Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertambangan Pasir


1. Pengertian Pertambangan

Pertambangan ialah merupakan salah satu kegiatan dasar yang di


lakukan manusia dan berkembang pertama kali bersama-sama dengan per
tanian yang oleh karena itu keberadaan pertambangan tidak dapat di pisah
kan dari suatu kehidupan atau peradaban manusia. Pertambangan juga
dapat disebut juga sebagai suatu kegiatan yang unik, hal ini di sebabkan
karena endapan bahan galian pada umumnya tersebar secara tidak merata
di dalam kulit bumi baik jenis, jumlah, kualitas maupun karakteristiknya
dari bahan galian tambang tersebut.

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam upaya pencarian,


pengembangan (pengendalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan
bahan galian (mineral, batubara, panas bumu, migas) ilmu pertambangan
merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang meliputi pekerjaan pen
carian penyelidikan, study kelayakan, persiapan penambangan, penamba
ngan, pengolahan dan penjualan mineral-mineral atau batuan yang memi
liki arti ekonomis (berharga). Pertambangan bisa juga diartikan sebagai
kegiatan, teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari
prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan, pengo
lahan, pemurnian pengangkutan sampai pemasaran.
Pertambangan memiliki banyak pengertian, berikut adalah
beberapa pengertian pertambangan antara lain pengertian dari
pertambangan secara umum adalah salah satu jenis kegiatan yang
melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam
bumi (kegiatan menge luarkan sumber daya alam dari dalam bumi).
Penambangan adalah proses Pengambilan material yang dapat diektraksi
dari dalam bumi dan pengertian tambang adalah tempat terjadinya
kegiatan penambangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti istilah “Pertam


bangan” adalah urusan pekerjaan dan sebagainya yang berkenaan dengan
tambang. Pertambangan merupakan salah satu jenis kegiatan yang
melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi,
sedangkan Istilah “Penambangan” menurut Kamus Besar Bahasa Indo
nesia arti kata penambangan adalah proses, cara, perbuatan menambang.
Penambangan merupakan proses pengambilan material yang dapat di
ekstraksi dari dalam bumi.
Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya. Pertam
bangan mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih
atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.5
Pengertian lain tentang penambangan adalah :
“kegiatan pengambilan endapan bahan tambang berharga
dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, pada permukaan
bumi, dibawah permukaan air, baik secara mekanis maupun
manual, seperti pertambangan minyak dan gas bumi, batu bara,
pasir besi, biji nikel, biji bauksit, biji tembaga, biji emas, perak, biji
mangan, dan sebagai nya.
Tambang atau disebut (mine) adalah Suatu penggalian yang
dilakukan di bumi untuk memperoleh mineral. Pertambangan atau
(mining) adalah kegiatan, pekerjaan dan industri yang berhubungan
dengan ekstraksi mineral.
Penambangan adalah kegiatan, teknologi, dan bisnis yang
berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksp
lorasi, evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian, pengang
kutan, sampai pemasaran.
Penambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka
upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, peman
faatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi,
migas).
Penambangan pasir adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya
pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan
galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Penambangan
pasir bisa diartikan sebagai mengambil dari dangkal untuk di naikkan ke
atas dengan menggunakan alat manual atau mesin.10
Penambangan pasir adalah bagian kegiatan usaha pertambangan
non logam yang bertujuan untuk memproduksi mineral ikutannya. Penam
bangan pasir dari definisi lain adalah penggalihan di bawah permu kaan
tanah baik di lahan ataupun di bawah tanah aliran sungai dengan maksud
pengambilan jenis bahan galian mineral non logam (pasir) yang mem
punyai arti ekonomis.

Penambangan pasir pada prinsipnya bersifat industri dan bahan


baku tanahnya diambil dan digali dari tanah, pengelolaannya sangat
berkaitan dengan fungsi lingkungan hidup, maka para pengusaha pertam
bangan pasir tersebut hendaknya lebih memperhatikan aspek kelestarian
fungsi lingkungan hidup dalam melakukan kegiatan usahanya karena hal
ini telah diatur dengan tegas oleh undang-undang.
Pengertian tersebut dalam arti luas karena meliputi berbagai
kegiatan pertambangan yang ruang lingkupnya dapat dilakukan sebelum
penambangan, proses penambangan, dan sesudah proses penambangan.

2. Jenis-Jenis Barang Pergudangan

PT XYZ salah satu perusahaan Badan


Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dibidang pertambangan sesuai dengan peraturan
menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT
XYZ memiliki manajemen pergudangan yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pemakaian sendiri untuk menunjang operasional
perusahaan. Berikut contoh jenis barang yang
dimiliki PT XYZ.
Tabel 1. Contoh jenis barang pergudangan PT
XYZ
Sumber: PT XYZ
Tabel 1. Menjelaskan jenis-jenis barang
yang terdapat di pergudanga PT XYZ. Barang-
barang tersebut digunakan untuk menunjang
kegiatan operasional perusahaan.
Manajemen pergudangan tersebut memiliki
aktivitas penerimaan dan pengeluaran barang.
Aktivitas pergudangan terdiri dari kegiatan
penerimaan barang yang diserahkan kepada suatu
unit khusus yaitu bagian penerimaan barang,
kegiatan penyimpanan barang yang diserahkan
kepada bagian gudang, kegiatan pengeluaran
barang yang diserahkan kepada bagian
pengeluaran.
Setiap bagian harus dipisah seperti fungsi
menerima barang dengan fungsi
penyimpanannya. Fungsi penerimaan
memerlukan keterampilan pengecekan dan
pengujian kualitas, sedangkan fungsi
penyimpanan memerlukan kehati-hatian dan
keterampilan dalam mengamankan serta
menyelamatkan barang. Tujuan dari pemisahan
ini adalah untuk membangun dan menciptakan
internal check atau mekanisme saling uji antar
fungsi yang saling dipisahkan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, untuk
mengevaluasi prosedur penerimaan dan
pengeluaran barang pergudangan dengan SOP
pergudangan yang berlaku di PT XYZ apakah
sudah diterapkan dengan baik atau belum.
Dengan adanya evaluasi terhadap SOP
pergudangan meliputi penerimaan dan
pengeluaran barang perusahaan diharapkan dapat
terlaksana dengan baik, tepat waktu, dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga tujuan
perusahaan bisa tercapai

Di dalam proses pengelolaan pergudangan untuk penyimpanan barang, maka akan ada suatu
proses untuk memasukkan barang ke dalam gudang. Saya merangkumnya menjadi 4 (empat)
proses yang menjadi tahapan dalam proses barang masuk.

 Proses 1, menerima informasi barang masuk.


Dalam tahapan ini, kita terlebih dulu mendapatkan informasi barang yang masuk. Informasi
bisa didapatkan sebelumnya melalui email, telepon, sms dan media lainnya dengan jangka
waktu tertentu sebelum barang masuk. Selain itu informasi juga bisa didapatkan ketika barang
yang akan masuk sudah tiba di gudang kita. Aturan mengenai batasan waktu penerimaan
informasi sangat tergantung dari aturan yang dibuat oleh masing-masing pengelola gudang.
Ada yang mensyaratkan bahwa informasi mengenai barang yang masuk harus diterima
minimal satu hari sebelumnya atau ada yang tidak memberikan batasan waktu tertentu. Hal ini
akan berkaitan dengan proses pengaturan gudang. Misalnya untuk gudang yang meminta
batasan waktu pemberian informasi satu hari sebelumnya diperlukan untuk melakukan
persiapan sumber daya manusia yang diperlukan ataupun persiapan lokasi barang yang akan
masuk tersebu

 Proses 2, memastikan bahwa barang yang akan masuk sudah siap diterima.

Kesiapan ini berkaitan dengan sumber daya manusia, perlengkapan dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menangani barang masuk dan juga lokasi penempatan barang yang akan
masuk.

 Proses 3, proses penerimaan barang masuk.

Terjadi pada hari H, di mana barang sudah tiba di gudang. Yang perlu dilakukan adalah
menyiapkan check list barang yang masuk. Jika sebelumnya sudah diinformasikan daftar
barang apa saja yang masuk misal dengan detail nama barang, kode barang, jumlah, ukuran
volume, berat maka daftar barang ini bisa dijadikan sebagai dokumen check list barang.
Pastikan bahwa ada petugas gudang yang bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan
barang berdasarkan dokumen tersebut. Jika tidak ada informasi detail barang yang akan
masuk, maka barang yang masuk dicatat satu persatu sesuai detail yang diperlukan, misal
seperti nama barang, kode barang, jumlah, volume dan berat. Detail informasi barang yang
perlu dilakukan pengecekan tergantung dari peraturan pengelolaannya. Semisal hanya perlu
mencatatkan kode barang dan jumlahnya saja, maka di petugas penerima barang masuk di
gudang cukup melakukan pengecekan berdasarkan kode barang dan jumlahnya saja. Yang
perlu dipastikan selain detail informasi barang yang masuk adalah kondisi barang pada saat
datang ke gudang kita. Jika diperlukan, sebaiknya barang yang akan masuk tersebut difoto,
baik pada saat barang masih ada di atas kendaraan pengangkut maupun pada saat diturunkan.
Pastikan semua proses tercatat di dalam dokumen check list barang.
P 4, proses pembuatan dokumen serah terima barang.
Ini adalah proses terakhir dalam proses penerimaan barang yang masuk ke dalam gudang
yaitu proses pembuatan dokumen serah terima barang. Dokumen serah terima barang ini
sangat penting, karena di dalamnya kita bisa memberikan informasikan beberapa detail
berikut dari barang masuk:
 Informasi siapa pembawa barang ke gudang
 informasi nomer surat sebagai referensi barang masuk ke gudang jika ada, misal
nomer surat jalan, nomer Purchase Order (PO)
 Waktu (Tanggal dan jam) barang tiba di gudang
 Waktu (Tanggal dan jam) barang mulai bongkar.
 Waktu (Tanggal dan jam) barang selesai bongkar.
 Detail barang yang diterima (nama barang / kode barang / jumlah / volume / berat)
 Kondisi barang yang diterima (Bisa dilengkapi dengan foto)
 Petugas gudang yang menerima barang
Dokumen ini ditanda tangani oleh pembawa barang yang dilengkapi dengan nama, nomer
telepon yang bisa dihubungi, bisa juga ditambah dengan email dan dilengkapi dengan copy
identitas dari pembawa barang. Dari pihak gudang juga memberikan tanda tangan di dokumen
tersebut yang juga dilengkapi dengan nama, nomer telepon dan jabatan.
Dokumen ini dibuat rangkap, bisa dibuat dua rangkap, tergantung dari kebutuhan
dokumentasi. Misal jika dibuat rangkap dua, rangkap pertama diberikan kepada pembawa
barang untuk diteruskan kepada pengirim barang, rangkap kedua sebagai dokumen
administrasi di gudang. Dokumen ini dilengkapi lampiran dokumen checklist barang.

Sebelum barang disimpan di sebuah gudang penyimpanan, terdapat beberapa tahapan atau
prosedur yang harus dilalui. Pemeriksaan surat jalan hingga kondisi barang yang tiba harus
melalui pengecekan yang seksama. Hal ini dilakukan untuk memastikan setiap kondisi barang
yang akan disimpan pada gudang yang telah disediakan diterima oleh pihak gudang dalam
kondisi yang baik. Jika terdapat kerusakan pada barang yang baru saja datang, maka harus
segera dilaporkan kepada pihak-pihak terkait untuk tindakan lebih lanjut.
Proses pengecekan barang atau prosedur SOP saat penerimaan barang di gudang ini hampir
berlaku dimana saja. Artinya, di setiap gudang akan selalu dilakukan pengecekan barang
inbound ketika barang baru datang. Beberapa aspek yang harus diperiksa diantaranya adalah
kesesuaian antara surat jalan yang diterima di lapangan dengan informasi data yang diperoleh
oleh pihak gudang melalui email atau telepon, jumlah koli dan kondisi barang yang diterima.
Mengapa setiap barang datang perlu diperiksa dengan seksama? Seperti yang telah disebutkan
di atas bahwa pemeriksaan barang dilakukan untuk memastikan setiap barang yang datang
diterima dengan baik dengan jumlah koli yang tepat. Pada kasus tertentu, jumlah koli yang
tertulis pada surat jalan tidak sesuai dengan jumlah aktual atau jumlah riil barang. Hal ini bisa
jadi disebabkan adanya kesalahan hitung saat proses muat barang ke dalam truk. Faktor
lainnya adalah kerusakan barang yang diakibatkan saat proses muat atau pengiriman barang.
Prosedur SOP Penerimaan Barang
Berikut ini adalah beberapa tahapan atau prosedur yang dijalankan pada saat ada barang
inbound atau barang baru yang akan masuk ke area gudang penyimpanan atau warehouse.
 Staff gudang menerima barang dari pemasok dan menyesuaikan kecocokan data
dengan surat jalan yang diterima
 Jika data surat jalan sudah sesuai, selanjutnya dilakukan pembukaan segel box truk
untuk pemeriksaan jumlah dan kondisi barang. Dokumentasi berupa foto atau video
diperlukan saat proses ini berlangsung.
 Namun jika terjadi ketidaksesuaian jumlah koli barang dengan data surat jalan maka
langsung diinformasikan dan dikoreksi bersama staff gudang dan pemasok
 Pemeriksaan quality barang oleh staff QC Incoming
 Barang rejected atau barang dengan kondisi tidak baik akan dilakukan prosedur retur
atau prosedur lainnya yang berlaku sesuai instruksi dari pemasok
 Hasil inspeksi oleh staff QC mengenai barang accepted atau barang dalam kondisi
baik dilaporkan kepada staff gudang untuk dilakukan proses bongkar dan selanjutnya
dilakukan penyimpanan pada lokasi yang telah disiapkan
 Dilakukan proses input penerimaan barang pada system dan proses serah terima
barang
 Penerimaan barang dicatat pada stock card beserta detail data dan surat jalannya
Itulah beberapa poin yang pada umumnya berlaku pada prosedur penerimaan bagi barang-
barang yang masuk dalam gudang. Setiap gudang menerapkan kebijakan atau memiliki
prosedur tersendiri terkait dengan penanganan setiap barang masuk. Bisa jadi urutan langkah-
langkahnya berbeda. Namun secara garis besar, pada tahapan ini selalu dilakukan pengecekan
barang baik jumlah koli dan juga kondisi barang serta kesesuaian surat jalan dengan informasi
yang diterima.
Warehouse / Gudang Penyimpanan Barang
Seperti yang terlihat pada gambar di atas, setiap barang incoming yang datang selalu kami
lakukan pengecekan secara menyeluruh. Kami selalu memastikan kondisi barang diterima
dengan baik sebelum dilakukan proses penyimpanan barang. Penanganan setiap barang
dilakukan dengan sangat baik dan hati-hati sesuai dengan prosedur yang berlaku. Stock
opname dilakukan secara rutin dan laporannya selalu kami kirimkan secara berkala. Setiap
barang yang ada di area pergudangan kami selalu ditangani dan terjaga dengan sangat baik.
Saat ini banyak tersedia gudang atau warehouse yang dapat disewa untuk penyimpanan
barang sementara. Di Tiga Permata Logistik juga tersedia space gudang yang dapat disewa
untuk penyimpanan barang-barang yang pada umumnya adalah general cargo. Terdapat empat
pergudangan yang dikelola oleh Tiga Permata Logistik yang mana dua pergudangan berada di
Surabaya dan dua lagi sisanya berada di Jakarta.
Tidak hanya menyediakan space area penyimpanan saja, kebutuhan handling dan manajemen
pergudangan dapat dilayani juga. Handling dan manajemen pergudangan ditangani langsung
oleh tim ahli Tiga Permata Logistik yang profesional dan berpengalaman. Alat-alat
pendukung aktivitas handling yang diperlukan di area pergudangan tersedia dengan sangat
baik seperti handpallet, forklift dan juga loading ramp.
Itulah penjelasan singkat mengenai prosedur yang dilakukan pada saat penerimaan barang di
sebuah gudang atau warehouse. Jika membutuhkan support baik kebutuhan sewa gudang
penyimpanan barang atau jasa manajemen pergudangan, silakan hubungi Tiga Permata
Logistik melalui kontak yang ada di bawah ini. Kami selalu siap kapanpun untuk membantu
berbagai kebutuhan Anda. Kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama kami.
SOP Gudang, Permudah Standar Awal Pedoman Manajemen Gudang
Seperti namanya, SOP (Standard Operating Procedure) atau dalam bahasa Indonesia adalah
prosedur operasi standar adalah pedoman atau panduan saat kita hendak memulai melakukan
manajemen terhadap sesuatu.
SOP Gudang ini sangat penting untuk mempermudah arus keluar dan masuknya sebuah
barang.
Jika salah dalam SOP gudang, bisa-bisa penataan di dalam gudang menjadi berantakan,
bahkan barang yang disimpan menjadi tidak aman.
SOP Gudang juga bisa menjadi alat bagi perusahaan untuk mencegah kesalahan atau kelalaian
yang bisa menyebabkan kerugian.

Merancang SOP Gudang


Untuk bisa merancang SOP Gudang yang baik, pedoman utamanya adalah tujuan atau hasil
dari hal apa yang dikerjakan dalam mengelola gudang.
Hal ini berguna untuk membatasi cakupan pada pencapaian tujuan dari pengelolaan Gudang
Dari poin itu, kemudian kita bisa membuat aturan atau poin contoh SOP Gudang untuk
mencegah adanya kecelakaan kerja di Gudang dan juga mendukung operasional perusahaan.
Hal yang juga penting adalah bagaimana memastikan SOP Gudang harus mengarah pada
pencapaian tujuan yang sudah dicetuskan sejak awal.
Dengan begitu, akan tercapai efisiensi dalam melaksanakan prosedur pekerjaan.
Berikut ini, akan kami tunjukkan bagaimana contoh SOP gudang yang mana bisa menjadi
pedoman atau inspirasi agar bisa melakukan manajemen gudang dengan baik.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah membuat SOP atau contoh format SOP gudang.

Contoh SOP Gudang untuk Penerimaan Barang


Beberapa contoh SOP awal yang harus dipenuhi untuk melakukan manajemen Gudang, di
antaranya adalah:
1. Tujuan
Poinnya adalah untuk menjelaskan kegiatan bagaimana keluar dan masuknya pesanan.
Serta bagaimana pengiriman barang dan memastikan bahwa barang yang telah diterima
sesuai dengan purchasing order (PO) atau Delivery Order (DO).

2. Bahan dan Alat


 Delivery Order (DO)
 Surat Pesanan
 Kendaraan
 Trolley

3. Kualifikasi Pegawai
Dalam melakukan SOP gudang, haruslah ada pegawai yang ditunjuk secara khusus untuk
melakukan pengecekan sesuai prosedur yang telah dibuat.

4. Prosedur
Pembuatan prosedur adalah hal yang paling penting dalam SOP gudang. Tujuannya, agar alur
atau perjalanan dari barang yang ada di gudang bisa diketahui dan terdata dengan baik.
Berikut ini contoh SOP nya:
– Sebaiknya gunakan checklist pada saat penerimaan barang.
– Usahakan, gudang hanya boleh menerima produk sesuai dengan surat pesanan.
– Harus ada persetujuan dari Manajer Logistik atau pegawai yang ditunjuk, apabila ada
barang yang tidak dapat dipesan, sebelum produk diterima.

5. Checklist Penerimaan Barang


Seperti apa yang sudah tertera pada point 4 yakni prosedur, ada beberapa hal yang harus
disertakan checklist pada saat penerimaan barang:
 Nama dan jumlah barang yang datang sesuai surat pesanan.
 Ketepatan jenis dan jumlah barang yang diterima.
 Tidak adanya tanda kerusakan.
 Tidak adanya kebocoran dan sebagainya.
 Jangka waktu kadaluarsa.
 Kelayakan kondisi kemasan seperti yang telah disyaratkan.
Dalam pembuatan checklist, sebaiknya juga memuat kolom tentang penjelasan singkat dari
setiap item keterangan.
Berikut ini contoh lengkapnya tabel checklist barang dalam contoh SOP gudang:

No. Uraian Ada Tidak Ket


1. Nama dan jumlah barang yang datang sesuai surat pesanan
2. Ketepatan jenis dan jumlah barang yang diterima
3. Tidak adanya tanda kerusakan
4. Tidak adanya kebocoran dan sebagainya
5. Jangka waktu kadaluarsa
6. Kelayakan kondisi kemasan seperti yang telah disyaratkan

Contoh SOP Gudang untuk Pengiriman Barang


Langkah selanjutnya adalah dengan membuat SOP pengiriman barang.
1. Tujuan
Memfokuskan kegiatan pada penerimaan barang dagangan untuk memastikan barang yang
dikeluarkan sesuai dengan surat pesanan dan pengiriman.

2. Bahan dan Alat


 Surat Pesanan (SP)
 Surat Pengiriman Barang (SPB)
 Forklift
 Kendaraan pengangkut barang (Truck)

3. Penanggung Jawab
Dalam point ini, maka penanggung jawab barang adalah kepala gudang.

4. Pemeriksaan Barang
 Kepala Gudang memeriksa barang yang akan dikirim.
 Memeriksa kesesuaian barang, mulai dari nama, batch number, tanggal kadaluarsa
dengan surat pesanan dan surat pengiriman barang.
 Kepala Gudang memberikan tanda tangan, setelah kondisi barang sudah sesuai.
 Ada surat pengiriman barang pada dari pengirim.
 Pemeriksaan ulang Surat pengiriman dan Surat Pesanan (SP) dan Surat Pengiriman
Barang (SPB).
 Packing barang.
 Catat Pengiriman barang oleh administrasi Gudang pada buku ekspedisi.
 Surat SP dan SPB yang telah ditandatangani dan distempel, diserahkan kepada
administrasi gudang.
 Periksa kesesuaian SPB dengan buku ekspedisi pengiriman.
 Arsipkan SP dan SPB lembar ke-3.
 Serahkan SPB lembar ke-2 ke bagian pajak.

5. Pengiriman Barang
 Menghubungi jasa angkutan untuk mengambil barang atau mengantarkan barang ke
jasa angkut.
 Mewajibkan petugas pengiriman melakukan pengawasan selama pemuatan barang.
 Serah terima barang dari petugas ke jasa angkutan dengan tanda tangan disertai nama
terang, tanggal dan cap petugas.
 Pastikan petugas jasa angkutan memberikan bukti pengiriman / resi sesuai dengan
alamat tujuan dan nomor yang tercantum pada surat pengantar.
SOP (Standard Operating Procedure) atau prosedur operasi standar merupakan pedoman atau
panduan untuk melakukan manajemen setiap pekerjaan dalam bisnis Anda. Salah satu SOP
penting yang perlu Anda perhatikan dalam menjalankan bisnis Anda adalah SOP gudang.
Mengapa Anda perlu membuat SOP gudang untuk bisnis Anda? Dan bagaimana format dalam
membuat sebuah SOP? Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya di bawah ini ya!
Pentingnya SOP Manajemen Gudang
Tahukah Anda bahwa pertumbuhan dan perkembangan sebuah bisnis sangat bergantung pada
pengelolaan gudang? Bayangkan jika proses keluar masuk stok barang pada bisnis Anda
penataannya berantakan dan kotor. Hal tersebut dapat mempercepat perusahaan Anda gulung
tikar!

Itulah alasan pentingnya SOP manajemen gudang diterapkan dalam pengelolaan gudang
bisnis Anda, untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan setiap pebisnis yaitu
kebangkrutan.
Jika proses keluar masuk barang dalam bisnis Anda terdata dengan benar, maka barang-
barang pun akan selalu terjaga aman hingga sampai di tangan konsumen tepat waktu dalam
kondisi yang bagus.

SOP manajemen gudang juga bisa menjadi alat bagi sebuah bisnis untuk mencegah kesalahan
yang bisa menyebabkan kerugian dan kondisi terburuknya adalah bisnis Anda mengalami
kebangkrutan.
Format SOP Penerimaan Barang dalam Sistem Manajemen Gudang

Format SOP yang digunakan untuk penerimaan dan pengiriman barang dalam sistem
manajemen gudang berisi kombinasi antara narasi dan flowchart pembelian. Berikut langkah-
langkah pembuatan SOP penerimaan barang dalam sistem manajemen gudang:
1. Tujuan
Menjelaskan kegiatan penerimaan barang di gudang dan memastikan bahwa barang yang
diterima sudah sesuai dengan Purchasing Order (PO) atau Delivery Order (DO).
2. Bahan dan Alat
• Delivery Order (DO)
• Surat Pesanan
• Kendaraan
• Trolley
3. Kualifikasi Pegawai
Pegawai yang bertanggung jawab

4. Prosedur
- Saat penerimaan barang sebaiknya menggunakan checklist yang terdiri dari beberapa
pertanyaan agar barang yang diterima dapat terkontrol kualitasnya.
- Gudang hanya boleh menerima produk yang sesuai dengan surat pesanan yang sudah
ditentukan.
- Koordinasi dengan Manajer Logistik atau pegawai yang bertanggung jawab untuk meminta
persetujuan jika ada barang yang tidak dapat dipesan sebelum produk diterima.
5. Checklist Penerimaan Barang
Dalam membuat checklist sebaiknya dimasukkan juga kolom yang berisi penjelasan singkat
dari setiap item keterangan agar mendapatkan informasi lengkap terkait kondisi barang yang
diterima. Berikut contoh bentuk checklist:

Format SOP Pengiriman Barang dalam Sistem Manajemen Gudang

Setelah mengetahui SOP penerimaan barang, tentunya Anda juga perlu mengetahui SOP
pengiriman barang. Berikut langkah-langkah pembuatan SOP pengiriman barang dalam
sistem manajemen gudang:
1. Tujuan
Untuk memaparkan kegiatan pengiriman barang untuk memastikan bahwa barang yang
dikeluarkan sesuai dengan Surat Pesanan (SP) dan Surat Pengiriman Barang (SPB) yang
sudah ditentukan.

2. Bahan dan Alat


- Surat Pesanan (SP)
- Surat Pengiriman Barang (SPB)
- Forklift
- Kendaraan Pengangkut Barang (Truck)
3. Penanggung Jawab
Kepala Gudang
4. Prosedur
- Pemeriksaan barang yang akan dikirim
• Periksa barang apa saja yang sudah dikirim oleh kepala gudang.
• Periksa kesesuaian nama barang, nomor batch, dan tanggal kedaluwarsa dengan Surat
Pesanan (SP) dan Surat Pengiriman Barang (SPB).
• Ditandatangani kepada udang apabila kondisi barang sudah sesuai.
• Serahkan SPB dan barang kepada pengirim barang.
• Periksa kembali kesesuaian barang dengan SP dan SPB oleh pengirim barang.
• Kemas barang dan masukkan dalam armada pengiriman.
• Catat data pengiriman barang oleh administrasi udang pada buku ekpedisi pengiriman.
• Serahkan kembali SP dan SPB lembar kedua dan ketiga yang sudah ditandatangani dan
distempel oleh penangung jawab setelah pengiriman barang kepada administrasi udang.
• Periksa juga kesesuaian SPB dengan buku ekspedisi pengiriman.
• Arsipkanlah SP dan SPB lembar ketiga. Serahkan SPB lembar kedua ke bagian pajak.
- Pengiriman barang melalui jasa angkutan
• Hubungi jasa angkutan atau antarkan barang ke kantor jasa angkutan untuk pengiriman
barang.
• Informasikan ke petugas keamanan bila akan dilakukannya pengiriman untuk diawasi
selama pemuatan barang.
• Melakukan serah terima barang kepada petugas jasa angkutan, pastikan petugas pengiriman
dan petugas jasa angkutan menandatangani dokumen pada kolom diserahkan oleh dan
penerima disertai nama petugas, tanggal dan juga cap perusahaan.
• Memastikan data bukti pengiriman atau resi yang diserahkan oleh petugas jasa angkutan
sudah sesuai dengan alamat tujuan dan nomor yang tercantum pada surat pengantar.
- Pengeluaran barang harus mengikuti sistem
• FIFO (First in First Out) yaitu barang yang diterima pertama dan dikeluarkan juga lebih
dahulu.
• FEFO (First Expired First Out) yaitu barang yang masa kedaluwarsanya lebih pendek maka
harus terlebih dahulu dikeluarkan.
• Pengemasan barang dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan untuk tiap jenis
barang sehingga kualitas barang tetap terjamin selama dalam perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai