Artikel Konstruksi Kurikulumm Kel 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL KONSTRUKSI PENDIDIKAN

“Pengaruh Kedisiplinan terhadap Minat Belajar Anak di Asrama Walterus


Tomohon”

Oleh :
KELOMPOK III :
Rexy Rumimpunu
Dewi Tangkilisan
Prisilia Stibis
Warsia Saleh

SEKOLAH TINGGI PASTORAL DON BOSCO


TOMOHON
2023
ABSTRAK

Kata kunci : kedisiplinan, minat belajar, asrama

PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran krusial dalam pembentukan generasi masa depan
yang unggul dan berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, faktor-faktor yang
memengaruhi prestasi akademik dan minat belajar siswa harus dipahami dan
diperhatikan secara serius. Salah satu faktor yang diyakini memiliki dampak besar
pada prestasi akademik dan minat belajar siswa adalah kedisiplinan di asrama.
Asrama sekolah adalah lingkungan tempat siswa menghabiskan sebagian
besar waktu mereka selama masa pendidikan. Dalam konteks ini, kedisiplinan di
asrama dapat memainkan peran penting dalam membentuk perilaku, sikap, dan
minat belajar siswa. Kedisiplinan yang baik memberikan dasar yang kuat bagi
perkembangan siswa, termasuk minat mereka dalam proses belajar. Namun, tidak
jarang ditemui kasus di mana tingkat kedisiplinan siswa di asrama berpengaruh
signifikan pada minat belajar mereka. Disiplin yang rendah atau kurangnya
pemahaman tentang kedisiplinan dapat menyebabkan sejumlah masalah dalam
konteks pendidikan di asrama.
Salah satu contoh kasusnya yaitu kedisiplinan yang longgar di asrama, jika
di sebuah asrama sekolah menengah, terdapat kebijakan kedisiplinan yang kurang
tegas. Siswa-siswa memiliki banyak kebebasan dan aturan-aturan sering kali tidak
ditegakkan dengan konsisten. Akibatnya, banyak siswa mulai menunjukkan
perilaku yang kurang patuh terhadap jadwal belajar dan tugas sekolah. Mereka
sering terlibat dalam kegiatan di luar asrama hingga larut malam, mengabaikan
waktu istirahat yang cukup. Kebijakan kedisiplinan yang tidak jelas menyebabkan
minat belajar siswa menurun, kinerja akademik yang menurun, dan bahkan
terjadinya absensi dalam kelas.
Penelitian ini akan mengukur bagaimana tingkat kedisiplinan di asrama
dapat berdampak pada minat belajar siswa. Kehadiran aturan yang jelas,
pengawasan yang ketat, serta keterlibatan aktif pengelola asrama dalam
membentuk kedisiplinan menjadi faktor penting dalam membentuk minat belajar
siswa.
Berawal dari masalah yang telah diuraikan di atas dan dari hasil pengamatan
peneliti, maka kami akan membuat suatu artikel dengan judul “Pengaruh
Kedisiplinan terhadap Minat Belajar Anak di Asrama Putra Walterus Tomohon”.
Dengan adanya artikel ini sangat diharapkan agar kedisiplinan asrama dapat
memberikan pengaruh terhadap minat belajar siswa di asrama Walterus Tomohon.
Penelitian ini berisi rumusan masalah yaitu: Apakah kedisiplinan di
asrama memiliki pengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa di
Asrama Walterus Tomohon?
Pertanyaan ini muncul karena terdapat perdebatan dalam literatur
pendidikan tentang sejauh mana kedisiplinan di asrama dapat memengaruhi minat
belajar siswa. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa kedisiplinan yang
ketat dapat meredakan minat belajar siswa, sementara yang lain berpendapat
bahwa kedisiplinan yang konsisten dan adil dapat memberikan dorongan positif
pada minat belajar.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kedisiplinan
di asrama sekolah pada tingkat yang berbeda, untuk mengukur tingkat minat
belajar siswa pada tingkat yang berbeda.dan untuk menganalisis apakah ada
pengaruh signifikan antara kedisiplinan di asrama dan minat belajar siswa.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat penting dalam konteks
pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang hubungan antara kedisiplinan di asrama dengan minat belajar
siswa. Informasi ini dapat digunakan oleh pihak sekolah dan pendidik untuk
meningkatkan kebijakan dan praktik dalam hal manajemen asrama dan
pembentukan minat belajar yang lebih positif.

LANDASAN TEORI
Kedisiplinan
Pengertian Kedisiplinan
Pendidikan bagi anak sangatlah penting sebagai landasan dan bekal di masa
yang akan datang. Karena setiap anak mempunyai karakteristik dan
perkembangan yang berbeda. Disiplin dapat dibentuk melalui proses
pembelajaran. Sikap disiplin pada anak harus dibentuk sedini mungkin, namun
tidaklah mudah untuk mewujudkan semua itu apalagi dengan latar belakang
keluarga dan karakter yang berbeda. Disiplin juga dapat dibentuk melalui kegiatan
yang ada di Lembaga Asrama. Melalui berbagai kegiatan yang sudah tersusun
oleh asrama akan menambah tingkat kedisiplinan anak. Kegiatan asrama yang
sangat banyak, mulai dari disiplin waktu, disiplin belajar, dll.
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan , kesetiaan,
ketertiban, keteraturan dan kepatuhan. Melalui kedisiplinan membuat orang tau
akan aturan dan apa yang harus diikuti, yang boleh dilakukan dan tidak
sepantasnya dilakukan. Sebaliknya, disiplin yang tidak bersumber dari kesadaran
hati Nurani akan menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak akan bertahan lama,
atau disiplin yang statis, tidak hidup (Djojonegoro dalam Soemarmo, 1998:20-21).
Kedisiplinan adalah hal mentaati tata tertib di segala aspek kehidupan, baik
agama, pergaulan, budaya, sekolah dan lainnya. Dengan kata lain, kedisiplinan
merupakan kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku individu yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesetiaan. Keteraturan
dan ketertiban.
Ki Hajar Dewantoro (1967: 453) Disiplin adalah peraturan tata tertib yang
dilakukan secara tegas dan ketat. Dari penegasan diatas tersebut, kemudian
berlanjut dengan istilah kedisiplinan yang dapat diartikan sebagai keadaan yang
taat kepada peraturan tata tertib. Disiplin terbagi dalam dua bagian yaitu disiplin
waktu dan disiplin belajar.
a) Displin Waktu
Aspek disiplin waktu. Waktu adalah modal kita yang teramat berharga di
dalam menjalani kehidupan dunia. Waktu tidak pernah bis akita tahan barang
semenit atau sedetik pun. Jikalau kita beristirahat, maka waktu tetap bergulir.
Waktu selalu berjalan kedepan, tidak pernah bisa berjalan mundur Kembali meski
sejengkal saja. Maka, tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa waktu
adalah hal yang paling berharga di dunia. ( Abdullah Gymnastiar 2015: 23).
b) Displin Belajar
Kedisiplinan belajar adalah salah satu bentuk ketaatan dan kepatuhan siswa
untuk melaksanakan dan menjalankan peraturan dan tata tertib guru atau sekolah
sehingga diperoleh perubahan dalam diri siswa, baik perbuatan maupun sikap
dalam proses belajar di rumah maupun di sekolah. Keberhasilan belajar akann
dicapai apabila siswa disiplin, namun akan lebih baik apabila disiplin tersebut
tumbuh karena kesadaran yang muncul dari dalam siri siswa itu sendiri. Disiplin
dalam hal ini adalah disiplin belajar.

Minat Belajar
Pengertian Minat Belajar
Minat belajar terdiri dari suku kata minat dan belajar. Menurut Djaali
(2013:1 22) minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi, atau
memiliki sesuatu. Sedangkan belajar adalah sesuatu yang terjadi secara alami
untuk mendapatkan pengetahuan atau keterampilan melalui kegiatan belajar
mengajar (Pritchard, 2014:1)
Menurut Lee et al, (2011: 142) minat belajar adalah preferensi pribadi
berkaitan dengan pembelajaran yang berarti individu lebih mengutamakan suatu
hal dibandingkan hal lain.
Minat belajar berkaitan dengan fungsi afektif dan pengetahuan yang akan
menimbulkan emosi kuat seperti perasaan positif terhadap sesuatu, rasa terikat,
terpesona dan meningkatkan proses komunikasi (Kpolovie et al, 2014:75).
Minat belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk
melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta
pengalaman. Minat ini tumbuh karena adanya keinginan untuk mengetahui dan
memahami sesuatu mendorong serta mengarahkan minat belajar peserta didik
sehingga lebih sunggu-sungguh dalam belajarnya (Iskandar, 2012: 181).
Menurut Clayton Aldelfer dalam Nashar minat belajar adalah
kecenderungan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong
oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar. Minat belajar tidak hanya
tergantung pada kemampuan peserta didik, namun juga bergantung pada apakah
seseorang memilih tujuan penguasaan, yang fokusnya adalah mempelajari suatu
kemampuan baru dengan baik, atau tujun kinerja yang fokusnya adalah
mendemostrasikan atau memperlihatkan kemampuan orang lain.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar
adalah suatu rasa ketertarikan dan keinginan terhadap suatu hal yang bangkit
karena adanya suatu kebutuhan. Minat belajar menjadi penting bagi siswa karena
dengan memiliki minat belajar maka siswa akan lebih mudah memahami suatu
pelajaran dan akan berpengaruh pada hasil belajar yang dicapainya.

METODOLOGI
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena data penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Dengan demikian,
penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data menggunakan angket
atau dengan membagikan kuesioner kepada anak-anak asrama. Jadi, dalam hasil
penelitian ini akan dicantumkan juga tabulasi data yang merupakan hasil dari
semua proses analisis.
Kuesioner

Bagian 1: Kedisiplinan
No Instrumen Selalu Sering Jaran Tidak
g Pernah
1 Saya disiplin dalam menjalani
aturan dan tata tertib di asrama
2 Saya selalu menjaga ketertiban dan
ketenangan saat jam belajar di
asrama
3 Saya mendapat sanksi atau
hukuman karena melanggar
kedisiplinan di asrama
4 Saya selalu belajar walaupun tidak
ada ujian
5 Saya mengingatkan teman-teman
saya untuk selalu belajar dan
menaati peraturan
6 Saya menyempatkan waktu untuk
belajar setiap ada waktu luang
7 Saya tidak begitu menyukai aturan-
aturan yang ada di asrama
8 Kegiatan di asrama membuat saya
cepat merasa bosan
9 Saya merasa asrama sangat
mengekang
10 Saya merasa jera dengan sanksi
dan hukuman yang diberikan
kepada saya Ketika melakukan
pelanggaran

Bagian 2: Minat Belajar


No Instrumen Selalu Sering Jaran Tidak
g Pernah
1 Saya merasa pelajaran di sekolah
sangat menarik minat saya untuk
belajar
2 Belajar di asrama membuat saya
fokus
3 Kedisiplinan di asrama membantu
saya tertarik untuk belajar
4 Saya sering merasa bosan Ketika
belajar di ruang study asrama
5 Saya merasa bersemangat Ketika
melihat teman saya belajar dengan
saya
6 Saya mengerjakan tugas atau PR
dengan mencontek pekerjaan
teman
7 Saya senang memiliki waktu
belajar di asrama
8 Saya tidak menghiraukan teman
yang mengajak saya mengobrol
Ketika belajar di asrama
9 Saya tidak suka menunda-nunda
mengerjakan tugas atau PR di
ruang study asrama
10 Pembina asrama sangat membantu
saya dalam proses belajar di
asrama

Terima kasih telah mengisi kuesioner ini. Tanggapan Anda sangat berarti bagi
penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai