan Data................................................... 16
E.2. Analisa Data........................................................... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... 17


A. Hasil Penelitian.............................................................. 17
A.1 Analisa Univariat..................................................... 17
A.2 Analisa Bivariat....................................................... 20
A.3 Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Sederhana........... 21
A.3.1 Uji Hipotesis................................................... 21
A.3.1.1 Uji F Simultan.................................... 21
A.3.1.2 Uji T.................................................... 22
B. Pembahasan................................................................. 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................... 25


A. Kesimpulan.................................................................... 25
B. Saran............................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Halaman
TABEL A.1 Distribusi Frekuensi pH Saliva Sebelum Berkumur Air
Rebusan Daun Kemangi Terhadap Mahasiswa/i Di Asrama
KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung
Sari Medan Tahun 2017......................................................... 17
TABEL A.2 Distribusi Frekuensi pH Saliva Sesudah Berkumur
Air Rebusan Daun Kemangi Terhadap Mahasiswa/i
Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang
Unika Tanjung Sari Medan Tahun 2017................................ 18
TABEL A.3 Distribusi Frekuensi Perbedaan pH Saliva Sebelum
Dan Sesudah Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi
Pada Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan
Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan
Tahun 2017........................................................................... 19
DAFTAR GRAFIK

Halaman

GRAFIK A.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah pH Saliva


Sebelum Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Terhadap
Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan
Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan Tahun 2017....... 18

GRAFIK A.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah pH Saliva


Sesudah Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi
Terhadap Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan
Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan
Tahun 2017.............................................................................. 19

GRAFIK A.3 Distribusi frekuensi Perbedaan pH Saliva Sebelum


Dan SesudahBerkumur Air Rebusan Daun Kemangi
Pada Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan
Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan Tahun 2017....... 20
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambarl 2.1 Daun kemangi ................................................................ 7

Gambar 2.2 Kertas Lakmus Untuk Mengukur pH saliva ................... 11


DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat Permohonan Penelitian............................................................. 28
2. Surat Balasan Permohonan Melakukan Penelitian............................ 29
3. Lembar Pemeriksaan......................................................................... 30
4. Master Tabel..................................................................................... 31
5. Tabel Uji Normalitas Nonparametik................................................. 33
6. Tabel Uji Asumsi Klasik Uji Regresi Linier....................................... 34
7. Daftar Konsultasi................................................................................ 35
8. Jadwal Penelitian................................................................................ 37
9. Daftar Riwayat Hidup......................................................................... 38
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalani kehidupan sehari-sehari, kita harus memiliki tubuh yang


sehat dan kuat dalam menunjang kegiatan sehari-sehari, tanpa mengalami sakit
penyakit dalam tubuh kita. Kesehatan sangat berfungsi bagi tubuh kita, maka kita
harus menjaga kesehatan tubuh jasmani dan rohani kita agar terhindar dari
penyakit-penyakit yang akan membuat tubuh menjadi sakit atau menjadi lemah,
terutama dalam menjaga kesehatan gigi.
Sehat menurut WHO adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak
hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan
lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, santai, kebersihan serta pikiran,
kebiasaan dan gaya hidup yang baik. Menurut UU No. 23 / 1992 sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi. Artinya, seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa, dan
kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya.
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan Nasional, termasuk bidang kesehatan gigi yang tidak boleh
ditinggalkan karena kesehatan gigi dan mulut mempengaruhi kesehatan secara
keseluruhan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitas) yang dilaksanakan secara
menyeluruh terpadu dan berkesinambungan.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007-2013 telah
diketahui terjadinya peningkatan prevelansi terjadinya karies aktif pada penduduk
Indonesia dibandingkan tahun 2007 lalu, yaitu dari 43,4% (2007) menjadi 53,2%
(2013). Suatu peningkatan yang cukup tinggi jika dilihat dari kacamata besaran
kesehatan masyarakat. Data estimasi olahan Pusdatin tentang penduduk usia 15
tahun ke atas sebesar 176.689.336 jiwa. Dari sejumlah itu jika hasil Riskesdas 2013
menunjukkan 53,2% mengalami karies aktif yang belum ditangani atau belum
dilakukan penambalan / Decay (D) > 0 tertangani), maka di Indonesia terdapat
93.998.727 jiwa yang menderita karies aktif.
Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin
dan cementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu
karbohidrat yang dapat diragikan (Hidayat, R. dan Tandiari, A 2016). Karies gigi
dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada suatu permukaan gigi atau
lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari email
ke dentin atau ke pulpa. Karies dikarenakan berbagai sebab, di antaranya adalah
karbohidrat, mikroorganisme dan air ludah, permukaan dan bentuk gigi. Karbohidrat
yang tertinggal di dalam mulut dan mikroorganisme, merupakan penyebab dari
karies gigi. Walaupun demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada
stadium yang sangat dini penyakit ini dapat dihentikan (Hidayat, R. dan Tandiari, A
2016). Kebersihan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari kesehatan gigi ikut
berperan dalam menentukan status kesehatan gigi. Dalam pembentukan karies gigi,
penyebab utama karies adalah bakteri yang terdapat di rongga mulut. Menurut
forssten et.al (dalam blog Talamma F. 2014), bakteri tersebut adalah streptococcus
mutans yang merupakan bakteri gram positif, bersifat non-motil (tidak bergerak), dan
merupakan bakteri patogen. Bakteri Streptococcus mutans mampu tumbuh dalam
keadaan asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya
membuat polisakarida ekstra sel. Polisakarida ini terdiri dari polimer glukosa yang
menyebabkan matriks plak mempunyai konsekuensi seperti gelatin, akibatnya
bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain.
Dalam mulut terdapat saliva yang merupakan suatu cairan yang sangat
penting selain cairan celah gusi. Dalam keadaan normal, gigi geligi selalu dibasahi
oleh saliva. Ludah adalah cairan kental yang diproduksi oleh kelenjar ludah.
Kelenjar-kelenjar ludah tersebut teletak dibawah lidah, daerah otot pipi dan di daerah
dekat langit-langit. Air ludah terdiri 99,5% dari air. Sisanya bermacam-macam. Ada
zat-zat seperti kalsium (zat kapur), fosfor, natrium, magnesium dan lain-lainnya.
Saliva membantu pencernaan dan proses penelanan, di samping itu juga
untuk mempertahankan integritas gigi, lidah, dan membrana mukosa mulut. Di
dalam mulut, saliva adalah unsur penting yang dapat melindungi gigi terhadap
pengaruh dari luar, maupun dari dalam rongga mulut itu sendiri. Makanan dapat
menyebabkan ludah bersifat asam maupun basa.
Derajat keasaman (pH) saliva merupakan faktor penting yang berperan dalam
rongga mulut, agar saliva dapat berfungsi dengan baik maka susunan serta sifat dari
saliva harus tetap terjaga dalam keseimbangan yang optimal, khususnya derajat
keasaman. Karena pH sangat terkait dengan beberapa aktivitas pengunyahan yang
terjadi di rongga mulut. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi
elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkan kenaikan pH dapat membentuk
kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatnya pembentukan kalkulus.
Sistem buffer asam karbonat-bikarbonat, serta kandungan amonia dan urea dalam
saliva dapat menyangga dan menetralkan penurunan pH yang terjadi saat bakteri
plak sedang memetabolisme gula. Kapasitas penyangga dan pH saliva erat
hubungannya dengan kecepatan sekresinya.
Penurunan kecepatan sekresi saliva dapat diikuti oleh peningkatan jumlah
peningkatan Streptococcus Mutans dan kuman-kuman Laktobasilus. Dengan
demikian, aktivitas karies yang tinggi dapat terjadi apabila kecepatan sekresi ludah
berkurang. Kecepatan sekresi jenis kelenjar sangat tergantung pada sifat
rangsangan (stimulasi). Kelenjar ludah dapat dirangsang dengan berbagai cara,
misalnya secara mekanis dengan mengunyah makanan keras atau permen karet
dan kimiawi, oleh rangsangan rasa seperti asam, manis, asin, pahit dan pedas.
Salah satu upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan cara
mekanis dan kimiawi untuk menghambat pembentukan plak. Pencegahan mekanis
berfungsi untuk membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel pada gigi,
sedangkan pencegahan secara kimiawi berfungsi untuk menjaga dan memelihara
pH mulut dalam keadaan normal dengan penggunaan larutan kumur yang
mengandung bahan kimia yang dapat membantu dalam menjaga kebersihan mulut.
Salah satu rangsangan kimiawi yang dapat dilakukan dengan berkumur air rebusan
daun kemangi karena daun kemangi, selain bahannya alami dan murah dan dapat
dijangkau juga diketahui lebih banyak memiliki kandungan bahan aktif utama
eugenol yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat keasaman rongga
mulut. Adanya kandungan flavonoid pada daun kemangi menyebabkan terdapatnya
rasa pahit dan kesat pada tumbuhan ini sehingga dapat memacu dan merangsang
sekresi kelenjar saliva dalam meningkatkan produksi saliva dengan cara kimiawi.
Bau aromatik yang unik dari daun kemangi berasal dari kandungan minyak atsiri
yang terkonsentrasi pada daun yang diketahui terdapat bahan utama aktif eugenol
sebanyak 71% yang juga dapat merangsang produksi saliva dengan cara neuronal
melalui sistem syaraf autonom, baik simpatis maupun parasimpatis. Peningkatan
kecepatan saliva mengakibatkan meningkatnya kapasitas buffer atau penyangga.
Minyak atsiri dan ektrak etanol dalam daun kemangi mampu menghambat
pertumbuhan bakteri yang ada di dalam mulut terutama bakteri Streptococcus
Mutans yang merupakan salah satu bakteri penyebab karies.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut tentang pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH
saliva pada mahasiswa/i di asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika
Tanjung Sari Medan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah : “Bagaimana pengaruh berkumur air
rebusan daun kemangi terhadap pH saliva pada mahasiswa/i di asrama KSO Nias
Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan?”

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum


Mengetahui pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH saliva
pada mahasiswa/i di asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika
Tanjung Sari Medan.
C.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pH saliva pada mahasiswa/i sebelum berkumur air rebusan
daun mangi.
2. Mengetahui pH saliva pada mahasiswa/i sesudah berkumur air rebusan daun
kemangi.
3. Mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah berkumur air rebusan daun
kemangi terhadap pH saliva.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya mahasiswa/i di
asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari
Medan, mengenai manfaat berkumur air rebusan daun kemangi
2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk pengembangan ilmu pengetahuan
tentang kesehatan gigi dan mulut
3. Sebagai tambahan referensi bagi para peneliti untuk mengembangkan ilmu
kesehatan gigi dan mulut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
A.1. Pengertian berkumur
Menurut KBBI berkumur-kumur merupakan membasuh mulut dengan
menggerak-gerakkan air di dalam mulut, yang sebaiknya di lakukan sehabis makan.
Berkumur-kumur berfungsi untuk membersihkan debris atau sisa makanan, agen
bakteri, mencegah dan mengurangi aktifitas mikroorganisme yang meyebabkan bau
mulut, (dalam blog Talamma, F.,2014). Memasukkan cairan kedalam mulut yang
dibantu oleh gerakan otot lidah, otot pipi dan bibir selama 30 detik dan kemudian
dikeluarkan. Hal ini dilakukan untuk menyingkirkan plak gigi yang tidak tuntas
dilakukan dengan cara mekanis (Fedi, 2002 ; dalam blog S - 2014,
repositori univeritas andalas). Obat kumur merupakan antiseptik yang dapat
membunuh kuman sebagai timbulnya plak, radang gusi dan bau mulut. Obat kumur
juga digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi, permukaan lidah dan gusi, serta
mulut bagian belakang atau kerongkongan, sehingga mulut menjadi segar dan
mengurangi bau mulut.

A.2. Deskripsi tanaman kemangi


A.2.1.Daun Kemangi
Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia sudah mengenal dan memakai
tumbuhan berkhasiat obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah
kesehatan yang dihadapi. Oleh karena itu, salah satu pengobatan alternatif yang
dilakukan adalah meningkatkan penggunaan tumbuhan berkhasiat obat di kalangan
masyarakat. Minyak atsiri akhir-akhir ini menarik perhatian dunia, hal ini disebabkan
karena minyak atsiri dari beberapa tumbuhan bersifat aktif biologis, diantaranya
sebagai antibakteri. Selain itu, minyak atsiri juga dapat dipergunakan sebagai bahan
pengawet pada makanan dan sebagai antibiotik alami. Salah satu tumbuhan yang
dipergunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan obat-obatan adalah
kemangi (Ocimum spp.). Kemangi adalah tumbuhan berbatang pendek yang tumbuh
di berbagai belahan dunia.

A.2.2. Klasifikasi Daun kemangi


Kingdom : Plantea
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L.
O. canum
O. citriodorum.

Gambar 2.1 www.daunkemangi.com

A.2.3. Deskripsi Daun Kemangi

Tanaman kemangi mempunyai tinggi antara 70-100 cm. Merupakan tanaman


semak semusim. Mempunyai batang dengan cabang yang banyak, berbentuk
segiempat, berbulu berwarna hijau muda. Batang halus dengan daun pada setiap
ruas. Kemangi berdaun tunggal bulat lancip, tepi bergerigi dengan panjang 3-5 cm.
Daunnya panjang, tegak, berbentuk oval atau bulat telur, berwarna hijau dan berbau
harum yang berasal dari kandungan minyak atsirinya. Ujung daun bisa tumpul dan
bisa juga tajam. Permukaan bergerigi atau juga rata. Terdapat biji pada ujung buah
berwarna hitam atau cokelat dengan bentuk bulat dan ukuran relatif kecil.
(Saparinto,C. dan Susiana,R. 2015).
A.2.4. Kandungan Kimia Daun Kemangi
Tanaman kemangi mengandung minyak atsiri yang banyak dilaporkan memiliki
aktivitas antibakteri. Disamping itu juga mengandung flafon apigenin, luteolin, flavon
O-glukotisidaapigenin 7-0 glukoronida, luteolin 7-0 glukoronida, flavon C-glukosida
orientin, molludistin dan asam ursolat. Sedangkan pada daun kemangi sendri,
penelitian fitokimia telah membuktikan adanya flafonoid, glikosid, asam gallic dan
esternya, asam kaffeic, dan minyak atsiri yang mengandung eugenol sebagai
komponen utama. Komposisi bahan makanan direktorat gizi departemen kesehatan
RI kemangi termasuk sayuran kaya provitamin A. Setiap 100g daun kemangi
terkandung 5.000 SI vitamin A. Kelebihan lainnya, kemangi termasuk tanaman yang
banyak mengandung mineral, kalsium dan fosfor yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per
100g daun kemangi.

A.2.5. Manfaat daun kemangi


Di dalam kemangi terdapat kandungan gizi yang baik untuk tubuh. Kemangi
merupakan daun yang memiliki kandungan betakaroten (provitamin A) dan vitamin
C. Betakoraten berperan mendukung fungsi penglihatan, meningkatkan respon
antibodi (mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh), sintesis protein untuk mendukung
proses pertumbuhan, dan sebagai antioksida. Kolagen merupakan senyawa protein
yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada
tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membran kapiler, kulit dan tendon (urat
otot). Daun kemangi kaya akan mineral mikro, yaitu kalsium, fosfor, dan magnesium.
Kalsium penting bagi pembentukan dan pertumbuhan tulang, transmisi impuls saraf,
membantu kontraksi otot dan membantu mengaktifkan reaksi enzim. Adapun
berbagai manfaat yang diperolah di dalam kemangi yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan tubuh adalah sebagai berikut :
1. Daun kemangi meningkatkan pengeluaran air kencing karena bersifat
diuretik.
2. Daun kemangi bersifat analgesik yang membantu menahan atau
meredakan sakit kepala, sakit gigi, demam.
3. Daun kemangi bersifat diaforetik yang membantu pengeluaran keringat.
4. Daun kemangi membantu menghilangkan bau badan, dan bau mulut,
mencegah pengentalan darah, melancarkan sirkulasi, menekan saraf pusat,
dan relaksasi otot polos.
5. Daun kemangi memperkuat daya tahan hidup sperma, mencegah
kemandulan, menurunkan gula darah, antihepatitis, dan diuretik.
6. Daun kemangi mengandung asam aspartat yang dapat merangsang saraf,
analeptic, serta mencegah pengoroposan tulang.
7. Daun kemangi memiliki kandungan kalsium dan fosfor yang dapat
membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta dapat mencegah
pengoroposan tulang.
8. Daun kemangi mempunyai antioksida yang menangkal radikal bebas ke
tubuh kita, serta mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh.

Betakoraten merupakan mineral penting yang berfungsi menjaga dan


memelihara kesehatan jantung. Daun kemangi juga sering dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk sayur atau lalap sebagai pemacu selera makan, dan mengurangi
demam, batuk, selesma, encok, urat syaraf, air susu kurang lancar, panu, radang
telinga, muntah-muntah dan mual, peluruh kentut, peluruh haid, pembersih darah
setelah bersalin, borok dan untuk memperbaiki fungsi lambung.

A.2.6. Air Rebusan Daun Kemangi


Rebusan daun kemangi dibuat dengan cara merebus daun kemangi yang
masih segar. Daun kemangi dicuci bersih sebanyak 100 gram dengan air 4 gelas
(400 ml) dan direbus sampai mendidih. Air rebusan di dinginkan dan digunakan
untuk berkumur-kumur. Larutan yang digunakan untuk berkumur sebanyak 20 ml
selama 30 detik.
Menurut penelitian martha simaremare (2013) pada sampel 33 orang diperoleh
hasil terdapat pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH saliva.
Dimana berkumur air rebusan daun kemangi pH saliva cenderung kriteria basa,
dengan menekan variabel pengganggunya yaitu : jumlah larutan, lama berkumur-
kumur dan angka karies.

A.3. Saliva
A.3.1. Pengertian Saliva
Ludah (saliva) adalah cairan kental yang diproduksi oleh kelenjar ludah.
Kelenjar-kelenjar ludah tersebut teletak di bawah lidah, daerah otot pipi dan di
daerah dekat langit-langit (Waid, dalam penelitian Simaremare M. 2013). Saliva juga
membantu dalam proses pengunyahan, menelan dll.

A.3.2. Fungsi saliva


Saliva dapat melindungi jaringan di dalam rongga mulut dengan berbagai cara,
yaitu dengan :
1. Pembersihan mekanis, yang dapat menghasilkan pengurangan akumulasi
plak.
2. Pelumuran elemen gigi geligi, yang akan mengurangi keausan oklusi yang
disebabkan oleh daya pengunyahan.
3. Pengaruh bufer, sehingga naik turunnya derajat asam (pH) dapat di tekan
dan dekalsifikasi elemen gigi geligi dapat di hambat.
4. Agregasi bakteri yang dapat merintangi kolonisasi mikroorganisme
5. Aktivitas anti-bakterial sehingga menghalangi pertumbuhan bakteri
(Amerongen, 1991, dalam blog Yunaningsih, A, 2013)

A.4. Derajat keasaman (pH)


Derajat asam suatu larutan dinyatakan dengan pH (Amerongen. 1991). Skala
pH berkisar antara 0-14. Suatu larutan dikatakan netral apabila nilai pH = 7.
Turunnya suatu skala pH menandakan naiknya kekuatan asam, yaitu pH < 7,
sedangkan skala pH > 7 menandakan naiknya kekuatan basa. Air murni mempunyai
pH = 7 dan air ludah normal pH nya sedikit asam yaitu 6,5. pH ludah total yang tidak
dirangsang biasanya agak asam yaitu bervariasi dari 6,4 sampai 6,9. Pengukuran
pH saliva menggunakan test paper dental saliva pH indicator yang dilakukan dengan
cara dicelupkan sepanjang 1 cm ke dalam saliva yang telah disiapkan dan dibiarkan
selama 2 menit dan setelah itu diambil dan dilihat perubahan warna dan disesuaikan
dengan acuan warna dari penilaian yang tertera pada test paper dental saliva pH
indicator.
Derajat asam dan kapasitas buffer ludah selalu dipengaruhi perubahan-
perubahan, yang misalnya disebabkan oleh :
a. Diet
b. Perangsangan kecepatan sekresi

Gambar.2.2. www.kertaslakmusuntukmengukurpHsaliva.com

A.5. Pengaruh Daun Kemangi terhadap pH saliva


Setiap jenis saliva pada volume cairan mulut sangat tergantung pada sifat
rangsangan (stimulasi). Kecepatan sekresi bervariasi dari hampir tidak dapat diukur
pada waktu tidur sampai 3-4 ml/menit pada stimulasi maksimal. Jumlah seluruh
ludah tiap 24 jam lebih kurang 500-600 ml. Sekitar separuhnya dihasilkan pada
keadaan istrahat (tidak distimulasi), separuh lainnya disekresi dibawah pengaruh
rangsangan.
Saliva dapat dirangsang dengan cara-cara berikut : mekanis, misalnya
mengunyah makanan keras atau permen karet. Kimiawi, oleh rangsangan rasa
asam, manis, asin, pahit, pedas (Amerongen, 1991., dalam blog Parade, N.N.J,
2011). Dengan berkumur air rebusan daun kemangi diduga dapat berpengaruh
terhadap pH saliva yang mungkin berubah menjadi asam, netral atau basa,
rangsangan dari rasa khas pada kemangi yang disebabkan oleh kandungan minyak
atsiri dalam kemangi. Selain itu, minyak atsiri dan ekstrak etanol dalam daun
kemangi juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri terutama bakteri penyebab
karies sehingga daun kemangi bisa dijadikan obat kumur guna mengurangi
pertumbuhan bakteri (Khalil, 2013, dalam blog Talamma, F.,2014). Pengurangan
jumlah bakteri penyebab karies dalam mulut dapat mempengaruhi pH saliva.
B. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Berkumur air rebusan pH saliva


daun kemangi

C. Definisi Operasional
C.1. Berkumur air rebusan daun kemangi

No Variabel DefinisiOperasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur


1 Berkumur Tindakan berkumur Gelas Saliva Nominal
air rebusan dengan ukur
daun menggunakan air
kemangi rebusan daun
kemangi, dengan
ukuran 20 ml
2 pH saliva Derajat pH saliva Kertas Normal = Nominal
adalah keasaman lakmus pH 7
saliva Asam =
pH <7
Basa =
pH >7
D. Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH saliva
pada mahasiswa/i di asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang
Unika Tanjung Sari Medan 2017.

Ha : Ada pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH saliva


pada mahasiswa/i di asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang
Unika Tanjung Sari Medan 2017.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik. Metode penelitian
menggunakan penelitian kuantitatif yakni quasi eksperimen atau sering disebut
dengan eksperimen semu.
Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan pre-test and post-
test (Arikunto, 2010). Didalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu
sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. pH saliva diukur sebelum dan
sesudah berkumur dengan air rebusan daun kemangi.
Rancangan penelitian ini secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut :

Pre-test Perlakuan Post-test


01 X 02

Keterangan :

01 = Pengambilan dan pengukuran pH saliva sebelum berkumur air rebusan


daun kemangi.
X = Perlakuan berkumur air rebusan daun kemangi
02 = Pengambilan dan pengukuran pH saliva setelah berkumur air rebusan
daun kemangi.

Dalam penelitian ini yang diukur adalah pH saliva sebelum dan sesudah
berkumur dengan air rebusan daun kemangi

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


B.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang
Unika Tanjung Sari Medan.
B.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2017.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


C.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau subjek yang diteliti
tersebut adalah populasi penelitian (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa/i di asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika
Tanjung Sari Medan yang berjumlah 37 orang.

C.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel
secara total sampling, sampel diambil berdasarkan tujuan tertentu. Sampel
penelitian adalah mahasiswa/i KSO Nias Selatan yang berjumlah 37 orang.

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


Jenis data yang digunakan ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data tentang pengaruh saliva yang telah diambil dengan teknik
pemeriksaan langsung ke mulut mahasiswa/i yang menjadi sampel. Sedangkan data
sekunder adalah data yang dibutuhkan sebagai pelengkap didalam penelitian yang
didapat dari pihak anak asrama yaitu data tentang jumlah mahasiswa/i di asrama
KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan.

D.1. Prosedur Penelitian


Persiapan
Alat terdiri dari :
1. Kertas lakmus
2. Cangkir plastik
3. Alat tulis
4. Ember
5. Hasil pengukuran
6. Stopwatch
Bahan terdiri dari :
1. Air rebusan daun kemangi
2. Tissu
D.2. Syarat Sebelum Melakukan Pengukuran Saliva
 Tidak diperbolehkan untuk makan, minum, sikat gigi, dan merokok selama 1
jam sebelum pemeriksaan.
 Mengingat sekresi saliva yang terus berubah setiap jamnya, waktu
pemeriksaan saliva yang ideal menurut penelitian adalah pada pukul 09.00-
11.00. Pada sore hari produksi saliva sangat banyak, sedangkan pada waktu
tidur produksi saliva hampir mendekati nol.

D.3. Pelaksanaan Kegiatan

1. Peneliti melakukan perkenalan dengan seluruh sampel


2. Menjelaskan apa tujuan yang akan dilakukan kepada sampel
3. Sampel diinstruksikan meludah ke dalam cawan plastik A, kemudian diukur pH
4. Setelah itu setiap sampel diberi air rebusan daun kemangi sebanyak 20 ml yang
sudah disiapkan untuk berkumur. Sampel diinstruksikan untuk berkumur air
rebusan daun kemangi selama 30 detik dengan gerakan yaitu pipi kiri (15 kali)
dan kanan (15 kali) secara teratur dan kepala menunduk. Kemudian dibuang ke
dalam ember yang telah disediakan.
5. Setelah berkumur sampel diinstruksikan meludah kedalam cawan plastik B,
kemudian diukur pH saliva dengan menggunakan kertas indikator.
6. Membandingkan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur air rebusan daun
kemangi
E. Pengolahan dan Analisis Data
E.1. Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu dengan komputer yang
disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

E.2. Analisa Data


Analisa data dilakukan setelah pengolahan data dari hasil penelitian
eksperimen sebelum dan sesudah berkumur air rebusan daun kemangi terhadap pH
saliva pada mahasiswa/i di asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika
Tanjung Sari Medan. Uji ini menggunakan Uji Asumsi Klasik Regresi Linier
Sederhana dengan menggunakan aplikasi SPSS.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dikumpulkan terhadap pH saliva pada
mahasiswa/i di asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari
Medan Tahun 2017. Setelah seluruh data terkumpul, membuat analisa data dengan
cara membuat tabel distribusi frekuensi untuk masing-masing sampel. Kemudian
dilakukan pengolahan data secara statistik, yaitu menggunakan uji Asumsi Klasik
Regresi Linier Sederhana.
Setelah dilakukan penelitian terhadap responden berkumur air rebusan daun
kemangi maka data tersebut dimasukkan dalam tabel distribusi dan grafik distribusi
frekuensi berikut :

A.1. Analisa Univariat

Tabel A.1.
Distribusi Frekuensi pH Saliva Sebelum Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Pada
Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung
Sari Medan Tahun 2017

Sebelum Berkumur
Kriteria pH Saliva
Jumlah (n) Presentase (%)

Asam 20 54,05

Netral 10 27,02

Basa 7 18,91
Grafik A.1 Distribusi Frekuensi pH Saliva Sebelum Berkumur Air Rebusan Daun
Kemangi Pada Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia
Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan Tahun 2017

Sebelum Berkumur

20
15
10
5
0
Asam Netral Basa
.

Tabel A.1 terlihat bahwa dari penelitian sebelum berkumur air rebusan daun
kemangi frekuensi pH saliva terbesar adalah kriteria asam yaitu 20 orang (54,05%).
Frekuensi kriteria pH netral yaitu 10 orang (27,02%). Sedangkan frekuensi pH basa
yaitu 7 orang (18,91%).

Tabel A.2
Distribusi Frekuensi pH Saliva Sesudah Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Pada
Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung
Sari Medan Tahun 2017

Sebelum Berkumur
Kriteria pH Saliva
Jumlah (n) Presentase (%)

Asam 5 13,51

Netral 23 62,16

Basa 9 24,32
Grafik A.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah pH Saliva Sesudah Berkumur
Air Rebusan Daun Kemangi Pada Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias
Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan Tahun 2017.

Sesudah Berkumur
30

20

10

0
Asam Netral Basa

Tabel A.2 terlihat bahwa, kriteria pH setelah berkumur air rebusan daun
kemangi terjadi penurunan jumlah asam dari 20 orang (54,05%) menjadi 5 orang
(13,51%). Kriteria pH saliva netral terjadi kenaikan dari 10 orang (27,02%) menjadi
23 orang (62,16%). Kriteria basa dari 7 orang (18,91%) menjadi 9 0rang (24,32%).

Tabel A.3.
Distribusi Frekuensi Perbedaan pH Saliva Sebelum Dan Sesudah Berkumur Air
Rebusan Daun Kemangi Pada Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nias Selatan Jalan
Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan Tahun 2017

Sebelum Berkumur Sesudah Berkumur


Kriteria pH
Saliva Presentase Presentase
Jumlah (n) Jumlah (n)
(%) (%)
Asam 20 54,05 5 13,51

Netral 10 27,02 23 62,16

Basa 7 18,91 9 24,32


Grafik A.3. Distribusi Frekuensi Perbedaan pH Saliva Sebelum Dan Sesudah
Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Pada Mahasiswa/i Di Asrama
KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan
Tahun 2017.

25

20

15 Sebelum

10 Sesudah

0
Asam Netral Basa

Tabel A.3. terlihat bahwa, ada perbandingan jumlah pH saliva sebelum dan
sesudah berkumur air rebusan daun kemangi yaitu jumlah asam dari 20 orang
(54,05%) menjadi 5 orang (13,51%). Kriteria pH saliva netral terjadi kenaikan dari 10
orang (27,02%) menjadi 23 orang (62,16%). Kriteria basa dari 7 orang (18,91%)
menjadi 9 0rang (24,32%).

A.2. Analisa Bivariat

Analisa ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara
variabel independen dan dependen, peneliti menggunakan uji perbedaan yaitu uji
asumsi klasik regresi linier. Uji asumsi klasik regresi linier adalah uji yang digunakan
untuk melihat hubungan secara linier antara suatu independen (X) dengan variabel
dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dan dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
A.3. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Sederhana
A.3.1. Uji Hipotesis
A.3.1.1. Uji F Simultan

Untuk menguji apakah parameter koefisien Adjusted signifikan atau tidak


maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode fisher (uji F)
dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%.
Kriteria pengujian adalah dapat digunakan cara dengan melihat
probabilitasnya, jika probabilitas < dari taraf signifikansi (α 0,05), maka model
diterima (Ghozali, 2005, Uji F dapat dilihat sebagai berikut :

b
ANOVA

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.450 1 1.450 4.859 .034a
Residual 10.442 35 .298
Total 11.892 36
a. Predictors: (Constant), ph saliva

b. Dependent Variable: ph saliva

Dari hasil uji anova atau uji F didapat F hitung sebesar 4,859 dengan
tingkat signifikansi 0,034. Berhubung karna probabilitas sig. 0,034 < α 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa variabel berkumur air rebusan daun kemangi berpengaruh
terhadap pH saliva.
A.3.1.2. Uji T

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis (Ho dan Ha) apakah diterima
atau ditolak. Pengujian yang digunakan adalah uji-t, yaitu untuk mengetahui apakah
ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y).

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


1 (Constant) 1.635 .210 7.775 .000
ph saliva .254 .115 .349 2.204 .034
a. Dependent Variable: ph saliva
B. Pembahasan

Hasil penelitian tentang pengaruh berkumur air rebusan daun kemangi


terhadap pH saliva diperoleh data perubahan saliva responden yang memiliki kriteria
pH saliva asam yang mengalami penurunan sebanyak 13,51%, pH saliva netral
mengalami peningkatan menjadi 62,16%, dan kriteria pH saliva basa mengalami
peningkatan 24,43%. Dari data tersebut diketahui bahwa dengan berkumur air
rebusan daun kemangi terjadi perubahan kriteria pH saliva, hal ini dapat terjadi
karena berbagai faktor yang terdapat di rongga mulut yang mempengaruhi pH
saliva. Kapasitas buffer saliva selalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
diantaranya irama siang dan malam, perangsang kecepatan sekresi, sifat dan
kekuatan rangsangan, diet, kadar hormon dan gerakan mulut. Saliva juga dapat
bertindak sebagai buffer yang menetralkan kembali keadaan asam dan mulut
(Afrilina dan Gracinia, dalam penelitian Simaremare M. 2013).
Hasil pengolahan statistik pada penelitian ini menggunakan Uji Asumsi Klasik
Regresi Linier Sederhana dan uji hipotesis (F dan T-test) menunjukkan hasil
signifikansi dari analisa data pada pH saliva sebelum dan sesudah berkumur air
rebusan daun kemangi diperoleh nilai t hitung = 2,204 dengan nilai signifikansi 0,034 <
0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh berkumur air
rebusan daun kemangi terhadap mahasiswa/i diasrama KSO Nias Selatan Jalan
Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan Tahun 2017, dimana pengaruh yang
dihasilkan yaitu penurunan pH saliva yang umumnya bersifat asam (20 orang)
menjadi netral (23 orang) atau tersisa hanya tinggal 5 orang.
Saliva membantu pertahanan email terhadap asam dengan cara menarik ion
fluoride dan kalsium ke dalam email (Afrilina dan Gracinia, 2006). Pendapat pratiwi
(2007) saliva berfungsi sebagai cairan pembersih dalam mulut sehingga dibutuhkan
dalam jumlah yang cukup,tetapi kekurangan saliva akan membuat tingginya jumlah
plak dalam mulut.
Tingkat keasaman saliva juga berpengaruh terhadap timbulnya karies pada
gigi, semakin asam suatu pH saliva seseorang maka, semakin mudah terkena karies
(pratiwi, 2007). Saliva setelah berkumur cenderung menjadi netral, sehingga terjadi
kenaikan dengan dengan kriteria netral. pH saliva bergantung pada kecepatan
sekresi, dan kecepatan sekresi diengaruhi oleh sifat rangsangan. Kenaikan pH
saliva setelah berkumur dikarenakan rangsangan kimiawi dan mekanis yang
didapatkan saat berkumur air rebusan daun kemangi. Jadi dalam hal ini hasil
penelitian yang telah saya lakukan kepada mahasiswa/i KSO Nisel Jalan Setia Budi
Gang Unika Tanjung Sari Medan, saya dapatkan dengan kriteria Normal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap pH saliva pada mahasiswa/i di


asrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung Sari Medan dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Frekuensi pH saliva terbesar sebelum berkumur air rebusan daun kemangi
adalah kriteria asam jumlah presentase 54,05%, dan netral jumlah
prensentasenya adalah: 27,02%.
2. Frekuensi pH saliva terbesar sesudah berkumur air rebusan daun kemangi
adalah kriteria netral dengan jumlah presentase 62,16%, sedangkan kriteria
asam 13,51%.
3. Dari hasil uji statistika Asumsi Klasik Regresi Linier Sederhana diperoleh nilai
signifikansi 0,034 < 0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima, yang berarti “
Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (air rebusan
daun kemangi) terhadap varibel dependen (pH saliva). Dimana dengan
berkumur air rebusan daun kemangi pH saliva cenderung ke kriteria netral.

B. Saran

Berkaitan dengan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan saran


sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa/i diasrama KSO Nias Selatan Jalan Setia Budi Tanjung Sari
Medan untuk berkumur dengan obat kumur yaitu : menggunakan air rebusan
daun kemangi yang berfungsi untuk menetralkan atau meningkatkan pH
saliva sehingga proses terjadinya gigi berlubang dapat terhambat. Berkumur
dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 30 detik
2. Kepada jurusan keperawatan gigi diharapkan agar hasil penelitian dapat
digunakan sebagai materi penyuluhan alternatif tindakan pencegahan
terjadinya karies.
DAFTAR PUSTAKA
Amerongen, A.V.N., 1991, Ludah dan Kelenjar Ludah Arti Bagi Kesehatan Gigi,
Gadjah Mada University Press : yogyakarta.
Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka
Cipta : Jakarta.
Hariana, H.A., 2015., 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Penebar Swadaya :
Jakarta.
Hidayat, R, dan Tandiari A., 2016, Kesehatan Gigi dan Mulut, Yogyakarta.
Marasabessy, F.A., 2013, Hubungan Volume dan pH Saliva pada Lansia,
Makassar.
Notoatmodjo, S., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rineka Cipta :
Jakarta.
Parade, N, N, J., 2011, dalam blog Pengaruh Konsumsi Minuman Jeruk Kemasan
Terhadap Perubahan pH Saliva, Universitas Fakultas Kedokteran, Surakarta
(Diakses 22 november 2016).
Putri, M.H., Herijulianti, E, dan Nurjannah, N., 2013, Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, Jakarta : EGC.
Saparinta, C, dan Susiani R., 2016, Panduan Praktis Menanam 51 Tanaman
Obat Populer di Perkarangan, Lily publisher : yogyakarta.
Simaremare, M., Pengaruh Berkumur Air rebusan daun Kemangi Terhadap pH
Saliva Pada Siswa/I SDN 060933 Simpang Pos Padang Bulan Medan
Tahun 2013.
Ghozali., 2005. Aplikasi Analisa Multivariate dengan program SPSS.
https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=k
bmklQQAAAAJ&citation_for_view=kbmklQQAAAAJ:u5HHmVD_uO8C.[Ac
cessed 19 Mei 2017] (Diakses 19 juni 2017).
http://www.frida.wordpress.com./kesehatangigimulut/kumurkemangisehatgigi.com.
(Diakses 22 Februari 2017).
Pihastari L., 2013. Kajian Riskesdas.
http://www.academia.edu/9995778/Kajian_Riskesdas_2007_dan_2013_Kese
hatan_Gigi_dan_Mulut (Diakses tanggal 10 februari 2017).
Politeknik kesehatan Depkes Semarang Perpusatakaan. http://library.poltekkes-
smg.ac.id/index.php/search/?k=daun+kemangi&type=kti&lokasi=00 (Diakses
12 juni 2017).
Syafil, I, 2012., Pemeriksaan Saliva dan Plak untuk Menentukan Faktor Risiko
Karies. http://tulisandrgmuda.blogspot.co.id/2012/10/pemeriksaan-saliva-dan-
plak-untuk.html (Diakses tanggal 22 maret 2017).
Talamma, F., 2014, dalam blog, Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocimim
Basilicum L) Terhadap Penurunan Kadar Volatile Sulful Compounds
(VSCs), Makassar. (Diakses 22 desember 2016).
Yunaningsih, A, 2013., Pengaruh Merokok Pada pH saliva (Air Ludah), Bandung.
aniyuna93.blogspot.co.id/2013/11/makalah-pengaruh-merokok-pada-ph-
saliva. (Diakses tanggal 22 maret 2017).
L
A
M
P
I
R
A
N
LEMBAR PEMERIKSAAN KEADAAN pH Saliva

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

A. pH Sebelum Perlakuan

Asam Basa Netral

B. pH Setelah Perlakuan

Asam Basa Netral


MASTER TABEL

No. Res Umur Jenis Kelamin pH Saliva Sebelum Berkumur Kriteria pH Saliva Sesudah Kriteria
Berkumur
001 21 L 5 1 6 1
002 21 L 7 2 7 2
003 21 L 8 3 7 2
004 22 L 6 1 7 2
005 21 P 6 1 7 2
006 21 P 6 1 6 1
007 21 L 6 1 7 2
008 21 L 6 1 8 3
009 21 L 5 1 7 2
010 22 L 7 2 7 2
011 22 P 6 1 7 2
012 21 P 5 1 7 2
013 22 P 7 2 7 2
014 22 P 6 1 7 2
015 21 P 5 1 7 2
016 23 L 7 2 7 2
017 21 L 8 3 7 2
018 21 L 7 2 8 3
019 21 P 8 3 7 2
020 20 L 7 2 8 3
021 21 L 6 1 6 1
022 21 P 6 1 7 2
023 22 P 7 2 8 3
024 21 P 6 1 6 1
025 21 L 7 2 8 3
026 21 L 8 3 7 2
027 21 L 8 3 8 3
028 21 P 6 1 7 2
029 21 L 8 3 8 2
030 21 P 6 1 7 2
031 22 L 6 1 7 2
032 21 L 8 3 7 2
033 21 L 7 2 8 2
034 21 L 6 1 7 2
035 21 L 6 1 5 1
036 21 P 7 2 8 3
037 22 P 6 1 7 2
Jumlah 242 61 262 76
Rata - Rata 6,5 1,6 7 2

Keterangan Tabel

Kriteria 1 = Asam

2 = Netral

3 = Basa
NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


PH sebelum PH sesudah
berkumur berkumur
N 37 37
a
Normal Parameters Mean 1.65 2.05
Std. Deviation .789 .575
Most Extreme Absolute .335 .348
Differences Positive .335 .348
Negative -.206 -.327
Kolmogorov-Smirnov Z 2.037 2.118
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Test distribution is Normal.
Regression

Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .349a .122 .097 .546
a. Predictors: (Constant), ph saliva
b. Dependent Variable: ph saliva

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.450 1 1.450 4.859 .034a
Residual 10.442 35 .298
Total 11.892 36
a. Predictors: (Constant), ph saliva
b. Dependent Variable: ph saliva

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.635 .210 7.775 .000
ph saliva .254 .115 .349 2.204 .034
a. Dependent Variable: ph saliva
DAFTAR KONSULTASI

Judul : Pengaruh Berkumur Air Rebusan Daun Kemangi Terhadap pH Saliva Pada
Mahasiswa/i Di Asrama KSO Nisel Jalan Setia Budi Gang Unika Tanjung
Sari Medan

Materi Bimbingan
Paraf Paraf
SUB Saran
No Hari/Tgl BAB MHS Pemb
BAB
Selasa, - Survei awal lebih dahulu
Pengajuan
1. 28-02- - Melihat lokasi penelitian
Judul KTI
2017 - Mengajukan Judul
- Survei awal lebih dahulu
Selasa,
Mengganti - Melihat lokasi penelitian
2. 28-02-
Judul KTI - Mengganti dan mengajukan
2017
Judul KTI
Rabu,
Penyerahan - ACC judul lanjut
3. 08-03-
Judul
2017
- Pembuatan OUT LINE
Rabu,
- Referensi yang sesuai dengan
3. 15-03- OUT LINE
judul dan saluran-saluran
2017
informasi yang terkait
Kamis, - Data awal survei
4. 16-03- BAB I - Menyerahkan BAB I
2017 - Tujuan penelitian diperjelas
Juma’at
, - Diperbanyak teori tinjauan
5. BAB II
17-03- pustaka tentang daun kemangi
2017
- Memperbaiki Lembar
Rabu, Pemeriksaan pH Saliva
Lembar
6. 22-03- - Lembar Pemeriksaan pH
Pemeriksaan
2017 saliva di buat sesuai dengan
judul
Juma’at - Tata cara pengetikan
7. BAB III
, - Lanjutan belajar untuk ujian
24-03- proposal
2017
Senin,
Ujian
8. 27-03- - Ujian proposal
Proposal
2017
- Melakukan penelitian sesuai
Senin,
Melakukan prosedur penelitian yang
9. 08-04-
penelitian sudah disiapkan
2017
- Sikap dijaga

Senin,
- Lanjutkan SPSS
10. 22-05- Master Table
- Melakukan pengolahan data
2017

Rabu,
11. 24-05- Hasil SPSS Lanjutkan BAB IV dan BAB V
2017
Senin,
BAB IV dan - Pembahasan dan abstrak
12. 12-06-
BAB V - Persetujuan
2017
Senin,
Menyerahkan
13. 22-06- Menunggu ujian
hasil KTI
2017
Senin,
Ujian
14. 03-07- Perbaikan hasil ujian
seminar hasil
2017

Selasa,
Revisi dan - Periksa kata perkata dan table
15. 04-07-
konsul - Perbaikan daftar pustaka
2017

Senin,
Menyerahkan
16. 12-07- Selesai perbaiki
hasil revisi
2017
Selasa
Menyerahkan
17. 20-07-
jilid lux
2017

Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Medan, 20 Juli 2017
Politeknik Kesehatan kemenkes RI Medan Pembimbing

drg. Adriana Hamsar, M.Kes Netty Jojor Aritonang, S.Pd, M.Kes


NIP. 196810091998032001 NIP. 195910161982012001
Jadwal Penelitian

Bulan
Uraian
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1. Mengajukan
judul

2. Persiapan
proposal

3. Persiapan izin
lokasi

4. Pengumpulan
data

5. Pengolahan
data

6. Analisa data

7. Mengajukan
hasil
penelitian

8. Seminar hasil
penelitian

9. Penggandaan
laporan
penelitian
RIWAYAT HIDUP PENULIS

1. Biodata Peneliti

Nama : Desmis Glori Daeli


Nim : P07525014102
Tempat, Tanggal Lahir : Fahandroma, 11 Desember 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Anak Ke : 6 (enam) dari 6 (enam) bersaudara
Alamat : Fahandroma
Desa : Mondrowe
Kecamatan : Lahusa
Kabupaten : Nias Selatan

2. Data Orang Tua


Ayah : Elisa Daeli (alm)
Pekerjaan :-
Ibu : Dinaami Baene (alm)
Pekerjaan :-
Alamat : Fahandroma
Desa : Mondrowe
Kecamatan : Lahusa
Kabupaten : Nias Selatan

3. Jenjang Pendidikan
Tahun 2002-2008 : SDN 075100 HILIDOHONA
Tahun 2008-2011 : SMPN 1 LAHUSA
Tahun 2011-2014 : SMAN 1 LAHUSA
Tahun 2014-2017 : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan

Anda mungkin juga menyukai